ekonomi teknik (analisa is-lm)
TRANSCRIPT
EKONOMI TEKNIK
MODEL ANALISA IS-LM
Disusun Oleh:
Nimas Lestari Ayu Putri
(15412327)
3IB01A
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2014
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan judul
“Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” dapat kami selesaikan dengan baik.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan tentang
semua yang ada dalam ekonomi teknik melalui makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena adanya
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, januari 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................4
A. Latar Belakang ...........................................................................................................4
B. Rumusa Masalah ........................................................................................................4
C. Tujuan makalah ..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS ...................................................................................5
B. Pasar Uang Dan Kurva LM........................................................................................9
C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM ...........................................................................16
D. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijaksanaan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM ..20
BAB III CONTOH KASUS...................................................................................................25
BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................26
BAB V PENUTUP ................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mepelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas
alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.
Macam Ilmu Ekonomi
a. Ekonomi diskriptif (descriptive economics)
yaitu mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu
masalah.
b. Teori ekonomi (economic theory/economic analysis)
- ekonomi mikro
- ekonomi makro (analisis ekonomi agregatif, agreagate economic analysis, macro
economics)
c. Ekonomi Yang Diterapkan (applied economics)
yaitu menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk
menerangkan diskripsi faktor-faktor yang dikumpulkan ekonomi diskriptif.
B. Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari IS dan LM?
Bagaimanakah antara keseimbangan IS dan LM?
Berilah gambaran tentang IS dan LM ?
C. Tujuan Ekonomi Makro
Ekonomi makro yaitu merupakan bagian dari pada ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS
Permintaan Investasi (Investment Demand): Tingkat pembelian capital baru yang
direncanakan.
Determinan investasi:
a) The interest rate
Other things remaining the same, higher the interest rate, the smaller is the planned of
investment.
b) The rate of return on capital
The rate of return on capital is the net income received from using the equipment (price of
equipment).
Jika rate of return on capital > interest rate, maka project is undertaken
Jenis struktur perekonomian:
a) Perekonomian tertutup sederhana
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
dan national income (Y).
b) Perekonomian tertutup dengan kebijkan fiscal
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), taxes (Tx), government expenditure (G), dan government
transfer/transfer payment (T).
Transfer payment: payments of benefit and subsidies by the government.
c) Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiscal
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), export (X) dan impor (Z)
d) Perekonomian terbuka dengan kebijkan fiskal
6
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), export (X), impor (Z), taxes (Tx), government expenditure (G),
government transfer/transfer payment (T).
A. Pengeluaran Investasi dalam Model IS-LM
Bagaimana memperlakukan variabel-variabel kegiatan ekonomi agregat tersebut?.
Dalam analisis pasar komoditi saja, maka investasi diperlakukan sebagai variable exogen
(variabel yang nilainya tidak ditentukan oleh tingkat bunga).
Namun dalam model analisis IS-LM, maka Investasi = f (r)
Kurva permintaan investasi agregatif (I) = 80 – 4r
B. Saving dan Consumption Function
Consumption function:
C = C0 +cY
C0 = Nilai konsumsi pada saat Y =0
c = = marginal prospensity to consume
Saving function:
S = S0 +sY
S0 = Nilai saving onsumsi pada saat Y =0, dimana S0 = -C0
7
s = = marginal prospensity to save
Contoh.
Consumption function dalam suatu perekonomian.
C = 40 + 0,6Y
S = -40 + 0,4Y
C. Menurunkan Kurva IS
Dalam perekonomian tertutup sederhana, variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup
consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y).
Syarat ekuilibrium pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa kebijakan fiscal:
S = I atau Y = C + I
Function:
C = C0 + cY, dimana 0 < c = < 1
I = I0 + er, dimana e = < 0
Y = C + I
Y = C0 + cY + I0 + er
Y – cY = C0 + I0 + er, maka Y =
8
Contoh.
C = 40 + 0,6Y
I = -4r + 80
Fungsi IS dapat ditemukan dengan menggunakan cara:
a. Rumus
Y = C + I
Y = (40 + 0,6Y) + (-4r + 80)
Y = 0,6Y – 4r + 120
Y = = =
Y = 300 – 10r
b. Grafik
C = 40 + 0,6Y
S= -40 + 0,4 Y
I = -4r + 80
9
B. Pasar Uang Dan Kurva LM
Pasar uang dalam hal ini mencakup:
a) Penawaran uang: jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (uang kartal + giral)
b) Permintaan uang: kebutuhan uang tunai (J. M. Keynes) untuk motif:
Transaction motive:
Precautionary motive
Speculative motive
1. Permintaan uang untuk transaksi.
Jumlah dan waktu terjadinya penerimaan pendapatan rumah tangga dan perusahaan sama dengan
pengeluaran, maka mereka tidak memerlukan uang tunai untuk transaksi.
