disaster plan
DESCRIPTION
ikmTRANSCRIPT
TUGAS DISASTER PLAN
KEBAKARAN PABRIK
NAMA : ADISTI PUTRI RYANDA
NIM : 030.07.006
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
25 MEI 2015 – 8 AGUSTUS 2015
I. Pendahuluan
Kebakaran merupakan bencana yang disebabkan oleh api yang tidak
dikehendaki yang dapat menimbulkan kerugian yang besar baik berupa harta benda
maupun jiwa manusia. Saat ini kebakaran sudah menjadi masalah nasional, karena
bukan saja merugikan pribadi secara individual, melainkan meliputi instalasi atau
sarana vital yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti pabrik, pembangkit
tenaga listrik, pelabuhan, dan pabrik-pabrik lain yang vital dan sangat mahal
harganya. Kebakaran semacam ini tentu akan membawa akibat terlantarnya karyawan
yang bekerja di industri tersebut, menambah jumlah pengangguran, dan merusak
penghidupan karyawan tersebut beserta keluarganya.
II. Geografis
Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten,Indonesia.
Kota ini terletak tepat di sebelah barat ibu kota negara Indonesia, Jakarta. Tangerang
merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di
kawasan Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi.
Batas-batas wilayah Kota Tangerang adalah sebagai berikut:
Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan di sebelah
selatan
Di sebelah timur berbatasan dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
Wilayah Tangerang seluas 956,9 km2 dengan jumlah penduduk 1.798.601 jiwa
dan kepadatan penduduk 11,000/km2 (28,000/sq mi). Sebagian besar wilayah
Tangerang merupakan dataran rendah. Sungai Cisadane, sungai terpanjang di
Tangerang, mengalir dari selatan dan bermuara di Laut Jawa. Tangerang merupakan
wilayah perkembangan Jakarta. Secara umum, Kabupaten Tangerang dapat
dikelompokkan menjadi 2 wilayah pertumbuhan, yakni:
Pusat Pertumbuhan Balaraja dan Tigaraksa, berada di bagian barat,
difokuskan sebagai daerah sentra industri, permukiman, dan pusat
pemerintahan.
Pusat Pertumbuhan Teluk Naga, berada di wilayah pesisir,
mengedepankan industri pariwisata alam dan bahari, industri maritim,
perikanan, pertambakan, dan pelabuhan.
Pusat Pertumbuhan Curug, Kelapa Dua, Legok dan Pagedangan, berada
di bagian timur dekat perbatasan dengan kota Tangerang Selatan,
difokuskan sebagai pusat pemukiman, dan kawasan bisnis.
Tangerang adalah pusat manufaktur dan industri di pulau Jawa dan memiliki
lebih dari 1000 pabrik. Banyak perusahaan-perusahaan internasional yang memiliki
pabrik di kota ini. Tangerang memiliki cuaca yang cenderung panas dan lembap,
dengan sedikit hutan atau bagian geografis lainnya. Kawasan-kawasan tertentu terdiri
atas rawa-rawa, termasuk kawasan di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam beberapa tahun terakhir, perluasan urban Jakarta meliputi Tangerang,
dan akibatnya banyak penduduknya yang berkomuter ke Jakarta untuk kerja, atau
sebaliknya. Banyak kota-kota satelit kelas menengah dan kelas atas sedang dan telah
dikembangkan di Tangerang, lengkap dengan pusat perbelanjaan, sekolah swasta dan
mini market. Pemerintah bekerja dalam mengembangkan sistem jalan tol untuk
mengakomodasikan arus lalu lintas yang semakin banyak ke dan dari Tangerang.
Tangerang dahulu adalah bagian dari Provinsi Jawa Barat yang sejak tahun 2000
memisahkan diri dan menjadi bagian dari provinsi Banten.
Kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan Tangerang Raya sangat beragam.
Merupakan perpaduan antara daerah pesisir (Pantura) dengan daerah dataran rendah
sampai menengah. Merupakan kombinasi antara daerah agraris dengan industri,
pedesaan dengan metropolitan.
