draft laporan akhir-edit kemal-maing (revisi pas presentasi)

26
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA MATA KULIAH PROYEK DRAFT LAPORAN AKHIR (nama: HANGGAR) PEMBIMBING TUGAS : 1. Wiwik Rahayu, Dr. Ir., MT. 2. Ellen SW Tangkudung, Ir., MSc. 3. Ir. Syahril A. Rahim M.Eng. 4. Retyaning Puji Utami, ST.,MT. NAMA MAHASISWA / KELOMPOK 15 : Ismail Suni 0906630310 Juanda Guardy Arief 0906630323 Kemal Firdaus 0906630336 Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok 2012

Upload: muhammad-ismail-hafizh

Post on 12-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan edit pancang, cara menghitung kapasitas tiang pancang dan perencanaannya

TRANSCRIPT

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS INDONESIA

MATA KULIAH PROYEKDRAFT LAPORAN AKHIR(nama: HANGGAR)

PEMBIMBING TUGAS: 1. Wiwik Rahayu, Dr. Ir., MT. 2. Ellen SW Tangkudung, Ir., MSc. 3. Ir. Syahril A. Rahim M.Eng. 4. Retyaning Puji Utami, ST.,MT.

NAMA MAHASISWA / KELOMPOK 15 :

Ismail Suni0906630310Juanda Guardy Arief 0906630323Kemal Firdaus0906630336

Departemen Teknik SipilFakultas Teknik Universitas IndonesiaDepok2012

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiiDAFTAR GAMBARivDAFTAR TABELvBAB 1 pendahuluan11.1Latar Belakang11.2Tujuan21.3Batasan Pekerjaan21.3.1Kegiatan Persiapan21.3.2Survei21.3.3Penentuan Beban Bangunan21.3.4Konsultasi, Rapat21.3.5Kompilasi Data dan Analisis21.3.6Penggambaran DED21.3.7Pemasukan Laporan2BAB 2 Rancangan rinci konstruksi42.1Konsep dan Penghitungan Komponen Struktur42.2Pemilihan Jenis Struktur42.3Perhitungan Pembebanan Struktur42.3.1Struktur Rangka Atap42.3.2Struktur Sekunder42.3.3Struktur Utama42.3.4Pondasi42.4Perhitungan Pembebanan Pavement42.4.1Perkerasan Flexible42.4.2Perkerasan Rigid62.5Perhitungan Drainase72.6Perhitungan Dimensi Komponen Utama112.6.1Pondasi Bangunan112.6.2Struktur Bangunan dan Komponen Struktur Bangunan112.6.3Perhitungan Tebal dan Jenis Perkerasan112.7Perhitungan Volume Pekerjaan162.7.1Volume Untuk Jenis Pondasi162.7.2Volume Struktur Utama162.7.3Volume Pekerjaan Jalan16BAB 3 biaya konstruksi173.1Analisis Biaya Satuan173.2Perhitungan Biaya Bangunan173.3Perhitungan Unit Biaya dan Biaya173.4Perhitungan Biaya Lain17BAB 4 daftar gambar184.1Site Plan184.2Denah Bangunan184.2.1Lokasi Titik Kolom184.2.2Lokasi Titik Balok184.2.3Lokasi Dinding Geser184.2.4Lokasi Pondasi184.2.5Lokasi tie-beam184.3Gambar Pondasi184.4Gambar Lengkap Struktur Utama184.5Gambar Detail184.5.1Struktur Utama Bangunan Lengkap184.5.2Gambar Rinci Sambungan Konstruksi18BAB 5 rencana kerja dan syarat195.1Syarat-Syarat Administrasi195.2Syarat-Syarat Teknis19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Denah Situasi7Gambar 2.2 Siteplan Bandar Udara Budiarto8Gambar 2.3 Hubungan Hujan Aliran8Gambar 2.4 Saluran Drainase Persegi Panjang11Gambar 2.5 Hubungan CBR dengan Tebal Subgrade Perkerasan Flexible12Gambar 2.6 Hubungan CBR dengan Tebal Lapisan Di Atas Subbase Perkerasan Flexible13Gambar 2.7 Hubungan CBR dengan Tebal Perkerasan Surface Perkerasan Flexible14Gambar 2.8 Spesifikasi Perkerasan Flexible15Gambar 2.9 Spesifikasi Perkerasan Rigid16

