SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI (SIM) – BIDANG P2P DINAS KESEHATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
BULETIN SURVEILANS
IMUNISASI
Website: dinkes.sulutprov.go.id ; email : [email protected]
UU Kesehatan Nomor 36 Tahun
2009 :
Setiap anak berhak memperoleh
imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah ter-jadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi;
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
P rogram Imunisasi merupakan salah satu program yang masuk dalam Proyek Prioritas Nasional Kesehatan. Indi-
kator yang akan dicapai adalah Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Tujuan Imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian serta kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Sapa redaksi
Puji dan Syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha
Kasih, atas Karunia-Nya maka
Buletin SIM
Volume 02 Bulan Mei 2018 ini
terbit kehadapan pembaca.
Buletin ini diterbitkan oleh
Seksi Surveilans dan Imunisasi
(SIM), merupakan media
diseminasi program dan capaian
pelaksanaan program.
Kritik dan Saran membangun,
siap kami tampung, kiranya
informasi dalam Buletin SIM ini
bermanfaat.
Dapat diakses pada :
Daftar topik
1.Capaian Program
SIM tahun 2017
2.Pelaksanaan Kam-
panye Measles Ru-
bella
3.Alert yang dire-
spon dalam SKDR
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 2
T ujuan pemberian Imunisasi ada-lah menurunkan angka
kesakitan, kematian dan kecacatan aki-bat PD3I. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan strategi operasional yang tertuang dalam target kegiatan seperti; target UCI yaitu cakupan IDL
minimal 80% anak yang akan beru-
sia 1 tahun (0-11 bulan) telah
mendapat imunisasi dasar lengkap
secara merata di seluruh desa/kelurahan.
INDIKATOR RPJMN/
RENSTRA
TARGET CAPAIAN (%)
2015 2016 2017 2018 2019
% Kab/Kota yang mencapai
80% IDL pada bayi 75 80 85 90 95
% anak usia 0-11 bulan
yang men-dapat imunisasi
dasar lengkap
91 91,5 93 92,5 93
% anak usia 12-24 bulan
yang mendapatkan
imunisasi: Campaak dan
DPT-HB-Hib lanjutan
35 40 45 55 70
Tabel 1. Indikator Program Imunisasi dalam RPJMN 2015 – 2019
No Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Target Capaian
(%) Target
Capaian
(%) Target
Capaian
(%) Target Target
1
% Kab/Kota yang
mencapai 80%
imunisasi dasar
lengkap
75 46.6 80 53.3 85 60 90 95
2
% anak usia 0-11
bulan yang
mendapat
imunisasi dasar
lengkap (IDL)
91 81,3 91,5 82,2 92 90,4 92,5 93
3
% anak usia 12-24
bulan mendapat
imunisasi DPT-HB-
Hib lanjutan
35 24,3 40 15,1 45 60,2 70 90
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 3
Gambar 5. Cakupan Imunisasi Polio 2 per kabupaten/kota
di Prov.Sulut tahun 2016
Target setiap antigen pada imunisasi dasar sebesar 95%, berlaku mulai tahun 2017
(Surat Direktur SKK, Ditjen P2P Kemenkes RI No.SR.02.06/4/1038/2017 tgl 22 /6/ 2017).
Target UCI
TARGET
UCI
TARGET CAPAIAN (%)
2015 2016 2017 2018 2019
Desa/Kel 84 86 88 90 92
Gambar 2. Cakupan Imunisasi HB0 ≤ 24 jam dan
1-7 hari per kab/kota di Prov. Sulut tahun 2017
Gambaran Cakupan Imunisasi per antigen berdasar-kan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara tahun
2017 sebagai berikut:
Gambar 2 diatas memberi gambaran bahwa kabupaten/kota yang mencapai target Cakupan imunisasi HB0 tahun 2017
hanya dua yaitu Kota Manado dan Tomohon yaitu >95%. Kon-disi tersebut menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi kabu-paten/kota yang belum mencapai target, Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target di tahun 2018 yaitu memperkuat jejaring dengan RS agar memberi
Imunisasi HB0 pada bayi yang lahir di RS dalam waktu kurang
dari 24 Jam, baik RS pemerintah mau swasta termasuk Klin-ik Bersalin dan orang tua diberikan Buku KIA sebagai dasar informasi untuk imunisasi antigen selanjutnya.
