days dr dr brian sri prahastuti, mph webinar ibi... · •pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan...
TRANSCRIPT
Bireuen, ACEH
Pendidikan:
•S-1, Universitas Padjadjaran 1995
•S-2, Universitas Gadjah Mada 2009
•S-3, Universitas Indonesia 2014
•Lulusan Terbaik S3 FKM UI 2014
Penugasan:
•Dokter PTT - Kemenkes
•Food Program Coordinator – CRS
•Health Specialist - UNICEF
•Program Manager - ChildFund
•Senior Area Manager – Save the Children
•Tenaga Ahli Utama - Kantor Staf Presiden
@drbriansp @cegahstunting
womenconscience.wordpress.com
www.cegahstunting.com
“Every child deserves the chance to reach his or
her full potential. That stage is set in the first 1.000
days.” -Roger ThurowDR dr BRIAN SRI PRAHASTUTI, MPH
PROTOKOL KESEHATAN
ADAPTASI PELAYANAN IBU & BAYI BARU LAHIR DALAM MASA PANDEMI DAN MENUJU ERA ‘NEW NROMAL’
Rabu, 10 Juni 2020
DR.dr.Brian Sri Prahastuti, MPH
#ProduktifAman
COVID-19: ANALISIS SITUASI & RESPON PEMERINTAH
#ProduktifAman
#ProduktifAman
#ProduktifAman
ADAPTASI KEHIDUPAN BARU: MASYARAKAT #ProduktifAman
#ProduktifAman
#ProduktifAman
PRINSIP DASAR PROTOKOL KESEHATANENAM PERILAKU UNTUK PENCEGAHAN RISIKO TERTULAR COVID19, YAITU:
01 Skrining Orang SakitSkrining orang sakit (suhu, gejala, riwayatperjalanan Dan kontak erat). Jika ditemukansegera rujuk ke Fasyankes untuk pemeriksaandan Isolasi jika terinfeksi COVID
03 Mencuci Tangan
02 Menggunakan Masker
Menyediakan handwashing station dan materiedukasi di tempat yang mudah dilihat tentangpembiasaan cuci tangan. Jika akes terbatsaterhadap air mengalir dan sabun makamenggunakan handsanitizer
04 Disinfektasi
Bersihkan/disinfektasi berkala benda-bendayang sering dipegang (handle pintu, pegangantangga, tombol lift dan absen).
06 Menghindari Kerumunan
Menjaga jarak Aman (1-2 meter).
05 Physical Distancing
Masker kain bagi semua orang jika berada di luar rumah. ODP dilakukan rapid test. OTG dan yang bergejala di isolasi. PDP Rawat di RS rujukan
Mengurangi kapasitas hingga maksimal 50% dengan Jaga Jarak
B-4 PROTOKOL PETUNJUK PRAKTISLAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19
#ProduktifAman
Protokol lengkap dapat diunduh di
www.covid19.go.id
11
Struktur Protokol
1. Pengantar Umum2. Kesiapan Pelayanan Kesehatan
A. Dinas KesehatanB. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)C. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)D. Tenaga Kesehatan
3. Pelaksanaan Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru LahirA. FKTPB. FKRTL
4. Telemedicine5. Partisipasi Masyarakat6. Pengaduan
13 May 2020 drbriansp_ 12
1. PENGANTAR UMUM
• TUJUAN: untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam memastikan pelayanankesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir dapat tetap terlaksana sebagai upaya penurunanangka kematian ibu dan bayi selama wabah pandemi Covid-19.
• REFERENSI:• Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir selama pandemi COVID-19 (Kemenkes,
2020), • Pedoman Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat Covid-19 (Kemenkes, 2020),• Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) pada Maternal (POGI, 2020), • Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di RT/RW/Desa (Kemenkes,
2020).
• RUANG LINGKUP: Acuan oleh pemerintah dan pelaksana layanan kesehatan ibu dan anak di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan masyarakat, termasuk sektor swasta dan relawan
13 May 2020 drbriansp_ 13
2. KESIAPAN YANKES
• Kewajiban PEMDA untuk memastikan kesiapan FKTP dan FKRTL untuk tetap memberikanlayanan KIA dengan atau tanpa status terinfeksi COVID-19.
• SOP tentang triage dan alur tatalaksana yankes IBBL dengan atau tanpa COVID-19• Menghitung ESTIMASI kebutuhan dan penyediaan rapid test, PCR dan APD level 1-2 dan 3• RESET layanan KIA di FKTP, FKRTL • NAKES memiliki pengetahuan ttg COVID-19, memahami algoritme tatalaksana kasus, mematuhi
penggunaan APD sesuai area tugas, menerapkan standar Pencegahan Infeksi, mampumemberikan edukasi kepada ibu hamil/ibu paska bersalin.