DAFTAR TABELTabel 2.1 Klasifikasi Tanah Yang Digunakan5Tabel 2.2 Hubungan CBR dengan Klasifikasi Subgrade6Tabel 2.3 Equivalent Annual Departure6Tabel 2.4 Safety Factor Perkerasan Rigid7Tabel 2.5 Koefisien Limpasan9Tabel 2.6 Daerah Cakupan Bandara Budiarto9Tabel 2.7 Data Hujan Q Produksi10Tabel 2.8 Koefisien Manning10

5

Universitas Indonesia

pendahuluan

Latar BelakangSekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) yang terletak dikawasan bandar udara Budiarto Curug, Tangerang sebagai Institusi Pendidikan yang bertanggungjawab mencetak dan melatih tenaga-tenaga ahli dalam bidang transportasi udara, yaitu pilot, ATC, mekanik, dan keselamatan penerbangan menjadi sebuah langkah yang strategis dalam rangka meletakkan suatu acuan ideal sumber daya transportasi yang prima, profesional, dan beretika. Dengan posisinya sebagai pendidik dalam penerbangan, maka sarana-sarana pendukung seperti landasan udara dan hanggar pesawat yang berupa sebuah struktur tertutup dengan fungsi sebagai tempat penyimpanan pesawat yang dapat melindungi pesawat dari cuaca dan cahaya ultraviolet serta sebagai tempat perbaikan dan pemeliharaan pesawat merupakan sebuah sarana yang amat penting untuk disediakan selain ruang kelas untuk proses belajar-mengajar agar terjadi terintegrasian antara teori dengan praktiknya secara langsung sehingga mampu menyiapkan tenaga-tenaga dalam bidang penerbang serta elemen-elemennya yang terampil dan profesional serta unggul dalam skala nasional maupun internasional. Dengan masih kurangnya sarana hanggar pesawat yang dimiliki oleh bandar udara Budiarto ini, maka dibutuhkanlah pembangunan sarana tersebut sebagai pelengkap fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Dalam rangka mewujudkan sarana hanggar ini dibutuhkan suatu kesiapan yang berupa perencanaan yang strategis dan sistematis sebagaimana halnya dalam suatu proses pembangunan dan penyediaan sarana yang mencakup proses perencanaan yang terarah, sistematis, strategis sehingga beberapa parameter yang diharapkan dapat terpenuhi.Parameter yang dimaksudkan adalah kelayakan teknis, fungsi, bentuk, estetika, amdal, aspek kemudahan pengembangan dan pemeliharaan, aspek efisiensi dan efektifitas, serta parameter-parameter lain yang memiliki hubungan dengan lingkungan institusi pendidikan seperti hanggar harus bisa memberikan perlindungan dari percikan api agar bisa mencegah gas yang mudah terbakar meledak. Oleh karena itu, dibuatlah suatu proposal rancangan yang berisikan hal-hal detail mengenai pengerjaan konstruksi hanggar yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam proses pembangunan Hanggar ini.

TujuanMaksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun suatu Pembuatan Desain Hanggar Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan, Curug-Tangerang, agar semua kebutuhan dan keinginan pengguna dapat ditampung dan diwujudkan dalam rancangan, sehingga pelaksanaan pembangunan hanggar dapat memenuhi standard yang diinginkan

Batasan PekerjaanRuang lingkup kegiatan ini meliputi:Kegiatan PersiapanKoordinasi antar tenaga ahliPengumpulan data-dataPenentuan Metode AnalisisDesain FungsionalDesain Kerangka KerjaSurveiSoil TestPengukuranKondisi Site ProyekPenentuan Beban BangunanPenentuan Jenis PesawatPenentuan Beban Sendiri BangunanPenentuan Beban Hidup BangunanSistem Struktur yang DipakaiKonsultasi, RapatKompilasi Data danAnalisisKonfigurasi StrukturPenggambaran DEDPemasukan LaporanProposal TeknisLaporan PendahuluanRencana Kerja Dan PenjadwalanMetode Kerja Dan OrganisasiAnalisis DataKonsep Rancangan ( criteria desain, peraturan yang digunakan, metode perancangan, dan system struktur)Laporan AntaraRancangan Awal Konstruksi ( dimensi komponen dan unit volume)Rancangan Biaya Awal ( analisis biaya satuan )Daftar GambarDaftar Spesifikasi TeknisPresentasi ProgressLaporan Draft AkhirRancangan KonstruksiRancangan BiayaDraft Gambar KerjaJadwal Kegiatan PekerjaanRencana Kerja Dan SyaratPresentasi AkhirLaporan AkhirPerhitungan Detail KonstruksiPerhitungan Biaya KonstruksiGambar Kerja Akhir (DED)

Rancangan rinci konstruksi

Perhitungan Dimensi Komponen UtamaPondasi BangunanSesuai dengan petunjuk KAK (Kerangka Acuan Kerja) dan permintaan owner, perhitungan desain pondasi adalah dengan menggunakan Canadian Foundation Engineering Manual 4th Edition. Dalam tahap perhitugan desain pondasi diperlukan data tanah berdasarkan hasil uji lapangan. Dimana kedalaman tanah keras pada setiap titik uji berbeda-beda. Selain itu, uji lapangan dilakukan dengan metode yang berbeda pula, yaitu dengan menggunakan uji sondir/ CPT (static cone penetration test) dan uji SPT (standard penetration test). Berdasarkan data tanah yang diberikan pada KAK terdapat 5 data tanah, yaitu 3 data tanah berdasarkan uji sondir/ CPT dan 2 data tanah berdasarkan uji SPT. Data tanah tersebut digunakan untuk perhitungan tahanan aksial dan tahanan lateral tiang pancang yang digunakan. Karena data yang tersedia terbatas, mahasiswa yang pada proyek ini ditunjuk sebagai konsultan perencana mengasumsikan data tanah tersebut pada titik uji yang akan ditentukan.

S06S05

DB02

DB03

S07

Gambar asumsi peletakan titik uji lapangan

2.6.1.1 Pengecekan Kelangsingan Tiang PancangPengecekan kelangsingan tiang pancang yaitu dengan menggunakan standard AISC.

Dimana:K : Nilai koefisien perletakan pada ujung tiangL : Panjang efektif tiangr : Jari-jari inersia

Pengecekan kelangsingan pada tiang 1 menurut data tanah dengan kedalaman 12 m.K = 1 (perletakan sendi)L = 12 mr = D = 1/4 . 0.3 = 0.075 m

Pengecekan kelangsingan pada tiang 2 menurut data tanah dengan kedalaman 14 m.K = 1 (perletakan sendi)L = 14 mr = D = 1/4 . 0.3 = 0.075 m

Jadi, tiang berdiameter 0.3 m dengan panjang tiang 12 m dan 14 m dikategorikan bukan sebagai tiang langsing sehingga memenuhi persyaratkan (standard AISC). Pengecekan kelangsingan bertujuan untuk mengetahui kategorri tiang, karena jika tiang termasuk kedalam kategori langsing maka dikhawatirkan tiang akan mengalami tekuk dengan kemungkinan yang lebih besar.