Kenyataan:
a) Jumlah penerimaan pengeluaran. Rumah tangga menerima gaji Rp 30.000, tapi
dibelanjakan Rp 20.000.
b) Waktu terjadinya penerimaan pengeluaran. Karyawan menerima gaji per bulan, tapi
pengeluaran untuk makanan setiap hari. Perusahaan menerima pendapatan setiap hari, tapi
membeli bahan baku setiap bulan sekali.
10
Apa yang menentukan besar kecilnya uang tunai untuk transaksi?.
a) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 7.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.000.
b) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 9.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.285.
Gambar 1. Pola saldo Kas
Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kebutuhan uang tunai untuk transaksi.
Hubungan antara permintaan uang tunai untuk transaksi dengan pendapatan digambarkan sbb:
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Tunai untuk Transaksi Individu
Penjumlah kurva permintaan uang tunai untuk transaksi seluruh individu disebut dengan
permintaan uang agregat untuk transaksi.
9.00
0
7.00
0
4.50
0 M S S R K J S M S S R K J S M
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
Pendapatan
LT
11
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat untuk Transaksi
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk disimpan.dengan motif untuk berjaga-jaga sebagai akibat dari
ketidakpastian.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga ini ditentukan oleh nilai transaksi yang akan dilakukan.
Semakin besar nilai transaksi, maka semakin besar permintaan uang untuk berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk transaksi sama dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga, sehingga
kedua motif ini menjadi satu variabel permintaan (L1).
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat L1
L1 = LT + LJ
LJ
LT
L1
Pendapatan
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
LT
12
L1 = 0,4 Y
L1 = k1 Y, dimana k1 =
3. Permintaan uang untuk spekulasi.
Spekullasi dalam hal ini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga terutama obligasi. Spekulan
membeli banyak obligasi pada saat harga murah (dana banyak dalam bentuk surat berharga dan
uang tunai sedikit) dan menjual pada saat harga tinggi (dana dalam bentuk uang tunai).
Jika harga obligasi menurun, maka jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif
spekulasi berkurang dan pada saat harga obligasi meningkat, maka kuantitas uang yang diminta
oleh masyarakat untuk motif spekulasi meningkat.
Apa hubungannya antara harga surat obligasi dengan tingkat bunga?
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin murah harga obligasi dan sebaliknya.
Pada saat tingkat bunga tinggi, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif sedikit, tapi
pada saat tingkat bunga rendah, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif meningkat.
4. Penawaran uang
Asumsi:
a) Penawaran uang: jumlah uang kartal dan giral yang beredar di masyarakat.
b) Pemerintah dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter. Ada
2 cara:
L2
A B
a
b
L2
r
13
Quantitative credit control yang mencakup: (a) Redicount policy: kebijakan diskonto
bank sentral; (b) Open market operation: kebijakan berkenaan dengan obligasi dipasar
terbuka; dan (c) Manipulasi legal reserve ratio: kebijakan bank sentral dalam menentukan
angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban bank giral.
Qualitative credit control yakni selective credit control: salah satu pengawasan kredit
dengan moral situation (bank sentral secara informal mempengaruhi kebijakan bank-bank
umum dalam hal kredit).
c) Perkonomian dengan system pengawasan devisa (masyarakat tidak bebas mempunyai dan
menggunakan valas), maka pemerintah dapat mencetak uang, sehingga menambah jumlah
uag yang beredar
d) Jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh BOP. Surplus BOP akan menambah jumlah uag
beredar dan sebaliknya
e) Tidak ada perubahan harga, sehingga pemerintah mempengaruhi jumlah uang beredar secara
nominal yang sama dengan jumlah uang riil.
5. Penawaran uang
Kurva atau fungsi LM adalah kurva atau fungsi yang menunjukkan hubungan tingkat pendapatan
nasional dengan berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang.
Syarat ekuilibrium pasar uang, jika permintaan uang = penawaran uang.
Jumlah uang beredar (M)
M =
Permintaan uang total (L), permintaan uang untuk transaksi (LT), permintaan uang untuk berjaga
(Lj), dan permintaan uang untuk spekulasi (L2)
L1 = LT + LJ
L = L1 + L2
L1 = L1 (Y) dan L2 = L2 (r)
L = L1 + L2
L = L1 (Y) + L2 (r), maka L = L (Y,r)
Syarat ekuilibrium, M = L
M = L1 (Y) + L2 (r)
14
M = L (Y,r)
Jika diketahui
Jumlah uang beredar M =
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 = k1Y
Permintaan uang untuk spekulasi L2 = k2 r +
Maka M = L1 (Y) + L2 (r)
= L1 (Y) + L2 (r)
= k1Y + k2 r +
Y =
Contoh.
