perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh metode .../pengaruh... · terhadap hasil belajar...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF TEAM QUIZ
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEAKTIFAN
BERTANYA PADA SISWA SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
ALYUNI WULANTIKA S
NIM: X4307001
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF TEAM QUIZ
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEAKTIFAN
BERTANYA PADA SISWA SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh:
ALYUNI WULANTIKA S
X4307001
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAKAlyuni Wulantika Sari. PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF TEAMQUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARIKEAKTIFAN BERTANYA PADA SISWA SMA NEGERI 1KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta,Februari 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh penggunaanmetode belajar aktif Team Quiz terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri1 Karangpandan ; (2) pengaruh keaktifan bertanya siswa dalam prosespembelajaran biologi kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan terhadap hasilbelajar siswa ; (3) Interaksi metode belajar aktif Team Quiz dan keaktifanbertanya terhadap hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1 Karangpandan.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment)menggunakan Randomized Control Only Design. Metode belajar aktif dankeaktifan bertanya siswa sebagai variable bebas dan hasil belajar biologi sebagaivariabel terikat. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPAsemester ganjil SMA Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012. Sampelpada penelitian ini adalah siswa XI IPA 4 sebagai kelas kontrol dan siswa kelasXI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan “ClusterRandom Sampling”. Teknik pengumpulan data hasil belajar biologi menggunakanteknik tes dan lembar observasi. Pengukuran keaktifan bertanya siswamenggunakan angket. Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis varians(anava) dua jalan dan uji lanjut Bunfferoni.
Hasil penelitian ini disimpulkan sebagai berikut: 1) Metode belajar aktifteam quiz berpengaruh nyata terhadap hasil belajar pada ranah psikomotor tetapitidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar pada ranah kognitif dan ranahafektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan; 2) Keaktifan bertanyasiswa berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif danranah psikomotor, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologipada ranah afektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan, dan 3)Tidak ada interaksi antara metode belajar dengan keaktifan bertanya siswaterhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor padasiswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan.
Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, Metode Belajar Aktif Team Quiz, KeaktifanBertanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
Alyuni Wulantika Sari. INFLUENCE OF ACTIVE LEARNING METHODTEAM QUIZ FOR STUDY BIOLOGY’S ACHIEVEMENT BASED ON XIGRADE STUDENTS’ ASK ACTIVITY SMA NEGERI 1KARANGPANDAN ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta:Biology Education Department of Teacher Training and Education Faculty ofSebelas Maret University of Surakarta, February 2012.
Keywords: student’s biology achievement, active learning method team quiz, andask activity.
The purposes of this research were to know: 1) the influence of team quizactive learning method to the result of study biology; 2) the influence of student’slearning asks activity to the result of study biology; 3) the interaction betweenlearning method and aska activity to the result of study biology.
This research was quasi experiment research using Randomized ControlOnly design. Learning method and asks activity were independent variables andstudent’s achievement of study biology was the dependent variable. Thepopulation of this research was all of XI grade of natural science students ofSMA Negeri 1Karangpandan. The samples of this research were the students ofclass XI IPA 4 as the control group and students of class XI IPA 3 as theexperimental group. The sample of this research was established by clusterrandom sampling. The data about the result of study biology collected by use testand observation. Asks activity meansured by using questionnaires. The analisis ofthis research was anava two away in different cell and the advance test usedBunfferoni test.
The conclusion of this research were: 1) Team Quiz active learning methodhad significant influence to the result of study biology in pshycomotor domain butdidn’t have significant influence in cognitive domain and affective on XI grade ofSMA Negeri 1 Karangpandan; 2) Asks activity had significant influence to theresult of study biology on XI grade of SMA Negeri 1 Karangpandan; 3) Therewasn’t interaction between learning method and asks activity to the result of studybiology on XI grade of SMA Negeri 1 Karangpandan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Tetap jalani hidup ini dan melakukan yang terbaik, jangan menyerah.
(D’Masiv: Jangan Menyerah)
Jenius merupakan 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika
kesempatan bertemu dengan kesiapan.
(Thomas A. Edison)
Setiap hari harus memperoleh sebuah hasil, walaupun kecil tapi harus disyukuri.
( Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmat dan Ridho Allah SWT, kupersembahkan karya ini
untuk:
Simbah, Ibu, dan Bapak tersayang yang senantiasa memberikan doa, cinta,
kasih sayang, pengorbanan yang tiada henti, dan nasehat yang selalu
member kekuatan didalam hidupku.
Adek-adek tersayang yang selalu membuat tersenyum, terima kasih.
Bu Harlita dan Pak Joko, terima kasih atas bimbingan, pengarahan dan
waktu yang diberikan.
Ida, Jeng Ik, Mei, Itik, Ukh Putri, Pepen, Nisa, Novi, Isha, Ning -Ning, dhe-
dez, terima kasih untuk semua, semangat, bantuan, dan dorongan untuk
berjuang bersama.
Teman seperjuangan dan sebantingan yang selalu bersama-sama saat di
Lab, terima kasih.
Bu Yuni, Bu Nina dan Murid-murid tersayang yang sudah membantu dalam
pelaksanaan penelitian, terima kasih.
Akira_Hikaru-san, teman terbaik yang selalu mendukung dan memberi
dorongan disaat sedang kesusahan terima kasih.
Teman-teman Bio-Holic 2007 terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan
yang terindah dan tak kan terlupa.
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi yang
berjudul ”PENGARUH METODE BELAJAR AKTIF TEAM QUIZ
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEAKTIFAN
BERTANYA PADA SISWA SMA NEGERI 1 KARANGPANDAN TAHUN
PELAJARAN 2011/2012” dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagai
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penelitian hingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan
dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam menyelesaikan proposal skripsi
ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada segenap pihak antara lain:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Harlita, S.Si., M.Si sebagai Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penulisan proposal skripsi ini.
5. Joko Ariyanto, S.Si.,M.Si sebagai Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat
membantu dalam penulisan proposal skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 karangpandan yang telah memberikan ijin
untuk mengadakan penelitian.
7. Guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA yang senantiasa bekerja sama dan
membantu kelancaran penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
8. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Karangpandan kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 yang
telah bekerja sama membantu kelancaran penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa restu, kasih sayang,
kepercayaan dan dukungan yang tak ternominalkan.
10. Kakak-kakakku yang selalu memberikan semangat, dorongan dan motivasi.
11. Teman-teman mahasiswa P. Bio ’07 atas kebersamaan dan persahabatan
yang telah terjalin.
12. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga segala bimbingan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
memberikan sedikit kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Surakarta, Februari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. v
HALAMAN MOTTO................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ........................................................................... 5
1. Hasil Belajar Biologi ...............................................................
2. Keaktifan Bertanya Siswa .......................................................
3. Metode belajar aktif Team Quiz............................................
5
8
11
B.
C.
Kerangka Pemikiran .....................................................................
Hipotesis .......................................................................................
12
15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 16
1. Tempat Penelitian .................................................................... 16
2. Waktu Penelitian ..................................................................... 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 17
1. Populasi Penelitian .................................................................. 17
2. Sampel Penelitian ....................................................................
3. Teknik pengambilan Sampel ...............................................
17
17
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 18
1. Variabel Penelitian .................................................................. 18
2. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 18
3. Teknik Penyusunan Instrumen ................................................ 19
4. Analisis Instrumen ................................................................... 20
D. Rancangan Penelitian .................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 26
1. Uji Keseimbangan ...................................................................
2. Uji Prasyarat ............................................................................
26
29
3. Uji Hipotesis ............................................................................
4. Uji Lanjut Anava .....................................................................
29
29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...........................................................................
1. Deskripsi Hasil Belajar Biologi ............................................
2. Uji Prasyarat Analisis ...........................................................
3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................
4. Uji Lanjut Pasca Anava..........................................................
30
32
41
42
47
B. Pembahasan ..................................................................................
1. Hipotesis Pertama ...................................................................
2. Hipotesis Kedua .....................................................................
3. Hipotesis Ketiga .....................................................................
51
51
53
56
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................... 58
B. Implikasi ....................................................................................... 58
C. Saran ............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 60
LAMPIRAN ................................................................................................ 64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tahap Pelaksanaan penelitian ................................................... 17
Tabel 2. Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ........................…….. 19
Tabel 3. Rangkuman Hasil Try Out Uji Validitas.....................………… 21
Tabel 4. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas.................................. 22
Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Daya Beda..................………… 24
Tabel 6. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran ......................... 25
Tabel 7. Rancangan Penelitian “Randomized Control Only Design........ 26
Tabel 8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan
Awal …….................................................................................... 27
Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan
Awal...................................................................................…….. 28
Tabel 10. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan
Awal............................................................................................. 29
Tabel 11. Hasil Belajar Ranah Kognitif....................................................... 30
Tabel 12.
Tabel 13
Hasil Belajar Ranah Afektif.........................................................
Hasil Belajar Ranah Psikomotor..................................................
30
31
Tabel14. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari
Metode belajar aktif.................................................................
32
Tabel 15. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari
Metode belajar aktif................................................................ 32
Tabel 16. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari
Metode belajar aktif ………………......................................... 33
Tabel 17. Penyebaran Skor Keaktifan Bertanya Siswa Biologi Kelompok
Kontrol ….................................................................................... 35
Tabel 18. Penyebaran Skor Keaktifan Bertanya Biologi Kelompok
Eksperimen................................................................................... 35
Tabel 19. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya....................................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel 20. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya ………………………............................. 36
Tabel 21.
Tabel 22.
Tabel 23.
Tabel 24.
Tabel 25.
Tabel 26.
Tabel 27.
Tabel 28.
Tabel 29.
Tabel 30.
Tabel 31.
Tabel 32.
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya …..............................................................
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen …..................................
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen........................................
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah pada
Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.......................................
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor Berdasarkan Metode belajar aktif ........................
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari
Keaktifan Bertanya .....................................................................
Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Belajar Ranah Kognitif,
Afektif dan PsikomotornMetode belajar aktif dan Keaktifan
bertanya Siswa...........................................................................
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Metode belajar aktif ..........
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Metode belajar aktif..........
Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Metode belajar aktif...........
Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Pengaruh Metode
Belajar Aktif Team Quiz terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah
Psikomotor ................................................................
Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bunfferoni) Pengaruh Keaktifan
Bertanya terhadap Hasil Belajar Biologi.................................
37
38
39
39
41
41
42
43
44
45
48
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Skema Paradigma Penelitian ..........................................
Distribusi Hasil Belajar Ranah Kognitif .........................
Distribusi Hasil Belajar Ranah Afektif ...........................
Distribusi Hasil Belajar Ranah Psikomotor ....................
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .............
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen………..
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen………..
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari
Keaktifan Bertanya Ranah Kognitif ................................
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari
Keaktifan Bertanya Ranah Afektif …………………….
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari
Keaktifan Bertanya Ranah Psikomotor...........................
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Berdasarkan Interaksi antara Metode belajar aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa ...............................................
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Berdasarkan Interaksi antara Metode belajar aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa................................................
Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Berdasarkan Interaksi antara Metode belajar aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa................................................
Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa terhadap Hasil Belajar
Biologi Ranah Kognitif……………………………….
13
30
31
31
33
34
34
37
37
38
39
40
40
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Gambar 15.
Gambar 16.
Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa terhadap Hasil Belajar
Biologi Ranah Afektif................................................
Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa terhadap Hasil Belajar
Biologi Ranah Afektif................................................
46
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
a. Silabus Pembelajaran………………………………………………..
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……….........
d. Kisi-Kisi Ranah Kognitif ...........................................……………......
e. Soal Ulangan Harian (Tes Ranah Kognitif) ……………………........
f. Kisi-Kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Ranah Afektif ……….....
g. Lembar Observasi Ranah Afektif .......................…………………….
h. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Ranah Afektif .......…………....
i. Kisi-Kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Ranah Psikomotor ..……
j. Lembar Observasi Ranah Psikomotor .................................................
k. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Ranah Psikomotor ..……….......
l. Kisi-Kisi Angket Keaktifan Bertanya .................................................
m. Angket Keaktifan Bertanya ...............................................................
Lampiran 2. Analisis Instrumen
a. Rangkuman Hasil Try Out ...................................................................
b. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal
Kognitif ……………………………………………………...…
c. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Keaktifan Bertanya Siswa ..…
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian
a. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Kontrol .........
b. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Eksperimen ...
c. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Kontrol ...........
d. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Eksperimen .....
e. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas Kontrol .....
f. Nilai Awal Hasil Belajar Ranah Psikomotor Siswa Kelas Eksperimen
..........................................................................................
g. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Kontrol ………………......
64
65
80
95
96
101
102
104
106
107
109
111
113
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
h. Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen …………......
i. Data Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Kontrol ………………......
j. Data Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen ......………......
k. Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor Kelas Kontrol ……………….
l. Data Hasi Belajar Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen ……….......
m. Data Tingkat Keaktifan Bertanya Kelas Kontrol ................................
n. Data Tingkat Keaktifan Bertanya Kelas Eksperimen ……………...
o. Diskripsi Data.......................................................................................
p. Data Angket Keaktifan Bertanya Siswa .............................................
Lampiran 4. Uji Prasyarat
a. Uji Kesetimbangan Kemampuan Awal ...............................................
b. Uji Normalitas ……...………………………………………………..
c. Uji Homogenitas ……..……………………………………………..
Lampiran 5. Uji Hipotesis dan Uji Lanjut Bunfferoni
a. Uji Hipotesis dan Uji Lanjut Bunfferoni Hasil Belajar Ranah
Kognitif ...............................................................................................
b. Uji Hipotesis dan Uji Lanjut Bunfferoni Hasil Belajar Ranah Afektif
..............................................................................................................
c. Uji Hipotesis dan Uji Lanjut Bunfferoni Hasil Belajar Ranah
Psikomotor ...........................................................................................
