definisi rem
TRANSCRIPT
| DEFINISI REM
Rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek keamanan berkendaraan, maka rem harus :
Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir
Fungsi Rem :
Rem kaki :
Rem tangan :
Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan
jalannya kendaraan
Rem kaki harus berfungsi untuk semua roda
Untuk memacetkan putaran roda ( misal pada saat parkir)
Berfungsi juga sebagai rem cadangan ( misal dalam
perjalanan rem kaki tidak berfungsi )
Rem merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang mempunyai peran yang sangat
penting untuk kenyamanan dan keselamatan pengendara sepeda motor. Rem
berfungsi mengurangi kecepatan atau menghentikan kendaraan melalui gesekan
antara sepatu rem dengan tromol dengan mekanisme tertentu. Rem tromol itu sendiri
dibagi menjadi lima jenis yaitu: simplek, duplek, duo duplek, servo, dan duo servo
yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing- masing.
TEKNOLOGI rem memiliki umur yang hampir sama tuanya dengan penemuan
kendaraan itu sendiri. Apa itu rem? Bisa dipastikan semua pemakai kendaraan
bermotor mengenal benar fungsi alat ini. Rem merupakan alat untuk menghentikan
laju kendaraan. Seiring dengan kian canggihnya teknologi otomotif, rem pun
dilengkapi dengan teknologi elektronik agar kinerjanya lebih baik. Salah satu fitur
yang telah menjadi standar adalah ABS atau Antilock Braking System. Sayangnya,
ABS sering disalah artikan sebagai performa pengereman yang lebih pakem.
Padahal, ABS hanya sebuah peranti yang memudahkan pengemudi melakukan
pengereman tanpa ada risiko menguncinya roda.
Peranti ABS diperlukan karena roda yang terkunci akan membuat daya manuver
mobil berkurang atau setengah mengerem. Bila roda depan yang terkunci, laju
kendaraan akan terganggu dan terasa berat. Itu tentu akan berpengaruh kepada
stabilitas pengendalian kendaraan. Pada kecepatan tinggi, jika roda belakang
terkunci, kendaraan akan hilang keseimbangannya malahan bisa berputar.
Sistem ABS merupakan perangkat yang terintegrasi dan terpasang di antara master
silinder dan roda rem. Perangkat ini berfungsi pasif dalam pengereman normal.
Dalam kaitan itu, ABS bekerja lewat sebuah sensor yang mendeteksi gejala roda
mengunci. Ketika kondisi ini berpotensi terjadi, prosesor elektronik akan
memerintahkan pasokan minyak rem dikurangi. Ini membuat jepitan kampas rem
menjadi berkurang meski pedal rem terus diinjak.
Banyak pengemudi yang kaget akan getaran di pedal rem sehingga melepas
injakkannya. Ini adalah tindakan yang salah karena melepas injakan pedal akan
membuat kinerja ABS tidak maksimal. Getaran mengindikasikan sistem rem ABS
sedang bekerja.
Dua jenis rem
Secara umum cara kerja rem adalah memanfaatkan gaya gesekan mekanik untuk
memperlambat laju kendaraan dan akhirnya berhenti. Bila seorang pengemudi
kendaraan roda empat menginjak pedal rem, pada saat yang bersamaan ada
komponen dalam sistem rem yang bergesekan. Gesekan ini akan menahan dan
selanjutnya menghentikan gerak rotasi atau putaran roda.
Rem merupakan piranti keselamatan kendaraan yang sangat penting
keberadaannya. Kinerja sistem pengereman menjadi sangat penting dalam
membantu mengendalikan laju kendaraan khususnya untuk menghentikan laju
pada saat diperlukan.
Berbagai teknologi canggih telah ditemukan untuk sistem pengereman mobil. Tetapi pada
dasarnya adalah tetap menggunakan sistem pompa hidrolik untuk menjalankan
sistem rem mobil. Secara umum ada dua tipe / jenis rem saat ini yang masih
dijadikan patokan standar pembuatan rem kendaraan yaitu rem cakram dan rem
tromol.
Macam – Macam Rem
* Rem Tromol
Nama komponen rem tromol:
Sepatu rem
Pegas pengembali
Sepatu rem
Pegas pengembali
Kanvas reM
Pegas penekan
Tromol
Silinder roda
Pada sepeda motor supra x tahun 2003, rem depan menggunakan rem cakram jenis
kaliper luncur sedangkan untuk rem belakang menggunakan rem tromol jenis simplek.
Untuk memperbaiki kinerja rem belakang motor supra x tersebut, penulis mencoba
meredesain rem tromol jenis simplek tersebut menjadi rem tromol jenis duo duplek.
Rem teromol digunakan pada kendaraan tipe terdahulu, tetapi biasanya juga digunakan
untuk rem bagian belakang kendaraan. Rem tromol terdiri dari komponen rumah rem /
drum dan kampas rem, cara kerja rem tromol adalah rem bekerja atas dasar gesekan
antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar
gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang
mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
Kelebihan rem tromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam
pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dsb. Rem. Jadi rem
tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja
secara maksimal.
Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini
membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan
membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu /
kotoran.
Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan
sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus
mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam
rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan
kembali.
Pantas rem cakram lebih disukai oleh pabrikan mobil dan pemilik mobil sehari-hari.
Perawatan lebih mudah, penggunaan lebih praktis dan fungsi pengereman juga lebih baik
dibanding rem tromol (lebih pakem).
REM TOMOL PADA MOBIL
Penyetel rem
* Rem Cakram
Nama komponen rem cakram:
Nipel pembuang udara
Kaliper
Pegas penekan
Torak kaliper
Piringan cakram
Sil torak kaliper
Balok rem
Rem Cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti ini
dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya
menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan
sangat ideal untuk diterapkan pada tiap mobil, terutama yang telah memakai mesin
berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang
biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, melalui caliper yang digerakkan oleh piston
untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
Berbagai kelebihan Rem Cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan
menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan
terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram
dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin di luar (terbuka) sehingga
pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga
dilengkapi oleh ventilasi (ventilated disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga
pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya
dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di
belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat
ini telah banyak mobil yang telah menggunakan rem cakram pada keempat rodanya,
terutama jenis mobil sedan.
KekuranganRem.Cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama
kelamaan lumpur / kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai
merusak komponen pada bagian caliper seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu
perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin. Tapi gak sulit kok, lagipula bila anda
biasa beredar di wilayah perkotaan, kendala seperti ini tidak perlu dikhawatirkan.