Jumlah uang yang beredar = 200 trilyun
LT = 0,25Y
LJ = 0,15Y
L2 = 160 – 4r
L1 = LT + LJ
L1 = 0,25Y + 0,15Y
L1 = 0,4Y
L = L1 + L2
L = 0,4Y + 160 – 4r
M = L1 (Y) + L2 (r)
200 = 0,4Y + 160 – 4r
r
Y
15
0,4Y – 4r = 40
0,4Y = 40 – 4r
Y = 100 – 40r
atau
Y =
Y =
Y = 100 + 10rMenurunkan kurva LM
16
C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM
A. Pasar Komoditi.
a) Fungsi Saving: S=S (Y)
b) Garis bantu ekulibrium pasar komoditi, I=I
c) Fungsi Permintaan Investasi, I= I(r)
d) Fungsi IS, Y= Y(r)
PASAR
PASAR UANG
M
I
I
0
2
I
I = I S
S
Y
r
I Y
Y
L
L
L M,
M
M
M L
L
L
17
B. Pasar Uang.
a) Fungsi Permintaan uang untuk spekulasi: L2 = L2 (r)
b) Garis penawaran uang MM. OM=jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian
c) Fungsi Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 =L1(Y)
d) Fungsi LM, Y= Y(r)
2. Keseimbangan Umum dan Semu.
Kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat
ekulibrium pada pasar komoditi.
Kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat
ekulibrium pada pasar uang.
a) Keseimbangan (ekuilibrium) umum aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y)
dalam kondisi ekulibrium di pasar komoditi dan pasar uang terjadi pada titik potong kurva IS
dan LM.
b) Keseimbangan (ekuilibrium) semu aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y)
dalam kondisi ekulibrium hanya di pasar komoditi atau pasar uang saja.
Keseimbangan semu di pasar komiditi dijelaskan dalam gambar berikut ini.
18
Titik A menunjukkan keseimbangan pada pasar komoditi dan terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc,
dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc.
Titik A pada kurva IS merupakan keseimbangan semu dalam pasar komoditi dan tidak bertahan
lama.
Pada titik A di pasar uang, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi
pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc:
a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar L2C atau sebesar MF.
b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1C atau sebesar OG.
c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OG + FM, sehingga ada
kelebihan penawaran uang sebesar GF
d) Kelebihan penawaran uang ini menyebabkan penurunan r, shg I naik dan dipasar komoditi
terjadi perubahan yang menuju kekeseimbangan umum.
e) Keseimbangan semu di pasar uang dijelaskan dalam gambar berikut ini.
19
Titik A pada kurva LM merupakan keseimbangan semu dalam pasar uang dan tidak bertahan
lama.
Pada titik A di pasar komoditi, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi
pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan:
a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar OL2C
b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga OL1C
c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OL1C + OL2C , sehingga
penawaran uang sama dengan permintaan uang. Pasar uang dalam kondisi ekuilibrium.
d) Pada tingkat bunga Or, keinginan investasi masyarakat sebesar OIc atau setinggi OF,
sementara tingkat saving hanya sebesar OSc.
e) Nilai investasi lebih besar dari saving. (OF > OSc).
f) Besar I menyebabkan Y naik,. Y naik menyebabkan L1 naik. Jika L2 tidak berubah, maka
terjadi kelebihan permintaan uang. Ini berarti pasar uang terjadi disekuilibrium dan
menyebabkan peningkatan tingkat suku bunga, sehingga menuju pada keseimbangan umum
yang baru.
3. Nilai Variabel Endogen dalam Keseimbangan Umum
Jika diketahui:
C = 40 + 0,6Y
I = 80 – 4r
= 200
LT = 0,25Y
LJ = 0,15Y
L2 = 160 – 4r
KESEIMBANGAN IS = LM
300 -10r = 100 +10r
200 = 20r, maka r = 10%
SOAL:
C = 80 + 0,3Y
I = 160 – 2r
= 500
LT = 0,20Y
LJ = 0,20Y
L2 = 320 – 5r
a) Tentukan r pada tingkat keseimbangan umum.
b) Pada tingkat r tersebut, tentukan tingkat konsumsi, saving, investasi, prmintaan uang untuk
transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.
