contoh ppt tesis
TRANSCRIPT
PERBEDAAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH DAN SELF EFFICACY SISWA SD NEGERI 104233 BANDAR LABUHAN
OLEH: RIDHA HUTAMI
Kemampuan pemecahan masalah matematika dan self efficacy siswa baik.
Guru memahami berbagai pendekatan pembelajaran matematika.
Kemampuan pemecahan masalah matematik dan self efficacy siswa masih rendah.
Pendekatan pembelajaran matematika kurang bervariasi. Kurangnya pemahaman guru terhadap berbagai
pendekatan matematika.
Harapan
Kenyataan
Latar Belakang Masalah
Rendahnya Kemampuan pemecahan masalah siswa. Self efficacy siswa rendah. Anak kurang tertarik dengan pelajaran Matematika Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah
matematika yang diberikan oleh guru. Ketidaktepatan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran
Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended. Rendahnya kemampuan Pemecahan Masalah. Rendahnya Self Efficacy siswa.
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Bagaimanakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan pendekatan matematika realistik dan pendekatan Open Ended?
Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematka siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended?
Apakah terdapat perbedaan self efficacy antara siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended?
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang
diajarkan dengan Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended.
Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik antara Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih baik antara Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open Ended meningkatkan Self Efficacy siswa.
Bagi guru, sebagai bahan masukan mengenai pendekatan pembelajaran yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan self efficacy siswa.
Bagi siswa, sebagai pengalaman baru dalam pembelajaran matematika.
Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan referensi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi dalam mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama.
Manfaat Penelitian
Kerangka Teoretis
1. Komariah (2007) pada penelitiannya yang membahas Model Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Realistik Pada Pembelajaran Matematika SD.2. Irwansyah Batubara (2014) Menganalisis Perbedaan Kemampuan Representasi dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik dengan Pendekatan Ekspositori di SMP Negeri Takengon 3. Kusmiyati (2007) Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.4. Iwan Juli (2013) Membahas mengenai Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Selff Efficacy Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik di SMP
Penelitian Relevan
Kerangka Konseptual Perbedaan Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Pemecahan MasalahPerbedaan Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik dan Pendekatan Open-Ended Terhadap Siswa
Hipotesis Penelitian Peningkatan kemampuan pemacahan masalah siswa yang
diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Matematika realistik lebih baik dibandingkan dengan pendekatan Open-Ended.
Self Efficacy siswa yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran Matematika Realistik lebih baik dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended.
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas IV di SD Negeri 104233 Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa yang beralamat di Jalan Tirta Deli Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016, tepatnya pada bulan Februari 2016.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel PenelitianJumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini sama yaitu sebanyak 59 orang siswa yang terdistribusi dalam dua kelas yaitu kelas IV-A dan IV-B di SD Negeri 104233 Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa T.A 2015-2016.
Pendekatan matematika realistik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah realistik sebagai stimulus dan merekonstruksi konsep-konsep matematika sebagai respon.
Model Open-Ended Merupakan Pendekatan yang memberi siswa kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, menemukan, mengenali dan memecahkan masalah dengan beberapa cara yang berbeda serta dapat meningkatkan representasi siswa terhadap suatu masalah.
Kemampuan pemecahan masalah adalah adalah proses menerapkan pengetahuan dan pengelolaan masalah dengan suatu cara sehingga berhasil menemukan tujuan yang dikehendaki.
Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Desain atau metode eksperimen semu. Penetapan kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan secara acak. Berdasarkan hasil pengacakan diperoleh bahwa kelas IV-A menerapkan pendekatan Matematika Realistik dan kelas IV-B menerapkan pendekatan Open Ended.
Jenis dan Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Pengumpulan DataInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tes Kemampuan pemecahan Masalah, dan angket self-efficacy siswa.
Teknik Analisis DataAnalisis Data Kemampuan Pemecahan MasalahAnalisis Data Self-Efficacy
Deskripsi Pretes Kemampuan Pemecahan MasalahSkor rata-rata pretes kemampuan pemecahan masalah siswa pada masing-masing sampel relatif sama, namun untuk mengetahui kesetaraan skor maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata pretes kemampuan pemecahan masalah pada kelas PMR dan kelas Open Ended saling berdekatan.
Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Data pretes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas PMR mempunyai nilai sig. (0,273) lebih besar dari nilai α (0,05) dan siswa kelas Open Ended mempunyai nilai sig. (0,449) lebih besar dari nilai α (0,05), sehingga H0 diterima, dengan kata lain kelas PMR dan kelas Open-Ended masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Data kemampuan pemecahan masalah siswa mempunyai nilai sig. (0,330) lebih besar dari nilai α (0,05) sehingga H0 diterima, dengan kata lain kedua sampel berasal dari populasi yang bervarians homogen.
Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Data pretes kemampuan pemecahan masalah siswa mempunyai nilai thitung (0,465) lebih kecil dari nilai ttabel (1,673) dan sig.2-tailed (0,642) lebih besar dari α (0,05) sehingga H0 diterima, dengan kata lain kedua kelas memiliki rata-rata pretes kemampuan pemecahan masalah yang sama.
Uji Perbedaan Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah
Deskripsi Postes Kemampuan Pemecahan Masalah
Skor rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah siswa pada masing-masing sampel relatif sama, namun untuk mengetahui kesetaraan skor maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata postes kemampuan pemecahan masalah pada kelas PMR dan kelas Open Ended berbeda.
Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemecahan Masalah
Data postes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas PMR mempunyai nilai sig. (0,115) lebih besar dari nilai α (0,05) dan siswa kelas Open Ended mempunyai nilai sig. (0,686) lebih besar dari nilai α (0,05), sehingga H0 diterima, dengan kata lain kelas PMR dan kelas Open-Ended masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemecahan Masalah
Data kemampuan pemecahan masalah siswa mempunyai nilai sig. (0,063) lebih besar dari nilai α (0,05) sehingga H0 diterima, dengan kata lain kedua sampel berasal dari populasi yang bervarians homogen.
Uji Perbedaan Postes Kemampuan Pemecahan Masalah
Data postes kemampuan pemecahan masalah siswa mempunyai nilai thitung (2,167) lebih besar dari nilai ttabel (1,673) dan thitung bernilai positif sehingga H0 ditolak, dengan kata lain uji hipotesis pertama mempunyai kesimpulan bahwa “pengaruh pendekatan matematika realistik lebih baik dibandingkan pendekatan Open-Ended terhadap peningkatan kempuan pemecahan masalah siswa”.
Analisis Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Deskripsi Self EfficacySkor rata-rata self efficacy siswa pada masing-masing sampel relatif sama, namun untuk mengetahui kesetaraan skor maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.
Uji Normalitas Self efficacy
Data self efficacy siswa kelas PMR mempunyai nilai sig. (0,084) lebih besar dari nilai α (0,05) dan siswa kelas Open-Ended mempunyai nilai sig. (0,044) lebih besar dari nilai α (0,05), sehingga H0 diterima, dengan kata lain kelas PMR dan kelas Open-Ended masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Homogenitas Self Efficacy
Data self efficacy siswa mempunyai nilai sig. (0,967) lebih besar dari nilai α (0,05) sehingga H0 diterima, dengan kata lain kedua sampel berasal dari populasi yang bervarians homogen.
Data self-efficacy siswa mempunyai nilai thitung (1.716) lebih besar dari nilai ttabel (1,673) sehingga H0 ditolak, dengan kata lain uji hipotesis kedua mempunyai kesimpulan bahwa “pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik lebih baik dibandingkan dengan Pendekatan pembelajaran Open Ended terhadap self efficacy siswa”.
Uji Perbedaan Self Efficacy
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik lebih baik dibandingkan dengan Pendekatan pembelajaran Open Ended terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal tersebut berdasarkan perolehan skor thitung (2,167) lebih besar dari skor ttabel (1,673).
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan pendekatan Matematika Realistik lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan Pendekatan Open Ended. Hal ini dikarenakan Pendekatan PMR menggunakan LAS yang berisikan masalah kontekstual dalam bentuk cerita bergambar dan benda konkrit sehingga siswa lebih tertarik untuk menyelesaikannya dibandingkan dengan Open Ended karena dengan memberikan masalah yang bersifat terbuka siswa banyak yang kebingungan.
Pengaruh Pendekatan PMR lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran Open Ended terhadap self efficacy siswa. Hal tersebut berdasarkan perolehan skor thitung (1,716) lebih besar dari skor ttabel (1,673).
SIMPULAN
Bagi guru, agar proses pembelajaran dengan PMR dan OE dapat lebih baik di kelas, maka sebaiknya guru mempersiapkan secara matang beberapa hal.
Pada pelaksanaan pembelajaran dengan PMR dan OE maupun pembelajaran lainnya di kelas, sebaiknya guru bersikap sebagai motivator yang baik dan menguasai berbagai macam indikator Self Efficacy yang mungkin akan dialami siswa, karena self Efficay juga mempunyai pengaruh terhadap proses pembelajaran matematika.
Bagi peneliti selanjutnya, perlu diteliti bagaimana pengaruh pendekatan pembelajaran PMR dan Open Ended terhadap kemampuan dasar matematika lainnya seperti kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan komunikasi matematis.
Self-Efficacy atau keyakinan diri terhadap matematika juga memberikan pengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran matematika, oleh karena itu harus diperhatikan dan diberikan penangan yang baik dalam meningkatkan Self-Efficacy pada siswa.
SARAN