* Rem Tangan
Ada dua cara untuk melaksanakan pengereman :
Pengereman Pada Roda
1. Tongkat
2. Batang tarik
3. Penyetel
4. Pengimbang
5. Kabel
Tongkat rem tangan ditarik dan gaya Roda blokir macet ( sepatu rem kawat rem
penyeimbang tarik diteruskan ke tuas penghubung terjadi pengereman )
Pengereman Pada Poros Propeller
Transmisi
Poros propeller
Unit rem tangan dipasang antara transmisi dan poros propeller
Unit rem tangan
Dipasang di antara transmisi dengan poros propeller
1. Tongkat rem tangan
2. Kanvas rem
3. Anchor
4. Tromol
5. Mur Penyetel
Tongkat rem tangan ditarik dan gaya Putaran roda tertahan propeller propller blokir
tromol terjepit kanvas rem tuas rem tarik diteruskan ke terjadi pengereman.
karena Rem merupakan bagian yang sangat penting dalam system kendaraan, maka harus
diperhatikan syarat dan fungsi pengereman,sehingga kendaraan akan aman untuk
digunakan. Ada beberapa macam jenis rem yang perlu kita pahami dalam otomotif antara
lain jenis tromol dan jenis cakram, dimana keduanya mempunyai tipikal yang berbeda .
Ada dua cara melaksanakan pengereman pada rem tangan / rem parkir, yaitu pengereman
pada roda dan pengereman pada propeller
Kerusakan Rem
KERUSAKAN PADA SISTEM REM
MENCARI TAU GEJALA KERUSAKAN REM
Pada saat anda mengendarai kendaraan dari waktu ke waktu, anda pasti pernah
merasakan perbedaan yang anda alami, kadang pedal rem terasa aneh, kadang terdengar
suara berdecit, atau mungkin kejadian lain yang membuat kaget anda…wahh..kenapa
nich.. Nah sekarang kita akan bahas apa yang bisa anda deteksi dari gejala rem tadi..
Pertama-tama kita harus mengetahui dulu bagaimana cara kerja rem, rem bekerja dengan
merubah gaya gesek untuk menghentikan laju kendaraan. Pada saat anda menekan pedal
rem, minyak rem akan mengalir ke pipa rem dan menekan piston dan diteruskan ke
kampas rem, kemudian bergesekan dengan teromol atau cakram dan menghentikan laju
putarannya. Semakin kencang tekanan yang diberikan pada pedal rem semakin kuat juga
tekanan yang diberikan ke teromol atau cakram dan semakin cepat juga kendaraan
berhenti. Nah sekarang anda sudah mengetahui bagaimana rem bekerja.
Setelah anda mengetahui cara kerja rem sekarang kita bahas masalah pertama, apa yang
terjadi bila system rem mengalami kebocoran. Bila sistem rem mengalami kebocoran
maka udara akan masuk kedalam sistem rem, dan pedal rem akan terasa “membal”.
Seperti yang dikatakan ama “Bernouli” bahwa cairan dapat meneruskan tekanan tanpa
kehilangan force (daya) sedikitpun. Nah jika sistem rem anda mengalami kebocoran
maka tekanan pedal rem tidak aka sesuai dengan yang anda berikan karena ada udara
didalamnya. Begitu juga bila kampas rem anda mulai tipis maka respon untuk berhenti
akan semakin lama, karena jarak (gap) antara kampas dengan teromol atau cakram.
Sekarang kita akan bahas suara-suara yang terdengar pada saat anda mengendarai
kendaraan :
1. Suara gesekan yang sangat keras (grinding/scratching)
Ini berarti anda dalam masalah besar.. biasanya suara ini terjadi karena kampas rem
sudah habis, dan suara yang terdengar adalah suara gesekan antara besi kampas rem
dengan teromol atau dengan cakram.
Kerusakan akibat gesekan ini sudah tidak dapat diperbaiki dan anda perlu merogoh kocek
yang dalam untuk menebus seperangkat kampas rem dan teromol atau dengan cakram.
Untuk menghindarinya, lakukan pengecekan rem secara berkala, ganti kampas rem bila
ketebalannya minimal 1mm untuk kampas rem belakang teromol, dan 3mm untuk
kampas rem depan cakram.
2. Rem terasa menarik ke kiri atau ke kanan (brake pulls)
Ini berarti ada kebocoran pada salah satu kaliper rem, untuk mengetahui bagian mana
begini caranya, bila rem terasa menarik ke arah kanan berarti kebocoran terjadi pada
lawannya yaitu di sebelah kiri, karena kaliper sebelah kiri tidak mampu memberikan
tekanan yang sama dengan yang kanan (ini dapat diartikan terjadi kebocoran di sebelah
kiri) begitu juga sebaliknya.
Anda sudah mengetahui gejala yang sering dialami pada sistem rem, pastikan anda
konsultasi dengan mekanik professional sebelum anda mencoba melakukannya sendiri,
karena kesalahan pada sistem rem dapat berakibat kecelakaan yang sangat fatal bahkan
kematian.
Prinsip sistim pengereman adalah perubahan ergi
kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan panas.
This is the html version of the file http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01a1/7b6afe0a.dir/doc.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.
Page 1iPROYEK AKHIRCARA KERJA DAN PERBAIKAN REMDISC BRAKEDiajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma IIIUntuk Mencapai Gelar Ahli MadyaOleh :Nama : Arif SugihartoNim : 5250302509Prodi : Diploma IIIJurusan: Teknik MesinPROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2007
Page 2iiHALAMAN PENGESAHANProyek akhir dengan judul “ Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake”telah dipertahankan di hadapan sidang panitia Ujian Proyek Akhir Fakultas TeknikUniversitas Negeri Semarang pada:Hari : KamisTanggal: 3 Mei 2007PembimbingDrs. Soedartono, MPdNIP : 130354839Penguji IIPenguji IDrs. Agus Suharmanto, M.Pd.Drs. Soedartono, MPdNIP. 131405827NIP : 130354839Ketua Jurusan Ka. Prodi D III Teknik Mesin Drs. Pramono
Drs. Wirawan Sumbodo, M.T.NIP. 131474226NIP. 131876223Mengetahui,Dekan Fakultas TeknikUniversitas Negeri SemarangProf. Dr. SusantoNIP. 130875753
Page 3iiiABSTRAKArif Sugiharto, 2007. Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake Laporan ProyekAkhir. Teknik Mesin D III. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesatterutama di bidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembanganteknologi tranportasi. Inovasi di bidang otomotif saat ini semakin memanjakanpemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntunan konsumen yanglebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistikkendaraan baik eksteterior maupun interor yang bagus dan beberapa peralatantambahan yang memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performanceyang tinggi, serta perangkat keamananan dan kenyamanan lengkap yang berfungsioptimal.Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa amandan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun rodaempat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem itu adalah sistempengereman.Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan lajukendaraan. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alatkeselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapatberhenti apabila pengereman hanya dilakukan dengan pengereman mesin, kelemahanini harus di kurangi agar dapat menurunkan kecepatan gerak kendaraan hinggaberhenti. Kerja rem di sebabkan adanya gaya gesek pad rem melawan sistem gerakputar piringan (disc).
