eksanthem akut

45
Pendekatan Diagnostik Penyakit eksantem Akut

Upload: merie-octavia

Post on 27-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Pendekatan Diagnostik

Penyakit eksantem Akut

Khusus virus

Eksantema (exanthema bhs.Yunani)

- erupsi/ruam pada kulit

- Penyakit dgn gejala utama munculnya erupsi

kulit atau ruam.

- Sebagian besar disebabkan oleh virus

- klasik : 1. Campak 4.Varisela

2. Demam skarlet 5. Eritema infeksiosa

3. Rubella 6.eksantem subitum

Diagnosis tidak tepat DampakMis :- eksantem subitum di D/Rubella efek psikologis pada wanita hamil - Campak di D/rubellaeffek lingk.

Diagnosis banding berdasarkan

1.Riwayat penyakit

- Sumber infeksi : mis varisela di sekolah

- Data imuinisasi : - Campak ,Varisela,MMR

2. Gejala Prodromal

3. Gambaran karakteristik rash : - lokasi

- pola penyebaran

4. Gejala patognomnik

5. Hasil laboratorium

Kelompok penyakit Eksantem Akut

I. VIRUS

A.Kelompok Makulopapular - CAMPAK

- Eksantem subitum (Roseola infantum)

(“campak mini” )

- Rubella

- Erythema infectiosum (slapped cheek

dsease,”5th desease”)

B.Kelompok Papulo Vesikuler - VARISELA /Varisela zooster

- Herpes simpleks (HSV)I & II

- Enterovirus

II.Bakteri (tidak dibicarakan) A.Infeksi stafilokokkus -Impetigo -Selulitis B. Infeksi streptokokus A - Demam skarlatina - erisipelas III. Penyakit Kawasaki

Resume penyakit eksantem akut Makulopapular

Gejala campak Eksantem subitum Rubella Prodromal Demam 3-4 hr Demam 3-4 hr Ringan/tdk khas

Gejala 3 C iritabel limphadenopaty(jrng)

Eksantema Warna -coklat kemerahan - merah tua - merah muda Bentuk -meluasbersatu - diskrit - diskrit Penyebaran - blk telinga muka - dadamuka - Lehermuka dadaperut ekstremitas tubuh (seluruh) ekstremitas 24 jam Lama - 4-5 hari - 2 hari - 3 hari Sisa - hiperpigmentasi (-) (-) deskuamasi

Campak

Eksantem subitum

Rubella

Eksantem subitum

Nama lain : roseola infantum,pseudorubela,fifth disease

three days fever,”campak mini”

Etiologi: human herpesvirus -6

Usia : 7-13 bulan

Masa inkubasi : 7-13 hari

Penularan : saliva orang dewasa(hipotesis)

Gejala klinis Mendadak Demam tinggi (39 - 41º C) selama 3-5 hari Suhu turun secara krisis Keadaan umum baik (kecuali suhu tinggi) Batuk pilek ringan,sakit kepa &sakit perut Palpebra edema mengantuk Eksantem muncul waktu suhau turun/normal Lesi - makula erimatosa,Diameter 2-5 mm - Leher,punggung ekstremitas proksimal,muka - hiperpigmentasi (-) - hilang setelah 24-48 jam

Laboratorium : 24-36 jam leukositosis (16.000-20.000/dl)

Disusul lekopenia (< 5000/dl)

Neutropenia dan limpositosis relatif

Diferensial Diagnosis Rubella Campak Dengue Alergi obat

Eksantem subitum

Penyulit : Kejang (ok. Demam )

Pengobatan : spesifik (-)

Simptomatis

Rubela

Nama Lain : German measles/Cacar Jerman

Etiologi: RNA virus,genus Rubivirus

PatogenesisPenularan mel droplet nasofaring epitel sal. Pernafasan p.darah

(viremia1) kel.getah bening RES replikasi p.drh(viremia 2)

Rash timbul pada puncak viremia(patogenesis blm diketahui)Menghilang dgn cepat.

Penularan : 7 hari sebelum dan 5 hari setelah erupsi (rash)

Manifestasi klinis

Masa inkubasi : 14-21 hariMasa prodromal Anak keluhan (-) Remaja/dewasa - demam ringan - Batuk pilek - kemerahan pada konyunktiva 1-5 hari erupsi - gejala (-) Limpadenofati suboksipital,postaurikular,servikal Masa eksentema Mulai dari muka/retroaurikelermenyebar kraniokaudal (cepat) Bentuk makulameluas morbilform Eksantem menghilang cepat muka hari ke-2,tbuh hari ke-3 ekstremitas hari ke-4

Copyright ©2009 American Academy of Pediatrics

Red Book Online Visual Library, 2009. Image 115_22. Available at: http://aapredbook.aappublications.org/visual.

