i
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE
LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL
SMP NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
MOHAMAD ALWINIM: 083511035
FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG2012
ii
DEKLARASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mohamad Alwi
NIM : 083511035
Jurusan/Progam Studi : Tadris Matematika
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 29 Mei 2012Saya yang menyatakan,
Mohamad AlwiNIM: 083511035
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
Nama : Mohamad AlwiNIM : 083511035Jurusan : TadrisProgam Studi : Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing I,
Saminanto, M. Sc.NIP. 19720604 200312 1002
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 28 Mei 2012
Kepada Yth. Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongodi Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
Nama : Mohamad AlwiNIM : 083511035Jurusan : TadrisProgam Studi : Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing II,
Hj. Nur Asiyah, M. SINIP. 19710926 199803 2002
vi
ABSTRAK
Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
Penulis :Mohamad Alwi
NIM :083511035
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A semester gasal SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A yang jumlahnya ada 40 peserta didik terdiri dari 22 putra dan 18 putri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi, observasi, kuesioner, dan metode tes. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian tindakan, metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui berapa jumlah, nama-nama, dan nilai-nilai peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya, metode observasi digunakan untuk mengetahui gambaran umum peserta didik, metode kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar peserta didik, sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik pada saat penelitian. Pengumpulan data mengenai motivasi belajar peserta didik menggunakan angket motivasi belajar, sedangkan pengumpulan data mengenai hasil belajar peserta didik menggunakan soal tes evaluasi yang dilakukan di setiap akhir siklusnya.
Data yang terkumpul dianalisis deskriptif sederhana. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, motivasi belajar peserta didik mempunyai persentase 48,5% dan rata-rata hasil belajar 59,46 dengan ketuntasan klasikal 48,75%. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan motivasi belajar peserta didik meningkat menjadi 65,11% dan rata-rata hasil belajar 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%. Sedangkan pada siklus II motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu dapat dipersentasekan menjadi 76,3% dan rata-rata hasil belajar peserta didik adalah 79,6 dengan ketuntasan klasikal 92,5%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah digunakannya media pembelajaran Mobile Learning jika dibandingkan dengan sebelumnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan momentum bagi guru maupun peserta didik bahwa belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
vii
PERSEMBAHAN
Perjalan pencarian ilmu telah membawaku ke suatu proses perjalanan hidup.
Proses perjalanan hidup itu telah membawa ke jenjang pendewasaan diri, dari situ
penulis dapat mengerti arti sebuah pengorbanan, segelintir kasih sayang, dan setetes
keringat kesabaran. Kini penulis persembahkan hasil pencarian yang tulus ini
kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala
pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh
kesabaran.
2. Kakak-kakakku tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih
sayang yang tak ternilai harganya.
3. Sahabat-sahabatku kosan “Day Live” yang selalu menjadi teman untuk
bermuhasabah dan bertafakur di dalam menghadapi kehidupan ini.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan TM’08 yang menjadi teman bercanda dan belajar
penulis, bagiku “Kau Yang Terindah, dan Akan Selalu Terindah”.
5. Keluarga besar pengurus HIMATIKA Walisongo periode 2010/2011, kalian
adalah para pendidik-pendidik penulis tentang arti kebijaksanaan, kebersamaan,
dan tanggung jawab.
viii
KATA PENGANTAR
حیمالرحمنالرهللابسم
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan
beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan
jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul
“Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media
Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Kelas VIII Semester Gasal Smp Negeri 2 Balapulang-Tegal
Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat
perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman
yang terang benderang ini yaitu zaman Islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung
jawab, Allah SWT telah meridlai penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan
bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Saminanto, M. Sc. selaku Pembimbing I dan ibu Hj. Nur Asiyah, M.S.I.
selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi
ini hingga selesai.
3. Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang
yang membekali berbagai pengetahuan.
4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
5. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang
telah memberikan pelayanan yang terbaik.
ix
6. Bapak Mohamad Sofam, S. Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Guru matematika bapak Kartomoyo, S. Pd., kepala TU beserta staf, karyawan,
dan peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal yang selalu
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak dan ibu tercinta terima kasih atas cinta, kasih, do’a, nasihat, dan dukungan
serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
9. Teman seperjuangan Tadris Matematika dan sahabat-sahabat TM’08 yang
senantiasa menjadi penyemangat penulis.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “Jazakumullah Khairal Jaza”.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-
baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 29 Mei 2012Penulis
Mohamad AlwiNIM. 083511035
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DEKLARASI .................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................. 4
C. Rumusan Masalah ................................................................. 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori ...................................................................... 9
B. Kajian Pustaka ....................................................................... 39
C. Hasil Belajar .......................................................................... 40
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian .................................................................. 41
1. Model penelitian ................................................................ 42
2. Subjek penelitian dan jenis data ........................................ 43
3. Kolaborator ....................................................................... 45
4. Waktu dan tempat penelitian ............................................. 45
5. Rancangan penelitian ........................................................ 45
6. Jadwal pelaksanaan penelitian .......................................... 59
xi
B. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 50
C. Metode Analisis Data ............................................................ 52
D. Indikator Keberhasilan .......................................................... 55
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 56
1. Pra Siklus .......................................................................... 56
2. Siklus I .............................................................................. 57
3. Siklus II ............................................................................. 66
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 71
1. Pra Siklus .......................................................................... 71
2. Siklus I .............................................................................. 72
3. Siklus II ............................................................................. 73
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 76
B. Saran-saran ............................................................................ 77
C. Penutup .................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik kelas VIII A
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Lembar Refleksi
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II dan Lembar Motivasi
Lampiran 4 : Lembar Wawancara dan Angket Motivasi Pra Siklus
Lampiran 5 : Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II
Lampiran 6 : Daftar Nama Anggota Kelompok
Lampiran 7 : Lembar Kerja Siklus I
Lampiran 8 : Lembar Kerja Siklus II
Lampiran 9 : Soal Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 10 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus I
Lampiran 11 : Soal Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 12 : Jawaban Tes Evaluasi Siklus II
Lampiran 13 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2010/2011
Lampiran 14 : Nilai Materi SPLDV Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2009/2010
Lampiran 15 : Hasil Angket Motivasi Pra Siklus
Lampiran 16 : Tabel Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 17 : Tabel Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 18 : Hasil Angket Motivasi Siklus I
Lampiran 19 : Hasil Angket Motivasi Siklus II
Lampiran 20 : Dokumentasi Penelitian
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A
Tabel 2 : Jadwal Penelitian
Tabel 3 : Jadwal Pelaksanaan Siklus I
Tabel 4 : Jadwal Pelaksanaan Siklus II
Tabel 5 : Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal, dan Motivasi Pra
Siklus
Tabel 6 : Motivasi dan Hasil Belajar Siklus I
Tabel 7 : Motivasi dan Hasil Belajar Siklus II
Tabel 8 : Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus dan Siklus I
Tabel 9 : Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II.
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas
DAFTAR DIARGAM
Diagram 1 : Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I
Diagram 2 : Perbandingan Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting. Matematika digunakan
oleh semua orang disegala kehidupan, karena matematika merupakan sarana
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Matematika juga
merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia.
Salah satu materi dalam matematika tersebut adalah materi sistem persamaan
linear dua variabel, materi ini merupakan tidak lanjut dari materi persamaan garis
di kelas VIII SMP/MTs semester gasal.
Di dalam kehidupan sehari-hari materi ini sangat penting terutama dalam
kaitannya dengan matematika ekonomi. Materi sistem persamaan linear dua
variabel ini merupakan materi yang menjelaskan bagaimana dalam mencari
himpunan penyelesaian dari dua persamaan linear atau lebih yang menggunakan
variabel-variabel yang sama baik dengan menggunakan metode grafik, subtitusi,
eliminasi, dan campuran, serta membahas bagaimana cara membuat dan
menyelesaikan model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan materi ini. Penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel ini
merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua persamaan dalam
sistem tersebut.1
Akan tetapi materi ini sangat berbeda dengan materi matematika lainnya,
salah satu yang paling menonjol adalah tidak digunakannya rumus yang pasti,
melainkan langkah-langkah yang sistematis dalam mencari penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel tersebut. Sehingga materi ini sangat cocok jika
dalam metode pengajarannya melibatkan peserta didik secara langsung, dan
menggunakan media pembelajaran yang praktis dan efisien sehingga diharapkan
dapat memotivasi peserta didik belajar secara mandiri dimanapun dan kapanpun.
1 Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas
VIII, (Jakarta: PT. Penerbit Erlangga, 2007), hlm. 104
2
Di dalam bukunya Azhar Arsyad menyatakan bahwa dalam suatu proses
belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar dan
media pembelajaran.2 Metode pembelajaran adalah suatu teknik atau cara untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis guna mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan media pembelajaran
itu sendiri merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru. Kombinasi
metode dan media pembelajaran yang serasi juga akan menimbulkan suasana
proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik.
Sehingga dengan adanya suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna tersebut akan menumbuhkan motivasi dan pandangan positif peserta
didik terhadap mata pelajaran matematika. Matematika tidak lagi dipandang
sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan menyeramkan, peserta didik akan
lebih menikmati proses pembelajaran, serta pandangan akan keseraman guru
matematika sedikit demi sedikit akan terhapus karena kekreatifan guru dalam
meramu metode dan media pembelajaran.
Akan tetapi berbeda dengan realita yang terjadi di SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal, karena menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan
guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S. Pd. ternyata dalam proses
belajar-mengajarnya peserta didik hanya bersikap pasif dan terlihat tidak ada
upaya dari diri peserta didik tersebut dalam hal mendalami materi yang sudah
diajarkan. Hal ini bisa dilihat dalam kasus kesehariannya yaitu masih banyak
peserta didik yang belum mengerjakan tugas rumahnya dan masih sering
dijumpai buku paket matematika yang ditinggalkan oleh peserta didik di ruang
kelas, bagaimana peserta didik mau belajar sedangkan buku paketnya saja tidak
dibawa pulang ke rumah. Terlebih lagi menurut bapak Kartomoyo menuturkan
bahwa peserta didik sekarang telah menjadi korban kemajuan teknologi, banyak
peserta didik tidak lagi menyadari mana waktunya untuk belajar dan mana
waktunya bermain, hal ini terlihat jelas dengan masih banyaknya peserta didik
2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 15.
3
yang ketahuan sedang asyik bermain HP pada jam pelajaran, padahal berbagai
upaya pencegahan sudah dilakukan oleh pihak sekolah, akan tetapi hasilnya
masih nihil. Sehingga tidak khayal motivasi dan hasil belajar peserta didik pada
materi sistem persamaan linear dua variabel pada tahun sebelumnya tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Setelah melihat realita pembelajaran di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal
tersebut, peneliti melihat ada beberapa masalah yang sangat berpengaruh
terhadap menurunnya motivasi dan hasil belajar terutama pada materi pokok
sistem persamaan linear dua variabel. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai
berikut: pertama materi ini sangat memerlukan ketekunan dan keaktifan peserta
didik dalam mencoba dan belajar mandiri, jadi tidak hanya sekedar menghafal
rumus, akan tetapi hal ini belum terlihat jelas dalam proses pembelajarannya.
Kedua penggunaan media pembelajaran yang masih monoton dan konvensional
seperti papan tulis dan buku paket saja sehingga membuat peserta didik jenuh,
ketiga penggunaan telepon seluler/HP yang semakin menyebar ke peserta didik,
hal ini dibuktikan dengan hampir 65% peserta didik telah memiliki telepon
seluler/HP, keempat penggunaan telepon seluler/HP masih sering disalahgunakan
seperti hanya digunakan untuk game atau membuka facebook pada saat jam
pelajaran berlangsung.
Melihat realita dan permasalahan yang ada peneliti mencoba menawarkan
media pembelajaran Mobile Learning. Pemilihan media pembelajaran ini karena
melihat Hal ini dapat dilihat dari data statistik bahwa dari 240 juta jumlah
penduduk Indonesia 45-50 juta di antaranya adalah pengguna/konsumen seluler.3
Sedangkan sebagian dari jumlah pengguna ini adalah peserta didik, pendidik dan
kalangan akademisi. Telepon genggam yang dimiliki para peserta didik inipun
konon rata-rata memiliki fitur-fitur yang sudah canggih dan mampu untuk
menjalankan aplikasi-aplikasi pembelajaran. Sehingga diharapkan dengan
menggunakan media pembelajaran yang begitu praktis ini peserta didik dapat
mempelajari materi di-manapun dan kapanpun dia berada.
3 http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011
4
Dari kenyataan ini, timbul sebuah pertanyaan dapatkah kita meningkatkan
motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan memanfaatkan teknologi seluler
ini pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel?. Sehingga guna
menjawab pertanyaan tersebut peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan
kelas dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN
MOBILE LEARNING PADA MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN
LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SEMESTER GASAL SMP
NEGERI 2 BALAPULANG-TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
B. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas dan agar permasalahan tidak terlalu
komplek maka peneliti membatasi sasaran penelitian sebagai berikut:
1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik SMP Negeri 2 Balapulang-
Tegal kelas VIII A semester gasal, tahun pelajaran 2011/2012.
2. Sasaran penelitian terbatas pada materi pokok sistem persamaan linear dua
variabel.
3. Materi dalam sistem persamaan linear dua variabel ini terbatas hanya pada
pengertian dan pembahasan metode-metode dalam menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel.
4. Sasaran motivasi belajar peserta didik terbatas pada motivasi belajar dalam
materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.
5. Sasaran hasil belajar terbatas pada hasil belajar dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan linear dua variabel.
Dan untuk memudahkan dan menghindari salah penafsiran dalam
memahami judul skripsi ini, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang
terdapat dalam judul skripsi sebagai berikut:
1. Motivasi belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
5
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita–cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus
diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga
seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
semangat.4 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik menurut peneliti
adalah adanya peningkatan motivasi peserta didik yang diperoleh dari angket
yang diberikan oleh guru kepada peserta didik setelah evaluasi dilakukan
pada setiap siklus.
2. Hasil belajar
Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan
pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan tertentu. Hasil yang diperoleh
dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar.5 Peningkatan hasil
belajar peserta didik menurut peneliti adalah adanya peningkatan nilai peserta
didik yang diperoleh dari tes evaluasi di akhir pertemuan siklus.
3. Media pembelajaran Mobile Learning
Menurut pendapat Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad
secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang
terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan
kompeter. 6
4 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),
hlm. 23.
5 Nana Sudjana, Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), hlm. 111
6 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3
6
Media pembelajaran Mobile Learning merupakan media pembelajaran
yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam HP/telepon seluler,
fasilitas-fasilitas tersebut misalnya aplikasi Java, dan WAP. Media
pembelajaran yang dimaksud peneliti ini adalah produk yang telah dihasilkan
oleh P4TK Matematika, maupun bahan ajar yang dapat diperoleh dari
internet melalui WAP.
4. Sistem persamaan linear dua variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih
yang menggunakan variabel-variabel yang sama.7 Materi ini hanya terbatas
pada pengertian sistem persamaaan linear dua variabel dan metode-metode
dalam mencari himpunan penyelesaiannya. Materi ini merupakan materi yang
diajarkan di kelas VIII SMP/MTs semester gasal tahun pelajaran 2011/2012.
Dari beberapa penjelasan di atas maka arti seutuhnya dari judul skripsi ini
adalah suatu upaya/usaha meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik
kelas VIII A dalam materi sistem persamaan linear dua variabel pokok
pembahasan pengertian dan metode-metode dalam menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel dari tahun pelajaran sebelumnya.
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik ini menurut peneliti adalah
peningkatan motivasi belajar yang diperoleh dari angket dan peningkatan hasil
belajar yang diperoleh dari tes evaluasi pada setiap siklusnya, sedangkan
mengenai media pembelajaran Mobile Learning yang dipakai adalah produk
P4TK Matematika dan beberapa Web yang mengandung materi penelitian.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
7 Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih, Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas
VIII, hlm. 104
7
1. Bagaimana implementasi media pembelajaran Mobile Learning pada materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal?
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile
Learning dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal?
3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile
Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP
Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok sistem persamaan linear dua
variabel?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
a. Mengetahui implementasi penggunaan media pembelajaran Mobile
Learning pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di kelas
VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
b. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar
peserta didik pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di
kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
c. Mengetahui dapat tidaknya pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VIII SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada materi pokok
sistem persamaan linear dua variabel.
2. Manfaat Penelitian :
a. Bagi Peserta Didik
1) Memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika.
2) Peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran yang bermakna
dan menyenangkan.
8
3) Mengubah sikap dan pemikiran positif peserta didik pada mata
pelajaran matematika.
4) Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok
persamaan linier dua variabel.
5) Peserta didik dapat belajar kapanpun dan di manapun berada dengan
menggunakan telepon seluler yang dimilikinya.
b. Bagi Guru
1) Memotivasi guru dalam menumbuhkan kreativitas untuk melakukan
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
2) Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning
pada materi lainnya yang telah disediakan oleh Pusat Pengkajian dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)
Matematika.
3) Dengan meningkatnya hasil belajar dan antusias peserta didik
membuat guru lebih senang dan bersemangat dalam mengajar.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan bahan kajian untuk sekolah dalam upaya meningkatakan kualitas sekolah.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan model dan media pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik
terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,
sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk
menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan
yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan
dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk
tulisan yang suda ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis
paparkan.
Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis
temukan, masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya
dengan skripsi yang akan penulis susun.
Beberapa penelitian yang sudah teruji keshahihannya diantaranya meliputi:
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Drs. Khusnul Huda, beliau adalah
guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MTs Hasyimiyah Bungah
Gresik yang disahkan pada tanggal 27 november 2007. Dalam penelitian beliau
ini yang berjudul “Penggunaan Handphone sebagai Media Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam” menggambarkan bahwa penggunaan Handphone sebagai
media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik ditandai
dengan meningkatnya peserta didik yang mencapai ketuntasan minimal 78%
pada siklus I, dan 96% pada siklus II.1
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Nurrohmatin (063511018) Mahasiswi
Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, dengan judul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dengan
Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar
1 Khusnul Huda, http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaan-
handphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/. 01 Oktober 2011
9
10
Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Di dalam penelitiannya dijelaskan
bahwa persentase keaktifan meningkat, yaitu 51,79% pada siklus I, dan 75%
pada siklus II. Mengenai hasil belajar peserta didik dijelaskan bahwa rata-rata
hasil belajar 60,15 dengan ketuntasan klasikal 60,71% pada siklus I, sedangkan
pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik 71,44 dengan ketuntasan
klasikal 78,57%.2
Menurut analisa penulis, dari berbagai kajian yang telah penulis sebutkan
di atas belum ada yang membahas tentang peningkatan motivasi belajar dan hasil
belajar melalui penerapan media pembelajaran Mobile Learning pada materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu layak kiranya jika
penulis mengangkat judul tersebut sebagai bahan kajian yang akan disusun dalam
bentuk skripsi, yang nantinya diharapkan dapat memberikan sumbangsih
kekayaan wacana dalam dunia pendidikan dan melalui penelitian tindakan kelas
yang dilakukan oleh peneliti diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam
pemecahan masalah khususnya pada pelajaran matematika.