Gambar 1. Capaian UCI per kab/kota di Prov. Sulut tahun 2017
44,6 BOLMONG
88.9 MINAHASA
76,0 SANGIHE
79.7 TALAUD
89.3 MINSEL
84.7 MINUT
91.6 BOLMUT
100,0 SITARO
59.7 MITRA
72.8 BOLSEL
92.5 BOLTIM
100,0 MANADO
82.6 BITUNG
100,0 TOMOHON
69.7 KK
79.4 SULUT
BOLMONG 36.6% 20.9%
MINAHASA 7.0% 86.9% SANGIHE 6.3% 66.4%
TALAUD 47.2% 21.4%
MINSEL 22.0% 58.5% MINUT 13.4% 67.9%
BOLMUT 56.7% 9.4%
SITARO 9,7% 69.6%
MITRA 46.1% 31.9%
BOLSEL 30.7% 38.3%
BOLTIM 0,0% 87.2%
MANADO 7.8% 118.1%
BITUNG 17.5% 52.9% TOMOHON 97,4% 9.9%
KK 58.9% 31.4%
SULUT 25.0% 61.0%
>24 jam : 1 - 7 hr
Informasi pada gambar 1 adalah bahwa kabupaten/kota
yang belum mencapai target Cakupan UCI Desa/Kelurahan
tahun 2017 yaitu Kab.Bolaang Mongondow dan Kab. Minahasa Tenggara. Keadaan tersebut memberi peluang terjadinya KLB Penyakit yang dapat
Dicegah dengan Imunisasi.
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 4
Gambar 4. Cakupan Imunisasi Polio 1 per kabupaten/kota
di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 3. Cakupan Imunisasi BCG per kabupaten/kota
di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 5. Cakupan Imunisasi Polio 2 per
kabupaten/ kota di Prov.Sulut tahun 2017 Gambar 6. Cakupan Imunisasi Polio 3 per kabupaten/kota
di Prov.Sulut tahun 2017
87.9 BOLMONG
105.8 MINAHASA
92.2 SANGIHE
82.9 TALAUD
93.8 MINSEL
83.1 MINUT
83.6 BOLMUT
96 SITARO
91.3 MITRA
77.8 BOLSEL
87.9 BOLTIM
109.8 MANADO
81.4 BITUNG
105.8 TOMOHON
78.1 KK
92.4 SULUT
80.8 BOLMONG
106.3 MINAHASA
92.6 SANGIHE
84.3 TALAUD
92.3 MINSEL
84.3 MINUT
84.7 BOLMUT
95.0 SITARO
90.0 MITRA
77.6 BOLSEL
88.2 BOLTIM
106..5 MANADO
84.3 BITUNG
104.4 TOMOHON
76.2 KK
91.8 SULUT
80.9 BOLMONG
112.2 MINAHASA
93.8 SANGIHE
88.7 TALAUD
103.2 MINSEL
88.1 MINUT
89.7 BOLMUT
103.5 SITARO
99.5 MITRA
75.1 BOLSEL
91.5 BOLTIM
106.1 MANADO
80.6 BITUNG
101.0 TOMOHON
75.0 KK
94.2 SULUT
76.6 BOLMONG
114.2 MINAHASA
88.9 SANGIHE
89.2 TALAUD
106.4 MINSEL
88.6 MINUT
88.0 BOLMUT
112.3 SITARO
94.2 MITRA
67.3 BOLSEL
91.5 BOLTIM
105.2 MANADO
77.4 BITUNG
98.9 TOMOHON
75.2 KK
93.1 SULUT
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 5
Gambar 7. Cakupan Imunisasi Polio 4 per kabupaten/ kota di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 8. Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB 1 per
kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 9. Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB 2 per kabupaten/ kota di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 10. Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB 3 per
kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
74.1 BOLMONG
117.9 MINAHASA
86.4 SANGIHE
89.9 TALAUD
108.3 MINSEL
84.6 MINUT
88.9 BOLMUT
107.3% SITARO
94.8 MITRA
72.8 BOLSEL
85.9 BOLTIM
105.3 MANADO
77.1 BITUNG
100.4 TOMOHON
78.0 KK
93.2 SULUT
82.4 BOLMONG
115.2 MINAHASA
93.1 SANGIHE
88.8 TALAUD
105.6 MINSEL
85.6 MINUT
90.5 BOLMUT
105.3 SITARO
101.6 MITRA
74.7 BOLSEL
93.0 BOLTIM
107.4 MANADO
80.6 BITUNG
99.0 TOMOHON
75.7 KK
95.1 SULUT
80.1 BOLMONG
115.6 MINAHASA
88.9 SANGIHE
90.4 TALAUD
106.2 MINSEL
87.3 MINUT
88.5 BOLMUT
111.7 SITARO
99.3 MITRA
73.2 BOLSEL
92.4 BOLTIM
107.2 MANADO
77.7 BITUNG
101.9 TOMOHON
