PERANCANGAN TEMPAT DUDUK DOSEN DENGAN PENDEKATAN
ERGONOMI DAN ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI
Ivan Djoko R.1), Setijanen Djoko H.2), Handy Febri S.3)
Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jalan Semolowaru No. 45, Surabaya, 60118
ABSTRAK
Rancang produk yang berkualitas adalah rancangan yang dibuat bedasarkan fungsi
dasar produk yang disesuaikan dengan kualitas, kapasitas, dan penampilan yang memuaskan.
Kursi dosen ergonomis dirancang dengan pendekatan Antropometri yang merupakan salah satu
tool ilmu yang digunakan untuk menciptakan kondisi kerja yang ergonomis. Kursi dosen
merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas mengajar dan juga sebagai
alat penunjang proses mengajar selama di universitas. Apabila kursi dosen yang dipakai kurang
nyaman dan ergonomis, maka pada saat dilaksanakannya proses mengajar mahasiswa tidak
akan fokus terhadap perkuliahan yang sedang berlangsung, dikarenakan kursi dosen yang
digunakan kurang memberikan rasa nyaman saat digunakan, membuat posisi duduk terlalu
membungkuk dan pada saat akan duduk susah. Mengajar dengan posisi yang tidak nyaman
memang terasa sangat melelahkan. Seorang dosen tidak hanya merasakan butuh akan suatu
produk, melainkan menginginkan rasa senang dan puas kemudian juga nyaman pada rancangan
produk tersebut. Berdasarakan penentuan penentuan tingkat urutan prioritas kebutuhan dosen
terhadap atribut-atribut kursi dosen dilakukan dengan menggunakan metode QFD (Quality
Function Deployment ). Harga pokok produksi yang benar dari suatu produk akan dapat
mengurangi ketidakpastian dalam penentuan harga jual, bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi
dan didapatkan harga pokok produksi sebesar Rp 323.013 untuk setiap produk dimana setiap
hari diproduksi 15 unit per unit dengan harga jual Rp 419.917 per unit
Kata Kunci : Perancangan Kursi Dosen Ergonomis, Antropometri, Quality Function
Deployment, Harga Pokok Produksi
ABSTRACT
Designing quality products is designed based on basic product functions tailored to
satisfactory quality, capacity, and performance. The ergonomic lecturer chair is designed with
the Anthropometry approach which is one of the science tools used to create ergonomic
working conditions. The faculty chair is one of the important factors in improving the quality
of teaching as well as the supporting tool of the teaching process during the university. If the
lecturer's chair is less comfortable and ergonomic, the student's teaching process will not focus
on the ongoing lecture, because the lecturer's chairs are used to give less comfort when used,
making the sitting position too bent and when it will sit hard. Teaching with an uncomfortable
position is indeed very tiring. A lecturer not only feels the need for a product, but wants a sense
of pleasure and satisfaction then also comfortable in the design of the product. Based on the
determination of the level of the order of priority of the lecturers requirement on the attributes
of the lecturers' seats is done by using QFD (Quality Function Deployment) method. The true
cost of production of a product will reduce the uncertainty in determining the selling price,
direct raw materials, direct labor and factory overhead costs. The cost of production will be
equal to the cost of production and obtained the cost of production amounted to Rp 323,013
for each product where every day produced 15 units unit with a selling price of Rp 419,917 /
unit
Keywords: Design of Ergonomic Lecturer Seat, Anthropometry, Quality Function
Deployment, Cost of Production
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini saya merancang ulang kursi dosen, kursi dosen merupakan salah
satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas mengajar mahasiswa dan juga sebagai alat
penunjang kegiatan proses belajar selama di universitas. Apabila kursi dosen yang dipakai
kurang nyaman dan ergonomis, maka pada saat dilaksanakannya proses mengajar mahasiswa
tidak akan fokus terhadap perkuliahan yang sedang berlangsung, dikarenakan kursi dosen yang
digunakan kurang memberikan rasa nyaman saat digunakan, membuat posisi duduk terlalu
membungkuk dan pada saat akan duduk susah. Mengajar dengan posisi yang tidak nyaman dalam
waktu yang lama memang cepat melelahkan. Fasilitas kursi yang nyaman, aman, dan efektif belum
memenuhi kebutuhan dosen, kursi lama yang terbuat dari besi dan itu pun kurang ergonomis dan
menjadikan proses mengajar yang kurang efektif dan kurang begitu nyaman.
