Download - ASKRINDOH
PT. (Persero) Asuransi Kredit Indonesia atau PT. Askrindo (Persero) merupakan salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam asuransi/penjaminan, tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
A. Sejarah Perusahaan
Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun 1969, yang salah satu
sasaran pokok rencana tersebut adalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dalam bidang
kesempatan berusaha, pendapatan masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan
lapangan kerja. Dalam rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah konkrit
antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah dengan cara mengatasi salah
satu aspek usaha yang penting yaitu aspek pembiayaan.
Askrindo didirikan pada tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk mengemban misi dalam
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan
perekonomian Indonesia. Peran PT. Askrindo (Persero) dalam pemberdayaan UMKM adalah
sebagai lembaga penjamin atas kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.
Sejalan dengan berubahnya waktu, saat ini PT. Askrindo (Persero) memiliki empat lini usaha
utama yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit Perdagangan, Surety Bond dan Customs
Bond. Selain empat lini usaha utama diatas, Askrindo juga melakukan diversifikasi usaha
dengan menyediakan beberapa layanan produk. PT. Askrindo sejak tahun 2007 melaksanakan
program pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007 atau yang lebih dikenal sebagai penjaminan
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam pelaksanaannya bersama dengan Askrindo memberikan
penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh enam Bank pelaksana yaitu : Bank BRI, Bank
BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan 26 (dua puluh enam) Bank
Pembangunan Daerah.
B. Visi dan Misi perusahaan
Tahun 2013, merupakan akhir dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) periode
2009-2013. Namun dengan memperhatikan tuntutan perkembangan bisnis dan aspirasi
internal perusahaan yang berkembang serta kesesuaian lingkup kegiatan perusahaan, maka
Direksi didukung oleh Dewan Komisaris kembali menyusun RJPP 2013-2017 dan kemudian
telah mendapat pengesahan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku
Pemegang Saham PT Askrindo (Persero), melalui Surat Keputusan nomor : S-566/
MBU/2013 tentang Pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Askrindo
(Persero) tahun 20013-2017. Dengan demikian tahun 2013 juga merupakan awal RJPP
Perusahaan yang baru. Selaras dengan upaya tersebut, Perusahaan juga telah melakukan
perubahan visi dan misinya sehingga aktivitas bisnis Perusahaan menjadi lebih fokus dan
terarah. Visi dan Misi baru Perusahaan adalah sebagai berikut :
VISI
“Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan global guna
mendukung perekonomian nasional”
MISI
Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang mendukung pembangunan
ekonomi nasional terutama program Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan
usaha korporasi lainnya;
Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan layanan global;
Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan dengan menerapkan tata
kelola perusahaan yang baik, Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen
Risiko.
C. Fungsi dan Peran
1. Usaha Pokok
Sesuai dengan namanya, PT. Askrindo menjalankan usaha dengan berpedoman
kepada prinsip-prinsip asuransi dan penjamian. Prinsip-prinsip tersebut,
diaktualisasikan dalam serangkaian prosedur kegiatan pertanggungan dan
penjaminan mulai dari penutupan pertanggungan/ penjaminan , pengawasan
pertanggungan/ penjaminan, penyelesaian klaim, hingga penyelesaiaan subgogasi
dan revoveries.
Didalam melaksanakan usaha pokok tersebut, maka PT. Askrindo menjalankan
dua fungsi yaitu di satu sisi membantu pengarahan dan pengamanan kredit
perbankan sehingga dapat disalurkan oleh perbankan kepada pengusaha kecil,
menengah dan koperasi, sedangkan di sisi lain, membantu pengusaha kecil,
menengah dan koperasi untuk dapat memenuhi persyaratan bank teknis,
khususnya teknis perkreditan.
Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya, kerjasama antara PT Askrindo
dengan perbankan terlebih dahulu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian
Asuransi Kredit (PAK) guna mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak
dalam menjalin hubungan bisnis tersebut.