2.6.1.2 Perhitungan Tahanan Aksial Tiang PancangBerdasarkan Hasil Uji Sondir (CPT No: S05) Tahanan UjungPerhitungan tahanan ujung nominal: w= faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,Ab= luas ujung bawah tiang (m2), = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/ m2), Diameter tiang pancang D = 0.3 m Luas penampang tiang pancangA = = 0.0707 m2 Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d 4.D di bawah dasar tiang pancang = 89.5 kg/ cm2 = 8950 kN/ m2 Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,w = 0.50

Tahanan ujung nominal tiang pancang = 316.446 kN

Tahanan gesek Tahanan FriksiPerhitungan tahanan gesek nominal: As= luas permukaan segmen dinding tiang (m2) = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/ m).

Tabel perhitungan tahanan gesek (CPT No: S05)NoKedalamanL1AsqfPs

z1 (m)z2 (m)(m)(m2)(kN/m2)(kN)

10.002.002.01.8857143.00269.66

22.004.002.01.8857108.00203.66

34.006.002.01.885771.00133.89

46.008.002.01.885729.0054.69

58.0010.002.01.8857225.00424.29

610.0011.801.81.6971120.00203.66

Ps = S [ As * qf ] =1289.83

Tahanan aksial tiang pancangTahanan nominal tiang pancangPn= Pb + Ps = 1606.28 kNFaktor reduksi kekuatan = 0.60 Tahanan aksial tiang pancang= 937.77 kN

Berdasarkan Hasil Uji Sondir (CPT No: S06) Tahanan UjungPerhitungan tahanan ujung nominal: w= faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,Ab= luas ujung bawah tiang (m2), = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/ m2), Diameter tiang pancang D = 0.3 m Luas penampang tiang pancangA = = 0.0707 m2 Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d 4.D di bawah dasar tiang pancang = 59.33 kg/ cm2 = 5933 kN/ m2 Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,w = 0.50Tahanan ujung nominal tiang pancang = 209.774 kN

Tahanan gesek Tahanan FriksiPerhitungan tahanan gesek nominal: As= luas permukaan segmen dinding tiang (m2) = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/ m).

Tabel perhitungan tahanan gesek (CPT No: S06)NoKedalamanL1AsqfPs

z1 (m)z2 (m)(m)(m2)(kN/m2)(kN)

10.002.002.01.8857126.00237.60

22.004.002.01.885773.00137.66

34.006.002.01.885733.0062.23

46.008.002.01.885795.00179.14

58.0010.002.01.885736.0067.89

610.0012.002.01.885749.0092.40

712.0014.002.01.885772.00135.77

814.0014.400.40.3771138.0052.05

Ps = S [ As * qf ] =964.73

Tahanan aksial tiang pancangTahanan nominal tiang pancangPn= Pb + Ps = 1174.51 kNFaktor reduksi kekuatan = 0.60 Tahanan aksial tiang pancang= 704.7 kNBerdasarkan Hasil Uji Sondir (CPT No: S07) Tahanan UjungPerhitungan tahanan ujung nominal: w= faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,Ab= luas ujung bawah tiang (m2), = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/ m2), Diameter tiang pancang D = 0.3 m Luas penampang tiang pancangA = = 0.0707 m2 Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d 4.D di bawah dasar tiang pancang = 58.5 kg/ cm2 = 5850 kN/ m2 Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang,w = 0.50Tahanan ujung nominal tiang pancang = 206.839 kN

Tahanan gesek Tahanan FriksiPerhitungan tahanan gesek nominal: As= luas permukaan segmen dinding tiang (m2) = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/ m).

Tabel perhitungan tahanan gesek (CPT No: S06)No KedalamanL1AsqfPs

z1 (m)z2 (m)(m)(m2)(kN/m2)(kN)

10.002.002.01.8857190.00358.29

22.004.002.01.885739.0073.54

34.006.002.01.8857122.00230.06

46.008.002.01.8857120.00226.29

58.0010.002.01.885773.00137.66

610.0011.701.71.602922.0035.26

Ps = S [ As * qf ] =1061.09

Tahanan aksial tiang pancangTahanan nominal tiang pancangPn= Pb + Ps = 1267.93 kNFaktor reduksi kekuatan = 0.60 Tahanan aksial tiang pancang= 760.76 kN