75.8 KK
94.6 SULUT
78.6 BOLMONG
116.4 MINAHASA
86.7 SANGIHE
87.6 TALAUD
108.0 MINSEL
86.4 MINUT
88.5 BOLMUT
106.5 SITARO
95.8 MITRA
72.8 BOLSEL
86.7 BOLTIM
106.8 MANADO
77.3 BITUNG
102.1 TOMOHON
77.5 KK
93.9 SULUT
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 6
Gambar 11. Cakupan Imunisasi Campak per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 12. Cakupan Imunisasi Campak Lanjutan per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
Gambar 13. Cakupan Imunisasi Campak BIAS per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
Pelayanan Imunisasi Campak bagi bayi dan anak dinyatakan LENGKAP apabila telah mendapat 3 (tiga)
dosis yaitu pada usia 9 bulan (imunisasi dasar), usia 18 –24 bulan (campak lanjutan) dan usia Sekolah Dasar pada Kelas 1 SD (BIAS). Hal tersebut akan memberi perlindungan seumur hidup kepada anak terhadap pen-yakit Campak.
Gambar 11, 12 dan 13 memberi informasi tentang cakupan imunisasi Campak (3 dosis). Terdapat pening-katan Cakupan dari Imunisasi Campak pada bayi ke imunisasi Campak lanjutan (kab/kota yang masih me-
rah menjadi kuning, dan yang kuning ada yang menjadi hijau). Kondisi tersebut memberi dampak positif ter-
hadap terbentuknya herd immunity, sehingga KLB Cam-
pak tidak terjadi. Hal ini harus didukung dengan mening-
katkan kualitas imunisasi dengan menjaga rantai dingin
vaksin. Setelah Kampanye Imunisasi Measles Rubella
(MR) pada bulan Agustus—September tahun 2018, selan-
jutnya Introduksi vaksin MR menggantikan vaksin Campak
pada Imunisasi Rutin.
78.5 BOLMONG
114.7 MINAHASA
82.1 SANGIHE
84.1 TALAUD
103.4 MINSEL
79.8 MINUT
86.6 BOLMUT
102.7 SITARO
90.0 MITRA
76.2 BOLSEL
102.0 BOLTIM
110.1 MANADO
74.1 BITUNG
103.7 TOMOHON
73.6 KK
92.7 SULUT
43.4 BOLMONG
46.8 MINAHASA
69.0 SANGIHE
45.5 TALAUD
64.6 MINSEL
42.1 MINUT
46.6 BOLMUT
75.4 SITARO
59.6 MITRA
41.7 BOLSEL
53.7 BOLTIM
44.8 MANADO
37.5 BITUNG
85.8 TOMOHON
33.1 KK
49.0 SULUT
95 BOLMONG
96 MINAHASA
95 SANGIHE
90 TALAUD
92 MINSEL
85 MINUT
100 BOLMUT
99 SITARO
86 MITRA
97 BOLSEL
99 BOLTIM
92 MANADO
98 BITUNG
90 TOMOHON
97 KK
93 SULUT
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 7
Grafik 1. Cakupan Imunisasi Campak pada bayi dan Distribusi Suspek Campak serta Kasus Campak dan Rubella
per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
Grafik diatas memberi gambaran bahwa cakupan Imunisasi Campak yang tinggi, belum memberi jaminan untuk tidak timbulnya KLB Campak. Hal ini dapat dilihat dari Cakupan
Imunisasi Campak yang tinggi (>95%) yaitu Kab. Minahasa dan Minsel, akan tetapi masih terdapat kasus Campak, bahkan di beberapa Kab/Kota terdeteksi kasus Rubella (hasil konfirmasi
Laboratorium). Kondisi tersebut dapat terjadi jika cakupan tid-
ak merata di semua desa/kelurahan, karena tidak terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok atau populasi. Oleh
karena itu target cakupan imunisasi untuk semua antigen ada-
lah harus TINGGI dan MERATA. Informasi lain yang dapat digambarkan pada grafik diatas adalah timbulnya kasus Rubella. Hal tersebut tidak hanya di Su-
lawesi Utara, tetapi data epidemiologi menunjukkan kasus Ru-bella juga muncul secara nasional maupun global.