Diperlukan suatu re-design produk untuk memberi kenyaman duduk bagi dosen agar lebih
ergonomis. Demi menjalankan perancangan ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni : Metode
untuk menerjemahkan keinginan atau kebutuhan customer (Voice of Customer) menjadi karakteristik
teknis yang dinamakan Quality Function Deployment (QFD) dan antropometri. Karakteristik teknis
QFD digunakan sebagai dasar untuk membuat atau mengembangkan suatu produk. Dengan
memaparkan hubungan secara sistematis antara keinginan customer dengan karakteristik teknis, QFD
menjamin kualitas desain dari produk tersebut. Dengan menggunakan metode QFD dan anthopometri
diharapkan suatu produk dapat memenuhi ekspektasi customer sehingga dapat meningkatkan kepuasan
customer.
Harga Pokok Produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan
dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya
produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir. Harga pokok produksi
merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan manufaktur karena harga pokok produksi
dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang dilakukan disebuah perusahaan untuk melakukan
perhitungan atas biaya produksi.
MATERI DAN METODE
Langkah awal yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu melakukan survey
pendahuluan, studi lapangan, studi pustaka. Kemudian pengumpulan data antropometri dengan
cara mengukur dimensi tubuh manusia meliputi:
1. Tinggi popliteal
2. Pantat ke lutut
3. Tinggi duduk tegak
4. Tinggi bahu duduk
5. Tinggi siku duduk
6. Lebar bahu
7. Lebar pinggul
Kemudian pengumpulan data QFD (Quality Function Deployment) dengan cara
membuat kuisioner yang nantinya akan dibagikan kepada responden. Kemudian analisis
benchmarking, benchmarking merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan perbandingan sistematis terhadap proses dan kinerja untuk menciptakan standar
baru dan meningkatkan proses guna medapatkan kenyamanan pada saat digunakan
Perhitungan Harga Pokok Produksi, adalah untuk mengetahui besarnya biaya produksi
yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang, pada umumnya biaya produksi
tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Antropometri
Penentuan Jumlah Sampel
Data antropometri digunakan untuk merancang alat yang didesain agar sesuai dengan
dimensi tubuh dosen, data antropometri selanjutnya diolah lagi dengan menentukan
persentilnya.
Penentuan persentil dalam perancangan sangat mempengaruhi rancangan alat yang
akan dirancang. Apakah alat yang dirancang dapat digunakan oleh seluruh dosen atau tidak
ditentukan oleh persentil yang digunakan oleh perancang. Persentil yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 5th untuk persentil kecil, 50th untuk persentil sedang, dan 95th untuk
persentil besar.
