ANALISIS DAMPAK RENDAMAN AIR LAUT TERHADAP
DURABILITAS DAN KARAKTERISTIK MARSHALL PADA
CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Oleh:
NOVITA DEWI SUHINGTYAS
D 100 130 058
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
1
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS DAMPAK RENDAMAN AIR LAUT TERHADAP
DURABILITAS DAN KARAKTERISTIK MARSHALL PADA
CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
Publikasi Ilmiah
Oleh :
NOVITA DEWI SUHINGTYAS
D100 130 058
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh
Dosen Pembimbing
Tanggal :
Ir.H.Agus Riyanto, M.T
NIK : 483
i
1
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS DAMPAK RENDAMAN AIR LAUT TERHADAP
DURABILITAS DAN KARAKTERISTIK MARSHALL PADA
CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
OLEH
NOVITA DEWI SUHINGTYAS
D 100 130 058
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari………………2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Ir.H.Agus Riyanto, M.T. (……………)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Senja Rum Harnaeni, S.T., M.T. (……………)
( Anggota I Dewan Penguji)
3. Ika Setiyaningsih,S.T.,M.T . (……………)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Ir.Sri Sunarjono, M.T.,Ph.D
NIK.682
ii
1
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam artikel publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruaan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta,…………..2017
Penulis,
NOVITA DEWI SUHINGTYAS
D 100 130 O58
1
ANALISIS DAMPAK RENDAMAN AIR LAUT TERHADAP
DURABILITAS DAN KARAKTERISTIK MARSHALL PADA
CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC)
Abstraksi
Terdapat banyak hal yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu kerusakan
terhadap konstruksi jalan, diantaranya adalah air (genangan). Air (genangan)
menjadi salah satu faktor dari penyebab terjadinya kerusakan. Ruas-ruas jalan di
Indonesia yang berada di daerah yang berhubungan dengan pantai mengalami genangan
air laut yang kebanyakan disebabkan oleh cuaca yang ekstrem, sehingga mengakibatkan
terjadinya banjir pasang surut. Dimana permukaan air laut naik menggenangi konstruksi
perkerasan jalan. Akibat terjadinya genangan ini selanjutnya dilakukan sebuah penelitian
terhadap ketahanan (durability) dan karakteristik Marshall.
Penelitian mengenai analisa dampak rendaman air laut terhadap durabilitas dan
karakteristik Marshall pada campuran Asphalt Concrete-Binder Course ini dilakukan
dengan variasi kadar aspal 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7% terhadap berat total
agregat untuk menentukan kadar aspal optium (KAO). Nilai KAO ditentukan dengan
menggunakan metode Arrow Range dari parameter Marshall yang ada, diperoleh nilai
KAO kemudian membuat benda uji untuk perendaman (Immersion) standar pada variasi
rendaman 0,5 jam dan 24 jam, untuk perendaman variasi dipilih dengan lama rendaman
72 jam, 120 jam dan 168 jam. Kemudian dilakukan pengujian Marshall dan analisa
durabilitas yang terdiri dari Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Durabilitas Pertama
(IDP) dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada nilai KAO 5,4% nilai IKS
perendaman 24 jam sebesar 92,90% dengan syarat minimum 90%, cukup awet
berdasarkan nilai IKS. Nilai IDP terus bertambah hingga bernilai 0,801% < 1% sehingga
cukup durable pada perendaman 120 jam. Nilai IDK total selama 168 jam perendaman
bernilai 14,22% dengan batas waktu tolerir selama 111,04 jam. Nilai IDP dan IDK
mengindikasi bahwa campuran AC-BC terus kehilangan kekuatan selama 168 jam
perendaman. Pengaruh rendaman terhadap karakteristik Marshall pada parameter
stabilitas, VIM, dan VMA mengalami peningkatan, sedangkan pada nilai parameter
VFWA, flow dan MQ mengalami penurunan tren selama perendaman. Pengaruh lama
rendaman terhadap parameter karakteristik Marshall menunjukkan bahwa properties
Marshall mengalami waktu kritis pada lama rendaman 60 jam.