Target Imunisasi global untuk Penyakit Campak dan Rubella yaitu Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella/CRS (Congenital
Rubella Syndrome) pada tahun 2020 dimana Indonesia berkomitmen untuk mencapai tar-get tersebut melalui target Nasional. Kebijakan Pemerintah mencapai tar-get tersebut adalah Kampanye Imunisasi MR pada tahun 2017—2018, yang pelaksanaann-ya dibagi dalam 2 fase yaitu fase I di enam
provinsi di Pulau Jawa dan Fase II di 28 Provinsi di luar Pulau Jawa termasuk Sula-wesi Utara. Sasaran Kampanye Imunisasi MR adalah anak umur 9 bulan s/d kurang dari 15 tahun dengan target cakupan >95% .
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 8
Gambar 14. Cakupan Imunisasi DPT-HB-HIB 4 (Lanjutan) per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
49.2% Bolmong
59.5% Minahasa
73.0% Sangihe
58.1% Talaud
90.3% Minsel
53.7% Minut
68.7% Bolmut
82.2% Sitaro
72.2% Mitra
62.6% Bolsel
62.9% Boltim
51.3% Manado
46.7% Bitung
91.6% Tomohon
47.3% KK
60.2% SULUT
Gambar 15. Cakupan Imunisasi DT (BIAS) per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
98% Bolmong
95% Minahasa
95% Sangihe
88% Talaud
93% Minsel
92% Minut
100% Bolmut
99% Sitaro
88% Mitra
97% Bolsel
98% Boltim
92% Manado
97% Bitung
92% Tomohon
95% KK
94% SULUT
Gambar 16. Cakupan Imunisasi Td (BIAS) per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017
95% Bolmong
94% Minahasa
93% Sangihe
95% Talaud
94% Minsel
90% Minut
100% Bolmut
99% Sitaro
81% Mitra
98% Bolsel
98% Boltim
91% Manado
97% Bitung
95% Tomohon
95% KK
94% SULUT
Tidak diimunisasi, Sakit dan menularkan penyakit
Belum diimunisasi, tetapi masih sehat (berisiko)
Sudah diimunisasi dan sehat (terlindungi)
Bagaimana Imunisasi Melindungi Masyarakat
Buletin SIM - Vol 02 Mei 2018 hal. 9
Berdasarkan gambaran cakupan imunisasi per antigen diatas, maka capaian cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) per kabupaten/kota
di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2017 sbb:
Gambar 17. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
per kabupaten/kota di Prov.Sulut tahun 2017*)
Kesimpulan: 1. Persen (%) kab/kota yang mencapai 80% IDL pada bayi di Provinsi
Sulawesi Utara pada tahun 2017 yaitu 60% (9 kab/kota); (Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Manado, Bolmong
Utara, Sitaro, Bolmong Timur, dan Tomohon). 2. Kabupaten/kota yang mencapai cakupan IDL tahun 2017 adalah Mi-
nahasa, Minahasa Selatan, Manado, Boltim dan Tomohon. Rekomendasi: 1. Peningkatan cakupan per antigen disetiap wilayah desa/kelurahan
yang tinggi dan merata dengan melakukan Sweeping dan Drop Out Follow up (DOFU) setiap bulan dan Backlog Fighting (BLF) agar ter-bentuk kekebalan kelompok/populasi (herd immunity).