B. Landasan Teori
1. Belajar
a. Pengertian belajar
Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang
yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan sikap dari
seseorang. Seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan bahwa
pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan
ini biasanya berangsur-angsur dan memakan waktu cukup lama.
Perubahan ini akan semakin tampak bila ada upaya dari pihak
yang terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun terjadi proses perubahan
tingkah laku, tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan
bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sedikit banyak bergantung kepada
cara proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.
2 Sri Nurrohmatin, “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”, Skripsi (Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo, 2010), hlm. 60
11
Menurut teori Carl Rogers yang dikutip oleh Mustaqim,
mengatakan bahwa belajar yang bermakna diperoleh peserta didik dengan
melakukannya, dan belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan peserta
didik seutuhnya baik perasaan maupun intelek merupakan cara yang dapat
memberikan hasil yang mendalam dan lestari.3 Untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai masalah belajar ini, akan dikemukakan pendapat dari
para ahli pendidikan tentang pengertian belajar.
1) Nana Sudjana menyatakan belajar bukan menghafal dan bukan pula
mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang.4
2) Nana Sudjana dan Ahmad R, tujuan pendidikan pada dasarnya
mengarahkan pada peserta didik untuk menuju pada perubahan-
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar
dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahkluk sosial.5
3) Thursan Hakim mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir
dan kemampuan lain.6
4) Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam reaksi dengan lingkungannya.7
3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008),
hlm. 62
4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005), hlm. 28.
5 Nana sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 1
6 Thursan Hakim, Balajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2005), hlm. 1.
7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 2
12
5) Oemar Hamalik mendeskripsikan belajar sebagai suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dalam cara-cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan.8
6) Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku karangan Gordon
mendefinisikan belajar sebagai berikut.
“Learning is the process by which an activity originates or is changed through reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism.” 9
(Belajar adalah proses dimana sebuah aktifitas berawal atau dirubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, dengan catatan bahwa karakteristik pada perubahan dalam aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan pribadi seseorang, kedewasaan, atau keadaaan sementara pada seseorang).
7) Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa
Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
فيحدثسابقةةرب ى خعليطرأاملتعّلمذهنىفتغيريهوالتعّلمنإ
10جديداتغيريافيها
(Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada diri (jiwa) Si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru).
8) Slameto, belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.11 Batasan-batasan di atas secara umum bisa
disimpulkan, belajar adalah perubahan tingkah laku yang secara relatif
tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman.
8 Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito,
1990), hlm. 21
9 Gordon H. Bower, Theories of Learning, (Washington, D.C.: National Gallery of Art, 1981), hlm. 2
10 Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, al-tarbiyah wa Thuruqu al-Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169.
11 Slameto, Belajar dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya Pendidikan, hlm. 2.
13
Sebagimana sabda Rosulullah SAW:
:قال ,وسلمعليهاهللاصلىاهللارسولان,عنهاهللارضي,هريرةأبىوعن
))الجنةالىطريقابهلهاهللاسهل .علمافيهيلتمسطريقاسلكومن ((
12)مسلمرواه(
“Dari Hurairah RA, sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda: Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu maka, maka Allah akan memudahkan baginya menuju surga. (HR. Muslim)”
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh pendidikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi
perubahan tingkah laku, menuju ke arah yang semakin baik.
b. Hasil belajar
Menurut kamus umum bahasa Indonesia kata hasil berarti (1)
sesuatu yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3)
akibat kesudahan.13 Sehingga hasil belajar berarti pandangan atau akibat
dari proses perubahan tingkah laku akibat interaksi seseorang dengan
orang lain atau lingkungannya. Herman Hudaya mengemukakan bahwa
belajar menyangkut proses belajar dan hasil belajar itu sendiri.14
Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai
bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan
tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya
reaksi, daya penerimaannya dan aspek-aspek lain yang ada pada
individu.15 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku.
Namun demikian, tidak semua perubahan perubahan tingkah laku itu
dapat dikatakan sebagai hasil dari belajar.
12 Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf AnNawawi, Riyadhus Shalihin, (Libanon : Darul
Kutub Al Ilmiah, 676 Hijriyah), hlm. 370.13 Poerdaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 408
14 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, (Malang: Angkasa Raya, 1990), hlm.1.
15 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 28
14
Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut
dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.16 Belajar yang berkenaan dengan hasil (dalam pengertian
banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran), Gagne mengemukakan
5 jenis/ 5 tipe, hasil belajar yakni:
1) Belajar kemahiran intelektual (kognitif).
2) Belajar informasi verbal.
3) Belajar mengatur kegiatan intelektual.
4) Belajar sikap.
5) Belajar ketrampilan motorik. 17
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dalam diri
(faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Pengenalan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali
artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil
belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor intern dan ektern tersebut
meliputi:18
1) Faktor internal terdiri dari:
a) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis meliputi intelegensisi, perhatian, minat, bakat,
motif/motivasi, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan.
16 Griya Astuti, Model Penilaian Kelas, (Jakarta: Puslitbang, 2006), hlm. 7.
17 Wina Sanjaya, Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2007), hlm. 288.
18 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan, hlm. 21.
15
2) Faktor ekternal terdiri dari:
a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keaadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah meliputi model pengajaran, kurikulum, relasi guru
dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan peserta didik dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan
masyarakat.
d) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) merupakan cara
atau strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang
keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi
tertentu. Jadi dapat dinyatakan bahwa faktor diri sendiri, sekolah
dan masyarakat serta cara atau strategi pengajaran sangat
mempengaruhi proses dan hasil belajar itu sendiri.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi
Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal
tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari
kondisi internal tersebut adalah “motivasi”. Motivasi adalah dorongan
dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada
pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang
sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Secara istilah motivasi berasal
dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau
berbuat.
16
Motif secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Motif biogenetis
Motif biogenetis adalah motif-motif yang berasal dari
kebutuhan-kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya
lapar, haus, dan sebagainya.
1) Motif sosiogenetis
Motif ini berkembang dari lingkungan kebudayaan tempat
orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan
sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat.
Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan
cokelat, dan lain-lain.
2) Motif teologis
Dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang
berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuhan-
Nya, seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk
merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.19
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar
menerangkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan.20
Sedangkan Martinis Yamin dalam bukunya strategi pembelajaran
berbasis kompetensi menjelaskan motivasi belajar merupakan daya
penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan
kegiatan belajar dan menambah ketrampilan dan pengalaman. Motivasi
mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapainya suatu tujuan.21
19 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukurannya, hlm. 3.
20 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.158.
21 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2006), hlm. 80.
17
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan peserta
didik untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dorongan itu hanya
mungkin muncul dalam diri peserta didik manakala peserta didik merasa
membutuhkan (need). Peserta didik yang merasa butuh akan bergerak
dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhannya.22
b. Faktor -faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berpengaruh.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguat yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena ada faktor-faktor sebagai
berikut :
1) Faktor intrinsik, yaitu faktor yang berupa hasrat dan keinginan
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita masa
depan yang lebih baik.
2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang dipengaruhi karena adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik.23
Ada empat kondisi motivasional yang harus diperhatikan oleh
seorang guru dalam usaha menghasilkan pembelajaran yang menarik,
bermakna, dan memberikan tantangan. Keempat kondisi motivasional
tersebut adalah:
1) Perhatian (Attention)
Perhatian peserta didik muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh
sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga
peserta didik akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut
terpelihara selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu ini dapat
dirangsang atau dipancing melalui elemen–elemen yang baru, aneh,
22 Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 135.
23 Wina Sanjaya, Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, hlm. 23
18
lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Apabila
elemen-elemen seperti itu dimasukkan dalam rancangan
pembelajaran, hal ini dapat menstimulir rasa ingin tahu peserta didik.
Namun perlu diperhatikan agar stimulus tersebut tidak berlebihan,
sebab akan menjadikan stimulus hal biasa dan kehilangan
keefektifannya.
2) Relevansi (Relevance)
Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi
pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi
peserta didik akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang
dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan sesuai
dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi (basic needs)
dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu motif pribadi, motif
instrumental dan motif kultural. Nilai motif pribadi (personal motive
value), menurut Mc Mlelland mencakup tiga hal, yaitu:
a) Kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement),
b) Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs for power), dan
c) Kebutuhan untuk berfasilisasi (needs for affiliation).
3) Kepercayaan diri (Confidance)
Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk
dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang
berlaku dalam hal ini adalah motivasi akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini seringkali
dipengaruhi oleh pengalaman sukses dimasa yang lampau. Dengan
demikian ada hubungan spiral antara pengalaman sukses dan
motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa
keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut
akan memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas berikutnya.
4) Kepuasan (Satisfaction)
Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan, dan peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha
19
untuk mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai
tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal
dari dalam ataupun dari luar peserta didik. Untuk meningkatkan dan
memelihara motivasi peserta didik, guru dapat meggunakan
pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian
kesempatan, dsb.24
c. Cara Menggerakkan atau Membangkitkan Motivasi
Dalam belajar motivasi sangat berperan penting, karena motivasi
dapat merangsang peserta didik untuk lebih giat dalam mencapai tujuan
belajar itu sendiri. Sehingga dalam belajar guru seharusnya dapat
membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Menurut
Fathurrohman dan Sutikno ada beberapa cara untuk menggerakkan atau
membangkitkan motivasi belajar peserta didik, diantaranya adalah
sebagai berikut:25
1) Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu
seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus
yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin
besar pula motivasi dalam belajar.
2) Hadiah.
Hadiah akan memacu semangat peserta didik untuk bisa
belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk mereka yang berprestasi.
Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi
untuk bisa mengejar peserta didik lain yang berprestasi.
3) Saingan/kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta
didiknya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
24 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT UNNES, 2006), hlm. 4825 http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ 13 – 12 – 2011
20
4) Pujian.
Peserta didik yang berprestasi sudah sewajarnya untuk
diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat
membangun. Dengan pujian peserta didik akan lebih termotivasi
untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
5) Hukuman.
Hukuman akan diberikan kepada peserta didik yang berbuat
kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan
dengan harapan agar peserta didik tersebut mau merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang
diberikan kepada peserta didik adalah hukuman yang bersifat
mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.
6) Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke
peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat peserta didik
tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan
metode yang menarik dan mudah dimengerti oleh mereka.
7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara
adanya jadwal belajar.
8) Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual
maupun kelompok.
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan
proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberapa
unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk mennyampaikan
materi kepada para peserta didik. Metode yang menarik yaitu dengan
gambar dan tulisan warna-warni akan menarik peserta didik untuk
mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan.
9) Menggunakan metode yang bervariasi.
Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses
belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan
21
mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada peserta
didik.
10) Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
3. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan
terciptanya pendidikan.26 Dalam makalahnya Amin Suyitno menjelaskan
bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik antara peserta
didik dengan peserta didik.27
Menurut Erman Suherman, matematika adalah ilmu yang
dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Matematika itu ilmu tentang
struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat dan
sebagainya.28 Sedangkan menurut Herman Hudaya matematika adalah suatu
yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun
secara hirarkis dan penalaran deduktif.29
Jerome Bruner mengemukakan bahwa pembelajaran matematika
adalah pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika
yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-
hubungan antara kosep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.30
Sedangkan pendapat ZP. Oine yang dikutip oleh Herman Hudaya
menyatakan bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti
26 Kelvin Seifat, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, terj. Yunus Anas,
(Yokyakarta: IRCisod, 2007)27 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di sekolah,
(Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP, 2007), hlm. 1.
28 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Malang: UPI, 2003), hlm. 15.
29 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38
30 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 38.
22
secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik
dalam bentuk-bentuk konkret.31
Pembelajaran matematika sekolah bertujuan mengembangkan
kemahiran atau kecakapan matematika yang diharapkan dicapai seperti
berikut:
a. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari,
menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan
masalah.
b. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah.
c. Menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
d. Menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan),
menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan
masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki: 1) rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, 2) sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) yang akan dibahas
pada penelitian kali ini adalah:
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
31 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika, hlm. 66.
23
Materi ini terdapat pada SMP/MTs semester gasal. Dalam penelitian
kali ini yang akan dibahas adalah mengenai definisi SPLDV dan metode-
metode yang digunakan dalam mencari himpunan penyelesaian SPLDV.
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih
yang menggunakan variabel-variabel yang sama. Penyelesaian dari SPLDV
tersebut merupakan pasangan terurut bilangan yang memenuhi semua
persamaan dalam sistem tersebut.
ax + by = c
dx + ey = f
Kedua persamaan di atas disebut sebagai sebagai sistem persamaan
linear dua variabel, sementara setiap persamaan pembentuk disebut
persamaan linear dua variabel.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dapat
menggunakan cara (metode) grafik, substitusi, eliminasi atau campuran
(eliminasi dan substitusi).
a. Metode grafik
Pada prinsipnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan metode grafik adalah penggaris, buku petak,
dan pen atau pensil. Karena tanpa benda-benda ini (terutama buku petak
dan penggaris), maka penggunaan metode ini kurang maksimal.
Contoh.
7x + 6y = 84
x + y = 13
Penyelesaian
7x + 6y = 84
X 0 12
Y 14 0
x + y = 13
X 0 13
Y 13 0
y
x
(6,7)
126
7
13
13
14
24
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa himpunan penyelesaiannya
adalah (6,7).
b. Metode substitusi
Metode substitusi pada prinsipnya adalah menggantikan variabel
satu ke variabel yang lain.
Contoh:7x + 6y = 84 ………. (i)
x + y = 13 ……… (ii)
Penyelesaian
x + y = 13 x = 13 – y (di substitusikan ke persaman i)
7x + 6y = 84
7 (13 – y) + 6y = 84
91 – 7y + 6y = 84
y = 7
Sehingga, x + y = 13
x + 7 = 13
x = 6
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).
c. Metode eliminasi
Metode eliminasi pada prinsipnya adalah menghilangkan salah
satu variabel.
Contoh:
7x + 6y = 84
x + y = 13
Penyelasaian
7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84
x + y = 13 . 7 7x + 7y = 91 -
-y = -7
y = 7
25
7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84
x + y = 13 . 6 6x + 6y = 91 -
x = 6
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).
d. Metode campuran (eliminasi dan substitusi)
Metode campuran pada prinsipnya adalah perpaduan antara metode
substitusi dan eliminasi.
Contoh.
7x + 6y = 84
x + y = 13
Penyelasaian
Metode eliminasi
7x + 6y = 84 . 1 7x + 6y = 84
x + y = 13 . 7 7x + 7y = 91 -
-y = -7
y = 7
Metode substitusi
x + y = 13 y = 13 – x
disubstitusikan ke persamaan
7x + 6y = 84
7x + 6 (13 – x) = 84
7x + 78 – 6x = 84
x = 6
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (6,7).
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Pendapat Gerlach dan Ely yang
dikutip oleh Azhar Arsyad mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
26
kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan pendapat Gagne dan
Briggs yang dikutip oleh Azhar Arsyad secara implisit mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku,
tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televise, dan kompeter. 32
Menurut Darhim, nilai atau fungsi khusus media pendidikan
matematika antara lain:
1) Untuk mengurangi atau menghidari tejadinya salah komunikasi.
2) Untuk membangkitkan minat atau motivasi belajar peserta didik.
3) Untuk membuat konsep matematika yang abstrak, dapat disajikan
dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti, dan
dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir peserta didik.33
b. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Bruner ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu
pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktoral/ gambar (iconic),
dan pengalaman abstrak (symbolic). Pengalaman langsung adalah
mengerjakan, misalnya arti kata “simpul” dipahami dengan langsung
membuat simpul. Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic (artinya
gambar atau image), kata “simpul” dipelajari dari gambar, lukisan, foto,
atau film. Meskipun peserta didik belum pernah mengikat tali untuk
membuat simpul mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari
gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya, pada tingkatan simbol,
32 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003 ), hlm. 333 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media
Group, 2010), hlm. 96
27
peserta didik membaca (atau mendengar) kata simpul dan mencoba
mencocokannya dengan simpul pada image mental atau mencocokannya
dengan pengalaman membuat simpul. Ketiga tingkat pengalaman ini
saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap) yang baru.34
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai
landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah Dale’s
Cone of Experience (kerucut pengalaman Dale) yang dikemukakan oleh
Edgar Dale. Kerucut tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep
tiga tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Bruner.35
c. Media Pembelajaran Mobile Learning
Mobile Learning merupakan bagian dari E-Learning, E-Learning
adalah penggunaan teknologi-teknologi network (jaringan) untuk
34 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 735 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 9
Abstrak
Gambar 1 : Kerucut Pengalaman Edgar
Lam-bang Kata
LambangVisual
Gambar Diam, Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan/ Pengamatan
Pengalaman Langsung Konkret
28
menciptakan, menumbuhkan, memberikan, dan mendorong pembelajaran
kapan pun dan di mana pun.36
Mobile Learning didefinisikan oleh Clark Quinn sebagai : The
intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources
wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful
support for effective learning, and performance-based assessment. E-
Learning independent of location in time or space.37
Merujuk dari definisi tersebut maka, Mobile Learning adalah
model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut Mobile Learning
membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat diakses setiap saat
dan visualisasi materi yang menarik.
Mobile Learning adalah suatu media pembelajaran yang
memanfaatkan fasilitas atau aplikasi mobile yang bisa diakses kapanpun
dan dimanapun peserta didik berada. Dengan berbagai potensi dan
kelebihan yang dimilikinya, Mobile Learning diharapkan akan dapat
menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas proses dan hasil belajar peserta didik di Indonesia di masa
datang. Hal ini beralasan karena menurut data statistik bahwa dari 240
juta jumlah penduduk Indonesia 45-50 juta diantaranya adalah
pengguna/konsumen seluler. Sedangkan secara teknis, perangkat mobile
yang beredar saat ini sebenarnya telah memiliki kapabilitas untuk
menjalankan konten-konten berupa multimedia maupun aplikasi software
untuk proses pembelajaran.38
Mobile Learning yang dimaksud penulis di sini adalah Mobile
Learning yang telah disediakan oleh P4TK (Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Matematika
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Yogyakarta, di-
36 Taylor Francis, ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie, ( Yogyakarta: Pustaka Baca, 2010), hlm. xiii
37 http://matematikaonline.ueuo.com/index.php 21 Oktober 2011
38 http://m.p4tkmatematika.org. 13 Juli 2011
29
mana aplikasi tersebut dapat di download secara gratis di alamat
http://m.p4tkmatematika.org. Mobile Learning ini hampir menyerupai
aplikasi buku digital yang terdapat dalam komputer, hanya saja bedanya
adalah aplikasi Mobile Learning ini dapat dijalankan di telepon seluler
yang sudah mendukung Java. Akan tetapi karena masih terbatasnya
aplikasi tersebut sehingga peneliti mencoba untuk menggabungkannya
dengan Mobile Learning tambahan yang memanfaatkan WAP yang
tersedia dalam HP/telepon tersebut.
