dermatitis fix

36
DERMATITIS ATOPIK Pembimbing : dr.Boedhy Setyanto Sp.KK Laporan Kasus 2 Oleh Rizha Martha Megasari

Upload: rizha-martha-megasari

Post on 01-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Stase kulit

TRANSCRIPT

Page 1: Dermatitis Fix

DERMATITIS ATOPIK

DERMATITIS ATOPIK

Pembimbing : dr.Boedhy Setyanto

Sp.KK

Pembimbing : dr.Boedhy Setyanto

Sp.KK

Laporan Kasus 2Laporan Kasus 2

Oleh Rizha Martha Megasari

Oleh Rizha Martha Megasari

Page 2: Dermatitis Fix

Nama Nama : An. A: An. AUmur Umur : 5 tahun: 5 tahunJenis kelamin : Laki - laki PendidikanPendidikan : Playgroup: PlaygroupAlamat Alamat : Gondanglegi: GondanglegiAgama Agama : Islam: IslamTanggal periksa : 5 Januari 2015

Nama Nama : An. A: An. AUmur Umur : 5 tahun: 5 tahunJenis kelamin : Laki - laki PendidikanPendidikan : Playgroup: PlaygroupAlamat Alamat : Gondanglegi: GondanglegiAgama Agama : Islam: IslamTanggal periksa : 5 Januari 2015

IDENTITAS

Page 3: Dermatitis Fix

A.Keluhan Utama : Gatal- gatal pada tangan dan kaki

B.Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada tangan dan kaki, gatal hilang timbul sepanjang hari, sejak 1 minggu yang lalu dan karena gatal pasien menggaruknya. tampak kemerahan dengan benjolan kecil-kecil pada perabaan serta kulit mengelupas.

Anamnesa

Page 4: Dermatitis Fix

Mula mula muncul rasa gatal dan merintis-merintis kemerahan pada kulit setelah pasien main dipantai. Menurut ibu pasien, sejak lahir, pasien sudah sering mengalami keluhan kulit merintis-merintis dan gatal, biasanya lesi muncul bila pasien berkeringat dan makan ikan laut.

Selain itu, pasien akan bersin – bersin bila berada ditempat berdebu atau cuaca dingin, misalnya pada pagi hari.

Page 5: Dermatitis Fix

Riwayat penyakit dahulu :

Pasien sudah pernah mengalami penyakit serupa, sejak lahir, kemudian sembuh, tapi sering kambuhan

Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada yg mengalami penyakit yg serupa Ayah (+) pasien punya riwayat Asma dan

bersin bila terkena debu.

Ibu (-).

Page 6: Dermatitis Fix

Riwayat Kontak dengan penderita dg keluhan yg sama :

(-)

Riwayat Alergi :

Pasien belum pernah melakukan pemeriksaan tes alergi sebelumnya.

Page 7: Dermatitis Fix

Keadaan umum :Kesan cukup, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6)

Tanda vital :•Tensi : (tidak dilakukan pengukuran)•Nadi : (tidak dilakukan pengukuran)•Pernafasan : (tidak dilakukan pengukuran)•Suhu : (tidak dilakukan pengukuran)

Pemeriksaan Fisik

Page 8: Dermatitis Fix

Pemeriksaan Fisik• Kepala : dbn• Mata : dbn• THT : dbn• Mulut : dbn• GIT : dbn• Leher : dbn• Thorax : dbn• Abdomen : dbn• Sistem genetalia : dbn• Ekstremitas atas : terdapat

kelainan kulit• Ekstremitas bawah : terdapat

kelainan kulit

Page 9: Dermatitis Fix

Status Dermatologis

Regio EffloresensiEkstremitas superior

Tampak gerombolan papul diatas makula eritematus, batas tidak jelas, skuama halus (+), vesikel (-), erosi (-), ekskoriasi (-), eksudasi (-), krusta (-), likenifikasi (-),

Ekstremitas inferior

Tampak gerombolan papul diatas makula eritematus, batas tidak jelas, skuama halus (+), vesikel (-), erosi (-), ekskoriasi (-), eksudasi (-), krusta (-), likenifikasi (-)

Page 10: Dermatitis Fix

RESUME Pasien datang dengan keluhan

gatal-gatal pada tangan dan kaki, gatal hilang timbul sepanjang hari, sejak 1 minggu yang lalu dan karena gatal pasien menggaruknya. tampak kemerahan dengan benjolan kecil-kecil pada perabaan. Mula mula muncul rasa gatal dan merintis-merintis kemerahan pada kulit setelah pasien main dipantai.

Menurut ibu pasien, sejak lahir, pasien sudah sering mengalami keluhan kulit merintis-merintis dan gatal, biasanya lesi muncul bila pasien berkeringat dan makan ikan laut.

