Download - Pengukuran Tanda Vital Fix 2007
PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tanda vital merupakan parameter tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut
nadi, laju pernafasan, dan suhu tubuh. Disebut tanda vital karena penting untuk
menilai fungsi fisiologis organ vital tubuh.
1. Tekanan Darah (Gaol, 2011)
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh
darah yang di dorong dengan tekanan dari jantung. Tekanan sistemik atau
arteri darah, tekanan darah dalam sistem arteri tubuh adalah indikator yang
baik tentang kesehatan kardiovaskuler. Aliran darah mengalir pada sistem
sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir dari daerah yang
tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Kontraksi jantung
mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan
maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat
ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolik
atau minimum. Tekanan diastolik adalah tekanan minimal yang mendesak
dinding arteri setiap waktu. Unit standar untuk pengukuran tekanan darah
adalah milimeter air raksa (mmHg). Tekanan darah menggambarkan
interelasi dari curah jantung, tahanan vaskuler perifer, volume darah,
viskositas darah dan elastisitas arteri.
Curah jantung adalah volume darah yang dipompa jantung (volume
sekuncup) selama 1 menit (frekuensi jantung):
Curah jantung = Frekuensi jantung x Volume sekuncup
Tekanan darah (TD) bergantung pada curah jantung dan tahanan
vaskuler perifer:
Tekanan darah = curah jantung x tahanan vaskular perifer
2. Denyut Nadi
Aliran darah mengaliri tubuh dalam sirkuit yang kontinu.Impuls
elektris berasal dari noduls sinoatrial (AV) berjalan melalui otot jantung untuk
menstimulasi kontraksi jantung. Pada setiap kontraksi ventrikel, darah yang
masuk ke aorta sekitar 60-70 ml (volume sekuncup). Pada setiap ejeksi
volume sekuncup, dinding aorta berdistensi, menciptakan gelombang denyut
yang dengan cepat berjalan melalui bagian akhir arteri. Gelombang denyut
bergerak 15 kali lebih cepat melalui aorta dan 100 kali lebih cepat melalui
arteri kecil daripada volume darah yang diejeksikan. Pada saat nadi mencapai
arteri perifer, dapat dirasakan dengan mempalpasi arteri dengan ringan pada
dasar tulang atau otot. Nadi adalah aliran darah yang menonjol pada arteri
perifer yang dapat diraba. Jumlah denyut yang terjadi dalam satu menit adalah
kecepatan nadi (Potter & Perry, 2005 dalam (Gaol, 2011)).
3. Pernafasan (Gaol, 2011)
Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara
antara atmosfir dengan darah serta darah dengan sel. Pernapasan termasuk
ventilasi (pergerakan udara masuk dan keluar dari paru), difusi (pergerakan
oksigen dan karbondioksida antar alveoli dan sel darah merah) dan perfusi
(distribusi sel darah merah ke dan dari kapiler paru).
Mekanisme pernapasan melibatkan otot-otot inspirasi dan ekspirasi.
Pada inspirasi, impuls dari pusat respirasi ke saraf frenik di diafragma
merangsang kontraksi diafragma. Bersamaan dengan kontraksi diafragma,
organ abdomen ke bawah dan ke depan dan tulang-tulang iga ke atas dan ke
luar untuk memungkinkan pengembangan paru. Pada ekspirasi, suatu proses
pasif, paru-paru, dinding dada, organ abdominal dan diafragma kembali ke
posisi rileks.
4. Suhu Tubuh (Gaol, 2011)
Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan
hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan. Produksi panas yang dihasilkan
tubuh antara lain berasal dari: Metabolisme dari makanan (Basal Metabolic
Rate), olahraga, shivering atau kontraksi otot skelet, peningkatan produksi
hormon tiroksin (meningkatkan metabolisme seluler), proses penyakit infeksi,
termogenesis kimiawi (rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin
atau dari rangsangan langsung simpatetik). Sedangkan hilangnya panas tubuh
terjadi melalui beberapa proses yaitu :
a. Radiasi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain
tanpa melalui kontak langsung, misalnya orang berdiri di depan
lemari es yang terbuka.
b. Konduksi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda
lainnya melalui kontak langsung, misalnya kontak langsung
dengan es.
c. Konveksi adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya
pergerakan udara, misalnya udara yang berdekatan dengan badan
akan menjadi hangat.
d. Evaporisasi adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses
penguapan, misalnya pernafasan dan perspiration dari kulit.
Misalnya keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh.
Suhu tubuh terjaga konstan meskipun adanya perubahan kondisi
lingkungan. Hal ini disebabkan karena adanya proses pengaturan suhu melalui
negatif feedback system (mekanisme umpan balik). Organ pengatur suhu yang
utama adalah hipotalamus. Untuk regulasi panas tubuh diperlukan konsentrasi
sodium dan kalsium yang cukup, terutama di dalam dan di sekitar hipotalamus
posterior (Allau, 2009 dalam (Gaol, 2011)).
Variasi Tanda-Tanda Vital Berdasarkan Usia (Koezier, Erb, Berman, & Snyder,
2010)
Usia Suhu Oral
dalam Celcius
Denyut Nadi
(Rerata dan
Rentang)
Pernafasan
(Remaja dan
Rentang)
Tekanan Darah (mm
Hg)
Bayi baru
lahir
36.8 (aksila) 130 (80-180) 35 (30-80) 73/55
1 tahun 36.8 (aksila) 120 (80-140) 30 (20-40) 90/55
5-8 tahun 37 100 (75-120) 20 (15-25) 95/57
10 tahun 37 70 (50-90) 19 (15-25) 102/62
Remaja 37 75 (50-90) 18 (15-20) 120/80
Dewasa 37 80 (60-100) 16 (15-20) 120/80
Lansia
(>70 tahun)
37 70 (60-100) 16 (15-20) Kemungkinan terjadi
peningkatan diastolik