Page 4iv
MOTTO DAN PERSEMBAHANMotto :
▪ Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi kecuali orang-orang yangberiman dan mengerjakan amal sholeh.▪ Carilah kejujuran walaupun mengira akan celaka tetapi sebenarnyaselamat. Dan hindarilah kebohongan itu walaupun kamu mengiraselamat, namun sebenarnya celaka.▪ Kesabaran dan kesadaran adalah milik orang yang tidak pernah berbuat,memperbaiki kesalahan adalah milik orang yang banyak berbuat.Persembahan :▪ Bapak ibu tercinta▪ Kakakku tersayang▪ Yang terkasih▪ Teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu▪ Almamaterku
Page 5vKATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dankarunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan proyek akhir berjudul “Cara Kerja Dan Perbaikan Rem Disc Brake”Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan yang penulis milikitentunya proyek akhir ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan dan bimbingan dariberbagai pihak, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat:1. Dr. Sujono Sastroatmodjo, M.Si selaku Rektor UNNES2. Prof. Dr. Soesanto selaku Dekan Fakultas Teknik UNNES.3. Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin UNNES.4. Drs. Widi Widayat, selaku pembimbing lapangan.5. Drs. Soedartono, MPd selaku Dosen Penguji Tugas Akhir.6. Bapak ibu serta kakak-kakakku yang telah memberikan dorongan dansemangat.Akhirnya penulis berharap semoga proyek akhir ini bermanfaat Amin.Semarang, Mei 2007Penulis
Page 6viDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ........................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iiABSTRAK ........................................................................................................... iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ivKATA PENGANTAR ......................................................................................... vDAFTAR ISI ........................................................................................................ viDAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viiiDAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xBAB I. PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ................................................................... 1B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2C. Pemecahan Masalah ........................................................................ 3D. Tujuan ............................................................................................. 4E. Manfaat ........................................................................................... 4F. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 5G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 5BAB II. CARA KERJA DAN PERBAIKAN REM DISC BRAKEA. Landasan Teori ................................................................................ 6B. Disc Brake ....................................................................................... 9C. Komponen Disc Brake .................................................................... 10D. Prinsip Kerja Disc Brake ................................................................ 14E. Perawatan Disk Brake ..................................................................... 16F. Gangguan Pada Disc Brake ............................................................ 19G. Trouble Shooting ............................................................................ 27
Page 7viiBAB III. PENUTUPA. Simpulan ......................................................................................... 30B. Saran ................................................................................................ 30DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31Lampiran-Lampiran ............................................................................................. 32
Page 8viiiDAFTAR GAMBARGambar 1. Komponen Boster Rem .................................................................. 7Gambar 2. Komponen Master Silinder ............................................................ 8Gambar 3. Konstruksi rem piringan ................................................................. 9Gambar 4. Pad rem Disc Brake ....................................................................... 11Gambar 5. Disc ( piringan ) ............................................................................. 11Gambar 6. Kaliper jenis Fixed Caliper ............................................................ 12Gambar 7. Kaliper Jenis floating caliper ......................................................... 13Gambar 8. Komponen Kaliper ......................................................................... 13Gambar 9. Cara Kerja Disc Brake Saat piston ditekan .................................... 15Gambar 10. Cara kerja Disc Brake Saat tekanan dibebaskan............................. 15Gambar 11. Mengukur tebal lining pad ............................................................. 16Gambar 12. Mengukur Tebal Disc ..................................................................... 16Gambar 13. Mengukur Run Out Disc ................................................................ 17Gambar 14. Pembuangan Udara dari Saluran Rem ........................................... 18
Page 9ix
DAFTAR TABELTabel Trouble Shooting ....................................................................................... 27
Page 10xDAFTAR LAMPIRANLampiran 1. Gambar-gambar Chasis Stand.Lampiran 2. Surat Tugas Dosen PembimbingLampiran 3. Surat Tugas Panitia Ujian
Page 111BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Pemilihan Judul Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesatterutama di bidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga padaperkembangan teknologi tranportasi. Inovasi di bidang otomotif saat ini semakinmemanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntunankonsumen yang lebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akantercapai dari segi artistik kendaraan baik eksteterior maupun interor yang bagusdan beberapa peralatan tambahan yang memudahkan pemakai. Selain itu jugamesin memiliki performance yang tinggi, serta perangkat keamananan dankenyamanan lengkap yang berfungsi optimal.Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila bisa memberikan rasa amandan nyaman bagi pengendara. Semua jenis kendaraan baik roda dua maupun rodaempat dilengkapi dengan berbagai sistem, salah satu dari sistem itu adalah sistempengereman.Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan lajukendaraan. Sistem ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alatkeselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak dapatberhenti apabila pengereman hanya dilakukan dengan pengereman mesin,kelemahan ini harus di kurangi agar dapat menurunkan kecepatan gerakkendaraan hingga berhenti. Kerja rem di sebabkan adanya gaya gesek pad remmelawan sistem gerak putar piringan ( disc ).
Page 122Dari uraian di atas penulis tertarik untuk memilih judul “ Cara kerja danperbaikan rem Disc Brake ” dengan harapan penulis dapat mempelajari danmemahami topik tersebut. Adapun yang melatar belakangi penulis membahasjudul tersebut adalah sebagai berikut :1. Sistem pengereman merupakan salah satu sistem yang mempunyaifungsi fital, tanpa adanya sistem pengereman kendaraan tidak dapatmemberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara.2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang komponen dan cara kerja dari
sistem pengereman.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas terdapat permasalahansebagai berikut :1. Bagaimana cara kerja rem Disc Brake ?2. Apa saja komponen yang terdapat pada rem Disc Brake ?3. Apa saja indikasi kerusakan rem , dan4. Bagaimana cara memperbaikinya ?C. Pemecahan Masalah1. Cara kerja rem Disc Brake adalah tekanan hidrolik dari master silinder,kemudian mendorong piston dan selanjutnya menekan pada rotor Disc. Padasaat yang sama tekanan hidrolik menekan sisi pad sehingga menjepit Discdan terjadilah usaha pengereman.