Lampiran 6. Dokumentasi dan Perijinan
a. Dokumentasi kelas Kontrol………………………………………..
b. Dokumentasi Kelas Eksperimen ………………………………….
c. Perijinan………………..…………………………………………
125
126
127
128
129
130
131
132
150
151
158
164
170
172
174
176
178
180
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses yang dapat ditandai dengan perubahan
perilaku seseorang dan dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Proses perubahan yang terjadi pada individu dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
merupakan semua hal yang berada di dalam diri individu, sedang faktor eksternal
merupakan semua hal yang berasal dari luar individu.
Proses pembelajaran sering terdapat suatu permasalahan misalnya
keaktifan siswa yang rendah ataupun kurang adanya interaksi siswa di dalam
proses pembelajaran. Kebanyakan siswa di dalam kelas lebih memilih berdiam
diri sehingga kelas terkesan sangat pasif. Hal ini disebabkan karena siswa merasa
malu dan kurang memperhatikan pelajaran sehingga tidak mengetahui apa yang
harus dilakukan, namun ada juga siswa yang merasa takut untuk bertanya di
dalam proses pembelajaran.
Keaktifan merupakan suatu kegiatan, kesibukan dalam bekerja, atau usaha,
jadi dapat dikatakan keaktifan siswa adalah suatu kegiatan, kesibukan dalam
bekerja atau usaha yang dilakukan oleh siswa. Aktivitas dapat di kelompokan
menjadi 8 macam yaitu : visual activities, oral activities, listening activities,
writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emosional
activities.
Keaktifan bertanya adalah suatu keaktifan yang meminta suatu keterangan.
Menurut pendapat Yamin (2007:89) mengajukan pertanyaan berarti menunjukkan
pola pikir yang dimiliki oleh seseorang, sehingga bertanya dapat juga mendorong
kemampuan siswa untuk berpikir. Bertanya merupakan suatu bentuk siswa untuk
dapat mengetahui makna sari suatu hal ataupun suatu masalah sehingga dapat
dicari solusi yang tepat.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Faktor yang berpengaruh di dalam proses belajar ada dua yaitu faktor
internal dan juga faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh
dalam proses pembelajaran adalah metode belajar aktif sehingga metode belajar
aktif perlu diperhatikan dengan seksama. Penelitian ini menggunakan metode
belajar aktif Team Quiz. Metode belajar aktif Team Quiz merupakan salah satu
metode belajar aktif aktif dimana siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok.
Masing- masing kelompok dapat mendiskusikan pokok bahasan yang telah
disajikan dalam bentuk makalah ataupun artikel yang kemudian akan
dipresentasikan oleh siswa didepan kelas. Presentasi yang telah selesai dilanjutkan
kelompok yang bersangkutan memberikan pertanyaan kepada salah satu
kelompok. Kelompok yang diberikan pertanyaan diharapkan dapat menjawab
pertanyaan tersebut, apabila kelompok tersebut tidak bisa menjawab maka
pertanyaan tersebut akan dilemparkan ke kelompok lainya. Hal ini terus berulang
sampai semua kelompok selesai, dengan adanya pertandingan akademis antar
kelompok tersebut terciptalah suatu kompetisi antar kelompok, yang nantinya
akan menimbulkan keaktifan bertanya dan keaktifan menjawab siswa di dalam
proses pembelajaran.
Keaktifan siswa diharapkan berpengaruh besar terhadap hasil
pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal
dari individu yang belajar dan faktor yang berasal dari luar individu. Faktor yang
terdapat didalam individu dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor psikis
dan faktor fisik, keaktifan bertanya merupakan salah satu faktor psikis yang
berpengaruh, dari ulasan tersebut dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa yang
rendah didalam proses pembelajaran dapat berpengaruh terhadap keberhasilah
suatu pembelajaran dan dapat juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Metode belajar aktif Team Quiz merupakan salah satu solusi dalam usaha
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian
menggunakan metode belajar aktif Team Quiz diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan bertanya siswa di dalam proses pembelajaran, dengan peningkatan
keaktifan bertanya siswa diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai
dengan yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Sesuai dengan uraian di atas maka telah dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Metode belajar Aktif Team Quiz Terhadap Hasil Belajar Biologi
Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Karangpandan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan
di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh penggunaan metode belajar aktif Team Quiz terhadap
hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 1 Karangpandan?
2. Apakah ada pengaruh keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran
biologi kelas XI SMA N 1 Karangpandan terhadap hasil belajar siswa?
3. Apakah ada interaksi metode belajar aktif Team Quiz dan keaktifan bertanya
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 1 Karangpandan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh penggunaan metode belajar aktif Team Quiz terhadap hasil belajar
biologi siswa SMA N 1 Karangpandan?
2. Pengaruh keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran biologi kelas XI
SMA N 1 Karangpandan terhadap hasil belajar siswa?
3. Interaksi metode belajar aktif Team Quiz dan keaktifan bertanya terhadap hasil
belajar biologi siswa SMA N 1 Karangpandan?
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi Siswa :
a. Meningkatkan keaktifan bertanya siswa kelas XI SMA N 1 Karangpandan
b. Memberikan suasana baru di dalam pembelajaran sehingga siswa lebih
semangat dalam belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Bagi Guru :
a. Dapat mengetahui metode belajar aktif yang lebih tepat dan lebih sesuai
dengan materi yang disampaikan sehingga dapat memperbaiki proses
pembelajaran di kelas.
b. Memberi masukan kepada guru dalam memilih serta menggunakan metode
belajar aktif di kelas.
c. Memberikan masukan yang penting di dalam peningkatan mutu
penddidikan dalam pembelajaran biologi di sekolah.
3. Bagi Sekolah :
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dalam meningkatkan
keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran biologi.
b. Hasil penelitian dapat digunakan dalam upaya perbaikan proses
pembelajaran secara umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar Biologi
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri individu yang
dapat disebabkan oleh suatu pengalaman dan dapat berpengaruh pada tingkah
laku individu tersebut. Belajar yang merupakan suatu usaha baik yang disenngaja
maupun yang tidak disengaja untuk dapat mengubah perilaku dan sikap yang
dihasilkan dari proses belajar yang bersifat progresif. Proses tersebut terjadi pada
diri individu yang melakukan proses belajar dalam lingkungan informal, formal
maupun non formal.
Belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungannya (Usman: 2005: 5). Dimyati dan Mudjiono (2006: 295)
mangemukakan bahwa kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan
keterampilan adalah dengan cara mengolah bahan belajar. Hamalik (2001:154)
mengemukakan belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relativ mantap
berkat latihan dan pengalaman. Belajar dapat juga diartikan perubahan tingkah
laku, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Belajar selalu berkaitan dengan adanya perubahan dalam diri seseorang
yang melakukan proses belajar. Selain hal tersebut yang dapat diperoleh dalam
proses belajar adalah pengalaman yang berbentuk suatu interaksi seseorang
dengan seseorang atau dengan lingkungannya (Sukmadinata, 2004: 155).
b. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil akhir dari suatu proses belajar mengajar dan
merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima
pelajaran. Sudjana (2004: 22) menyatakan “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Horwad Kingsley dalam Sudjana (2004: 22) membagi tiga macam hasil belajar
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
mengajar yaitu: (1). Keterampilan dan kebiasaan. (2). Pengetahuan dan
pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.
Menurut Winkell (1999 : 61), hasil belajar boleh jadi merupakan
kemampuan baru yang merupakan penyempurnaan atau pengembangan dari suatu
kemampuan yang telah dimiliki. Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampialan
(Suprijono, 2008 : 5). Menurut Yulaelawati (2004 :21) hasil belajar
mencerminkan kemampuan peserta didik dalam memenuhi suatu tahapan
pencapaian pengalaman belajar dalam kompetensi dasar. Bloom dalam Dimyati
dan Mujiono (2006 : 26), mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga kategori,
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor, yang dikenal dengan taksonomi
Bloom.
1) Ranah Kognitif
Pada ranah kognitif ini terdapat tingkatan dari yang bersifat pengetahuan
tentang fakta-fakta sampai kepada proses intelektual yang tinggi yaitu dapat
mengevaluasi sejumlah fakta.
a) Pengetahuan (C1), mendapatkan kembali pengetahuan dari memori yang
sudah lama. Mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b) Pemahaman (C2), pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap
makna dan arti dari apa yang dipelajari, kemampuan untuk menterjemahkan
dari suatu bentuk ke bentuk yang lain dalam kata-kata, angka maupun
intepretasi berbentuk penjelasan, ringkasan, prediksi, dan hubungan sebab
akibat.
c) Aplikasi (C3), kemampuan ini meliputi kemampuan untuk menerapkan
metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
Kegiatan ini mengharuskan penerapan dari prinsip-prinsip, teori, rumus
maupun aturan-aturan.
d) Analisis (C4), kemampuan analisis merupakan kemampuan merinci suatu
kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dipahami dengan baik. Menganalisis meliputi: mendeferensiasi,
mengorganisasi, menghubungkan.
e) Sintesis (C5), kemampuan melakukan sintesis menunjuk kepada
kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun
suatu program kerja.
f) Evaluasi (C6), kemampuan ini mencangkup kemampuan untuk memberi
penilaian terhadap bahan-bahan ataupun fakta berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil karangan.
2) Ranah Afektif
a) Penerimaan, yang mencangkup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut. Misalnya, kemampuan mengakui adanya
perbedaan-perbedaan.
b) Partisipasi, yang mencangkup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencangkup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. Misalnya, menerima suatu
pendapat orang lain.
d) Organisasi, yang mencangkup kemampuan membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman dan pegangan hidup. Misalnya, menempatkan nilai dalam
suatu skala nilai dan dijadikan pedoman bertindak secara bertanggung
jawab.
e) Pembentukan pola hidup, yang mencangkup kemampuan menghayati nilai
dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Misalnya,
kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan tindakan yang
berdisiplin.
3) Ranah Psikomotor
a) Persepsi, yang mencangkup kemampuan memilah-milahkan
(mendiskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan
yang khas tersebut).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
b) Kesiapan, yang mencangkup kemampuan penempatan diri dalam keadaan
dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini
mencangkup jasmani dan rohani.
c) Gerakan terbimbing, mencangkup kemampuan melakukan gerakan sesuai
contoh, atau gerakan peniruan.
d) Gerakan yang terbiasa, mencangkup kemampuan melakukan gerakan-
gerakan tanpa contoh.
e) Gerakan yang kompleks, yang mencangkup kemampuan melakukan gerakan
atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap.
f) Penyesuaian pola gerakan, yang mencangkup kemampuan mengadakan
perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan khusus
yang berlaku.
g) Kreativitas, mencangkup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang
baru atas dasar prakarsa sendiri.
Hasil belajar memiliki fungsi yang penting, Arifin (1990 : 17)
mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang dikuasai oleh siswa, hasil belajar sebagai lambang pemuasan
hasrat ingin tahu, hasil belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan,
hasil belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan,
hasil belajar dapat dikatakan sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan)
siswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Keaktifan Bertanya Siswa
a. Pengertian Keaktifan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 19), ”Keaktifan adalah kegiatan,
kesibukan dalam bekerja, atau berusaha”, sehingga keaktifan siswa dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan, kesebukan dalam bekerja ataupun usaha yang
telah dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa
didalam proses pembelajaran dapat merangsang kemampuan berfikir kritis serta
dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui aktivitas proses pembelajaran menjadi berkesan dan pada akhirnya siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
akan bertanya, mengajukan pendapat, dan timbul adanya interaksi antara guru
dan siswa. Keberhasilan pembelajaran bergantung pada keaktifan siswa, dan
juga pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil pembelajaran yang telah
dilakukan oleh siswa.
Keaktifan siswa yang tinggi dapat menghidupkan suasana pembelajaran
didalam kelas dan membuat terjadinya suatu interaksi di dalam kelas. Interaksi
dapat berasal dari siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru, dengan
adanya interaksi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Pengertian Bertanya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1141) ” Bertanya
diartikan meminta keterangan”. Mengajukan pertanyaan berarti menunjukkan pola
pikir yang dimiliki oleh seseorang (Yamin, 2007: 89). Berdasarkan pendapat
tersebut bertanya dapat mendorong kemampuan berpikir pada siswa.
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan
aktivitas belajar yang optimal dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keterlibatan secara mental dapat ditunjukkan dengan sering bertanya,
mempertayakan gagasan orang lain dan mengungkapkan gagasan tanpa adaya
perasaan takut ditertawakan, disepelekan, ataupun tidak takut dimarahi jika salah.
Interaksi dalam proses pembelajaran dapat diciptakan dengan membangun
suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan didalam kelas. Keadaan
kelas yang menunjang dapat menghasilkan proses pembelajaran yang optimal
yang akan meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Aspek Bertanya
Parera (1986: 15) menyatakan ”Bentuk verbum bertanya menunjukkan
satu aktivitas dan bukan satu produk atau hasil. Di sini aktivitaslah yang
diutamakan”. Parera membedakan 7 kategori bertanya, yaitu: 1) Ingat/hafal. Siswa
ingat atau mengenal, mengulang kembali informasi; 2) Terjemah. Mengatakan
kembali suatu hal dengan menggunakan simbol-simbol yang lain atau dengan
bahasa yang lain dengan bahasa yang bergaya dan berdiksi lain; 3) Interprestasi.
