css - shock

17
CLINICAL SCIENCE SESSION SHOCK DEFINISI Shock terjadi ketika sistem kardiovaskular gagal untuk memperfusi jaringan secara adekuat sehingga terjadi kegagalan metabolisme selular yang meluas. Shock dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti fungsi jantung, volume darah atau tekanan darah. Kegagalan sirkulasi umum yang progresif, bersifat akut/subakut, disertai oleh gangguan mikrosirkulasi, dan kurangnya perfusi organ vital. Gangguan suplai dan penggunaan O 2 yang diawali dengan perfusi yang berkurang. EPIDEMIOLOGI Risiko kematian meningkat apabila terjadi multiple organ failure (1 organ 25%, 2 organ 60%, 3 organ > 85%). 1

Upload: bagus-wanda-habibullah

Post on 09-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bagus wanda

TRANSCRIPT

Page 1: CSS - SHOCK

CLINICAL SCIENCE SESSION

SHOCK

DEFINISI

Shock terjadi ketika sistem kardiovaskular gagal untuk memperfusi jaringan

secara adekuat sehingga terjadi kegagalan metabolisme selular yang meluas.

Shock dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti fungsi jantung, volume darah

atau tekanan darah. Kegagalan sirkulasi umum yang progresif, bersifat

akut/subakut, disertai oleh gangguan mikrosirkulasi, dan kurangnya perfusi organ

vital. Gangguan suplai dan penggunaan O2 yang diawali dengan perfusi yang

berkurang.

EPIDEMIOLOGI

Risiko kematian meningkat apabila terjadi multiple organ failure (1 organ

25%, 2 organ 60%, 3 organ > 85%).

1

Page 2: CSS - SHOCK

2

KLASIFIKASI

Page 3: CSS - SHOCK

3

ETIOLOGI

Page 4: CSS - SHOCK

4

GAMBARAN SISTEMIK

Hipotensi & Takikardi

Hipoperfusi perifer

Vasokonstriksi perifer

Penurunan kesadaran

Oliguri & anuri

Metabolik asidosis

PATOFISIOLOGI

Menurut patofisiologi, syok terbagi atas 3 fase yaitu:

1. Fase kompensasi

Kompensasi temporer

pe↑ simpatis, ↓tekanan nadi

↑ retensi Na dan air

Klinis: takikardi, gelisah, pengisian kapiler >>

Mekanisme :

- Vasokonstriksià me↑ aliran darah

- Humoralà vasokonstriksi dan me↑ volume darah

Page 5: CSS - SHOCK

5

- Ventilasi me↑

2. Fase dekompensasi

Kompensasi mulai gagal

Hipoperfusià hipoksi jaringanà metabolism anaerobà gangguan

metabolism selular

Pelepasan mediator: vasodilatasi↑, permeabillitas↑, depresi

miokard↑,↑ gangguan koagulasi

Klinis: takikardia↑, tekanan darah↓, tachipneu↑, perfusi perifer↓,

oliguri (+), asidosis (+), tingkat kesadaran ↓

3. Fase irreversible

Kompensasi gagal

Cadangan energy tubuh ↓↓

Kerusakan/kematian selàdisfungsi organ multiple

Klinis: tekanan darah tak terukur, nadi tak teraba, anuria (+),

tingkat kesadaran ↓↓, gagal multi organ dan kematian

Page 6: CSS - SHOCK

6

CLINICAL

SIGN

COMPENSATED UNCOMPENSATED IRREVERSIBLE

Blood loss (%) >25 25-40 >40

Heart rate Tachycardia + Tachycardia ++ Tachycardia/bradikardia

Sistolik BP N N or failing Plummeting

Pulse volume N/↓ ↓+ ↓++

Capillary refill N/↑ ↑+ ↑++

Skin Cool, pale Coll, motted Cold, deathly pale

RR Tachypneu + Tachypneu ++ sighing

Mental state Mild agitation Lethargia,

uncooperative

React only to pain or

unresponsive

Page 7: CSS - SHOCK

7

Neurogenic Shock

Etiologi : kerusakan nervous system

cedera otak/spinal à simpatik trunk berhenti bekerja, pembuluh darah

dilatasi, blood pooling away from the heart à Karena tidak ada cukup

darah kembali ke jantung à jantung sulit memompa darah ke seluruh

tubuh

Perawatan : cairan dan obat-obatan untuk ↑ tone dalam dinding blood

vessel.

Page 8: CSS - SHOCK

8

Anaphylactic Shock

reaksi alergi terhadap beberapa bahan kimia di luar atau substansi à

mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi substansi à

respon berlebih dan sistem organ multiple dalam tubuh dapat dipengaruhi

dan gagalà anafilaksis.