Page 1332. Komponen yang terdapat pada rem Disc Brake diantaranya adalah : Boster,Master Silinder, Kaliper, dan piringan ( Disc Brake )3. Indikasi kerusakan dan cara mengatasi kerusakan pada rem Disc Brakediantaranya adalah :Indikasi Kerusakan ▪ Batang pendorong boster salah penyetelan ▪ Piston berkarat atau macet▪ Pad rem aus▪ Sil pada master silinder retak▪ Pipa rem bocor▪ Piston master silinder lukaCara Mengatasinya▪ Setel batang pendorong booster▪ Bersihkan dan lumasi piston▪ Ganti pad rem▪ Ganti sil master silinder▪ Ganti pipa rem▪ Ganti piston master silinder
Page 144D. TujuanTujuan yang ingin dicapai pada penulisan proyek akhir tentang cara kerjadan perbaikan rem Disc Brake, adalah sebagai berikut :1. Untuk mengkaji tentang rangkaian rem depan Disc Brake.2. Untuk mengetahui komponen rem Disc Brake.3. Untuk mengetahui troouble shooting rem Disc Brake.4. Bagaimana cara memperbaikinya ?E. ManfaatManfaat yang diperoleh dari pembahasan cara kerja dan perbaikan rem
Disc Brake adalah sebagai berikut :1. Memahami pengetahuan tentang rem depan Disc Brake2. Dapat memahami komponen-komponen rem Disc Brake3. Bermanfaat bagi masyarakat pengguna rem Disc Brake adalahmengetahui kerusakan dan cara memperbaikinya.F. Metode Pengumpulan Data1. Metode ObservasiYaitu pengumpulan data pada objek dengan jalan pengamatan secaralangsung terhadap objek penelitian.2. Metode InterviewYaitu dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung denganpara ahli untuk mendapatkan materi secara langsung.
Page 1553. Studi PustakaYaitu dengan cara mencari data melalui buku-buku literatur yangberhubungan dengan sistem pengereman.4. Tempat observasi dan merangkai TA di bengkel Bangkit.G. Sistematika PenulisanDari data di atas maka penulis akan menulis laporan proyek akhir inidengan sistematika penulisan sebagai berikut :BAB I : PENDAHULUANPada pendahuluan berisi tentang :a). Latar belakang pemilihan judul, b). Rumusan masalah, c). Tujuan, d).Manfaat, e). Metode pengumpulan data serta, f). Sistematika laporan.BAB II : ISIBab ini berisi : a). Dasar teori sistem rem depan Disc Brake, b). Komponen-komponenrem Disc Brake, c). Gangguan rem Disc Brake serta, d). Cara mengatasinya.BAB III : PENUTUPPada bab ini di bahas :a). Simpulan, b). Penutup, dan yang terakhir daftar pustaka serta lampiran-lampiran.
Page 166BAB IICARA KERJA DAN PERBAIKAN REMDISC BRAKEA. Landasan Teori1. Pengertian RemRem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan.Peralatan ini sangat penting, karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan danmenjamin keamanan bagi pengendara. Syarat rem yang baik adalah :a) Dapat bekerja dengan baik dan cepat
b) Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus samaatau gaya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima olehmasing-masing roda.c) Mempunyai daya tahan yang cukup.d) Mudah disetel dan diperbaiki.Kendaraan tidak dapat berhenti apabila pengereman hanya dilakukan denganpengereman mesin, kendaraan cenderung bergerak sehingga kendaraan sulit untukdihentikan, untuk kendaraan dapat berhenti di butuhkan rem. Rem bekerjadisebabkan oleh adanya gaya gesek pad rem melawan sistem gerak putar piringan(disc).6
Page 1772. Mekanisme Penggerak HidrolikPrinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan hukum pascal yaitu gayapenampang dari fluida akan menghasilkan tekanan yang akan diteruskan ke segalaarah dengan sama besar. Untuk melipat gandakan daya penekanan pedal digunakanboster rem sehingga daya pengereman yang dihasilkan lebih besar.Boster rem mempunyai membran yang kerjanya disebabkan karena adanyaperbedaan antara tekanan dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intakemanifold mesin. Prinsip kerja boster rem menggunakan hukum bernoulli yaitu fluidadalam keadaan mengalir kontinu mempunyai energi tekanan, energi kinetik(kecepatan), dan energi potensial (kecepatan awal). Gambar 1. Komponen Boster Rem
Page 188Master silinder dihubungkan dengan pedal rem dan membran untukmemperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal minimum.Gaya penekan pedal rem akan dibuat menjadi tekanan fluida oleh piston darimaster silinder. Cara kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan , maka pistonakan bergerak maju, akibatnya minyak rem akan mengalir ke tangki melalui salurandi depan master silinder. Dorongan piston akan menyebabkan tekanan minyak naik,sehingga mendorong katub inlet sampai menutup saluran ke tangki. Tekanan minyakrem yang ada dalam master silinder akan semakin besar dan akhirnya minyakmenuju ke silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali ke posisisemula apabila pedal rem dibebaskan dengan bantuan pegas pengembali.Gambar 2. Komponen Master SilinderTekanan ini dipindahkan melalui pipa rem dan bekerja pada sepatu atau padrem untuk menghasilkan pengereman.Untuk memperbesar suatu gaya pengereman, maka diperlukan diametersilinder yang besar. Pada umumnya kendaraan menggunakan rem yang mempunyaidaya pengereman yang berbeda antara rem belakang dan rem depan, dengan daya
Page 19
9pengereman untuk roda depan harus lebih besar dari gaya pengereman rodabelakang, maka untuk memperkuat daya pengereman roda depan silinder roda dibuatlebih besar. Besarnya gaya pengereman dapat diatur sesuai dengan perbandinganantara diameter master silinder dan silinder roda.Rem hidrolik lebih terespon lebih cepat dibanding tipe lainnya, dankonstruksinya lebih sederhana. Dengan kelebihan tersebut rem hidrolik lebih banyakdigunakan pada kendaraan penumpang dan truck ringan.B. Disc BrakeDisc brake digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana pada dasarnyapiringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar dengan rotor dan bahan gesekyang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanyagesekan antara pad dan cakram. 1. Pads2. Ring3. Piston4. Cylinder5. MountingGambar 3. Konstruksi Rem Piringan