Siswa menemukan hubungan antara fakta dan kejadian, generalisasi, definisi,
nilai, dan keterampilan yang lain; 4) Aplikasi. Siswa menyelesaikan masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dalam kehidupan yang nyata, siswa dapat mengidentifikasi, siswa dapat
mengidentifikasi, siswa dapat memilih, dan siswa dapat menerapkan generalisasi
dan keterampilanya; 5) Analisa. Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan
pengetahuan yang dia miliki dan dapat membentuk pikiranya; 6) Sintesis. Siswa
dapat menyelesaikan masalah yang menuntut adanya originalitas dan satu
kegiatan berfikir yang kreatif; 7) Evaluasi. Siswa membuat pertimbangan dan
penilaian atas baik dan buruk, benar dan salah berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki.
Berdasarkan uraian diatas, bertanya mengandung tujuh aspek penting yaitu
bertanya untuk mengingat, menterjemahkan, menginterpretasikan,
mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi masalah dalam
proses pembelajaran.
Aspek dalam bertanya menurut Winkell (1999:246) hampir sama dengan
aspek yang diutarakan oleh Parera (1986:15) yang telah diutarakan diatas. Aspek
yang diutarakan oleh Winkell antara lain: menguraikan pokok bahasan, mengubah
data ke bentuk lain, membuat perkiraan dalam data, dan mampu memberikan
penilaian pada sesuatu, sedangkan aspek bertanya yang diutarakan oleh
Yulaelawati (2004:60) hampir sama dengan aspek bertanya yang telah dijabarkan
diatas, namun ada beberapa aspek yang dapat ditambahkan. Aspek tersebut antara
lain penggunaan pengetahuan yang dimiliki, mengidentifikasi materi, dan
mengenali hubungan antar bagian pada materi.
Seseorang dapat dikatakan memiliki keaktifan bertanya yang tinggi
apabila siswa tersebut mau dan aktif dalam memberikan pertanyaan yang
berkualitas, sedangkan dalam pembagian menurut statistik didapatkan dari
perhitungan mean dan standar deviasi dimana jumlah poin yang didapat siswa
tersebut harus lebih dari jumlah mean ditambah satu standar deviasi. Siswa dapat
dikatakan berkeaktifan bertanya sedang apabila jumlah poin yang didapatkan
siswa tersebut lebih besar dari jumlah mean dikurangi satu standar deviasi dan
kurang dari jumlah mean ditambah satu standar deviasi, sedangkan siswa dapat
dikatakan rendah apabila poin yang didapat kurang dari jumlah mean dikurangi
satu standar deviasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3. Metode Belajar Aktif Team Quiz
Metode belajar aktif Team Quiz merupakan salah satu pembelajaran yang
dikembangkan oleh Silberman dimana siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa
dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan quiz berupa jawaban singkat,
dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka. Setiap
tim memperoleh giliran untuk menjadi pemandu quiz, sedangkan tim yang lain
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemandu. Menggunakan metode team
quiz dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang siswa pelajari
dengan cara yang menyenangkan dan tidak monoton serta tidak membosankan
(Dalvi, 2006: 3).
Zaini (2007: 57-58) menyatakan bahwa pembelajaran Team Quiz ini
diawali dengan guru menerangkan materi secara umum dan membagi menjadi
beberapa sub bab yang sesuai dengan jumlah tim yang ada. Semua anggota
kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut. Siswa mendiskusikan
materi dan saling memberi arahan dan memahaminya. Setelah satu sub bab selesai
akan dilakukan pertandingan akademis. Dimana setiap siswa mempunyai
kesempatan yang sama untuk dapat mengumpulkan nilai bagi kelompoknya.
Setelah beberapa kali pertandingan maka akan ditemukan kelompok yang dengan
nilai terbanyak sebagai pemenang, dengan adanya pertandingan akademis ini
didapatkan kompetisi antar kelompok, sehingga dapat meningkatkan keaktifan
siswa.
Silberman (2001: 155-156) mengungkapkan prosedur pembelajaran
dengan menggunakan metode Team Quiz adalah sebagai berikut: 1) Guru memilih
topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian; 2) Siswa dibagi dalam tiga
kelompok besar; 3) Guru menjelaskan skenario pembelajaran dan memulai
presentasi. Guru membetasi presentasi selama 10 menit atau kurang; 4) Guru
meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara tim B dan tim
C memanfaatkan waktu untuk melihat kembali catatan; 5) Tim A memberi
pertanyaan kepada tim B. apabila tim B tidak bisa menjawab maka pertanyaan
tersebut akan dilempar kepada tim C; 6) Tim A memberi pertanyaan kepada tim C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dan mengulangi proses tersebut; 7) Ketika quiz selesai, maka dilanjutkan tim B
yang berperan sebagai pemandu quiz; 8) Setelah tim B selesai, dilanjutkan dengan
tim C yang ditunjuk sebagai pemandu quiz.
Team Quiz ini dapat divariasikan sesuai dengan kebutuhan kelas. Variasi
yang dapat dilakukan adalah:
a) Memberikan tim pertanyaan yang telah dipersiapkan dan sudah diseleksi saat
menjadi pemimpin quiz.
b) Memberikan satu pelajaran yang berkelanjutan, dimana siswa dibagi menjadi
dua tim dan pada akhirnya kedua tim saling memberi quiz satu sama lainya.
Penggunaan metode Team Quiz ini dapat membantu dalam meningkatkan
keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran, selain keaktifan bertanya
tim quiz dapat menghidupkan suasana dalam proses pembelajaran, namun hasil
yang diperoleh dalam bentuk nilai (kognitif), team quiz belum bisa diharapkan
mampu menjamin adanya peningkatan (Dalvi, 2006).
B. Kerangka Pemikiran
Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan didalam proses belajar
mengajar yang telah ditempuh oleh seorang siswa. Metode Belajar Aktif dan
keaktifan bertanya merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses
pembelajaran. Metode pembelajaran Team Quiz merupakan salah satu usaha yang
dapat digunakan dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa, dalam proses
pembelajaran perlu adanya interaksi antar siswa, siswa dengan guru dan juga
siswa dengan lingkungnya. Intensitas keaktifan siswa dapat menunjukan tinggi
rendahnya kegiatan yang dilakukan siswa. Keaktifaan bertanya siswa yang tinggi
dapat diartikan bahwa kegiatan yang dilakukan siswa tinggi, dan hasil belajar
yang tinggi sedangkan rendahnya keaktifan bertanya siswa dapat diartikan bahwa
kegiatan yang dilakukan siswa rendah dan hasil belajar siswa juga rendah.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa aktivitas bertanya siswa
berperan dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.
Peningkatan keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran Team Quiz. Dimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Metode belajar aktif Team Quiz mengharuskan siswa berperan serta dan
beraktivitas di dalam kelompok, sehingga dapat meningkatkan keaktifan bertanya
pada siswa yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian secara sederhana dapat
digambarkan pada skema Gambar 1.
Y1 A1B1Y1
B1 Y2 A1B1Y2
Y3 A1B1Y3
Y1 A1B2Y2
A1 B2 Y2 A1B2Y2
Y3 A1B2Y3
Y1 A1B3Y1
B3 Y2 A1B3Y2
Y3 A1B3Y3
A Y1 A2B1Y1
B1 Y2 A2B1Y2
Y3 A2B1Y3
Y1 A2B2Y1
A2 B2 Y2 A2B2Y2
Y3 A2B2Y3
Y1 A2B3Y1
B3 Y2 A2B3Y2
Y3 A2B3Y3
Gambar 1 : Skema Paradigma Penelitian
Keterangan :
A = Metode belajar aktif
A1 = Metode belajar aktif konvensional
A2 = Metode belajar aktif Team Quiz
B = Keaktifan bertanya Siswa
B1 = Keaktifan bertanya siswa tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
B2 = Keaktifan bertanya siswa sedang
B3 = Keaktifan bertanya siswa rendah
Y1 = Ranah kognitif
Y2 = Ranah afektif
Y3 = Ranah psikomotor
A1B1Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah kognitif.
A1B1Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah afektif.
A1B1Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah
psikomotor.
A1B2Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah kognitif.
A1B2Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah afektif.
A1B2Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah
psikomotor.
A1B3Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah kognitif.
A1B3Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah afektif.
A1B3Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif
konvensional dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah
psikomotor.
A2B1Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah kognitif.
A2B1Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah afektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
A2B1Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya tinggi pada ranah psikomotor.
A2B2Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah kognitif.
A2B2Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah afektif.
A2B2Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya sedang pada ranah psikomotor.
A2B3Y1 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah kognitif.
A2B3Y2 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah afektif.
A2B3Y3 = Hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode belajar aktif team
quis dengan keaktifan bertanya rendah pada ranah psikomotor.
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh penggunaan metode belajar aktif Team Quiz terhadap hasil
belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan.
2. Ada pengaruh keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran biologi
kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan terhadap hasil belajar biologi siswa.
3. Ada interaksi antara metode belajar aktif Team Quiz dan keaktifan bertanya
siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 1
Karangpandan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karangpandan kelas XI IPA
tahun pelajaran 2011/ 2012 yang beralamatkan Jl. Blora Karangpandan Kabupaten
Karanganyar (57791) telp (0271) 662880, (0271) 2007017, Fax. (0271) 662880.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2011/2012
dimulai pada 19 September sampai 6 Oktober 2011.
a. Tahap persiapan, dilaksanakan pada 19 September tahun 2011 sampai 26
September 2011 meliputi penyusunan proposal, perijinan penelitian, survey
sekolah dan konsultasi instrument penelitian.
b. Tahap pelaksanaan, dilaksanakan pada 28 September-6 Oktober 2011 meliputi
semua kegiatan yang dilakukan dilapangan yaitu pengumpulan data dan
analisa data.
c. Tahap penyusunan laporan, dilaksanakan pada bulan 7 Oktober-selesai
meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan.
Perincian tahap-tahap pelaksanaan penelitian disajikan pada Tabel 1 berikut:
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tabel 1. Tahap Pelaksanaan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran 2011/2012.
2. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling. Dari
4 kelas IPA dilakukan pemilihan secara acak dan diambil 2 kelas sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengambilan sampel diperoleh dari kelas XI 3
IPA sebagai kelas eksperimen sebanyak 38 siswa dan kelas XI 4 IPA sebanyak 36
siswa sebagai kelas kontrol
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
Teknik ini digunakan karena sampel tidak terdiri dari satu individu melainkan
dalam cluster (kelas) dan pemilihannya dilakukan secara acak. Dari empat kelas
No Tahap PenelitianTahun 2011 Tahun
2012Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb
1. Persiapana. Pengajuan Pembimbingb. Observasic. Pengajuan Juduld. Penyusunan Proposale. Seminar Proposalf. Perijinan Penelitian
Konsultasi Instrumen2. Pelaksanaan
Uji Coba InstrumenPengambilan Data
3. PenyelesaianAnalisa DataPenyusunan Laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dilakukan pengambilan secara acak dua kelompok untuk dijaadikan sampel yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel-veriabel tersebut adalah:
a. Variabel Bebas
1) Metode Belajar Aktif
Metode Belajar Aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Belajar Aktif konvensional yang berupa transfer pengetahuan dengan
ceramah bervariasi dan Metode Belajar Aktif Team Quiz.
2) Keaktifan bertanya siswa
Aktifitas bertanya siswa dapat dibedakan memjadi keaktifan bertanya
rendah, keaktifan bertanya sedang dan keaktifan bertanya tinggi (Handoko
Riwidikdo. 2008: 43).
b. Variabel Terikat
Hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima
pengalaman belajar.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode yang dapat digunakan dalam pengambilan
data adalah sebagai berikut :
a. Metode Dokumentasi
Metode ini memiliki fungsi untuk mendapatkan nilai ulangan harian materi
sebelumnya pada mata pelajaran biologi yang digunakan untuk uji keseimbangan.
b. Metode Observasi
Observasi digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa yang
ditinjau dari pada ranah afektif dan psikomotorik. Lembar observasi yang
digunakan dalam bentuk ceklist yaitu bentuk lembar observasi dimana observer
memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
c. Teknik Angket
Teknik angket dilakukan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah. Teknik angket ini digunakan untuk mengelompokkan keaktifan
bertanya siswa. Penyusunan item angket berdasarkan indikator yang telah
ditetapkan sebelumnya. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik
dirinya dengan memberi tanda checklist. Skor penilaian angket menggunakan
skala Linkert yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Skor Penilaian Berdasarkan Skala LikertSkor untuk aspek yang
dinilaiNilai
(+) (-)SS Sangat SetujuS SetujuN NetralTS Tidak SetujuSTS Sangat Tidak Setuju
54321
12345
d. Teknik tes
Teknik ini digunakan dalam upaya pengambilan data hasil belajar biologi
yang ditinjau dari hasil belajar pada ranah kognitif. Tes yang digunakan adalah tes
bentuk obyektif yaitu bentuk pilihan ganda.
3. Teknik Penyusunan Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), soal tes untuk mengukur pencapaian hasil belajar kogitif
dalam bentuk soal objektif, lembar observasi untuk mengukur hasil belajar
afektif dan psikomotorik.
a. Pengukuran Ranah Kognitif
Pengukuran pada ranah kognitif dengan menggunakan tes dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1. Pemilihan materi berdasarkan kurikulum
2. Pembuatan alat ukur sesuai indikator
3. Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. Soal yang digunakan menyangkut soal dengan jejang kemampuan yaitu C1
(penetahuan), C2 (pemahaman), C3 (penerapan), C4 (analisis), C5 (sintesis),
C6 (evaluasi).