Untuk mengetahui data antropometri, yaitu dengan cara mengukur dimensi tubuh dosen
dengan meteran untuk mendapatkan ukuran data yang dibutuhkan. Data yang diukur dalam
penelitian adalah:
Keterangan
𝛼 = Tingkat Keyakinan
N = Jumlah Populasi
𝑛 =N
1 + N.∝ ²
=90
1 + 90. (0,05)2
=90
1 + 0,0,225
=90
1,225= 75
Tabel 1 Jumlah sampel antropometri yang digunakan untuk desain tempat duduk dosen
No Tinggi
popliteal
Pantat ke
lutut
Tinggi
duduk
tegak
Tinggi
bahu
duduk
Tinggi
siku
duduk
Lebar
bahu
Lebar
pinggul
1 53 45 115 87 28 39 28
2 45 57 122 88 25 47 35
3 52 46 116 93 24 46 37
4 53 44 115 94 29 38 34
5 49 56 119 93 25 47 29
6 47 57 117 95 24 37 29
7 51 47 115 89 25 46 37
8 45 57 120 95 28 39 37
9 53 49 117 88 29 44 32
10 53 46 121 93 28 45 28
11 51 49 115 93 25 47 33
12 53 48 124 95 25 46 29
13 50 49 116 88 25 44 28
14 53 55 122 92 26 46 29
15 52 56 119 95 26 42 28
16 54 50 118 94 28 44 31
17 52 45 121 98 28 47 32
18 49 52 115 96 27 43 37
19 45 50 120 96 24 42 28
20 53 44 124 96 27 44 28
21 45 58 121 90 28 43 32
22 46 50 120 91 26 42 35
23 48 50 119 89 26 38 28
24 45 58 120 93 27 40 31
25 48 55 123 92 28 41 33
26 51 52 119 90 28 46 30
27 53 55 121 93 24 42 28
28 53 55 121 93 26 42 35
29 49 48 117 90 27 42 31
30 45 44 116 97 27 38 30
31 50 55 123 89 29 44 30
32 45 56 119 90 26 41 35
33 55 48 123 94 29 42 30
34 51 54 117 87 27 37 37
35 47 47 116 87 28 40 30
36 50 54 115 91 26 39 33
37 45 51 121 91 29 41 32
38 50 48 121 98 25 47 30
39 50 47 122 89 27 42 34
40 52 52 117 98 25 39 32
41 52 49 119 91 25 45 31
42 49 52 118 95 26 39 28
43 54 56 121 97 29 40 30
44 45 45 124 88 27 47 34
45 46 46 118 93 26 39 33
46 55 55 120 92 29 46 31
47 46 53 120 93 29 46 37
48 52 48 121 95 28 45 33
49 53 54 121 97 29 37 30
50 48 53 121 93 25 46 35
51 53 50 116 97 26 46 33
52 49 48 122 95 27 41 35
53 52 49 116 96 27 39 31
54 47 55 122 94 24 45 36
55 45 57 124 97 28 42 36
56 45 56 121 94 28 44 31
57 47 47 122 92 29 40 35
58 50 50 116 97 25 39 36
59 55 55 124 98 25 41 32
60 54 45 121 89 24 44 33
61 55 45 122 94 27 47 30
62 49 54 124 95 27 40 30
63 51 50 118 90 25 38 35
64 53 57 118 95 25 42 31
65 47 51 120 94 24 44 29
66 45 50 117 88 27 38 36
67 48 49 123 92 27 42 33
68 53 50 118 89 24 41 32
69 49 57 118 95 27 44 35
70 53 46 122 90 26 42 35
71 46 45 121 91 27 43 37
72 49 53 120 95 24 39 31
73 46 46 116 95 25 43 32
74 50 58 120 87 26 44 29
75 51 51 122 96 28 47 33
Rata-rata 49.77 50.99 119.57 92.79 26.52 42.45 32.17
Std. dev 3.19 4.20 2.69 3.15 1.60 3.01 2.83
Uji Kecukupan dan Keseragaman Data
Setelah melakukan pengamatan Antropometri, maka dibutuhkan uji kecukupan data
yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diambil sudah cukup atau masih kurang.
Pada penelitian ini digunakan tingkat keyakinan 95% dengan nilai k = 2. Berikut perhitungan
dari uji kecukupan data hasil pengamatan Antropometri:
1. Tinggi Popliteal
𝑁′ =
(
𝑘𝑠√𝑁∑𝑋𝑖
2 − (∑𝑋𝑖)2
∑𝑋𝑖)
2
= (
20,05
√(75 × 186557) − 13935289
3733)
2
= 13,54
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil N’ = 13,54. Hal ini
menunjukkan bahwa (N > N’) jumlah data pengamatan yang diambil lebih besar dari jumlah
data minimal yang seharusnya diambil, sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah data
pengamatan yang diambil telah cukup.
Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat telah
seragam dan tidak melebihi Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB) yang
telah ditentukan. Berikut perhitungan dari uji keseragaman data hasil pengamatan
Antropometri:
𝐵𝐾𝐴 = 𝑥 + 𝑘𝜎 = 49,77 + (2 × 3,19) = 56,15
𝐵𝐾𝐵 = 𝑥 − 𝑘𝜎 = 49,77 − (2 × 3,19) = 43,39
Gambar 1 Keseragaman Data Tinggi Popliteal
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa seluruh data pengamatan Antropometri
berada di dalam rentang batas kontrol (BKA = 56,15 sampai BKB = 43,39). Oleh sebab itu,
dapat dikatakan bahwa data pengamatan Antropometri telah seragam.
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45 49 53 57 61 65 69 73
Tin
gg
i P
op
lite
al
Keseragaman Data Tinggi Popliteal
Tinggi popliteal
Average
BKA
BKB
Tabel 2 Keseragaman Data
No Parameter
Anthoprometri N N'
Kecukupan
Data Average BKA BKB
Keseragaman
Data
1 Tinggi
popliteal 75 6.49 Cukup 49.77 56.15 43.39 Seragam
2 Pantat ke lutut 75 10.73 Cukup 50.99 59.39 42.58 Seragam
3 Tinggi duduk
tegak 75 0.80 Cukup 119.57 124.95 114.20 Seragam
4 Tinggi bahu
duduk 75 1.83 Cukup 92.79 99.10 86.48 Seragam
5 Tinggi siku
duduk 75 5.72 Cukup 26.52 29.71 23.33 Seragam
6 Lebar bahu 75 7.94 Cukup 42.45 48.47 36.43 Seragam
7 Lebar pinggul 75 12.26 Cukup 32.17 37.84 26.50 Seragam
Penentuan Ukuran Kursi
Tabel 3 Ukuran Kursi Berdasarkan Antropometri
No Tinggi
popliteal
Pantat ke
lutut
Tinggi
duduk
tegak
Tinggi
bahu
duduk
Tinggi
siku
duduk
Lebar
bahu
Lebar
pinggul
1 53 45 115 87 28 39 28
2 45 57 122 88 25 47 35
3 52 46 116 93 24 46 37
4 53 44 115 94 29 38 34
5 49 56 119 93 25 47 29
6 47 57 117 95 24 37 29
7 51 47 115 89 25 46 37
8 45 57 120 95 28 39 37
9 53 49 117 88 29 44 32
10 53 46 121 93 28 45 28
11 51 49 115 93 25 47 33
12 53 48 124 95 25 46 29
13 50 49 116 88 25 44 28
14 53 55 122 92 26 46 29
15 52 56 119 95 26 42 28
16 54 50 118 94 28 44 31
17 52 45 121 98 28 47 32
18 49 52 115 96 27 43 37
19 45 50 120 96 24 42 28
20 53 44 124 96 27 44 28
21 45 58 121 90 28 43 32
22 46 50 120 91 26 42 35
23 48 50 119 89 26 38 28
24 45 58 120 93 27 40 31
25 48 55 123 92 28 41 33
26 51 52 119 90 28 46 30
27 53 55 121 93 24 42 28
28 53 55 121 93 26 42 35
29 49 48 117 90 27 42 31