IS = Y = 300 -10r
LM= Y = 100 +10r
20
C. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijakan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM
Kondisi yang tidak diinginkan oleh pemerintah antara lain:
a) Tingkat inflasi yang tinggi
b) Pengangguran
c) BOP yang difisit
Kebijakan pemerintah:
a) Kebijakan fiscal semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian
melalui pajak (Tx), transfer pemerintah (T), dan pemngeluaran pemerintah (G)
b) Kebijakan moneter: semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian melalui penambahan/pengurangan M (penawaran uang).
Variabel target: variabel yang nilainya diharapkan berubah sesuai dengan yang diinginkan
melalui pelaksanaan kebijakan.
Variabel target = pendapatan nasional (Y) dan kesempatan kerja
Policy instrument/ instrument variable (instrumen kebijakan): alat untuk mencapai tujuan dalam
suatu kebijakan.
Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter mempengaruhi target variabel dalam bentuk;
a) Kebijakan ekspansi: kebijakan ekonomi makro untuk meningkatkan kegiatan ekonomi
Kondisi: banyak pengangguran dan kapasitas produksi nasional belum penuh
b) Kebijakan kontraksi: kebijakan ekonomi makro untuk mengurangi kegiatan ekonomi
Kondisi: overemployment (permintaan agregat > kapasitas produksi nasional), inflasi tinggi,
BOP yang difisit.
A. Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter; menambah atau mengurangi M
Kebijakan ekonomi makro
Kondisi Perekonomian
Kondisi ekonomi makro sesuai
dengan target
21
Saat ini Y = Yo dengan M = OM, dan perekonomian full employment (Yf), berarti terdapat
pengangguran
Untuk menghilangkan pengangguan, maka Yo harus naik menjadi Yf dengan melakukan
kebijakan ekspansi (LM ke LMf) dengan cara meggeser penawaran uang dari MM ke MfMf,
sehingga penambahan M sebanyak MMf.
B. Kebijakan Fiskal.
Target variabel Y dan kesempatan kerja.
Variabel instrumen = G, Tx, dan T. Asumsi; hanya menggunakan salah satu variabel saja.
22
Untuk menggeser kurva IS ke ISf melalui penjumlahan I + G + c(T-Tx)=OB agar Y meningkat
menjadi Yf
Dengan demikian untuk meningkatkan Y menjadi Yf, maka perlu meningkatkan:
a) Hanya pengeluaran pemerintah (G)
b) Hanya transfer pemerintah (T)
c) Hanya pajak (Tx)
C. Bentuk Kurva L2 dan Keefektifan Kebijakan Fiskal dan Moneter.
Kebijakan fiskal dan menenter murni dapat mempengaruhi tingkat Y dan kesempata kerja.
Kebijakan fiscal murni: tidak disertai dengan penambahan M dan kebijakan moneter murni: tidak
disertai dengan perubahan G, Tx dan T.
Bentuk kurva LM dihubungan dengan kurva L2 yang mencakup 3 bagian:
a) Daerah klasik (classical range)
23
Daerah CR sejajar dengan r mulai dari titik C keatas. Daerah ini menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan teoritik dari pemikir ekonomi
b) Daerah jerat likuiditas (Liquidity trap range)
Daerah LTR sejajar dengan sumbu Y. Pada tingkat r yang rendah, maka harga obligasi tinggi,
shg orang meramalkan terjadi penurunan harga obligasi dan M yang ada tidak untuk membeli
obligasi, tapi untuk disimpan atau ditabung.
c) Daerah tengah (Intermediate range)
Daerah ini memiliki r kurva LM lebih besar dari 0 dan lebih kecil daripada tak terhingga.
1) Kebijakan fiscal.
a) Daerah LTR kebijakan fiscal yang paling efektif dengan menggeser kurva IS kekanan,
maka Y akan meningkat.
b) Daerah IR, kebijakan fiscal dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif
daerah LTR
c) Daerah CR tidak efektif untuk kebijakan fiscal untuk meningkatkan Y
Y
r
LM
IS
24
2) Kebijakan moneter
a) Daerah LTR kebijakan moneter tidak efektif dengan menggeser kurva LM kekanan,
untuk meningkatkan Y. Kebijakan moneter yang tidak efektif ini biasa disebut dengan
“Money does’nt matter”
b) Daerah IR, kebijakan moneter dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif
daerah CR
c) Daerah CR paling efektif untuk kebijakan moneter untuk meningkatkan Y
Y
r
LM
IS
25
BAB III
CONTOH KASUS
BentuklahpersamaandangambargambarkankurvaISuntuk C = 500 + 0,O8 Y danI + 2000 –
5000 i.