5. Penyusunan item soal ranah kognitif
6. Pengujian kesahihan item dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas
menurut Arikunto (2002: 64-82)
7. Item diuji kembali dengan uji tingkat kesukaran item.
b. Pengukuran Ranah Afektif
Pengukuran pada ranah afektif menggunakan teknik non test dengan
metode observasi. Menurut Yulaelawati (2004: 59-63) ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu A1 (menerima), A2 (merespon), A3 (penghargaan), A4
(mengorganisasikan), dan terakhir A5 (karakteristik), sedangkan uji kesahihan
dapat diukur dengan uji validitas dan reliabilitas (Arikunto, 2002:64-113).
c. Pengukuran Ranah Psikomotorik
Pengukuran pada ranah psikomotorik menggunakan non test dengan
metode observasi. Menurut yulaelawati (2004: 59-63) ranah psikomotorik
meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu P1 (peniruan), P2 (manipulasi), P3
(kecermatan), P4 (artikulasi), dan P5 (naturalisasi). Uji kesahihan pada ranah
psikomotorik dapat diukur dengan uji validitas dan reliabilitas (Arikunto, 2002;
64-113).
4. Analisis Instrumen
Pengelompokan tingkat keaktifan bertanya siswa menggunakan angket
tertutup. Penilaian pada ranah kognitif menggunakan tes obyektif atau pilihan
ganda. Penilaian untuk ranah afektif dan psikomotorik menggunakan lembar
observasi. Sebelum melakukan pengambilan data penelitian, instrument yang
berupa angket dan tes obyektif diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
kualitas instrument. Kelayakan instrumen penelitian dapat dilakukan uji dengan
statistik sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Uji Validitas
Validitas merupakan kemampuan suatu alat ukur untuk dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas butir soal dan butir angket dapat dihitung
dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai
berikut:
rxy =
}}{{ 2222 YYNXXNYXXYN
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)
X : skor untuk butir ke-i
Y : skor total (dari subyek uji coba)
Jika harga rxy < r tabel, maka korelasi dikatakan tidak signifikan sehingga
item pertanyaan dikatakan tidak valid, sebaliknya, jika rxy > r tabel maka item
petanyaan dapat dinyatakan valid (Arikunto, 2002: 72). Hasil try out uji validitas
angket keaktifan bertanya siswa dan tes kognitif dapat dilihat pada tabel 3
dibawah ini.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Try out Uji ValiditasInstrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas
Valid InvalidKeaktifan BertanyaKognitif
2630
2324
36
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas angket
keaktifan bertanya siswa menunjukkan item yang valid sebanyak 23 item dan item
invalid sebanyak 3 item. Hasil try out tes kognitif menunjukkan item yang valid
sebanyak 24 soal dan item yang invalid sebanyak 6 soal.
Validitas lembar observasi pada penilaian hasil belajar untuk ranah
psikomotor dan afektif menggunakan triangulasi penyelidik yaitu dengan jalan
memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lain berguna untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
mengurangi kemelencengan pengumpulan data, dengan cara membandingkan
hasil pengamatan antara peneliti, guru dan observer lain.
b. Reliabelitas
Reabilitas berarti dapat dipercaya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf reabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang sama
saat diteskan berulang kali. Uji reabilitas didalam penelitian ini menggunakan
rumus Kuder-Richardson (K-R 20) dalam Budiyono (2003:69) adalah sebagai
berikut:
r11=
1nn
2
2
SpqS
Dengan := indeks reliabelitas instrumen
n = cacah butir instrumen
p = proporsi cacah subyek yang menjawab benar pada butir ke-i
q = 1- pi , i = 1,2,...,n
= variansi total
Kualifikasi koefisien reabilitas menurut Uno (2008: 144) adalah sebagai
berikut:
Harga r11 1 : korelasi sempurna
Harga r11 0,99-0,81 : korelasi sangat tinggi
Harga r11 0,80-0,61 : korelasi tinggi
Harga r11 0,60-0,41 : korelasi sedang
Harga r11 0,40-0,21 : korelasi rendah
Harga r11 0,20-Negatif : Sangat rendah
Hasil try out uji reabilitas angket keaktifan bertanya siswa dan tes kognitif
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Rangkuman hasil Try out uji Reabilitas.Instrumen Penelitian Jumlah Item Kriteria Keputusan Uji
ReliabilitasKeaktifan bertanya 26 Sangat tinggi 0.886Kognitif 30 Tinggi 0,749
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil dari uji reliabelitas angket
keaktifan bertanya siswa diperoleh r11 = 0,886 yang berarti koefisien reliabilitas
untuk angket keaktifan bertanya siswa sangat tinggi. Sedangkan untuk uji
reliabelitas tes kognitif diperoleh r11 = 0,749 yang berarti bahwa koefisien
reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat
diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel atau memiliki ketetapan yang tinggi
untuk digunakan.
c. Analisis Butir Soal
1. Daya Pembeda
Suatu butir soal dapat dikatakan mempunyai daya pembeda jika kelompok
siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari kelompok siswa yang
kurang pandai. Untuk mengetahui daya beda butir soal dapat digunakan rumus
untuk mengetahui indeks diskriminasi sebagai berikut:= − = −Keterangan :
J : Jumlah peserta tesJ : banyaknya peserta kelompok atasJ : banyaknya peserta kelompok bawah
Y : skor total (dari subyek uji coba)
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Menurut Arikunto (2002: 218), klasifikasi daya pembeda adalah sebagai
berikut:
D : 0.00 – 0.20 : jelek (poor)
D: 0.20 – 0.40 : cukup (satisfaktory)
D: 0.40 – 0.70 : baik (good)
D: 0.70 – 1.00 : baik sekali (excellent)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
D: Negatif : semua butir soal yang mempunyai D negatif dibuang
Butir soal yang dipakai adalah butir soal yang memiliki nilai D baik
dengan indeks 0.40-0.70 dan baik sekali dengan indeks 0.70-1.00. Hasil try out uji
daya beda tes kognitif secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 5 dan selengkapnya
pada Lampiran 2.
Tabel 5. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda.Variabel Jumlah
SoalKriteria
Negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali
Soal Sistem gerak 30 - 6 8 16 -
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji beda soal diperoleh
soal yang mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 16 soal, cukup sebanyak
8 soal, dan jelek sebanyak 6 soal. Soal yang memiliki indeks diskrimitif jelek
sebanyak 6 soal tidak dipakai (drop) dan 24 soal yang memiliki indeks diskrimitif
cukup dan baik dipakai.
2. Tingkat Kesukaran
Soal dapat dikatakan baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran
yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk dapat
menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir soal dapat digunakan rumus:=Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyak peserta tes yang menjawab soal benar
Jx = Jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :
0,1 - 0,30 : Sukar
0,30 – 0,70 : Sedang
0,70 – 1,00 : Mudah
(Arikunto, 2002:210)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Soal yang baik menurut Suharsimi Arikunto (2002: 210) adalah soal
yang mempunyai indeks kesukaran pada interval 0.30 ≤ P < 0.70 dan soal yang
berada diluar interval tersebut dibuang. Hasil try out uji taraf kesukaran tes
kognitif secara ringkas dilihat pada Tabel 6 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
Tabel 6. Rangkuman Hasil Try out Uji Taraf Kesukaran Soal.Variabel Jumlah Soal Kriteria
Mudah Sedang Sukar
Soal Sistem Gerak 30 13 8 9
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran
diperoleh soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 13 soal,
sedang 8 soal dan sukar sebanyak 9 soal.
D. Rancangan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dipelajari, maka penelitian ini
menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research). Tujuan
penelitian eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan
member perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen.
Kedua kelompok dikelompokkan berdasarkan tingkat keaktifan bertanya
setelah itu diberikan perlakuan berupa Metode belajar aktif yang berbeda.
Tingkat keaktifan bertanya dikelompokkan berdasarkan perhitungan mean
dan standar deviasi yaitu :
a. X < (Mean - 1SD) keaktifan bertanya rendah
b. (Mean – 1SD) ≤ X ≥ (Mean + 1SD) keaktifan bertanya sedang
c. X > (Mean + 1SD) keaktifan bertanya tinggi
Hasil perhitungan tingkat keaktifan bertanya siswa dapat dilihat sebagai
berikut :
Mean = 76,35
SD = 7,786
a. X< 69 : keaktifan bertanya rendah
b. 69 < X< 84 : keaktifan bertanya sedang
c. 84 < X : keaktifan bertanya tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain
penelitian Randomized Kontrol Only Design pada Tabel 7.
Tabel 7 . Desain Penelitian “Randomized Kontrol Only Design”Group Treatment Post Test
Eksperimen Group (R) X T2Kontrol Group (R) - T2
Keterangan:
X : perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan
menggunakan metode belajar aktif Team Quiz.
T1 : tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
T2 : tes akhir yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
(R) : Random assignment (pemilihan kelompok secara random)
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah anava dua
jalan dengan menggunakan uji General Linear Model pada Minitab 16. Kedua
faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek
kolom, serta kombinasi efek baris dan efek kolom terhadapa hasil belajar adalah
faktor A (metode belajar aktif) dan faktor B (keaktifan bertanya) yang digunakan
untuk menguji hipotesis. Uji lanjut anava yang digunakan adalah uji Bonferroni
untuk melihat pengaruh perlakuan yang lebih baik atau lebih efektif.
Selain anava dua jalan dan Bonferroni, digunakan pula analisis data uji-t
yang digunakan untuk menguji keseimbangan hasil belajar antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen, uji Anderson-Darling dan uji Levene’s
digunakan untuk menguji prasyarat analisis yaitu normalitas dan homogenitas.
1. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui keseimbangan sampel
penelitian. Uji ini dilakukan pada kedua kelompok sebelum diberi perlakukuan
metode belajar aktif yang berbeda dengan tujuan untuk mengetahui kedua
kelompok tersebut seimbang atau tidak.
Secara statistik, apakah terdapat perdedaan mean yang berarti pada kedua
sampel yang independen. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji prasyarat dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
uji Anderson-Darling untuk uji normalitas dan uji Levene’s untuk uji
homogenitas.
a. Uji Normalitas
Perhitungan sampel dengan menggunakan uji Anderson-Darling pada Minitab
16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki distribusi normal)
H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki distribusi tidak normal)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai
signifikasi α = 0,05, H0 diterima.
4) Kesimpulan
1. Kedua kelas memiliki distribusi yang normal jika H0 diterima.
2. Kedua kelas memiliki distribusi tidak normal jika H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal dengan menggunkan uji
Anderson-Darling dapat dilihat pada Tabel 8 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
Tabel 8. Rangkuman hasil perhitungan Uji Normalitas Kemampuan awalKemampuan
awalp-value Kriteria Keputusan H0
KelompokKontrol
KelompokEksperimen
Kognitif 0,126 0,502 p-value >0,05 DitrimaPsikomotorik 0,134 0,059 p-value >0,05 DiterimaAfektif 0,70 0,78 p-value >0,05 Diterima
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa kemampuan awal kognitif,
psikomotorik dan afektif untuk kelompk kontrol dan kelompok eksperimen
memiliki p-value lebih besar dari 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang
terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Perhitungan pad auji homogenitas menggunakan uji Levene’s pada Minitab 16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (samua variansi homogen)
H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variansi homogen)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima
4) Kesimpulan:
1) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.
2) Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal siswa dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Levene’s pada Tabel 9 dan selengkapnya pada
Lampiran 2.
Tabel 9. Rangkuman hasil perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan awalKemampuan
Awalp-value Kriteria Keputusan H0
Kognitif 0,556 p-value > 0,05 DiterimaPsikomotor 0,264 p-value > 0,05 DiterimaAfektif 0,151 p-value > 0,05 Diterima
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa kemampuan awal kognitif,
psikomotorik, dan afektif memiliki p-value lebih besar dari nilai signifikasi yaitu
0,05 sehingga semua variansi homogen.
c. Uji kesetimbangan
Perhitungan pada uji kesetimbangan menggunakan T-test pada Minitab 16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)
H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima.
4) Kesimpulan:
1) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H0 diterima.
2) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H0
ditolak.
Hasil perhitungan uji kesetimbangan kemampuan awal dengan
menggunakan T-test dapat dilihat pada Tabel 10 dan selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel 10. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan AwalKemampuan
Awalp-value Kriteria Keputusan H0
Kognitif 0,807 p-value > 0,05 DiterimaPsikomotor 0,334 p-value > 0,05 DiterimaAfektif 0,315 p-value > 0,05 Diterima
Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa p-value untuk nilai awal
kognitif, psikomotorik dan afektif lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa sampel penelitian memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menhetahui sampel penelitian dari
populasi normal atau tidak normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Anderson-Darling dari Minitab versi 16.
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui sampel penelitian
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Dalam uji homogenitas ini
menggunakan uji Levene’s yang terdapat pada Minitab 16.
3. Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua
jalan. Perhitungan uji hipotesis ini menggunakan General Linear Model untuk
anava dua jalan pada sel yang tidak sama.