30 45 44 116 97 27 38 30
31 50 55 123 89 29 44 30
32 45 56 119 90 26 41 35
33 55 48 123 94 29 42 30
34 51 54 117 87 27 37 37
35 47 47 116 87 28 40 30
36 50 54 115 91 26 39 33
37 45 51 121 91 29 41 32
38 50 48 121 98 25 47 30
39 50 47 122 89 27 42 34
40 52 52 117 98 25 39 32
41 52 49 119 91 25 45 31
42 49 52 118 95 26 39 28
43 54 56 121 97 29 40 30
44 45 45 124 88 27 47 34
45 46 46 118 93 26 39 33
46 55 55 120 92 29 46 31
47 46 53 120 93 29 46 37
48 52 48 121 95 28 45 33
49 53 54 121 97 29 37 30
50 48 53 121 93 25 46 35
51 53 50 116 97 26 46 33
52 49 48 122 95 27 41 35
53 52 49 116 96 27 39 31
54 47 55 122 94 24 45 36
55 45 57 124 97 28 42 36
56 45 56 121 94 28 44 31
57 47 47 122 92 29 40 35
58 50 50 116 97 25 39 36
59 55 55 124 98 25 41 32
60 54 45 121 89 24 44 33
61 55 45 122 94 27 47 30
62 49 54 124 95 27 40 30
63 51 50 118 90 25 38 35
64 53 57 118 95 25 42 31
65 47 51 120 94 24 44 29
66 45 50 117 88 27 38 36
67 48 49 123 92 27 42 33
68 53 50 118 89 24 41 32
69 49 57 118 95 27 44 35
70 53 46 122 90 26 42 35
71 46 45 121 91 27 43 37
72 49 53 120 95 24 39 31
73 46 46 116 95 25 43 32
74 50 58 120 87 26 44 29
75 51 51 122 96 28 47 33
Rata-rata 49.77 50.99 119.57 92.79 26.52 42.45 32.17
Std. dev 3.19 4.20 2.69 3.15 1.60 3.01 2.83
99% 57.19 60.76 125.82 100.12 30.23 49.45 38.76
1% 42.36 41.22 113.33 85.45 22.81 35.45 25.58
Keterangan jenis antropometri:
1. Tinggi Popliteal
2. Pantat Ke Lutut
3. Tinggi Duduk Tegak
4. Tinggi Bahu Duduk
5. Tinggi Siku Duduk
6. Lebar Bahu
7. Lebar Pinggul
99% = Persentil 99% (Persentil Atas)
1% = Persentil 1% (Persentil Bawah)
Data Quisioner QFD (Quality Function Deployment)
Untuk melakukan perhitungan QFD maka penulis membuat quisioner yang nantinya
akan dibagikan kepada 30 responden dimana nantinya responden aklan mengisi quisioner
dengan aribut seperti tabel dibawah ini Tabel 4.5 dimana masing masing tabel memiliki
kerangka pemikiran untuk desain yang baru dimana masing masing memliki sakala 1 – 4.
Dimana nilai skala tersebut akan digunakan untuk menghitung QFD dan penentuan
penyusunan konsep untuk produk yang baru. Berikut dibawah ini adalah tabel data perhitungan
quisioner yang sudah disebarkan ke 30 responden.