TIM REDAKSI Penasehat : Kadinkesda
dr.Debie K.R Kalalo, MSc,PH
Pengarah : Kabid P2P dr. Steaven P.Dandel,MPH
Penanggung Jawab
Redaksi: Kasie. SIM Mery B. Pasorong, SKM,M.Kes
Anggota Dewan Redaksi:
Nova E. Ratu, SKM,M.Sc
Thelda S.Banda,SKM Ferry Awuy, SKM
Tikla Makalalag, S.Sos Adrensi Maabuat, SST
Frangkie N.Karinda,SST
Penerbit Seksi Surveilans dan
Imunisasi Sekretariat:
Seksi SIM - Bidang P2P Dinkesda Prov. Sulut Jl.17 Agustus Manado
*) Menggunakan target Nasional tahun 2017; IDL ≥ 92%
Bolmong 76.6% Minahasa 113.4% Sangihe 73.1% Talaud 76.6% Minsel 103.2% Minut 82.5% Bolmut 84.3% Sitaro 93.1% Mitra 83.6% Bolsel 71.7% Boltim 102.2% Manado 106.4% Bitung 74.5% Tomohon 106.5% KK 70.2% SULUT 90.4%
BULETIN SURVEILANS
IMUNISASI
Website: dinkes.sulutprov.go.id ; email : [email protected]
Dapat diakses pada :
SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI (SIM) – BIDANG P2P DINAS KESEHATAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON
SKDR merupakan tools dari Program Surveilans dengan tujuan yaitu: 1. Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular.
2. Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular. 3. Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB. 4. Memonitor kecenderungan penyakit menular.
5. Menilai dampak program pengendalian penyakit untuk memonitor kejadian penyakit menular berpotensi KLB. TUPOKSI SEKSI SIM:
Melakukan Pembinaan Program Surveilans dan Imunisasi. Program dalam Seksi SIM antara lain:
1. SKDR penyakit menular berpotensi KLB 2. SKD Penyakit Infeksi Emerging (PIE) 3. Karantina Kesehatan terkait Public
Health Emergency Of International Con-cern (PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD)
4. Program Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
5. Surveilans Congenital Rubella Syndrome
(CRS) 6. Surveilans Terpadu Penyakit (STP) 7. Program Imunisasi 8. Program Kesehatan Haji 9. Manajemen Vaksin (Coolroom)
SKDR merupakan sistem yg lebih mengutamakan kecepatan dibanding
ketepatan, Kapasitas kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan mendeteksi secara dini; kecepatan melakukan respon; kecepatan
berbagi data dan informasi.
Waktu periode pelaporan SKDR adalah MINGGUAN Mekanisme pelaporan yakni Pelaksana Program Surveilans
Puskesmas meng-sms data penyakit menular /sindrome ke SERVER Direktorat SurKarKes setiap hari Senin minggu berjalan.
Peran Dinas Kesehatan Provinsi dan kab/kota adalah melakukan
verifikasi dan analisa terhadap data SKDR basis Website serta melakukan respon segera terhadap alert yang muncul.
Website SKDR : skdr.surveilans.org
Penyakit yang dilaporkan dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) basis Web setiap minggu berjumlah 23 sindrome pen-
yakit dan dapat dikelom-pokkan dalam 5 bagian yaitu: 1. Kelompok penyakit yang termasuk PD3I (suspek Campak, AFP,
suspek Difteri, suspek Tetanus Neonatorium, suspek Pertusis dan suspek Tetanus);
2. Kelompok penyakit ganguan pencernaan (diare akut, suspek
demam thipoid, diare berdarah/disenteri, suspek kolera, sindrom jaundice akut);
3. Kelompok penyakit gangguan pernafasan (pneumonia dan ILI = Influenza like Illness);
4. Kelompok penyakit Zoonosis (susp.Leptospirosis, GHPR, susp.Antrax, susp. Flu burung pada manusia).
5. Kelompok penyakit tular vektor (Malaria konfirmasi, susp. Dengue, susp.Chikungunya, susp.Meningithis/Enchepalitis)
Buletin SIM Vol - 02 Mei 2018 hal.11
Tabel 2. Persentase Alert dalam SKDR yang direspon di Provinsi Sulawesi Utara Minggu 1 –52 tahun 2017
Secara kumulatif alert yang direspon tahun 2017 berdasarkan data yang diverifikasi oleh kabu-
paten/kota, dari 2,752 alert yang muncul, sebanyak 1536 alert yang direspon (73.18%) dan ada 9 merupakan KLB.
