dian rizki amalia 1115500021 1a
DESCRIPTION
tugas pak arifTRANSCRIPT
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah swt yang telah menurunkan agama melalui wahyu yang
disampaikan kepada nabi muhammad saw melalui agama yang mengantar manusia menuju
kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat.
Agama yang disampaikan oleh allah kepada rasulnya nabi muhammad saw yang sudah
menjadi panutan umat manusia, dan semakin dibutuhkan oleh umat manusia untuk menuntun
kehidupannya menuju jalan yang benar yang telah diridhoi allah swt.
Melalui agama islam sebagai agama yang sempurna banyak sekali kaidah yang
didapatkannya manusia untuk sebagai acuan sebuah kepercayaan sang khalik, yang dijadikan
dan diyakini agar manusia selamat dunia dan akhirat.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian agama islam.
2. Islam dan manusia.
3. Apa yang dimaksud dengan manusia.
4. Alam dan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN DAN SUMBER AJARAN ISLAM
Sebagai agama terakhir, islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan
dengan agama-agama yang datang sebelumnya. Melalui berbagai literatur yang berbicara
tentang slam dapat dijumpai uraian mengenai pengertian agama islam,sumber,dan ruang
lingkup ajarannya serta cara untuk memahaminya.
PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama islam,yaitu
sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang islam ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Dari segi kebahasaan islam berasal dari bahasa arab, yaitu kata salima yang
mengandung arti selamat,sentosa,dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Senada dengan pendapat diatas, sumber lain mengatakan bahwa islam berasal dari
bahasa arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa. Dari asal kata itu
dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan
berarti pula menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Kata aslama itulah yang
menjadi kata islam yang mengandung arti segala arti yang terkandung dalam arti
pokoknya.oleh sebab itu, orang yang berserah diri,patuh, dan taat disebut sebagai
orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat,
menyerahkan diri, dan patuh kepada allah swt. Orang tersebut selanjutnya akan
dijamin keselamatannya didunia dan akhirat. (Nasruddin Razak, Dienul Islam,
“Bandung: Al-Ma’arif, 1977”, cet.II,hlm.56.)
Pengertian islam demikian itu, menurut Maulana Muhammad Ali dapat dipahami dari
firman allah yang terdapat dalam ayat 202 Al-Baqarah yang artinya, “Hai orang-
orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhannya, dan
janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.” Dan juga dapat dipahami dari ayat 61 surat Al-Anfal
yang artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah
kepadanya dan bertawakallah kepada allah. Sesungguhnya dialah tuhan yang maha
mendengar lagi maha mengetahui.”
Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa islam adalah agama perdamaian dan dua
ajaran pokoknya, yaitu kesaan allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata, bahwa agama islam selaras benar dengan namanya. Islam bukan
saja dikatakan sebagai agama seluruh nabi allah, sebagaimana tersebut pada beberapa
ayat kitab suci Al-Qur’an melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar
tunduk sepenuhnya kepada undang-undang allah, yang kita saksikan pada alam
semesta. (Maulana Muhammad Ali,op.cit, hlm.2).
Dikalangan masyarakat barat, islam sering diidentikan dengan istilah
Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini karena dinisbahkan pada
umumnya agama diluar islam yang namanya disandarkan pada nama pendirinya.
Dpersia misalnya pada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada pendirinya
Zarathustra (w.583 SM). Selanjutnya terdapat nama agama budha yang dinisbahkan
kepada tokoh pendirinya Sidharta Gautama Budha (lahir 560 SM). Demikian pula
nama agama yahudi yang disandarkan pada orang-orang yahudi (jews), asal nama dari
negara juda (judea) attau yahuda. (Nasrudin Razak,op.cit.,hlm.55).
Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk agama islam menurut
istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari
allah swt. Bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad
saw. Posisi nabi dalam agama islam diakui sebagai yang ditugasi oleh allah untuk
menyebarkan sajaran islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran
agama islam. Nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian dan contoh
praktiknya. Namun keterlibatan ini masih dalam batas-batas yang dibolehkan tuhan.
Dengan demikian secara istilah islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari
allah swt. Nama islam demikian itu memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama
agama lainnya. Kata islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau
dari golongan manusia atau dari suatu negeri. Kata islam adalah nama yang diberikan
oleh tuhan sendiri. Hal demikian dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat Al-Qur’an
yang diturunkan oleh allah swt.