4. Uji Lanjut Anava
Uji lanjut analisis variansi dapat digunakan apabila hassi analisis variansi
tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan yang
signifikan antar variabel. Tingkat perbedaan dapat diketahui dengan menggunakan
perhitungan melalui uji Bonferroni. Perhitungan uji lanjut anava ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh variansi yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi
a. Hasil Belajar BiologiHasil perhitungan distribusi hasil belajar biologi dapat dilihat pada Tabel
11, Tabel 12, dan Tabel 13 yang disajikan dibawah ini.1) Hasil Belajar Biologi Ranah KognitifTabel 11. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
2) Hasil Belajar Biologi Ranah AfektifTabel 12. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
10
0102030
55,5
Frek
uens
i
Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
55.5
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
56-6061-6566-7071-7576-8081-8586-90
55,560,565,570,575,580,585,5
101323111331
Jumlah 74
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
60-6364-6768-7172-7576-7980-8384-87
59,563,567,571,575,579,583,5
49
102014152
Jumlah 74
30
60.5 65.5 70.5 75.5 80.5 85.5
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi
a. Hasil Belajar BiologiHasil perhitungan distribusi hasil belajar biologi dapat dilihat pada Tabel
11, Tabel 12, dan Tabel 13 yang disajikan dibawah ini.1) Hasil Belajar Biologi Ranah KognitifTabel 11. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
2) Hasil Belajar Biologi Ranah AfektifTabel 12. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
1323
11 133
60,5 65,5 70,5 75,5 0,5
Nilai
Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
56-6061-6566-7071-7576-8081-8586-90
55,560,565,570,575,580,585,5
101323111331
Jumlah 74
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
60-6364-6768-7172-7576-7980-8384-87
59,563,567,571,575,579,583,5
49
102014152
Jumlah 74
30
60.5 65.5 70.5 75.5 80.5 85.5
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi
a. Hasil Belajar BiologiHasil perhitungan distribusi hasil belajar biologi dapat dilihat pada Tabel
11, Tabel 12, dan Tabel 13 yang disajikan dibawah ini.1) Hasil Belajar Biologi Ranah KognitifTabel 11. Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
2) Hasil Belajar Biologi Ranah AfektifTabel 12. Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
1
0,5 85,5
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
56-6061-6566-7071-7576-8081-8586-90
55,560,565,570,575,580,585,5
101323111331
Jumlah 74
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
60-6364-6768-7172-7576-7980-8384-87
59,563,567,571,575,579,583,5
49
102014152
Jumlah 74
30
60.5 65.5 70.5 75.5 80.5 85.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Gambar 3. Histogram Hasil Belajar Biologi Ranah Fektif
3) Hasil Belajar Biologi Ranah PsikomotorTabel 13. Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
No. Nilai Batas bawah Frekuensi1.2.3.4.5.6.7.
70-7172-7374-7576-7778-7980-8182-83
69,571,573,575,577,579,581,5
149
21101073
Jumlah 74
Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
b. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Metode Belajar Aktif
Data penelitian yang didapatkan meliputi tiga ranah hasil belajar biologi
yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif
merupakan penilaian produk atau konten yang berarti pemahaman siswa terhadap
49 10
20
14 15
205
10152025
59,5 63,5 67,5 71,5 75,5 79,5 83,5
Frek
uens
i
Nilai
Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
149
21
10 107
3
05
10152025
69,5 71,5 73,5 75,5 77,5 79,5 81,5
Frek
uens
i
Nilai
Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
59.5 63.5 67.5 71.5 75.5 79.5 83.5
69.5 71.5 73.5 75.5 77.5 79.5 81.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
materi yang telah diajarkan. Ranah psikomotor merupakan penilaian pada proses
pembelajaran berupa penilaian, keterampilan, dan ranah afektif berupa penilaian
sikap siswa yang dapat diambil dari dua kelas, kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas XI IPA 3 dengan jumlah 38 siswa menggunakan metode belajar
aktif Team Quiz sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebanyak 36 siswa
menggunakan metode belajar konvensional sebagai kelas kontrol.
Berikut ini data penelitian hasil belajar biologi siswa:
1) Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Data penelitian hasil belajar biologi ranah kognitif pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara ringkas
dapat dilihat pada Tabel 14 dan pada diagram batang Gambar 5.
Tabel 14. Diskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari MetodeBelajar Aktif
Hasil Statistik Kelas Kontrol(ceramah)
Kelas Eksperimen(Team Quiz)
MeanStandart Deviasi
VarienceMinimumMaximum
Median
69,5288,023
64,371568670
68,9476,559
43,024568070
N 36 38
2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Data penelitian hasil belajar biologi pada ranah afektif pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara
ringkas dapat dilihat pada Tabel 15 dan pada diagram batang Gambar 6.
Tabel 15. Diskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari MetodeBelajar Aktif
Hasil Statistik Kelas Kontrol(ceramah)
Kelas Eksperimen(Team Quiz)
MeanStandart Deviasi
VarienceMinimumMaximum
Median
74,5833,0469,279
708075
75,7373,732
13,929708374
N 36 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Data penelitian hasil belajar biologi pada ranah psikomotor pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 16 dan pada diagram
batang Gambar 7.
Tabel 16. Diskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari MetodeBelajar Aktif
Hasil Statistik Kelas Kontrol(Konvensional)
Kelas Eksperimen(Team Quiz)
MeanStandart Deviasi
VarienceMinimumMaximum
Median
70.1945,334
28,447608170
77,8684,035
16,280708575
N 36 38
Berdasarkan data yang disajikan pada ketiga Tabel 16, dapat dibuat
diagram batan perbandingan hasil belajar biologi kelas kontrol dengan
konvensional dan kelas eksperimen dengan Team Quiz sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
68,6
68,8
69
69,2
69,4
69,6
KELAS KONTROLRA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIFDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF69,528
33
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Data penelitian hasil belajar biologi pada ranah psikomotor pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 16 dan pada diagram
batang Gambar 7.
Tabel 16. Diskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari MetodeBelajar Aktif
Hasil Statistik Kelas Kontrol(Konvensional)
Kelas Eksperimen(Team Quiz)
MeanStandart Deviasi
VarienceMinimumMaximum
Median
70.1945,334
28,447608170
77,8684,035
16,280708575
N 36 38
Berdasarkan data yang disajikan pada ketiga Tabel 16, dapat dibuat
diagram batan perbandingan hasil belajar biologi kelas kontrol dengan
konvensional dan kelas eksperimen dengan Team Quiz sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIFDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF
KOGNITIF
69,528
68,947
33
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Data penelitian hasil belajar biologi pada ranah psikomotor pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 16 dan pada diagram
batang Gambar 7.
Tabel 16. Diskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari MetodeBelajar Aktif
Hasil Statistik Kelas Kontrol(Konvensional)
Kelas Eksperimen(Team Quiz)
MeanStandart Deviasi
VarienceMinimumMaximum
Median
70.1945,334
28,447608170
77,8684,035
16,280708575
N 36 38
Berdasarkan data yang disajikan pada ketiga Tabel 16, dapat dibuat
diagram batan perbandingan hasil belajar biologi kelas kontrol dengan
konvensional dan kelas eksperimen dengan Team Quiz sebagai berikut:
Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
KOGNITIF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
Gambar 7. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen
c. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Keaktifan Bertanya
Data keaktifan bertanya siswa diperoleh dari perhitungan skor pada angket
keaktifan bertanya siswa. Angket bertanya siswa tersebut disebar pada dua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 74 siswa
74
74,5
75
75,5
76
KELAS KONTROLRA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH AFEKTIFDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF
74,583
66
68
70
72
74
76
78
KELAS KONTROLRA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH PSIKOMOTORDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF
70,194
34
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
Gambar 7. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen
c. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Keaktifan Bertanya
Data keaktifan bertanya siswa diperoleh dari perhitungan skor pada angket
keaktifan bertanya siswa. Angket bertanya siswa tersebut disebar pada dua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 74 siswa
KELAS KONTROL KELASEKSPERIMEN
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH AFEKTIFDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF
AFEKTIF
74,583
75,737
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
METODE BELAJAR AKTIF
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH PSIKOMOTORDITINJAU DARI
METODE BELAJAR AKTIF
PSIKOMOTOR
70,194
77,868
34
Gambar 6. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Kontrol danKelas Eksperimen
Gambar 7. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen
c. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Keaktifan Bertanya
Data keaktifan bertanya siswa diperoleh dari perhitungan skor pada angket
keaktifan bertanya siswa. Angket bertanya siswa tersebut disebar pada dua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 74 siswa
AFEKTIF
PSIKOMOTOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dari kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran
2011/2012. Data keaktifan bertanya siswa berdasarkan perhitungan angket
keaktifan bertanya siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang
selanjutnya dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu: keaktifan bertanya tinggi,
keaktifan bertanya sedang dan keaktifan bertanya rendah. Data sebaran keaktifan
bertanya siswa dapat dilihat pada Tabel 17 dan Tabel 18.
Tabel 17. Penyebaran Skor Keaktifan Bertanya Siswa Kelas KontrolNo Keaktifan Bertanya Skor Frekuensi1.2.3.
TinggiSedangRendah
X1>8469<X2<84
X3<69
32112
Tabel 17 menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelomok kontrol yang
mempunyai keaktifan bertanya tinggi sebanyak 3 siswa. Jumlah siswa yang
memiliki keaktifan bertanya sedang sebanyak 25 siswa, untuk siswa yang
memiliki keaktifan bertanya rendah terdapat 8 siswa.
Tabel 18. Penyebaran Skor Keaktifan Bertanya Siswa Kelas EksperimenNo Keaktifan Bertanya Skor Frekuensi1.2.3.
TinggiSedangRendah
X1>8469<X2<84
X3<69
5312
Tabel 18 menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelas eksperimen dengan
menggunakan metode belajar aktif Team Quiz yang mempunyai keaktifan
bertanya tinggi sebanyak 5 orang, keaktifan bertanya sedang sebanyak 31 siswa
dan keaktifan bertaya rendah sebanyak 2 siswa.
Data hasil belajar biologi siswa ditinjau dari keaktifan bertanya siswa
dapat dilihat dibawah ini:
1) Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Data penelitian pada ranah kognitif pada kelas siswa dengan keaktifan
bertanya tinggi, keaktifan bertanya sedang, dan keaktifan bertanya rendah dapat
dilihat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 19 dan pada diagram batang Gambar 8.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 19. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya siswa
Hasil Statistik Keaktifan BertanyaRendah
KeaktifanBertanya Sedang
KeaktifanBertanya Tinggi
MeanStandart DeviasiVarienceMinimumMaximumMedian
68,5009,354
87,5008656
64,5
68,1356.240
38.942568370
77,6253,662
13,411738378
N 14 52 8
2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Data penelitian hasil belajar siswa pada ranah afektif pada kelas siswa
dengan keaktifan bertanya tinggi, keaktifan bertanya sedang dan keaktifan
bertanya rendah dapat dilihat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 20 dan pada diagram batang Gambar 9.
Tabel 20. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya siswa
Hasil Statistik Keaktifan BertanyaRendah
KeaktifanBertanya Sedang
KeaktifanBertanya Tinggi
MeanStandart DeviasiVarienceMinimumMaximumMedian
75,0713,1259,764
708075
75,4233,494
12,210708375
73,7503,694
13,643708074
N 14 52 8
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Data penelitian hasil belajar siswa pada ranah psikomotor pada kelas siswa
dengan keaktifan bertanya tinggi, keaktifan bertanya sedang dan keaktifan
bertanya rendah dapat dilihat selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 21 dan pada diagram batang Gambar 9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 21. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya siswa
Hasil Statistik Keaktifan BertanyaRendah
KeaktifanBertanya Sedang
KeaktifanBertanya Tinggi
Mean 70,071 75,019 75,500Standart Deviasi 4,665 6,073 5,806Varience 21,764 36,882 33,714Minimum 62 60 65Maximum 80 85 83Median 70 75 76,5N 14 52 8
Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 19, 20 dan 21 di atas
dapat disajikan pada diagram batang Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10.
Gambar 8. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Kognitif
Gambar 9. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Afektif
60.000
70.000
80.000
BERTANYARENDAH
RA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF DITINJAU DARIKEAKTIFAN BERTANYA
68,692
72.000
73.000
74.000
75.000
76.000
BERTANYARENDAH
RA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH AFEKTIFDITINJAU DARI KEAKTIFAN BERTANYA
75,071
37
Tabel 21. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya siswa
Hasil Statistik Keaktifan BertanyaRendah
KeaktifanBertanya Sedang
KeaktifanBertanya Tinggi
Mean 70,071 75,019 75,500Standart Deviasi 4,665 6,073 5,806Varience 21,764 36,882 33,714Minimum 62 60 65Maximum 80 85 83Median 70 75 76,5N 14 52 8
Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 19, 20 dan 21 di atas
dapat disajikan pada diagram batang Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10.
Gambar 8. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Kognitif
Gambar 9. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Afektif
BERTANYARENDAH
BERTANYASEDANG
BERTANYATINGGI
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF DITINJAU DARIKEAKTIFAN BERTANYA
KOGNITIF
68,692 68,094
77,625
BERTANYARENDAH
BERTANYASEDANG
BERTANYATINGGI
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH AFEKTIFDITINJAU DARI KEAKTIFAN BERTANYA
AFEKTIF
75,42375,071
73,750
37
Tabel 21. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya siswa
Hasil Statistik Keaktifan BertanyaRendah
KeaktifanBertanya Sedang
KeaktifanBertanya Tinggi
Mean 70,071 75,019 75,500Standart Deviasi 4,665 6,073 5,806Varience 21,764 36,882 33,714Minimum 62 60 65Maximum 80 85 83Median 70 75 76,5N 14 52 8
Berdasarkan data yang telah disajikan pada Tabel 19, 20 dan 21 di atas
dapat disajikan pada diagram batang Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10.
Gambar 8. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Kognitif
Gambar 9. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Ranah Afektif
KOGNITIF
AFEKTIF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Gambar 10. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya RanahPsikomotor
d) Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa
Hasil belajar biologi meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang berdasarkan metode belajar aktif dan ditinjau dari keaktifan
bertanya siswa. Keaktifan bertanya siswa dapat dikategorikan dalam tingkat
keaktifan bertanya tinggi, sedang, dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 22, Tabel 23, Tabel 24 dan pada diagram batang Gambar 11,
Gambar 12 dan Gambar 13.
Tabel 22. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar KognitifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 79,667 3,512 76,400 3,5072 Sedang 68,905 6,379 67,613 6,1953 Rendah 68,083 9,876 68,500 9,354
65.000
70.000
75.000
80.000
BERTANYARENDAH
RA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAHPSIKOMOTOR DITINJAU DARI KEAKTIFAN
BERTANYA
70,071
38
Gambar 10. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya RanahPsikomotor
d) Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa
Hasil belajar biologi meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang berdasarkan metode belajar aktif dan ditinjau dari keaktifan
bertanya siswa. Keaktifan bertanya siswa dapat dikategorikan dalam tingkat
keaktifan bertanya tinggi, sedang, dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 22, Tabel 23, Tabel 24 dan pada diagram batang Gambar 11,
Gambar 12 dan Gambar 13.