Pada prinsipnya terdapat 2 (dua) tata cara penutupan pertanggungan/ penjaminan
yaitu secara kasus demi kasus dan secara otomatis. Melalui tata cara penutupan
pertanggungan kasus demi kasus, PT. Askrindo melakukan penelitian terlebih
dahulu dalam permohonan bank sebelum menutup pertanggungan/
penjaminannya, sedangkan dalam tata cara penutupan pertanggungan/ penjaminan
secara otomatis, kredit-kredit yang telah direalisasi oleh bank secara langsung
dapat ditutup pertanggungan/ penjaminannya oleh PT. Askrindo.
2. Usaha Diversifikasi ( Penunjang )
Menyadari bahwa usaha asuransi kredit mengandung risiko yang cukup tinggi
maka dicanangkan diversifikasi usaha yang tepat, untuk menunjang usaha pokok.
Dengan memperhatikan peluang yang ada dan anggaran dasar perusahaan yang
mendukung, maka usaha penunjang sebagai penopang usaha pokok dapat
membantu dan mendukung usaha pokok yang berorientasi pada bisnis murni yang
mengutamakan keuntungan.
3. Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Tahun 2007 merupakan tahun yang membawa keberkahan bagi Askrindo, dimana
Askrindo kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mengembangkan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dimana Pemerintah secara serius
telah memberikan tambahan penyetoran modal kepada Lembaga Penjamin
(Askrindo) untuk menjalankan program penjaminan Kredit Usaha Rakyat secara
nasional. Pemerintah mengharapkan agar program penjaminan ini dapat
membantu pertumbuhan ekonomi kerakyatan khususnya dalam menggerakan
pertumbuhan sektor riil secara nasional. Upaya ini dituangkan dalam Instruksi
Presiden No.6 Tahun 2007 tentang kebijakan percepatan pengembangan sektor rill
dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. Sebagai tindak lanjut dari
pelaksanaan Impres No.6 Tahun 2007 telah ditetapkan penandatanganan nota
kesepahaman bersama antara pemerintah yang di wakili oleh Departemen
Keuangan RI, Departemen Pertanian RI, Departemen Kehutanan RI, Departemen
Kelautan dan Perikanan RI, Departemen Perindustrian, Kementrian Negara
Koperasi dan UKM RI dengan PT. Askrindo, Perum SPU dan PT. BRI (Persero)
Tbk, PT. Bank Bukopin Tbk, PT. BSM tentang Penjaminan Kredit/ Pembiayaan
Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah Dan Koperasi.
D. Produk dan layanan perusahaan
Penjaminan KUR
Merupakan kredit/Pembiayaan Modal Kerja dan Invesatasi kepada UMKMK untuk
bidang usaha usaha yang produktif dan layak, namun belum bankable dengan plafond
kredit/pembiayaan sampai dengan Rp500 juta yang dijamin oleh perusahaan
penjaminan. Penyaluran KUR diharapkan dapat membantu mengembangkan
pengusaha mejadi lebih produktif.
Asuransi Kredit
Merupakan produk jasa Askrindo untuk memberikan penjaminan kepada perbankan
maupun non perbankan atas kredit yang diberikan kepada UMKM. Fungsi
Askrindo dalam hal ini adalah memberikan jaminan/ganti rugi atas kemacetan yang
disalurkan perbankan maupun non perbankan kepada UMKM.
Jenis Asuransi Kredit Bank.
- Penjaminan Kredit Menengah
- Penjaminan Kredit Kecil
Manfaat Asuransi Kredit.
Memperbesar akses UMKM terhadap sumber pembiayaanMengurangi risiko yang
dihadapi Bank atas pemberian kredit kepada UMKM
Pengguna Jasa Asuransi Kredit.
- Bank Pemerintah/Swasta Nasional termasuk BPR
- Bank Pembangunan Daerah
- Bank SyariahLembaga Keuangan non Bank (Pegadaian)
Surety Bond
Produk ini digunakan untuk memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/obligee/
bouwheer terhadap kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban
Pelaksana Proyek/Principal atas suatu proyek (konstruksi/non konstruksi) dalam batas
waktu yang telah ditentukan.
Manfaat Surety Bond Bagi Principal :
Principal dapat memperoleh penjaminan Suretyship dengan cepat, mudah dan biaya
yang relatif murah, collateral/agunan bukan persyaratan utama dalam perolehan
penjaminan.