Image 115_22. Rubella During a rubella outbreak in Hawaii, this adolescent presented with a 2 day history of fever, malaise, rash, and lymphadopathy, including these postauricular lymph nodes.

Rubela kongenital

te

Infeksi pada kehamilan trimester I

Diagnosis Gejala klinis Serologik : - Igm Spesifik utk rubela Diagnosis banding

virus : campak,eksantem subitum

bakteri : scarlet fever

erupsi obat: ampisilin,penisilin etc

Imunitas

Jangka panjang

Reinfeksi gejala klinis (-) Profilaksis

Imunisasi MMR

Erythema infectiosum(Slapped cheek desease,5th desease)

Etiologi: Parvovirus B19

Paling sering mnegenai usia 4 – 12 th, bisa usia lebih tua

Masa inkubasi : 4- 14 hari bisa samapai 21 hari

Gejala klinis :

Prodromal : demam,malaise,nyeri, otot,sakit kepala

Ruam : makula papularkhas slapped cheek biasanya diserta gatal meluas keseluruh tubuh

Jarang pada org asia

Campak

Definisi Penyakit akut & sangat menular Terdiri dari 3 stadium dgn ciri khas

1.Stadium prodromal

2.Stadium erupsi

3.Stadium akhir

Etiologi Morbiliviros termasuk gol.Paramyxovirus

Epidemiologi

- Bersifat endemis

- Urutan ke-5 penyakit utama pada anak

Patofisiologi Droplet virus via udara menempel &berbiak pd ep.nasofaring invasi

kel kel regional (replikasi&kolonisasi) VIREMIA I

Menyebar ke semua kel R.E.S. (5-7 hr) VIREMIA II keradangan

Infiltrat peribronkial,epitel&kulit Gejala klinis batuk,pilek,cony’tis

(3 C = cough,coryza,conyunctivitis) &demam.

10 hari awal infeksi rash makula papular (khas)

Masa konvalesens panas ↓ &hipervaskularisasi mereda

Ruam > gelap deskuamasi & hiperpigmentasi

Gejala klinis Masa inkubasi : 12 – 14 hari Masa Prodromal

- berlangsung 2 – 4 hari

- Batuk,pilek,conyuntivitis (3C)

- Bercak koplik (koplik’spots )

timbul 2 hari sebelum muncul rash ( hari 3-4)

Cepat menghilang (beberapa jam – hari)

lokalisasi mukosa pipi berhadapan dgn M3

Berbentuk bintik2 putih dgn dasar kemerahan

(grain of salts in the sea of red)

Stadium Erupsi - munculnya rash makula papular yg bertahan sekitar 5 – 6 hari khas: mulai dari batas rambut dibelakang telingawajah leher dadaekstremitas Stadium penyembuhan (konvalesens) - Panas hilang - Ruam - menghilang sesuai dgn urutan - hiperpigmentasi &deskuamasi (1-2 minggu) - Gizi buruk perdarahan /tidak muncul komplikasi Pemeriksaan penunjang Laboratorium : Lekosit : normal ,komplikasi (+) akan ↑ Pemeriksaan antibodi IgM anti campak Pemeriksaan utk komplikasi : Ensefalitis/ensefalopati - L.p Br pnemonia Foto paru

Copyright ©2009 American Academy of Pediatrics

Red Book Online Visual Library, 2009. Image 079_25. Available at: http://aapredbook.aappublications.org/visual.

Image 079_25. Measles Child with measles rash and conjunctivitis.

Copyright ©2009 American Academy of Pediatrics

Red Book Online Visual Library, 2009. Image 079_36. Available at: http://aapredbook.aappublications.org/visual.

Image 079_36. Measles Koplik spots of measles in a 7 year old White male.

Copyright ©2009 American Academy of Pediatrics

Red Book Online Visual Library, 2009. Image 079_11. Available at: http://aapredbook.aappublications.org/visual.

Image 079_11. Measles Measles (rubeola) with Koplik spots on fifth day of rash.

