drama

13
DRAMA

Upload: arumtrividiati

Post on 14-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

Page 1: Drama

DRAMA

SMA 2 PALANGKA RAYA2009

Page 2: Drama

Suasana kelas tegang. Pak Jon sedang membagi hasil ulangan. Rizal kembali ke bangku dengan sentum kecut. Nilainya pas- pasan.

Pak Jon : “ Alif Budiarja!”

Alif menuju meja Pak Jon dengan tenang. Semua mata tertuju padanya.

Adi : “Hei, lihat!”(Sambil mencolek Rizal agar melihat ke depan kelas)

Biasaya Pak Jon tersenyum setiap kali menyerahkan hasil ulangan Alif. Tapi kali ini Pak Jon tampak bicara serius. Wajah Alif tertunduk.

Anak- anak : “Dapat seratus, ya? Sembilan lima?”(Anak- anak ramai bertanya. Alif tidak menjawab)

Pak Jon : “Anak- anak!”(Pak Jon berdiri di depan kelas)

Pak Jon : “Latihan ulangan untuk menghadapi UAN dan UAS kali ini belum memuaskan. Padahal soalnya semuanya memilih. Dalam dua minggu ini Bapak akan terus memberi latihan ulangan. Oh ya, selamat pada Dodo yang kali ini membuat prestasi luar biasa.”

Tepuk tangan riuh rendah mewarnai suasana kelas XII IA 3 siang itu. Bel istirahat berbunyi. Santi yang selalu menduduki peringkat dua di bawah Alif, dan Dodo sang ketua kelas, menghibur Alif. Melihat itu, Rizal segera menarik tangan Adi.

Rizal : “Kita ke sana yuk.”“Kalian tidak istirahat?”(Tanya Rizal sesampai di bangku Alif)

Santi : “Mau menghibur Alif.”

Adi : “Memang kenapa?”

Alif : “Nilai ku jelek sekali. Aku sendiri tidak tahu kenapa dapat nilai lima. Padahal aku merasa bisa mengerjakannya.”

Dodo : “Jangan putus asa, Lif! Terus belajar. Itu yang penting.”(Adi, Rizal dan Santi membenarkan ucapan Dodo)

Walau sedih, Alif bersyukur memiliki teman- teman yang baik.

1

Page 3: Drama

Suatu hari. . . . .

Adi : “Zal, aku merasa ada yang aneh di kelas kita. Alif anak cerdas. Masak dia sering dapat lima sekarang. Kamu ingat waktu sebagian besar anak mendapat nilai delapan, sembilan. . . , eh Alif masih saja mendapat nilai di bawah lima.”

(Adi membuka percakapan)

Rizal : “Maksud mu ada yang tidak beres?”

Adi tampak berfikir. . .

Adi : “Zal, apa kamu pernah liat sendiri kertas ulangan Alif yang jelek- jelek itu?”

Rizal : “Huu. . ., jangankan diperlihatkan ke orang lain, Alif sendiri tidak pernah mau melihatnya lagi. Trauma katanya.”

Mendengar hal itu, Adi langsung memutar sepedanya.

Rizal : “Hei!! Mau ke mana?!”

Adi : “Kita ke rumah Alif!”

Alif yang baru sampai di rumah, terkejut melihat kedatangan Adi dan Rizal.

Adi : “Lif, apa kami boleh melihat kertas lembar jawabanmu yang nilainya jelek itu? Pokoknya ulangan yang terakhir.”

Alif : “Maaf, aku malas melihatnya.”

Adi : “Ayolah. . . , nanti kamu akan tahu untuk apa.”(Desak Andi)

Alif terpaksa mengambil empat lembar kertas jawaban ulangan. Adi mengamati dengan cermat lembar jawaban itu. Terutama pada bagisn nama dan nomor absen di sudut atas.

Adi : “Tidak ada berkas hapusan!”(Gumam Adi)

Rizal mulai menangkap maksud sahabatnya itu.

Rizal : “Kau menduga ada yang menukar kertas ulangan milik Alif?”

Adi : “Ya. Tapi kenapa tidak ada bekas hapusannya ya?”(Adi menggaruk- garuk kepalanya)

2

Page 4: Drama

Adi : “Lif, apa ini betul- betul tulisan mu?”(Adi menodorkan kertas- kertas itu)

Alif memperhatikan dengan teliti setiap lembar jawaban. Dan. . . .

Alif : “Astaga!! Kenapa aku tidak memperhatikannya??! Ini bukan punya ku! Sekilas tulisannya memang mirip, tapi aku yakin ini bukan tulisan ku. Pelakunya pasti punya waktu dan kesempatan untuk menukar lembar jawban ku dengan kertas ini.”

Adi dan Rizal saling pandang mendengar dugaan Alif.

Pak Jon mengadakan latihan ulangan yang kelima kalinya. Waktu mengerjakan sudah habis. Pak Jon menyuruh Dodo mengumpulkan kertas jawaban dan membawanya ke ruang guru.

Pak Jon segera meninggalkan ruang kelas. Dengan sigap Dodo mengumpulkan kertas- kertas lembar jawaban. Sebelum Dodo sampai di mejanya, Alif cepat- cepat menuliskan “a” kecil di pojok bawah lembar jawabannya., seperti yamg diperintahkan Adi. Dodo kini menuju ruang guru.

Rizal dan Adi segera keluar kelas. Alif juga tak mau ketinggalan. Ketiganya agak bersembunyi. Tampak Dodo berhenti di bangku yang ada di teras. Ia menoleh ke kiri dan kanan. Setelah tiu, ia duduk di bangku. Tangannya segera membolak- balik lembar jawaban yang di bawanya. Dan mengambil sebuah lembar jawaban. Dodo mengambil cairan penghapus dari dalam sakunya.