Page 2010Keuntungan Disc Brakea. Tidak terdapat self energizing effect dan akibatnya tidak diperlukanpenambahan tenaga rem. Oleh karena itu perbedaan efek pengereman antararoda kiri dan kanan dapat dieliminir dan kemungkinan kecil terjadi rodamenarik ke kiri atau ke kanan pada saat dilakukan pengereman.b. Karena konstruksi yang sederhana maka pada kanvas rem (brake pad) mudahdiganti.c. Bila piringan terkena air, maka efek pengereman akan konstan karena airyang menempel pada piringan akan terlempar keluar akibat gaya sentrifugal.d. Tidak menimbulkan bunyi karena piringannya terbuka atau hampirseluruhnya berhubungan dengan udara maka piringan dapat mentransferpanas dengan baik dan juga jarang terjadi gejala fiding, karena itu efekpengereman yang dihasilkan stabil walaupun melakukan pengereman secaraberulang-ulang pada kecepatan tinggi.e. Berbeda dengan rem tromol maka ekspansi panas tidak dapat menyebabkanadanya perubahan dalam renggangnya seperti terdapat pada rem tromol,dimana kecenderungan kerenggangan akan bertambah.C. Komponen Disc BrakePada umumnya komponen-komponen disc brake adalah sebagai berikut:a. Pad RemPad tersebut dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Pada paddiberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad. Dengan demikian dapatmempermudah dalam pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad, penggunaan
Page 2111metalic plate dipasangkan pada sisi piston dari pad yang fungsinya untukmencegah bunyi saat pengereman.Anti-squel shim No. 2 Anti-squel shim No. 1Gambar 4. Pad Rem b. Disc (Piringan)Pada umumnya cakram atau piringan terbuat dari besi tuang dan beri lubang-lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta pendingin, dengan adanya ventilasiumur pad lebih panjang dan tahan lama.Gambar 5. Disc (Piringan)B rake padSlit
Page 2212c. KaliperKaliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dandilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke silinder. Pada disc braketerdapat beberapa jenis kaliper yang diantaranya adalah :1. Tipe Fixed Caliper (Duoble Piston), pada tipe ini piston ditempatkan padadua sisi kaliper. Radiasi panas Fixed Caliper terbatas karena silinder remberada pada cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan.Untuk itu membutuhkan penambahan komponen yang banyakguna mengatasihal tersebut. Jenis Fixed Caliper ini sudah jarang digunakan.Gambar 6. Kaliper jenis Fixed Caliper2. Floating Caliper (Single Piston) pada tipe ini piston ditempatkan pada satusisi kaliper, sistem kerjanya adalah tekanan hidrolis dari master silinder,kemudian mendorong piston dan selanjutnya menekan pada rotor disc(cakram). Pada saat yang sama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehinggamenjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman. Dalam tipe inikemampuan pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad sehingga daya
Page 2313pengereman lebih baik. Tipe ini sering digunakan pada kendaraanpenumpang saat ini.Gambar 7. Kaliper Jenis floating caliperGambar 8. Komponen Kaliper Komponen-komponen yang terdapat pada rangkaian kaliper sebagai berikut :a. Pistonb. Ring pistonBrake discHydraulicpressureFloatingl
Steering knucklePadPistonPistonKaretpelindungTorqueplateRing piston
Page 2414c. Karet pelindungd. Torque plateD. Prinsip Kerja Disc BrakeSistem rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gaya gesek antarapad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan mesinberfungsi mengubah energi panas menjadi energi kinetik maka sebaliknya dariprinsip kerja rem yaitu mengubah energi kinetik menjadi energi panas dimana padasaat pengereman akan terjadi gesekan antar pad rem dengan piringan yang akanmenghasilkan panas yang selanjutnya panas dilepas ke udara bebas.Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan, makaakan timbul panas karena adanya gesekan antara pad rem dan cakram. Selama prosespengereman berlangsung, temperatur pad dan cakram akan naik sehingga akanmenyebabkan cakram memuai. Cakram yang panas akan mengurangi dayapengereman.Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya.Karena berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu tambahantekanan hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efesien.Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster rem mampu melipat gandakandaya penekanan pedal, waktu penekanan pedal lemah mampu diteruskan menjadidaya pengereman yang besar.
Page 2515Piston seal (rubber) deforms asPiston moves Gambar 9. Cara Kerja Disc Brake Saat piston ditekanPiston seal returns piston by amount of its deformationGambar 10. Cara Kerja Disc Brake Saat tekanan dibebaskanPistonPiston seal (rubber)Disc rotorCaliperOf deformetionAmountPad
ClearanceDisc rotorPiston sealPadPistonAmountOf returnSaat tekanan dibebaskan
Page 2616E. Perawatan Disk BrakePerawatan disc brake meliputi:1. Pemeriksaan komponen disc brakea. Ukur tebal lining padGunakan penggaris, ukur lining padTebal: 20 mmTebal minimum : 10 mmGanti pad bila tebal adalah minimum atau kurang, atau bila pad rem sudahmengeras atau ausnya tidak rata.Gambar 11. Mengukur Tebal Lining Padb. Ukur tebal discmikrometerGambar 12. Mengukur Tebal DiscBagian yang diukurBagian yang di ukur
Page 2717Gunakan mikrometer, ukur lining discTebal: 22 mmTebal minimum : 20,4 mmGanti disc bila tebal minimum atau kurang, bila piringan tidak rata atau aus,dan harus diratakan dengan mesin bubut atau gantic. Ukur run out discGunakan dial indikator, ukur run out disc pada posisi 10 mm dari ujung luar.Run out disc maksimal 0,06 mmBila run out lebih besar dari maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perludiperhatikan sebelum mengukur run out, konfirmasikan bahwa gerak bebas bearingdepan dalam spesifikasi.Gambar 13. Mengukur Run Out Disk2. Penggantian minyak rem
Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak rem dapat diganti,minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang harus diganti dengan yang baru,penggantian minyak rem kurang lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabilaCenter GaugeDisc Brake
Page 2818masih cukup bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder) menunjukkan batasminimal atau kurang dari tanda F maka perlu untuk ditambah. Minyak rem yangdigunakan tipe DOT 3. Minyak rem ada dua macam netral dan biasa. Untuk mobil-mobil saat ini biasanya menggunakan jenis netral karena dapat menghasilkan dayapengereman yang bagus.3. Pemeriksaan pipa dan saluran minyak remPemeriksa sistem rem dari kebocoran dan masuknya udara. Jika sistem remdiperbaiki atau ada udara di sistem rem, buanglah udara tersebut. Jika saluran remkemasukan udara, keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulangkalikemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem masih ditekan.Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara.Gambar 14. Pembuangan Udara dari Saluran Rem