Kata kunci : AC-BC, rendaman, durabilitas, properties Marshall
INFLUENCE ANALYSIS SEA WATER OF IMMERSION OF
DURABILITY AND MARSHALL CHARACTERISTICS OF MIXED
ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC)
Abstract
There are many things who can lead to occurrence a malfunction to road
construction, among of is water (inundations). Water (inundations) to be one of the factor
from causes occurrence of a malfunction. Road segment in Indonesia who located in
around the beach experiencing puddle of sea water who caused mostly by
extreme,weather so resulting in tidal flooding. Where sea water surface inundate road
1
pavement construction. The effect from of inundation then do a research to durability and
marshall characteristics.
Research about influence analysis of sea water immersion to durability and
Marshall properties of mixed Asphalt Concrete-Binder Course this do with bitumen
content variation of 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% and 7% to total aggregate weight to
determine optimum bitumen content. Value of optimum bitumen content is determined by
Arrow Range method from Marshall parameter, obtained value optimum bitumen content
and than make the sample to standart immersion on immersion variation 0,5 hour and 24
hours, to variation immersion use old immersion of 72 hours, 120 hours and 168 hours.
And than Marshall testing and analysis of durability which consist of Index of Retained
Strength (IRS), Firs Durability (FDI) and Secondary Durability Index (SDI).
Research result prove on variation of asphalt content value 5,4% IRS value
immersion 24 hours amount 92,90% with minimum requirement 90% ,so enough durable
based IRS value. SDI value continues to grow until it’s wort 0,801% < 1% so enough
durable of immersion 120 hours. SDI total value for immersion of 168 hours have a value
14,22% with time limit to tolelir for 111,04 hours. FDI and SDI indicates that of mixed
AC-BC continue to lose the power for 168 hours of immersion. Influence of immersion to
Marshall properties of stability parameter , VIM and VMA increased, of parameter value
VFWA , flow and MQ decreased trend for immersion. Influece of old immersion for
parameter Marshall properties show that Marshall properties have a critical time at 60
hours.
Keywords : AC-BC, immersion, durability, Marshall characteristics
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ruas-ruas jalan di Indonesia yang berada didaerah yang berhubungan
dengan pantai mengalami suatu permasalahan dengan genangan air laut yang
kebanyakan disebabkan oleh cuaca yang ekstrem sehingga mengakibatkan
terjadinya banjir pasang surut. Dimana permukaan air laut naik menggenangi
konstruksi jalan dengan perkerasan aspal.
Kerusakan yang terjadi berupa pelepasan butiran (ravelling) yang
menyebabkan kinerja sebuah jalan menjadi berkurang dan umur jalan menjadi
semakin lebih singkat. Air mempunyai peran yaiutu mempercepat terjadinya
oksidasi antara agregat dan aspal, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan
dini pada lapisan permukaan pada jalan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut
2
1
1. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan akibat perendaman air laut terhadap
karakteristik Marshall pada campuran beton aspal AC-BC?
2. Bagaimana pengaruh yang dihasilkan oleh perendaman air laut terhadap
durabilitas pada campuran beton aspal AC-BC?
3. Bagaimana evaluasi perendaman air laut terhadap spec dan daya keawetannya
beton aspal AC-BC ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari peneltian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh perendaman air laut terhadap karakteristik Marshall
pada campuran beton Aspal AC-BC.
2. Mengetahui pengaruh perendaman air laut terhadap durabilitas pada
campuran beton aspal AC-BC.
3. Mengetahui evaluasi perendaman air laut terhadap spec dan daya keawetan
campuran beton aspal AC-BC.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari peneltian ini adalah:
1. Penelitian ini menjadi tambahan pengertahuan baru bagi peneliti yang dapat
diaplikasikan secara maksimal dilapangan sehingga bermanfaat untuk semua
orang.
2. Dapat menekan juga mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh air laut yang menggenangi konstruksi perkerasan jalan aspal.