Selanjtnya, dilihat dari segi misi ajarannya, islam adalah agama sepanjang sejarah
manusia. Agama dari seluruh nabi dan rasul yang pernah diutus oleh allah swt.
Pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia. Islam itulah agama bagi
Adam as, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi sulaiman, Nabi
Isa as. Hal demikian dapat dipahami dari ayat-ayat yang terdapat didalam Al-Qur’an
yang menegaskan bahwa para nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada
allah.
(Diantara ayat-ayat al-Qur’an yang menyatakan bahwa para Nabi selain Nabi
Muhammad saw. Membawa misi islam adalah: dan dia tidak menjadikan ntuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (allah)
telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu. (QS al-Haji,22;78),
Nabi ibrahim telah berwasiat kepda anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub.
Ibrahimm berkata: sesungguhnya allah telah memilih agam islam ini sebagai
agamamu. Sebab itu janganlah kamu mati melainkan dalam memeluk agama islam.
(QS Al-Baqarah,2:132).
Namun demikian perlu ditegaskan disini, bahwa sesungguhpun para nabi tersebut
telah menyatakan diri sebagai muslim atau orang yang berserah diri, akan tetapi
agama yang mereka anut itu bukan bernama agama islam. Misi agama yang mereka
anut adalah islam, tetapi agama yang mereka bawa namanya dikaitkan dengan nama
daerah atau nama penduduk yang menganut agama tersebut. Agama yang dibawa oleh
Nabi Isa as. Misalnya, sungguhpun misinya penyerahan diri kepada allah(islam),
tetapi nama agama tersebut adalah kristen, yaitu nama yang dinisbahkan kepada yesus
kristus sebagai pembawa agama tersebut, atau agama nasrani, yaitu nama yang
dinisbahkan kepada tempat kelahiran Nabi Isa, yaitu Nazaret.
ISLAM DAN MANUSIA
A. Kedudukan Dan Fungsi Akal.
Beberapa alasan dari Al-Qur’an yang menunjukan tentang kedudukan dan
fungsi akal sebagai berikut :
ب� ب�� ل� �� ل ٱ ب�ي و أ� ل ت� ب�� أ� � ب� ��ا �� � ٱ�� ب� ل� �� � ٱ �ب �ب� �ب ل� ٱ� ب ل� �� ل ٱ� ب! ب�" ب�# $�� ٱ� ب% �ل �� ب&ي '�� �* ١٩٠ب() ب+� �� � ٱ
�,ا ��ا -� � �� ب ل� �� ل ٱ� ب! ب�" ب�# $�� ٱ� ب% �ل �� ب&ي '� أ. /�� 0� �� �� � ل1 ب� ب- أ�" أ2 ب3 �� 4� � د5) أ7" أ8 � د#ا ب�� ب8 9� �� � ٱ� '� أ. أ: ل+ ��
ب� ��ا � ٱ� ;� (+� 4� ��ا ب> &� =� �� ب�< ل� أ? دAا Bب ب�- (+� Cب� �� ل> �� ��١٩١ 190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Ali Imran (3) :190-191).
Firman allah
D� E� Fب ل& �� ل ٱ� .� Gب� ل- �� ل ٱ� H� ل# $�� ٱ� أ1 أ/ �� �� 7� 2� � دFا ل� I� '� أ#" �� ل7 J� �� ل1 أ/ �ب ب�� ,� � أ) ب' "Bأ أ- ن* ل, أ/1 2� .� ل� (� أ9 �� � ٱ��
'� أ. أ/ Lل J� ل1 أ/ �� � 7� ��٧٨ 78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl(16) : (78).
B. Fikir, Akal, dan Ayat-ayat Allah.
Islam memberikan kedudukan yang sangat tinggi kepada fikir dan akal yang
hanya dimiliki oleh manusia, dan manusia adalah diciptakan Allah yang paling
baik. Allah memerintahkan manusia untuk menggunakan fikir dan akalnya,
dan cemooh Allah sangat buruk terhadap manusia yang tidak mau
menggunakan keduanya.