Target tahun 2017 : 1. Ketepatan : ≥ 80% 2. Kelengkapan : ≥ 90% 3. Alert yang direspon = 75%
Cut off point Alert: Jika < 55 : MERAH
Jika 56 - 74 : KUNING
JIka ≥ 75% : HIJAU
No KAB./KOTA
JMLH
PERINGATAN
DINI PENYA-
KIT DI PUSK-
ESMAS
JUMLAH KETE-
PATAN *
(%)
KELENG-
KAPAN *
(%)
ALERT YANG DIRESPON * % Alert
yang di
respon
% Alert yang
di respon <
24 jam
TOT * PUSK. KEC JLH KLB <24
Jam
1 Bolmong 172 16 15 79.21 97.60 162 162 94,19 94,19
2 Bolmong Selatan 39 8 6 52.16 93.03 23 1 23 58,97 58,97
3 Bolmong Timur 53 7 7 57.97 84.34 29 13 54,72 24,53
4 Bolmong Utara 120 11 6 93.36 100.00 118 104 98,33 86,67
5 Sangihe 161 17 15 38.80 93.67 22 1 13,66 0,62
6 Talaud 143 21 19 61.45 82.69 69 2 63 48,25 44,06
7 Minahasa 446 22 25 71.94 94.67 417 413 93,50 92,60
8 Minahasa Selatan 442 17 17 83.14 89.93 290 13 65,61 2,94
9 Minahasa Tenggara 217 12 12 58.49 85.26 98 98 45,16 45,16
10 Minahasa Utara 239 11 10 88.81 93.71 216 4 205 90,38 85,77
11 Sitaro 72 13 10 62.87 85.21 31 28 43,06 38,89
12 Bitung 167 9 8 85.68 95.51 142 31 85,03 18,56
13 Kotamobagu 44 5 4 100.00 100.00 44 44 100,00 100,00
14 Manado 286 16 11 87.02 97.60 207 195 72,38 68,18
15 Tomohon 151 7 5 88.46 92.31 146 2 143 96,69 94,70
SULUT 2752 192 170 73.5 91.9 2014 9 1536 73,18 55,81
Ket: Target Persentase Alert /sinyal kewaspadaan dini yang Respons kab/kota/Pkm tahun 2017 = 75%
Kesimpulan: 1, SKDR sudah cukup baik untuk menangkap sinyal kewaspadaan dari pukesmas, tetapi perlu meningkatkan upaya
verifikasi atau respons terhadap alert yang muncul dalam SKDR oleh puskesmas dan dinas kesehatan kab/kota. 2. Data SKDR belum dianalisa oleh kabupaten/kota dengan alasan kuantitas SDM dan minimnya fasilitas penunjang.
Buletin SIM Vol— 02 Mei 2018 hal.12
Tabel 3. Frekuensi KLB PD3I
di Provinsi Sulawesi Utara tahun 2017
No Kab/Kota AFP Campak Rubella Difteri
1 Bolmong 2 0 1 0
2 Bolsel 0 0 0 0
3 Boltim 1 0 0 0
4 Bolmut 0 0 0 0
5 Sangihe 0 1 1 0
6 Talaud 2 1 1 0
7 Minahasa 3 0 1 0
8 Minsel 2 1 1 0
9 Mitra 2 0 0 0
10 Minut 5 0 0 1 (-)
11 Sitaro 0 1 1 0
12 Bitung 1 0 0 0
13 Kotamobagu 0 0 0 0
14 Manado 4 0 1 0
15 Tomohon 0 0 1 0
SULUT 22 kali 4 kali 6 kali 1 kali
Eradikasi Polio
2014 : SEARO BEBAS POLIO (27 Meret 2014 Indonesia mendapat Sertifikat Bebas Polio) 2020 : DUNIA BEBAS POLIO
Eliminasi Campak
2020 : Target Eliminasi Campak dan Kontrol Rubella/CRS di Indonesia (PELAKSANAAN
KAMPANYE IMUNISASI MR 2017-2018)
2020 : Target Eliminasi Campak untuk SEARO
Eliminasi Tetanus Neonatorum
2015 : Tetanus Neonatorum Eliminasi di Seluruh Region
TARGET IMUNISASI GLOBAL
DUKUNG DAN SUKSESKAN KAMPANYE MEASLES RUBELLA (MR)
AGUSTUS - SEPTEMBER 2018
Sasaran Anak Usia 9 Bulan s/d kurang dari 15 tahun
STRATEGI PELAKSANAAN
KAMPANYE MR
BULAN AGUSTUS 2018 UNTUK ANAK SEKOLAH
PELAYANAN DI SEKOLAH
BULAN SEPTEMBER 2018 UNTUK YANG BELUM/TIDAK BERSEKOLAH
PELAYANAN DI POSYANDU, PUSKESMAS, FASKES LAINNYA
(RS, KLINIK, DLL)