Selain itu, pasien akan bersin – bersin bila berada ditempat berdebu atau cuaca dingin, misalnya pada pagi hari.Pasien sudah pernah mengalami penyakit serupa sejak lahir, kemudian sembuh, tapi sering kumat-kumatan. Ayah (+) pasien punya riwayat asma dan bersin bila terkena debu.

Page 11: Dermatitis Fix

RESUME

Status dermatologis; regio ekstremitas superior dan ekstremitas inferior Tampak gerombolan papul diatas makula eritematus, batas tidak jelas, scuama halus (+), vesikel (-), erosi (-), ekskoriasi (-), eksudasi (-), krusta (-), likenifikasi (-),

Page 12: Dermatitis Fix

DIAGNOSA KERJA

Dermatitis atopik

Page 13: Dermatitis Fix

PENATALAKSANAAN

• Non MedikamentosaKIE kepada keluarga mengenai faktor- faktor penyebab dan harus dihindari agar dapat mencegah kekambuhan selanjutnya.

•Medikamentosa1. Antihistamin Difenhidramin sirup

Mekanisme; menghambat reseptor H1 & H22. Kortikosteroid topikalMometason Furoate 1 mg

Mekanisme; antiinflamasi, antripruitik dan vasokontriksi

Page 14: Dermatitis Fix

PEMBAHASAN

Dermatitis atopik

Page 15: Dermatitis Fix

DEFINISI

• .Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit kronis residif disertai

gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE dalam serum dan

riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Page 16: Dermatitis Fix

EPIDEMIOLOGI• Wanita : Pria 1,3 : 1

• Jumlah keluarga kecil• Pendidikan ibu makin tinggi• Penghasilan • Migrasi desa ke kota• penggunaan antibiotik

• Berpotensi menaikkan jumlah penderita D.A

• Berpotensi menaikkan jumlah penderita D.A

• Melindungi kemungkinan timbulnya D.A

• Melindungi kemungkinan timbulnya D.A

• Rumah berpenghuni banyak• jumlah keluarga banyak• Urutan lahir semakin

belakanhg• Sering infeksi waktu kecil

Page 17: Dermatitis Fix

Con’t epidemiologi

Salah satu orang tua menderita DA

Salah satu orang tua menderita DA

• > ¼ jumlah anak mengalami Dermatitis Atopik

• > ½ jumlah anak mengalami gejala alergi sampai usia 2 tahun

• > ¼ jumlah anak mengalami Dermatitis Atopik

• > ½ jumlah anak mengalami gejala alergi sampai usia 2 tahun

• angka tersebut disamping meningkat 79%

• angka tersebut disamping meningkat 79%

Ketua orang tua menderita

DA

Ketua orang tua menderita

DA

Page 18: Dermatitis Fix

Etiopatogenesis

Genetik

Lingkungan

Sawar kulit

Imunologik

Farmakologik

Dermatitis Atopik

Page 19: Dermatitis Fix

Sel mast (kulit)

Sel mast (kulit)

Varian genetik kimase sel mast yaitu serine protease

Varian genetik kimase sel mast yaitu serine protease

Efek spesifik pada organ, berperan dalam timbulnya

Dermatitis Atopik

Efek spesifik pada organ, berperan dalam timbulnya

Dermatitis Atopik

GENETIK:

Page 20: Dermatitis Fix

1. antigen (alergen hirup) Terpajan

Kulit cenderung atopi

Antigen ditangkap IgE yang ada pada permukaan sel mas atau IgE yang ada di

membran SL epidermis

2. antigen (alergen

makanan,)

3. antigen (alergen

autoantigen)

4. antigen (super antigen)

REAKSI IMUN KULIT:

Page 21: Dermatitis Fix

• Sintesis IgE ↑.• IgE spesifik terhadap alergen ganda ↑ (termasuk; makanan,

aeroalergen, mikroorganisme, toksin bakteri, autoalergen).• Ekspresi CD23 pada sel B dan monosit ↑.• Respons hipersensitivitas lambat terganggu• Eosinofilia• Sekresi IL-4, IL-5 dan IL-13 oleh sel TH2 ↑• Sekresi IFN-γ oleh sel TH1 menurun• Kadar reseptor IL-2 yang dapat larut ↑.• Kadar CAMP-Phosphodiesterase monosit ↑ disertai

peningkatan IL-10 dan PGE2

RESPON SISTEMIK

Page 22: Dermatitis Fix

SAWAR KULIT:

Umumnya penderita DA mengalami kekeringan kulit. Diduga terjadi akibat:• Kadar lipid epidermis ↓, • Trans epidermal water loss ↑, • Skin capacitance (kemampuan stratum korneum mengikat air) ↓.