Berdasarkan Hasil Uji SPT (Bore Hole No: DB02)Kapasitas nominal tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT menurut MeyerhoffSyarat

nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang nilai SPT rata-rata di sepanjang tiangluas dasar tiang (m2) luas selimut tiang (m2)

Tabel hasil pengujian SPT (Bore Hole No: DB02)NoKedalamanNilai SPTL1L1 * N

z1 (m)z2 (m)N (m)

10.002.2582.318.0

22.254.2572.014.0

34.256.2582.016.0

46.258.2582.016.0

58.2510.25162.032.0

610.2512.25182.036.0

712.2513.00600.845.0

13.0132.0

Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang) Diameter tiang pancang m Panjang tiang pancang m Luas dasar tiang pancang = 0.0707 m2 Luas selimut tiang pancang = 12.252 kN Kapasitas nominal tiang pancang kNSyarat: kN kN kN

Berdasarkan Hasil Uji SPT (Bore Hole No: DB03)Kapasitas nominal tiang pancang secara empiris dari nilai N hasil pengujian SPT menurut MeyerhoffSyarat nilai SPT di sekitar dasar tiang, dihitung dari 8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang nilai SPT rata-rata di sepanjang tiangluas dasar tiang (m2) luas selimut tiang (m2)

Tabel hasil pengujian SPT (Bore Hole No: DB03)No KedalamanNilai SPTL1L1 * N

z1 (m)z2 (m)N (m)

10.002.2582.318.0

22.254.2582.016.0

34.256.25172.034.0

46.258.2592.018.0

58.2510.25102.020.0

610.2512.25472.094.0

712.2512.50600.315.0

12.5200.0

Nilai SPT rata-rata di sepanjang tiang Nilai SPT di sekitar dasar tiang (8.D di atas dasar tiang s.d 4.D di bawah dasar tiang) Diameter tiang pancang m Panjang tiang pancang m Luas dasar tiang pancang = 0.0707 m2 Luas selimut tiang pancang = 11.781 kN Kapasitas nominal tiang pancang kNSyarat: kN kN kN

2.6.1.3 Perhitungan Tahanan Lateral Tiang PancangBerdasarkan defleksi tiang maksimum (Broms)Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang: , dimana Diameter tiang pancangD = 0.30 m Panjang tiang pancang Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.a= 11.8 m Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.b= 14.4 m Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.c= 11.7 m Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.d= 13.0 m Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.e= 12.5 m Modulus elastis tiang kN/ m2 Modulus subgrade horizontal kN/ m3 Momen inersia penampang Jarak beban lateral terhadap muka tanah m Defleksi tiang maksimum m Koefisien defleksi tiang 0.665190562 m Syarat: (Syarat tiang panjang) Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.a= 11.8 Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.b= 14.4 Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.c= 11.7 Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.d= 13.0 Berdasarkan perhitungan 2.6.1.1.e= 12.5 Tahanan lateral nominal tiang pancang kN Faktor reduksi kekuatan Tahanan lateral tiang pancang kN

2.6.1.4 Rekapitulasi Tahanan Aksial dan Lateral Terhadap Beban StrukturKolomGayaTahanan PondasiKebutuhan Tiang(n)Jumlah Desain Tiang (n)

Aksial (kN)Lateral (kN)Aksial (kN)Lateral (kN)

1112.3730.42963.7731.9113

3152.2133.56963.7731.9123

5164.8935.88963.7731.9123

7310.9736.75963.7731.9123

9164.8935.54760.7631.9123

11152.2131.96760.7631.9123

13112.3742.10760.7631.9123

15112.3730.45704.7031.9113

17152.2126.80704.7031.9113

19164.8926.81704.7031.9113

21310.9726.78704.7031.9113

23164.8926.81760.7631.9113

25134.7426.74704.7031.9113

27112.3742.10704.7031.9123