Perhatian ayat-ayat berikut :
Mت ل" <� ل� Nد �� أ� � =� ب� Oب� ب&ي '�� ب() ب! ت ب�. #� Q� � ٱ� ل� أ: ب,* � �� ب�� ل4 �� ل ٱ� �� �Rب �� � ٱ�� '� "�أ ل� S�� ٱ�� T� ل� S�� ٱ� ب9 ب- أ/1 �� أ� ب� ن� أ�
'� أ. /�� 0� �� ��١١ 11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan. (16:11)
ت� ب�� أ� � =� ب� Oب� ب&ي '�� ب() أ ۦت Vب ب. ل, �ا ب- أ! ن ب�. R�� $� أ, Mأ "Wأ أ�� ٱ�� .� ر #� <� ل� ٱ� Y� ل# L�� ٱ�� �� ��ا �� � ٱ�� �� ل� �� � ٱ أ1 أ/ �� .� R�� ?� �
'� "�أ ب> ل7 �� Mت ل" <� ١٢ل�12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.
Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya). (16:12)
Kedua ayat tersebut menegaskan kekuasaan allah, memperjelas pada manusia
bahwa kenyataan-kenyataan empiris dalam alam ini seharusnya menjadi
sarana untuk manusia memanfaatkan dan menggunakan fikir dan akalnya,
sehingga terlatih daya fikirannya, dan dengan demikian mampu membina ilmu
pengetahuan. Ayat-ayat allah adalah kenyataan-kenyataan alami yang
berlangsung menurut sunnahnya, dan ayat-ayat ini berfungsi dalam melatih
dan mengembangkan kemampuan berfikir manusia, dan lebih lanjut akan
mampu mengembangkan teori-teori dari ilmu pengetahuan.
C. Metode Ilmiah.
Al-qur’an diturunkan allah adalah untuk pedoman bagi umat manusia. Dalam
ayat-ayat diatas itu allah memerintahkan umat manusia untuk
mengembangkan metode ilmiah. Dengan perintahnya untuk menggunakan
akal dan fikiran, untuk melatih metode berfikir yang dalam bahasa ilmu
pengetahuan sesungguhnya allah memerintahkan untuk mengembangkan
metode ilmiah. Metode ilmiah tidak lain terdiri dari dua pendekatan, ialah
pendekatan deduktif dan pendekatan induktif, sehingga dengan demikian umat
islam harusnya telah mengembangkan dengan jauh metode-metode data dan
pendekatan generalisasi empiris.
D� E� Fب ل& �� ل ٱ� .� Gب� ل- �� ل ٱ� H� ل# $�� ٱ� أ1 أ/ �� �� 7� 2� � دFا ل� I� '� أ#" �� ل7 J� �� ل1 أ/ �ب ب�� ,� � أ) ب' "Bأ أ- ن* ل, أ/1 2� .� ل� (� أ9 �� � ٱ��
'� أ. أ/ Lل J� ل1 أ/ �� � 7� ��٧٨ 78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur. (16:78)
Tujuan dari metode ilmia adalah pemahaman (under-standing) dan kemudian
berdasarkan pemahaman itu memanfaatkan rahmat. Allah yang berbentuk
sarana dan proses alamiah untuk kebahagiaan hidup manusia dan untuk
mengembangkan teori-teori yang lebih majju agi. Kedua yang teerakhir ini
harus dimulai dengan pemahaman. Allah memrintahkan umat manusia untuk
mampu memahami kenyataan-kenyataan dan proses alamiah yang rumit,besar
dan unik.
'� أ#" �ب ب�7 ل� ٱ �� � ب() أا �� �أ ب> ل7 �� �,ا � Zب ر ��ا � �ب� ��ا أ- ب. ل] \� أ� Qب� ل, �� ل ٱ =� �ل Jب �٤٣ 43. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada
yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (29:43)
Dengan ayatnya itu allah memerintahkan kita untuk memahami kenyataan dan
proses alamiah dan pemahaman itu tidak mungkin kecuali dengan “berilmu”
dan berarti mengembangkan metode-metode alamiah.
D. Hubungan Akal dengan Rasa.
Dalam ayat (16:78) diatas, allah menegaskan karunianya pada manusia dengan
memberikan penglihatan,pendengaran dan hati. Ketiga sarana pribadi ini
dikaruniakan kepada manusia agar manusia mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan. Tanpa atau sebelum tuhan memberikan ketiga sarana ini,
manusia tidak mengetahui satu apapun. Penglihatan dan pendengaran adalah
sarana observasi, yang dengan bantuan fikiran dan akal mampu untuk
mengamati dan mengartikan kenyataan empiris, namun hanya dengan proses
generalisasi empiris ini akan mengarahkan manusia untuk bersyukur.
Bersyukur. Bersyukur berarti berkarya untuk mampu memanfaatkan sarana—
sarana tadi menurut ketentuan-ketentuan hidup yang digariskan oleh allah swt.