Page 29194. Pembersihan pada remSetiap kelipatan 10. 000 km pada kendaraan perlu ada pembersihan danpenyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan pada disc brake adalah denganmembersihkan pad rem dan disc dengan jalan mengendorkan baut kaliper kemudianmelepas pad rem dan diamplas, pada disc juga dilakukan pengamplasan apabila perludibersihkan dengan menggunakan tekanan udara kompresor. Pada pemasangan padrem supaya diberi gemuk (fat) di bagian yang bergesekan dengan dudukan pad rempada kaliper agar gerakan pad rem lancar. Kencangkan baut kaliper sesuai torsinya.F. Gangguan pada Disc brakePada sistem rem cakram meskipun memiliki keuntungan-keuntungan yangcukup banyak dibandingkan dengan rem tromol, rem cakram masih seringmengalami gangguan-gangguan yang bersifat sementara atau bahkan mengalamikerusakan.1. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada Disc brakea. Rem macet pada saat terjadi pengereman ( rem tidak bekerja ).b. Pengereman tidak stabil disebabkan disc brake yang digunakan sudah cukuplama dan kondisi yang sudah tidak rata.c. Rem berbunyi pada saat melakukan pengereman ataupun pada saat kendaraanberjalan ( terdapat gesekan )
Page 30202. Gejala yang sering timbul
Beberapa gangguan yang terjadi dapat diketahui gejala-gejala yangditimbulkan adalah sebagai berikut:a. Gejala yang timbul akibat terjadi kemacetan pada rem cakram adalahpengereman menjadi kurang maksimal atau bahkan rem menjadi tidakbekerja. Selain itu apabila kemacetan hanya pada salah satu roda depan padawaktu melakukan pengereman, kemudi akan berbelok pada sisi roda yangmacet.b. Gejala lain yang sering timbul akibat piringan atau cakram rem mengalamikeausan atau tidak rata, saat mobil kecepatan tinggi dan melakukanpengereman maka kemudi akan terasa bergetar.c. Bunyi rem saat kendaraan berjalan ataupun saat melakukan pengereman.Gejala suara yang lama-kelamaan akan mengakibatkan panas pada piringankarena gesekan.3. Analisis gangguanSetelah mengetahui gejala yang timbul akibat gangguan pada Disc brakeselanjutnya dilakukan analisis atas gangguan-gangguan tersebut. Analisis dilakukanuntuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang mengkibatkan gangguan padadisc brake. Hasil analisis pada permasalahan pada rem cakram diatas adalah sebagaiberikut:
Page 3121A. Rem macetKemacetan rem diakibatkan beberapa hal.:1) Piston di dalam silinder tidak dapat meluncur ketika pedal rem ditekan, halini kemungkinan disebabkan karena Piston mengalami korosi sehingga pistonrem menjadi lengket dengan silindernya. Korosi juga disebabkan karenarusakanya karet pelindung sehingga memungkinkan air masuk kedalamsilinder.2) Kemacetan rem juga disebabkan macetnya piston pada master silinder karenakaratB. Rem terasa bergetar saat terjadi pengereman atau saat pedal rem diinjak.Hal di atas disebabkan beberapa hal, yaitu :1) Kondisi permukaan piringan yang sudah aus dan tidak rata dikerenakanpemakaian yang sudah terlalu lama dan perawatan yang kurang baik.2) Rem bergetar juga dapat disebabkan karena pad rem yang sudah mulaimengeras dan kualitas pad rem yang tidak bagus.C. Keluarnya bunyi pada saat kendaraan berjalan atau pada saat melakukanpengereman.Hal tersebut diakibatkan oleh :Pad rem telah habis sehingga terjadi gesekan antara pad dengan piringan.D. Pad rem mengeras.Hal ini disebabkan kualitas pad yang tidak sesuai.E. Piringan rem telah aus.Hal ini disebabkan karena piringan telah cacat dan berkarat ( telah berumur )
Page 3222F. Melemahnya shim anti bunyi yang terdapat pada pad.G. Bantalan nap roda yang tidak tepat.Disebabkan penyetelan awal yang kurang tepat.4. Penanganan gangguanA. Rem macetDari analisis gangguan yang dilakukan menunjukkan adanya kemungkinanbahwa penyebab kemacetan rem adalah tidak berfungsinya kaliper dengan baik.Kerusakan pada komponen-komponen kaliper yang terdapat pada silinder yang kotoratau piston silinder sudah mulai berkarat sehingga perlu dibersihkan. Pekerjaan ataulangkah-langkah untuk memperbaiki rem yang macet perlu dilakukan antara lain:1) Membongkar kalipera) Menguras minyak rem hingga habis dan siapkan bak air serta air bersih,dalam pengurasan minyak rem jangan sampai mengenai cat body karena akanmelunturkan cat, namun apabila mengenai cat body segera disiram dengan airagar menjadi netral.b) Melepas roda pada bagian rem yang macet atau kedua roda.c) Melepas baut nepel agar minyak rem dalam silinder keluar.d) Melepas selang dari master silinder dan lepaskan kaliper dari dudukannyadengan sebelumnya melepas pad rem.e) Pembongkaran piston rem dilakukan sebaiknya dalam bak air yang dicucidetergen.f) Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci karet tersebut)
Page 3323g) Membongkar piston rem dengan menggunakan tekanan udara kompresorapabila sulit gunakan minyak rem untuk mempermudah proses pelepasanatau menggunakan minyak anti karat sebagai pelicin.2) Memeriksa kaliper dan PistonSetelah piston rem terlepas bersihkan dengan menggunakan amplas halushingga bersih dan juga bersihkan silinder, pada saat pengamplasan dilakukan denganmenggunakan amplas halus (no : 1) dan dengan air agar tidak terjadi kecacatan ataugoresan pada piston maupun silinder, setelah bersih keringkan dengan kompresor.Proses selanjutnya setelah kaliper dan piston kering adalah melakukan pemeriksaanseluruh komponen-komponen kaliper, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahuikomponen-komponen mana yang masih baik sehingga bisa digunakan kembali. Hal-hal penting yang perlu dilakukan pada waktu melakukan pemeriksaan adalah sebagaiberikut:a) Memeriksa komponen-komponen silinder apabila piston telah mengalamikorosi maka harus diganti.b) Memeriksa keadaan karet seal apabila telah mengeras atau rusak maka perludiganti.c) Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau rusak maka harusdiganti agar kotoran dan air dari luar tidak masuk ke dalam silinder sehingga
tidak menyebabkan korosi dan rem macet.3) Memasang Piston dan Kalipera) Memasang piston pada kaliper setelah diketahui bahwa komponen-komponennya dalam keadaan kondisi baik.
