dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

25
METODOLOGI PENELITIAN DASAR-DASAR DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN, VARIABEL DAN HIPOTESIS Oleh: Sri Handayani, Khairun Nisak, Risnina Wafiqoh, Dan Melly Arthalia. Program Studi Magister Pendidikan Matematika 1

Upload: sri-handayani

Post on 22-Jun-2015

3.239 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

DASAR-DASAR DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN,

VARIABEL DAN HIPOTESIS

Oleh:

Sri Handayani, Khairun Nisak, Risnina Wafiqoh, Dan Melly Arthalia.

Program Studi Magister Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sriwijaya

2014

1

Page 2: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

A. Dasar-dasar dalam Penelitian Pendidikan

1. Penelitian Pendidikan

Penelitian merupakan suatu proses penemuan melalui pengamatan atau

penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan sebagai suatu

masalah yang diteliti (Syukri, 2014). Sukmadinata (2011) menjelaskan bahwa

penelitian merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan

secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Adapun

pengumpulan data dan analisis data menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

(Sugiyono, 2010).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu usaha untuk

menjawab pertanyaan dari suatu masalah dengan cara mengumpulkan data kemudian

menganalisisnya berdasarkan metode ilmiah.

Penelitian pendidikan merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan

informasi dalam upaya memahami proses kependidikan dalam lingkungan pendidikan

melalui pendekatan ilmiah, baik di lingkungan pendidikan formal, pendidikan

informal dan pendidikan nonformal (Syukri, 2014). Penelitian pendidikan dapat juga

diartikan sebagai suatu usaha atau proses dalam hal mengumpulkan dan analisis data

yang dilakukan dalam hal menjawab suatu permasalahan di bidang pendidikan.

Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,

mengembangkan dan menguji teori (Sukmadinata, 2011). McMillan dan Shumacher

(Sukmadinata, 2011) menyatakan ada lima langkah pengembangan pengetahuan

melalui penelitian, yaitu:

1) Mengidentifikasi masalah penelitian

2) Melakukan studi empiris

3) Melakukan replikasi atau pengulangan

4) Menyatakan (sintesis) dan mereviu

5) Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana.

2

Page 3: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

2. Karakteristik Penelitian Pendidikan

Sukmadinata (2011) menyatakan karakteristik penelitian pendidikan, diantaranya

sebagai berikut.

a. Objektivitas

Objektivitas dalam penelitian dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias

dan subjektivitas. Peneliti harus menghilangkan unsur subjektif ( prasangka

atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan atau generalisasi.

b. Ketepatan

Dalam penelitian diperlukan ketepatan teknis instrumen pengumpulan datanya

harus memiliki validitas dan reabilitas, desain penelitian, pengambilan sampel

dan teknik analisisnya tepat.

c. Verifikasi

Verifikasi artinya penelitian dapat dikonfirmasi, direvisi dan diulang dengan

cara yang sama atau berbeda.

d. Penjelasan Ringkas

Penjelasan ringkas dalam penelitian ialah mereduksi realita yang kompleks

menjadi penjelasan yang singkat. Dalam penelitian kuantitati penjelasan

singkat berbentuk generalisasi sedangkan dalam penelitian kualitatif

berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang esensial dan pokok.

e. Empiris

Empiris dijelaskan bahwa kesimpulan harus didasarkan atas kenyataan yang

dipeoleh secara sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan, dan

menghindari penghilangan pengalaman dan sikap pribadi.

f. Penalaran Logis

Dalam penelitian dituntut menggunakan penalaran yang logis. Penalaran

didalam penelitian menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau induktif.

g. Kesimpulan Kondisional

Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut atau mutlak.

3

Page 4: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

3. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian menurut Arikunto (2002), antara lain sebagai berikut:

a) Memilih Masalah

b) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya suatu

penelitian. Tujuan dari studi pendahuluan ini yaitu untuk mendapatkan

informasi agar masalah penelitian menjadi lebih jelas.

c) Merumuskan Masalah

d) Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya yang berfungsi

sebagai pijakan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Seangkan hipotesis

merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi harus

dibuktikan atau diuji kebenarannya.

e) Memilih Pendekatan

f) Menentukan Variabel dan Sumber Data

g) Menentukan dan Menyusun Instrumen

h) Mengumpulkan Data

i) Analisis Data

j) Menarik Kesimpulan

k) Menulis Laporan.

