Cedera Spinal
/ Vertebra
Anatomi
Anterior Posterior
Servikal
Torakal
Lumbal
Sakral
7
12
5
Anatomi
Anterior
Posterior
Cedera
Spinal
Motorik
Sensorik
Otonom
Plexus Brachialis C5-Th1 Plexus Lumbosacralis L2-S1
Susunan Syaraf ke Ekstremitas
Sensorik tubuh
7
Kecurigaan Cedera Spinal
Kecelakaan kecepatan tinggi
Pasien tidak sadar
Cedera ganda
Defisit neurologis
Nyeri di spinal
8
Spinal Injury
≥ 5% penderita status neurologisnya
memburuk saat di RS
Prioritas utama: Proteksi;
Prioritas kedua: deteksi
Evaluasi spinal diperberat oleh
trauma otak
Lepaskan spine board secepat
mungkin
9
Tingkat keparahan
Spinal Cord
Complete : tidak ada gangguan
motorik or sensorik dibawah
level cedera
Incomplete :
• Fungsi motorik or sensorik
masih tersisa dibawah level
jelas
• Sisa Sacral sparing
10
Sensory Examination
Cervical Thoracic Lumbosacra
l
C-5 Deltoid
C-6 Thumb
C-7 Middle
finger
C-8 Little
finger
T-4 Nipple
T-8 Xiphoid
T-10
Umbilicus
T-12
Symphysis
L-4 Medial
Leg
L-5 1st/2nd
toes
S-1 Lateral
foot
S-4 Perianal
11
Motor Examination
Cervical / Thoracic Lumbosacral
C-5 Shoulder
abduction
C-6 Wrist Extension
C-7 Elbow extension
C-8 Middle finger
flexion
T-1 Little finger
abduction
L-2 Hip flexion
L-3 Knee extension
L-4 Ankle
dorsiflexion
L-5 Big toe
extension
S-1 Big toe / ankle
plantar flexion
12
Neurologic Assessment
Neurogenic Shock
Hipotensi dihubungkan dengan
cedera servikal/torakal tinggi
Bradycardia
Pengobatan: Pertahankan
cairan, atrofin dan vasopresor
13
Neurologic Assessment
Spinal “Shock”
Masalah neurologis buka
hemodinamik
Timbul segera setelah trauma
spinal cord
Flaccid
Hilang refleks
© ACS 14
Neurologic Assessment
Efek terhadap organ lain
Ventilasi yang lemah
Gangguan pada abdominal
Compartment syndrome terselubung
15
Klasifikasi trauma
Level trauma
Pemeriksaan klinis
• Terutama kaudal
• Biasanya bilateral
• Fungsi motorik/sensorik
Tulang: kerusakan vertebra
16
Klasifikasi Trauma
Incomplete
Ada sensasi
Sensasi letak
Gerakan
volunter di
ekstremitas
inferior
Sacral sparing
Complete
Tidak ada fungsi
sensoris dan
motoris
Tidak ada sacral
sparing
Refleks masih
mungkin ada
17
Classification of Injury
Morfologi
Fraktur atau fraktur-dislokasi
SCIWORA (Spinal cord injury
without radiographic abnormality)
Penetrasi (luka tembus)
18
Classification of Injury
Morfologi
Pertimbangkan adanya unstable
bila:
• Bukti trauma pada X-ray
• Defisit neurologis
• Nyeri pada vertebra bila
bergerak atau palpasi
19
C-spine x-rays
Crosstable lateral film exludes
85% of fracture
Additional 2 views exludes most
fractures
Also may require
• Swimmers view
• Ct scan for bony detail
• Flexion extension views
• MRI / CT myelogram
20
Skrining trauma spinal
Pasien sadar
Adanya Paraplegia/quadriplegia
Spinal instability
Identifikasi fraktur/ Segera konsulkan
Subluksasi SpOT/SpBS
21
Skrining trauma spinal
Sadar, neurologis normal:
① Tidak ada nyeri leher
② Tidak nteri bila digerakkan
③ Lepas c-collar
Bila ada nyeri
④ Proteksi dengan C-collar dan minta
Xray
22
Skrining trauma spinal
Gangguan kesadaran
Pencitraan seluruh vertebra
Foto polos
CT scan daerah yang dicurigai
23
Skrining trauma spinal
Pencitraan : Normal
Klinis :
• Normal and
• Nyeri tulang belakang
Pemakai narkoba, alkohol
dapat mengelabui ada
trauma
24
Manajemen
Imobilisasi
Total tubuh pasien
Penggunaan padding
Pertahankan sampai trauma dapat disingkirkan
Hindari penggunaan backboard!
25
Manajemen Medis
Pastikan ventilasi adekuat
terutama level atas kuadriplegik
(c-4)
Pertahankan tekanan darah
Berikan Atropine bila
bradycardia
Methylprednisolone
26
Manajemen Medis
Cairan Intravena
Tangani dulu hipovolemi
Pertimbangkan kemungkinan syok
neurogenik
Pasang kateter urin
27
Manajemen Medis
Steroids
Methylprednisolone IV
• Pastikan trauma spinal cord
• Mulai dalam 1-8 jam pertama
• 30 mg/kg dalam 15 menit
• 5.4 mg/kg dalam 23 jam kemudian
Pastikan trauma tidak terbuka
28
Manajemen Medis
Rujuk
Fraktur unstable
Defisit neurologis
Hindari penundaan
Imobilisasi dengan baik
Bantuan nafas bila diperlukan
Terima Kasih