Manfaat Surety Bond Bagi Obligee :
- Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi
- Suretyship/penjaminan dari Askrindo memberikan jaminan kepada Obligee bahwa
proyek yang dikelola / dimiliki Obligee akan terlaksana dan selesai sesuai kontrak
yang diperjanjikan.
Jenis Surety Bond (konstruksi/non konstruksi) :
1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)
2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
5. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
Asuransi Kredit Perdagangan
Asuransi Kredit Perdagangan adalah produk PT Askrindo yang memberikan proteksi
kepada Pabrikan atau Distributor atau Seller sebagai Tertanggung atas risiko tidak
terbayarnya Piutang Kredit Perdagangan dari Distributornya atau Buyer-nya. Melalui
layanan produk ini, pihak Tertanggung akan mendapatkan Jasa Manajemen Kredit
atau Credit Management Service yang sangat bermanfaat, baik untuk Tertanggung
maupun untuk Buyer-nya, yaitu meliputi Credit Advice, Credit Control dan Insurance
Protection
Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan.
- Membantu Tertanggung dan Buyer-nya dalam meningkatkan Sales Turnover;
- Membantu credit policy Tertanggung kepada Buyer-nya;
- Membantu Tertanggung untuk mengurangi biaya dalam bentuk cadangan piutang
ragu-ragu;
- Membantu Tertanggung untuk mendapatkan akses trade financing
Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan.
- Produsen/supplier dari barang-barang industri
- Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam jangka pendek.
Reasuransi
PT Askrindo (Persero) juga menerima reciprocal business dari perusahaan reasuransi
luar negeri maupun perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri.
Produk-produk yang dipasarkan PT Askrindo sepenuhnya telah mendapatkan back up
reasuransi dari Perusahaan Reasuransi Luar Negeri seperti : Partner Re, Munich Re,
Atradius Re, dan Perusahaan Reasuransi Dalam Negeri.
Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) adalah asuransi yang
menjamin/ memberikan santunan atas risiko kematian, catat tetap, catat sementara,
biaya perawatan dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan suatu
kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang mengandung unsur kekerasan
baik yang bersifat fisik maupun kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak
dikehendaki atau direncanakan, dari luar, terlihat dan langsung yang seketika itu
mengakibatkan luka badani yang sifat dan tempatnya dapat ditentukan oleh ilmu
kedokteran.
Yang dapat memanfaatkan produk asuransi kecelakaan diri adalah siapa saja yang
mempunyai risiko misalnya karyawan perusahaan, anggota keluarga, tamu hotel,
nasabah bank, pengunjung tempat wisata, dan lain-lain.
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi kecelakaan diri standard seperti:
Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
Motorcycling risk (akibat mengendarai sepeda motor)
ASURANSI KEBAKARAN (FIRE INSURANCE)
Asuransi Kebakaran (Fire Insurance) adalah asuransi yang menjamin kerugian atau
kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang
disebabkan secara langsung oleh :
Kebakaran
Petir
Ledakan
Kejatuhan pesawat terbang
Asap
Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa rumah,
bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan kantor dan lain-
lain.
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi kebakaran standard seperti:
Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
Gempa Bumi, Kebakaran atau Ledakan akibat Gempa Bumi, Letusan gunung
berapi, Tsunami
Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan karena air
Biaya pembersihan
Tanah Longsor
ASURANSI KONTRAKTOR (CONTRACTOR ALL RISKS INSURANCE)
Asuransi kontraktor (Contractor All Risks Insurance) adalah asuransi yang menjamin
atas kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada saat pelaksanaan
pembangunan/pemasangan konstruksi dan selama masa pemeliharaan, karena hal-hal
yang terbagi dalam 2 (dua) bagian :
Bagian (Section) I – Kerusakan Material (Material Damage)
Objek yang dipertanggungkan menderita suatu kerugian, kehancuran atau kerusakan
fisik yang tidak terduga dan tiba-tiba dari sebab apapun, selain dari hal-hal yang
dikecualikan.
