dermatitis

Upload: singgihsyahrial

Post on 05-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kasus

TRANSCRIPT

KASUSDERMATITIS

1. Identitasa. Nama: Syamsul Maulanab. TTL/Umur: 18 Juli 2011/ 4 tahunc. Jenis Kelamin: Laki-Lakid. Alamat: Bj. Kidul RT 02/12e. Agama: Islamf. Suku: Sunda

2. AnamnesaKeluhan Utama: gatal pada daerah badan Riwayat Penyakit SekarangOs datang ke poli dengan keluhan gatal pada daerah badan, keluhan ini dirasakan seminggu yang lalu. Pada awalnya gatal terasa di daerah sekitar dada kemudian menyebar ke seluruh badan, kulit kemerahan dan lecet karena di garuk. Riwayat Penyakit KeluargaTidak terdapat keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat Alergi Tidak ada

3. Pemeriksaan fisika. Vital signBerat Badan : 14 KgRespirasi: 37 x/menitSuhu: 36,8 0 Cb. Pemeriksaan KulitLokalisasi : terdapat pada badanEfloresensi Kulit : ditemukan eritema, erosi, skuama4. DiagnosisDermatitis 5. TerapiR/ Paracetamol No.VII (2x1) CTM No.VII Dexamethasone No.VII Gentamycin Salep No I (2x1)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiDermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eriteman edema, papul, vesikel, skuama) dan keluhan gatal.2.2 EtiologiPenyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen) : a. bahan kimia (detergen, asam, basa, oli, semen)b. fisik (sinar, suhu)c. Mikro-Organisme (bakteri, jamur)Faktor dalam (Endogen) misalnya dermatitis Atopik.2.3 Gejala KlinisPada umumnya penderita dermatitis mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit, batasnya sirkumskrip, dapat pula difus. Penyebarannya dapat setempat, generalisata, dan universalis.Pada stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel, atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah (madidans). Stadium subakut, eritema dan edema berkurang, stadium kronis lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul, linkenifikasi, mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi, karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja suatu dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. Demikian pula jenis efloresensi tidak selalu harus polimorfik, mungkin hanya oligomorfik.2.4KlasifikasiBerdasarkan etiologi dermatitis dibagi menjadi :a. Dermatitis Kontakb. Radiodermatitisc. Dermatitis MedikamentosaBerdasarkan Morfologi dermatitis dibagi menjadi :a. Dermatitis Papulosab. Dermatitis Vesikulosac. Dematitis Madidansd. Dermatitis EksfloliativaBerdasarkan bentuk dermatitis dibagi menjadi :a. Dermatitis Numularis

Berdasarkan Lokalisasi dematitis dibagi menjadi :a. Dermatitis Tanganb. Dermatitis IntertriginosaBerdasarkan Stadium dermatitis dibagi menjadi :a. Dermatitis Akutb. Dermatitis Kronik2.5HistologiPerubahan histologik dermatitis terjadi pada epidermis dan dermis, bergantung pada stadiumnya.Pada stadium akut kelainan di epidermis berupa spogiosis, vesikel atau bula, edema intrasel, dan eksositosis terutama sel mononuklear. Dermis sembab, pembuluh darha melebar, sebukan sel radang mononuklear, kadang eosinofil juga ditemukan, bergantung pada penyebab dermatitis.Perubahan histologik pada stadium subakut hampir seperti stadium akut, spongiosis jumlah vesikel berkurang, epidermis mulai menebal, tertutup krusta, startum korneum mengalami parakeratosis setempat. Eksositosis berkurang, edema di dermis berkurang, vasodilatasi masih jelas, sebukan sel radang masih jelas, fibroblas mulai meningkat jumlahnya.Epidermis pada stadium kronis menebal (akantosis), startum kronium menebal (hiperkeratosis dan parakeratosis setempat). Papila dermis memanjang (papilomatosis),dinding pembuluh darah menebal, dermis bagian atas terutama sekita pembuluh darah bersebukan sel radang mononuklear.2.6 Pengobatan Pengobatan yang tepat didasarkan kausa, yaitu menyingkirkan penyebabnya. Tetapi, seperti diketahui penyebab dermatitis multi faktor, kadang juga tidak diketahui dengan pasti. Jadi pengobatan bersifat simtomatis yaitu dengan menghilangkan/mengurangi keluhan dan gejala, dan menekan peradangan.1. SistemikPada kasus ringan dapat diberikan anti-histamin. Pada kasus akut dan berat dapat diberikan kortikosteroid.2. TopikalPrinsip umum terapi sebagai berikut :a. Dermatitis akut/basah (madidans) diobati secara basah (kompres terbuka). Bila subakut, diberi losio (bedak kocok), krim-pasta, atau linimentum (pasta pendingin). b. Makin berat atau akut penyakitnya, makin rendah presentase obat spesifik.

BAGAN PENILAIAN, KLASIFIKASI dan TINDAKAN BAYI MUDA Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU Riwayat kejang ATAU Bergerak hanya jika dirangsang ATAU Nafas cepat (>60x/menit) ATAU Nafas lambat (37,5oc ATAU Hipotermia berat