Umumnya penderita DA mengalami kekeringan kulit. Diduga terjadi akibat:• Kadar lipid epidermis ↓, • Trans epidermal water loss ↑, • Skin capacitance (kemampuan stratum korneum mengikat air) ↓.

kerusakan sawar kulit

Kekeringan kulit sensasi menggaruk

ambang rangsang gatal menjadi relatif rendah

memudahkan mikroorganisme &

bahan iritan/alergen lain untuk melalui

kulit dengan segala akibat-akibatnya

Page 23: Dermatitis Fix

Alergi Makanan

LINGKUNGAN:

• Bayi dan Anak kecil; umumnya susu dan telur • Dewasa; sea food dan kacang-kacangan

Tungau Dalam Rumah • 95% penderita D.A mempunyai IgE spesifik terhadap Tungau Dalam Rumah (TDR)

Serbuk Sari • Alergen hirup yang berkaitan erat dengan asma bronkiale pada atopi dapat menjadi faktor pencetus DA

Page 24: Dermatitis Fix

Suhu & Kelembaban Udara

•Suhu udara yang terlampau panas/dingin, keringat dan perubahan udara tiba-tiba menjadi faktor pencetus DA.

Faktor Psikis

•Dapat timbal balik. Penyakit yang kronik residif dapat mengakibatkan gangguan emosi. Sebaliknya stres akan merangsang pengeluaran substansi tertentu melalui jalur imunoendokrinologi yg menimbulkan rasa gatal

Kerusakan Sawar Kulit

• Mempercepat absorbsi antigen ke dalam kulit• Menimbulkan respon TH2 lebih tinggi sehingga lebih sensitif

Page 25: Dermatitis Fix

GAMBARAN KLINIS

• Gejala:1. Gatal (pruritus), dapat hilang timbul sepanjang hari, lebih hebat pada malam hari, akibatnya;

sensasi menggaruk kelainan kulit polimorf:papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi,

krusta.2. Kulit kering, pucat/redup3. Jari tangan teraba dingin

• Fase klinis DA yaitu:1. DA infantil (2 bulan – 2 tahun), 2. DA anak (2 – 10 tahun) dan 3. DA pada remaja dan dewasa.

Page 26: Dermatitis Fix

Con’tKeterangan D.A. Infantil

Usia 2 bln-2 tahunD.A. Anak

Usia 2-10 tahunD.A. Remaja & Dewasa

Gejala Gatal (gelisah, susah tidur & sering menangis)

Gatal Sangat Gatal

Lokasi Mulai di muka (dahi, pipi) kemudian meluas ke skalp, leher, pergelangan tangan, lengan, tungkai.

Lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian fleksor, kelopak mata.

Remaja: Dewasa:Lipat siku, kurang karak-lipat lutut, teristik, sering samping leher, mengenai dahi, sekitar tangan &Mata pergelangan tangan, bibir, vulva, puting susu, skalp.

Bentuk Lesi Banyak eksudat, Eritema, papulo-vesikel yg halus.

Lesi lebih kering, tidak begitu eksudatif, lebih banyak papul, likenifikasi, dan sedikit skuama.

Lesi kering, plak papular-eritematousa dan berskuama atau plak likenifikasi

Page 27: Dermatitis Fix

DIAGNOSA

Diagnosis DA ditegakkan bila mempunyai minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor

Pruritus Dermatitis di muka atau ekstensor bayi dan anak Dermatitis di fleksura pada dewasa Dermatitis kronis atau residif Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Kriteria Mayor

Page 28: Dermatitis Fix

Kriteria Minor

Xerosis Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus dan virus H. simpleks) Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki Iktiosis/hiperlinearis palmaris/ keratosis pilaris Pitiriasis alba Dermatitis di papila mame White dermatografism dan delayed blanched response Keilitis Lipatan infra orbital Dennie – MorganKonjungtivitis berulang

Keratokonus Katarak subkapsular anterior Orbita menjadi gelap Muka pucat dan eritema Gatal bila berkeringat Intolerans perifolikular Hipersensitif thdp makanan Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan / emosi Tes alergi kulit tipe dadakan positif Kadar IgE dalam serum ↑ Awitan pada usia dini

Page 29: Dermatitis Fix

DIFFERENTIAL DIAGNOSA

1. Dermatitis seboroik, (DD. D.A. bayi) lesi khas “Cradle Cap” pada kepala (frontal & parietal) dengan krusta tebal, pecah-pecah berminyak tanpa ada dasar kemerahan dan kurang/tidak gatal.