Page 3424b) Memasang seal pada piston, kemudian lumasi piston dan silinder denganminyak rem.c) Memasang piston pada silinder dengan hati-hati dan pastikan pemasangannyarata sehingga piston dapat masuk dengan mudah, apabila dapat terpasangdengan lancar dapat dipastikan rem tidak macet.d) Memasang karet penutup dan klip ring, kemudian pasang kaliper dankelengkapannya seperti semula.4) Memeriksa dan membersihkan master silinderMembongkar master silinder dilakukan jika kaliper telah diperbaiki tetapirem masih mengalami kemacetan, dengan terlebih dahulu minyak remnya, lepaskansaluran minyak, kemudian lakukan pembongkaran piston master silinder danbersihkan dengan air bersih. Jika tidak ada cacat maka master silinder dapat dipasangkembali dan jika ada yang cacat atau rusak maka master silinder harus diganti.B. Rem yang bergetar Rem yang bergetar pada disc brake dimungkinkan terjadi karena permukaandisc atau piringan yang tidak rata. Penanganan yang harus dilakukan sama denganpenanganan kondisi rem yang terlalu mengkilap yaitu dengan cara pembubutan,sedangkan untuk kondisi pad rem yang mengeras atau telah habis bentukpenanganannya harus mengganti. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:1. Melepaskan piringan (disc) dari poros roda depan.a) Melepas roda bagian depanb) Mengendorkan baut pengunci disc dengan cara menginjak rem sehingga padasaat baut dikendorkan, disc tidak ikut berputar.
Page 3525c) Melepas baut pengunci, selang rem, dan kemudian angkat kaliper untukkemudian dibersihkan.d) Lepaskan disc dengan terlebih dahulu melepas baut penguncinya.2. Meratakan permukaan piringan (disc).Kondisi permukaan piringan akan sangat mempengaruhi proses pengereman.Proses pembongkaran dilakukan untuk mengetahui bahwa kondisi permukaanpiringan sudah tidak rata. Untuk itu maka permukaan piringan harus diratakan.Proses perataan piringan biasanya dilakukan di bengkel bubut. Kondisi permukaanyang tidak rata disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga piringanakan bergesekan terus dengan besi pad. Gesekan tersebut akan mengakibatkan panaspada piringan dan besi pad sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selainmenjadikan permukaan piringan tidak rata, gesekan pada piringan akan menjadikanpiringan menjadi tipis.
3. Memasang piringan atau disca) Memasang disc pada poros roda kemudian mengencangkan bautpenguncinya.b) Memasang kembali kaliper dan pad rem kemudian mengencangkan baut-baut penguncinya.c) Pastikan seluruh baut sudah terkunci dengan kuat dan tidak ada komponenyang tidak terpasang.d) Memasang kembali rodanya dan kencangkan keempat baut penguncinya.
Page 3626C. Rem berbunyiMunculnya suara atau bunyi dari rem dimungkinkan terjadi karena banyakhal. Proses penanganan yang sesuai dengan analisa yang dilakukan akan mampuuntuk menghilangkan suara atau bunyi pada rem. Penanganan rem berbunyi dapatdilakukan sebagai berikut:a) Munculnya suara atau bunyi pada rem diakibatkan oleh pad yang sudah ausatau mengeras, langkah yang harus dilakukan adalah dengan caramengganti pad tersebut.b) Munculnya suara yang diakibatkan penyetelan kedudukan bantalan naproda yang tidak atau terlalu longgar, langkah penanganannya adalah harusmelakukan pembongkaran dan kemudian melakukan penyetelan yangsesuai.c) Munculnya suara yang diakibatkan oleh rusak atau ausnya shim anti bunyi,langkah penanganan yang harus dilakukan adalah dengan melakukanpembongkaran kaliper kemudian mengganti shim anti bunyi dengan yangbaru.
