dengue hemoragic fever
TRANSCRIPT
Oleh :
Dedek Rahmat P. Arman- 2009730071
Pembimbing : dr. Sri Lestari, Sp.A
DENGUE HEMORAGIC FEVER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. K
Jenis kelamin: Perempuan
Usia : 1 tahun 9 bulan
Alamat : Jl. Teratai Putih no 10
Tanggal MRS: 15 Agustus 2013 pkl 14.30
Nama OT : Ibu. A
6
Demam muncul mendadak saat siang hari, diberikan ibuprofen turun, tapi 4jam kemudian panas kembali.
Demam tetap sama dan naik turun, serta
mengalami batuk. Batuk disertai dengan pilek.
4
demam disertai muntah + 3x, berisi cairan saja segera dibawa ke klinik umum terdekat dan diberikan obat penurun panas. Demam dirasakan tidak berkurang walaupun sudah
minum obat dari dokter
panas dirasakan tidak kunjung turun dibawa ke poli anak
RSIJ Pondok Kopi. Dianjurkan dirawat.
2 0
Riwayat Penyakit Dahulu
*2 minggu yang lalu dirawat karena DBD
*4 bulan yang lalu dirawat karena DBD
*Kejang demam (-)
*Campak (-)
*TB paru (-)
*Bronkopneumonia (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
*Saat ini tidak ada keluarga dengan riwayat keluhan yang sama dengan Os
*Epilepsi (-)
*TB paru (-)
*Asma (-)
*Diabetes Melitus (-)
Riwayat Psikososial
Tidak ada tetangga yang dirawat karena DBD, tinggal dipemukian yang cukup padat.
Riwayat Pengobatan
Os sudah pernah di bawa ke klinik, diberi obat. Setelah minum obat panas tidak mau turun dan batuk tidak kunjung berkurang
Riwayat kehamilan ibu
Kunjungan ANC teratur di bidan sebanyak 9 kali. Ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan atau jamu selama masa kehamilan, penyulit kehamilan tidak ada.
Riwayat kelahiran
Lahir dengan setio caesarea atas indikasi lilitan tali pusat, lahir tunggal, langsung menangis, cukup bulan 39 minggu, tidak ada cacat kongenital, BBL 2800 gram PBL 47 cm.
Motorik kasar • Bisa
tengkurap usia 4 bulan
• Merangkak usia 7 bulan
• Bisa berjalan usia 14 bulan
Motorik halus • Bisa
mengambil benda usia 3 bulan
• Bisa memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain usia 6 bulan
Bicara• Mengoceh
usia 4 bulan• Bisa
memanggil mama-papa usia 10 bulan
• Bicara 3-4 kata usia 14 bulan
Sosial• Mengenal
ibunya usia 3 bulan
• Bermain cilukba usia 4 bulan
• Takut terhadap orang asing usia 6 bulan
Riwayat perkembangan
Riwayat makanan
*ASI eksklusif
*Masih konsumsi ASI
*Konsumsi bubur MPASI usia 6 bulan
*Selingan susu formula sejak usia 7 bulan – sekarang
*Mulai diberi makanan buatan sendiri saat usia 9 bulan, berupa nasi tim yang dibuat sendiri. Campurannya nasi, wortel, brokoli, ati ayam, atau ikan.
*Os makan sehari sebanyak 3x, porsi kurang lebih 1 mangkuk bayi.
*Susu formula sebanyak 2-3x dalam sehari.
Keadaan Umum: pasien tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTanda Vital
Suhu : 37,4oC, pengukuran suhu di dahi.Tekanan darah: 80/60 mmHgDenyut nadi : 96x/menit, reguler, kuat
angkat.Frek. napas : 27x/menit, normal, reguler.
PEMERIKSAAN FISIK
PB/TB: 82 cmBB : 8,8 kg
Status giziBB/U : 8,8/11,4 x 100%= 97% gizi baik
TB/U : 82/84 x 100% = 97% tinggi normal
BB/TB : 8,8/10.8 x 100%= 81% gizi
kurangKesan: gizi kurang ( BB/TB )
ANTROPOMETRI
NCHS 2000
Status Generalis
Kepala : normocephal
Kulit : Sawo putih, tidak sianosis, ikerus pada kulit (-), bintik kemerahan pada kulit (+), edema (-), turgor kembali < 2 dtk.
Rambut : persebaran rata, warna hitam, tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), konjungtiva hiperemis (- /-), sklera ikterik (-), refleks pupil (+),
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (+/+), darah (-/-), nyeri tekan (-)
Mulut : Mukosa bibir kering (+), stomatitis (-) lidah kotor (-) hiperemis (-)
Faring : Faring hiperemis (-), T1/T1
Leher : pembesaran KGB (-)
Paru Inspeksi :Simetris dextra-sinistra, tidak ada
bagian dada yang tertinggal saat bernapas, retraksi dinding dada (-), scar (-), otot bantu pernapasan (-).
Palpasi :Simetris.
Perkusi :-
Auskultasi :Suara napas vesikuler (+/+), lendir (-/-), ronkhi (+/+), wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi :ictus cordis tidak terlihat Palpasi :ictus cordis teraba di ICS 4 linea
midclavicula Perkusi : Auskultasi :bunyi jantung 1 & 2 normal
Abdomen Inspeksi : tampak datar, tidak ada kemerahan /
tanda-tanda inflamasi, Distensi abdomen (-), scar (-), peteki (-)
Palpasi : nyeri tekan di ulu hati (+)
Perkusi : timpani di seluruh lapang perut
Auskultasi : BU (+) normal
EkstremitasAtas : akral hangat +/+, oedem -/-
Bawah : akral hangat +/+, oedem -/-
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Darah rutin:
-hemoglobin
-hematokrit
-leukosit
-trombosit
10,1
26
7.600
75.000
13,6 - 17,0 g/dL
42,0 - 50,0 %
4.500 - 10.800 sel/mm3
165.000 - 410.000 sel/mm3
RESUME
demam sejak enam hari muncul mendadak tanpa
sebab yang jelas
turun jika diberi ibuprofen, akan tetapi demam kembali naik tinggi
hari ketiga os mengalami batuk disertai pilek
Sehari muntah sebanyak + 3x, muntah berisi cairan saja
sebanyak + 4sendok makan
Pada hari keempat pasien tetap demam dan mengalami mual
disertai dengan muntah
Hb 10,1 g/dL (L), leukosit 7.600 uL, Ht 26% (L), trombosit 75.000
uL.
konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, suara paru rhonki,
bintik merah di ekstremitas atas.
Follow Up
15 Agustus 2013
S Demam masih muncul. Batuk dan pilek masih ada. Sesak tidak ada
O Suhu : 37,2oCDenyut nadi : 96x/ menitFrek. napas : 26x/ menit
A DHF + gizi kurang
P Pemberian infus Asering 880 mlVentolin exp 4x3/4 cthBuffect syr 4x1 cthHistrin syr 2x1/2 cthDepakene 3x2,5 ml
Follow Up
16 Agustus 2013 pkl 08.00
S Demam kembali tinggi. Batuk sudah mulai berkurang. Pilek masih ada.
O Suhu : 38,1oCDenyut nadi : 110x/ menitFrek. napas : 25x/ menit
A DHF
P Pemberian infus Asering 880 mlVentolin exp 4x3/4 cthBuffect syr 4x1 cthHistrin syr 2x1/2 cthDepakene 3x2,5 ml
Follow Up
16 Agustus 2013 pkl 17.00
S Demam sudah mulai berkurang dibanding pagi. Batuk sudah jarang. Pilek masih ada.
O Suhu : 37,7oCDenyut nadi : 96x/ menitFrek. napas : 24x/ menit
A DHF klinis perbaikan
P Pemberian infus Asering 880 mlVentolin exp 4x3/4 cthBuffect syr 4x1 cthHistrin syr 2x1/2 cthDepakene 3x2,5 ml
Follow Up
18 Agustus 2013 pkl 08.00
S Demam sudah tidak timbul lagi. Batuk sudah membaik.
O Suhu : 37,2oCDenyut nadi : 96x/ menitFrek. napas : 24x/ menit
A DHF klinis sembuh
P Pemberian infus Asering 880 mlVentolin exp 4x3/4 cthBuffect syr 4x1 cthHistrin syr 2x1/2 cthDepakene 3x2,5 ml
Laboratorium
Pemeriksaan 15/08/13 –pkl
15.41wib
16/08/13-pkl 00.12wib
Hematologi rutin
Hb 10.3 g/dL 10.6 g/dL
Leukosit 7.100 uL 6.600 uL
Hematokrit 29 % 31 %
Trombosit L 90.000 uL L 120.000 uL
Pemeriksaan 16/08/13-
pkl15.26wib
17/08/13-pkl
00.12wib
Hematologi rutin
Hb 10.8 g/dL 10.4 g/dL
Leukosit 6.600 uL 6.700 uL
Hematokrit 29 % 33 %
Trombosit L 128.000 uL 183.000 uL
Rencana Penatalaksanaan Non farmokologi
Tirah baring (istirahat yang cukup).
Banyak minum
Makan makanan dengan konsistensi lunak dan rendah serat. Berikan dengan porsi sedikit, tapi sering.
Cairan
Cairan intravena Ringer Laktat (sesuai BB)
BB : 8.8 kg (8,8x100) = 880 ml.
Tetesan infus = 880 cc x 20 tts = 12 tpm(makrodrip).
24 x 60
FarmakologiParacetamol
Dosis: 10-15mg / kgBB / pemberian = 88 – 132mg
(8,8 x 10 = 88mg - 8,8 x 15 = 132mg)
Bromhexin
Dosis: 1mg / kgBB/ hari (8,8/ hari. Diberikan 2 kali ) = 4,4 mg
Gizi kurang
Kebutuhan kalori: 80-90 kkal / kgBB
(80 x 8,8 = 1680 kkal - 90 x 8,8 = 1890 kkal)
704-792 kkal
Karbohidrat (60-75%), protein (10-15%), lemak (10-25%)
Demam Dengue & Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue.
Yang membedakan Demam Dengue & Demam Berdarah Dengue adalah pada DBD terdapat perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi.
DEFINISI
http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/
Epidemiologi Di Jakarta kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969, pada saat ini DBD sudah endemis di banyak kota-kota besar. angka kesakitan rata-rata DBD di Indonesia rata-rata 10-25 per 100.000 penduduk
http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/
Famili flaviviridae (arbovirus) 4 serotipe : den-1, den-2 , den-3, &
den-4 Infeksi pada manusia oleh satu jenis
serotipe virus menghasilkan imunitas jangka panjang guna
melawan reinfeksi virus dengue serotipe yang sama
mencegah sementara infeksi virus dengue serotipe lain
Virus Dengue
ETIOLOGI
Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. IDAI;2012
Secondary heterologous dengue infection
Replikasi virus Anamnestic antibody respons
Kompleks virus-antibodi
Aktifasi komplemen
Anafilatoksin (C3a, C5a)
Komplemen menurun
Histamin dalam urin Permeabilitas kapiler
meningkatPerembesan plasma
Hipovolemia
Syok
Meninggal
AsidosisAnoksia
Ht meningkat
Natrium turun
Cairan dalam rongga serosa
30% kasus syok
Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. IDAI;2012
Masa inkubasi 3-5 ( umumnya 5-8 hari) :Gejala prodormal :*nyeri kepala*Nyeri berbagai bagian tubuh*Anoreksia*Rasa menggil*Malaise
Khas : suhu tinggi mendadak, *kadang-kadang menggigil, flushed face*nyeri belakang bola mata*nyeri otot/ sendi*Anoreksia konstipasi, kolik, nyeri tenggorokan
Demam 5-6 hari (bifasik)Ruam makulopapular
Gejala Klinis DD :
Perdarahan
*petekie,
*epistaksis,
*menorrhagia,
*jarang terjadi perdarahan hebat.
Leukosit
*awal fase demam leukosit normal,
*kemudian menjadi leukopenia
Trombositopenia dapat terjadi
Demam Berdarah DenguePenyakit infeksi akut oleh virus dengueEmpat gejala klinis*demam tinggi
*fenomena perdarahan
*hepatomegali
*kegagalan sirkulasi
Terdapat tanda perembesan plasma*hemokonsentrasi (peningkatan Ht)
*peningkatan kadar albumin
*cairan di rongga pleura, abdomen
Tendensi terjadi syok hipovolemik
Kriteria Diagnosis Klinis DBDWHO 1997
Klinis *demam tinggi mendadak 2-7 hari
*manifestasi perdarahan
*hepatomegali
*kegagalan sirkulasi (syok hipovolemik)
Laboratoris*trombositopenia ≤ 100.000 / ul
*Hemokonsentrasi dilihat dari peningkatan nilai Ht ≥ 20%
*dikonfirmasi dengan uji serologi
http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/
DBD Derajat Penyakit
*Derajat I demam tidak khas, uji Tourniquet positif
*Derajat II derajat I + perdarahan spontan
*Derajat III kegagalan sirkulasi (gelisah, nadi cepat & lembut, tek.drh turun ≥ 20mmHg, hipotensi, sianosis, akral dingin & lembab)
*Derajat IV syok berat, nadi tak teraba, tek.darah tak terukur
http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/
Pemeriksaan Laboratorium
Lab. Klinis
*Darah perifer lengkap
*Urin lengkap untuk cek hematuria
Uji Dengue-specific
*Isolasi virus
*Uji Serologi: IgM ELISA
*PCR
Pengobatan Demam Dengue
Tirah baring selama demamAntipiretik (parasetamol)Analgesik bila perlu (anak besar)Cairan & elektrolit oral*jus buah
*sirup,
*susu
*oralit,
Monitor*suhu
*HHTL
Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI;2010
Strategi Pengobatan
*Terapi suportif
*Perembesan plasma terjadi pada 24-48 jam setelah suhu reda (time of fever defervescence)
*Penggantian volume plasma (volume replacement)
*Pemilihan jenis cairan
*25% DBD syok memerlukan cairan koloid
Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI;2010
*Pemberian obat atas indikasi*Perjalanan penyakit DBD sulit diramalkan *Perlu monitor berkala*Hasil tidak memuaskan*perbaiki oksigenasi & gangguan asam basa & elektrolit*perdarahan
Tatalaksana Tersangka DBDDemam tinggi, mendadak <7 hari
Lesu, tidak ada ISPA
Ada kedaruratanSyokKejangKesadaran menurunperdarahan
Tidak ada kedaruratan
Uji Torniquet
positif negatif
Trombosit ≤100.000/ul
Trombosit >100.000/ul
Rawat jalankontrol tiap harisp demam reda
Demam menetap >3 hariPeriksa Hb, Ht, leukosit, trombosit
Nasehat orang tua
Rawat inap
Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI;2010
TatalaksanaDBD derajat I & IIDapat minum Tidak dapat minum
Muntah terus menerus
Minum banyak 1 – 2 l/hariParasetamolAntikonvulsif bila perlu
Monitor klinis & labTanda syokDiuresisPerdarahanHb,Ht,trombo tiap 6-12jam
Perbaikan Pulang
Infus D5%:NaCl 0.9%=3:1Tetesan rumatan
Periksa Hb, Ht, trombo tiao 6-12jam
Ht naik, trombosit turun
Infus ganti Ringer laktatPedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI;2010
Tatalaksana DBD derajat I & II Cairan awal
6-7ml/kgBB/jam
Tetesan dikurangi5ml/kgBB/jam
3ml/kgBB/jam
Stop dalam 24-48jam
Monitor tanda vitalHb,Ht,trombo tiap 6-12jam
Perbaikan
GelisahDistres nafasFrek nadi naikHt tinggi Tek nadi <20mmHgDiuresis kurang
Evaluasi 15 menit
Tidak ada perbaikan
Tetesan dinaikkan 10-15 ml/kgBB/jam
Tanda vital tidak stabilTatalaksana DSS
Tidak gelisahNadi kuatTek drh stabilHt turunDiuresis 1ml/kgBB/jam
Pedoman Pelayanan Medis. Jakarta : IDAI;2010
DBD syok
O2 2-4 l/menitPenggantian Vol cairan plasma : RL/NaCL 0,9% : 20ml/kgbb/jam secepatnya (bolus dalam 30 menit)
Evaluasi 30 menit, syok telah teratasi? ( pantau tanda Vital tiap 10 menit ).
YaTidak
Tetesan sesuaikan 10mg/kgBB/jam
Evaluasi ketatTanda vital, Diuresis,tanda perdarahanHHTL
Stabil dlm 24 jam/Ht< 40Tetesan 5 ml/kgBB/jam
Stop cairan tidak >48 jamsetelah syok teratasi
Lanjutkan cairan 20mg/kgBB/jam + Dekstran/FPP 10-20ml/kgBB/jam ( max 30 )
Koreksi asidosis Evaluasi 1 jam
Tidak teratasiTeratasi
Ht
turun naik
Koloid20ml/kgBB
Transfusi darah segar10 ml/kgBB diulangSesuai kebutuhan
*Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik*Nafsu makan membaik*Tampak perbaikan klinis*Hematokrit stabil*Tiga hari syok teratasi*Jumlah trombosit cenderung meningkat (>50.000/ul)*Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
Kriteria Memulangkan Pasien
Daftar Pustaka
1. Behrman, Kliegman, Arvinka. Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 2. Edisi ke 15, Jakarta : EGC; 2000; 1132-6.
2. Soedarmo Sumarmo S. Purwo, Garna Herry, Hadinegoro SRS., Satari HI. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi kedua. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia;2012; 153-81.
3. Pudjiaji Antonius H, Hegar Badriul. Pedoman Pelayanan Medis. Edisi pertama. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia;2010; 141-9.
4. WHO, Dengue: Guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control diunduh dari : URL: http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/
5. Chen Khie, Pohan Herdiman dkk. Diagnosis dan terapi cairan pada demam berdarah dengue. Medicinus, Vol. 22, No.1, Edisi Maret - Mei 2009; 5-9
6. Mayetti. Hubungan klinis dan laboratorium sebagai faktor risiko syok pada DBD, Sari Pediatri, Vol. 11, No. 5, Februari 2010; 367-73