C = 500 + 0,08 Y I = S ꜜ 2000 – 5000 i = − 500 + 0,20 Y
ꜜ S = −500 + 0,20 Y 2500 – 5000 i = 0,20 Y
I = 2000 – 5000 I Y = 12.500 – 25.000 i
Bentuklah persamaan dan gambarkan kurva LM jika permintaan akan uang ditunjukkan
oleh L = 10.000 + 0,4 Y – 20.000 i dan jumlah uang yang ditawarkan ( beredar ) sebesar 9.000.
L = M ꜜ 10.000 + 0,4 Y − 20.000 i = 9.000
0,4 Y = − 1. 000 + 20.000 i
Y = − 2.500 + 50.000 i
Keseimbanganserempak di pasar barang dan pasar uang ditunjukkan oleh perpotongan
antara kurva IS dankurva LM. Pada posisi ini tercipta tingkat bunga keseimbangan dan
pendapatan keseimbangan. Untuk IS dalamkasus di atas, keseimbangan serempak tercipta pada
tingkat bunga 20% dan pendapatan nasiaonal sebersar 7.500.
IS = LM
12.500 – 25.000 i = − 2.500 + 50.000 i
15.000 = 75.000 i
i = 0,20
Dengan memasukkan i = 0,20 kedalam persamaan IS atau LM diperoleh Y = 7.500.
Membentuk Kurva IS dengan pendekatan 2 Diagram
Kurva IS pendekatan 2 Diagram
26
BAB IV
KESIMPULAN
Permintaan Total (Aggregate Demand) lebih ditekannya unsur kepentingannya menurut
Keynes dalam rangka menggerakkan perekonomian. Dalam konteks model yang sederhana,
Permintaan Total (Aggregate Demand) di asumsikan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
Pengeluaran oleh konsumen ( C), Pengeluaran untuk investasi ( I ), Pengeluaran oleh pemerintah
( G ). Selanjutnya John Maynard Keynes berpendapat bahwa kegiatan konsumsi pada pokoknya
dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan
ikut bertambah.
Sedangkan Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada
berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang
ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan
juga turun atau semakin sedikit. Atau Menurut JM Keynes atau model Keynesian Penawaran
Total dapat dianggap sebagai hal yang menunjukkan berbagai macam tingkat out put yang
tersedia dan diproduksi oleh sector usaha.
Sector dunia usaha tidak dapat mengantisipasi tingkat pengeluaran (yang diinginkan )
konsumen, investor dan pemerintah seperti yang diperlihatkan dalam permintaan total. Jika dunia
usaha memperkirakan bahwa permintaan total lebih besar daripada kenyataannya, maka produksi
jumlah barang dan jasa akan lebih banyak meskipun tidak terjual sepenuhnya.
Persediaan-persediaan tanpa sengaja berkurang dan dunia usaha mulai mmeperluas
produksi yang selanjutnya menyebabkan bertambahnya NNP. Maka jelas kiranya bahwa hanya
terdapat sebuah titik saja dimana jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli orang-
orang persis sama dengan jumlah yang yang diproduksi. Hal tersebut terjadi pada titik
perpotongan antara garis-garis permintaan total dan penawaran total (titik E = Equilibrium).
NNP keseimbangan (Equilibrium NNP) dapat mengalami perubahan apabila terjadi pergeseran
posisi pada garis permintaan total.
Suku bunga merupakan sebuah factor penting yang mendeterminasi (menetapkan) tingkat
(laju) investasi. Apabila suku bunga meningkat, maka dapat diperkirakan tingkat investasi akan
menurun dan hal ini kurang menguntungkan untuk melakukan investasi. Di samping itu, apabila
kredit makin sulit diperoleh, situasi selanjutnya biasanya diikuti oleh meningkatnya suku bunga,
27
maka investasi cenderung berkurang. Hal sebaliknya berlaku, jika suku bunga menurun atau
kredit lebih mudah diperoleh.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Kurva
IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan
keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal
yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan
jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan
terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu,
kurva LM miring ke atas.
Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0%
per tahun.
28
BAB V
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Ekonomi Teknik
(Model Analisa IS-LM)” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat
membangun kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Terima kasih.
Depok, Januari 2015
Wassalam
29
DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi Makro :Analisa IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif, Edisi Ketiga (Liberty,
Yogyakarta,1997) x + 244 halaman;
http://makalahpaijo.blogspot.com/2013/04/ekonomi-makro_12.html
http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-kurva-is-dan-kurva-lm.html