Tabel 4 Data Quisioner QFD
Responden
Atribut
Permasal
ahan
pada
kursi
Duduk
an
Keama
nan
produk
Kompon
en tidak
sesuai
kriteria
Kondisi
alas
duduk
Sandar
an
pungg
ung
Pijak
an
kaki
Kebut
uhan
tempat
untuk
tas
Bagian
tubuh
yang
pegal
1 3 3 4 1 4 3 3 3 2
2 3 3 4 2 4 3 3 3 2
3 3 3 4 2 4 5 3 3 2
4 3 3 4 2 4 3 3 3 2
5 3 3 4 1 4 3 3 3 2
6 3 3 4 1 4 3 3 3 2
7 3 3 4 2 4 3 3 3 2
8 3 3 4 1 4 3 3 3 2
9 3 3 4 1 4 2 3 3 3
10 3 3 4 2 4 3 3 3 2
11 3 3 4 2 4 2 3 3 2
12 3 3 4 2 4 3 3 3 3
13 3 3 4 2 4 3 3 4 2
14 3 3 3 2 4 2 3 3 3
15 3 3 3 2 4 2 3 3 3
16 3 3 3 2 4 3 3 3 3
17 3 3 4 1 4 2 3 3 3
18 3 3 3 1 4 3 3 3 3
19 3 2 3 2 4 3 3 3 2
20 3 3 3 2 3 3 3 5 3
21 2 2 3 2 3 3 3 3 3
22 2 3 3 2 4 3 3 3 3
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3
24 3 3 3 2 4 3 3 3 2
25 3 3 3 2 4 2 3 3 3
26 3 3 3 2 3 3 3 3 3
27 3 4 4 4 3 3 3 3 2
28 3 3 4 3 3 3 3 3 3
29 3 3 4 2 4 4 3 3 3
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Average 2.9 3 3.6 1.9 3.8 2.9 3 3.1 2.5
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Biaya Bahan Baku
Tabel 5 Bahan Baku Yang Digunakan
No Bahan Baku Ukuran Harga
1 Besi Hollow 1 batang @ 600 cm Rp 100,000
2 Plat Besi 110 x 110 cm Rp 50,000
3 Besi Tempat Tas 1 batang @ 100 cm Rp 80,000
3 Mur baut 1 Pack @ 20 buah Rp 5,000
4 Cat 1 Kaleng @ 1 Liter Rp 20,000
6 Spon 2 buah Rp 40,000
Tabel 6 Bahan Baku Per komponen Per Unit
Komponen Bahan Baku Harga Kebutuhan Komponen Biaya
Rangka Kursi Plat Besi Rp 50,000 2 lembar Rp 100,000
Dudukan Mur Baut Rp 5,000 0.4 pack Rp 2,000
Spon Rp 20,000 1 lembar Rp 20,000
Sandaran Mur Baut Rp 5,000 0.4 pack Rp 2,000
Spon Rp 20,000 1 lembar Rp 20,000
Tempat Tas Mur Baut Rp 5,000 0.4 pack Rp 2,000
Perakitan
Spon Rp 20,000 1 lembar Rp 20,000
Cat Rp 20,000 1 kaleng Rp 20,000
Besi Hollow Rp 100,000 0.25 batang Rp 25,000
Total Biaya Bahan Baku per unit Rp 211,000
Biaya Tenaga Kerja
Tabel 7 Upah Tenaga Kerja
Operator Mesin Jumlah
Meteran, Gerinda 1
Bor Tangan, Amplas 1
Mesin Las 2
Kuas, Obeng 2
Jumlah Tenaga kerja 6
Biaya Tenaga Kerja Per Hari = 6 x Rp 132.000
= Rp 792.000
Biaya Tenaga Kerja Per Unit =𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
=792.000
15
= 52,800
Biaya Overhead
Tabel 8 Biaya Daya Mesin Per Hari
Mesin Jumlah
Daya
Mesin
(Watt)
Biaya
per
KWH
Pemakaian
Daya per Hari
(Watt)
Total
biaya per
Hari
Total
Biaya per
unit
Gerinda Tangan 1 400 Rp1,000 3,200 Rp3,200 Rp213
Bor Tangan 1 300 Rp1,000 2,400 Rp2,400 Rp160
Mesin Alas 2 1000 Rp1,000 16,000 Rp16,000 Rp1,067
Total biaya overhead per unit Rp1,440
Tabel 9 Biaya Mesin Per Hari
Mesin Biaya per hari
Meteran Rp 83
Mesin Las Rp 138
Gerinda Rp 250
Obeng Rp 50
Kuas Rp 80
Kertas Gosok Rp 1,000
Biaya Mesin per hari Rp 1,601
Biaya Variabel
Tabel 10 Biaya Variabel
Biaya Biaya per unit
Bahan Baku Rp 267,000
Tenaga Kerja Rp 52,800
Overhead Rp 1,440
Total Biaya Variabel per unit Rp 321,240
Biaya Tetap
Tabel 11 Biaya Tetap
Biaya Biaya per hari
Mesin Rp 1,601
Pendirian Bangunan Rp 25,000
Total Biaya Tetap per hari Rp 26,601
Total Biaya Tetap per unit Rp 1,773
HPP = Biaya Variabel + Biaya Tetap = Rp 341.240 + Rp 1.733
