cp typhoid
DESCRIPTION
Staf yang kompeten dipekerjakan oleh rumah sakit melalui proses rekruitmen staf yang persyaratannya cocok untuk posisi tertentu dengan kualifikasi calon anggota staf. Proses ini juga memastikan bahwa keterampilan staf pada awalnya dan dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan pasien.Bagi staf professional kesehatan rumah sakit yang tidak praktik berdasarkan uraian tugas, prosesnya ditetapkan dalam KPS 9 sampai KPS 11.Bagi staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas, prosesnya meliputi :- Evaluasi awal untuk memastikan bahwa dia secara aktual menerima tanggungjawabnya sebagaimana ada di uraian tugas. Evaluasi ini dilaksanakan sebelum atau pada waktu mulai melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya. Rumah sakit bisa menetapkan “masa percobaan” atau periode waktu lain dimana staf klinis berada dibawah supervisi yang ketat dan dievaluasi, atau bisa juga proses yang kurang formal. Apapun prosesnya, rumah sakit memastikan bahwa staf yang memberikan pelayanan yang berisiko tinggi atau memberikan asuhan kepada pasien dengan risiko tinggi dievaluasi pada saat mereka memulai memberikan pelayanan. Evaluasi demikian terhadap ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan serta perilaku kerja yang diharapkan dilaksanakan oleh departemen/unit kerja atau pelayanan dimana staf ditugaskan. Rumah sakit kemudian menetapkan proses untuk, dan frekuensi evaluasi atas kemampuan staf secara terus-menerus. Evaluasi yang terus-menerus memastikan bahwa pelatihan dilaksanakan jika dibutuhkan dan bahwa staf dapat menerima tanggung jawab baru atau perubahan tanggung jawab. Walaupun evaluasi dilakukan sebaik-baiknya secara berkelanjutan, setidaknya ada satu evaluasi didokumentasikan setiap tahun untuk setiap staf klinis yang bekerja berdasarkan uraian tugas. (Evaluasi dari mereka yang mendapat izin bekerja mandiri ditemukan pada KPS 11)TRANSCRIPT
RSSSs
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
DEMAM TYPHOID
1. Pengertian ( Definisi) Penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan sebagan kecil oleh Salmonella paratyphi secara klinis ditandai dengan adanya demam berkepanjangan, gangguan kesadaran dan gangguan saluran cerna.
2. Anamnesis 1. Demam, lamanya lebih dari 1 minggu, timbulnya sore dan malam hari lebih tinggi daripada pagi dan siang hari, sakit kepala, anoreksia, malaise, ikterus
2. Gangguan kesadaran : lamanya, sifatnya (apatis sampai somnolen).
3. Gangguan saluran cerna : sakit perut, muntah-muntah, kembung atau tegang dan nyeri pada perabaan, konstipasi atau diare (pea soup diarrhea), tinja berdarah dengan atau tanpa lendir atau tinja berwarna hitam.
4. Gejala lain : kejang, sesak napas.5. Pengobatan yang telah diberikan, jenis
dan lamanya.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Demam, kesadaran menurun, bradikardi relatif, mulut bau, bibir kering dan pecah-pecah (rhagaden), lidah kotor (coated tongue) dengan ujung dan tepi kemerahan dan temor, perut kembung, pembesaran hati dan limpa kadang nyeri pada perabaan, rose spot (ruam makula papula pada kulit dada bagian bawah/ perut) menghilang dalam 2-3 hari.
4. Kriteria Diagnosis 1. Demam, lamanya lebih dari 1 minggu2. Gangguan saluran pencernaan3. Lab: Leukopeni, Widal : Peningkatan
titer 4x / 1/640
5. Diagnosis Kerja Demam Typhoid
6. Diagnosis Banding 1. Malaria2. Infeksi Virus3. TB4. FUO5. Gastroenteritis,
6. Bronkitis, 7. Bronkopneumoni
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Darah rutin2. Widal
8. Tata LaksanaTindakan OperatifTerapi KonservatifLama perawatan
1. Pengobatan tanpa komplikasia. Rawat penderita, tirah baring ditempat
tidur.b. Makanan cukup cairan, kalori dan
protein, bentuk makanan disesuaikan dengan kesadaran penderita.