4

Page 5: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

Bagan Arus Kegiatan Penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 21)

5

Page 6: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

Sedangkan langkah-langkah penelitian menurut Sukmadinata (2011), antara lain

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Masalah

b. Merumuskan dan Membatasi Masalah

c. Melakukan Studi Kepustakaan

d. Merumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

e. Menentukan Desain dan metode Penelitian

f. Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data

g. Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil

h. Mengintrepretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Saran.

4. Masalah Penelitian Pendidikan

Penelitian bermula dari timbulnya suatu masalah dan kemudian dicari

penyelesaiannya berdasarkan metode ilmiah. Seperti yang dijelaskan oleh

Arikunto (2002) menjelaskan bahwa masalah merupakan bagian dari ”kebutuhan”

seseorang untuk dipecahkan.

Masalah berawal dari harapan yang tidak sejalan dengan kenyataan yang

ada. Stoner (dalam Sugiyono, 2010: 52-55) mengemukakan bahwa masalah dapat

diketahui apabila terdapat antara lain: a) terdapat penyimpangan antara

pengalaman dengan kenyataan, b) terdapat penyimpangan antara apa yang telah

direncanakan dengan kenyataan, c) adanya pengaduan, dan d) kompetensi.

5. Jenis Pendekatan Penelitian Pendidikan

a. Jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan

a.1 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang

menekankan fenomena – fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif

(Sukmadinata, 2011). Penelitian kuantitatif berhubungan dengan angka –

angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Sugiyono

6

Page 7: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

(2010) menjelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif merupakan

metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan sampel

yaitu random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam penelitian

kuantitatif yaitu metode deskriptif, survay, ekspos fakto, komparatif,

korelasional dan penelitian tindakan.

Contoh judul skripsi yang menggunakan metode penelitian kuantitatif: :

Pengaruh Pendekatan Metakognitif Terhadap kemampuan Siswa Dalam

Menyelesaikan soal cerita Di Kelas VII SMP Negeri 1 Palembang. ( Dinal

Ulya 2013)

a.2 Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian untuk mendeskripsikan

dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok (Sukmadinata, 2011). Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa

metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian berdasarkan filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah,

dimana peneliti merupakan instrumen kunci, pengambilan sampel data

dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan data yaitu

triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif

menekankan pada makna dibanding generalisasi.

Adapun beberapa metode penelitian yang termasuk ke dalam penelitian

kualitatif ini antara lain studi etnografik, studi historis, studi

fenomenologis, studi kasus, teori dasar, studi kritis.

Contoh judul skripsi yang menggunakan metode penelitian kualitatif:

7

Page 8: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pemecahan

Masalah Matematika Di Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Palembang.

(Risnina Wafioh 2013).

Berikut Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Sukmadinata,

2011).

Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1. Berpijak pada konsep Positivistik

2. Kenyataan berdimensi tunggal

3. Hubungan antara peneliti dengan

objek lepas, penelitian dari luar

dengan instrumen standar yang

objektif.

4. Seting penelitian buatan lepas dari

tempat dan waktu.

5. Analisis kuantitatif, statistik ,

objektif.

6. Hasil penelitian berupa inferensi,

generalisasi, prediksi.

1. Berpijak pada konsep Naturalistik

2. Kenyataan berdimensi jamak,

kesatuan utuh, terbuka, berubah

3. Hubungan peneli dengan objek

berinteraksi, penelitian dari luar

dan dalam, peneliti sebagai

instrumen, bersifat subjektif,

judgement.

4. Seting penelitian alamiah, terkait

tempat dan waktu.

5. Analisis subjektif, intuitif, rasional.

6. Hasil penelitian berupa deskripsi,

interpretasi, tentatif-situasional.

b. Jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya

Sukmadinata (2011:14-18) menjelaskan tiga jenis penelitian berdasarkan

fungsinya sebagai berikut.

b.1 Penelitian Dasar

Penelitian dasar atau penelitian murni atau penelitian pokok, diarahkan

pada pengujian teori, dengan sedikit atau tanpa menghubungkan hasilnya

untuk kepentingan praktik. Tujuan penelitian dasar antara lain: a)

8

Page 9: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

menambah pengetahuan dengan prinsip – prinsip dasar dan hukum –

hukum ilmiah, dan b) meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.

b.2 Penelitian Terapan

Penelitian terapan berhubungan dengan kenyataan – kenyataan praktis,

penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh

penelitian dasardalam kehidupan nyata. Penelitian terapan menyarankan

penelitian lebih lanjut, teori dan praktek baru serta mendorong

pengembangan metodologi.

b.3 Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif difokuskan pada kegiatan pada suatu unit tertentu

(Sukmadinata, 2011). Penelitian ini menilai manfaat atau kegunaan,

sumbangan dan kelayakan dari suatu kegiatan dalam satu unit.