Media pembelajaran ini sebenarnya hampir menyerupai
LKS/ringkasan buku, hanya saja media pembelajaran ini tampilannya
digital dan menyatu dalam HP/telepon seluler. Secara keseluruhan media
pembelajaran Mobile Learning materi sistem persamaan linear yang
dibuat oleh P4TK Matematika berisi sebagai berikut:
1) Intro/Pengantar
Suatu ketika kamu bermain dengan temanmu. Kamu
melempar mangga ke atas dan temanmu berusaha ”menem-
bak”mangga tadi dengan batu dari ketapelnya. Mungkin mangga tadi
langsung kena, atau mungkin setelah beberapa kali percobaan baru
mangga tadi kena ”tertembak”.
Permainan ini mengasyikkan ya? Mari kita analisa permainan
tadi secara matematis. Kamu melemparkan mangga ke atas. Mangga
akan mencapai titik tertinggi, dan akhirnya jatuh ke tanah.
Seperti apakah bentuk grafiknya? Ya betul, bentuk grafiknya
adalah parabola, yang merupakan grafik dari suatu fungsi kuadrat.
Sementara itu, temanmu menembakkan batu dari ketapelnya.
Batu akan mencapai titik tertinggi dan akhirnya jatuh ke tanah.
Grafiknya juga berbentuk parabola, sehingga juga merupakan grafik
dari suatu fungsi kuadrat yang berbeda dengan yang pertama.
Tetapi, tentu saja ketika mangga dan batu bertemu di udara,
grafik ”perjalanan” mangga dan batu belum membentuk parabola
yang sempurna.Ternyata, permainan yang kamu lakukan itu adalah
30
kejadian sehari-hari (bentuk kontekstual) mencari penyelesaian dari
suatu sistem persamaan kuadrat.
2) Pers.Linear 2 Variabel
Kedua persamaan di atas merupakan bentuk umum sistem
persamaan linear dengan dua variabel dalam x dan y. a1 atau b1
boleh nol, tetapi tidak boleh kedua-duanya nol. Grafik sistem
persamaan linear a1x + b1y = c1 dan a2x + b2y = c2 berupa dua buah
garis yang berpotongan, sejajar atau berhimpit.
Ada 3 kemungkinan himpunan penyelesaian sistem persamaan
linear, yaitu:
a) Jika (a1/a2) <> (b1/b2) maka hanya mempunyai satu titik potong
yang merupakan himpunan penyelesaian. ("<>": tanda tidak sama
dengan)
Perhatikan gambar di bawah ini.
b) Jika (a1/a2) = (b1/b2) <> (c1/c2) maka kedua garis tersebut sejajar
atau tidak mempunyai himpunan penyelesaian. Perhatikan
gambar di bawah ini.
31
c) Jika (a1/a2) = (b1/b2) = (c1/c2) maka kedua garis berhimpit
sehingga anggota himpunan penyelesaiannya tak berhingga.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Untuk mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan
linear dengan dua variabel menggunakan 3 cara, yaitu: (1) Substitusi,
(2) Eliminasi dan (3) Campuran eliminasi dengan substitusi.
3) Latihan
~Latihan 1
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
2x + y = 8 dan x+y= 6. Jawab:
a.{(2,3)} b.{(2,4)} c.{(4,3)}
d.{(3,1)} e.{(2,1)}
Jawaban: b
~Latihan 2
Tentukan himpunan penyelesaian sistem dari sistem
persamaan linear 5x + 4y = 24 dan 2x - 3y = 5. Jawab:
a.{(4,1)} b.{(2,4)} c.{(3,4)}
d.{(2,3)} e.{ }
Jawaban: a
~Latihan 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari system persamaan
linear 2x + y = 4 dan 6x + 3y = 18. Jawab:
a.{(3,4)} b.{(1,3)}
c.{(2,5)} d.{ }
32
e.Setiap titik pada garis 2x + y = 9.
Jawaban: d
~Latihan 4
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
x + 3y = 6 dan 2x + 3y = 12. Jawab:
a.{(0,3)} b.{(3,6)} c.{(6,0)}
d.{ } e.Setiap titik pada garis x + 3y + 6.
Jawaban: e~Latihan 5
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
(1/x) + (1/y) = 5 dan (2/x) - (3/y) = -5. Jawab:
a.{(1/4,1/4)} b.{(1/2,1/4)}
c.{(1/3,1/4)} d.{(1/2,1/2)}
e.{(1/2,1/3)}.
Jawaban: e
~Latihan 6
Diketahui persamaan garis px + qy = 8, tentukan nilai p dan q
bila garis tersebut melalui titik (4,2) dan (2,3). Jawab:
a. p=2 & q=3
b. P=3 & q=1
c. P=1 & q=2
d. P=2 & q=2
e. p=3 & q=2.
Jawaban: c
~Latihan 7
Sebuah pabrik garmen memproduksi pakaian pria dan wanita.
Penerimaan dari penjualan 100 pakaian pria dan 140 wanita adalah
Rp 8,2 jt.
33
Penerimaan dari penjualan 150 pakaian pria dan 80 pakaian
wanita adalah Rp 8,4 jt. Hitunglah harga jual satu potong pakaian pria
dan pakaian wanita.
Jawab:
a. Rp.50rb & Rp.40rb
b. Rp.40rb & Rp.30rb
c. Rp.30rb & Rp.50rb
d. Rp.50rb & Rp.30rb
e. Rp.40rb & Rp.50rb.
Jawaban: b
~Latihan 8
Jumlah dua bilangan adalah 67 dan selisih bilangan itu adalah
45. Tentukan bilangan terkecil dari bilangan itu.
Jawab:
a. 9 b. 10
c. 11 d. 12
e. 13.
Jawaban: c
~Latihan 9
Jika garis g melalui titik (3,5) dan juga melalui titik potong
garis x – 5y = 10 dengan garis 3x + 7y = 8, maka persamaan garis g
adalah:
a. 3x + 2y -19 =0
b. x + 2y -14 = 0
c. 3x – y – 4 = 0
d. 3x + y + 14 = 0
e. 3x + y -14 = 0.
Jawaban: c
~Latihan 10
34
Sepuluh tahun lalu umur kakek 6 kali umur adikku. Lima
tahun yang akan datang jumlah umur kakek dan umur adikku 93
tahun. Jika umur nenek enam tahun lebih muda dari umur kakek,
berapakah umur umur nenek sekarang?
Jawab:
a. 0 thn b.63 thn
c.69 thn d.70 thn
e.57 thn.
Jawaban: e
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap media
pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing, begitu pula media pembelajaran Mobile Learning yang tidak bisa
lepas dari dua hal tersebut. Secara rinci kelebihan dan kekurangan media
pembelajaran Mobile Learning tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kelebihan media pembelajaran Mobile Learning.
a) Dengan ukurannya yang kecil, memudahkan kita membawanya
kemana-mana.
b) Peserta didik dapat belajar di manapun dan kapanpun, karena
begitu mudahnya aplikasi Mobile Learning diakses.
c) Dengan dilengkapi soal-soal latihan, peserta didik akan lebih
tertantang untuk mencobanya.
d) Aplikasi Mobile Learning yang disediakan oleh P4TK mudah
didapatkan dan gratis.
2) Kekurangan media pembelajaran Mobile Learning.
a) Bagi peserta didik yang mengalami gangguan pada indera
penglihatan akan berdampak negatif pada kejelasan tulisan, ini
dikarenakan pada umumnya ukuran layar telepon seluler yang
kecil.
b) Mobile Learning yang telah disediakan oleh P4TK kurang begitu
lengkap, terutama pada pembahasan mengenai metode-metode
35
dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear
dua variabel.
c) Aplikasi Mobile Learning hanya bisa dijalankan pada telepon
seluler yang mendukung Java dan WAP.
d. Langkah-Langkah Menginstal Aplikasi Mobile Learning Ke Telepon
Seluler/HP
1) Menggunakan perangkat komputer
Pastikan komputer dan HP memiliki koneksi bluetooth,
Infrared, atau kabel. Pastikan juga HP mendukung instalasi langsung
melalui file (Sebagian merk HP keluaran terbaru biasanya sudah
mendukung instalasi dengan cara ini). Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
a) Download file JAR dari website ke komputer.
b) Transfer file tersebut ke HP (baik melalui bluetooth atau kabel
data).
File ini biasanya masuk sebagai SMS. Buka file ini,
jika HP anda mendukung instalasi langsung maka proses instalasi
akan berjalan (pilih lanjutkan atau Agree jika ada konfirmasi
apakah software ini aman atau tidak. Jangan khawatir, aplikasi ini
tidak mengandung virus).
c) Jika ada konfirmasi error, maka kemungkinan besar HP Anda
hanya mendukung instalasi melalui OTA/GPRS.
2) Menggunakan WAP yang sudah tersedia di telepon seluler/HP
a) Pastikan GPRS di HP dan SIM card anda sudah tersetting.
b) Buka WAP browser di HP dan masuklah ke alamat
http://m.p4tkmatematika.org.
c) Pilih (klik) aplikasi yang diinginkan, jika ada dua file (JAD dan
JAR) pilih file yang bertipe JAD.
d) Jika HP Anda mendukung Java dan memory HP masih cukup,
download dan instalasi akan berjalan.
36
e) Anda akan dikenai biaya transfer GPRS (dihitung dari besar file
yang didownload). Jangan khawatir, biayanya sangat murah,
biasanya hanya ratusan rupiah.
e. Langkah-Langkah Menjalankan Media Pembelajaran Mobile
Learning Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pastikan telepon seluler/HP yang akan digunakan sudah aktif dan
terinstal aplikasi Mobile Learning sebagaimana caranya seperti di atas.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Buka menu telepon seluler/HP
2) Pilih menu java, bagi sebagian telepon seluler/HP menu ini tersedia
dalam menu hiburan atau permainan.
3) Pilih dan buka java PLinear 1, tunggu sebentar sampai mucul menu
pers. Linear (1), PLinear 1 merupakan kependekan dari Persamaan
Linear bagian 1.
4) Di dalam menu Pers. Linear (1) terdapat berbagai menu, yaitu:
a) Pengantar, berisi mengenai contoh kejadian dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear maupun
persamaan kuadrat.
b) PL 2 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan
linear dua variabel (definisi, kemungkinan himpunan penyelesaian
dan cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel).
c) Latihan, berisi soal-soal latihan sistem persamaan linear dua
variabel.
d) PL 3 Variabel, berisi mengenai ringkasan materi sistem persamaan
linear tiga variabel.
e) Latihan, berisi mengenai soal-soal latihan sistem persamaan linear
tiga variabel.
f) Selesai, menu ini digunakan untuk mengakhiri aplikasi Mobile
Learning.
37
5) Pilihlah salah satu menu dalam Pers. Linear yang ingin anda buka,
gunakan arah atas bawah atau kanan kiri untuk membuka halaman
berikutnya atau kembali ke halaman sebelumnya.
Akan tetapi karena masih ringkasnya materi yang terdapat dalam
aplikasi ini sehingga penggunaan WAP yang terdapat dalam HP juga menjadi
penambahan sumber materi sistem persamaan linear dua variabel ini.
Mengenai cara penggunaannya sama seperti ketika mau menjelajah di
internet dalam HP, yaitu dengan cara memasukkan kata yang ingin kita cari
di menu dalam WAP, kemudian tunggu WAP mencari alamat tersebut,
kemudian kita pilih mana yang sesuai dengan yang kita perlukan.
6. Penerapan Media Pembelajaran Mobile Learning Pada Materi Pokok
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Penggunaan Mobile Learning sebagai media pembelajaran tidak jauh
beda dengan buku paket atau LKS (lembar kerja siswa) yang sekarang sudah
menjadi barang pokok di berbagai sekolahan. Akan tetapi Mobile Learning
lebih diunggulkan, karena penyajian materi yang ringkas dengan tampilan
digitalnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta didik. Mobile
Learning akan menjadi media pembelajaran generasi baru karena menjadi
solusi yang bagus sebagai media pembelajaran yang mudah dibawa sehingga
memungkinkan peserta didik belajar di manapun dan kapanpun.
Langkah-langkah penggunaan media pembelajaran Mobile Learning
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel secara lengkapnya
sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi dengan cara mengingat kembali pelajaran
sebelumnya.
2) Guru memberikan motivasi dengan mengkonstektualkan materi ke dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Guru membentuk peserta didik dalam kelompok-kelompok dan
membagikan lembar kerja.
38
4) Guru menerangkan garis besar materi yang akan dipelajari sekaligus
menjelaskan aturan jalannya diskusi.
5) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok-kelompok tertentu yang
masih mengalami kesulitan-kesulitan dalam mengerjakan lembar kerja.
6) Peserta didik mengerjakan lembar kerja dengan bantuan media
pembelajaran Mobile Learning, dan jika diperlukan peserta didik boleh
menggunakan aplikasi internet guna mencari jawaban lembar kerjanya.
7) Antar kelompok dibolehkan bekerja sama dengan cara menggunakan
fasilitas sms yang terdapat dalam Mobile Learning.
8) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan guru
sebagai moderator dan fasilitator.
9) Guru Bersama peserta didik mengevaluasi dan menyimpulkan meteri
yang telah dipelajari.
10) Memberikan tes evaluasi, angket dan pekerjaan rumah.
Nilai tes evaluasi dan angket dijadikan sebagai gambaran kemajuan
peserta didik dalam motivasi dan hasil belajarnya di setiap siklusnya.
7. Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Media
Pembelajaran Mobile Learning
Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa ada beberapa faktor
yang sangat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik. Faktor-
faktor tersebut akan sangat berdampak pada berlangsungnya proses belajar
mengajar, motivasi dan hasil belajar akan menurun ketika terdapat faktor
yang kurang berperan secara maksimal.
Motivasi belajar ada dua faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri peserta didik tersebut, sehingga faktor ini tidak perlu adanya rangsangan
dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri
peserta didik, faktor ini akan aktif atau berfungsi jika terdapat rangsangan
dari luar, hal ini dapat meliputi lingkungan belajar maupun kegiatan belajar.
39
Lingkungan belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik akan
berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik. Lingkungan
belajar yang baik dan kegiatan belajar yang menarik tidak akan lepas dari
peran guru dalam menyajikan pembelajaran tersebut, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Peserta
didik akan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan mudah untuk
mengingat materi karena pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
menarik. Sehingga peneliti mencoba menawarkan media pembelajaran
Mobile Learning, hal ini sangat beralasan karena media pembelajaran ini
masih merupakan hal yang baru walaupun penggunaan telepon seluler/HP
sudah menjalar kemana-mana, apalagi dengan tampilan digitalnya yang
begitu menarik pasti akan membuat peserta didik kagum dan termotivasi
untuk belajar, ditambah lagi dengan ukuran dan praktisnya karena Mobile
Learning ini menyatu di dalam telepon seluler/HP sehingga memudahkan
untuk dibawa kemana-mana dan dapat dibaca setiap waktu dan dimanapun
peserta didik berada.
Hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan atau diperoleh oleh usaha
belajar. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
dan faktor eksternal yang berasal dari luar individu. Salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi adalah faktor sekolah yang meliputi model
pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, media
pembelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Menurut
Fyans dan Maers sebagaimana yang dikutip oleh Mustaqim, menyatakan
bahwa ada tiga faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu latar
belakang keluarga, kondisi sekolah, dan motivasi.39
Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning sebagaimana saya
sampaikan di atas akan sangat mempengaruhi motivasi belajar, sehingga
39 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009),
hlm. 62
40
secara berkelanjutan akan berdampak terhadap hasil belajar juga, bahkan
menurut Mc. Clelland pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
adalah 64%.40 Ditambah lagi karena penggunaannya yang hampir menyerupai
buku paket/LKS yang sekarang sudah menjadi barang pokok di berbagai
sekolahan. Apalagi bisa dengan mudahnya peserta didik dalam mengakses
aplikasi ini, serta begitu mudah dibawa kemana-mana karena aplikasi ini
menyatu dalam HP/telepon seluler. Materi yang ditampilkan juga sudah
cukup ringkas, bahkan untuk materi sistem persamaan linear dua variabel ada
berbagai pilihan, diantaranya mengenai contoh kejadian dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan materi, ringkasan materi, dan soal-soal
latihan.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian masalah yang ada di atas, maka hipotesis tindakan
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem
persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
2. Penggunaan media pembelajaran Mobile Learning pada materi pokok sistem
persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan hasil belajar belajar
peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
40 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, hlm. 62
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research
(CAR).1 Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti
dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide To
Classroom Research, Bristol, PA, Open University Press, 1993, halaman 44
dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat
reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,
memeperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan,
serta dilakukan secara kolaboratif.2 PTK dapat diartikan sebagai upaya atau
tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan masalah
pembelajaran melalui kegiatan penelitian. Upaya ini dilakukan dengan cara
merubah kebiasaan (misalnya metode, strategi, media) yang ada dalam kegiatan
pembelajaran, perubahan tindakan yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan
proses dan hasil pembelajaran. Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis,
yakni (1) PTK individual, yakni guru sebagai peneliti, dan (2) PTK kolaborasi,
yakni guru bekerjasama dengan orang lain, orang lain ini sebagai sebagai peneliti
sekaligus pengamat.3 Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kolaborasi.
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 93.
2 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2010), hlm. 2-3.
3 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 15.
41
42
Sumber data penelitian ini adalah peserta didik dan guru. Jenis data yang
diperoleh adalah kuntitatif dan kualitatif. Adapun lokasi penelitiannya yaitu SMP
Negeri 2 Balapulang-Tegal. Penelitian ini mengkaji tentang motivasi belajar dan
hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika.
1. Model Penelitian
PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem bertaraf dari
berbagai kegiatan pembelajaran. Secara garis besar prosedur penelitian
tindakan mencakup empat taraf: perencanaan (planning), tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Secara lebih rinci prosedur
pelaksanaan PTK dapat digambarkan sebagai berikut:4
4 Saminanto, Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas, hlm. 8.
Gambar 2 : Alur Penelitian Tindakan Kelas
Permasalahan
Hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi pokok SPLDV masih rendah,peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran
Alternatif Pemecahan
Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV
PelaksanaanTindakan I
Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning
Observasi I
Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.
Analisis Data I
Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.
Refleksi I
Hasil refleksi siklus 1 digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus II
BELUM
Alternatif Pemecahan II
Penerapan media pembelajaran Mobile Learning dalam pembelajaran matematika materi pokok SPLDV
PelaksanaanTindakan II
Guru mengadakan proses pembelajaran materi pokok SPLDV dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning
Observasi II
Mengobservasi kinerja peserta didik dalam kelompok, memberikan tes hasil belajar matematika materi SPLDV dan memberi angket.
Analisis Data II
Menganalisis hasil tes belajar dan hasil angket.
Refleksi II
Jika belum berhasil, refleksi siklus II digunakan untuk acuan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.
Masalah terselesaikan? Berhenti pada siklus ini!
43
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam empat tahap,
secara rinci empat tahap tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan indikator
keberhasilan penelitian.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas.
3) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis proses
dan hasil tindakan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan dalam tahap ini adalah mengimplementasikan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dalam upaya
meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik yang telah
direncanakan.
c. Pengamatan/observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati terhadap tindakan-tindakan yang
sedang dilaksanakan. Peneliti melihat kondisi pembelajaran dan mencatat
peserta didik yang aktif dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan,
dianalisis dan didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran
matematika dan dicari solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah
berlangsung guna perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Subyek penelitian dan Jenis Data
a. Subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas VIII A yang
berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 22 putra dan 18 putri.5
5 Dokumen SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal Tahun Ajaran 2011/2012
44
Tabel. 1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal
No. NIS NAMA L P1 5745 ALDI SUNARTO 2 5661 ANGGA DWI PERKASA 3 5662 ARIS GUNAWAN 4 5746 ARUM MAULINA 5 5663 ASTRI PUJI RAHAYU 6 5664 AZIZUL HAKIM 7 5828 BRAM YUSWAR 8 5829 DINA SEPTI RESTIA 9 5831 ERLIN 10 5627 IKA NURHAYATI 11 5628 KRIS MUTYA SARIPUTRI 12 5629 M. FUAD DAHLAN 13 5630 MAULIDSA AYU JULI A. 14 5631 MOH. SENDI RESMANA 15 5632 MOHAMAD ALI 16 5718 MUGI BARKAH SETIA AJI 17 5719 MUHAMAD BUDIMAN 18 5720 MUSANNIF EFFENDI 19 5721 NIKI NOVI 20 5722 PANGESTU ARUM 21 5767 PRATAMA RAMADHAN 22 5769 PURIKHATUL JANAH 23 5723 RAGIL AJI RIYANTO 24 5771 RIKI NURHAKIM 25 5853 RISQON KHALALAN 26 5689 RIZKI ADE SAFITRI 27 5810 RIZKI YULIARTO 28 5811 ROIKHATUL JANAH 29 5812 ROY EFENDI 30 5813 SAELI FUJI ASTUTI 31 5897 SASI KARANI 32 5898 SEKHUL RIZQON KHALALAN 33 5899 SEPRIA ABDI WAHONO 34 5900 SRI WIRANTI 35 5901 SUSI ERMAWATI 36 5936 TIKA DIAN CRISTINA 37 5859 TRIO INDRA SOLEHUDIN 38 5937 VINA RAHMAWATI 39 5938 VINCENT MAXIMILIANO GGS 40 5941 YOHAN ADI PRIYATNA
45
b. Jenis datanya adalah data kuantitatif dan kualitatif yang berupa:
(a) Hasil evaluasi
(b) Angket motivasi belajar.
3. Kolaborator
Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang melaksanakan pembelajaran
adalah guru matematika kelas VIII A bapak Kartomoyo, S.Pd, sedangkan
sebagai kolaborator adalah mohamad alwi selaku peneliti.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 14 hari, dimulai tanggal 7-19
November 2011 di kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
5. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapakan disusun dalam 3 tahap/siklus
penelitian yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pra siklus dilakukan untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning, sedangkan siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang pelaksanaanya
sudah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif partisipasif antara guru
matematika kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang, yaitu bapak Kartomoyo,
S. Pd. dengan peneliti. Secara rinci tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Pra siklus
Dalam tahap ini peneliti belum memberikan media pembelajaran
yang akan ditawarkan pada guru pelajaran sehingga pengajaran yang di
gunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti. Media pembelajaran
yang dipakai oleh guru kelas adalah media pembelajaran yang masih
bersifat konvensional dan kurang menarik minat peserta didik untuk
belajar matematika, seperti papan tulis dan buku paket. Sehingga proses
46
pembelajaran matematika materi pokok sistem persamaan linear dua
variabel pada dua tahun sebelumnya belum memperoleh hasil yang
memenuhi KKM, yaitu 68. Perolehan ini perlu ditingkatkan menjadi 68
sesuai KKM. Informasi tersebut diperoleh dari bapak Kartomoyo, S. Pd.
selaku guru matematika tahun ajaran 2009-2010 dan 2010-2011 di SMP
Negeri 2 Balapulang-Tegal dan juga dokumentasi pada tanggal 25
Oktober 2011.
b. Siklus I
Pada siklus ini pembelajaran sudah menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning. Materi yang dibahas adalah mengenai
pengertian persamaan linear dua variabel, sistem persamaan linear dua
variabel, dan perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan
sistem persamaan linear dua variabel.
Kegiatan-kegiatan dalam siklus ini secara rinci diuraikan sebagai
berikut:
1) Perencanaan
a) Menentukan kolaborasi dengan guru mitra.
b) Peneliti mengidentifikasi kesulitan peserta didik pada materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel kemudian peneliti
mencari apa penyebab peserta didik kurang aktif saat
pembelajaran matematika berlangsung.
c) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah disiapkan
dalam bentuk RPP, lembar kerja, soal evaluasi, dan soal tugas
rumah dengan meminta bimbingan dan pendapat dari
kolaborator/guru matematika kelas VIII A.
d) Menyusun angket motivasi belajar untuk peserta didik.
e) Menginstal aplikasi Mobile Learning pada handphone peserta
didik.
2) Pelaksanaan
Peneliti meminta didampingi oleh Guru mata pelajaran
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan
47
oleh peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran materi pokok
sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunkan media
pembelajaran Mobile Learning pada siklus 1 ini secara garis besar
adalah sebagai berikut:
a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pokok sistem
persamaan linear dua variabel.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik yang
heterogen.
d) Guru menugasi kelompok untuk mempelajari materi sistem
persamaan linear dua variabel yang tercantum dalam aplikasi
Mobile Learning.
e) Jika masih ada yang belum jelas maka dibolehkan bertanya, dan
jika diperlukan guru dapat menjelaskan di papan tulis atau
memberikan bantuan secara individu.
f) Guru membagikan lembar kerja ke setiap kelompok untuk
dikerjakan dengan bantuan materi yang ada di dalam Mobile
Learning.
g) Bagi kelompok yang sudah menyelesaikan lembar kerjanya, maka
bisa langsung di tulis di papan tulis, dan kelompok lain menilai.
h) Kelompok yang paling banyak maju dan jawabannya betul akan
mendapatkan hadiah.
i) Guru memberikan tes formatif secara individu.
3) Pengamatan
Observer melakukan pengamatan sebagai berikut:
a) Peneliti mengawasi aktivitas peserta didik ketika diskusi
kelompok dan keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan
tugas.
b) Mengamati aktivitas peserta didik saat mengisi lembar kegiatan.
48
c) Mengamati dan mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya
kepada guru, atau berani menjawab pertanyaan dari teman yang
belum paham dan berani mengerjakan tugas di papan tulis.
d) Pengamatan pada guru kelas dalam menjalankan RPP.
4) Refleksi
a) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan
mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu
refleksi yang perlu dipertahankan dan yang perlu diperbaiki untuk
siklus 2 nantinya.
b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.
c. Siklus II
Pelaksanaan dalam siklus 2 ini secara teknis sama dengan
pelaksanaan siklus 1, hanya saja materi yang dibahas dalam siklus ini
adalah mengenai cara-cara dalam mencari himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
siklus ini adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah
disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi
siklus 1.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning pada siklus 2 ini sama dengan
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1.
3) Pengamatan
Observer melakukan pengamatan yang sama pada siklus 1.
4) Refleksi
Refleksi pada siklus 2 dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning yang diharapkan dapat menumbuhkan
49
motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran, dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Nilai hasil belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-rata
tes akhir ditambah dengan evaluasi akhir pada siklus II lebih besar
dari siklus I. Motivasi belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-
rata angket semua peserta didik pada siklus II lebih tinggi daripada
siklus I.
6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal kegiatan penelitian tindakan kelas di
SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal.
Tabel. 2 Jadwal Penelitian
No. Rencana KegiatanBulan
Oktober November Desember
1. Observasi awal
2.
Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan pembelajaran
Menyusun instrumen penelitian.
Menyepakati jadwal dan tugas penelitian
Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian.
3.
Pelaksanaan
Mempersiapkan bahan pembelajaran.
Pelaksanaan siklus 1. Melakukan Refleksi tindakan siklus I.
Pelaksanaan Siklus II Melakukan Refleksi tindakan
50
siklus II.
4.
Pembuatan Laporan
Menyusun konsep laporan penelitian.
Penyelesaian laporan
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Wawancara
Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan
seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang
murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.6
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran sebelum pemberian
tindakan, diantaranya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran matematika, motivasi belajar dan hasil belajar peserta
didik sebelum pemberian tindakan pada materi pokok sistem persamaan
linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya.
2. Metode dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu bahan yang tertulis atau berbentuk
film.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh data berapa jumlah, dan
nama-nama peserta didik, serta mengetahui nilai-nilai peserta didik pada
materi sistem persamaan linear dua variabel di tahun pelajaran sebelumnya.
3. Metode observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara
sistematik terhadap segala yang tampak pada obyek penelitian.8 Metode ini
6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 155.7 Lexy J. Moeliong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 216.
8 Amirudidn Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), hlm. 137.
51
akan digunakan untuk memperoleh data secara umum atau gambaran umum
peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal dan
hal-hal yang dianggap perlu dalam penelitian ini.
4. Metode Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.9 Metode ini akan digunakan untuk memperoleh
data mengenai motivasi belajar peserta didik pada materi pokok sistem
persamaan linear dua variabel. Data ini akan digunakan sebagai acuan dalam
merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini.
5. Metode Tes
Metode ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta
didik pada saat penelitian. Data ini digunakan sebagai acuan dalam
merancang siklus berikutnya dan digunakan untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini.
C. METODE ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.10
Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008), hlm. 142
10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 244.
52
1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang
menggambarkan peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik
dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.
2. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar peserta
didik dan perolehan skor motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan
media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan
linear dua variabel.
Dalam penelitian ini data hasil kuesioner dan tes evaluasi diolah dengan
analisis deskriptif untuk menggambarkan hasil keberhasilan pembelajaran dengan
media pembelajaran Mobile Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan
hasil belajar peserta didik di setiap siklusnya. Metode analisis datanya adalah
dengan cara sebagai berikut:
1. Hasil kuesioner (angket) motivasi belajar peserta didik
Metode analisis dalam upaya mengetahui motivasi belajar peserta
didik terhadap penerapan media pembelajaran Mobile Learning adalah
dengan menggunakan teknik diskriptif, yaitu melalui persentase dan rata-rata
skor motivasi belajar peserta didik secara klasikal pada instrumen angket.
Instrumen angket terdiri dari 23 pertanyaan. Kriteria penilaian untuk
tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:
a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .
b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.
c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.
d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.
Sehingga jumlah skor maksimal adalah 69.
Adapun perhitungan prosentase hasil angket motivasi belajar adalah:
Persentase (%) = %100xN
n
s
s
Keterangan:
sN = Jumlah seluruh skor
sn = Jumlah skor yang diperoleh oleh peserta didik
% = Tingkat persentase yang dicapai
53
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.
Adapun rumus yang digunakan untuk rata-rata nilai motivasi belajar
semua peserta didik adalah:
pn
Xx
Keterangan:
x = Rata-rata nilai motivasi peserta didik
X = Jumlah seluruh nilai
pn = Jumlah peserta didik
Adapun rumus yang digunakan untuk persentase dari rata-rata nilai
motivasi belajar peserta didik adalah:
Persentase (%) = %100xN
n
s
rs
Keterangan:
sN = Jumlah seluruh skor
rsn = Jumlah rata-rata skor motivasi belajar peserta didik
% = Tingkat persentase yang dicapai
2. Hasil evaluasi siklus peserta didik
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
soal–soal, metode analisis yang dilakukan adalah dengan cara menghitung
rata–rata nilai ketuntasan belajar secara klasikal. Secara rinci tes yang
dilaksakan adalah sebagai berikut:
54
a. Siklus I
Dalam siklus ini peneliti menggunakan tes tertulis, yang terdiri
dari tugas rumah, dan evaluasi. Pada tugas rumah terdiri dari 2 soal essay,
dan evaluasi terdiri dari 8 soal essay, sehingga total semuanya adalah 10
soal essay.
Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap
jawaban benar maka bernilai 10, jika kurang sedikit nilainya 8, mendekati
benar bernilai 5, jika jawaban salah bernilai 3, dan bila tidak diisi bernilai
0.
b. Siklus II
Tes yang digunakan dalam siklus ini adalah tes tertulis, yang
hanya terdiri dari tes evaluasi. Pada tes evaluasi ini terdiri dari 5 soal
essay.
Penilaian setiap soal essay pada siklus ini adalah jika setiap
jawaban benar maka bernilai 20, jika mendekati benar nilainya 12, namun
jika jawaban salah bernilai 8, bila tidak diisi bernilai 0.
Sedangkan untuk rumus dan kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Ketuntasan Individu
Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai lebih
dari atau sama dengan KKM yang ada yaitu 68.
b. Ketuntasan Klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat
menentukan belajar klasikal menggunakan analisis diskriptif persentase,
dengan perhitungan:
Ketuntasan belajar klasikal = %100xN
n
p
pt
Keterangan: pN = Jumlah seluruh peserta didik
ptn = Jumlah peserta didik tuntas belajar individu
% = Tingkat persentase yang dicapai
55
Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan jika
rata–rata nilai yang diperoleh lebih dari nilai KKM dan minimal 75% dari
jumlah peserta didik di kelas tersebut mendapatkan 68.
D. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Motivasi di atas 75%.
2. Nilai rata-rata di atas 68.
3. Ketuntasan klasikal di atas 75%.11
11 Mansur Muskich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), hlm. 36
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Pada realitanya, ternyata matematika dianggap sebagai sesuatu yang
abstrak, menakutkan dan tidaklah menarik di mata sebagian peserta didik
pada umumnya. Sehingga hal ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar
peserta didik untuk menguasai materi matematika yang pada akhirnya
berimbas kepada hasil belajar di bawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Sebenarnya pandangan negatif akan matematika tersebut bisa saja
diminimalisir oleh guru dengan cara mengaplikasikan pembelajaran yang
menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan bisa didapat salah satunya
jika guru menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal kelas VIII yaitu bapak Kartomoyo S.Pd pada tanggal
tanggal 25 Oktober 2011, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran
pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal masih
dirasakan jauh dari kenyataan yang diharapkan, hal ini disebabkan pada
waktu guru menjelaskan materi, peserta didik tidak mendengarkan malah
cenderung bercanda dengan teman dan ketika peserta didik diberi tugas,
peserta didik hanya mencontek tanpa mau memahami langkah-langkah
mengerjakannya. Motivasi belajar peserta didik juga sangat rendah untuk
mempelajari matematika. Mereka merasa jenuh karena bagi mereka
matematika itu merupakan momok dan sulit apalagi dalam materi sistem
persamaan linear dua variabel yang di dalamnya tidak hanya berisi rumus
tetapi langkah-langkah operasional dalam mencari penyelesaiannya, jadi
materi sangat membutuhkan uji coba dari diri peserta didik tersebut. Hal ini
juga ditunjukkan dari nilai harian kelas VIII pada tahun pelajaran sebelumnya
56
57
selalu di bawah hasil Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan
yaitu 68.
Berdasarkan data nilai dari bapak Kartomoyo S.Pd, nilai harian kelas
VIII A tahun pelajaran 2010-2011 nilai rata-rata peserta didik untuk materi
pokok sistem persamaan linear dua variabel (menyelesaikan sistem
persamaan linear dua variabel dengan menggunakan metode grafik, eliminasi,
dan substitusi) masih rendah yaitu 58.79 dengan ketuntasan belajar 40% (lihat
lampiran 13). Sedangkan nilai rata-rata untuk materi pokok sistem persamaan
linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010 yaitu 60.13
dengan ketuntasan klasikal 57.5% (lihat lampiran 14), dan untuk motivasi
pada 2 tahun sebelumnya juga didapat masih rendah yaitu 48.5% (lihat
lampiran 15).
2. Siklus I
a. Implementasi tindakan
Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang
dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Siklus I
Hari/ Tanggal Waktu Jam ke-Implementasi
Tindakan
Selasa,08 November 2011
1 x 40’ 3
Penginstalan mediapembelajaran Mobile Learning.
Mengajari cara-cara dalam menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.
Jum’at,11 November 2011
2 x 40’ 1&2
Materi :Pengertian PLDV dan SPLDV
Mengerjakan lembar kerja
Tes Akhir Pertemuan
Pemberian Tugas Rumah
58
Sabtu, 12 November 2011
1 x 40’ 3 Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket
Motivasi
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 08 November 2011 Waktu : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan : Penginstalan media pembelajaran
Mobile Learning. Mengajari cara-cara dalam
menggunakan media pembelajaran Mobile Learning.
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak. Guru menanyakan kabar peserta didik,
dan semuanya menjawab baik Alhamdulillah. Setelah itu guru
menanyakan tugas kemarin (yaitu peserta didik ditugasi untuk
membawa HP), dan serempak peserta didik mengangkatkan
tangannya sambil memegang HP, pada saat seperti itu Pratama
bertanya “apakah HP yang seperti ini bisa digunakan?” dan beberapa
peserta didik yang lainpun mengikuti apa yang ditanyakan oleh
Pratama, kemudian guru menanyakan balik kepada Pratama dan
lainnya “apakah HP tersebut ada aplikasi java atau yang bisa
digunakan untuk berinternet?” dan Pratama dan yang lainnya
serempak menjawab “ada pak”. Guru kemudian senyum dan
menjawab dengan tenang HP tersebut bisa kita gunakan untuk media
pembelajaran kali ini. Setelah itu guru meminta perwakilan 10 anak
maju ke depan guna pengiriman aplikasi Mobile Learning kepada HP
mereka, peserta didik yang sudah mendapatkan aplikasi tersebut
langsung mengirimkan ke peserta didik lainnya yang belum, setelah
semuanya sudah mendapat maka dilanjutkan penginstalan aplikasi
tersebut, guru menuliskan langkah-langkahnya (lihat halaman 33)
59
kemudian peserta didik yang lainnya mengikuti dengan seksama, tapi
ada peserta didik yang bertanya “pak HP ini tidak bisa”, kemudian
guru mendekati dan mencobanya kembali ternyata tidak bisa,
akhirnya guru menjawab “HP ini hanya bisa mendukung buat internet,
jadi untuk sementara pakai HP bapak dulu saja yah (sambil mengasih
HP yang satunya lagi yang sudah ada aplikasi Mobile Learning)”.
Setelah semuanya terinstalkan dengan baik kemudian guru
menlanjutkan menulis bagaimana langkah-langkah dalam
menggunakan media pemebelajaran Mobile Learning (lihat halaman
34) dan antusias peserta didik mengikuti petunjuk guru yang sudah
ada, dan sebagian peserta didik kagum misalkan saja Astri dengan
begitu polosnya dia mengatakan “wah pak ko bisa seperti ini yah,
materi matematika bisa dilihat langsung dengan menggunakan HP,
saya jadi lebih bersemangat belajar nih pak”, ada lagi Aldi yang
mengatakan “pak ini tidak bayarkan? Terus misalkan kita sudah
keluarkan bisa dibuka lagikan pak?” guru langsung menjawab “tidak
membayar sepeserpun, karena aplikasi ini seperti game yang ada di
HP dan bisa dibuka maupun ditutup kapanpun dan dimanapun”, dan
Arum dengan spontan langsung berkata “wah enak nih belajar
matematikanya bisa dimanapun aku mau, dan tidak ribet
membawanya seperti buku paket”.