c. Obat Ceftriakson 2gr/hari IV , sampai 3 hari obat pilihan lain :, Levofloxacyn 500 PO dibagi
singledose selama 3 hari. Ciprofloxacin 1000mg PO dalam 2
dosis selama 3 harid. Paracetamol 3x500 mg POe. Ranitidin 2x50 mg iv untuk hari
pertama rawat selanjutnya 2x150 mg PO bila masih ada keluhan
f. Ondansetron 2x 4mg iv untuk hari pertama rawat selanjutnya 2x4mg PO bila masih ada keluhan
9. Edukasi(Hospital Health Promotion)
1. Tirah baring2. Makan dari makanan RS
10. Prognosis Advitam : dubia adbonam Ad Sanationam : dubia adbonam Ad Fungsionam : dubia adbonam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi A/B/C
13. Penelaah Kritis SMF Penyakit Dalam
14. Indikator Bebas demam 1 hari tanpa antipiretik
15. Kepustakaan 1. Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana PAPDI
2. Diskusi kelompok 3. ........................................................4. ........................................................
CLINICAL PATHWAY FORM LOGO & NAMA RS
No. RM :…………
Nama pasien :……………………… BB :
………Kg
Jenis kelamin : ………………… TB : ………
……. cmUmur/Tanggal lahir :
………………………. Tgl.Masuk :
………….
Jam : ………..
Diagnosa masuk RS :
……………………….
Tgl.Keluar :
………….
Jam : ………..
Penyakit utama :
……………………….
Kode ICD
Lama hari rawat :
……….Hari
Penyakit penyerta :
……………………….
Kode ICD :
………….
Rencana Rawat
Komplikasi :……………………….
Kode ICD :
………….
R. Rawat/ kelas :
……./…….
Tindakan :……………………….
Kode ICD :
…………. Rujukan :
Ya / Tidak
……………………….
Kode ICD :
………….
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN
HARI KE KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7
1.PEMERIKSAAN KLINIS
Dokter IGD atau
Dokter Spesialis
2. LABORATORIUM Darah lengkap
Masa perdarahan
Masa pembekuan
Gula darah sewaktu
Fungsi ginjal (ureum,creatinin)
3. RADIOLOGI/IMAGING ELEKTROMEDIK
Thorax foto Usia > 40 Th
EKG
4. KONSULTASI Dokter bedah (umum)
Usia > 40 Th
Dokter Anestesi
Dokter internis
Dokter lain
5. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite
Co.Dokter/dr. Ruangan
Atas Indikasi
6. EDUKASI 1. Penjelasan DiagnosisRencana terapi
Rencana Tindakan
Tujuan
Resiko
Komplikasi
Prognosa
7. PENGISIAN FORM
Rencana terapi :
Lembar edukasi Di TTD Keluarga
Informed consent Pasien , Dokter
8.PROSEDUR ADMINISTRASI
Administrasi keuanganPenjadwalan tindakan
9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
Injeksi ceftriaxone
ranitidin
ondansetron
Obat Anestesi
Tergantung pilihan
GA atau Regional Anestesi
Cairan Infus RL
Obat Oral PCT Obat Pulang
ranitidin Obat Pulang
ondansetron
levofloxacin Obat pulang
10. DIET/NUTRISI Makan lunak rendah seratMakan biasa
11. TINDAKAN
12. MONITORING
1. Perawat Monitoring tanda vitalMonitoring 14 kebutuhan pasien
2. Dokter Ruangan Monitoring tanda vital
3. Dokter DPJP Monitoring tanda vital
13. MOBILISASI 1. Tirah Baring Tahapan mobilisasi sesuai kondisi pasien
2. Duduk ditempat tidur3. Aktivitas harian mandiri
14. OUTCOME
Keluhan : Bebas demam 1 hari tanpa obat demam
Sesuai kondisi pasien
Pemeriksaan Klinis Afebris. Sesuai kondisi pasien
Lama Rawat 3 hari
15 RENCANA PULANG / EDUKASI
Penjelasan mengenai perkembangan penyakit berkaitan terapi dan tindakan yang sudah dilakukanPenjelasan mengenai diet yang diberikan sesuai dengan keadaan umum pasienSurat pengantar kontrol
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan : Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
(__________________) (______________) (______________)
Keterangan :: Yang harus dilakukan
: Bisa ada atau tidak
Beri tanda (√) : Bila sudah di lakukan