disk alk ulia

Upload: shofiana-ifada

Post on 08-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lalala

TRANSCRIPT

Diva SovianaSNC TeacherDYSCALCULIA

PengertianNevid, Rathus, & Greene (2003) menjelaskan diskalkulian sebagai masalah yang memberi dampak terhadap operasi perhitungan dalam matematika. Apabila anak menghadapi masalah matematika pada tingkat yang serius, ia dapat dikatakan mengalami masalah diskalkulia. Masalah yang dimaksud adalah masalah dalam memahami istilah matematika dasar atau operasi seperti penjumlahan dan pengurangan, simbol matematika, atau belajar tabel perkalian. Masalah ini biasanya nampak pada usia 8 tahun. Pada beberapa anak, diskalkulia terlihat pada usia 6 tahun atau tidak terlihat sampai usia 10 tahun.

Ciri-ciri:Menurut Nevid, Rathus, & Greene (2003), diskalkulian memiliki ciri-ciri:1. Kesulitan dalam mempelajari dan mengingat fakta-fakta aritmatika. Anak dengan gangguan diskalkulia mengalami kesulitan dalam mempelajari dan mengingat fakta aritmatika seperti makna dan sifat simbol angka, pembandingan, deret, dan lainnya.2. Kesulitan dalam melaksanakan prosedur perhitungan. Prosedur perhitungan tidak bisa dilakukan oleh anak dengan gangguan diskalkulia, dimana mereka kurang atau tidak mengerti maksud dan penggunaan simbol-simbol perhitungan (+, -, x, : ).3. Tingkat perkembangan bahasa dan kemampuan lainnya normal, seringkali mempunyai memori visual yang baik dalam merekam kata-kata tertulis.4. Sulit melakukan hitungan matematis. Contoh, ia sulit menghitung transaksi, termasuk menghitung kembalian uang. Seringkali anak tersebut jadi takut memegang uang, menghindari transaksi, atau apa pun kegiatan yang harus melibatkan uang.5. Sulit melakukan proses matematis, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan konsep hitungan angka atau urutan.6. Terkadang mengalami disorientasi waktu dan arah. Anak biasanya bingung saat ditanya jam berapa sekarang. Ia juga tidak mampu membaca dan memahami peta atau petunjuk arah7. Mengalami hambatan dalam menggunakan konsep abstrak tentang waktu, misalnya mengurut kejadian masa lalu atau masa mendatang.8. Sering melakukan kesalahan ketika melakukan perhitungan angka, seperti proses substitusi, mengulang terbalik, dan mengisi deret hitung.9. Mengalami hambatan dalam mempelajari musik, terutama karena sulit memahami notasi, urutan nada, dan sebagainya.10. Bisa juga mengalami kesulitan dalam aktivitas olahraga karena bingung mengikuti aturan main yang berhubungan sistem skor.PenangananPenanganan bagi anak dengan diskalkulia (Klinik Autis Indonesia, 2012) antara lain:

1. Penanganan harus dimulai di awal karir pendidikan anak. Sayangnya, gangguan belajar matematika biasanya tidak disadari dan sulit dideteksi cukup dini. Berdasarkan informasi baru, tersedia alat untuk membaca gangguan (RDS), strategi baru yang dirancang untuk pendidik untuk membimbing dan membantu siswa meningkatkan non-performing. 2. Perbanyak contoh-contoh konkrit untuk memastikan pemahaman yang kuat sebelum melangkah kepada konsep yang abstrak. Hal ini akan membantu untuk memberikan strategi untuk memvisualisasikan konsep.3. Berikan kesempatan untuk menggunakan gambar, grafik, kalimat, atau kartu untuk membantu dalam hal pemahaman soal disertai contoh kehidupan sehari-hari. 4. Kembangkan sebuah konsep diri positif bahwa saya bisa.5. Sesering mugkin gunakan pendekatan yang positif untuk mengenalkan konsep dasar. 6. Berikan bantuan dalam mempelajari simbol-simbol matematika dan bahasa matematika. 7. Remediasi menuntut kerjasama erat antara guru kelas reguler dan mereka yang terlibat dalam mendukung perbaikan.

Sumber: Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Klinik Autis Indonesia. (2012, November 3). Diskalkulia, Gangguan Belajar Matematika Pada Anak. Retrieved September 12, 2013, from Autism And Behavior Disorders Online Clinic.