Setelah selesai perbincangan tadi kemudian guru menyuruh
menutup dulu aplikasi tersebut dan peserta didik diminta untuk
membuka WAP atau OperaMini, guru terus langsung menuliskan
sistem persamaan linear dua variabel di papan tulis, kemudian peserta
didik disuruh menuliskan kalimat tersebut di halaman Wap atau
OperaMini dan setelah terhubung dengan halaman google yang
memuat entri kalimat tersebut maka peserta didik dipersilakan untuk
memilih mana yang ingin dibuka. Peserta didik terlihat sangat
antusias dalam mengikuti petunjuk dan arahan guru. Peserta didikpun
60
merasa senang karena bisa mencari materi tentang matematika
menggunakan internet.
Akhirnya guru menjelaskan bahwa belajar sekarang lebih
mudah karena hanya bisa menggunakan benda yang sekecil ini (HP)
kita bisa menemukan materi-materi yang kita butuhkan, dan peserta
didik disuruh untuk bersyukur atas kemajuan teknologi dewasa ini,
guru lalu mengingatkan kepada peserta didik bahwa pertemuan
selanjutnya kita akan mencoba belajar menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning sehingga HP harus dibawa setiap ada
pelajaran matematika, dan semua peserta didik menjawab dengan
semangatnya “iya pak”. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan
salam dan dijawab oleh peserta didik.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jum’at, 11 November 2011Waktu : 07.00 – 08.20 WIB
Implementasi Tindakan : Materi :
Pengertian PLDV dan SPLDV Mengerjakan lembar kerja Tes Akhir Pertemuan Pemberian Tugas Rumah
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak. Guru apersepsi materi sebelumnya yaitu
mengenai persamaan garis lurus. Guru memberi motivasi kepada
peserta didik dengan cara mengkontekstualkan materi relasi dan
fungsi dengan kehidupan sehari-hari, hal ini dapat dilakukan dengan
menyuruh peserta didik membaca intro yang ada dalam Mobile
Learning. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyuruh
peserta didik menggambarkan grafik dari persamaan-persamaan 2x +
y = 3 dan y = - 3x + 6. Setelah dua persamaan garis tersebut digambar
dalam satu grafik ternyata saling berpotongan di x = 3 dan y = - 3.
61
Setelah itu guru menjelaskan bahwa pada bab kali ini akan membahas
mengenai bagaimana cara mencari titik potong antara persamaan satu
dengan yang lainnya, dua persamaan garis tersebut bisa kita namakan
sistem persamaan linear dua variabel dan titik potongnya dinamakan
himpunan penyelesaian.
Setelah itu guru mengajak peserta didik untuk lebih
memahami sistem persamaan linear dengan cara membentuk peserta
didik menjadi beberapa kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta
didik (lihat lampiran 6). Guru membagikan lembar kerja (lihat
lampiran 7) dan menjelaskan bagaimana jalannya diskusi kelompok.
Namun pada saat guru menjelaskan banyak peserta didik yang gaduh
sehingga tidak mendengarkan penjelasan guru, suasana kelas menjadi
gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berkelompok, ada
yang saling berebut tempat duduk, dan ada yang ribut mencari
anggota kelompoknya. Selang beberapa menit akhirnya bisa diatasi
dan suasana kondusif kembali, sehingga guru melanjutkan memberi
penjelasan bagimana jalannya diskusi sambil membagikan lembar
kerja.
Dengan bantuan media pembelajaran Mobile Learning peserta
didik mengerjakan lembar kerja dalam kelompoknya masing-masing,
ada yang saling bekerjasama dalam memecahkan soal namun ada juga
kelompok yang hanya orang tertentu yang mengerjakan sedangkan
yang lainnya hanya mempelajari lewat Mobile Learning.
Setelah waktu yang ditentukan untuk diskusi selesai, maka
guru memberikan kesempatan bagi perwakilan setiap kelompok untuk
menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Setelah itu guru
memberikan penilaian mana yang sudah benar dan yang masih keliru.
Pada kesempatan itu ada beberapa peserta didik yang bertanya,
misalkan saja Arum, dia bertanya “tolong pak jelaskan kembali
mengenai perbedaan persamaan linear dua variabel dengan sistem
persamaan linear dua variabel”. Setelah guru menjawab semua
62
pertanyaan peserta didik dan sudah tidak ada lagi yang betanya maka
guru menyuruh peserta didik menarik kesimpulan mengenai materi
yang telah dipelajari dengan membaca materi yang ada dalam Mobile
Learning dengan didampingi oleh guru.
Setelah itu guru memberikan tes akhir pertemuan sebagai tes
uji coba dan pembelajaran. Guru memberikan tugas rumah sebagai
pendalaman sekaligus dilanjutkan dengan mengakhiri pertemuan hari
itu dengan do’a dan salam.
3) Pertemuan III
Pertemuan II dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 November 2011 Waktu : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan : Tes Evaluasi Siklus I Pengisian Angket Motivasi
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak. Dilanjutkan dengan do’a bersama-sama
dan absensi peserta didik. Setelah itu guru membagikan lembar soal
dan lembar jawaban tes evaluasi siklus I serta lembar angket motivasi
(lihat lampiran 5 dan 9) dengan dibantu oleh beberapa peserta didik.
Guru menjelaskan aturan-aturan dalam menjawab soal dan mengisi
angket motivasi tersebut. Peserta didik mengerjakan tes evaluasi
dengan tenang.
Setelah semuanya selesai kemudian lembar jawaban dan
lembar angket motivasi dikumpulkan di meja guru. Guru menutup
pertemuan hari itu dengan do’a dan dilanjutkan dengan salam.
Adapun hasil tes evaluasi dan angket motivasi belajar peserta
didik siklus I adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4. Motivasi dan Hasil BelajarSiklus I
No. NamaHasil Belajar Motivasi Belajar
Nilai Ket. Skor Persentase Ket.
1 Aldi Sunarto 72 T 39 57 % C2 Angga Dwi Perkasa 74 T 48 70 % S3 Aris Gunawan 76 T 38 55 % C4 Arum Maulina 91 T 51 74 % S5 Astri Puji Rahayu 79 T 38 55 % C6 Azizul Hakim 65 TT 55 80 % S7 Bram Yuswar 74 T 51 74 % S8 Dina Septi Restia 74 T 47 68 % S9 Erlin 78 T 40 58 % C10 Ika Nurhayati 79 T 51 74 % S11 Kris Mutya Sariputri 74 T 32 46 % K12 M. Fuad Dahlan 67 TT 46 67 % S13 Maulidsa Ayu Juli A 58 TT 46 67 % S14 Moh. Sendi Resmana 82 T 45 65 % S15 Mohamad Ali 70 T 42 61 % C16 Mugi Barkah Setia A 86 T 47 68 % S17 Muhamad Budiman 65 TT 49 71 % S18 Musannif Effendi 83 T 43 62 % C19 Niki Novi 70 T 33 48 % C20 Pangestu Arum 65 TT 43 62 % C21 Pratama Ramadhan 65 TT 48 70 % S22 Purikhatul Janah 65 TT 46 67 % C23 Ragil Aji Riyanto 79 T 47 68 % S24 Riki Nurhakim 69 T 49 71 % S25 Risqon Khalalan 72 T 44 64 % C26 Rizki Ade Safitri 81 T 48 70 % S27 Rizki Yuliarto 77 T 41 59 % C28 Roikhatul Janah 81 T 49 71 % S29 Roy Effendi 64 TT 52 75 % S30 Saeli Fuji Astute 72 T 37 54 % C31 Sasi Karani 79 T 38 55 % C32 Sekhul Rizqon K. 67 TT 28 41 % C33 Sepria Abdi Wahono 67 TT 40 58 % C34 Sri Wiranti 82 T 52 75 % S35 Susi Ermawati 81 T 51 74 % S36 Tika Dian Cristina 86 T 53 77 % S37 Trio Indra Solehudin 86 T 51 74 % S38 Vina Rahmawati 65 TT 54 78 % S
64
Ket:
1. T : Tuntas 5. S : Sedang
2. TT : Tidak Tuntas 6. T : Tinggi
3. K : Kurang
4. C : Cukup
Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18.
b. Hasil observasi
Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus I
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Guru aktif memberikan pengarahan kepada peserta didik yang belum
paham, peserta didik yang ramai dan sudah berkeliling memantau
kerja kelompok.
2) Guru telah memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik.
3) Peserta didik belum sepenuhnya bisa menggunakan waktu yang ada
dengan baik.
4) Peserta didik kurang aktif berpendapat dan bertanya kepada teman
dalam kelompok ketika diskusi berlangsung, hanya sebagian saja yang
sudah berani menjelaskan kepada teman dan bertanya pada guru.
c. Hasil Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning pada siklus I masih banyak kekurangan-
kekurangan yang harus diperbaiki. Berdasarkan data yang diperoleh,
maka peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan hal-hal yang masih
kurang dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah:
1) Materi yang telah disediakan dalam aplikasi Mobile Learning kurang
begitu lengkap terutama dalam materi metode-metode mencari
penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
39 Vincent M. Ggg 74 T 44 64 % C40 Yohan Adi Priyatna 83 T 41 59 % C
65
2) Masih banyak peserta didik yang ramai sendiri dengan cara berbicara
dengan teman kelompok lain, banyak peserta didik belum berani
untuk bertanya, aktif mengungkapkan pendapatnya maupun memberi
komentar terhadap jawaban teman. Hanya beberapa peserta didik saja
yang sudah mulai berani bertanya dan berpendapat.
3) Pengkondisian waktu belum tertata dengan baik, sehingga peserta
didik merasa batas waktu yang diberikan kurang lama.
4) Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih
kurang, sehingga peserta didik belum cukup paham dengan materi
yang diberikan.
5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan.
Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan
guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Guru menggunakan fasilitas internet yang ada di HP guna mencari
materi pelengkap :
http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Sistem_Persamaan_Linear_Du
a_Variabel_8.1_(BAB_4)
2) Guru harus memberikan semangat agar peserta didik mau berpendapat
dan bertanya kepada guru ataupun teman sekelompok.
3) Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang ada dan meminta peserta
didik lebih menghargai dan memanfaatkan waktu.
4) Guru membuat strategi agar peserta didik mudah menerima pelajaran
dengan waktu yang singkat.
5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan
sehingga perlu dilakukan siklus II.
66
3. Siklus II
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan
penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus ke II. Hal-hal
yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.
a. Implementasi Tindakan
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Siklus II
Hari/ Tanggal Waktu Jam ke-Implementasi
Tindakan
Senin,14 November 2011
2 x 40’ 1&2
Materi :Menyelesaikan SPLDV
Mencocokkan tugas rumah
Mengerjakan lembar kerja
Selasa, 15 November 2011
1 x 40’ 3 Evaluasi Mengisi angket
motivasi belajar
Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 14 November 2011Waktu : 07.00 – 08.20 WIB
Implementasi Tindakan : Materi : Menyelesaikan SPLDV Mencocokkan tugas rumah Mengerjakan lembar kerja
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen
dan menanyakan kabar peserta didik. Setelah itu guru meminta
peserta didik kembali mengelompok seperti kemarin (lihat lampiran
6). Guru menanyakan kesiapan tugas rumah kemarin (setiap
kelompok disuruh mencari menggunakan WAP yang ada di HP
mengenai cara-cara mencari himpunanan penyelesaian sistem
67
persamaan linear dua variabel), dan peserta didik secara serempak
menjawab “siap”. Guru menanyakan “ada berapa carakah dalam
mencari himpunan penyelesaian pada sistem persamaan linear dua
variabel?”, dan salah satu peserta didik yaitu Arum menjawab “ada
tiga pak”, gurupun melanjutkan “apa sajakah itu?”, Risqon langsung
menjawab dengan semangat “metode grafik, substitusi, dan eliminasi
pak”, gurupun akhirnya tersenyum dan menjawab iya benar.
Kemudian Guru membagikan soal/lembar kerja (lihat lampiran
8) untuk setiap kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan
warna kertas soal yang berbeda dan terdiri dari soal-soal yang berbeda
pula.
Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai tata aturan
dalam mengerjakan soal tersebut, masing-masing anggota kelompok
yang mendapatkan warna kertas yang sama membentuk kelompok
baru lagi. Di dalam kelompok baru ini kemudian peserta didik
berdiskusi mengerjakan soal tersebut dengan bantuan media
pembelajaran Mobile Learning. Di saat sela-sela tersebut ada peserta
didik yang bernama Susi Ermawati bertanya “pak saya belum paham
mengenai cara menyelesaikan soal ini”, kemudian guru langsung
menghampiri kelompoknya Susi dan menjelaskan lebih rinci lagi,
setelah Susi dan teman-temannya mendengarkan penjelasan dari guru
mereka serempak langsung menjawab “baik pak kami sudah paham”,
gurupun kemudian melanjutkan keliling dan menanyakan mengenai
kesulitan-kesulitan masing-masing kelompok.
Setelah semua kelompok sudah menyelesaikan soalnya, maka
anggota kelompok baru tadi bubar dan kembali ke kelompok lama dan
dilanjutkan dengan setiap anggota kelompok menjelaskan hasil dari
diskusinya dengan kelompok baru tadi kepada teman-teman dalam
kelompok lama. Masing-masing perwakilan dari kelompok
mengerjakan soal tersebut di papan tulis dengan soal yang berbeda
antara perwakilan kelompok lainnya.
68
Guru kemudian mengoreksi, dan jika ada yang masih belum
benar maka guru membenarkannya dan sekaligus menerangkan
kembali. Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi
yang sudah dipelajari dan dilanjutkan merangkum materi tersebut.
Guru mengakhiri pertemuan dengan mengajak peserta didik
berdoa, dan dilanjutkan dengan salam.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 15 November 2011Waktu : 08.20 – 09.00 WIB
Implementasi Tindakan : Evaluasi Mengisi angket motivasi belajar
Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik
menjawab dengan serempak dilanjutkan dengan doa. Guru mengabsen
dan menanyakan kabar peserta didik. Guru kemudian menanyakan
kepada peserta didik “ini waktunya apa?” dan peserta didik menjawab
dengan serempak “tes evaluasi dan pengisian angket pak”, dan guru
bertanya lagi “apakah sudah siap?” dan dibalas dengan jawaban yang
penuh semangat “siap pak”.
Guru membagikan lembar soal evaluasi (lihat lampiran 11)
kepada peserta didik dan mengingatkan bahwa dilarang mencontek
dan bekerjasama. Ruangan kelas kemudian menjadi hening dan semua
peserta didikpun mengerjakan lembar soal evaluasi tersebut dengan
tenang.
Setelah semuanya sudah selesai, guru menyuruh peserta didik
mengumpulkan lembar jawabannya di meja guru. Dan guru
membagikan angket motivasi (lihat lampiran 5) kepada peserta didik
dan menyuruhnya mengisi angket tersebut. Setelah selesai kemudian
angket tersebut dikumpulkan, guru kemudian mengucapkan terima
kasih dan menutup pertemuan dengan doa dan salam.
69
Adapun hasil tes evaluasi siklus I dan angket motivasi belajar
peserta didik adalah sebagaimana terlihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 6. Motivasi dan Hasil BelajarSiklus II
No NamaHasil Belajar Motivasi Belajar
Nilai Ket. Skor Persentase Ket.
1 Aldi Sunarto 60 TT 48 70 % S2 Angga Dwi Perkasa 88 T 54 78 % S3 Aris Gunawan 92 T 60 87 % T4 Arum Maulina 100 T 42 61 % C5 Astri Puji Rahayu 72 T 61 88 % T6 Azizul Hakim 80 T 47 68 % C7 Bram Yuswar 76 T 61 88 % T8 Dina Septi Restia 100 T 61 88 % T9 Erlin 88 T 57 83 % S10 Ika Nurhayati 64 TT 45 65 % S11 Kris Mutya Sariputri 76 T 61 88 % T12 M. Fuad Dahlan 80 T 34 49 % C13 Maulidsa Ayu Juli A 72 T 51 74 % S14 Moh. Sendi Resmana 80 T 52 75 % S15 Mohamad Ali 72 T 52 75 % S16 Mugi Barkah Setia A 72 T 47 68 % T17 Muhamad Budiman 72 T 52 75 % S18 Musannif Effendi 92 T 56 81 % T19 Niki Novi 72 T 55 80 % S20 Pangestu Arum 72 T 35 51 % C21 Pratama Ramadhan 60 TT 39 57 % C22 Purikhatul Janah 92 T 54 78 % S23 Ragil Aji Riyanto 76 T 59 86 % T24 Riki Nurhakim 84 T 55 80 % S25 Risqon Khalalan 72 T 50 72 % S26 Rizki Ade Safitri 72 T 55 80 % S27 Rizki Yuliarto 76 T 56 81 % S28 Roikhatul Janah 80 T 54 78 % S29 Roy Effendi 84 T 45 65 % S30 Saeli Fuji Astute 72 T 58 84 % S31 Sasi Karani 76 T 54 78 % S32 Sekhul Rizqon K. 80 T 53 77 % S33 Sepria Abdi Wahono 80 T 59 86 % T34 Sri Wiranti 80 T 57 83 % S35 Susi Ermawati 84 T 61 88 % T36 Tika Dian Cristina 92 T 55 80 % S
70
Ket:
1. T : Tuntas 5. S : Sedang
2. TT : Tidak Tuntas 6. T : Tinggi
3. K : Kurang
4. C : Cukup
Selebihnya lihat lampiran 17 dan 19.
b. Hasil observasi
Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus II
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Guru telah meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
mengaplikasikan media pembelajaran Mobile Learning dan diskusi
kelompok dalam proses belajar mengajarnya.
2) Peserta didik lebih bisa memahami materi ketika guru
menyampaikannya dengan baik.
3) Guru dan peserta didik dapat menggunakan waktu secara baik dan
bermanfaat.
4) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada
teman dalam kelompok/guru ketika diskusi berlangsung.
c. Hasil Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengadakan refleksi dengan guru partner,
hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:
1) Guru mampu meningkatkan motivasi peserta didik dan memberikan
apersepsi kepada peserta didik sehingga peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada
teman dalam kelompok ketika diskusi berlangsung.
37 Trio Indra Solehudin 100 T 52 75 % S38 Vina Rahmawati 76 T 62 90 % T39 Vincent M. Ggg 92 T 48 70 % S40 Yohan Adi Priyatna 76 T 49 71 % S
71
3) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan.
B. Pembahasan1. Pra Siklus
Untuk pra siklus, peneliti mengumpulkan data awal berupa nilai
harian materi pokok sistem persamaan linear dua variabel peserta didik kelas
VIII A tahun pelajaran 2009-2010 dan 2010-2011. Peneliti juga meminta
guru untuk mengisi angket motivasi peserta didik untuk data pra siklus. Nilai
rata-rata kelas VIII A tahun pelajaran 2009-2010 adalah 60.13 dengan
ketuntasan kasikal 57.5% sedangkan untuk tahun pelajaran 2010-2011 adalah
58.79 dengan ketuntasan kasikal 40%. Dari kedua tahun pelajaran tersebut
didapat nilai rata-rata 59.46 dengan ketuntasan kasikal 48.75%. Sedangkan
untuk motivasi belajar peserta didik diperoleh 48.5%.