HPP = Rp 323,013/unit
Harga Jual = HPP + (30% x HPP)
= Rp 323,013 + (30% x 323,013)
= Rp 419,917
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini, didapatkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setelah melakukan pengambilan data dan mengolah data pada penelitian ini, didapatkan ukuran
kursi dosen dengan perhitungan anthropometry sebagai berikut:
Dimensi ukuran tubuh dosen adalah
1. Tinggi Popliteal : 49.77
2. Pantat Ke Lutut : 50.99
3. Tinggi Duduk Tegak : 119.57
4. Tinggi Bahu Duduk : 92.79
5. Tinggi Siku Duduk : 26.52
6. Lebar Bahu : 42.45
7. Lebar Pinggul : 32.17
Jadi pembuatan ukuran komponen kursi sebagai berikut
1. Tinggi sandaran = 38 Cm
2. Tinggi kaki belakang = 90 Cm
3. Tinggi kaki depan = 40 Cm
4. Lebar alas = 50 Cm
Untuk perhitungan QFD menunjukan bahwa penambahan tempat tas dan pijakan kaki lebih dipilih
oleh beberapa dosen yang menginginkan kenyamanan dalam mengajar.
2. Dalam penentuan harga pokok produksi ditetapkan harga Rp 323,013 dan penetapan harga
jual perunit Rp 419,917 dengan harga yang tidak terlalu mahal namun memberikan fitur yang
mampu membantu proses belajar mengajar maka produksi kursi ini cukup tepat dalam
penggunaannya dalam proses belajar dikelas sehingga kursi dosen tersebut akan menjadi
produk yang mampu bersaing dengan produk sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Alfatiyah, R., & Marthin, W. (2017, December). REDESIGN KURSI DAN MEJA
PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
(QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG. In PROCEEDINGS (Vol. 2, No. 1).
Anggraeni, M., Desrianty, A., & Yuniar, Y. (2013). Rancangan Meja Dapur Multifungsi
Menggunakan Quality Function Deployment (QFD). REKA INTEGRA, 1(2).
Djumhariyanto, D. (2013). Rancang Bangun Flexy Bike Sebagai Alat Transportasi Alternatif
Keluarga Indonesia. ROTOR, 6(2), 16-19.
Djumhariyanto, D. (2017). PENGEMBANGAN ALAT BANTU JALAN (WALKER)
DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD). Jurnal
FLYWHEEL, 7(1), 35-44.
Elpawati, E., Diasri, F., & Muhib, A. (2015). ANALISIS PRODUKSI DAN KEUNTUNGAN
EFFECTIFE MIKROORGANISME-10 (EM-10). AGRIBUSINESS JOURNAL, 9(2),
149-176.
Komara, B., & Sudarma, A. (2016). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode
Full Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Pada CV Salwa Meubel. Jurnal
Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak dan Manajemen), 5(9), 18-29
Nasrulloh, N. (2018). PENGARUH PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI
TERHADAP HARGA JUAL PADA INDUSTRI KRUPUK (Studi Kasus di UD. INUN
JAYA Sampang). Majalah Ekonomi, 18(2), 109-119.
Nurkertamanda, D., Saptadi, S., & Herviyani, D. D. (2006). Perancangan meja dan kursi anak
menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dengan pendekatan
Athropometri dan bentuk fisik anak. J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 1(1), 10-17.
Santoso, A., Anna, B., & Purbasari, A. (2016). PERANCANGAN ULANG KURSI
ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR
PENGUKURAN. PROFISIENSI, 2(2).