PENGERTIAN MANUSIA
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (sansekerta), “mens” (latin, yang
berarti berpikir,berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain).
Secara umum manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang
lain tidak bisa hidup sendiri, dan oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan
interaksi dengan manusia yang lain agar dapat saling membantu satu sama lain dan
bisa saling menguntungkan.
ALAM DAN MANUSIA
a) Alam Sebagai Sumber Penghidupan.
Beberapa ayat Al-Qur’an yang menunjukan tentang alam sebagai sumber
penghidupan diantaranya:
1. Firman allah
H� ل� ?� *�� أ� ب[ "�� $� &� ب أا #� $�� ٱ� 3�� ب() ب_ أ "� �� ل? ٱ 1�� أ` د7ا ب#� 2� ب ل� �� ل ٱ ب&ي �,ا � أ/1 �� %� �� �� ب+ي �� � ٱ "� Cأ
م1 ��ب 4� ء لي I� ل� أ/ ب- "� Cأ � تت! ب�" ب�# ?�٢٩ 29. Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Baqarah
(2) : (29)
2. Firman allah
را �� \� أ$" �� �ل J� Nد �� �ل dب أ9 ل� ب, و) أ2" ب. Rل �� ل$ J� � ��ا د ب. e� د#ا ل< �� أ9 ل� ب, و) "�أ أ: ا ل �� ب� .� ل< �� ل� ٱ .� R�� ?� ب+ي �� � ٱ "� Cأ �
'� أ. أ/ Lل J� ل1 أ/ �� � 7� �� � ب9ۦ �ب ل] &� ب,* و) "fأ �� ل� �� ب� � ب9 ب&� .� ب� ("� ,� =� �ل أ0 ل� ٱ _.� J� �١٤ 14. Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar
kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (An-Nahl
(16) : (14)
b) Benda Alam sebagai Bahan Baku Olahan.
Dalam prinsip islam alam sebagai tempat dan sumber hidup manusia yang
diciptakan oleh allah. Manusia harus melakukan akivitasnya sebagai
pengabdian (ibadah) kepada penciptaannya. Allah memberikan dorongan
kepada manusia cinta pada harta benda dalam surat Al-Imran (3) : 14).
Nب [�� ب0 ل� ٱ� ب� C� +�� ٱ� *� ب, Dب .� B� �<� أ# ل� ٱ ب. �Bب ب�� <� ل� ٱ� *� ب�� �� ل� ٱ� ب أا $� ل� ٱ� *� ب, ب! ب�" �� L�� ٱ� أ�� dأ Zب ��ا � �ب� *� ل� gأ
ب; �Fا #� ل� ٱ أ* ل$ dأ أVۥ E� ب�4 أ9 �� � ٱ�� را �� ل\ Eأ� ٱ� Dب ب" �� >� ل� ٱ Hأ �ب� ,� =� ب� Oب� iب ث ل. >� ل� ٱ� ب1 ب�7 ل\ �� ل ٱ� Nب ,� "�� $� أ# ل� ٱ ب� �Rل� ل� ٱ�
١٤ 14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).
Untuk itu ia menciptakan kebutuhan manusia, berupa alam yang dilengkapi
dengan segala macam benda kebutuhan manusia untuk hidup. Manusia lahir di
dalam alam, hidup dalam alam dan mati dalam alam. Tempat yang utama bagi
kehidupan manusia didalam fana yang disebut isi alam inilah yang diolah
manusia menjadi berbagai macam benda dan berbagai macam bentuk. Hasil
olahan itu disebut oleh manusia sebagai daya kebutuhan masing-masing.
Atas dasar itulah selaku pencipta alam berharap agar pemakaian benda-benda
milik allah itu dilakukan secara halal, yaitu melalui jalur rambu-rambu yang
telah ditetapkan allah.
c) Manusia sebagai Penggeerak Ekonomi.
Dengan fisik yang baik dan sehat serta ditunjang oleh akal dan fikirannya,
manusia diberi kemampuan untuk mengolah alam ini sebagai sumber materi
kebutuhan hidupnya. Besar kecilnya kebutuhan hidup ini, sangat ditentukan
oleh status dan lingkunganpergaulan seseorang.