3. Dapat memberikan kontribusi dan juga sebagai acuan pembangunan jalan
yang terkena rendaman air laut.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Perkerasan Universitas
Muhammadiyah Surakarta dengan melakukan 6 tahap percobaan. Di mulai dengan tahap
persiapan yaitu dimulai dengan mempersiapkan bahan seperti aspal dan agregat,
kemudian dilakukan pengujian bahan-bahan. Jika semua bahan sudah sesuai dengan
syarat yang ditentukan dilanjutkan dengan perancangan campuran (Mix Design) yaitu
3
1
pembuatan benda uji dengan variasi kadar aspal 4% , 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%
terhadap total berat agregat dan juga dilakukan rekayasa blending agregat. Tahap
selanjutnya yaitu melakukan pengujian untuk menentukan kadar aspal optimum
(KAO), dengan menguji Marshall benda uji samapi didapatkan data stabilitas dan
flow. Selanjutnya setelah didapat KAO dilakukan pembuatan benda uji dengan
durabilitas perendaman 0,5 jam (30 menit); 1x24 jam; 3x24jam; 5x24jam dan
7x24jam dan di uji marshall untuk menentukan VIM, VMA, VFWA, stabilitas,
kelelehan dan Marshall Quotient. Setelah semua percobaan seleszi dilakukan
selanjutnya dilakukan analisis data yang berdasarkan Karakteristik Marshall dan
durabilitas. Selanjutnya ambil kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah
dilakukan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pemeriksaan Bahan
3.1.1 Pemeriksaan agregat
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Kualitas Agregat
No. Jenis Pengujian
Agregat
Kasar
(F1)
Agregat
Medium
(F2)
Agregat
halus
(F3)
Syarat Keterangan
1 Penyerapan air
(Absorbtion) 2.56% 1.63% 4.38%
maks.3%
dan 5% * Memenuhi
2 Berat jenis 2.64 2.50 2.41 - -
3 Keausan agregat
(Abrasi) 26.50% - - maks.30% Memenuhi
4
Pelapukan
Agregat
(Soundness)
4.20% 3.60% - maks.12% Memenuhi
5 Sand equivalent - - 87.40% min.60% Memenuhi
Keterangan: * untuk agregat kasar dan medium 3%, serta agregat halus 5%
4
1
Gambar 1 Penentuan kadar aspal optimum
3.1.2 Pemeriksaan aspal
Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Kualitas Aspal
3.2 Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)
Tabel 3 Hasil Marshall Test Rata – rata Untuk Penentuan Kadar Aspal Optimum
Kadar aspal Stabilitas Flow VIM VMA VFWA MQ
(%) Kg mm (%) (%) (%) Kg/mm
4 747.62 2.35 6.21 15.50 59.91 318.0
4.5 998.98 2.38 5.10 15.52 67.19 421.8
5 1354.96 2.95 4.09 15.78 74.14 461.6
5.5 1472.55 3.28 3.96 16.74 76.38 449.6
6 1408.37 3.75 3.60 17.62 79.58 376.0
6.5 1307.90 4.45 2.71 17.99 84.96 294.1
7 1021.89 4.73 2.65 19.05 86.40 216.6
Syarat ≥ 800 2 < 4 3 < 5 ≥ 14 ≥ 65 ≥200
No. Jenis Pengujian Hasil Syarat Satuan Keterangan
1 Berat Jenis 1,07 min. 1.00 - Memenuhi
2 Penetrasi 65,9 60/70 0,1 mm Memenuhi
3 Daktilitas 1330 min.1000 mm Memenuhi
4 Titik Lembek 53,5 min. 48 °C Memenuhi
5 Titik Nyala 264 min. 232 °C Memenuhi