Tabel 7. Perolehan Hasil Belajar, Ketuntasan Klasikal,
dan Motivasi Belajar Pada Pra Siklus.
Nilai Pra siklus
Rata-rata hasil belajar 59.46
Ketuntasan klasikal 48.75%
Motivasi belajar 48.5%
Selebihnya lihat lampiran 13, 14, dan 15.
2. Siklus I
Pelaksanaan siklus I adalah 3 hari pada hari Selasa, Jum’at, dan Sabtu
tanggal 08, 11 dan 12 November 2011. Pada hari pertama yaitu pada tanggal
08 November 2011 guru membagikan aplikasi Mobile Learning milik P4TK
Matematika serta mengajari bagimana cara menggunakan media
pembelajaran Mobile Learning untuk menunjang dalam belajar matematika.
Pada pertemuan kedua yaitu pada tanggal 11 November 2011 guru
mengajarkan materi tentang pengertian PLDV dan SPLDV dengan
menggunakan media pembelajaran Mobile Learning melalui diskusi
kelompok. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah untuk
72
mencari cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel dan diakhiri dengan memberikan tes akhir
pertemuan.
Pertemuan ketiga tanggal 12 November 2011 guru melakukan tes
evaluasi serta pengisian angket motivasi belajar guna mengetahui hasil dari
proses pembelajaran pada siklus I.
Dari data-data yang diperoleh didapat nilai rata-rata hasil belajar
peserta didik 74.43 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5 % sedangkan
motivasi belajar peserta didik pada siklus I kurang optimal. Ini terlihat dari
pengamatan dan diperkuat dengan hasil angket motivasi belajar yang telah
diisi pada siklus I. Indikator motivasi belajar yang masuk kategori kurang
dengan persentase 3%, indikator motivasi belajar yang masuk kategori cukup
dengan persentase 42%, dan indikator motivasi belajar yang masuk kategori
sedang dengan persentase 55% dengan rata-rata motivasi belajar pada siklus I
sebesar 44.93 dan mencapai persentase 65.11 % (lampiran 18).
Dari nilai rata-rata hasil belajar dan hasil angket motivasi belajar
peserta didik pada siklus I tersebut maka indikator keberhasilan dari peneliti
belum tercapai, meskipun nilai rata – rata hasil belajar 68 akan tetapi
ketuntasan klasikal belum mencapai 75%, sehingga perlu diadakan siklus
II. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel dan diagram berikut :
Tabel 8. Perbandingan Perolehan Nilai Pada
Pra Siklus dan Siklus I
Nilai Pra siklus Siklus I
Motivasi belajar 48.5% 65.11 %
Rata-rata hasil belajar 59.46 74.43
Ketuntasan klasikal 48.75% 72,5 %
73
0
1020
30
4050
60
7080
Pra siklus Siklus I
Motivasi belajar (%)
Rata-rata hasil belajar
Ketuntasan klasikal (%)
Diagram 1. Perbandingan Perolehan Nilai
Pada Pra Siklus, dan Siklus I
Selebihnya lihat lampiran 16 dan 18.
3. Siklus II
Pelaksanaan siklus II adalah 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15
November 2011. Pada hari pertama ini guru memberikan materi tentang cara-
cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua
variabel. Pada pertemuan ini peserta didiklah yang dituntut berperan aktif,
dari mulai mencari bahan ajar lewat fasilitas WAP yang dimiliki oleh HP dan
dipadukan dengan model pembelajaran diskusi kelompok (Jigsaw). Guru
memberikan lembar soal yang berbeda dari anggota-anggota dalam satu
kelompok, kemudian berpencar dan mencari anggota kelompok dari
kelompok lain yang mendapatkan lembar soal yang sama kemudian
membentuk kelompok baru. Setelah selesai berdiskusi dan cara
menyelesaikan soal tersebut maka anggota kelompok tadi kembali ke
kelompok sebelumnya dan saling bertukar hasil diskusi dalam kelompok
barunya. Dan dilanjutkan dengan presentasi dari perwakilan anggota
kelompok.
Pertemuan kedua terjadi pada tanggal 15 November 2011, pada
pertemuan kedua ini adalah waktu dilaksanakannya tes evaluasi dan
pengisian angket motivasi. Tes evaluasi ini adalah tes untuk mengukur
pemahaman peserta didik dalam materi pada pertemuan pertama yaitu
74
0
20
40
60
80
100
Pra siklus Siklus I Siklus II
Motivasi belajar (%)
Rata-rata hasil belajar
Ketuntasan klasikal (%)
mengenai cara-cara dalam menemukan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel.
Pelaksanaan pada siklus II sudah berlangsung optimal. Ini bisa
dilihat dari peningkatan perolehan nilai rata-rata yaitu sebesar 79.6 dengan
ketuntasan klasikal sebesar 92.5% dan peningkatan persentase motivasi
belajar peserta didik yang telah mencapai. Indikator motivasi belajar yang
masuk kategori cukup dengan persentase 13%, indikator motivasi belajar
yang masuk kategori sedang dengan persentase 62%, dan indikator motivasi
belajar yang masuk kategori tinggi dengan persentase 25% dengan rata-rata
motivasi belajar pada siklus II sebesar 52.65 dan mencapai persentase 76.3%
(lampiran 17 dan 19).
Adapun untuk perbandingan perolehan nilai antar pra siklus, siklus
I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan diagram berikut ini:
Tabel 9. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II.
Nilai Pra siklus Siklus I Siklus II
Motivasi belajar 48.5% 65.11% 76.3%
Rata-rata hasil belajar 59.46 74.43 79.6
Ketuntasan klasikal 48.75% 72,5% 92.5%
Diagram 2. Perbandingan Perolehan Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II
75
Selebihnya lihat lampiran 17 dan 29.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar dan motivasi
belajar peserta didik meningkat dan sudah mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan oleh peneliti yaitu motivasi belajar 75%, nilai rata-rata
hasil belajar 68 dan ketuntasan klasikal 75% sehingga siklus II
dipandang sudah cukup. Dan ternyata dengan penerapan media pembelajaran
Mobile Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A SMP
Negeri 2 Balapulang-Tegal tahun ajaran 2011/2012.
76
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan
media pembelajaran Mobile Learning dalam materi pokok sistem persamaan
linear dua variabel guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta
didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal semester gasal tahun
pelajaran 2011-2012 dari bab I sampai bab V, maka pada akhir skripsi ini dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penerapan pembelajaran melalui media pembelajaran Mobile Learning dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok
sistem persamaan linear dua variabel di kelas VIII A SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal adalah langkah-langkah pembelajaran operasional yang
disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile Learning dalam
pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini
ditunjukkan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus
persentase motivasi belajar peserta didik hanya 47%, pada siklus I motivasi
belajar peserta didik sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu 65,11%,
dan pada siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar menjadi 76,3%.
3. Dengan menggunakan media pembelajaaran Mobile Learning dalam
pembelajaran matematika ternyata dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal. Hal ini ditunjukkan pada
peninggkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus rata-rata hasil
belajar sebesar 59,23 dengan ketuntasan belajar 48,5%, pada siklus I hasil
belajar sudah meningkat dari pada sebelumnya yaitu nilai rata-rata peserta
didik mencapai 74,43 dengan ketuntasan klasikal 72,5%, pada siklus II terjadi
76
77
peningkatan hasil belajar yaitu nilai rata-rata peserta didik mencapai 79,6
dengan ketuntasan klasikal 92,5%.
B. SARAN – SARAN
Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh
selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas VIII A SMP Negeri 2
Balapulang-Tegal semester gasal peneliti menyajikan saran sebagai berikut:
1. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
menerapkan media pembelajaran yang kini telah menjamur sehingga peserta
didik tidak akan merasa bosan lagi ketika pelaksanaan proses belajar
mengajar berlangsung.
2. Media pembelajaran Mobile Learning sangat perlu diterapkan oleh guru kelas
VIII A SMP Negeri 2 Balapulang-Tegal pada khususnya dan guru kelas VIII
disekolah lain pada umumnya, karena media pembelajaran ini dapat memacu
semangat/motivasi belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik ditambah lagi karena semakin menjamurnya penggunaan HP di
kalangan peserta didik.
C. PENUTUP
Puji syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan taufiq maupun
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sungguh hanya
dengan keagungan dan kebesaran-Nya segalanya bisa lancar tanpa kendala yang
berarti, karena firman-Nya “Sesungguhnya disetiap kesulitan terdapat
kemudahan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan
Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang.
Akhirnya penulis hanya memohon keridlaan Allah Swt, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…. Sekian dari penulis dan rasa terima
kasih selalu tercurahkan kepada semua insan Ilahi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Shaleh dan Abdul Aziz Majid. al-Tarbiyah Wa Thuruqu al-Tadris, Juz I. Mesir: Darul Ma’arif. t.th.
Abu Zakaria, Imam Yahya bin Syaraf AnNawawi. Riyadhus Shalihin. Libanon : Darul Kutub Al Ilmiah. 676 Hijriyah.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2003.
Astuti, Griya. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puslitbang. 2006.
Bower, Gordon H. Theories of Learning. Washington D.C.: National Gallery of Art, 1981.
Francis, Taylor. ELEARNING terj. Robin Mason dan Frank Rennie. Yogyakarta: Pustaka Baca. 2010.
Hadi, Amirudidn dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 1998.
Hakim, Thursan. Balajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2005.
Hamalik, Oemar. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. 1990.
________. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. 2001.
Hudaya, Herman. Strategi Belajar Matematika. Malang: Angkasa Raya. 1990.
Moeliong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004.
Muhammad ‘Amarat, Mustofa. Jawahirul Bukhori. Libanon: Darul Kitabul Islami. 1940.
Murni, wahid dan Nur Ali. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian. Malang: UIN Malang Press. 2008.
Muskich, Mansur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.
Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2008.
Nurrohmatin, Sri. “Penerapan Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Dengan Menngunakan LKS Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pokok Himpunan”. Skripsi. Semarang: Progam Strata Satu IAIN Walisongo. 2010.
Poerdaminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2003.
Saminanto. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSAIL Media Group. 2010.
Sanjaya, Wina. Stategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2007.
Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2011.
Seifat, Kelvin. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan. terj. Yunus Anas. Yogyakarta: IRCisod. 2007.
Siswono, Tatag Yuli Eko dan Netti Lastiningsih. Matematika 2 SMP dan MTs untuk Kelas VIII. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga. 2007.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2001.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo. 2000.
____________. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. 2008.
Suherman, Erman dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Malang: UPI. 2003.
Suyitno, Amin. Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya Di Sekolah. Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Mata Pelajaran Matematika di SMP. 2007.
Tri, Catharina Anni. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES. 2006.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.
Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. 2006.
Huda, Khusnul. http://khusnulhuda.wordpress.com/2010/06/29/ptk-penggunaan-handphone-sebagai-media-pembelajaranelajar/.
http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/
http://m.p4tkmatematika.org.
http://matematikaonline.ueuo.com/index.php
Lampiran 1TABEL NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII A
SMP NEGERI 2 BALAPULANGNo. NIS NAMA L P Ket.1 5745 ALDI SUNARTO
22 Laki-laki
18 Perempuan
2 5661 ANGGA DWI PERKASA 3 5662 ARIS GUNAWAN 4 5746 ARUM MAULINA 5 5663 ASTRI PUJI RAHAYU 6 5664 AZIZUL HAKIM 7 5828 BRAM YUSWAR 8 5829 DINA SEPTI RESTIA 9 5831 ERLIN 10 5627 IKA NURHAYATI 11 5628 KRIS MUTYA SARIPUTRI 12 5629 M. FUAD DAHLAN 13 5630 MAULIDSA AYU JULI A. 14 5631 MOH. SENDI RESMANA 15 5632 MOHAMAD ALI 16 5718 MUGI BARKAH SETIA AJI 17 5719 MUHAMAD BUDIMAN 18 5720 MUSANNIF EFFENDI 19 5721 NIKI NOVI 20 5722 PANGESTU ARUM 21 5767 PRATAMA RAMADHAN 22 5769 PURIKHATUL JANAH 23 5723 RAGIL AJI RIYANTO 24 5771 RIKI NURHAKIM 25 5853 RISQON KHALALAN 26 5689 RIZKI ADE SAFITRI 27 5810 RIZKI YULIARTO 28 5811 ROIKHATUL JANAH 29 5812 ROY EFENDI 30 5813 SAELI FUJI ASTUTI 31 5897 SASI KARANI 32 5898 SEKHUL RIZQON KHALALAN 33 5899 SEPRIA ABDI WAHONO 34 5900 SRI WIRANTI 35 5901 SUSI ERMAWATI 36 5936 TIKA DIAN CRISTINA 37 5859 TRIO INDRA SOLEHUDIN 38 5937 VINA RAHMAWATI 39 5938 VINCENT MAXIMILIANO GGS 40 5941 YOHAN ADI PRIYATNA
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Balapulang.
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas/Semester : VIII / Gasal
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Indikator :
2.1.1 Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV.
2.1.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi SPLDV dalam
berbagai bentuk dan variabel.
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan diskusi kelompok dan penggunaan media
pembelajaran Mobile Learning, peserta didik dapat
membedakan antara PLDV dan SPLDV serta dapat
mengidentifikasikan SPLDV berbagai bentuk dan variabel
secara benar.
II. Materi Ajar: PLDV dan SPLDV
1. Pengertian PLDV
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua
variabel dan pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel
tersebut x dan y, maka PLDV-nya dapat dituliskan :
ax + by = c dengan a, b ≠ 0
Contoh : 1). 2x + 2y = 3
2). y = 3x -2
2. Pengertian SPLDV
SPLDV adalah suatu system persamaan yang terdiri atas dua persamaan
linear (PLDV) dan setiap persamaan mempunyai dua variabel. Bentuk umum
SPLDV adalah: ax + by = c.
px + qy = r ; dengan a, b, p, q ≠ 0
Contoh : x – y = 3 dan x + y = -5.
III. Metode Pembelajaran: demonstrasi, diskusi kelompok, inquiry
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
5 menit
1 Salam, berdoa, dan presensi. K
2 Apersepsi (dengan mengingat kembali materi tentang
Persamaan garis lurus)
K
3 Motivasi (dengan mengkontekstualkan materi relasi
dan fungsi dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
dilakukan dengan menyuruh peserta didik membaca
intro yang ada dalam Mobile learning).
K
4 Menyampaikan tujuan (Dengan diskusi kelompok,
peserta didik dapat membedakan antara PLDV dan
SPLDV secara benar).
K
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
5 Guru Membagi peserta didik menjadi beberapa G 2 menit
kelompok heterogen terdiri dari 4-5 peserta didik.
6 Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan
jalannya diskusi kelompok
G 3 menit
Elaborasi:
7 Peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi
mengenai lembar kerja yang sudah dibagikan dengan
bantuan media pembelajaran Mobile Learning, dan
peserta didik dibolehkan menggunakan internet yang
telah tersedia di HP. Guru mengawasi jalannya diskusi
dan memberi bimbingan terhadap kelompok yang
membutuhkan.
G 20 menit
Konfirmasi:
8 Masing-masing kelompok secara bergantian
mempersentasikan hasil diskusinya, kelompok yang
lain menanggapi.
G 15 menit
Penutup
9 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan
tentang definisi dan perbedaan PLDV dengan SPLDV.
K 10 menit
10 Evaluasi dan tes akhir I 15 menit
11 Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman
materi dan refleksi untuk merenungi kemajuan
teknologi (terlampir)
I 2 menit
12 Peserta didik mengisi angket motivasi I 7 menit
13 Berdoa dan salam K 1 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan
telepon seluler.
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes:
- Tes awal : ada
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes:
- Tes awal : lisan
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes:
- Tes awal: Sebutkan contoh PLSV ?
1. Tes proses
NO Indikator NILAI
1 2 3 4 5
1 Keaktifan peserta dalam menjawab
pertanyaan
2 Keaktifan dalam berdiskusi
3 Keaktifan dalam bertanya
2. Tes akhir:
Manakah di antara berikut yang merupakan persamaan linear satu variabel,
persamaan linear dua variabel dan SPLDV?
a. 3x + 2x = 6
b.
5
3
yx
yx
c. i – 3j = 9
d.
55
42
qp
qp
3. Tugas Rumah:
1) Carilah contoh kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel. (tugas individu)
2) Dengan bantuan mobile learning carilah mengenai cara-cara mencari
himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. (tugas
kelompok)
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lembar RefleksiMERENUNGI KEMAJUAN TEKNOLOGI
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
Setelah ditemukannya pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell pada
tahun 1877, yang dahulu pesawat telepon hanya bisa digunakan untuk menelepon
saja, kini di zaman yang serba modern ini perkembangannya sudah jauh berbeda
seperti pada awal ditemukannya. Pesawat telepon tidak hanya dijadikan sebagai alat
komunikasi yang canggih tapi juga media hiburan bahkan dewasa ini sedang gempar-
gemparnya penggunaan media komunikasi ini untuk membantu pembelajaran.
Dengan menyatunya aplikasi Java dan Wap pada telepon modern ini menjadikan
manusia bisa menjalankan aplikasi-aplikasi tambahan dan dapat mengetahui
informasi dari berbagai penjuru dunia.
Oleh karena itu kita sebagai umat Islam sudah sepatutnya bersyukur kepada
Allah Swt. atas kemajuan teknologi telepon seluler ini. Cara bersyukur yang paling
optimal adalah dengan menggunakan teknologi ini sebagai sarana mendekatkan
kepada Sang Kholiq, dengan menggunakannya untuk media belajar, dan media untuk
mencari informasi yang bermanfaat. Karena Allah berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran : 190-19)
Lampiran 3RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Balapulang.
Mata Pelajaran : Matematika.
Kelas/Semester : VIII / Gasal
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Indikator :
2.1.1 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode
grafik
2.1.2 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode
substitusi
2.1.3 Menentukan penyelesaian SPLDV dengan metode
eliminasi
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan menggunakan media pembelajaran Mobile
Learning peserta didik dapat menentukan himpunan
penyelesaian SPLDV berturut-turut dengan metode grafik,
subtitusi, dan eliminasi dengan benar.
II. Materi Ajar: Menyelesaikan SPLDV
1. Metode grafik
Prinsip dari metode grafik yaitu mencari koordinat titik potong grafik
dari kedua persamaan. Contoh: Tentukan himpunan penyelesaian dari
SPLDV berikut:
22
4
yx
yx
Penyelesaian:
4 yx
x 0 4
Y 4 0
(x,y) (0,4) (4,0)
22 yx
X 0 -2
Y 1 0
(x,y) (0,1) (-2,0)
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik
potong (2,2) merupakan penyelesaiannya.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2, 2).
2. Metode eliminasi
Caranya sebagai berikut :
a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan
bilangan yang sesuai.
b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan.
c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan ditambahkan.
Contoh : Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2
dengan metode eliminasi!
Jawab :
Mengeliminir peubah x
x + y = 4
4
2
3
2
1
-2 -1 1 2 3 4
x + y = 4
x – 2y = -2
(2,2)
x – 2y = - 2
3y = 6
y = 2
Mengeliminir peubah y
x + y = 4 • 2 2x + 2y = 8
x – 2y = - 2 •1 x – 2y = -2
3x = 6
x = 2
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2).