Penyebab : alergi terhadap makanan (terutama kacang), antibiotik, dan

sengatan lebah dan tawon.

Anak-anak : alergi telur, kedelai, dan susu.

Sel mast dan basofil yang mengandung histamin menjadi tidak stabil leak

content.

• Otot-otot yang mengelilingi tabung bronkial menjadi kejang à mengi dan sesak

napas.

• Otot-otot yang mengelilingi pembuluh darah melebar à tekanan darah turun.

• histamin à flushing kulit, urtikaria , muntahh, diare.

• Berbagai mekanisme menyebabkan otot jantung untuk memompa lemah dan

pembuluh darah leak fluid.

↓ aliran darah dan suplai O2 ke sel-sel dalam tubuh dan shock.

Treatment

menelepon 911 dan mengaktifkan emergency response system.

Page 9: CSS - SHOCK

9

Intervensi medis : suntikan antihistamin seperti diphenhydramine

(Benadryl), kortikosteroid dan adrenalin (epinefrin). Menghindari trigger kimia &

membawa EpiPen (epinefrin injeksi kit) untuk menyuntikkan diri dengan

epinefrin jika reaksi alergi terjadi.

TERAPI

Tujuan umum :

Meningkatkan transport oksigen ke jaringan

Tujuan Utama:

Resusitasi cairan

Kontraksi jantung – inotropik

Meningkatkan tahanan sistemik – vasopresor

A. Syok Sebagai Keadaan Ketidakseimbangan Antara Kebutuhan Dan Suplai

Oksigen

Selama syok, kebutuhan jaringan akan oksigen melebihi suplai.

Atas dasar tsb ® Formulasi terapi syok:

1. Menurunkan kebutuhan oksigen jaringan:

Intubasi (menurunkan “work of breathing”), sedasi, analgesia dan menurunkan

demam.

Page 10: CSS - SHOCK

10

2. Meningkatkan transport oksigen (DO2):

Meningkatkan CO (terapi cairan,inotropik & vasopresor), meningkatkan

HB conc (transfusi) dan meningkatkan Sat O2 (terapi oksigen)

B. Hypovolemic

Tujuan utama : mengembalikan volume intravaskular

Resusitasi cairan:

▪ Koloid (albumin 5% dan Hetastarch 6%) à Efisien untuk

pengganti volume

▪ Hipotensi, Muntah & diare à Kristaloid (NaCl atau RL)

Target: Normal TD, denyut nadi dan perfusi organ (produksi urin)

C. Cardiogenic

Tujuan Utama Terapi: Memperbaiki fungsi miokard

Antiaritmia

Inotropik : Dobutamin (ß1,ß2) - kontraksi

Vasopresor : Norepinephrin (a1,a2) – meningkatkan diastolik

pressure untuk perfusi koroner

Kombinasi NE dan dopamin dosis tinggi jika TD < 80 mmHg,

tambahan dobutamin jika TD sudah mulai stabil untuk mengganti

vasopresor

Page 11: CSS - SHOCK

11

D. Septic

Upaya pertama: restorasi dan pemeliharaan volume intravaskular yang

adekuat

Antibiotik yang cocok (empiris dan in vitro)

Septik syok : permiabilitas kapiler meningkat dan vasodilatasi perifer

(mediator release).

Koloid

Inotropik dan vasopressor: Jika MAP > 60 mmHg inotropik

Dobutamin 5-20 mg/kg/m atau Dopamin 5-20mg/kg/m secara

titrasi.

Dobutamin boleh diberikan jika preload cukup (CVP 2-8 mmH2O)

E. Anaphylactic

Syok anafilaktik (IgE) : Urtikaria, edema laring, bronkospasme dan hipotensi

(vascular collapse)

Upaya awal : Posisi up down, airway dan IV line.

Obat:

Adrenalin 0,3-0,5 mg (0,3-0,5 cc pd lar 1:1000) SC/IM. Pd anak

0,01-0,4 cc/dosis.

Diphenhidramin 50 mg IV. Anak 2 mg/kg.

Steroid : Metilprednisolon 50-100 mg IV

Page 12: CSS - SHOCK

12

Beta agonis dan aminofilin untuk bronkospame

F. Neurogenik

Syok neurogenik :

Terapi : cairan koloid dan vasopresor

Koreksi trauma

Insufisiensi adrenal :

Mineralo-glukokortikosteroid def.

Terapi : Steroid

PROGNOSIS

Shock àculmination of multiple organ systems in the body that have

failed or are in the process of failing.

Even with the best of care, there is a significant risk of death.

The mortality rate for shock depends upon the type and reason for the

shock, and the age and underling health condition of the patient.