Sebagai umat beragama khususnya islam, Al-Qur’an menginformasikan
bahwa dalam berusaha mencari dan memenuhi kebutuhan hidup ini, ada
pemantau utama, yaitu allah sebagaimana dikemukakan dalam Al-Qur’an:
M� ل" �� ل1 أ� 8� ل" &� و) ل" <� J� � ٱ *� ب+� �� � ٱ� و) أ�"ا ,� (� *� ب+� �� � ٱ *� ب, '� أ. R� ل$ �� � ��ا ل\ Eأ� ٱ� Dأ ب" �� >� ل� ٱ و) أ. 0� :� *� ب+� �� � ب� *� ل� gأ
ت; �$ا dب ب. ل� f� ب- أ^ أا L� �� *,� lأ gأ ل. �� أ9 �� � ٱ�� Nب ث #� ب�� ب> ل� ٢١٢ٱ212. Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir,
dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang
yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah
memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (QS.
Al-Baqarah (2) : 212)
d) Kreativitas Manusia untuk Menciptakan dan Menggunakan.
Apapun bentuk rizki yang diperoleh seseorang tak lain berasal dari benda-
benda alam yang telah diciptakan. Allah terlebih dahulu sebelum manusia
diciptakan. Manusia diciptakan dengan unsur-unsur
jasad,ruh,jiwa,qalb,fikir,dan akal. Manusia mempunyai kreativitas untuk
menciptakan (mengubah bentuk dari bahan alam yang sudah ada).
Makin tinggi kreativitas seseorang makin banyak benda-benda baru yang
berhasil dibuatnya. Oleh karenanya merujuk pada Al-Qur’an manusia
sebenarnya tidar tepat untuk dikatakan “menciptakan (khalaqa)”,
melainkan hanya sekedar mengubah bentuk-bentuk dari benda yang sudah ada
menjadi bentuk baru lebi berdayaguna (memproduksi).
Untuk mencari bagaimana bentuk sistem ekonomi islam, tidak cukup hanya
melihat dari satu-dua surat dari Al-Qur’an. Tetapi harus dirangkai dari
pentabulasian ayat yang tersebar dari seluruh surat-surat yang ada dalam Al-
Qur’an yang mncakup istilah-istilah yang berhubungan dengan kegiatan
ekonomi itu.
1) Infaq, ialah perpindahan benda atau jasa dari seseorang kepada orang
lain, hal ini diungkapkan dalam:
Firman allah:
*�� ب/ ب�� � ل1 ب� ب- "�أ أ8 *� ل� -� �� ل0 �� � (� أا ,� � د7ا ب#� 2� ب ل� �� ل ٱ ب&ي �,ا �� ل> 0� \(� ل" �� تل1 ب� ب- "�أ أ8 *� ل� -� �� �� � (� �
م1 ب/� d� Sز �Sب 4� أ9ۥ \� � ب() تل1 أ� �� ل� -� �� �� � (� 9� �� � ٦٣ٱ�63. dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang
beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang
berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka,
akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfal (8) : (63)
Nم �� � أ� �� � ب9 ب&� Hم ل� -� �� � Mم ل" �� �ي Jب ا ل �� '(� ب� ل� 8� ل,* أ/1 ب�� ل8 g� �� ��#ا ب, و) أ>" ب0 \(� و) أ" أ� ,� (� *� ب+� �� � ٱ ��ا أ�� �ا ب�� أ
'� أ#" �ب n��ب ٱ� أ1 Cأ '� أ. ب0 ب�/ ل� ٱ� Nم ث 7� ب�0 I� �� �٢٥٤
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa´at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (QA.
Al-Baqarah (2) : (254)
2) Ba’i yang diartikan jual beli, tetapi melihat konteks ayat, ia juga dapat
diartikan aktifitas transaksi.
Nم �� � أ� �� � ب9 ب&� Hم ل� -� �� � Mم ل" �� �ي Jب ا ل �� '(� ب� ل� 8� ل,* أ/1 ب�� ل8 g� �� ��#ا ب, و) أ>" ب0 \(� و) أ" أ� ,� (� *� ب+� �� � ٱ ��ا أ�� �ا ب�� أ
'� أ#" �ب n��ب ٱ� أ1 Cأ '� أ. ب0 ب�/ ل� ٱ� Nم ث 7� ب�0 I� �� �٢٥٤
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah)
sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada
lagi syafa´at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.
(QS. Al-Baqarah (2) : 254
3) Tijarah sering diartikan perdagangan. Memperhatikan konteks ayat ia
juga dapat diartikan, dengan ba’i seperti diatas.
Firman allah:
ت (.� J� *4� Dة .� Wب� Jب '� أ/" J� '(� أ� � � ب() ب� Bب ب�� ل� ب-ٱ أ/1 �� ل� -� أ/1 �� ب�" ل, (� و) أ" �أ أ: ا ل J� �� و) أ�" ,� (� *� ب+� �� � ٱ ��ا أ�� �ا ب�� أ
د#ا �dب �� ل1 أ/ ب- '� �:ا 9� �� � ٱ� '�� ب() تل1 أ/ $� أ0 \(� و) أ" �أ �أ ل> J� �� � تل1 أ/ ,٢٩ل,� )��$ا^ ] D�"?٢٩]29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu
]An Nisa"29[
4) Zakat, diartikan: mengeluarkan sebagian harta kekayaan jika telah
sampai satu nisab dan telah berumur satu tahun.
Firman allah :
'�� ب() ب9 ث �� � ٱ� E� ب�4 Vأ Eأ Wب J� ت. ��ل� ل* ل, أ/1 ب$ أ0 \�� ب و) أ," Eل <� Jأ �,ا � D� ت ب" :� S�� ٱ� و) "Jأ (� � D� ب" �� G�� ٱ� و) أ#" ب�8 (� �
م. �Gب -� '� "�أ #� ل7 J� �#ا ب- 9� �� � ١١٠ٱ�110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa
saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa
yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah (2) : (110)
5) Rizki ialah hasil yang didapat dari 4 kegiatan yang disebut diatas.
Dapat berbentuk benda dan dapat pula berbentuk ide atau ilmu
pengetahuan. Jika dari benda sumbernya dari benda-benda alam yang
sudah diciptakan allah sebelum manusia diciptakan, dan jika berbentuk
ide/ilmu pengetahuan tidak lepas dari sunnah allah yang telah
ditetapkan dialam ini sejak proses penciptaan alam itu.
Keberhasilan memperoleh rizki itu secara ilmu pengetahuan dapat
dilakukan beberapa langkah:
Kemauan
Pengetahuan
Kreativitas
Momentum
Dalam konsep Al-Qur’an dan sunnah rasul, selain 4 langkah dasar yang
harus dilalui, harus lebih dahulu memiliki landasan dasar utama. Setiap
orang yang lahir ke bumi ini, allah telah menentukan rizkinya tetapi
setiap orang tak pernah tau betapa besar rizki untuknya yang telah
ditentukan allah itu. Dengan ketidaktahuaannya, maka allah menyuruh
mereka untuk erjalan dimuka bumi ini dalam usaha mencari rizki.
Untuk itu ia harus bertarung dalam pertarungan itulah Al-Qur’an
menggaris bawahi agar mencari yang halal dan menghindarkan
perbuatan riba.
Dalam Al-Qur’an kata riba dijumpai dalam:
Al-Baqarah ayat 275 (3x),276 dan 278.
Ali-Imran ayat 130.
An-Nisa’ 161.
Ar-Rum ayat 39.
Dari 6 ayat tersebut, tak satupun ada kaitannya dengan pinjam
meminjam. Pada surat Al-Baqarah ayat 275 kata riba dikaitkan dengan
jual beli. “allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Ali
Imran ayat 130 berpesan agar tidak memakan riba berlipat ganda. Inti
pemahaman yang kongkrit dari pengertian riba ini dapat dilihat pada
surat Ar-Rum ayat 39, kata riba dipertentangkan dengan zakat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikologis dan sosial yang memiliki
sikap sifat dihadapan allah sebagai makhluk allah dan fungsinya didunia ini sebagai
khalifah allah(pemimpin), yang mengatur alam di semesta ini dan mengelolanya untuk
mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap
melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk allah. Agama dan perilaku adalah
pembawaan dari manusia itu sendiri gimana cara menyikapinya dengan jalan yang
benar yang di ridhoi oleh allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata (2009), Metodologi Studi Islam, Jakarta : Rajawali Pers.
(Nasruddin Razak, Dienul Islam, “Bandung: Al-Ma’arif, 1977”, cet.II,hlm.56.)
(Maulana Muhammad Ali,op.cit, hlm.2).
(Nasrudin Razak,op.cit.,hlm.55).
Arif Furqan, Reposisi Studi Islam, “Jakarta : 2002”.
Fathoni Ahmad Miftah Drs, M.Ag. Pengantar Studi Islam, 2001, Semarang, Gunung Jati.
Supadie Didiek Ahmad,dkk. Pengantar Studi Islam,2011, Jakarta, Rajawali Pers.