3. Metode subtitusi
Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu
variabel dengan variabel dari persamaan kedua.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari SPLDV : x + y = 4 dan x – 2y = -2
dengan metode substitusi!
Jawab :
x + y = 4 x = 4 – y
x = 4 – y disubstitusikan pada x – 2y = - 2 akan diperoleh :
x – 2y = - 2
(4 – y ) – 2y = - 2
4 – 3y = - 2
-3y = -6
23
6
y
Selanjutnya untuk y =2 disubstitusikan pada salah satu persamaan,
misalnya ke persamaan x + y = 4, maka diperoleh :
x + y = 4
x + 2 = 4
x = 4 – 2 = 2
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah (2, 2).
III. Metode Pembelajaran: ceramah, diskusi kelompok (jigsaw).
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan PembelajaranPengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
6 menit
1 Mengucapkan salam, berdo’a dan presensi K
2 Apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai tugas
kemarin
K
3 Motivasi, mengintegrasikan materi sistem persamaan
linear dua variabel dalam aspek islami (terlampir)
K
4 Menyampaikan tujuan. K
Kegiatan Inti
Eksplorasi:
5 Guru menyuruh peserta didik kumpul kepada kelompok
yang kemarin
G 2 menit
6 Guru menanyakan tugas kelompok yang kemarin, dan
jika perlu guru memberikan penjelasan lebih lanjut
dengan memberikan contoh soal.
G 12 menit
7 Guru menjelaskan jalannya diskusi selanjutnya G 1 menit
8 Tiap kelompok diberi tugas atau soal 4-5 (sesuai jumlah
peserta didik dalam kelompok). Setiap anggota
kelompok mendapat satu tugas atau soal yang berbeda.
G 1 menit
Elaborasi:
9 Kelompok dibubarkan sementara. Anggota kelompok
yang mendapatkan tugas atau soal yang sama,
berkumpul membentuk kelompok baru (disebut
kelompok ahli)
G 1 menit
10 Di kelompok ahli, peserta didik berdiskusi untuk
menyelesaikan tugas atau soal dengan bantuan media
pembelajaran Mobile Learning. Guru sebagai nara
sumber dan fasilitator.
G 15 menit
11 Kelompok ahli bubar, dan setiap peserta didik kembali
ke kelompoknya semula
G 1 menit
12 Tiap anggota dari setiap kelompok, menjelaskan
penyelesaian tugas atau soal kepada teman-teman
dalam kelompoknya
G 10 menit
13 Konfirmasi :
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas, serta mencocokkan hasil jawabannya
G 10 menit
14 Penutup
Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
cara menyelesaikan SPLDV
K 2 menit
15 Tes Evaluasi I 12 menit
16 Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman
materi
K 1 menit
17 Peserta didik mengisi angket motivasi I 3 menit
18 Pemberian tugas rumah serta mengucapkan salam dan
do’a
K 1 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matemaika kelas VIII semester gasal, spidol, dan
telepon seluler.
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes:
o Tes awal : ada
o Tes Proses : ada
o Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes:
o Tes awal : lisan
o Tes Proses : Pengamatan
o Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes:
o Tes awal: Sebutkan bentuk SPLDV ?
o Tes proses
NO IndikatorNILAI
1 2 3 4 5
1 Keseriusan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar
2 Keaktifan peserta didik dalam
mengikuti instruksi dari guru
3 Keaktifan peserta didik dalam
berdiskusi
4 Keaktifaan peserta didik dalam
Menjelaskan
5 Kesesuaian peserta didik dalam
menjawab soal
o Tes akhir:
Peserta didik mengerjakan soal latihan yang terdapat di media
pembelajaran Mobile Learning (latihan 2).
o Tugas Rumah:
Kerjakan soal latihan yang ada di media pembelajaran Mobile
Learning (latihan 3 dan 4) dengan menggunakan metode grafik,
substitusi, dan eliminasi.
Lembar Motivasi
INTEGRASI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM
ISLAM
……..
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (QS. Al-Baqarah 275)
Sistem persamaan linear dua variabel sangat erat kaitannya dengan ilmu
ekonomi, terutama mengenai jual beli. Dalam ekonomi ada rumus permintaan dan
penawaran yang semua itu disajikan dalam bentuk sistem persamaan linear dua
variabel.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa riba itu haram sedangkan jual beli
itu halal. Riba itu ada dua macam: Nasiah dan Fadhl. Riba Nasiah ialah pembayaran
lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba Fadhl ialah penukaran
suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena
orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan
emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Dan secara jelas di dalam matematika hal
ini pun adalah salah karena dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
itu harus sama-sama memenuhi persamaan-persamaan pembentuknya (dalam hal ini
sesuai dengan prinsip jual beli).
Aspek karakter yang ditanamkan dengan mempelajari materi sistem
persamaan linear dua variabel adalah :
1. Jujur (adil)
“Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar (jujur/adil). Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. Al-Isra’ : 35)
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 4
LEMBAR WAWANCARA
1. Siapakah nama lengkap guru Matematika kelas VIII A?
Bapak Kartomoyo : Nama lengkap saya Kartomoyo S.Pd. saya sudah
berkeluarga dengan dikarunia 5 anak.
2. Sudah berapa lama bapak mengajar di sekolahan ini?
Bapak Kartomoyo : untuk di SMP negeri 2 Balapulang ini saya sudah mengajar
sekitar 7 tahun, dan alhamdulilah sekarang dipercaya selain guru matematika
kelas VIII A saya juga menjadi wakil kepala bagian kurikulum.
3. Kendala apa saja yang sering dihadapi bapak sebagai guru matematika dalam
proses pembelajaran dengan peserta didik?
Bapak Kartomoyo : mengenai kendala yang sering dihadapi adalah kurang
antusias/termotivasinya peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga ini
sangat berpengaruh juga pada hasil belajar peserta didik tersebut. Ibarat
pepatah “kalah sebelum bertanding”, hal ini karena menurut peserta didik
matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan menakutkan.
4. Terutama pada materi pokok apa yang peserta didik terlihat kurang
termotivasi/merasa masih kesulitan?
Bapak Kartomoyo : mengenai materi jika melihat hasil pembelajaran pada
tahun-tahun sebelumnya untuk semester gasal biasanya peserta didik kesulitan
pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Ini mungkin karena
karakteristik dari materi ini adalah tidak terlalu banyaknya rumus yang
digunakan, akan tetapi langkah-langkah yang sistematis guna menyelesaikannya
sehingga membutuhkan kesabaran dan tingkat teliti yang tinggi.
5. Sudah sejauh mana usaha bapak/sekolah dalam mengatasi masalah tersebut?
Bapak Kartomoyo : mengenai usaha yang sudah dilakukan adalah dengan
disediakannya kelas multimedia yang sebenarnya tujuan utamanya agar
pembelajaran bisa dilakukan dengan menyenangkan dan bermakna tapi pada
kenyataannya hal itu belum bisa dirasakan hasilnya karena memang terbatasnya
kelas multimedia tersebut, yaitu hanya satu kelas padahal penggunanya juga
banyak sehingga dalam seminggu hanya dikasih kesempatan satu kali.
6. Metode dan media apa yang sering digunakan bapak dalam pembelajaran?
Bapak Kartomoyo : karena memang masih terbatasnya media pembelajaran
terutama untuk mata pelajaran matematika maka saya lebih menekankan ke buku
paket yang telah disediakan dan juga LKS sebagai pelengkapnya. Mengenai
metode yang sering adalah metode kelompok dan ceramah saja.
7. Menurut bapak apa penyebab utama terjadinya masalah tersebut?
Bapak Kartomoyo : penyebab utamanya adalah peserta didik masih belum
memahami mana waktunya belajar dan mana waktunya bermain, hal ini terlihat
jelas masih banyak peserta didik yang ketahuan sedang asyik main HP disaat
jam pelajaran, dan juga malasnya peserta didik untuk mempelajari materi di
rumah hal ini tergambar secara jelas dengan masih banyaknya dijumpai buku
paket yang ditinggalkan di laci meja dan tidak dirawat atau dibawa pulang pada
jam pelajaran telah usai.
ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA PRA-SIKLUS
Bacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar.
Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika.
Kehadiran saat pelajaran
1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.
2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.
3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.
Persiapan Pelajaran
4.Saya belajar malam hari jika besoknya ada pelajaran matematika.
5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.
Usaha mendalami pelajaran
6.Saya selalu mengulang/mempelajari pelajaran matematika di manapun dan kapanpun.
7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar.
Mendengarkan pelajaran
8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.
9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
Kemauan untuk bertanya
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.
Kemampuan menjawab dalam kuis.
11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.
12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.
Kemauan untuk mencatat pelajaran
13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.
14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis.
Kemampuan menjelaskan
15.Saya selalu menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.
Penilaian peserta didik terhadap pelajaran
Tanggapan tentang pelajaran
16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.
17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.
Tanggapan tentang media pembelajaran
18.Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.
Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru
Kemauan untuk mengerjakan
19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bisa menyelesaikannya.
20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.
Kemauan mengumpulkan tugas
21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.
22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semuasudah selesai saya kerjakan.
Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.
Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah:
P
Xx
Keterangan:
x = Rata – rata skor motivasi peserta didik
X = Jumlah seluruh skor
P = Jumlah peserta didik
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 5
ANGKET PENILAIAN TINDAKAN KELAS (PTK)UNTUK MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS IIBacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar.
Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika menggunakan media pembelajaran MobileLearning.
Kehadiran saat pelajaran
1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.
2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.
3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.
Persiapan Pelajaran
4.Saya belajar malam hari jiak besoknya ada pelajaran matematika.
5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.
Usaha mendalami pelajaran
6.Saya selalu mengulang pelajaran matematika dirumah.
7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar menggunakan media pembelajaran Mobile
Mendengarkan pelajaran
8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.
9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
Learning. Kemampuan untuk bertanya
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.
Kemampuan menjawab dalam kuis.
11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.
12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.
Kemauan untuk mencatat pelajaran
13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.
14.Saya mencata apa yang ditulis dipapan tulis.
Kemampuan menjelaskan
15.Saya selalu menjelaskan kepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.
Penilaian peserta didik terhadap pelajaran
Tanggapan tentang pelajaran
16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.
17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.
Tanggapan tentang media pembelajaran
18. Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.
Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru
Kemauan untuk mengerjakan
19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bias menyelesaikannya.
20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.
Kemauan mengumpulkan tugas
21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.
22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.
Sikap peserta didik terhadap
23.Saya sangat senang jika guru menggunakan media pembelajaran
media pembelajaran Mobile Learning.
Mobile Learning.
Kriteria penilaian untuk tiap 1 pertanyaan adalah sebagai berikut:a. Skor 3 untuk peserta didik yang sangat setuju dengan pertanyaan .b. Skor 2 untuk peserta didik yang setuju dengan pertanyaan.c. Skor 1 untuk peserta didik yang tidak setuju dengan pertanyaan.d. Skor 0 untuk peserta didik yang sangat tidak setuju dengan pertanyaan.
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.
Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata skor motivasi belajar semua peserta didik adalah:
P
Xx
Keterangan:
x = Rata – rata skor motivasi peserta didik
X = Jumlah seluruh skor
P = Jumlah peserta didik
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 6
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 31. Arum maulina2. Mugi barkah setia aji3. Musannif effendi4. Risqon khalalan5. Rizki ade safitri
1. Aldi Sunarto2. Erlin3. Ika nurhayati4. Vincent m. ggg5. Sekhul rizqon k.
1. Susi ermawati2. Sri wiranti3. Sepria abdi
wahono4. Mohamad ali5. Bram yuswar
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 61. Angga Dwi perkasa2. Aris gunawan3. Vina rahmawati4. Sasi karani5. Saeli fuji astute
1. Rizki yuliarto2. Roikhatul janah3. Tika dian cristina4. Trio indra
solehudin5. Yohan adi priyatna
1. Niki novi2. M. fuad dahlan3. Kris mutya
sariputri4. Ika nurhayati5. Azizul hakim
Kelompok 7 Kelompok 81. Roy effendi2. Ragil aji riyanto3. Maulidsa ayu juli a.4. Moh. sendi resmana5. Dina septi restia
1. Astri puji rahayu2. Muhamad budiman3. Riki nurhakim4. Pratama ramadhan5. Purikhatul janah
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SIKLUS I
1. Jelaskan pengertian dari persamaan linear satu variabel dan berikan contohnya !
2. Jelaskan pengertian dari persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya !
3. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel, dan berikan contohnya !
4. Manakah berikut ini yang merupakan PLSV, PLDV, dan SPLDV !a. x + y = 4b. 3x + 4x = 7c. 9p + 10p = 38d. 2x + 2y = 10 dan 3x + 5y = 20e. 3m + 2n = 10
f.
Lampiran 8
LEMBAR KERJA SIKLUS II
KARTU SOAL
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
6 yx dan 2 yx dengan metode Grafik
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
6 yx dan 2 yx dengan metode Substitusi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
6 yx dan 2 yx dengan metode Eliminasi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
82 yx dan 6 yx dengan metode Grafik
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
82 yx dan 6 yx dengan metode Substitusi
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
82 yx dan 6 yx dengan metode Eliminasi
Lampiran 9
Soal Tes Evaluasi Siklus I
1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut:a. 5 - x = -3b. 2m + 8 = 3m
2. Jelaskan pengertian sistem persamaan linear dua variabel !
3. Nyatakan pernyataan berikut dalam bentuk persamaan linear dua variabel!a. Atira membeli 4 buku tulis dan 3 pensil dengan harga seluruhnya Rp.
10.000,00.b. Keliling sebuah persegi panjang 100 cm2.
4. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan persamaan linear dua variabel !a. -4 + 8x = 12b. x + 3 = 6c. 3x + y = 6d. y = 2x + 4
5. Manakah persamaan berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel !a. a + 3b = 8
b.
c.
d.
6. Dua kali bilangan pertama ditambah tiga kali bilangan kedua adalah 6. Bilangan pertama adalah bilangan bulat diantara -3 dan 3. Bilangan kedua adalah bilangan asli. Tentukan model matematikanya! Tentukan pula bilangan-bilangan itu!
Lampiran 10
Jawaban Tes Evaluasi SIklus I
1. Selesaikan persamaan linear satu variabel berikut:
a. 5 – x = 3 -x = 3 – 5
-x = -2
x = 2 (Skor 10)
b. 2 m + 8 = 3m 2m – 3m = - 8
-m = -8
m = 8 (Skor 10)
2. Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan atau lebih yang
menggunakan variabel-variabel yang sama. (Skor 10)
3. a. misalkan buku tulis kita lambangkan x, dan pensil dilambangkan dengan y,
maka bentuk persamaannya adalah sebagai berikut: 4x + 3y = 10.000
(Skor 10)
b. 2p + 2l = 100 cm2
* p Panjang
* l Lebar
(Skor 10)
4. Manakah berikut ini yang merupakan persamaan linear satu variabel dan
persamaan linear dua variabel !
a. -4 + 8x = 12 Persamaan linear satu variabel b. x + 3 = 6 Persamaan linear satu variabel c. 3x + y = 6 Persamaan linear dua variabeld. y = 2x + 4 Persamaan linear dua variabel
(Skor 10)
5. Manakah berikut ini yang merupakan sistem persamaan linear dua variabel !
a. a + 3b = 8
b. Sistem persamaan linear dua variabel
c. Sistem persamaan linear dua variabel
d.
(Skor 10)
6. Misalkan bilangan pertama dilambangkan dengan x dan bilangan kedua y, maka
model matematikanya adalah 2x + 3y = 6.
Karena bil. pertama antara -3 dan 3 maka bil. pertama hanya bisa diisi oleh -2, -1,
0, 1, 2. Sedangkan bil. kedua adalah bilangan asli.
Bilangan tersebut adalah x = 0, maka y = 2
(Skor 10)
Lampiran 11
Soal Tes Evaluasi Siklus II
1. Sebutkan metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
2. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan ketentuan sebagai berikut !
a. (Metode Substitusi)
b.
22
4
yx
yx(Metode Grafik)
c. (Metode Eliminasi)
3. Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut dengan salah satu metode yang anda inginkan !
Lampiran 12
Jawaban Tes Evaluasi SIklus II
1. Metode-metode dalam mencari himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel ada 3, yaitu:a. Metode grafikb. Metode substitusic. Metode eliminasi
(Skor 20)
2. a. (Metode Substitusi)
Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu
variabel dengan variabel dari persamaan kedua.
Penyelesaian dari SPLDV : 2x + y = 4 dan y = -x dengan metode substitusi
adalah sebagai berikut:
Jawab :
2x + y = 4
y = -x disubstitusikan pada 2x + y = 4 akan diperoleh :
2x + y = 4
2x + (-x) = 4
2x - x = 4
x = 4
Selanjutnya untuk x = 4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya
ke persamaan 2x + y = 4, maka diperoleh :
2x + y = 4
(2*4) + y = 4
8 + y = 4
y = 4 – 8
y = -4
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah .
(Skor 20)
b.
22
4
yx
yx(Metode Grafik)
Penyelesaian:
4 yx
x 0 4
y 4 0
(x,y) (0,4) (4,0)
22 yx
x 0 -2
y 1 0
(x,y) (0,1) (-2,0)
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotongan di (2,2). Koordinat titik
potong (2,2) merupakan penyelesaiannya.
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah .
(Skor 20)
c. (Metode Eliminasi)
Tentukan penyelesaian dari SPLDV : 3x + 2y = 8 dan 2x +2 y = -4 dengan
metode eliminasi!
Jawab :
Mengeliminir peubah y
3x + 2y = 8
2x + 2y = - 4
x + 0 = 12
x = 12
4
2
3
2
1
-2 -1 1 2 3 4
x + y = 4
x – 2y = -2
(2,2)
Mengeliminir peubah x
3x + 2y = 8 • 2 6x + 4y = 16
2x + 2y = - 4 •3 6x + 6y = -12
0 – 2y = 28
y =
y = -14
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah .
(Skor 20)
3. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:
Penyelesaian dari SPLDV tersebut dengan metode substitusi adalah sebagai
berikut:
Jawab :
2x - y = 2
x = 3 + y disubstitusikan pada 2x - y = 2 akan diperoleh :
2x - y = 2
2(3+y) - y = 2
6 + 2y - y = 2
6 + y = 2
y =2 – 6
y = -4
Selanjutnya untuk y = -4 disubstitusikan pada salah satu persamaan, misalnya
ke persamaan 2x - y = 2, maka diperoleh :
2x - y = 2
2x – (-4) = 2
2x + 4 = 2
2x = 2 – 4
2x =-2
x =
x = -1
Jadi, himpunan penyelesaianya adalah . Begitu pula dengan
menggunakan metode grafik atau eliminasi hasilnya sama.
(Skor 20)
Lampiran 13
Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII A pada tahun pelajaran 2010-2011
No. Nama Nilai Ket.1 Adi Cahyono 43 TT2 Andini Gita Cahyani 54 TT3 Andri Purwanto 35 TT4 Anis Satu Nuroh 50 TT5 Atik Mauludi 52 TT6 Ayu Kurniasih 75 T7 Ayu Silvia 80 T8 Cipto Sugiarto 35 TT9 Danu Wijaya 72 T10 Deni Indra Setiawan 54 TT11 Desi Sugiarti 55 TT12 Devi Siska Putri 72 T13 Didik Wicaksono 75 T14 Dwi Aji Apriliani P. 40 TT15 Febi Widiastuti 75 T16 Gita Isnur Khayatun 50 TT17 Indah Fitriyani 53 TT18 Indah Hari Untari 54 TT19 Indra Aji Pamungkas 71 T20 Jepri Setiawan 63 TT21 Joko Darsono 42 TT22 Lia Faizah 59 TT23 M. Sukroni 53 TT24 Moch. Sobirin 75 T25 Muhamad Attabikal Ay 56 TT26 Muhamad Ikbal 75 T27 Muhamad Khaeroni 73 T28 Mukhamad Ali Sohibi 72 T29 Musfik Amrulloh 53 TT30 Nur Widiyanti 71 T31 Nurfaizah 40 TT32 Nurul Aisah 75 T33 Singgih 51 TT34 Sinta Maryani 71 T35 Siti Maelatul U. 42 TT36 Slamet Riyadin 43 TT37 Sufyani 71 T38 Sugiarti 73 T39 Sukheti 71 T40 Syahrizal Agit 42 TT
41 Tia Ade Pani 63 TT42 Tri Aji Gunawan 40 TT
Jumlah 2469Nilai Rata-rata 58.79
Ketuntasan Klasikal 40%
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 14Nilai sub materi sistem persamaan linear dua variabel
kelas VIII A pada tahun pelajaran 2009-2010No. Nama Nilai Ket.1 Akhmad Fauzan F. 46 TT2 Akhmad Yazidul Falah 41 TT3 Angga Arif Putranto 74 T4 Aries Ginanjar S. 73 T5 Ayu Laelatul Sofa 32 TT6 Ayu Larasati 71 T7 Azik Masindo 36 TT8 Efi Sulistiawati 72 T9 Febri Ivana Nur I 75 T10 Febri Joko Susanto 71 T11 Fitrotul Umami 74 T12 Ikhri Fitriyani 75 T13 Ipung Sapariyani 80 T14 Iswatun Asaroh 23 TT15 Khiqni Assidqi 42 TT16 Lilis Arumningsih 71 T17 Linda Pujiarti 34 TT18 Liyana Saputri 51 TT19 Moh. Ikhsan Febrianto 74 T20 Moh. Syefudin 79 T21 Mohamad Ulul Azmi 43 TT22 Muhamad Nazar 76 T23 Muhamad Rosyadi 28 TT24 Nella Sofiatun 73 T25 Nurhalimatusy S. 78 T26 Oki Dwi Julianto 50 TT27 Pupun Wijayanto 75 T28 Riska Devi Sari 73 T29 Rizki Eka Putra 74 T30 Sab A Riyanto 45 TT31 Santi Fuji Lestari 78 T32 Suci Roma Yunita 35 TT33 Sugih Yanto 77 TT34 Tri Wulandari 34 TT35 Triyana Rohmawati 71 T36 Vickri Amarta 50 TT37 Widiyaningsih 51 TT38 Windy Aprilliani 75 T39 Yunita Alfiani 72 T40 Zulkham Walhudan 53 TT
Jumlah 2405Nilai Rata-rata 60.13
Ketuntasan Klasikal 57.5%
Dari data 2 tahun pelajaran berturut-turut didapat :
Nilai rata-rata pra siklus : 46.592
92.118
2
13.6079.58
2
NBNA
Jadi untuk pra siklus nilai rata-ratanya adalah 59.46
Ketuntasan Klasikal pra siklus : %75.482
%5.97
2
%5.57%40
2
KKBKKA
Jadi untuk pra siklus ketuntasan klasikalnya adalah 48.75%
Keterangan:
Ket. : Keterangan
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
NA : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2010-2011
NB : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2009-2010
KKA : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2010-2011
KKB : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2009-2010
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 15ANGKET DIISI GURU
Bacalah petunjuk terlebih dahulu.Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan ini dengan baik dan sungguh – sungguh2. Beri tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar
.Keterangan :SS : Sangat SetujuS : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju
Kisi – kisi Indikator Pertanyaan SS S TS STS1.Perhatian peserta didik terhadap pelajaran matematika.
Kehadiran saat pelajaran
1.Saya sedih jika tertinggal mata pelajaran matematika.
2.Saya sangat bersemangat jika mengikuti mata pelajaran matematika.
3.Saya sangat sedih jika tidak masuk sekolah.
Persiapan Pelajaran
4.Saya belajar malam hari jika besoknya ada pelajaran matematika.
5. Saya selalu membawa buku catatan untuk mata pelajaran matematika.
Usaha mendalami pelajaran
6.Saya selalu mengulang/mempelajari pelajaran matematika di manapun dan kapanpun.
7. Saya selalu mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Partisipasi peserta didik dalam belajar mengajar.
Mendengarkan pelajaran
8.Saya selalu mendengarkan penjelasan guru bila pelajaran matematika berlangsung.
9.Saya selalu memperhatikan jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika.
Kemauan untuk bertanya
10.Bila ada materi yang tidak saya pahami, saya akan bertanya kepada guru/teman sekelompok.
Kemampuan menjawab dalam kuis.
11.Saya menjawab dengan benar soal kuis.
12.Saya mewakili kelompok menulis di papan tulis.
Kemauan untuk mencatat pelajaran
13.Saya mencatat apa yang diterangkan oleh guru.
14.Saya mencatat apa yang ditulis di papan tulis.
Kemampuan menjelaskan
15.Saya selalu menjelaskankepada teman-teman bila diantara mereka ada yang belum paham.
Penilaian peserta didik terhadap pelajaran
Tanggapan tentang pelajaran
16.Menurut saya pelajaran matematika merupakan pelajaran yang mudah.
17.Saya merasa senang saat mengerjakan soal-soal matematika.
Tanggapan tentang media pembelajaran
18.Saya lebih paham jika menggunakan media pembelajaran.
Sikap peserta didik terhadap tugas dari guru
Kemauan untuk mengerjakan
19.Bila ada soal yang sulit saya akan berusaha sampai saya bisa menyelesaikannya.
20.Saya hanya mengerjakan soal yang bisa saya kerjakan.
Kemauan mengumpulkan tugas
21.Saya berusaha mengumpulkan tugas dengan tepat waktu meskipun ada beberapa soal yang belum selesai.
22.Saya akan mengumpulkan tugas setelah semua sudah selesai saya kerjakan.
Motivasi belajar :
%5.48%10066
22x
Dari angket yang diisi oleh guru pada tahun pelajaran sebelumnya didapat
bahwa motivasi peserta didik masih rendah yaitu 48.5%.
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 16TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 BalapulangMata Pelajaran : MatematikaMateri Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelKelas / Semester : VIII A / GasalTahun Pelajaran : 2011 – 2012
No. Nama
Nilai Yang Diperoleh
Nilai KetTugas Rumah
Evaluasi
1 2 1 2 3 4 5 6 7 81 Aldi Sunarto 10 10 10 10 5 5 3 8 8 3 72 T2 Angga Dwi Perkasa 10 10 8 5 5 5 8 10 10 3 74 T3 Aris Gunawan 10 10 10 10 5 5 3 3 10 10 76 T4 Arum Maulina 10 10 10 10 10 5 8 10 10 8 91 T5 Astri Puji Rahayu 10 10 10 8 5 5 8 10 10 3 79 T6 Azizul Hakim 5 10 8 8 5 5 8 5 8 3 65 TT7 Bram Yuswar 10 10 5 10 10 5 8 10 3 3 74 T8 Dina Septi Restia 10 10 10 10 5 5 10 8 3 3 74 T9 Erlin 10 10 10 10 5 5 5 10 10 3 78 T10 Ika Nurhayati 10 10 5 10 10 5 8 8 8 5 79 T11 Kris Mutya Sariputri 10 10 10 8 5 5 10 10 3 3 74 T12 M. Fuad Dahlan 10 10 5 8 5 5 10 8 3 3 67 TT13 Maulidsa Ayu Juli A 10 10 8 5 5 5 0 10 5 0 58 TT14 Moh. Sendi Resmana 10 10 10 10 10 10 3 8 8 3 82 T15 Mohamad Ali 10 10 10 5 8 5 3 8 8 3 70 T16 Mugi Barkah Setia A 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T17 Muhamad Budiman 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT18 Musannif Effendi 10 10 10 10 5 5 8 10 10 5 83 T19 Niki Novi 10 10 3 8 5 5 8 10 8 3 70 T20 Pangestu Arum 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT21 Pratama Ramadhan 10 10 5 5 8 5 3 8 8 3 65 TT22 Purikhatul Janah 10 10 8 5 5 3 3 10 8 3 65 TT23 Ragil Aji Riyanto 10 10 10 8 5 5 8 10 10 3 79 T24 Riki Nurhakim 10 10 8 5 5 5 8 5 10 3 69 T25 Risqon Khalalan 10 10 10 10 10 5 3 8 3 3 72 T26 Rizki Ade Safitri 10 10 5 10 10 5 8 10 10 3 81 T27 Rizki Yuliarto 10 10 5 10 5 8 8 10 8 3 77 T28 Roikhatul Janah 10 10 10 10 5 5 8 10 10 3 81 T29 Roy Effendi 10 10 8 10 5 5 3 10 10 3 64 TT30 Saeli Fuji Astute 10 10 8 5 3 5 8 10 10 3 72 T31 Sasi Karani 10 10 10 10 5 5 8 8 8 5 79 T32 Sekhul Rizqon K. 10 10 5 8 5 5 10 8 3 3 67 TT
33 Sepria Abdi Wahono 10 10 10 10 5 5 3 8 3 3 67 TT34 Sri Wiranti 10 10 10 10 8 5 8 8 10 3 82 T35 Susi Ermawati 10 10 10 10 5 5 8 10 10 3 81 T36 Tika Dian Cristina 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T37 Trio Indra Solehudin 10 10 10 10 10 5 8 10 10 3 86 T38 Vina Rahmawati 10 10 8 5 5 3 8 10 3 3 65 TT39 Vincent M. Ggg 10 10 10 10 5 5 8 8 5 3 74 T40 Yohan Adi Priyatna 10 10 5 10 10 5 8 10 10 5 83 T
JUMLAH 2977RATA - RATA 74.43
Keterangan :T : TuntasTT : Tidak TuntasNilai Hasil Akhir = Nilai Tugas Rumah + Nilai EvaluasiDengan Kriteria :Jawaban benar sepenuhnya : nilai 10Jawaban benar kurang sedikit : nilai 8Jawaban mendekati benar : nilai 5Jawaban salah : nilai 3Tidak diisi : nilai 0Nilai rata – rata = 74.43Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 29Ketuntasan Klasikal = 72,5 %Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68.
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 17TABEL HASIL BELAJAR KELAS VIII A
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 BalapulangMata Pelajaran : MatematikaMateri Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua VariabelKelas / Semester : VIII A / GasalTahun Pelajaran : 2011 – 2012
No. NamaNilai Yang Diperoleh
NilaiKetEvaluasi
1 2 3 4 51 Aldi Sunarto 12 20 8 8 12 60 TT2 Angga Dwi Perkasa 20 20 8 20 20 88 T3 Aris Gunawan 20 20 12 20 20 92 T4 Arum Maulina 20 20 20 20 20 100 T5 Astri Puji Rahayu 20 12 12 8 20 72 T6 Azizul Hakim 20 20 12 8 20 80 T7 Bram Yuswar 20 20 12 12 12 76 T8 Dina Septi Restia 20 20 20 20 20 100 T9 Erlin 20 20 20 8 20 88 T10 Ika Nurhayati 20 12 12 8 12 64 TT11 Kris Mutya Sariputri 20 12 12 12 20 76 T12 M. Fuad Dahlan 20 12 20 8 20 80 T13 Maulidsa Ayu Juli a. 20 20 8 12 12 72 T14 Moh. Sendi Resmana 20 12 8 20 20 80 T15 Mohamad Ali 20 12 12 8 20 72 T16 Mugi Barkah Setia Aji 20 12 12 8 20 72 T17 Muhamad Budiman 20 12 12 8 20 72 T18 Musannif Effendi 20 20 12 20 20 92 T19 Niki Novi 20 20 12 8 12 72 T20 Pangestu Arum 20 12 12 8 20 72 T21 Pratama Ramadhan 20 12 8 8 12 60 TT22 Purikhatul Janah 20 20 12 20 20 92 T23 Ragil Aji Riyanto 20 12 12 12 20 76 T24 Riki Nurhakim 20 12 12 20 20 84 T25 Risqon Khalalan 20 12 12 8 20 72 T26 Rizki Ade Safitri 20 20 12 8 12 72 T27 Rizki Yuliarto 20 20 8 8 20 76 T28 Roikhatul Janah 20 20 8 20 12 80 T29 Roy Effendi 20 12 12 20 20 84 T30 Saeli Fuji Astute 20 12 12 8 20 72 T31 Sasi Karani 20 20 8 8 20 76 T32 Sekhul Rizqon k. 20 12 8 20 20 80 T33 Sepria Abdi Wahono 20 20 12 8 20 80 T
34 Sri Wiranti 20 20 12 8 20 80 T35 Susi Ermawati 20 20 12 12 20 84 T36 Tika Dian Cristina 20 20 12 20 20 92 T37 Trio Indra Solehudin 20 20 20 20 20 100 T38 Vina Rahmawati 20 20 8 8 20 76 T39 Vincent M. Ggg 20 20 12 20 20 92 T40 Yohan Adi Priyatna 20 12 12 20 12 76 T
JUMLAH 3184RATA - RATA 79.6
Keterangan :T : TuntasTT : Tidak TuntasNilai Hasil Akhir = Nilai EvaluasiDengan Kriteria :Jawaban benar sepenuhnya : nilai 20Jawaban benar kurang sedikit : nilai 12Jawaban salah : nilai 8Tidak diisi : nilai 0Nilai rata – rata = 79.6Jumlah peserta didik yang tuntas belajar = 37Ketuntasan Klasikal = 92.5 %Ketuntasan dapat dilihat dari peserta didik yang mampu menyelesaikan / mencapai nilai minimal 68.
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 18Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik
Pada Siklus I
NAPerolehan Skor
J P K
%1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 39 57 C
2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 48 70 S
3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 38 55 C
4 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 74 S
5 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 38 55 C
6 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 55 80 S
7 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 2 3 1 3 51 74 S
8 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 47 68 S
9 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 40 58 C
10 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 51 74 S
11 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 0 1 2 2 1 2 32 46 K
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 46 67 S
13 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 46 67 S
14 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 45 65 S
15 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 42 61 C
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 68 S
17 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 49 71 S
18 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 43 62 C
19 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 33 48 C
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 43 62 C
21 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 0 3 2 2 0 48 70 S
22 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 46 67 C
23 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47 68 S
24 3 3 3 0 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 49 71 S
25 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 1 2 2 44 64 C
26 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 48 70 S
27 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 41 59 C
28 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 49 71 S
29 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 52 75 S
30 2 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 37 54 C
31 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 38 55 C
32 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 0 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 41 C
33 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 40 58 C
34 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 52 75 S
35 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51 74 S
36 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 53 77 S
37 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 51 74 S
38 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 54 78 S
39 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 44 64 C
40 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 41 59 CJumlah Nilai Keseluruhan : 1797
Rata – rata : 44.93
Persentase : 65.11 %
Keterangan :NA : Nomor AbsenJ : Jumlah SkorP : PersentaseK : Keterangan
Keterangan Penilaian:T : TinggiS : SedangC : CukupK : Kurang
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.
Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat:
Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 1797
Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 44.93
dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 65.11%.
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 19Hasil Angket Motivasi Belajar Peserta Didik
Pada Siklus II
NAPerolehan Skor J
PK
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48 70 S
2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 54 78 S
3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 60 87 T
4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 42 61 C
5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 61 88 T
6 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 47 68 C
7 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 61 88 T
8 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 61 88 T
9 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 57 83 S
10 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 45 65 S
11 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 61 88 T
12 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 34 49 C
13 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 51 74 S
14 2 2 3 1 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 52 75 S
15 2 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 1 2 3 2 3 3 52 75 S
16 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 47 68 T
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 52 75 S
18 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 56 81 T
19 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 55 80 S
20 0 2 2 0 1 2 2 2 0 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 35 51 C
21 3 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 2 39 57 C
22 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 54 78 S
23 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 59 86 T
24 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 55 80 S
25 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 50 72 S
26 3 3 3 1 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 55 80 S
27 2 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 56 81 S
28 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 54 78 S
29 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 45 65 S
30 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 58 84 S
31 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 54 78 S
32 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 53 77 S
33 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 59 86 T
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 57 83 S
35 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 61 88 T
36 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 55 80 S
37 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 52 75 S
38 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 62 90 T
39 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 1 3 48 70 S
40 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 2 49 71 S
Jumlah Skor Keseluruhan : 2106
Rata – rata : 52.65
Persentase : 76.3 %Keterangan :NA : Nomor AbsenJ : Jumlah SkorP : PersentaseK : Keterangan
Keterangan Penilaian:T : TinggiS : SedangC : CukupK : Kurang
Indikator motivasi belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
Skor %85 : motivasi belajar peserta didik tinggi.
65% ≤ Skor ≤ 84% : motivasi belajar peserta didik sedang.
45% ≤ Skor ≤ 64% : motivasi belajar peserta didik cukup.
Skor ≤ 44% : motivasi belajar peserta didik kurang.
Dari hasil angket motivasi belajar yang diberikan kepada peserta didik didapat:
Jumlah skor peserta didik scara keseluruhan adalah 2106
Rata-rata motivasi belajar peserta didik adalah 52.65
dan persentase motivasi belajar peserta didik sebesar 76.3%. Ternyata terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik
setelah menggunakan media pembelajaran Mobile Learning. Dari siklus I yang awalnya 65.11% meningkat menjadi 76.3% pada
siklus II.
Tegal, ………………….Peneliti,
Mohamad AlwiNIM : 083511035
Mengetahui,
Kepala SekolahSMP Negeri 2 Balapulang
Mohamad Sofam, S. PdNIP. 19590630 198403 1 005
Guru Mapel Matematika
Kartomoyo, S. PdNIP. 19610503 198902 1 005
Lampiran 20
DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN
Guru sedang menjelaskan sedikit materi dan peraturan jalannya diskusi kelompok
Peserta didik terlihat antusias dalam mengerjakan lembar kerjadengan memanfaatkan media pembelajaran Mobile Learning
Terlihat perwakilan kelompok sedang menuliskan kembali hasil diskusinyadi papan tulis
Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama : Mohamad Alwi
Tempat/Tanggal Lahir : Tegal, 30 Agustus 1989
Alamat : Jl. Flamboyan Rt/Rw: 03/01, Desa Srengseng,
Kec. Pagerbarang, Kab. Tegal
Pendidikan : - SD Negeri 01 Srengseng, lulus tahun 2002
- SMP Negeri 03 Jatibarang, lulus tahun 2005
- MAN Pagerbarang, lulus tahun 2008
Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 19 Maret 2012
Penulis
Mohamad Alwi
NIM. 083511035