Adapun perbedaan antara penelitian dasar, terapan dan evaluatif dijelaskan

pada tabel berikut (Sukmadinata, 2011).

Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif

Bidang

penelitian

Penelitian bidang

fisik, perilaku dan

sosial

Bidang aplikasi:

kedokteran,

rekayasa, pendidikan

Pelaksanaan berbagai

kegiatan, program

pada berbagai tempat

dan lembaga

Tujuan Menguji teori, dalil,

prinsip dasar,

menentukan

hubungan empiris

antar fenomena dan

mengadakan

generalisasi

analitis.

Menguji kegunaan

teori dalam bidang

tertentu.

Menentukan

hubungan empiris

dan generalisasi

analitis dalam

bidang tertentu

Mengukur manfaat,

sumbangan dan

kelayakan program

atau kegiatan tertentu.

9

Page 10: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

Tingkat

generalis

asi

Abstrak, umum Umum tetapi dalam

bidang tertentu

Konkrit, spesifik

dalam aspek tertentu,

diterapkan dalam

praktik aspek tertentu.

Pengguna

an hasil

Menambahkan

pengetahuan ilmiah

dari prinsip-prinsip

dasar dan hukum

tertentu.

Meningkatkan

metodologi dan

cara-cara pencarian.

Menambah

pengetahuan yang

didasarkan

penelitian dalam

bidang tertentu.

Meningkatkan

penelitian dan

metodologi dalam

bidang tertentu.

Menambahkan

pengetahuan yang

didasarkan penelitian

tentang praktik

tertentu.

Meningkatkan

penelitian dan

metodologi tentang

praktik tertentu.

Membantu dalam

penentuan keputusan

dalam bidang tertentu.

c. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

Sukmadinata (2011: 18-20) menjelaskan empat jenis penelitian berdasarkan

tujuannya sebagai berikut.

c.1 Penelitian Deskriptif

Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau

fenomena – fenomena apa adanya. Penelitian deskriptif biasanya meneliti

kasus – kasus tertentu. Dalam penelitian ini juga menggunakan

pendekatan kuantitatif dimana pengumpulan data dan pengukuran data

berbentuk angka-angka atau juga menggunakan pendekatan kualitatif

yaitu menggambarkan pengumpulan data dan hasil penelitian secara

naratif. Penelitian deskriptif dilakukan dalam kurun waktu jangka pendek

10

Page 11: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

atau berlangsung sekarang. Sedangkan penelitian yang dilakukan dalam

kurun waktu jangka panjang disebut penelitian longitudinal.

c.2 Penelitian Prediktif

Penelitian yang ditujukan untuk memprediksi apa yang akan terjadi

pada masa yang akan datang berdasarkan hasil analisis pada saat ini.

c.3 Penelitian Importif

Penelitian ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan,

menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu

program. Misalnya pelaksanaan kurikulum, pelaksanaan evaluasi berbagai

mata pelajaran.

c.4 Penelitian Eksplanatif

Penelitian yang ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang

hubungan antar fenomena atau variabel.

B. Variabel Penelitian

1. Pengertian

Kerlinger dalam Sugiyono (2010) menyatakan bahwa variabel adalah

konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat

aspirasi, penghasilan, pendidikan status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, dan

lain-lain. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan

sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu yang berbeda. Dengan demikian

variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Berdasarkan pengertian-pengetian

tersebut maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

2. Macam-macam Variabel

Sugiyono (2010) menjelaskan lima macam variabel dalam penelitian berdasarkan

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu sebagai berikut:

11

Page 12: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

a. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulu,

predictor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Contoh variabel independen adalah: dapat berupa metode mengajar.

b. Variabel Dependen: sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.

Contoh variabel dependen adalah: prestasi belajar sebagai pokok persoalannya.

c. Variabel Moderator: variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Variabel disebut juga variabel independen kedua. Hubungan motivasi dan

produktivitas kerja akan semakin kuat bila peran pemimpin dalam

menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila

peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.

Contoh variabel moderator: pengaruh jenis kelamin dalam penelitiannya.

d. Variabel Intervening: Tuckman (1988) menyatakan “an intervening variabel

is that factor that theoretically affect the observed phenomenombut cannot be

seen, measure, or manipulate”. Variabel intervening adalah variabel yang

secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan

diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara

varaibel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

e. Variabel control: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi

oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel control sering digunakan oleh

peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

12

Page 13: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

3. Jenis Hubungan Antar Variabel

Margono (2010) menjelaskan beberapa jenis hubungan antar variabel sebagai

berikut:

a. Hubungan Simetris

Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel

yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainya.

b. Hubungan Timbal Balik

Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi

sebab dan akibat dari variabel lainnya.

c. Hubungan Tidak Simetris

Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel lainnya

C. Hipotesis

1. Pengertian Hipotesis

Secara harfiah kata hipotesis berasal dari bahasa Yunani, hypo yang berarti di

bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.

Menurut Arikunto (2002:110), hipotesis dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti

melalui data yang terkumpul.

Hal senada juga diungkapkan oleh Suryabrata (2010:21), menurutnya

hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang

kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dalam rangkaian langkah-langkah

penelitian, hipotesis itu merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis

yang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap

masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi

tingkat kebenarannya.

Ada beberapa pengertian mengenai hipotesis jika dilihat dari berbagai sudut

pandang. Secara teknis, hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai

populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

13

Page 14: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

penelitian. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan

parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.

Secara implisit, hipotesis itu juga menyatakan prediksi. Misalnya hipotesis

yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan sistematis antara nilai ujian

masuk dan prestasi belajar mengandung prediksi bahwa mahasiswa-mahasiswa yang

mempunyai nilai ujian masuk tinggi juga akan mempunyai indeks prestasi belajar

tinggi, hipotesis yang menyatakan bahwa metode diskusi lebih baik daripada metode

ceramah secaa emplisit mengandung prediksi bahwa kelas-kelas yang diajar terutama

dengan metode diskusi akan lebih baik hasil belajarnya daripada kelas-kelas yang

diajar terutama dengan metode ceramah; dan sebagainya.

Jadi hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari masalah

penelitian yang merupakan rangkuman dari telaah pustaka yang kebenarannya masih

harus diuji melalui data yang terkumpul.

Menurut Suryabrata (2010:22), bagaimana cara orang merumuskan hipotesis

itu tidak ada aturan umumnya. Namun dapat dikemukakan saran-saran sebagai

berikut:

a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua varabel atau lebih;

b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau penyataan;

c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat;

d. Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin

mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis.

Jadi, dalam membuat suatu hipotesis atau jawaban sementara atas peristiwa

atau gejala sesuatu harus didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu sehingga hipotesis

dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Macam-macam Hipotesis

Menurut Suryabrata (2010:23) secara garis besar, hipotesis-hipotesis yang isi

dan rumusannya bermacam-macam itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (a)

hipotesis tentang hubungan, dan (b) hipotesis tentang perbedaan. Hipotesis tentang

hubungan, yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling-hubungan antara dua

14

Page 15: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

variabel atau lebih, mendasari berbagai penelitian korelasional. Hipotesis tentang

perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada

kelompok yang berbeda-beda. Perbedaan itu seringkali karena pengaruh perbedaan

yang terdapat pada satu atau lebih variabel yang lain. Hipotesis tentang perbedaan itu

mendasari berbagai peneitian komparatif.

Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah hipotesis nol atau Ho.

Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara

dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan

antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya. Di dalam analisis statistik, uji

statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu.

Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif. Hipotesis

alternatif, yang biasa dilambangkan dengan HA, menyatakan adanya saling-hubungan

antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu

pada kelompok-kelompok yang berbeda. Pada umumnya, kesimpulan uji statistik

berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.

15

Page 16: Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Nana S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Syukri, M. 2014. Hakikat Penelitian Pendidikan.

http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/

Penelitian%20Pendidikan%20SD/BAC/Penelitian_Pendidikan_SD_1_0.pdf

diakses 2 Februari 2014.

16