Pengecualian tersebut antara lain:
Kerusakan karena salah design
Aus, korosi, oksidasi, penurunan mutu karena kurang penggunaan dan kondisi
atmosfer normal
Kerugian lanjutan dalam bentuk atau deskripsi apapun termasuk finalti, kerugian
karena keterlambatan, buruknya pengerjaan, kehilangan kontrak
Kerugian pada atau kerusakan atas kendaraan berijin untuk penggunaan dijalan umum
atau angkutan air atau pesawat terbang
Bagian (Section) II – Tanggung jawab terhadap pihak ketiga (Third Party Liability)
Memberikan ganti rugi sebagai kompensasi akibat dari:
Cidera badan atau sakit pihak ketiga karena kecelakaan (baik fatal maupun tidak)
Kerugian atau kerusakan karena kecelakaan atas harta benda milik pihak ketiga yang
terjadi yang berkaitan langsung dengan konstruksi atau pemasangan atas objek yang
dipertanggungkan pada Bagian I dan terjadi pada atau disekitar lokasi selama jangka
waktu asuransi.
Objek yang dapat dipertanggungkan dapat berupa pembangunan jalan, pembangunan
jembatan, pembangunan pabrik, pemasangan mesin dan lain-lain.
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi kontraktor seperti:
Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
Tanggung jawab hukum pihak ketiga
ASURANSI TANGGUNG GUGAT (LIABILITY INSURANCE)
Asuransi tanggung gugat (Liability Insurance) adalah asuransi yang menjamin
kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak lain untuk
membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau kerusakaan pada properti pihak
lain karena atau akibat kelalaian tertanggung atau karyawan tertanggung termasuk
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan, selain dari hal-hal yang
dikecualikan.
Pengecualian tersebut antara lain:
- Risiko-risiko yang disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan unsur
kesengajaan
- Perang, terrorism dan kerusuhan
- Hal-hal yang berhubungan dengan tuntutan yang bersifat penalti dan hukuman
- Product liability termasuk product recall
- Completed operation work
- Radioactive
- Workmen’s compensation dan employers liability
- Asbestos
- Automobile liability
- Aircraft dan watercraft liability
- Professional liability
- Property dalam unsur pengawasan atau kepemilikan tertanggung
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi tanggung gugat seperti:
- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
- Car Park
- Casual Contractors
- Cross Liability
- Defective Sanitation
- Employers Sport and Social Club
ASURANSI PENGANGKUTAN (MARINE CARGO INSURANCE)
Asuransi pengangkutan (Marine Cargo Insurance) adalah asuransi yang
menjaminkerugian,kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan, kecuali terhadap risiko-risiko yang dikecualikan.
Risiko yang dijamin, ada 3 pilihan : Jaminan I, Jaminan II dan Jaminan III
Pengecualian tersebut antara lain:
- Kerusuhan
- Perang
- Tidak laik laut kapal dan ketidaksempurnaan kapal dan alat angkut
- Kesalahan yang disengaja oleh tertanggung
- Kebocoran yang wajar, berkurangnya berat atau volume yang wajar atau
keausan yang wajar
- Kerugian, kerusakan atau biaya yang disebabkan dari dalam barang itu sendiri
- Kehilangan barang dalam kontainer atau mobil box jika segel atau kunci dalam
keadaan baik atau tidak rusak.
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi pengangkutan seperti:
- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
- Perang
ASURANSI PROPERTI (PROPERTY ALL RISKS INSURANCE)
Asuransi Properti (Property All Risks Insurance) adalah asuransi yang menjamin
kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan karena hal-hal yang terbagi dalam 2 (dua) bagian :
Bagian (Section) I – Kerusakan Material (Material Damage)
Harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan menderita suatu kerugian,
kehancuran atau kerusakan fisik yang tidak terduga, tiba-tiba dan tidak sengaja selain
dari hal-hal yang dikecualikan.
Pengecualian tersebut antara lain:
- Harta benda sedang dalam konstruksi
- Harta benda sedang dalam pengangkutan
- Ketidakjujuran, tindakan curang, tipu daya, muslihat atau kepalsuan lainnya
Bagian (Section) II – Gangguan Usaha (Business Interruption)
Gangguan usaha akibat kerugian berdasarkan Bagian I selain dari hal-hal yang
dikecualikan.