2. Dermatitis kontak, ada riwayat terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan atau alergen.

3. Dermatitis numularis, lesi berbentuk seperti mata uang, berbatas tegas.

4. Skabies, lesi vesikel terutama di sela-sela jari, ada bentukan kanalikuli (terowongan)

Page 30: Dermatitis Fix

Penatalaksanaan

Nonmedikamentosa.•Menghindarkan pemakaian bahan-bahan iritan (deterjen, alkohol, astringen, pemutih, dll)•Menghindarkan suhu yang terlalu panas dan dingin, kelembaban tinggi.•Menghindarkan aktifitas yang akan mengeluarkan banyak keringat.•Menghindarkan makanan-makanan yang dicurigai dapat mencetuskan DA.•Melakukan hal-hal yang dapat mengurangi jumlah TDR/ agen infeksi, seperti menghindari penggunaan kapuk/ karpet/ mainan berbulu.•Menghindarkan stres emosi.•Mengobati rasa gatal.

Page 31: Dermatitis Fix

1. Hidrasi kulitDengan melembabkan kulit, diharapkan sawar kulit menjadi

lebih baik & penderita tidak menggaruk & lebih impermeabel terhadap mikroorganisme/bahan iritan.

Pelembab yang dapat dipakai : krim hidrofilik urea 10%, pelembab yang mengandung asam laktat dengan konsentrasi kurang dari 5%.

Pemakaian pelembab beberapa kali sehari, setelah mandi.

2. Kortikosteroid topikalKortikosteroid potensi rendah diberi pada bayi, daerah

intertriginosa dan daerah genitalia. Kortikosteroid potensi menengah dapat diberi pada anak dan

dewasa.

MEDIKAMENTOSA

Penatalaksanaan

A. Pengobatan Topikal

Page 32: Dermatitis Fix

3. Imunomodulator topikal Takrolimus

Bekerja sebagai penghambat calcineurin, Sediaan dalam bentuk salap 0,03% untuk anak usia 2 – 15 tahun dan dewasa 0,03% dan 0,1%.

PimekrolimusImunomodulator golongan makrolaktam.Kerjanya mirip siklosporin & takrolimus. Sediaan : Konsentrasi 1%, aman pada anak dan dapat dipakai pada kulit sensitif 2 kali sehari.

Preparat terMempunyai efek anti pruritus & anti inflamasi pada kulit. Sediaan : salap hidrofilik misalnya mengandung liquor carbonat detergent 5% - 10% atau crude coaltar 1% - 5%.

Penatalaksanaan

Page 33: Dermatitis Fix

B. Pengobatan sistemik

1. Kortikosteroid• Hanya dipakai untuk mengendalikan DA eksaserbasi

akut. Digunakan dalam waktu singkat, dosis rendah, diberi selang-seling. Tapering mencegah rebound phenomen.

2. Antihistamin• Antihistamin yang mempunyai efek sedatif sebaiknya

tidak diberikan pada penderita dengan aktifitas disiang hari (seperti supir)

• Pada kasus sulit dapat diberi doxepin hidroklorid 10-75 mg/oral/2 x sehari yang mempunyai efek anti depresan dan blokade reseptor histamin H1 dan H2.

Penatalaksanaan

Page 34: Dermatitis Fix

3. Anti infeksi• Pemberian anti biotika berkaitan dengan ditemukannya peningkatan koloni S. aureus pada kulit penderita DA. • Dapat diberi eritromisin, asitromisin atau kaltromisin.

4. Interferon• IFN γ bekerja menekan respons IgE dan menurunkan fungsi dan proliferasi sel TH1. • Pengobatan IFN γ rekombinan menghasilkan perbaikan klinis karena dapat menurunkan jumlah eosinofil total dalam sirkulasi.

3. Anti infeksi• Pemberian anti biotika berkaitan dengan ditemukannya peningkatan koloni S. aureus pada kulit penderita DA. • Dapat diberi eritromisin, asitromisin atau kaltromisin.

4. Interferon• IFN γ bekerja menekan respons IgE dan menurunkan fungsi dan proliferasi sel TH1. • Pengobatan IFN γ rekombinan menghasilkan perbaikan klinis karena dapat menurunkan jumlah eosinofil total dalam sirkulasi.

Penatalaksanaan

Page 35: Dermatitis Fix

Sulit meramalkannya karena multifaktorial. Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik, adalah :

• DA yang luas pada anak.• Menderita rinitis alergika dan asma bronkiale.• Riwayat DA pada orang tua atau saudaranya.• Awitan (onset) DA pada usia muda.• Anak tunggal.• Kadar IgE serum sangat tinggi.

Diperkirakan 30 – 35% penderita DA infantil akan berkembang menjadi asma bronkiale atau hay fever. Penderita DA mempunyai resiko tinggi untuk mendapat dermatitis kontak iritan akibat kerja di tangan.

PROGNOSIS

Page 36: Dermatitis Fix

tERIMa KASIH