Page 3727G. Trouble ShootingGangguanPenyebabAnalisisCara mengatasiPedal remrendah atauringan1. Pad rem tipis2. Kebocoranpipa rem3. Silindermaster rusak4. Ada udaradalam pipa rem1. Bongkar kaliper
dan lihat pad rem2. Lihat sambunganpipa rem3. Bongkar silindermaster dan lihatpiston apakah adaluka4. Lakukan pem-buangan udara1. Ganti pad rem2. Perbaikikebocoran3. Bubut atau gantimaster silinder4. Tekan pedalberulangkalikemudiankendorkan nepeldengan pedalrem masih ditekan,lakukansampai tidakada gelembungudaraTimbulsuaragesekanpada saatdirem1. pad rem aus2. Terjadi gesek-an antarakaliper denganrotor atau roda3. Terjadipergesekanantara penutupdebu denganrotor4. Terjadipergesekan banterhadaprangka ataubodi1. buka ban dan pe-riksa limit pad rem
2. Cek baut pengunciroda 3. Periksa penutupdebu4. Periksa ban apakahbersinggungandengan bodi1. Ganti pad rem2. Kencangkanbaut pengunciroda3. Ganti penutupdebu jika rusak4. Ganti yangdiperlukanRem macet1. Batangpendorongbooster salahpenyetelan2. Saluran remtersumbat1. Periksa batangpendorong booster2. Periksa pipa rem1. Setel batangpendorongbooster2. Perbaikiseperlunya
Page 38283. Silinder rodaatau pistonkaliper macet4. Master silinderrusak5. pad rem retak3. Bongkar kaliperdan bersihkan4. Periksa mastersilinder apakahpiston mastersilinder tergores5. Periksa pad rem
3. Perbaikiseperlunya4. Perbaiki atauganti seperlunya5. Ganti pad remTimbulsuaramenggerit1. Plate penahanpad lepas ataukendor2. Baut pemasangkendor3. Bushingpeluncur aus1. Periksa platepenahan pad2. Periksa bautpemasang3. Periksa bushingpeluncur1. Kencngkanplate penahan2. Kencangkan3. Ganti bushingpeluncurPedal berattetapipengeremankurang1. Pad rem aus2. Piston macet didalam silinder3. Booster remrusak4. Terjadikebocoranvakum5. Salurantersumbat1. Periksa pad rem2. Periksa piston3. Periksa boosterrem4. Periksa saluranvakum
5. Periksa pipa rem1. Ganti pad rem2. Perbaiki silinder3. Perbaiki boosterrem4. Perbaikiseperlunya5. PerbaikiseperlunyaTimbulsuaramenderitpada rem1. Pelapis ataupad remkotor,tercemaratau berkaca2. Kesalahanpenggunaanpelapis ataupad rem3. Pedal rem ataubatangpendorongbooster salahpenyatelan1. Lepas dan periksapad rem2. Periksa pelapisatau pad rem3. Periksa pedal ataubatang pendorong1. Bersihkan atauperbaiki2. Ganti3. SetelTimbulsuaramenderitwalau tidakdirem1. Pedal rem ataubatangpendorongbooster remsalah
penyetelan1. Periksa pedal ataubatang pendorong1. Setel
Page 39292. Daya kembalibooster rematau silindermaster atausilinder rodalemah3. Piston berkaratatau macet4. Rotorbergesekandengan rumahrem5. Pad rem aus2. Periksa boosterrem3. Bongkar kaliperdan periksa4. Periksa rotor jikaterjadi gesekan5. Periksa limit padrem2. Perbaiki atauganti3. Bersihkan danlumasiseperlunya4. Perbaiki5. GantiPengeremanharusberulang-ulang1. Part kit silinderpada mastersilinder rusak2. Pipa rem bocor3. Setelantekanan anginmaster silinder
kurang pas4. Karet padabooster remrusak5. Pegas padabooster remlemah 1. Bongkar silindermaster dan periksapart kitnya2. Periksa pipa rem3. Periksa tekananangin mastersilinder4. Periksa karetbooster rem5. Bongkar danperiksa pegasbooster rem 1. Ganti part kit2. Ganti pipa rem3. Setel ulang(menyesuaikantekanan)4. Ganti karetbooster rem5. Ganti pegasboosterMinyak remberkurangsendiri1. Sil pada mastersilinder retak2. Klem padapipa remrusak3. Piston mastersilinder luka1. Periksa sil mastersilinder2. Periksa klem piparem3. Bongkar mastersilinder danperiksa pistonmaster silinder
1. Ganti sil mastersilinder2. Ganti klem3. Ganti piston
Page 4030BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANDari penulisan laporan proyek akhir diatas dapat disimpulkan sebagaiberikut :1. Pada rangkaian rem depan Disc Brake terdapat 4 komponen utama, diantaranyaadalah : Boster, Master Silinder, Kaliper, dan piringan ( Disc Brake )2. Kerusakan yang sering terjadi pada sistem rem Disc Brake dengan penggerakhidrolik tidak akan terjadi jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala,perawatan dan pemeriksaan secara rutin akan mampu mendeteksi gangguanpada disc brake.3. Konsruksi sederhana karena menggunakan rem piringan (disc brake) tipemengambang. Pada jenis rem ini menggunakan satu buah piston sebagaipenggerak pada rem. B. SARANDari laporan di atas maka saran yang dapat diambil dan perlu diperhatikandiantaranya adalah sebagai berikut :1. Rem hendaknya dilakukan pemeriksaan secara berkala mengingat fungsi remyang sangat penting.2. Perlunya mengetahui cara pemakaian rem yang baik dan benar.30
Page 4131DAFTAR PUSTAKADaryanto, 2002.Teori dan Perbaikan Rem Mobil. Bandung : Yrama WidyaDaryanto, 2002. Teknik Merawat Mobil Lengkap. Bandung :Yrama WidyaMoch, Kasim, Husni. 1997. Teori Chasis dan Body. Jakarta : DepdikbudToyota, 1995. “New Step 1 Training Manual” Jakarta : PT. Toyota Astra MotorToyota, 1995. “New Step 2 Training Manual” Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
Page 42Chasis Stand tampak DepanChasis Stand tampak Samping
Page 43Chasis Stand tampak BelakangChasis Stand tampak Atas
Page 44Master SilinderBoster Rem
Page 45DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS TEKNIKGedung E-1 Kampus Sekaran Gunungpati Telp/Fax (024) 8508101-8058009 Email : [email protected] Semarang - 50229KEPUTUSANDEKAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGNomor : 338 /FT-UNNES/2006TENTANG PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR MAHASISWAMenimbang : Bahwa untuk memperlancar para mahasiswa Fakultas Teknik membuat TA makaperlu menunjuk dan memberi tugas kepada Dosen Fakultas Teknik untuk menjadipembimbing.Mengingat: 1. SK. Rektor Universitas Negeri Semarang, Semarang nomor 45/0/2001 tanggal14 Juni 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan di UNNES Semarang.2. SK. Rektor nomor 73/1995 tanggal 17 Juli 1995 tentang Pedoman,Penyusunan Skripsi / TA mahasiswa Strata Satu IKIP Semarang.3. SK Rektor UNNES nomor 124/P/2003 tanggal 17 Oktober 2003 TentangPengangkatan Dekan Fakultas Teknik UNNES.Memperhatikan: Usul Ketua Jurusan Teknik MesinTentang penetapan Dosen Pembimbing Tugas Akhir mahasiswaMEMUTUSKANMenetapkan : Pertama: Menunjuk dan memberi tugas kepada :N a m a : Drs. Sudartono, M.PdNIP : 130354839Pangkat / Golru : Pembina Utama Madia/IV dJabatan : Lektor KepalaUntuk membimbing TA mahasiswa :Nama: Arif SugiartoNIM : 5250302509Program Studi : D3 Teknik MesinKedua : Pelaksanaan tugas mulai 12 Juni 2006 s/d 13 Juni 2007
Ketiga : Membuat laporan kepada Dekan, apabila telah selesai.Keempat: Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini, akandiperbaiki sebagaimana mestinya.Tembusan : Yth.Ketua Jurusan Teknik Mesin
Page 46Tembusan :1. Pembantu Dekan I Fakultas Teknik2. Pembantu Dekan II Fakultas Teknik3. Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik