deret bowen series

2
Deret bowen series(1928). Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral sesuai dengan penurunan suhu [bagian kiri] dan perbedaan kandungan magma [bagian kanan], dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma induk yang bersifat basa. Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan diskontinyu. Continuous branch [deret kontinyu] Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu, mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari bagan, plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma yang pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium. Demikian seterusnya reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan plagioklas kaya kalsium di alam bebas. Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas [plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium]. Discontinuous branch [deret diskontinyu] Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam deret diskontinyu, satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu dengan melakukan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma. Bowen menemukan bahwa pada suhu tertentu, akan terbentuk olivin, yang jika diteruskan akan bereaksi kemudian dengan sisa larutan magma, membentuk pyroxene. Jika pendinginan dlanjutkan, akan dikonversi ke pyroxene,dan kemudian biotite [sesuai skema]. Deret ini berakhir ketika biotite telah mengkristal, yang

Upload: hariadi

Post on 09-Feb-2016

152 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

bowen

TRANSCRIPT

Page 1: Deret Bowen Series

Deret bowen series(1928).

Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral sesuai dengan

penurunan suhu [bagian kiri] dan perbedaan kandungan magma [bagian kanan], dengan

asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma induk yang bersifat basa.

Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan diskontinyu.

Continuous branch [deret kontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu, mineral awal akan

turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari bagan, plagioklas kaya kalsium

akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi

dengan sisa larutan magma yang pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium.

Demikian seterusnya reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan sodium habis

dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan bereaksi, maka sangat sulit sekali

ditemukan plagioklas kaya kalsium di alam bebas.

Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas [plagioklas

kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium].

Discontinuous branch [deret diskontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam deret diskontinyu, satu

mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu dengan melakukan melakukan

reaksi terhadap sisa larutan magma. Bowen menemukan bahwa pada suhu tertentu, akan

terbentuk olivin, yang jika diteruskan akan bereaksi kemudian dengan sisa larutan magma,

membentuk pyroxene. Jika pendinginan dlanjutkan, akan dikonversi ke pyroxene,dan

kemudian biotite [sesuai skema]. Deret ini berakhir ketika biotite telah mengkristal, yang

Page 2: Deret Bowen Series

berarti semua besi dan magnesium dalam larutan magma telah habis dipergunakan untuk

membentuk mineral.

Bila pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah ada tidak sempat bereaksi

seluruhnya dengan sisa magma, akan terbentuk rim [selubung] yang tersusun oleh mineral

yang terbentuk setelahnya.

Berdasarkan warna mineral, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:

I.I Mineral Felsik ( mineral-mineral berwarna terang )

Kelompok Plagioklas ( Anortit, bitownit, Labradorit, Andesin, oligoklas, Albit)

kelompok Alkali Feldspar (ortoklas, Mikrolin, Anortoklas, Sanidin)

Kelompok Feldspatoid (Leusit, Nefelin, Sodalit)

Kuarsa

Muskovit

Kelompok plagioklas dan kelompok alkali feldspar sering disebut kelompok feldspar. catatan

: Tidak semua mineral felsik berwarna terang tetapi ada mineral felsik yang berwarna gelap

yaitu, obsidian. Mineral yang berwarna terang disebabkan banyaknya kandungan SiO2 dan

jarang mengandung Fe dan Mg

I.2 Mineral Mafik (mineral yang berwarna gelap)

Olivin (Forsterite dan Fayalite)

Piroksen, dibagi menjadi dua kelompok yaitu Orto Piroksen (Piroksen tegak) dan

klino piroksen (piroksen miring). Orto piroksen antara lain; Enstatite dan Hypersten.

Klino piroksen antara lain; Diopsit, Augit, Pigeonit, Aigirin, Spodemen, Jadeit.

Amfibol (Hornblande, Labprobolit, Riebeokit, Glukofan)

Biotit.

II. Mineral Tembahan ( Accessory Minerals)

Adalah mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang

sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan. Contoh dari mineral

tambahan ini antara laian : ZIRKON, MAGNESIT, HEMATIT, PYRIT, RUTIL APATIT,

GARNET,SPHEN.

III. Mineral Sekunder (Secondary Minerals)

Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan, reaksi

hidrotermal maupun hasil metamorfosisme terhadap mineral utama. contoh dari mineral

sekunder antara lain; SERPENTIN, KALSIT, SERISIT, KALKOPIRIT, KAOLIN, KLORIT,

PIRIT.