Tabel 22. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar KognitifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 79,667 3,512 76,400 3,5072 Sedang 68,905 6,379 67,613 6,1953 Rendah 68,083 9,876 68,500 9,354
BERTANYARENDAH
BERTANYASEDANG
BERTANYATINGGI
KEAKTIFAN BERTANYA SISWA
HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAHPSIKOMOTOR DITINJAU DARI KEAKTIFAN
BERTANYA
PSIKOMOTOR
70,071
75,50075,01
9
38
Gambar 10. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya RanahPsikomotor
d) Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi Metode Belajar Aktif dan
Keaktifan Bertanya Siswa
Hasil belajar biologi meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor yang berdasarkan metode belajar aktif dan ditinjau dari keaktifan
bertanya siswa. Keaktifan bertanya siswa dapat dikategorikan dalam tingkat
keaktifan bertanya tinggi, sedang, dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan secara ringkas dapat
dilihat pada Tabel 22, Tabel 23, Tabel 24 dan pada diagram batang Gambar 11,
Gambar 12 dan Gambar 13.
Tabel 22. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar KognitifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 79,667 3,512 76,400 3,5072 Sedang 68,905 6,379 67,613 6,1953 Rendah 68,083 9,876 68,500 9,354
PSIKOMOTOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 23. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar AfektifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 74,000 4,163 73,600 4,1592 Sedang 74,143 3,038 76,290 3,5613 Rendah 75,500 3,000 72,5 3,536
Tabel 24. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada KelasKontrol Dan Kelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar PsikomotorKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 72,333 8,083 77,400 3,7822 Sedang 70,571 5,784 78,032 4,1433 Rendah 69,000 3,838 76,5 4,950
Berdasarkan Tabel 22, 23 dan 24 yang merupakan diskripsi dasil belajar
biologi yang ditinjau dari keaktifan bertanya pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dapat disajikan dalam bentuk diagram batang hasil perbandingan
antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang ditinjau dari keaktifan bertanya
siswa dalam kategori tinggi, sedang dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Gambar 11. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
60.000
65.000
70.000
75.000
80.000
Rendah SedangRA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARA METODEBELAJAR AKTIFDAN KEAKTIFAN BERTANYA
68,083 68,905
Kelas Kontrol
39
Tabel 23. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar AfektifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 74,000 4,163 73,600 4,1592 Sedang 74,143 3,038 76,290 3,5613 Rendah 75,500 3,000 72,5 3,536
Tabel 24. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada KelasKontrol Dan Kelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar PsikomotorKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 72,333 8,083 77,400 3,7822 Sedang 70,571 5,784 78,032 4,1433 Rendah 69,000 3,838 76,5 4,950
Berdasarkan Tabel 22, 23 dan 24 yang merupakan diskripsi dasil belajar
biologi yang ditinjau dari keaktifan bertanya pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dapat disajikan dalam bentuk diagram batang hasil perbandingan
antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang ditinjau dari keaktifan bertanya
siswa dalam kategori tinggi, sedang dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Gambar 11. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
VARIABEL BEBAS
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARA METODEBELAJAR AKTIFDAN KEAKTIFAN BERTANYA
KOGNITIF
67,613
79,667
76,400
68,50068,905
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
39
Tabel 23. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Ditinjau Dari KeaktifanBertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada Kelas Kontrol DanKelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar AfektifKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 74,000 4,163 73,600 4,1592 Sedang 74,143 3,038 76,290 3,5613 Rendah 75,500 3,000 72,5 3,536
Tabel 24. Diskripsi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Ditinjau DariKeaktifan Bertanya Siswa Tinggi, Sedang Dan Rendah Pada KelasKontrol Dan Kelas Eksperimen
No Keaktifanbertanya
Hasil Belajar PsikomotorKelas Kontrol Kelas Eksperimen
Mean SD Mean SD1 Tinggi 72,333 8,083 77,400 3,7822 Sedang 70,571 5,784 78,032 4,1433 Rendah 69,000 3,838 76,5 4,950
Berdasarkan Tabel 22, 23 dan 24 yang merupakan diskripsi dasil belajar
biologi yang ditinjau dari keaktifan bertanya pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor dapat disajikan dalam bentuk diagram batang hasil perbandingan
antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang ditinjau dari keaktifan bertanya
siswa dalam kategori tinggi, sedang dan rendah pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Gambar 11. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARA METODEBELAJAR AKTIFDAN KEAKTIFAN BERTANYA
KOGNITIF
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Gambar 12. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
Gambar 13. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
70.000
71.000
72.000
73.000
74.000
75.000
76.000
77.000
Rendah SedangRA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARAMETODE BELAJAR AKTIF DAN KEAKTIFAN
BERTANYA
74, 143
75,500
Kelas Kontrol
64.00066.00068.00070.00072.00074.00076.00078.00080.000
Rendah Sedang
RA
TA
-RA
TA
HA
SIL
BE
LA
JAR
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARAMETODE BELAJAR AKTIF DAN KEAKTIFAN
BERTANYA
70,57169,00
Kelas Kontrol
40
Gambar 12. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
Gambar 13. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
VARIABEL BEBAS
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARAMETODE BELAJAR AKTIF DAN KEAKTIFAN
BERTANYA
AFEKTIF
74, 143 74,00073,600
76,290
72,500
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
VARIABEL BEBAS
HASIL BELAJAR BIOLOGI INTERAKSI ANTARAMETODE BELAJAR AKTIF DAN KEAKTIFAN
BERTANYA
PSIKOMOTOR
70,571
72,333
78,03276,500
77,400
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
40
Gambar 12. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
Gambar 13. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor BerdasarkanInteraksi antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan Bertanya Siswa
AFEKTIF
PSIKOMOTOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi
yang terdistribusi normal. Populasi yang terdistribusi normal merupakan prasyarat
dari uji hipotesis anava dua jalan. Kriteria yang harus dipenuhi adalah populasi
yang terdistribusi normal jika nilai signifikansi probabilitasnya (p) lebih besar dari
nilai signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif
dan psikomotor Lampiran 4 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 25 dan
Tabel 26.
Tabel 25. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, danPsikomotor Berdasarkan Metode Belajar Aktif
HasilBelajar
P-value Kriteria KeputusanUji H0Konvensional Team Quiz
Kognitif 0,067 0,076 p-value > 0,05 diterimaAfektif 0,212 0,075 p-value > 0,05 diterimaPsikomotor 0,702 0,116 p-value > 0,05 diterima
Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, danPsikomotor Ditinjau dari Keaktifan Bertanya Belajar Siswa
HasilBelajar
P-valueKriteria
KeputusanUji H0Keaktifan
BertanyaRendah
KeaktifanBertanyaSedang
KeaktifanBertanyaTinggi
Kognitif 0,093 0,057 0,239 p-value > 0,05 diterimaAfektif 0,546 0,134 0,318 p-value > 0,05 diterimaPsikomotor 0,588 0,070 0,859 p-value > 0,05 diterima
Tabel 25, dan Tabel 26 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas
Anderson-Darling nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi 0,05
sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa semua
sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi-variansi pada
populasi sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas ini menggunakan uji
Levene’s. criteria pengujian adalah variansi populasi baik metode belajar aktif
maupun keaktifan bertanya siswa dinyatakan homogen jika nilai signifikansinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
lebih besar dari nilai α = 0,05. Sebaliknya apabila nilai p lebih kecil dari α maka
dapat dinyatakan tidak homogen. Hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor berdasarkan metode belajar aktif dan ditinjau dari keaktifan bertanya
siswa Lampiran 4 dan secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, danPsikomotor Berdasarkan Metode Belajar Aktif dan ditinjau dariKeaktifan Bertanya Siswa
UjiHomogenitas
P- valueKriteria Keputusan
Uji H0Metode
Belajar AktifKeaktifanBertanya
Nilai KognitifNilai AfektifNilai Psikomotor
0,3720,4670,075
0,0930,7840,430
p-value > 0,05p-value > 0,05p-value > 0,05
DiterimaDiterimaDiterima
Tabel 27 menunjukkan bahwa nilai probabilitas untuk semua variansi
berdassrkan Metode Belajar Aktif dan keaktifan bertanya siswa lebih dari nilai
signifikan 0,05 sehingga keputusan untuk H0 diterima. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel mempunyai variansi model pembelajaran
(H0Konvensional= H0Metode Belajar Aktif Team Quiz) dan keaktifan bertanya siswa (H0tinggi =
H0sedang= H0rendah) yang homogen.
3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis varian dua jalan
untuk sel yang tidak sama melalui General Linear Model. Prasyarat uji anava dua
jalan yaitu uji normalitas dan homogenitas telah terpenuhi. Sampel populasi harus
terdisrtibusi secara normal dan memiliki variansi yang sama.
Kriteria yang digunakan didalam pengambilan keputusan hipotesis adalah
tingkat signifikasi 0,05 yaitu H0 ditolak jika signifikasi < 0,05. Hal ini berarti
sig< 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan sebaliknya apabila signifikasi >
0,05 maka hipotesis nihil diterima.
a. Hipotesis Pertama
Hasil analisis pengaruh penerapan metode belajar aktif Team Quizterhadap hasil belajar biologi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan seltak sama pada Lampiran 5 dan disajikan pada Tabel 28.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 28. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama HasilBelajar Biologi Berdasarkan Metode Belajar Aktif(A)
SumberRanahHasil
BelajarFhitung P-value Kriteria Keputusan Uji H0
A Kognitif 0,12 0,734 P-value > 0,05Diterima
Tidak BerbedaNyata
A Afektif 2,34 0,130 P-value > 0,05Diterima
Tidak BerbedaNyata
A Psikomotor 37,14 0,000 P-value < 0,05 DitolakBerbeda Nyata
Berdasarkan Tabel 28 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Perhitungan pada ranah kognitif dan ranah afektif, H0A diterima HaA
ditolak yang berarti hasil belajar pada ranah kognitif antara kelas kontrol
dengan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan metode
belajar aktif Team Quiz tidak berbeda nyata sehingga penerapan metode
belajar aktif Team Quiz tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi pada
ranah kognitif dan ranah afektif.
2) Perhitungan pada ranah psikomotor, H0A ditolak HaA diterima yang berarti
hasil belajar pada ranah psikomotor antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
dengan penerapan metode belajar aktif Team Quiz berpengaruh terhadap hasil
belajar biologi pada ranah psikomotor.
b. Hipotesis Kedua
Hasil perhitungan dari hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektifdan psikomotor ditinjau dari keaktifan bertanya siswa menggunakan variansi duajalan dengan sel tak sama pada Lampiran 5 dan disajikan pada Tabel 29.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 29. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama HasilBelajar Biologi Ditinjau Dari Keaktifan Bertanya Siswa (B)
SumberRanahHasil
BelajarFhitung P-value Kriteria Keputusan Uji H0
B Kognitif 6,99 0,002 P-value <0,05
DitolakBerbeda Nyata
B Afektif 0,96 0,389 P-value >0,05
DiterimaTidak Berbeda
Nyata
B Psikomotor 4,24 0,018 P-value <0,05
DitolakBerbeda Nyata
Berdasarkan Tabel 29 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Perhitungan pada ranah kognitif dan pada ranah psikomotor, H0A ditolak
HaB diterima yang berarti hasil belajar biologi pada keaktifan bertanya siswa
tinggi, sedang, dan rendah berbeda nyata sehingga keaktifan bertanya siswa
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar siswa.
2) Perhitungan pada ranah afektif, H0A diterima HaB ditolak yang berarti hasil
belajar biologi pada keaktifan bertanya siswa tinggi, sedang, dan rendah tidak
berbeda nyata sehingga keaktifan bertanya siswa tidak berpengaruh nyata
terhadap hasil belajar biologi siswa.
c. Hipotesis Ketiga
Hasil perhitungan dari hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif,dan psikomotor berdasarkan metode belajar aktif dan ditinjau dari keaktifanbertanya siswa dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel taksama pada Lampiran 5 dan disajikan pada Tabel 30.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tabel 30. Hasil Analisis Interaksi antara Metode Belajar Aktif dan KeaktifanBertanya Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
SumberRanahHasil
BelajarFhitung P-value Kriteria Keputusan Uji H0
AB Kognitif 0,202 0,446 P-value >0,05
Diterima,Tidak Ada Interaksi
AB Afektif 0,933 0,983 P-value >0,05
Diterima,Tidak Ada Interaksi
AB Psikomotor 0,410 0,156 P-value >0,05
Diterima,Tidak Ada Interaksi
Berdasarkan Tabel 30 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Perhitungan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, H0AB diterima
HaAB ditolak yang berarti tidak terdapat interaksi antara metode belajar aktif
dengan keaktifan bertanya siswa terhadap hasil belajar biologi siswa.