Diagnosis 1. Anamnesis

2. Tanda klinis (ruam) & tanda patognomonik (koplik)

3. Pemeriksaan serologik

Diferensial Diagnosis: - eksantem subitum

- erupsi obat

- rubela

Komplikasi:

- Bronkopnemonia

Gejala : sesak nafas ,nafas cepat,ronchi basah halus pada paru

- Enteritis hrs dirawat (protein loosing enterophaty)

- Ensefalitis/ensefalopati: sakit kepala,kejang,koma

- Reaktifasi penyakit TBC

- Otitis media

SSPE (subacute sclerosing panensepalopathy)

Penatalaksanaan

Tanpa komplikasi - Isolasi & Tirah baring

- Kalori yg cukup &vita.A 100.000m Iu

Indikasi Rawat : - hiperpireksia (suhu > 39° C)

- asupan oral sulit

- dehidrasi

- Adanya komplikasi

Pencegahan :

Vaksinasi campak usia 9 bulan

Vaksinasi MMR (Mumps,Morbili,Rubella) 15 bln

Usia 6 th

VARISELA (CACAR AIR/VARICELLA)

PENDAHULUAN Etiologi : Virus herpes varicella(vzv= varicella zooster virus) Umumnya menyerang anak Sangat menular via percikan ludah atau kontak langsung

EPIDEMIOLOGI Kejadian t.u. Pada peralihan musim Usia : semua usia, 90% usia 5-9 th Penularan : 24 jam sebelum lesi s/d crusta (7-8 hari) Kekebalan seumur hidup ( imunisasi - )

PATOGENESIS

Vzv mukosa faring replikasi meyebar via p.drh & Limfe (4-5 hari) ( viremia I) R.E.S (multiplikasi) menyebar via Drh (viremia II) gejala klinis (demam &

malaise) Penyebaran seluruh tubuh kulit dan Mukosa Lesi ygn timbul tidak bersamaan

GEJALA KLINIS

Std Prodromal -14-15 hari setelah masa inkubasi - Anak : demam ringan & malaise - Anak besar & dewasa : demam,menggigil (lebih berat) sakit kepala,nyeri punggung,batuk,sakit tenggorokan Std Erupsi Ruam : - mulai dimuka & kulit kepala menyebar cepat kebadan & ekstremitas (sentrifugal) Lebih jelas pd daerah tertutup,telapak jarang 8-12 jam perubahan papulavesikel

pustula - gatal

Vesikel – superfisial, dinding tipis,mirip tts air (jernih) - berubah cepat pustula krusta kering 1-3 mg infeksi sekunder scarr - vesikel dapat timbul dlm mulut t.u. pada palatum

Bila suhu tetap tinggi pikirkan infeksi sekunder / Penyulit -Infeksi sekunder o/ bakteri stafilo & staf kokus impetigo,furunkolosis,selulitis,erisepelas-Pneumonia primer o.k varisela 90% pd org dewasa-Wanita hamil kelainan kongenital melahirkan S/berat Kematian pada

bayi

-Kematian lekemia/keganasan dgn th/sitostatika, sinar Th/ kortikosteroid N.S.,Demam rematik -Herpes Zooter muncul kemudian hari Diagnosis klinis -Kontak (+) -Gambaran khas : 1.masa prodromal singkat & ringan 2.Lesi berkelompok t.u. Sentral 3. Perubahan lesi cepat papula vesikula pustula crusta 4.Terdapat tingkat lesi yg sama pada saat yg bersamaan pd daerah yg sama 5.Terdapat lesi dimukosa mulut

PENGOBATAN Anak sehat : - Lesi lokal : lotio calamine - Gatal antihstamin - Antiperetika salisilat tdk dianjurkan – Syndr.Reye Asetominopen (pilihan) 10 mg/kg bb/kali Antivirus : utk pasien risiko tinggi Arsiklovir (zovirax dll) dosis 20 mg/kg BB/4-5 hari (maks dose 3200mg/24 jam) PENCEGAHAN : vaksinasi usia > 1 th dan ulangi usia 12 th (IDAI)

Penyulit

1.Akibat infeksi sekunder stafilo&streptokokus impetigo jr parut

2.Wanita hamil

- hamil muda (20 minggu I) cacat pada janin

- Perinatal gejala klinis berat kematian ( 26-30%)

serius bila terjadi 5hr sebelum persalinan& 2 hr sesudahnya

3. Penderita immunokompromais /th kortikosteroid gejala berat/kematian

4. Herpes zooster (penyulit kemudian/delayed complication)

5. Brpnemonia jarang pada anak