Tangerang merupakan daerah penyangga bagi Jakarta, yang berkedudukan
sebagai ibu kota negara RI dan pusat bisnis terbesar di indonesia. Dengan demikian,
apa yang terjadi di Jakarta segera berimbas ke Tangerang. Akibat melubernya jumlah
penduduk Jakarta, maka sebagian bermigrasi ke Tangerang, dengan tetap mencari
nafkah di Jakarta.
Tangerang dikenal pula sebagai kawasan 1.000 industri, karena keberadaan
aneka industri, terutama di sekitar Balaraja, Cisoka dan Cikupa. Tangerang juga
memiliki area pesawahan yang masih sangat luas, meskipun keberadaannya terus
terdesak oleh industrialisasi dan perluasan kota.
Kenyataannya, beragam sektor strategis di Tangerang, kurang dikelola secara
profesional. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya jumlah pengangguran dan
penduduk yang miskin. Geliat sektor perdagangan dan bisnis di sebagian kawasan,
ternyata hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja, dan kurang
menciptakan kemakmuran bagi rakyat banyak. Tumbuh pesatnya Kecamatan Serpong
misalnya, justru menyebabkan banyak warga asli yang terpinggirkan. Begitu pula di
beberapa kecamatan lainnya.
III. Analisis Komponen Bencana
Karena Tangerang terdapat banyak wilayah kawasan perindustrian yang
disekelilingnya dikelilingi oleh pemukiman penduduk sehingga apabila terdapat
kesalahan yang disengaja maupun tidak pada kawasan-kawasan perindustrian tersebut
dapat mengakibatkan kebakaran yang dapat menjalar ke daerah sekitarnya.
IV. Vulnerability
1. Fisik
Lokasi perkampungan warga yang dekat dengan kawasan perindustrian
merupakan lokasi yang berbahaya, terdapat banyak banyak rumah-rumah
warga yang berada di sekitarnya, fasilitas umum. Selain itu terdapat juga
lansia dan anak-anak.
2. Sosial
Banyak penduduk lokal, tigkat pengetahuan masyarakat yang rendah serta
institusi lokal yang bergerak dibidang penanggulangan terhadap bencana yang
kurang memadai.
3. Ekonomi
Tingkat pendapatan yang rendah.
V. Siklus Bencana
1. Pencegahan (prevention)
Memperhatikan alur-alur keselamatan yang terdapat dalam
ruangan.
Memperhatikan dan mencari tahu letak-letak emergency
exit, meeting point serta alat pemadam api ringan (APAR).
Mengetahui jenis-jenis bahan kimia yang digunakan dan
efek dari bahan tersebut yang memungkinkan terjadinya
kebakaran.
Melaksanakan perkerjaan sesuai dengan SOAP.
2. Saat terjadinya
Apabila terjadi kebakaran yang tidak terlalu besar maka
segeralah mengambil APAR yang ada dalam bangunan.
Bila dalam keadaan bahaya segeralah menuju meeting point
yang telah dipersiapkan dengan mengikuti alur-alur
keselamatan yang telah ada.
Keluarlah dari gedung secara tertib dengan tidak saling
mendorong.
Hindari berada di dekat benda-benda yang dapat
mempermudah penjalaran api.
Hindari berteriak dan berlari-lari supaya stok oksigen dalam
ruangan tidak habis yang dapat mengakibatkan bana cepat
lemas dan sesak nafas.
3. Penanganan darurat
Menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta menangani
gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana.
4. Pemulihan (recovery)
Rehabilitasi : membuat tempat pengungsian
sementara.
Rekonstruksi : pembangunan kembali bangunan atau
infrastruktur yang rusak akibat kebakaran pabrik.
VI. Health Disaster Plan
Penanggulangan kesehatan bencana di Puskesmas pada kebakaran pabrik:
Memastikan puskesmas aman sebagai sentra pelayanan kesehatan pasca
bencana.
Menentukan tempat aman untuk mengungsi.
Membuat jalur dan lokasi evakuasi.
Mengumpulkan obat-obatan dan alat-alat medis penunjang.
Menentukan triase, memilah-milah korban berdasarkan tingkat keparahan atau
kegawatdaruratannya.
Membagi ruangan/tempat khusus di puskesmas untuk pasien berdasarkan
triase tersebut.