Interaksi antara penerapan metode belajar aktif dan keaktifan bertanya
siswa pada hasil belajar biologi ranah kognitif dapat dilihat pada Gambar 13
t i n g g is e d a n gr e n d a h8 0
7 5
7 0
t e a m q u i zk o n v e n s i o n a l
8 0
7 5
7 0
M e t o d e B e l a j a r A k t i f
K e a k t i f a n B e r t a n y a
k o n v e n s i o n a lt e a m q u i z
B e l a j a r A k t i fM e t o d e
r e n d a hs e d a n gt i n g g i
B e r t a n y aK e a k t i f a n
G r a f i k I n t e r a k s i M e t o d e B e l a j a r A k t i f d e n g a n K e a k t i f a n B e r t a n y aD a t a M e a n s
Gambar 14. Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan BertanyaSiswa terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Grafik interaksi antar metode belajar aktif dan keaktifan bertanya siswa
terhadap hasil belajar ranah kognitif pada Gambar 14 menunjukkan terdapat
perpotongan antara profil kelas kontrol dan kelas eksperimen pada keaktifan
bertanya rendah namun tidak menunjukkan adanya interaksi antara penerapan
metode belajar aktif Team Quiz dengan keaktifan bertanya siswa. Grafik tersebut
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
eksperimen. Hasil belajar kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen
pada keaktifan bertanya tinggi, dan rendah, namun perbedaan tersebut tidak
signifikan, sehingga menunjukkan tidak terdapat interaksi antara metode belajar
aktif dan keaktifan bertanya siswa terhadap hasil belajar biologi pada ranah
kognitif. Hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding hasil belajar
kelas kontrol bila dilihat dari keaktifan bertanya sedang.
t in g g is e d a n gr e n d a h
7 6
7 5
7 4
7 3
7 2
t e a m q u izko n v e n s io n a l
7 6
7 5
7 4
7 3
7 2
M e t o d e B e la ja r A k t if
K e a k t ifa n B e r t a n y a
k o n v e n s io n a lte am q u iz
B e la j a r A k tifM e to d e
r e n d a hse d a n gtin g g i
B e r ta n y aK e a k tifa n
I n te r a c t i o n P l o t f o r n i l a iD a ta M e a n s
Gambar 15. Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan Keaktifan BertanyaSiswa terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Grafik 15 apabila dilihat dari keaktifan bertanya siswa terdapat
perpotongan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dan terdapat perpotongan
dengan keaktifan bertanya siswa antara ke tiga profil keaktifan bertanya tinggi,
sedang dan rendah bila dilihat dari metode belajar aktif. Walaupun grafik
tersebut menunjukkan perpotongan antar profil, namun hal tersebut tidak
menunjukkan adanya interaksi penerapan metode belajar aktif Team Quiz dengan
keaktifan bertanya siswa. Grafik tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil belajar
biologi kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen pada keaktifan
bertanya rendah namun perbedaan tersebut tidak signifikan, sehingga
menunjukan tidak terdapat interaksi antara metode belajar aktif dan keaktifan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
bertanya siswa terhadap hasil belajar biologi pada ranah afektif. Hasil belajar
kelas eksperimen selalu lebih tinggi dibanding hasil belajar kelas kontrol bila
dilihat dari keaktifan bertanya sedang dan rendah.
t in g g is e d a n gr e n d a h
7 8
7 6
7 4
7 2
7 0
t e a m q u izko n v e n s io n a l
7 8
7 6
7 4
7 2
7 0
M e t o d e B e la ja r A k t if
K e a k t ifa n B e r t a n y a
k o n v e n s io n a lte am q u iz
B e la j a r A k tifM e to d e
r e n d a hse d a n gtin g g i
B e r ta n y aK e a k tifa n
G r a f i k In te r a k s i M e to d e B e l a ja r A k t i f d a n K e a k t i f a n B e r ta n y aD a ta M e a n s
Gambar 16. Grafik Interaksi Antara Metode Belajar Aktif dan KeaktifanBertanya Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Grafik 16 menunjukkan adanya perpotongan pada profil keaktifan
bertanya siswa tinggi dan sedang, namun tidak terdapat perpotongan apabila
dilihat dari metode belajar aktif Team Quiz dengan keaktifan bertanya siswa.
Grafik tersebut menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen sehingga menunjukan tidak terdapat interaksi antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Grafik 16 hasil belajar pada kelas
eksperimen selalu lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol bila dilihat
pada keaktifan bertanya siswa tinggi, sedang maupun rendah.
4. Uji Lanjut Pasca Anava
Analisa uji lanjut dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari
masing-masing perlakuan saat uji anava dua jalan memberikan keputusan H0
ditolak (terdapat perbedaan yang nyata). Perhitungan uji lanjut untuk sel yang tak
sama pada penelitian ini menggunakan uji Bonferroni.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Kriteria yang digunakan didalam pengambilan keputusan hipotesis adalah
tingkat signifikasi 0,05 dengan daerah kritisnya H0 ditolak jika sig < 0,05. Hal ini
berarti jika sig < 0,05 maka hipotesis nihil ditolak dan sebaliknya apabila sig
>0,05 maka hipotesis nihil diterima. Tingkat pengaruh yang lebih baik dapat
dilihat pada perbedaan rataan.
a. Analisis Uji Lanjut Hipotesis Pertama
1) Ranah Kognitif
Hasil perhitungan anava menunjukan p-value > 0,05 maka H0 diterima.
Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata yang nyata antara kelas
konvensional dan kelas eksperimen pada hasil belajar biologi ranah kognitif.
Penerapan metode belajar aktif Team Quiz tidak efektif terhadap pencapaian hasil
belajar pada ranah kognitif.
2) Ranah Afektif
Hasil perhitungan anava menunjukan p-value > 0,05 maka H0 diterima.
Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan rerata yang nyata antara kelas
konvensional dan kelas eksperimen pada hasil belajar biologi ranah kognitif.
Penerapan metode belajar aktif Team Quiz tidak efektif terhadap pencapaian hasil
belajar pada ranah afektif.
3) Ranah Psikomotor
Hasil uji lanjut untuk pengaruh metode belajar aktif Team Quiz dapat
dilihat pada Lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 31 sebagai
berikut:
Tabel 31. Hasil Uji Lanjut Anava (Uji Bonferroni) Pengaruh Metode BelajarAktif Team Quiz terhadap Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
MetodeBelajar Aktif
Differenceof Mean
SE ofDifference
P-value Kriteria KeputusanUji H0
Team Quiz–Konvensional
7,186 1,179 0,0000 p-value <0,05
Ditolak,BerbedaNyata
Perhitungan nilai probabilitas menunjukan p-value = 0,0000<0,05 maka
H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang nyata
antara kelas konvensional dan kelas eksperimen dengan penerapan metode belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
aktif Team Quiz pada hasil belajar ranah psikomotor. Diketahui dari rerata hasil
belajar psikomotor kelas kelas eksperimen lebih tinggi dibanding rerata hasil
belajar psikomotor kelas kontrol dengan konvensional sehingga dapat di
interpretasikan Team Quiz lebih baik daripada konvensional.
b. Analisa Uji Lanjut Hipotesis Kedua
Berdasarkan hasil hipotesis diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar biologi antara siswa dengan keaktifan bertanya tinggi, sedang dan rendah,
sehingga keaktifan bertanya siswa berpengarauh terhadap hasil belajar biologi
pada ranah kognitif dan psikomotor, sedangkan pada ranah afektif tidak terdapat
perbedaan yang nyata pada hasil belajar biologi karena H0B diterima H0a
diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan nyata pada reratanya. Hasil uji
lanjut untuk mengetahui pengaruh keaktifan bertanya siswa dapat dilihat pada
Lampiran 5 dan secara ringkas disajikan pada Tabel 32 sebagai berikut.
Tabel 32. Hasil Uji Lanjut Anava Pengaruh Keaktifan Bertanya dengan HasilBelajar Biologi
KeaktifanBertanya
Siswa
Ranah DifferenceOf Means
P-Value Kriteria KeputusanUji H0
Sedang-Rendah
Kognitif 0,1214 1,0000 p-value > 0,05 H0 diterima,Tidak Berbeda
NyataPsikomotor 1,690 0,8117 p-value > 0,05 H0 diterima,
Tidak BerbedaNyata
Tinggi-Rendah
Kognitif 9,6427 0,0082 p-value < 0,05 H0 ditolak,Berbeda Nyata
Psikomotor 1,964 1,0000 p-value> 0,05 H0 diterima,Tidak Berbeda
NyataTinggi-Sedang
Kognitif 9,521 0,0012 p-value < 0,05 H0 ditolakBerbeda Nyata
Psikomotor 0,2735 1,0000 p-value> 0,05 H0 diterima,Tidak Berbeda
Nyata
Berdasarkan Tabel 32 merupakan hasil uji lanjut anava antara keaktifan
bertanya dengan hasil belajar biologi dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) H0(keaktifan bertanya sedang-rendah) diterima Ha(keaktifan bertanya sedang-rendah) ditolak
artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar biologi ranah kognitif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
dan psikomotor yang signifikan antara keaktifaan bertanya sedang dengan
keaktifan bertanya rendah. Hasil belajar pada ranah kognitif dan psikomotor
memiliki selisih yang sedikit sehingga dapat diinterpetsikan bahwa hasil
belajar biologi pada keaktifan bertanya sedang dan keaktifan bertanya rendah
tidak ada perbedaan nyata.
2) H0(keaktifan bertanya tinggi-rendah) ditolak Ha(keaktifan bertanya tinggi-rendah) diterima artinya
terdapat perbedaan rerata pada hasil belajar biologi pada ranah kognitif yang
nyata antara keaktifan bertanya tinggi dengan keaktifan bertanya rendah.
Namun pada ranah psikomotor H0(kekatifan bertanya tinggi-rendah) diterima Ha(keaktifan
bertanya tinggi-rendah) ditolak yang berarti pada hasil belajar biologi pada ranah
psikomotor tidak terdapat perbedaan rerata hasil belajar yang nyata antara
keaktifan bertanya tinggi dengan keaktifan bertanya rendah.
3) H0(keaktifan bertanya tinggi-sedaang) ditolak Ha(keaktifan bertanya tinggi-sedang) diterima
artinya terdapat perbedaan rerata pada hasil belajar biologi pada ranah kognitif
yang nyata antara keaktifan bertanya tinggi dengan keaktifan bertanya rendah.
Namun pada ranah psikomotor H0(kekatifan bertanya tinggi-sedang) diterima Ha(keaktifan
bertanya tinggi-rendah) ditolak yang berarti pada hasil belajar biologi pada ranah
psikomotor tidak terdapat perbedaan reratahasil belajar yang nyata antara
keaktifan bertanya tinggi dengan keaktifan bertanya rendah.
c. Analisis Uji Lanjut Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan hasil
belajar biologi pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor H0AB diterima,
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara variabel metode
belajar aktif dan keaktifan bertanya siswa terhadap hasil belajar ranah kognitif,
afektif dan psikomotor. Hal ini dapat menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan hasil belajar ranah kognitif, afektif adan psikomotor antara
konvensional dengan metode belajar aktif Team Quiz pada keaktifan bertanya
tinggi, sedang, dan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
B. Pembahasan Hasil Analisis
1. Hipotesis Pertama
Berdasarkan hasil uji anava diketahui bahwa penerapan Team Quiz tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena siswa yang sudah terbiasa dengan pembelajaran
yang terpusat pada guru (teacher center). Semua materi disampaikan oleh guru
secara lengkap sehingga pada saat materi disampaikan oleh teman sebaya, merasa
kurang yakin dan percaya pada konsep materi yang disampaikan pada teman
sebayanya. Akibatnya pemahaman siswa terhadap materi tidak optimal.
Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen, siswa dikelompokan
menjadi empat tim yang terdiri dari tim 1, 2, 3, dan 4. Selajutnya guru
menjelaskan materi secara klasikal. Dalam pembelajaran Team Quiz salah satu hal
yang penting adalah diskusi kelompok. Pada diskusi kelompok, guru memberikan
tugas pada siswa untuk mendiskusikan atau mempelajari bersama-sama materi
yang sistem gerak yang meliputi struktur dan fungsi, bentuk dan komponen,
proses pembentukan tulang, macam-macam sendi, dan kelainan pada tulang. Pada
saat diskusi kelompok terlihat beberapa siswa yang tidak aktif dalam diskusi,
setelah diskusi kelompok selesai maka dilakukan presentasi dari hasil diskusi
kelompok dan menerangkannya kepada teman sekelas yang dilanjutkan dengan
pertandingan akademis.
Pertandingan akademis ini terlihat sebagian besar siswa aktif bertanya
maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim lain. Menurut Roestiyah
(1986: 70) kegiatan bertanya dan menjawab merupakan cara dimana
guru/pengajar dan siswa aktif bersama, pengajar memberikan pertanyaan dan
siswa memberikan jawaban, pendapat, ide atau gagasan. Arif (2002) menyatakan
tanya jawab merupakan suatu teknik penyampaian pelajaran dengan cara
pengajuan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Metode belajar aktif Team Quiz
dapat digunakan untuk mengembangkan keaktifan siswa dalam bertanya dan
menjawab. Dalvi (2006) menyatakan bahwa Team Quiz dapat menghidupkan
suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya maupun menjawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Kendala yang dihadapi dalam penerapan Team Quiz adalah kegaduhan
yang terjadi di dalam kelas dan kelompok pemandu kuis yang bertanggung jawab
memandu kurang memahami materi sehingga penyampaian materi kurang
optimal. Chi & Roscoe (2007) mengutarakan bahwa rendahnya keberhasilan
pemandu dapat disebabkan oleh sulitnya menghindari materi yang sulit diajarkan.
Selain itu ketidak percayaan dan kekurangyakinan siswa pada materi yang
disampaikan oleh teman.
Hasil uji anava menunjukkan penerapan metode belajar aktif Team Quiz
tidak berpengaruh pada hasil belajar ranah afektif. Hal ini terjadi karena siswa
masih asing dengan penerapan metode belajar aktif Team Quiz dan siswa masih
terbiasa dengan metode pembelajaran yang konvensional seperti ceramah,
sehingga pada pertemuan pertama pada kelas eksperimen ini hasil belajar siswa
pada ranah afektif masih belum mengalami perubahan. Selain itu kebanyakan
siswa kurang tertib saat mengikuti pembelajaran, sebagian siswa memilih untuk
melemparkan tanggung jawab ke teman, siswa kurang memperhatikan teman saat
mempresentasikan makalah.