6 Titik Bakar 281 - °C Memenuhi
0
1
2
3
4
5
6
7
4 4.5 5 5.5 6 6.5 7Kadar aspal (%)
Kadar Aspal Optimum (%)
VIM (%)
Flow (mm)
Stabilitas (Kg)
MQ (Kg/mm)
VFWA (%)
VMA (%)
5
1
3.3 Analisa Lama Rendaman dan Pengujian Marshall
Tabel 4 Hasil Perhitungan Marshall dan Analisa Volumetrik
No. Durasi
Rendaman
(Jam)
Properties Marshall
VIM VMA VFWA Stabilitas Flow MQ
(%) (%) (%) (Kg) (mm) Kg/mm)
1 0.5 4.72 17.06 72.49 1434.15 3.70 484.59
2 24 5.04 17.14 70.91 1332.36 2.88 490.49
3 72 5.20 17.55 70.57 1225.92 2.80 469.33
4 120 5.32 17.87 70.27 989.21 2.30 444.66
5 168 6.48 19.29 66.78 548.23 2.25 272.25
3.4 Analisa Pengaruh Lama Rendaman Terhadap Durabilitas
3.4.1 Analisa Indeks Kekuatan Sisa (IKS)
Tabel 5 Nilai IKS terhadap variasi lama rendaman
Parameter
Lama Rendaman (Jam)
0.5
(30 menit)
24
(1 hari)
72
(3 hari)
120
(5 hari)
168
(7 hari)
Nilai Stabilitas (Kg) 1434.15 1332.36 1225.92 989.21 548.23
Nilai IKS (%) 100.00 92.90 85.48 68.98 38.23
3.4.2 Analisa Indeks Durabilitas Pertama (IDP)
Tabel 6 Nilai Indeks Durabilitas Pertama
No. Durasi Rendaman (Jam) Nilai IKS
(%)
Nilai IDP
r (%) R (Kg)
1 0.5 100.00 - -
2 24 92.90 0.302 4.332
3 72 85.48 0.457 6.549
4 120 68.98 0.801 11.480
5 168 38.23 1.441 20.668
6
1
Gambar 2 Hubungan Nilai IDP Terhadap Lama Rendaman (Jam)
3.5 Analisa Indeks Durabilitas Kedua (IDK)
Tabel 7 Perhitungan Nilai Indeks Durabilitas Kedua (IDK)
3.6 Analisa Pengaruh Lama Rendaman Terhadap Properties Marshall
Tabel 8 Pengaruh Lama Rendaman Terhadap Properties Marshall
0.302
0.457
0.801
1.441
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
0 24 48 72 96 120 144 168
r (
%)
Lama Rendaman (Jam)
Indeks Durabilitas Kedua (IDK)
Hasil Lama Rendaman
(Jam) 0.5 24 72 120 168
Kehilangan kekuatan
rerata satu hari - 3.30 2.92 4.72 3.29 14.22
a (%)
Kekuatan sisa rerata
satu hari 100 96.70 93.79 89.07 85.78 -
Sa (%)
A = (a/100) x S0 - 47.26 41.82 67.63 47.25 203.96 (Kg)
SA = S0 - A 1434.15 1386.89 1392.34 1366.52 1386.90 -
(Kg)
Propeties Marshall Syarat
Lama Rendaman (Jam)
0 24 72 120 168
Stabilitas Kg ≥ 800 1434.15 1332.36 1225.92 989.21 548.23
Flow mm 2 - 4 3.70 2.88 2.80 2.30 2.25
VIM (%) 3 - 5 4.72 5.04 5.20 5.32 6.48
VMA (%) ≥ 14 17.06 17.14 17.55 17.87 19.29
VFWA (%) ≥ 65 72.49 70.91 70.57 70.27 66.78
MQ Kg/mm ≥ 250 484.59 490.49 469.33 444.66 272.25
7
1
1434.15
1332.36
1225.92
989.21
548.23
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
0 24 48 72 96 120 144 168
Sta
bil
ita
s (K
g)
Lama Rendaman (Jam)
Gambar 3 Grafik Nilai Stabilitas Setelah Masa Perendaman
Gambar 4 Grafik Nilai Flow Setelah Masa Perendaman
Gambar 5 Grafik Nilai VIM Setelah Masa Perendaman
3.70
2.88 2.80 2.30 2.25
1
2
3
4
5
6
0 24 48 72 96 120 144 168
Flo
w (
mm
)
Lama Rendaman (Jam)
4.72 5.04 5.20 5.32
6.48
1
2
3
4
5
6
7
8
0 24 48 72 96 120 144 168
VIM
(%
)
Lama Rendaman (Jam)
8
1
Gambar 6 Grafik Nilai VFWA Setelah Masa Perendaman
Gambar 7 Grafik Nilai VMA Setelah Masa Perendaman
72.49 70.91 70.57 70.27
66.78
40
50
60
70
80
90
100
0 24 48 72 96 120 144 168
VF
WA
(%
)
Lama Rendaman (Jam)
17.06 17.14 17.55 17.87
19.29
13
14
15
16
17
18
19
20
0 24 48 72 96 120 144 168
VM
A (
%)
Lama Rendaman (Jam)
9
1
Gambar 8 Grafik Nilai MQ Setelah Masa Perendaman
Tabel 9 Waktu Kritis Perendaman Terhadap Properties Marshall
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa dampak dari
variasi lama perendaman air laut terhadap durabilitas dan properties marshall pada
campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) adalah sebagai berikut :
a. Perendaman campuran beraspal menggunakan air laut memberi
pengaruh terhadap karakteristik Marshall. Dilihat dari nilai stabilitas
yang semakin menurun dengan seiring berjalannya waktu perendaman,
sehingga didapat waktu kritis nilai stabilitas minimum 800 Kg pada
141 jam perendaman. Nilai flow yang menurun dengan bertambahnya
waktu perendaman. Nilai VIM naik setelah perendaman 168 jam
484.59 490.49
469.33 444.66
272.25
100
200
300
400
500
600
0 24 48 72 96 120 144 168
Mars
hall
Qu
oti
ent
(Kg/m
m)
Lama Rendaman (Jam)
No. Properties Marshall
Waktu Kritis
Perendaman
(Jam)
Waktu Kritis Dampak
Rendaman Terhadap
Properties Marshall
1 Stabilitas 141
60 Jam
2 Flow -
3 VIM 60
4 VMA -
5 VFWA -
6 MQ -
10
1
sebesar 6,48% dengan syarat 3% sampai 5%, sehingga diperoleh
waktu kritis 60 jam. Nilai VMA naik dari 17,06% sampai 19,29%
setelah 168 jam perendaman, VFWA mengalami penurunan. Nilai MQ
turun hingga 168 jam sebesar 272,25 Kg/mm dan memenuhi syarat
200 kg/mm. Berdasarkan ke enam parameter Marshall diperoleh waktu
kritis yaitu 60 jam perendaman.
b. Dari tingkat durabilitas perendaman camppuran beraspal yang dibuat
mampubertahan selama 5 hari perendaman karena selama 7 hari
perendaman sudah menunjukkan kualitas campuran yang buruk seperti
yang ditunjukan pada nilai stabilitas yaitu sebesar 548,23 kg nilai ini
berada dibawah nilai 800 kg yang merupakan standar dari bina marga.
Nilai Indeks Kekuatan Sisa sebesar 92,90% setelah perendaman 24
jam degan batas nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) yang disyaratakan
miniman 90%, sehingga dianggap cukup durable. Nilai IDP
dinotasikan dengan ‘r’ bernilai positif dengan waktu tolelir 120 jam
dengan nilai sebesar 0.801% < 1% cukup sensitive kehilangan
kekuatan terhadap lama rendaman air laut. Nilai IDK total selama 168
jam perendaman bernilai 14,22% yang ekivalen dengan nilai absolut
rerata kehilangan kekuatan selama satu hari sebesar 203,96 Kg.
c. Bahwa dampak/ fase kritikal perendaman air laut terhadap aspek
durabilitas dan karakteristik Marshall berdasarkan pendekatan aspek
durabilitas, campuran AC-BC tidak boleh direndam lebih dari 111,04
jam. Sedangkan dari aspek karakteristik Marshall tidak boleh
direndam lebih dari 60 jam.
5. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat diutarakan saran agar dapat
dikembangkan lebih lanjut, diantaranya sebagai berikut :
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan mampu menganalisa perbandingan jenis
aspal terhadap pengujian air laut agar dapat diketahui jenis aspal mana yang lebih
awet dan cocok untuk jalan-jalan yang dibuat pada ruas jalan yang berada dekat
dengan pantai.
11
1
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga. 2014. Spesifikasi Umum Direktorat Jendral Bina Marga Edisi 2010
Divisi 6 Revisi 3. Kementerian Pekerjaan Umum, Republik Indonesia,
Jakarta.
Gumilang, Damar, 2017, Analisis Dampak Rendaman Air Tawar Terhadap
Durabilitas Dan Properties Marshall Pada Campuran Asphalt Concrete-Binder
Course (AC-BC)
Puslitbang Prasarana Transportasi, 1997, Metode Pengujian Agregat Halus atau
Pasir yang Mengandung Bahan Plastik dengan Cara Setara Pasir,
Bandung.
Riyanto, A, 1996, Diktat Jalan Raya III, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakata.
SNI, 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar, SNI 1969-
2008, Badan Standarisasi Nasional.
SNI, 2008, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, SNI 1970-
2008, Badan Standarisasi Nasional.
SNI, 1997, Metode Campuran Aspal dengan Alat Marshall, SNI 06-2489-1991,
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan
Pengenbangan PU, Standart Nasional Indonesia.
SNI, 1997, Metode Pengujian Agregat Halus Atau Pasir Yang Mengandung
Bahan Plastik Dengan Cara Setara Pasir, SNI 03-4428-1997,
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan
Pengenbangan PU, Standart Nasional Indonesia.
Sukirman, Silvia, 1996, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung: Nova.
Sukirman, Silvia, 2003, Beton Aspal Campuran Panas, Granit: Nova.
Craus, J., Ishai, I., and Sides, A.,(1981). Durability of Bituminous Paving Mixtures
as Related to Filler Type and Propertis Proceedings Association of
Asphalt Paving Technologists, Technicalsessions, February 16,17 and
18, Volume. 50, San Diego, California.
http://rizka98laili.blogspot.co.id/2015/07/laporan-praktikum-perendaman.html
12
1
http://susichems.blogspot.co.id/2007/07/keajaiban-sifat-sifat-air.html
http://www.belajarbagus.net/2015/03/pengertian-air.html
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6488/Paper_Anita%20R
ahmawati.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6245/2.%20SNTT_2015
_submission_26%20Br1.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://www.pavementinteractive.org/wp-content/uploads/2008/07/Mdevice.jpg
http://eprints.ums.ac.id/48063/23/naspub%20safira.pdf
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:7VK6wCaCfGUJ:eprints
.ums.ac.id/27776/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdf+&cd=1&hl=id&ct
=clnk&gl=id
http://em-ridho.blogspot.co.id/2012/01/laporan-praktikum-karakteristik.html
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/viewFile/6862/6389
http://eprints.ums.ac.id/27776/22/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/viewFile/6862/6389
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377009&val=1013&title=PE
NGARUH%20TERENDAMNYA%20PERKERASAN%20ASPAL%20OLEH%2
0AIR%20LAUT%20YANG%20DITINJAU%20TERHADAP%20KARAKTERI
STIK%20MARSHALL
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_laut
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/43225/MTQ5MTgw/STUDI-
KIMIAAIRTANAH-DANGKAL-UNTUK-DETEKSI-INTRUSI-AIR-LAUT-DI-
PESISIR-KABUPATEN-REMBANG-PROPINSI-JAWA-TENGAH-TAHUN-
2014-DAN-IMPLEMENTASINYA-UNTUK-PEMBELAJARAN-GEOGRAFI
DI-SMA-abstrak.pdf
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7612/babiii.pdf?sequence
=10&isAllowed=y.
13