Tak lama kemudian, Dodo bangkit dari bangku.

Adi : “Sekarang waktunya! Jangan lupa tugas masing- masing ya!”

Adi, Rizal dan Alif segera keluar dari tempat persembunyian. Mereka menghampiri Dodo sambil baertingkah seperti orang kebingungan.

Adi : “Do. . . Do, gawat!”

Dodo sangat terkejut melihat kedatangan mereka.

Rizal : “Aduh gawat, aku kehilangan uang ku di kelas. Tolong bantu aku mencarinya”

Dodo : “Tapi aku mau memberikan ini dulu pada Pak Jon.”

Rizal : “Aduh tolong, Do. Uangku yang hilang banyak sekali. Bantu aku periksa tas teman- teman, dong. Kertas itu biar Adi dan Alif yang membawanya.”

Dodo tak bisa mengelak.

3

Page 5: Drama

Dodo : “Baiklah. Tapi ingat jangan dibuka- buka lagi ya! Nanti kalau ketahuan Pak Jon, aku bisa kena marah.”

Rizal cepat- cepat menarik tangan Dodo.

Setelah Rizal dan Dodo tidak keliatan, Alif dan Adi segera mencari lembar jawaban milik Arif. Sangat mudah, karena jawaban itu bertuliskan nama ALIF BUDIARJA. Alif segera memeriksanya.

Alif : “Tapi ini bukan punyaku. Lihat tidak ada tanda “a” yang ku tulis di pojok sini.”

Adi : “Begini, sekarang kita cari punya Dodo.”

Setelah mendapatkannya. . .

Alif : “Ini punyaku. Ini tanda “a” nya masih ada! Tapi kenapa namanya DODO HERMANSYAH??”

Adi mengambil kembali kertas itu dari tangan Alif. Dengan seksama ia melihat dan menyentuh sudut kiri atas kertas, tempat data murid.

Adi : “Masih basah. Rupanya Dodo menghapus namamu dan menggantinya dengan namanya. Nih bekas cairan penghapusnya masih setengah basah. Artinya baru saja dihapus.”

Alif : “Keterlaluan! Apa salahku sampai dia berbuat itu?”

Adi : “Dia iri padamu Lif. Sekarang cepat gantilah namanya menjadi namamu lagi. Kembalikan seperti semula.”

Adi menghapus nama Dodo pada lembar jawaban miliknya lalu menuliskan lagi namanya di situ. Kemudian menghapus nama ALIF BUDIARJA pada lembar jawaban milik Dodo dan menuliskan nama DODO HERMANSYAH di situ.

Pagi hari yang cerah, murid- murid tampak tegang menunggu Pak Jon membagi hasil ulangan mereka.

Pak Jon : “Dodo Hermansyah.”

Dodo maju dengan wajah berseri- seri.

Pak Jon : “Alif Budiarja.”

Kali ini wajah Pak Jon tampak cerah.

Pak Jon : “Selamat ya, nilai mu sedah kembali seperti dulu.”

Alif : “Cihuiii!”

4

Page 6: Drama

Alif segera menghampiri Adi dan Rizal, menjabat tangan mereka erat- erat.

Alif : “Terima kasih!”(Adi dan Rizal ikut bahagia)

Alif : “Tapi aku masih penasaran. Bagaimana kalian bisa menduga Dodo adalah pelakunya?”

Rizal : “Ah, itu sih gampang. Ada dua alasan. Pertama, seperti yang pernah kamu bilang. Orang yang melakukannya adalah orang yang punya waktu dan kesempatan. Dodo memilikinya karena sebagai ketua kelas, dia bertugas mengumpulkan dan membawa lembar jawaban itu ke ruang guru.”

Adi : “Dan yang kedua, akhir- akhir ini nilai Dodo naik drastis, tidak seperti biasa.”

Alif : “Lalu, kenapa di lembar jawaban milik Dodo yang akan diganti dengan namaku tidak ada bekas hapusan? Padahal untuk mengganti namanya dengan namaku, dia harus menghapus namannya dulu kan?”

Adi : “Oh, itu karena dia memang sengaja mengosongkan nama di lembar jawaban miliknya. Jadi dia tinggal mengisi namamu di situ dengan tulisan yang dimiripkan dengan tulisanmu. Denga begitu, kamu tidak akan curiga karena tidak ada bekas hapusan.”

Rizal : “Jenis soal pilihan ganda yang dibuat Pak Jon semakin memudahkan Dodo. Coba kalau soalnya bukan pilihan, aku yakin dia tidak berani. Sebab kamu pasti dengan cepat bisa mengenali tulisannya.”

Adi : “Maka dari itu teman, biarpun dapat nilai jelek kamu harus menerima kenyataan. Coba kalau kamu mau melihat lagi lembar jawabanmu, pasti dari dulu kamu bisa melihat kalau ada yang ganjil.”

Sementara Adi melihat Dodo yang tampak bingung dengan nilainya. Sesekali matanya mengerling ke arah Adi, Alif dan Rizal dengan wajah ketakutan bercampur malu.

5

Page 7: Drama

Judul drama : Teka- teki Lembar Jawaban

1. Tokoh dan Perannya

Tokoh Watak/ Karakter Bukti PendukungTanggapan

terhadap Perannya

6

Page 8: Drama

2. Alur

Bagian Alur Bukti Pendukung Tanggapan

7

Page 9: Drama

3. Latar

Latar Waktu/ Tempat Bukti Pendukung Peran Latar

4. Tema dan Alasan

Tema Alasan Penentuan Tema

8

Page 10: Drama

5. Amanat/ Pesan

Amanat yang Disampaikan

6. Kaitan Isi Drama dengan Kehidupan Sehari- hari.

Tema Alasan Penentuan Tema

9