Sementara itu pada hasil uji anava dua jalan menunjukkan adanya
pengaruh penerapan metode Team Quiz terhadap hasil belajar ranah psikomotor,
dari perhitungan uji lanjut dengan uji Bonferroni diketahui bahwa kelas
eksperimen dengan Team Quiz lebih baik dibanding kelas kontrol. Tim siswa
dilatih untuk teliti dalam mengembangkan konsep materi, disiplin didalam proses
pembelajaran, bertanggung jawab dalam mempresentasikan materi, serta kerja
sama kelompok dalam menyiapkan materi dan memecahkan masalah yang
dihadapai dalam kelompok. Cary J. Roseth, et. al (2008) menyatakan,
“The greater the students’ teamwork skills, the higher will be the quality and
quantity of their learning. Operationally, teamwork skills are defined by
specifying which behaviors are and are not appropriate within learning
groups”.
Semakin besar keterampilan siswa dalam kerjasama tim, semakin tinggi kualitas
dan kuantitas pembelajaran mereka. Secara operasional, keterampilan kerja sama
tim didefinisikan dengan menetapkan perilaku dan tidak dalam kelompok belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
2. Hipotesis Kedua
Hasil perhitungan uji hipotesis menunjukkan bahwa keaktifan bertanya
siswa berpengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif. Berdasarkan perhitungan
Bonferroni diketahui bahwa rerata hasil belajar kognitif siswa keaktifan bertanya
sedang lebih tinggi dari siswa keaktifan bertanya rendah dan tidak terdapat
perbedaan yang nyata rerata hasil belajar kognitif. Hal ini dapat dikarenakan siswa
dengan keaktifan bertanya sedang dan rendah masih belum cukup memiliki
kesadaran untuk dapat mencapai keberhasilan dalam belajar. Keinginan yang kuat
dapat menyebabkan siswa berupaya keras dalam belajar sehingga dapat mencapai
hasil yang diharapkan. Hasruddin (2004) dalam jurnal penelitian pendidikan
menyatakan bahwa melalui pertanyaan yang diajukan dapat membantu siswa
dalam belajar memahami materi pelajaran melalui teks tertulis atau sumber lain
dan bukan sekedar menghafal. Menurut Enis Marzano dalam Arnyana (2004)
mengajukan pertanyaan dan menberikan jawaban pertanyaan merupakan salah
satu indikator sari siswa yang berpikiran kritis.
Pada hasil perhitungan anava tingkat lajut dengan uji Bonferroni pada
hasil belajar biologi pada ranah psikomotor dapat diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan rerata pada hasil belajar siswa keaktifan bertanya sedang dengan
keaktifan bertanya siswa rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
penggunaan metode belajar aktif Team Quiz pada kelas eksperimen sama baiknya
dengan penggunaan metode konvensional dengan metode ceramah pada kelas
kontrol.
Berdasarkan hasil uji anava dapat diketahui bahwa penerapan metode
belajar aktif Team Quiz tidak memberikan pengaruh terhadap hasil belajar ranah
afektif. Hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan oleh siswa yang masih sulit
untuk lebih aktif didalam kelas karena masih terbiasa dengan metode
pembelajaran konvensional yang hanya ceramah. Sehingga tidak terdapat
interaksi pada penerapan metode belajar aktif Team Quiz dengan keaktifan
bertanya siswa tinggi, sedang dan rendah pada hasil belajar ranah afektif. Pada
pengamatan siswa dengan keaktifan bertanya masih banyak siswa yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
memilih untuk diam dan terkesan pasif. Hal ini dapat disebabkan karena siswa
masih merasa takut untuk bertanya, merasa tidak penting untuk menanggapi
pertanyaan teman sendiri dan merasa bahwa apabila mengajukan pertanyaan maka
akan dianggap bohoh sehingga masih bnyak siswa memilih untuk berdiam diri,
namun hasil yang diperoleh dari kelas eksperimen yang menerapkan metode Team
Quiz pada hasil belajar ditinjau dari keaktifan bertanya siswa lebih baik daripada
hasil belajar ditinjau dari keaktifan bertanya pada kelas kontrol yang menerapkan
metode konvensional.
Berdasarkan uji hipotesis diketahui adanya pengaruh keaktifan bertanya
terhadap hasil belajar pada ranah kognitif pada siswa keaktifan bertanya tinggi
dengan keaktifan bertanya rendah. Perhitungan uji lanjut Bonferroni menunjukkan
rerata hasil belajar kognitif siswa keaktifan bertanya tinggi lebih tinggi dari siswa
dengan keaktifan bertanya sedang dan rendah, sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa keaktifan bertanya tinggi lebih baik daripada keaktifan bertanya sedang
dan rendah untuk mencapai hasil belajar ranah kognitif. Hal ini dikarenakan siswa
dengan keaktifan bertanya tinggi dan sedang memiliki dorongan dan keinginan
untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran yang optimal sehingga dapat berhasil
dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Siswa yang memiliki dorongan
akan menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan
mengingat apa yang telah dipelajari.
Pada hasil uji lanjut anava dengan menggunakan uji Bonferroni dapat
diketahui bahwa hasil belajar biologi pada ranah psikomotor tidak terdapat
perbedaan rerata yang nyata pada keaktifan bertanya siswa tinggi dengan
keaktifan bertanya siswa rendah, sehingga pada hasil belajar biologi ranah
psikomotor tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
siswa menganggap bukan tanggung jawab lagi karena didalam kelompok sudah
ada yang lebih pintar dari diri siswa. Hasil belajar biologi ranah psikomotor pada
siswa keaktifan bertanya tinggi dan keaktifan bertanya rendah tidak terdapat
perubahan pada kelas eksperimen dengan penerapan metode belajar aktif Team
Quiz dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pada kelas kontrol dengan metode konvensional yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
menggunakan metode ceramah sama baiknya dengan kelas eksperimen yang
menggunakan metode belajar aktif Team Quiz.
Perhitungan lanjut anava dengan menggunakan uji Bonferroni pada hasil
belajar biologi pada ranah kognitif pada siswa keaktifan bertanya tinggi dengan
keaktifan bertanya sedang menunjukkan reeata hasil belajar kognitif siswa
keaktifan bertanya tinggi lebih baik daripada siswa keaktifan bertanya sedang
sehingga dapat diinterpretasikan bahwa keaktifan bertanya tinggi lebih baik dari
keaktifan bertanya sedang dan rendah untuk pencapaian hasil belajar biologi ranag
kognitif. Hal ini dapat dikarenakan siswa dengan keaktifan bertanya tinggi lebih
memahami materi pembelajaran sehingga dapat mengetahui jawaban apa yang
mereka tidak ketahui sehingga tidak terjadi salah konsep. Sedangkan pada siswa
yang memiliki keaktifan bertanya sedang dan rendah hasil belajar biologi lebih
rendah dari siswa dengan keaktifan bertanya tinggi dapat dikarenakan siswa
kurang memahami materi dan takut untuk bertanya apa yang mereka tidak
ketahui. Nurhayati (2007) dalam penelitian pada kelas X AK SMK Negeri 3
Jepara mengatakan bahwa dengan bertanya siswa dapat lebih memahami materi
dan dapat meningkatkan hasil belajar. Sedangkan Liang Gie(1994),
mengungkapkan bahwa agar siswa memperoleh hasil belajar yang baik maka
perlu minat untuk belajar yaitu seberapa jauh siswa menaruh perhatian terhadap
berbagai hal yang perlu dipelajari.
Menurut hasil perhitungan lanjut anava dengan menggunakan uji
Bonferroni hasil belajar biologi pada ranah psikomotor tidak ditemukan adanya
perbedaan yang signifikan pada siswa keaktifan bertanya tinggi denga siswa
keaktifan bertanya sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa pada siswa keaktifan
bertanya tinggi dengan siswa keaktifan bertanya sedang tidak berbeda nyata dan
hal ini dapat diinterpretasikan bahwa penerapan metode belajar aktif Team Quiz
pada kelas eksperimen sama baiknya dengan penggunaan metode belajar
konvensional dengan penerapan ceramah. Walaupun terdapat perbedaan rerata
yang tidak berbeda nyata, pada kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dapat terjadi karena siswa pada
kelas eksperimen memiliki sikap ilmiah yang lebih menonjol daripada siswa pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
kelas kontrol. Siswa memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
presentasi untuk menyampaikan materi pada teman, serta memiliki kebersamaan
pada teman sekelompok. Rizka (2009) mengungkapkan bahwa dalam
mengunakan metode belajar aktif dengan Team Quiz hasil pembelajaran begitu
memuaskan dan sesuai dengan target yang diinginkan. Proses belajar mengajar
dengan menggunakan Team Quiz siswa bersama-sama dengan kelompok
mempelajari materi dalam lember kerja, saling memberikan arahan, saling
memberikan pertanyaan dan jawaban. Zain Aswan dan Bahri Syaiful (2006),
mengutarakan bahwa pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika siswa sedang ribut dan mengantuk, serta dapat menggembangkan
keberanian dan keterampilan siswa untuk menjawab dan mengemukakan
pendapat.
3. Hipotesis Ketiga
Hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada interaksi antara penerapan
metode belajar aktif Team Quiz dengan keaktifan bertanya siswa terhadap hassil
belajar biologi pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan grafik
interaksi dapat diketahui bahwa Team Quiz sama baiknya dengan metode belajar
konvensional untuk keaktifan bertanya tinggi, sedang, dan rendah. Hasil belajar
psikomotor dan afektif pada kelas eksperimen menunjukkan lebih baik dari kelas
kontrol untuk keaktifan bertanya tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dikarenakan
keaktifan bertanya dan metode belajar aktif memiliki pengaruh sendiri-sendiri
terhadap hasil belajar. Keaktifan bertanya siswa mendorong siswa untuk dapat
aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan baik sedangkan metode belajar
aktif hanya salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat
dilakukan oleh guru maupun pengajar, keaktifan bertanya memiliki pengaruh
yang lebih dominan terhadap pencapaian hasil belajar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan bertanya lebih
berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar daripada metode belajar aktif yang
diterapkan oleh pengajar. Keaktifan bertanya berpengaruh terhadap hasil belajar
ranah kognitif dan psikomotor. Metode belajar aktif Team Quiz hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
berpengaruh terhadap ranah psikomotor. Keaktifan bertanya mendorong siswa
untuk dapat berikir kritis dan melakukan kegiatan belajar yang aktif. Keaktifan
bertanya yang tinggi dapat membuat siswa lebih memahami materi dan lebih
mendorong siswa untuk lebih giat belajar untuk memperoleh hassil yang optimal
dengan metode belajar aktif apapun sehingga keaktifan bertanya siswa tidak
berpengaruh pada metode belajar aktif. Selain itu Team Quiz yang baru pertama
kali diterapkan membutuhkan waktu yang lama untuk diterapkan pada siswa
hingga siswa mampu beradaptasi dan terbiasa dengan pembelajaran yang
menekankan pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang akhirnya
mampu berinteraksi dengan keaktifan bertanya siswa yang telah ada bahkan
mampu meningkatkan keaktifan siswa. Metode belajar aktif yang baik dan
keaktifan bertanya siswa yang tinggi diharapkan mampu memberikan pencapaian
hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor yang optimal.
Selain itu banyak faktor lain yang mempengaruhi ketercapaian hasil
belajar selain metode belajar aktif dan keaktifan bertanya. Faktor internal yang
turut berpengaruh antara lain aspek fisiologis dan aspek psikologis serta faktor
eksternal yaitu lingkungan belajar, dukungan orang tua, sarana dan prasarana yang
mendukung dalam pembelajaran, serta keikutsertaan siswa dalam bimbingan di
luar sekolah yang dapat mempengaruhi ketercapaian hasil belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh metode belajar aktif Team
Quiz terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari keaktifan bertanya siswa dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode belajar aktif Team Quiz berpengaruh terhadap hasil belajar pada ranah
psikomotorik tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pada ranah
kognitif dan ranah afektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan.
2. Keaktifan bertanya siswa berpengaruh terhadap hasil belajar biologi pada ranah
kognitif dan ranah psikomotor, tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
biologi pada ranah afektif pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan.
3. Tidak ada interaksi antara metode belajar aktif dengan keaktifan bertanya siswa
terrhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangpandan.
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian secara teoritis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan
referensi pada penelitian sejenis dan dapat digunakan dalam upaya bersama antara
guru, siswaa, serta penyelenggara sekolahh agar dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar secara maksimal.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru
dalam memberikan pembelajaran biologi pada kelas XI untuk membangkitkan
keaktifan bertanya siswa dengan menerapkan Metode belajar aktif yang dapat
mengaktifakan siswa sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar
pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, beberapa saran yang
penelitian dapat sampaikan yaitu:
1. Bagi Guru
a. Guru mata pelajaran biologi hendaknya mampu menumbuhkan dan
meningkatkan keaktifan bertanya siswa sehingga hasil belajar dapat tercapai
secara optimal.
b. Guru dalam menerapkan Team Quiz hendaknya mampu mengatur waktu
pelaksanaan dengan baik sehingga semua materi pembelajaran dapat
disampaikan.
c. Metode belajar aktif Team Quiz dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam pembelajaran biologi untuk melatih siswa untuk bertanya.
2. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
meningkatkan keaktifan bertanya dalam mempelajari sesuatu yang baru.
b. Siswa hendaknya lebih aktif bertanya, berani mengungkapkan ide yang ada
dalam fikirannya dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini hanya terbatas pada materi Sistem Gerak ditingkat SMA,
maka memerlukan diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang penerapan
metode belajar aktif Team Quiz dan keaktifan bertanya siswa pada materi yang
lain sehingga hasil belajar siswa dapat diamati lebih teliti dalam ruang lingkup
yang lebih luas serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhinya.