dengan mengucapkan puji syukur kepada tuhan yang maha esa karena atas … · 2018-12-03 ·...
TRANSCRIPT
Profil Kesehatan
Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini
dapat diselesaikan.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2016 ini mengacu kepada Petunjuk
Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis
Kelamin yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI yang
diharapkan dapat memberikan informasi yang menggambarkan derajat kesehatan
masyarakat, hasil upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan, data umum dan
lingkungan berupa data geografis, administratif, kependudukan, sosial ekonomi dan lain-
lain di Kabupaten Sanggau, sehingga dapat berguna bagi yang memerlukannya dan menjadi
acuan untuk penyusunan buku Profil Kesehatan dimasa yang akan datang.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan dan bantuan, baik dari jajaran Dinas Kesehatan dan jaringannya maupun Satuan
Kerja Perangkat Daerah serta institusi lain yang terkait sehingga Profil Kesehatan
Kabupaten Sanggau Tahun 2016 ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2016 ini bermanfaat
dalam mengisi kebutuhan data dan informasi di bidang kesehatan.
Sanggau, MEI 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SANGGAU
dr. JONES SIAGIAN, MQIH NIP. 19600320 199002 1 001
Profil Kesehatan
Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau
ii
Daftar Isi
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1 - 4
BAB II GAMBARAN UMUM
5 - 9
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 10 -15
A. ANGKA KEMATIAN 10
B. ANGKA KESAKITAN 11
C. STATUS GIZI MASYARAKAT 14
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 16 - 25
A. PELAYANAN KESEHATAN 16
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 22
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 24
D. KEADAAN LINGKUNGAN 24
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 27 - 29
A. SARANA KESEHATAN 27
B. TENAGA KESEHATAN 29
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 30
BAB VI KESIMPULAN 31 - 32
BAB VII PENUTUP LAMPIRAN TABEL
34
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 1
BAB. I PENDAHULUAN
Buku Profil Kesehatan Kabupaten/Kotamerupakan salah satu sarana untuk
menggambarkan situasi dan kondisi derajat kesehatan masyarakat di tingkat kabupaten,
dan juga merupakan sarana untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi hasil
pembangunan kesehatan termasuk kinerja penyelenggaraan pembangunan Bidang
Kesehatan.Sesuai amanah Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional, maka Kementerian
Kesehatan RI telah mengambil kebijakan untuk mencari, mengolah dan menyediakan data
kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin. Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019. Penyediaan data terpilah menurut
jenis kelamin akan disediakan di semua lini penyelenggaraan program, mulai dari lapangan
sampai ke Tingkat Pusat dalam berbagai bentuk data dan informasi termasuk Profil
Kesehatan.
Buku Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini telah disajikan dalam
bentuk data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin. Dengan tersedianya data
kesehatan yang responsif gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya serta
besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki
dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan
bidang kesehatan.
Data yang menjadi lampiran Profil Kesehatan merupakan data gabungan dari 50
indikator wilayah sehat (Sanggau Sehat) dan 18 indikator Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten Sanggau yang sekaligus merupakan gambaran
derajat kesehatan masyarakat dan upaya-upaya kesehatan yang telah dilakukan sebagaimana
Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Sanggau “Terwujudnya Sanggau Yang Lebih
Sehat Melalui Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kemandirian Masyarakat
Tahun 2019 ”.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 2
Dengan Misi sebagai berikut: “ Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, Meningkatkan pelayanan kesehatan
keluarga, Meningkatkan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular, Meningkatkan Kesehatan Lingkunagan, Meningkatkan Sistem
Informasi Kesehatan ”.
Jenis Data
Jenis data dan informasi yang dituangkan dalam profil kesehatan ini meliputi :
a. Data umum wilayah yang meliputi Geografi, Topografi, Pemerintahan, Penduduk dan
Sosial ekonomi.
b. Data derajat kesehatan meliputi data kematian, data kesakitan dan status gizi
masyarakat.
c. Data kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat masyarakat meliputi akses dan
ketersediaan air bersih, rumah sehat, tempat-tempat umum sehat dan data Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan keluarga.
d. Data pelayanan kesehatan meliputi pelayanan rumah sakit, pemanfaatan puskesmas,
pelayanan KIA dan KB, pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan keluarga miskin
(GAKIN), penanggulangan KLB dan data pelayanan kesehatan lainnya.
e. Data sumber daya kesehatan meliputi data sarana pelayanan kesehatan, data tenaga
kesehatan, data obat dan perbekalan kesehatan serta data pembiayaan kesehatan.
f. Data lainnya yang berhubungan dengan program dan pelayanan kesehatan.
Sumber Data
Data untuk penyusunan profil kesehatan ini diperoleh dari berbagai sumber baik
instansi Pemerintah, Swasta maupun institusi lainnya yang berkaitan dengan kesehatan,
antara lain berupa :
a. Catatan kegiatan puskesmas dan jaringannya baik kegiatan yang dilaksanakan di dalam
gedung maupun yang di luar gedung.
b. Catatan kegiatan rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 3
c. Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dan
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) termasuk Gudang Farmasi Kabupaten (GFK).
d. Sanggau Dalam Angka Tahun 2014 yang disusun oleh Bappeda Kabupaten Sanggau
bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sanggau.
Adapun sistematika penulisan Profil Kesehatan ini terdiri dari:
BAB I. Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya Buku Profil Kesehatan
Kabupaten Sanggau Tahun 2017 serta sistematika penyajiannya.
BAB II. Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Sanggau yang meliputi letak, luas
wilayah, iklim, topografi, kependudukan dan sosial ekonomi.
BAB III. Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan bidang kesehatan yang mencakup
angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
BAB IV. Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini berisikan uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan untuk
tercapai dan berhasilnya program pembangunan di bidang kesehatan
BAB V. Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan yang mencakup
tentang keadaan tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI. Kesimpulan
BAB VII. Penutup
Lampiran-Lampiran 81 tabel profil dan 7 lampiran tambahan
- Indikator Kinerja SPM Bidang Kesehatan Tahun 2017
- Status Derajat Kesehatan Tahun 2017
- 10 Penyakit Terbanyak Kabupaten Sanggau Tahun 2017
- Titik Koordinat Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan
- Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau
- Data 10 besar penyebab kematian tahun 2017
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 4
Penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini
merupakan hasil dari salah satu mata rantai pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan di
Kabupaten Sanggau dalam rangka menyediakan berbagai data dan informasi di Bidang
Kesehatan. Dengan tersedianya data kesehatan dalam bentuk Profil kesehatan diharapkan
dapat bermanfaat bagi kabupaten untuk mengadakan evaluasi program pembangunan
kesehatan di daerah.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 5
BAB. II GAMBARAN UMUM
LETAK
Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten dari 14 kabupaten/kota se
Propinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 12.857,70 km².
Secara geografis Kabupaten Sanggau terletak antara 1 derajat 0 menit Lintang Utara
dan 0 derajat 06 menit Lintang Selatan, dan antara 109 derajat 08 menit dan 111 derajat
03 menit Bujur Timur yang berbatasan:
~ Sebelah Utara dengan Negara tetangga/Serawak Malaysia
~ Sebelah Selatan dengan Kabupaten Ketapang
~ Sebelah Timur dengan Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang
~ Sebelah Barat dengan Kabupaten Landak dan Kabupaten Kubu Raya
LUAS WILAYAH
Kabupaten Sanggau merupakan wilayah kabupaten terluas ke-4 dari 14
kabupaten/kota se Kalimantan Barat (8,67% dari wilayah Kalbar), dan wilayah kecamatan
terluas di Kabupaten Sanggau adalah:
~ Kecamatan Jangkang dengan Luas Wilayah 1.589,20 km²
~ Kecamatan Meliau dengan Luas Wilayah 1.495,70 km²
Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Balai dengan luas 395,60 km² dan
Kecamatan Beduai dengan luas 435,00 km².
IKLIM
Secara umum Kabupaten Sanggau beriklim tropis dengan rata-rata hari hujan
tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu 104 hari. Sedangkan hari hujan terendah
selama 27 hari terjadi pada bulan September. Angka curah hujan tertinggi juga terjadi pada
bulan Desember sebesar 2.008,38 mm dan curah hujan terendah sebesar 181,6 mm terjadi
pada bulan September.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 6
TOPOGRAFI
Secara topografi Kabupaten Sanggau terdiri dari dataran tinggi yang berbukit-bukit
dan berawa-rawa dilintasi oleh Sungai Kapuas yang merupakan sungai terbesar dan
terpanjang di Kalimantan Barat dengan anak-anak sungainya antara lain: Sungai Dawak,
Sungai Cempedik, Sungai Semadak, Sungai Tayan, Sungai Liku, Sungai Sekayam, Sungai
Ranas, Sungai Entakai, Sungai Biang dan Sungai Engkode.
JENIS TANAH
Menurut jenisnya tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau sebagian besar adalah
jenis tanah padsolik merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di seluruh
kecamatan (44,80%) sedangkan jenis latosol merupakan jenis terkecil (1,06%) yang
terdapat hanya di Kecamatan Toba dan Kecamatan Meliau.
GEOLOGI
Formasi geologi yang terdapat di Kabupaten Sanggau adalah formasi kwarter, kapur,
trias, plistosen, intruksif dan plutomik basa menengah, intruksif plutomik asam, sekis
hablur, lapisan batu dan permo karbon.
Pada umumnya lapisan plistosen hampir terdapat di semua kecamatan, kecuali di
Kecamatan Toba dan Beduai. Lapisan tanah efusif basa hanya terdapat di Kecamatan
Tayan Hulu.
PEMERINTAHAN
Sampai denganTahun 2017 jenjang pemerintahan yang ada di Kabupaten Sanggau
terdiri dari:
~ 15 Kecamatan
~ 169 Desa, 6 Kelurahan
~ 833 Dusun
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 7
Kecamatan dan desa yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Malaysia
adalah:
1. Kecamatan Entikong (Desa Entikong, Desa Pala Pasang, Desa Suruh Tembawang dan
Desa Semanget).
2. Kecamatan Sekayam (Desa Bungkang, Desa Lubuk Sabuk dan Desa Sungai Tekam).
PENDUDUK
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sanggau,
penduduk Sanggau pada akhirTahun 2017 berjumlah 483.981 jiwa terdiri dari penduduk
laki-laki 251.238 dan 232.743 jiwa penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin
107.95 yang berarti setiap 108 jiwa laki-laki ada 100 jiwa perempuan. Jika dibandingkan
dengan luas wilayah Kabupaten Sanggau yang sebesar 12.857,70 km² maka penduduk
Kabupaten Sanggau tergolong masih jarang karena kepadatan penduduk rata-rata hanya 37
orang/km².
Gambar. 1. Piramida Penduduk Kabupaten Sanggau Menurut Kelompok Umur Tahun 2017
Jumlah Kepala Rumah Tangga/Kepala Keluarga sebanyak 147,605 Kepala keluarga
dengan rata-rata jiwa/KK sebanyak 3 jiwa dan ini pertanda bahwa Program KB dalam
rangka Penyadaran Masyarakat akan Norma Keluarga Kecil (NKK) cukup berhasil.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 8
PENDIDIKAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Sanggau diketahui bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas yang melek huruf
sebesar 93,49%, terdiri dari tamat SD/MI sebanyak 8.705, tamat SMP/MTs sebanyak
5.989, SMA/MA sebanyak 3.502 dan sekolah kejuruan tidak ada data sedangkan data
pendidikan tertinggi yang ditamatkan diploma 1/diploma II 2.638, Akademi/Diploma III
3.184, universitas/Diploma IV 8.522 dan S2/S3 (Magister/Doktor) 284 orang.
SOSIAL EKONOMI
Dalam melihat tingkat kesejahteraan/kemakmuran suatu daerah sering diukur
dengan Product Domestic Regional Bruto (PDRB) perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi.
Berdasarkan Sanggau Dalam Angka Tahun 2014 bahwa Pendapatan Domestik
Bruto (PDRB)per kapita Kabupaten Sanggau atas dasar harga berlaku Tahun 2014 sebesar
Rp.16.235.166- dan laju pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 6,04%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sanggau tahun 2014 tersebut didukung oleh 9
sektor lapangan usaha dihitung atas dasar harga berlaku yaitu:
1. Pertanian : 34,22 %
2. Industri Pengolahan : 24,60 %
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran : 19,13 %
4. Jasa-jasa :9,33 %
5. Bangunan :4,93 %
6. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan : 2,64 %
7. Pengangkutan dan Komunikasi : 2,36 %
8. Pertambangan dan Penggalian : 1,31 %
9. Listrik, Gas dan Air Minum : 0,33 %
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 9
Pada tingkat masyarakat ukuran yang paling mendekati kenyataan tidak
menggunakan Nilai PDRB per kapita karena pada PDRB termasuk penerimaan pada
Perusahaan dan Pemerintah. Yang paling nyata di masyarakat adalah pengeluaran riil per
kapita yang sudah disesuaikan. Berdasarkan Sanggau Dalam Angka Tahun 2016, bahwa
pengeluaran riil per kapita Tahun 2016 sebesar Rp.620.760,- per bulan atau hanya sebesar
Rp.20.692,- per hari. Membaca angka ini tidak heran kalau masih ditemukannya kasus gizi
kurang dan gizi buruk.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 10
BAB. III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat Kesehatan sangat dipengaruhi oleh empat faktor utama/ empat pilar, yang
meliputi :
~ Faktor Lingkungan ( 40 % )
~ Faktor Perilaku ( 30 % )
~ Faktor Pelayanan Kesehatan ( 20 % )
~ Faktor Keturunan (gen) ( 10 % )
Tolak ukur yang dipakai untuk menentukan derajat kesehatan suatu
wilayah,diantaranya ada tiga indikator yaitu :
1. Angka Kematian (MORTALITAS)
2. Angka Kesakitan (MORBIDITAS)
3. Status Gizi Masyarakat
Situasi Derajat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Sanggau pada Tahun 2016dapat
digambarkan sebagai berikut :
A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)
Perlu dipahami bahwa angka/jumlah kematian yang ditampilkan pada Profil Kesehatan
ini belumlah mewakili populasi, karena hanya berdasarkan data yang dilaporkan (bukan
hasil suatu survey ataupun riset).
Angka kematian yang dipakai/dihitung di profil ini adalah kematian bayi ( 0 – 11 bulan
atau 0 tahun), kematian balita ( 0 – 4 tahun ) dan kematian maternal ( kematian ibu
karena hamil, bersalin dan masa nifas).
Angka-angka kematian yang dilaporkan pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian bayi (AKB) :masih ditemukan 55 kasus kematian bayi terdiri atas
30 bayi laki-laki dan 25 bayi perempuan. Jika dikonversikan ke angka kematian bayi
maka angkanya adalah 6,25 per 1.000 kelahiran hidup artinya kasus ini meningkat
dari Tahun 2016 yang sebesar 33 kasus kematian bayi.
2. Angka Kematian Balita (AKABA) :ditemukan 58 kasus kematianyang terdiri atas 31
balita laki-laki dan 27 balita perempuan. Jika dikonversikan ke angka kematian
balita maka angkanya adalah 6,59 per 1.000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 11
3. Angka Kematian Ibu (AKI) Maternal yang ditemukan atau yang dilaporkan Tahun
2017 sebanyak 13 kasus kematian ibu. Jika jumlah ini dikonversikan ke Angka
Kematian Ibu (AKI) maka angkanya adalah 148 per 100.000 kelahiran hidup.
B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
Angka Kesakitan khususnya Penyakit Menular berdasarkan Pedoman Penyusunan
Profil Kesehatan ini ada 16 jenis penyakit, sementara pada indikator derajat kesehatan
pada Indikator Indonesia Sehat (IIS) Tahun 2010 hanya ada 5 indikator.
Dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan, angka kesakitan
penyakit menular di Kabupaten Sanggau Tahun 2016berdasarkan data yang
dilaporkan/ditemukan adalah:
1. TB Paru
Kasus baru TB BTA+ yang ditemukan sebanyak 523 penderita (0,11%) dari jumlah
penduduk, yang terdiri dari 358 laki-laki dan 165 perempuan. CNR kasus baru TB
BTA+ per 100.000 penduduk 108,06 sedangkan jumlah seluruh kasus TB sebanyak
815 kasus. CNR seluruh kasus TB per 100.000 penduduk 168,40. Kasus TB pada
anak usia 0-14 tahun sebanyak 20 kasus atau jika di presentasekan sebesar 2%.
Dari 523 penderitaBTA+ yang diobati, kesembuhan penderita TB Paru BTA+
sebanyak 516 orang (98,66%) terdiri dari 353 orang laki-laki dan 163 orang
perempuan.Angka pengobatan lengkap BTA+ 66,54% dan Angka kesuksesan
(Succes Rate) sebesar 165,20%. kematian akibat TB Paru 7 orang .
2. Pneumonia pada Balita
Dari 44.892 balita,di Kabupaten Sanggau diperkirakan sebanyak 4.489 penderita
(10%) menderita pneumonia, namun yang ditemukan hanya 164 balita (2,66%)
dari perkiraan penderita). Penderita terdiri atas 84 balita laki-laki dan 80 balita
perempuan dan semua penderita telah ditangani (100%).
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 12
3. HIV / AIDS dan Infeksi Menular Seksual Lainnya
Dari 3636 sampel darah yang diperiksa pada UTDC PMI Kab. Sanggau Tahun 2017
yang positif HIV sebanyak 44 orang.
Jumlah seluruh kasus HIV ditemukan sebanyak 44 penderita, terdiri dari 23orang
laki-laki dan 21 orang perempuan.
Kasus AIDS ditemukan sebanyak 31 orang penderita yang terdiri dari 22 orang laki-
laki dan 9 orang perempuan yang kesemuanya ditangani (100%). Kematian akibat
AIDS sebanyak 5 orang terdiri dari 0 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Penyakit syphilis terdiri dari 2 orang laki-laki ditemukan
Gambar.2 Penemuan Kasus Baru HIV, AIDS dan SYPHILIS Tahun 2017
0
5
10
15
20
25
HIV AIDS SYPHILIS
21
9
2322
2
Perempuan
Laki - laki
4. Diare
Berdasarkan hasil Survei Nasional Kesakitan Diare Tahun 2006 penderita diare
sebesar 126 per 1.000 penduduk. Perkiraan penderita diare yang datang ke sarana
pelayanan kesehatan adalah 10 % dari angka kesakitan dikalikan jumlah penduduk.
Perkiraan penderita diare di Kab. Sanggau Tahun 2017 sebanyak 10.355 yang
ditemukan sebanyak 5.988 penderita (57.92% dari perkiraan penderita). Penderita
terdiri dari 2.979 penderita laki-laki dan 3.019 penderita perempuan dan semua
yang ditemukan telah ditangani (100%).
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 13
5. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tahun 2017 di Kabupaten Sanggau masih ditemukan kasus DBD sebanyak 224
penderita terdiri dari 114 laki-laki dan 110 perempuan. Dengan 224 penderita DBD
maka Incidence Rate DBD Tahun 2017 adalah 46,28 per-100.000 penduduk.
Angka ini masih tinggi jika dibanding dengan target Indikator Indonesia Sehat (IIS)
Tahun 2010 yaitu 2 per 100.000 penduduk. Semua penderita yang ditemukan telah
ditangani sesuai standar (100%). Ditemukan 4 orang penderita DBD yang
meninggal.
6. Malaria
Penderita Malaria Tahun 2017 yang positif (dengan pemeriksaan sediaan darah)
ditemukan sebanyak 29 (1,01%), penderita terdiri dari 7 laki-laki dan 22
perempuan.
Jika dijadikan angka kesakitan (API) malaria maka hasilnya adalah 0,06 per-1.000
penduduk, sementara target Indikator Indonesia Sehat Tahun 2010 adalah 5 per
100.000 penduduk. Yang meninggal karena malaria tidak ditemukan,dengan
demikian maka Case Fatality Rate (CFR) malaria sebesar 0%.
7. Filariasis
Jumlah kasus baru penderita Filaria tidak ditemukan sedangkan jumlah seluruh
kasus Filariasis pada Tahun 2017 sebanyak 124 orang,penderita laki-laki 52
perempuan 72 orang. Dengan demikian maka angka kesakitan filariasis Kab.
Sanggau sebesar 25,62 per 100.000 penduduk.
8. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3i)
Dari 6 jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3i) masih ditemukan
beberapa kasus, antara lain:
1) Difteri : 0 (tidak ada kasus)
2) Pertusis : 0 (tidak ada kasus)
3) Tetanus (Non Neonatorum) : 0 (tidak ada kasus)
4) Tetanus Neonatorum : 0 (tidak ada kasus)
5) Campak : 13 Kasus
6) Polio : 0 (tidak ada kasus)
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 14
C. STATUS GIZI MASYARAKAT
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh angka kesakitan dan status gizi masyarakat,
terutama gizi pada usia pertumbuhan dan perkembangan sejak dini atau disebut masa
pertumbuhan emas yaitu pada saat janin, bayi sampai anak balita.
Gizi pada usia dimaksud berpengaruh terhadap perkembangan fisik dan kecerdasan
atau intelektual sehingga apabila hal ini tidak mendapat perhatian khusus/serius maka
masa depannya menjadi manusia yang lemah dan tidak produktif sehingga bisa saja
menjadi manusia yang konsumtif atau bahkan menjadi beban keluarga maupun
Pemerintah.
Melalui Profil Kesehatan ini gambaran status gizi bayi dan balita melalui penimbangan
berat badan sebagai berikut :
1. Hasil Penimbangan Ketika Baru Lahir
a. Bayi baru lahir yang ditimbang berat badannya sebanyak 8.566 bayi atau
92.88% terdiri dari 4.526 laki-laki dan 4.030 perempuan dari 9.212 bayi lahir
hidup.
b. Bayi ditimbang yang berat badan lahir rendah (BBLR) dengan berat badan < 2,5
kg sebanyak 158 bayi atau 1,85% dari yang ditimbang terdiri dari 80 bayi laki-
laki dan 78 bayi perempuan.
2. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada Balita
Balita yang dipantau melalui PSG yang dilakukan dengan cara penimbangan
sebanyak 20.325balita dengan hasil sebagai berikut :
a. Gizi Lebih : 8 balita (1,9%)
b. Gizi Baik : 215 balita (71,7%)
c. Gizi Kurang : 603 balita (20,1%)
d. Gizi Buruk : 189 balita ( 6,3%) 189 (6,3)
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 15
Gambar. 3. 1. Pemantauan Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
4104
290 914111
313 98
Perempuan
Laki - laki
Tahun 2017 di Kabupaten Sanggau dilaporkan 48 balita mengalami gizi buruk atau
21,5 % menurut data surveilans dari jumlah balita sebanyak 44.892 orang, terdiri
dari 24 laki-laki dan 24 perempuan yang kesemuanya telah ditangani (100%).
Gambar. 3. 2. Penemuan Kasus Balita Gizi Buruk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017
2450%
2450%
Perempuan Laki-laki
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 16
BAB. IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Upaya kesehatan yang dilakukan sangat berpengaruh dengan pencapaian tingkat
derajat kesehatan masyarakat pada suatu wilayah. Adapun upaya kesehatan masyarakat yang
dilaksanakan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau meliputikegiatan/upaya :
- Pelayanan Kesehatan Dasar (YANKESDAS)
- Pelayan Kesehatan Rujukan dan Penunjang
- Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
- Pembinaan Kesehatan Lingkungan (Kesling) dan Sanitasi Dasar
- Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan
- Pelayanan Kesehatan dalam Situasi Bencana
- Pelayanan Kesehatan Lainnya yang dilakukan oleh jajaran Kesehatan.
Hampir semua upaya kesehatan yang dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Sanggau sudah termasuk dalam Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan. Kondisi upaya kesehatan di Kabupaten Sanggau Tahun 2016dapat
digambarkan sebagai berikut :
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil`
Kunjungan Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil yang mencapai 4 kali selama
kehamilan (K4 Bumil) mencapai 9.500 Bumil atau 90,13 % dari total Bumil
sebanyak 10.540 orang.
2. Penolong Persalinan
Persalinan yang ditolong oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi
Kebidanan (dokter & Bidan) sebanyak 8.273 orang atau 82.04 % dari total Bulin
sebanyak 10.084.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 17
3. Imunisasi TT2+
Dari sebanyak 10.540 bumil, yang diimunisasi TT-1 sebanyak 391 bumil (3,71%),
mendapatkan TT2+ sebanyak 656 bumil (6,22%).
4. Pemberian Tablet Fe pada Bumil
Salah satu program untuk pelayanan kesehatan ibu hamil adalah memberikan
Tablet Fe (suplemen zat besi). Dari sebanyak 10.540 bumil, yang mendapat Fe1
(30 tablet) sebanyak 10.077 bumil (95,61%) dan yang mendapat Fe3 (90 tablet)
sebanyak 9.430 bumil (89,47%).
5. Penanganan Bumil Risiko Tinggi (RISTI)
Dari jumlah bumil sebanyak 10.540 orang bumil, yang diperkirakan beresiko
tinggi sebanyak 2.108 bumil atau 81,64%. Bumil risti ditemukan hanya 1.721
orang (81,64%) dan semuanya telah ditangani (100%).
6. Penanganan Neonatus Resiko Tinggi (RISTI) Komplikasi
Perkiraan neonatal beresiko tinggi 1.320 neonatus atau 14,39% dari kelahiran
hidup sebanyak 8.802. Neonatal risti/komplikasi yang ditangani sebanyak 761
(57,64%).
7. Pemberian Vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas
Vitamin A wajib diberikan pada bayi usia 6 – 11 bulan minimal 1 (satu) kali,
sedangkan pada anak usia 1 – 4 tahun diberikan 2 (dua) kali setiap tahun, dan
pada ibu nifas diberikan sebanyak 2 (dua) kali selama masa nifas.
Dari sebanyak 8.908 bayi yang telah diberi vitamin A sebanyak 3.311 bayi berusia
6 – 11 bulan (37,17%). Anak balita dengan usia 1 – 5 tahun sebanyak 35.982 anak
balita dan telah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali sejumlah 25.620 anak balita
atau sebesar 71,20%. Sedangkan pada ibu nifas yang telah diberikan vitamin A
sebanyak 8.780 orang atau 87,07% dari 10,084 ibu nifas.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 18
Gambar. 4.1 Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Pada Anak Balita Tahun 2017
8. Pelayanan Akseptor KB
a. Peserta KB (Akseptor) Baru sebanyak 6.970 akseptor atau 7,27% dari Pasangan
Usia Subur (PUS) sebanyak 95.847 pasangan dengan rincian per- mix
kontrasepsi sebagai berikut :
- IUD : 214 (3,07 %)
- MOP : 5 ( 0,1 %)
- MOW : 14 ( 0,20%)
- IMPLANT : 577 (8,28 %)
- Suntikan : 3.987 (57,20 %)
- Pil : 2.024(29,04 %)
- Kondom : 149 (2,14%)
Gambar. 4. 2 Peserta KB Baru Berdasarkan Mix Kontrasepsi Tahun 2017
-
3
00
8
57
29
2
IUD
MOP
MOW
Implant
Suntik
Pil
Kondom
-
0
2,500
5,000
7,500
10,000
12,500
15,000
17,500
20,000
Bayi Anak Balita
4,535
18,334
1,747
13,571
4,373
17,648
1,564
12,052 Laki-laki
Mendpt Vit A
Perempuan
Mendpt Vit A
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 19
b. Peserta KB aktif sebanyak 38.391 akseptor atau 40,05 % dari Pasangan Usia
Subur (PUS) dengan rincian per mix kontrasepsi terdiri dari :
- IUD : 214 (3,07%)
- MOP : 5 (0,07 %)
- MOW : 14 (0,20 %)
- IMPLANT : 577 (8,28 %)
- Suntikan : 3.987 (57.20%)
- Pil : 2.024 ( 29,04%)
- Kondom : 149( 2,14%)
Gambar. 4. 3
Peserta KB Aktif Berdasarkan Mix Kontrasepsi Tahun 2017
214
5
14
577
3,987
2,024
149
IUD
MOP
MOW
Implant
Suntik
Pil
Kondom
9. Kunjungan Neonatus
Kunjungan Neonatus 1x (KN1) sebanyak 8.546 atau sebesar 92,77% dari jumlah
lahir hidup 9.212 Sedangkan Neonatus yang dikunjungi sampai 3x (KN3 Lengkap)
selama masa neonatus adalah 8.215 bayi atau 89,18% dari jumlah lahir hidup
9.212 bayi.
10. Desa / Kelurahan UCI
Cakupan desa/kelurahan yang mencapai UCI desa/kelurahan adalah 138
desa/kelurahan atau 81,66 % dari 169 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten
Sanggau.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 20
11. Imunisasi Pada Bayi
Dari 9.147 bayi (surviving Infant), yang mendapat imunisasi DPT-HB3/DPT-HB-
Hib3 sebanyak 6.845 bayi (99%), POLIO 4a sebanyak 7.895 bayi (88.6%), imunisasi
Campak sebanyak 4.798 bayi (53,85%). Droup Out (DO) Rate dari DPT 1 ke
Campak sebesar 1,76 %. Sedang imunisasi BCG sebanyak 9.364 bayi (101,65%)
12. Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah bayi yang berumur 0-6 bulan yang diberi hanya Air Susu Ibu saja yang biasa
juga disebut ASI eksklusif hanya 1.755 bayi atau 19,70% dari total jumlah bayi
sebanyak 8.908 bayi.
13. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Pelayanan kesehatan pada anak balita usia 12 – 59 bulan yang dimaksud adalah
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan selama lebih kurang 5 tahun dan
minimal dipantau setiap 6 bulan sekali. Dari 40.832 jumlah anak balita, sebanyak
30.088 yang mendapat pelayanan kesehatan atau 73,69%.
14. Penimbangan Balita
Balita yang ditimbang sebanyak 18.328 balita (40,8%) dari total balita 44.892
balita. Dari jumlah yang ditimbang tersebut diketahui berat badannya naik
20.135balita (99,07%), berat badan berada dibawah garis merah (BGM) yang
dilihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) ada 165 orang atau sebesar 0,90% dari
yang ditimbang.
15. Perawatan Balita Gizi Buruk
Dari 48 balita gizi buruk yang ditemukan yang terdiri atas 24 balita laki-laki dan 24
balita perempuan semuanya telah ditangani sesuai standar penanganan gizi buruk
(100%).
16. Penjaringan Kesehatan Murid SD Kelas I dan setingkat
Cakupan penjaringan kesehatan murid SD kelas I dan setingkat yang mendapatkan
pelayanan sebanyak 5.523 murid (64,64%) dari total murid SD kelas I dan
setingkat sebanyak 8.544 orang.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 21
17. Pelayanan Kesehatan Murid SD dan setingkat
Cakupan pelayanan kesehatan murid SD dan setingkat yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 154 murid (32,91%) dari total murid SD dan
setingkat sebanyak 468 orang.(Lamp.47)
18. Pelayanan Kesehatan Usila (lamp.52)
Jumlah penduduk usila (60 tahun keatas) sebanyak 56.935 orang. Yang mendapat
pelayanan kesehatan/ berobat ke Puskesmas sebanyak 20.308 orang atau 35,67 %.
19. Sarana Kesehatan Gawat Darurat
Sarana kesehatan yang memiliki kemampuan gawat darurat di Kabupaten Sanggau
terdiri dari 4 unit RSU dan 16 puskesmas rawat inap yang kesemuanya
berkemampuan memberikan pelayanan gawat darurat (100 %).
20. Penanganan Desa terserang KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi pada tahun 2017 terdapat pada 4 Kasus
berada di empat (4) wilayah kecamatan Kapuas, Kecamatan Balai Sebut, Kecamatan
Sosok dan kecamatan Balai Karangan Kabupaten Sanggau dan semuanya telah
ditangani sebelum 24 jam (100%). Jenis KLB yang terjadi tidak
dilaporkan.(lamp.28)
21. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdiri atas tumpatan gigi tetap
sebanyak 22, sementara pencabutan gigi tetap sebanyak 2.167 orang dengan rasio
tumpatan/pencabutan sebesar 0,00.
22. UKGS
Dari total SD/MI sebanyak 577 unit, yang mendapat pelayanan gigi 165 (28,6%)
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 22
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Akses dan mutu pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Sanggau
Tahun 2017, dari 483.981 jiwa penduduk di kabupaten sanggau, yang telah
mendapatkan jaminan Kesehatan sebanyak 160,291 jiwa 33,22% dari total penduduk
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Dari 483.981 jiwa penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2017 yang memiliki Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) sebanyak 160.291 jiwa (33,22%). Data ini diperoleh dari
BPJS Kesehatan.
Gambar. 5 Kepesertaan Jaminan Pelayanan KesehatanTahun 2017
16029133,22%
119972,47%
JKN Jamkesda
- Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
Jumlah penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2017 sebanyak 483.981 jiwa, yang
telah memiliki Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah sebanyak 11.997 jiwa atau
sebesar 2,47 % dari jumlah penduduk.
- Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwa
Jumlah kunjungan Rawat Jalan di puskesmas yang dilaporkan meningkat dari tahun
lalu yaitu 14 Puskesmas dengan total rawat inap 1.478 orang atau 0,31% dari
jumlah penduduk penduduk. Sedangkan rawat jalan sebanyak 127.115 orang atau
26,26% dari total penduduk. Hanya 5 puskesmas yang tidak melaporkan yaitu
puskesmas Harapan Makmur, Belangin III, Pusat Damai,Batang Tarang, Sosok dan
Puskesmas Beduai.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 23
Kunjungan gangguan jiwa di RSUD Sanggau. Sedangkan kunjungan gangguan jiwa
di rumah sakit dan di Puskesmas tidak tersedia data.
- Indikator Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
Indikator kinerja pelayanan rumah sakit yang dipaparkan disini meliputi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanggau, Rumah sakit PTP XIII dan Rumah Sakit
Pratama dan Rumah Sakit Sentra Medica.
Gambaran kinerja pelayanan rumah sakit dapat disampaikan sebagai berikut :
~ Jumlah Tempat Tidur :
a. RSUD Sanggau : 125 buah
b. RS.PARINDU PTP XIII : 99 buah
c. RS.Pratama : 11 buah
d. RSU Sentra Medica : 46 buah
~ Pasien keluar (Hidup+Mati) ;
a. RSUD Sanggau : 8.758 orang
b. RS.PARINDU PTP XIII : 3.834 orang
c. RS.Pratama : 2.337 orang
d. RSU Sentra Medica : 751 orang
~ Pasien Keluar Mati :
a. RSUD Sanggau : 337 orang
b. RS.PARINDU PTP XIII : 21 orang
c. RS.Pratama : 24 orang
d. RSU Sentra Medica : 13 orang
~ Pasien Keluar Mati ≥ 48 jam dirawat :
a. RSUD Sanggau : 114 orang
b. RS.PARINDU PTP XIII : 6 orang
c. RS.Pratama : 0 orang
d. RSU Sentra Medica : 11 orang
~ Jumlah hari perawatan di 4 RS : 37.683 hari
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 24
Berdasarkan angka-angka tersebut dapat diketahui gambaran kinerja pada 4
Rumah Sakit di Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut :
~ Bed Occupancy Rate (BOR) : 43,93 %
~ Length of Stay (LOS) : 5,28 hari
~ Turn Over Interval (TOI) : 12,15 hari
~ Gross Death Rate (GDR) : 25,19 per 100.000 pasien keluar
~ Net Death Rate (NDR) : 8,35 per 100.000 pasien keluar.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT
Kepedulian masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat
menentukan derajat kesehatan. Perilaku hidup masyarakat yang dimaksud disini
adalah perilaku pada tatanan rumah tangga yang melakukan Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Dari 115,307 rumah tangga yang ada di wilayah Kabupaten Sanggau,jumlah yang
dipantau sebanyak 6.333 rumah tangga atau hanya 46,55%. Yang telah ber-PHBS
sebanyak 2.616 rumah tangga atau 77,19% dari jumlah yang dipantau. Namun apabila
dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang ada maka cakupan yang telah ber-
PHBS hanya sebesar 2,82%.
Hal ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan yang diharapkan pada Indikator
Indonesia Sehat (IIS) Tahun 2010 yaitu sebesar 60% dari jumlah rumah tangga.
D. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Rumah Sehat
Dari jumlah rumah sebanyak 111.276 rumah, yang dibina ada 13.604 rumah
(23.48%), dan yang dapat dinyatakan sehat sebanyak 6.333 rumah atau 46,55%
dari jumlah rumah yang dibina. Dilihat dari komulatif rumah sehat di Kabupaten
sanggau dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 adalah 59,674 rumah atau
53,63 % dari total rumah yang ada.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 25
2. Penggunaan Sarana Air Bersih yang layak
Dari 483.981 penduduk yang ada di kabupaten sanggau 229.612 orang (47,44%)
yang dapat mengakses berkelanjutan terhadap air minum yang layak. Dari 483.981
penduduk yang ada di kabupaten sanggau diketahui jumlah yang menggunakan :
- Mata Air Terlindungi 260 orang
- PAH 82.220 orang
- Ledeng /PDAM 139.939 orang
3. Keluarga Memiliki Sanitasi Dasar
Cakupan penduduk yang akses terhadap sarana sanitasi dasar yang layak di
Kabupaten Sanggau sesuai hasil pemeriksaan diketahui :
Penduduk dengan sanitasi layak / Jamban Sehat 207.864 penduduk (42,95%)dari jumlah penduduk 483.981 jiwa.
4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
Hasil pemeriksaan terhadap tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan
(TUPM) di Kabupaten Sanggau dapat digambarkan sebagai berikut :
~ Hotel berjumlah 29 unit, yang diperiksa sebanyak 29 unit, yang memenuhi
syarat kesehatan sebanyak 28 unit (79,3%) dari yang diperiksa.
~ Tempat Pengelola Makanan berjumlah 1564 unit, yang terdiri dari :
- Restoran/Rumah makan sebanyak 201 unit memenuhi syarat higiene sanitasi
dan 112 tidak memenuhi syarat higiene sanitasi
- Jasa Boga sebanyak 89 unit memenuhi syarat higiene sanitasi dan 9 unit tidak
memenuhi higiene sanitasi
- Depot Air Minum ada 75 unit memenuhi syarat dan 53 unit tidak memenuhi
syarat higiene sanitasi.
- Makanan Jajanan sebanyak 621 unit memenuhi syarat dan 404 tidak
memenuhi syarat.
5. Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya
Sasaran kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi sebagai berikut :
- Sarana kesehatan yang ada (Puskesmas dan RS) 22 unit, yang memenuhi syarat
22 unit (100%)
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 26
- Sarana pendidikan yang ada sebanyak 387 unit, yang memenuhi syarat 387 unit
(100%)
6. Ketersediaan Jenis Obat
Dari 144 jenis obat pelayanan kesehatan dasar (PKD) yang diminta data dan
informasinya melalui tabel Profil Kesehatan ini (Tabel 66) dapat Obat PKD yang
tidak ada stocknya sebanyak 22 (dua) jenis (15,28%).
Berdasarkan data diatas disimpulkan bahwa ketersediaan obat di Kabupaten
Sanggau Tahun 2014 adalah cukup, karena rata-rata jenis obat tersedia (84,72) obat
tersedia di gudang Famasi Kabupaten.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 27
BAB.V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber Daya Kesehatan terdiri dari sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan
pembiayaan kesehatan.
Situasi dan kondisi sumber daya kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2016dapat
disampaikan sebagai berikut :
A. Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di Kabupaten Sanggau Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit (RS)
Rumah Sakit yang berada di wilayah Kabupaten Sanggau pada Tahun 2017
sebanyak 4 (empat) unit yaitu : RSU Daerah Sanggau yang menyelenggarakan
pelayanan 4 spesialis dasar (Type C) ,RS BUMN (RS Parindu PTPN XIII) Type D,
Rumah Sakit Bergerak Balai Karangan dan Rumah Sakit Sentra Medica.
Rumah Sakit Bergerak Balai Karangan yang terletak di Kecamatan Sekayam adalah
fasilitas kesehatan yang siap guna dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu
dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain di daerah tertinggal, terpencil,
kepulauan dan daerah perbatasan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan upaya
kesehatan perorangan yang dilaksanakan selama 24 jam melalui pelayanan rawat
inap, rawat jalan, gawat darurat/pelayanan darurat.
Rumah Sakit Bergerak ini diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan
Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selanjutnya akan
diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau dibawah naungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sanggau yang telah mulai beroperasi pada Bulan November
Tahun 2012 yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakatterutama pada daerah perbatasan, tertinggal dan terpencil.
2. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Puskesmas Pembantu (PUSTU).
- Puskesmas di Kabupaten Sanggau sebanyak 19 unit,yang menyelenggarakan rawat
inap dan rawat jalan ada 13 unit,dan yang hanya menyelenggarakan rawat jalan
ada 6 unit, rata-rata puskesmas per kecamatan adalah 1,2 puskesmas.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 28
- Pustu sebanyak 90 unit yang tersebar di 19 Puskesmas atau 15 kecamatan se
Kabupaten Sanggau dengan rata-rata pustu per kecamatan adalah 5,9 pustu.
3. Rumah Bersalin (RB) dikelola pihak swasta sebanyak 2 (dua) unit
4. Balai Pengobatan/Klinik ada 4 unit, klinik yang ada adalah milik Swasta
5. Gudang Farmasi Kabupaten sebanyak 1 (satu) unit
6. Toko Obat berizin sebanyak 45 unit
7. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebanyak 162 unit
8. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebanyak 545 unit
9. Desa Siaga sebanyak 123 Desa (72,78%) dari 169 Desa/Kelurahan, semua Desa Siaga
tersebut Strata pratama 91 desa dan madya 32 desa
10. Praktek Dokter Perorangan sebanyak 48 unit.
Pada 4 rumah sakit dan 19 puskesmas yang ada di Kabupaten Sanggau semuanya (100%)
telah mempunyai Laboratorium Kesehatan.
Dari 545 posyandu yang ada, yang dapat dikatakan aktif sebanyak195 unit (35,78%).
Posyandu berdasarkan stratanya meliputi :
- Strata Pratama 135 unit (24,37%)
- Strata Madya 224 unit (40,43%)
- Strata Purnama 166 unit (29,96%)
- Strata Mandiri 29 unit ( 5,32%).
Gambar. 6 Posyandu Berdasarkan Strata Tahun 2017
13529,96%
22440,43%
16630,46%
295,32%
Pratama Madya Purnama Mandiri
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 29
Harapan pada Indikator Indonesia Sehat (IIS) Tahun 2010 adalah Posyandu Strata
Purnama dan Mandiri minimal sebanyak 40%, sementara berdasarkan data yang ada pada
Tahun 2017 hanya mencapai 36,10%.
B. Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan yang dimaksud adalah data tenaga kesehatan PNS pada Rumah
Sakit dan Puskesmas beserta jaringannya yang tersebar di 15 kecamatan dalam wilayah
Kabupaten Sanggau dengan rincian sebagai berikut :
1. Dokter :
- Dokter Spesialis 22 orang (4,55 per 100.000 penduduk)
- Dokter Umum 42 orang (8,68 per 100.000 penduduk)
- Dokter Gigi 9 orang (1,86 per 100.000 penduduk)
Untuk Dokter yang tugas belajar dan kepala puskesmas tidak dihitung dalam
jumlah dokter.
2. Perawat :
- Perawat Umum 394 orang (81,41 per 100.000 penduduk)
- Perawat Gigi 25 orang (5,17 per 100.000 penduduk)
3. Bidan 267 orang (55,17% per 100.000 penduduk)
4. Kefarmasian 33 orang (6,82 per 100.000 penduduk) terdiri dari Apoteker 4 orang
dan tenaga kefarmasian 33 orang.
5. Tenaga Gizi untuk Nutrisionis 25 orang (5,20per 100.000 penduduk)
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat (Kesmas) 17 orang (3,51 per 100.000 penduduk).
7. Tenaga Sanitasi 20 orang (4,37 per 100.000 penduduk)
8. Tenaga Teknisi Medis 50 orang (10,33 per 100.000 penduduk) terdiri dari
:Radiografer 3 orang, teknisi elektromedis 18 orang, teknisi gigi 1 orang, Analis
Kesehatan 26 orang, rekam medis 3 orang.
9. Fisioterapis sebanyak 3 orang (0,83 per 100.000 penduduk).
Secara kwantitas jika dilihat dari segi rasio tenaga per 100.000 penduduk semua
tenaga kesehatan masih kurang karena belum ada yang sama dengan ataupun melebihi
target rasio sebagaimana harapan Indikator Indonesia Sehat Tahun 2010. Namun jika
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 30
dibandingkan dengan jumlah sarana pelayanan maka jumlah tenaga relatif cukup
karena hampir semua sarana pelayanan sudah memiliki tenaga kesehatan.
C. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan yang dipakai sebagai sumber perhitungan biaya di
Kabupaten Sanggau diperoleh dari anggaran kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten Sanggau beserta jaringannya sementara anggaran disektor lain belum
terdata.
Gambar. 7 Anggaran Kesehatan Berdasarkan Sumber Pembiayaan Tahun 2017
48,102%
51,898%
APBD KabAPBN (TP)
- APBD Kesehatan yang bersumber dari DAU Rp.90.933.208.235,- atau 24,05 %
dari total APBD Kabupaten Sanggau sebesar Rp.1.729.299.957.144,09,-
~ Total anggaran kesehatan kabupaten sebesar Rp. 189.044.157.235,- (dari berbagai
sumber pembiayaan)
~ Anggaran kesehatan per kapita sebesar Rp.390.602.44,- (dihitung berdasarkan total
anggaran kesehatan yang didapat dari berbagai sumber pembiayaan , dibagi jumlah
penduduk).
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 31
BAB. VI KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil upaya-upaya kesehatan yang dilakukan Tahun 2017 ini jika
dihubungkan dengan hasil akhir (output) program dalam bentuk Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, Derajat Kesehatan dan Millenium Development Goals
(MDGs) Bidang Kesehatan, cakupan/capaiannya dapat digolongkan pada 3 (tiga) kategori
yaitu :
~ Berhasil
Berhasil adalah cakupan /capaian Program yang telah mencapai atau melampui target
yang ditetapkan
~ Belum berhasil
Belum berhasil adalah suatu capaian program yang belum mencapai target (56% s/d
99%) dari yang diharapkan.
~ Belum berhasil dengan capaian sangat rendah
Belum berhasil dengan capaian sangat rendah adalah capaian programnya < 56% dari
target yang diharapkan.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data capaian program yang tertuang dalam
tabel-tabel Profil Kesehatan Kabupaten ini dengan membandingkan target yang ada pada
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Derajat Kesehatan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
A. Program yang Berhasil adalah upaya-upaya :
1. Penurunan Angka Kematian Bayi dan Balita
2. Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH)
3. Penurunan Persentase Balita Gizi Buruk
4. Penanganan dan Perawatan Balita Gizi Buruk
5. Penyelidikan Epidemiologi sebelum 24 jam bagi Desa/Kelurahan yang terserang
Kejadian Luar Biasa (KLB)
6. Pelayanan dan Pembinaan kepesertaan Keluarga Berencana
7. Penyembuhan Penderita TB Paru
8. Penurunan Angka Kesakitan Malaria
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 32
9. Pengendalian Prevalensi Penderita HIV/AIDS
10. Memotivasi Penderita HIV/AIDS untuk akses ke pengobatan (VCT)
11. Penemuan Penderita AFP pada anak usia < 15 Tahun
12. Penanganan Penderita DBD yang ditemukan
13. Pemberian Pelayanan Gawat Darurat Level I oleh Rumah Sakit
14. Kecamatan Bebas Rawan Gizi.
15. Peningkatan Pelayanan Ibu Nifas
B. Yang Belum Berhasil adalah upaya-upaya :
1. Peningkatan Kunjungan Ibu Hamil (K4)
2. Peningkatan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
3. Peningkatan Kunjungan Bayi.
C. Yang Belum Berhasil dan sangat rendah adalah upaya-upaya :
1. Penurunan Angka Kematian Ibu Maternal
2. Penanganan Komplikasi Kebidanan
3. Penanganan Neonatus dengan Komplikasi
4. Peningkatan UCI Desa
5. Penurunan Angka Kesakitan DBD
6. Pelayanan Anak Balita
7. Penjaringan Kesehatan murid SD/Sederajat
8. Penemuan Penderita Pnemonia pada Balita
9. Penemuan Penderita Diare
10. Penemuan Pasien Baru TB Paru ( BTA + )
11. Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan pasien masyarakat miskin
12. Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga Aktif.
Memperhatikan bahwa masih terdapat 15 cakupan program yang belum mencapai
target terutama 12 diantaranya masih sangat rendah maka untuk kedepannya sangat perlu
perhatian khusus bagi pengelola dan pelaksana program sampai pada tingkat lapangan
(Puskesmas, Pustu dan Poskesdes) tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan
menyediakan data dan informasi yang akurat, lengkap dan terbaru.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 33
Jika dibandingkan dengan ketersedian sumber daya kesehatan yang ada pada beberapa
tahun terakhir ini, secara jumlah relatif memadai namun peningkatan capaian ternyata
belum menunjukkan perubahan (peningkatan yang signifikan) sehingga perlu pengkajian
lebih lanjut mengenai apa penyebabnya, bagaimana solusinya, siapa yang akan difungsikan,
dimana sasaran tepatnya dan lain-lain sehingga tercapailah visi kesehatan untuk masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau 34
BAB. VII PENUTUP
Profil kesehatan merupakan kebutuhan terutama dalam manajemen program
kesehatan, mulai dari perencanaan sampai evaluasi sehingga termasuk dalam Indikator
Indonesia Sehat Tahun 2010 yaitu indikator ke – 44 dari 50 indikator yang ada.Selain itu
penysusunan Profil Kesehatan Kabupaten juga sudah menjadi Renstra Kementerian
Kesehatan yang terdiri dari 3 (tiga) indikator yang terdiri dari :
1. Seluruh Kabupaten/Kota membuat Profil Kesehatan setiap tahun.
2. Seluruh Kabupaten/Kota memiliki Bank Data Kesehatan.
3. Seluruh jenjang penyelenggaraan Program Kesehatan menyediakan data kesehatan
yang terpilah menurut jenis kelamin.
Oleh karena itu maka setiap tingkatan wilayah penyelenggaraan program kesehatan adalah
wajib menyusun Profil Kesehatan mulai dari Tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota
sampai Puskesmas.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini kami
menyadari masih banyak kekurangan/kelemahan, untuk itu kami membuka diri atas segala
masukan demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Walaupun banyak yang mengkritikkarena belum akurat, sering terlambat dan belum
dapat memenuhi kebutuhan semua pihak, tetapi kami merasakan bahwa kehadirannya
selalu ditungguoleh banyak pihak.
Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam Penyusunan Profil
Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini, baik dalam pengumpulan data primer
maupun sekunder pada jajaran Dinas Kesehatan dan jaringannya maupun Satuan Kerja
Perangkat Daerah serta institusi lain yang terkait tidak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih.
Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2017 ini dapat bermanfaat dalam
mengisi kebutuhan data dan informasi kesehatan yang terkini sesuai dengan harapan kita
semua.