• Memaksimalkan penggunaan teknologi informasi yang mudah diakses oleh ibu untukkegiatan konseling. Call center 119 ext 9 atau hotline yang disediakan khusus untuklayanan kesehatan ibu dan anak, dan fasilitas telemedicine (apps, SMS, WAG, software)
• Edukasi penggunaan masker kepada Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu menyusui dan pengasuhketika berkunjung ke fasilitas kesehatan, dan jujur menyampaikan status kesehatannyajika ternyata sudah didiagnosa sebagai ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19.
13 May 2020 drbriansp_ 14
3. PELAKSANAAN LAYANAN
A. PEMERIKSAAN KEHAMILAN1) SKRINING berdasarkan gejala ILI, pemeriksaan suhu tubuh, riwayat kontak erat
dan riwayat perjalanan ke daerah yang telah terjadi transmisi lokal2) RAPID TEST jika tersedia dilakukan setiap kunjungan tatap muka, jika reaktif maka
dirujuk untuk konfirmasi dengan metode PCR 3) FKTP hanya layani non COVID-19 dan ODP, nakes pakai APD level-14) FKRTL menerima rujukan maternal dengan atau tanpa COVID-19, nakes gunakan
APD level 25) Jenis layanan sama dengan normal, jumlah kunjungan sesuai rekomendasi WHO
dan POGI: dua kali kunjungan WAJIB yaitu pada trimester pertama dan satu bulansebelum taksiran persalinan.
6) Kelas Ibu hamil dilakukan dengan memanfaatkan telemedicine (termasuk edukasittg COVID-19 pada ibu hamil dan risiko pada BBL, perawatan payudara untukkeberhasilan menyusui dll)
7) Menerapkan prinsip hand hygiene dan physical distancing
13 May 2020 drbriansp_ 15
3. PELAKSANAAN LAYANAN
B. PERTOLONGAN PERSALINAN1) RAPID TEST jika tersedia dilakukan ketika ada kunjungan untuk bersalin, jika
reaktif maka dirujuk ke RS yang telah ditetapkan untuk menangani COVID-19 dan mampu memberikan layanan maternal dan neonatal
2) RS rujukan menerapkan triage dan alur tatalaksana kasus
3) FKTP hanya persalinan normal per vaginam yang non COVID-19, nakesgunakan APD level-2
4) FKRTL menerima rujukan untuk persalinan dengan tindakan atau per abdominal (SC) dengan atau tanpa COVID-19, nakes gunakan APD level 3
5) IMD tidak dilakukan pada Ibu dengan status ODP, PDP, terkonfirmasiCOVID-19
13 May 2020 drbriansp_ 16
3. PELAKSANAAN LAYANAN
C. PERTOLONGAN PASKA BERSALIN (KB Postpartum, Layanan Nifas danRawatan Neonatal Esensial)1) Layanan KB diberikan segera setelah bersalin dengan metodel kontrasepsi jangka
Panjang (MKJP), jika ibu menolak maka lakukan konseling untuk KB paska bersalin2) Rawat Gabung tergantung status ibu ODP, PDP, terkonfirmasi COVID-193) Bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi COVID-19 atau ibu dengan status PDP
termasuk dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dirawat sesuairekomendasi IDAI
4) Pengambilan sample skrining hipotiroid kongenital (SHK) dan layanan esensialbayi baru lahir tetap diberikan sesuai rekomendasi IDAI, sedangkan imunisasihepatitis B, dan pemberian HepB Ig tergantung status ibu
5) Edukasi sebelum pulang tetap dilakukan: ASI eksklusif; tanda bahaya jika adapenyulit/komplikasi bayi baru lahir dan ibu nifas dan tanda/gejala infeksi COVID-19
13 May 2020 drbriansp_ 17
Esential Newborn Care
• Bayi yang dilahirkan dari ibu bukan ODP, bukan PDP atau tidak terkonfirmasi: tetapmendapatkan (pada 0-6 jam pertama setelah lahir):
• perawatan tali pusat, • inisiasi menyusu dini, • injeksi vitamin K1, • pemberian salep/tetes mata antibiotik, • imunisasi Hepatitis B dan pemberian HbIg (Hepatitis B immunoglobulin)
• Bayi yang dilahirkan dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi:• Tidak dilakukan penundaan penjepitan tali pusat (delayed chord clamping)• Bayi dikeringkan seperti biasa, dan segera dimandikan setelah kondisi stabil, tidak menunggu 24
jam.• Tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
• Ibu dengan HBsAg reaktif dan terkonfirmasi:• Jika kondisi klinis bayi baik (bugar), maka imunisasi Hepatitis B tetap diberikan• Jika kondisi klinis bayi tidak bugar atau tampak sakit, imunisasi Hepatitis B ditunda
13 May 2020 drbriansp_ 18
• Bayi baru lahir dalam kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan dirawatsesuai rekomendasi IDAI:
• Bayi Baru Lahir harus diperiksa COVID-19 (swab dan periksa darah) pada hari ke-1, ke-2 dan ke-14
• Bayi baru lahir dirawatgabung jika status ibu ODP tapi tidak dirawatgabung jika status ibu PDP atau terkonfirmasi COVID-19
• Jika ibu harus diisolasi, maka dilakukan konseling untuk isolasi terpisahantar ibu dan bayinya sesuai batas risiko transmisi (14 hari?). Pemisahansementara bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi.
• Bila setelah mendapatkan konseling, ternyata ibu tetap berkeinginanuntuk merawat bayi sendiri:
• Persiapan harus dilakukan dengan memberikan informasi lengkap dan potensi risiko terhadapbayi (komunikasi risiko).
• Ibu dan bayi diisolasi dalam satu kamar dengan fasilitas en-suite selama dirawat di rumahsakit,
• Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan. • Ibu disarankan untuk mengenakan APD yang sesuai dengan pedoman PPI dan diajarkan
mengenai etika batuk• Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yang menghasilkan aerosol
yang harus dilakukan di dalam ruangan
13 May 2020 drbriansp_ 19
• Tenaga kesehatan mengambil sampel skrining hipotiroid kongenital(SHK) pada bayi yang dilakukan setelah 24 jam persalinan, sebelumibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan. Tenaga Kesehatanmenggunakan APD sesuai status bayi.
• Ibu dan keluarga mendapat nasihat dan edukasi tentang perawatanbayi baru lahir termasuk ASI eksklusif, tanda bahaya jika ada penyulitpada bayi baru lahir serta anjuran membaca buku KIA dan nasihatuntuk segera ke RS jika ada keluhan atau tanda bahaya.
13 May 2020 drbriansp_ 20
4. TELEMEDICINE
Panggilan Darurat
• Call Center 119 ext 9
• Hotline yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah untul layanan KIA
Konseling dan Medical Supply Chain (apps):
• Sehati Tele-CTG
• Teman Bumil
Edukasi
• SMSBunda
13 May 2020 drbriansp_ 21
5. PARTISIPASI MASYARAKAT
1. Peran Kader Kesehatan dan Keluarga Berencanaa) Melakukan pemetaan ibu hamil, ibu menyusui dan bayi baru lahir
b) Mendata ibu hamil dan ibu menyusui yang baru ‘mudik’ atau datang daridaerah dengan transmisi local (pantau sit-rep BNPB setiap hari)
c) Berkerjasama dengan RT/RW dan Puskesmas/bidan desa
2. Edukasia) Pesan Umum Hidup Bersih, meghindari penularan
b) Ibu Menyusui (komunikasi risiko)
c) Ibu Nifas dan Bayi Baru Lahir
13 May 2020 drbriansp_ 22
EDUKASI IBU NIFAS & BBL
1. Jika terdapat tanda-tanda kedaruratan ibu nifas dan bayi baru lahir, segera keRS atau tenaga kesehatan terdekat atau hubungi call center 119 ext 9 atauhotline yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
2. Melakukan pemeriksaan paska bersalin sebanyak 4 kali. Kunjungan pertama di fasilitas layanan Kesehatan. Pemeriksaan berikutnya melalui kunjungan rumaholeh tenaga kesehatan ATAU memanfaatkan teknologi komunikasi:• KF 1: 6 (enam) jam sampai dengan 2 (dua) hari pasca persalinan; • KF 2: 3 (tiga) hari sampai dengan 7 (tujuh) hari pasca persalinan;• KF 3: 8 (delapan) hari sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari pasca persalinan• KF 4: 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 42 (empat puluh dua) hari pasca persalinan.
3. Mendapatkan pelayanan KB sesuai jadwal yang diawali dengan perjanjianbertemu dengan petugas.
13 May 2020 drbriansp_ 23
6.PENGADUAN
• Pengaduan dapat dilakukan melalui Sistem Pengelolaan PengaduanPelayanan Publik Nasional (SP4N) LAPOR!. Aduan dapat disampaikanmelalui:
• Website resmi www.lapor.go.id
• SMS ke 1708
• Aplikasi SPAN LAPOR di Android dan iOS
• Pengaduan berkenaan dengan dampak COVID-19 dalam SP4AN-LAPOR! akan terverifikasi secara otomatis ke Satuan Kerja Teknis.
13 May 2020 drbriansp_ 24
13 May 2020 drbriansp_ 25
#ProduktifAman
KANTOR STAF PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
Gedung Bina GrahaJl. Veteran No. 16 Jakarta 10110 Indonesia
TERIMA KASIH