Pengecualian tersebut antara lain:
- Ketentuan otoritas publik
- Ketidakcukupan kapital untuk pemulihan/penggantian pada waktunya
Harta benda dan atau kepentingan yang dapat dipertanggungkan dapat berupa rumah,
bangunan kantor, gudang, pabrik, konten/isi rumah, perlengkapan kantortermasuk
gangguan usaha.
Jaminan perluasan dengan tambahan premi dapat diberikan untuk melengkapi
asuransi properti seperti:
- Kerusuhan, Pemogokan, Huru Hara dan Perbuatan Jahat
- Gempa Bumi, Kebakaran atau Ledakan akibat Gempa Bumi, Letusan gunung
berapi, Tsunami
- Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan karena air
- Biaya pembersihan
Customs Bond
Customs Bond adalah jaminan yang diberikan PT Askrindo kepada Direktorat
Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai atas risiko tidak diselesaikan kewajiban oleh
Eksportir/Importir atas fasilitas kepabeanan, fasilitas penangguhan/ pembebasan bea
masuk barang impor dan pungutan negara lainnya
Manfaat Customs Bond :
1. Membantu peningkatan perputaran roda ekonomi melalui kelancaran perdagangan
dan keluar-masuk barang dari/ke kawasan kepabeanan Indonesia;
2. Ditjen Bea Cukai memperoleh jaminan bahwa Eksportir/Importir akan mengekspor
kembali produk yang pengadaan bahan bakunya telah mendapat fasilitas kepabeanan
maupun fasilitas penangguhan/ pembebasan bea masuk dan/atau menyelesaikan
kewajibannya untuk membayar bea masuk;
3. Eksportir/Importir dapat melaksanakan atau menyelesaikan kewajiban yang
dipersyaratkan oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan didukung Customs Bond PT
Askrindo yang diperoleh dengan mudah, cepat dengan biaya jasa jaminan yang relatif
murah.
Jenis-jenis Customs Bond :
1. Impor sementara (OB 23)
2. Penangguhan pembayaran bea masuk (vooruitslag)
3. Enterport produksi untuk tujuan ekspor dan kawasan berikat ( EPTE/KABER )
4. Reimport (BC 1.2)
5. Nota pembetulan PIB (NOTUL / SPKPBM)
6. Perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK)
Kontra Bank Garansi
Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi) adalah jaminan yang diberikan oleh
Askrindo kepada Bank penerbit Bank Garansi untuk kepentingan nasabah
(debitur/principal), apabila nasabah mengalami wanprestasi.
Sifat Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi)
Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi) bersifat three party agreement yang
melibatkan Bank, Debitur/Principal dan Askrindo dengan mekanisme Indemnity
Agreement, yaitu suatu bentuk Recourse Agreement kepada Debitur/Principal jika
Askrindo telah membayarkan klaim kepada Bank, maka Debitur/Principal berkewajiban
mengembalikan kepada Askrindo sebesar nilai klaim yang telah dibayarkan oleh
Askrindo kepada Bank.
Jenis Kontra Bank Garansi (Konstruksi/Non Konstruksi)
1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)
2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
5. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
6. Jaminan Untuk Keperluan Lainnya
Manfaat Produk
Bagi Principal :
- Pemberian Bank Garansi merupakan seleksi langsung maupun tidak langsung
membantu principal yang bonafid dalam kompetisi untuk mendapatkan order
kontrak pekerjaan proyek dari Obligee.
- Kontra Bank Garansi merupakan jaminan yang diperuntukan bagi Principal terhadap
pihak bank (penerbit bank garansi).
Bagi Bank :
- Lebih terjamin dan sesuai dengan Undang - Undang.
- Fee base income.
- Risiko kredit relatif rendah karena ada penjamin.
Bagi Obligee :
Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi.
REFERENSI:
http://www.rizafirli.com/2010/07/sejarah-askrindo.html
http://askrindo.co.id/id/web