evaluasi pengukuran antropo
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi memiliki peran yang besar dalam daur kehidupan. Setiap tahap daur
kehidupan terkait dengan prioritas nutrient yang berbeda. Selama hidup manusia
membutuhkan nutrient yang sama, namun dalam jumlah yang berbeda. Status
gizi menjadi penting karena merupakan salah satu faktor resiko untuk terjadi
kesakitan atau kematian. Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan antara
konsumsi makanan, penyerapan gizi, dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau
keadaan fisiologis akibat adanya ketersediaan zat gizi dalam tubuh. Status gizi
yang baik pada seseorang akan berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga
terhadap kemampuan dalam proses pemulihan (Supariasa, 2002).
etode dalam penentuan status gizi terbagi menjadi dua metode, yaitu
metode langsung dan tidak langsung. etode langsung dilakukan dengan
pengukuran antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik. Sedangkan metode tidak
langsung antara lain sur!ey konsumsi makanan, statistik !ital, dan keadaan
ekologi.
etode penilaian status gizi yang sering digunakan salah satunya adalah
antropometri. "ntropometri merupakan salah satu metode yang dapat dipakai
se#ara uni!ersal, tidak mahal, dan metode yang nonin!asif untuk mengukur
ukuran, bagian, dan komposisi tubuh manusia. $ika dilihat dari pandangan ilmu
gizi, antropometri adalah metode yang dilakukan dengan mengukur dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dari segala tingkat usia dan tingkat gizi.
%enggunaan antropometri se#ara umum untuk melihat ketidak seimbanganasupan protein dan energi. &etidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan
fisik dan jaringan tuuh seperti lemak,otot, dan jumlah air dalam tubuh. %arameter
yang digunakan aalah umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, lingkar
kepala, lingkar pinggul, dan tebal lemak ba'ah kulit. etode pengukuran
antropometri untuk jaringan lunak dilakukan dengan mengukur lipatan kulit (skin-
fold) yang terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan kulit dan lemak sub-kutan (Sub-
Cutanous Fat).
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
2/35
2
alam pengukuran body composition atau komposisi tubuh, terdapat dua
metode. etode pertama yaitu 2 #ompartment, yang dilihat dari keberadaan lemak
tubuh, yaitu membagi tubuh menjadi bagian lemak dan bagian nonlemak.
Sedangakan metode kedua adalah #ompartment. etode #ompartment
membagi bagian nonlemak menjadi protein, total air dalam tubuh, dan tulang.
ari kedua metode ini yang paling sering digunakan adalah metode 2
#ompartment. *al ini disebabkan karena faktor biaya yang #ukup terjangkau dan
kemudahan dalam menghitung. etode #ompartment dinilai lebih sulit dan
memerlukan biaya yang besar serta men#akup beberapa tes laboratorium.
+erdapat tiga tahapan dalam penentuan status gizi, yaitu pengumpulan
data, e!aluasi, dan interpretasi data. !aluasi dalam metode antropometri penting
untuk menaksir status gizi dan permasalahan gizi pada indi!idu ataupun
kelompok. !aluasi digunakan untuk menganalisa data dari hasil pengukuran
untuk kemudian diinterpretasikan dan diklasifikasikan status gizinya.
1.2 Rumusan Masalah
. "pa yang dimaksud dengan body #omposition
2. etode apa saja yang digunakan untuk mengukur body #omposition
/. agaimana #ara menge!aluasi data hasil pengukuran body #omposition
. agaimana #ara menginterpretasikan data hasil pengukuran body
#omposition
1. agaimana hubungan data hasil pengukuran body #omposition dengan
resiko terkena penyakit
1.3 Tujuan
. ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan body #omposition
2. ntuk mengetahui metode apa saja yang digunakan untuk mengukur body
#omposition
/. ntuk mengetahui bagaimana #ara menge!aluasi data hasil pengukuran
body #omposition. ntuk mengetahui bagaimana #ara menginterpretasikan data hasil
pengukuran body #omposition
1. ntuk mengetahui bagaimana hubungan data hasil pengukuran body
#omposition dengan resiko terkena penyakit
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
3/35
3
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 Pengert!an B"#$ %"m&"s!t!"n
ody #omposition atau komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh bagian
tubuh yang terdiri dari jaringan lemak dan jaringan bebas lemak di dalam
tubuh (3orber, 44). $aringan lemak (adiposa) adalah jaringan yang terdiri
dari simpanan lemak yang berbentuk trigliserida. Sedangkan massa lemak
bebas terdiri dari tulang, otot, #airan ekstraseluler, jaringan syaraf, dan semua
sel selain adiposa. %engukuran komposisi tubuh diperlukan untuk berbagai
alasan. "da korelasi kuat antara obesitas dan peningkatan resiko berbagai penyakit kronis (penyakit arteri koroner). enurut "5S (2006), penilaian
komposisi tubuh dapat membantu menetapkan berat badan optimal bagi
kesehatan dan kinerja fisik.
"da tiga metode e!aluasi antropometri yang digunakan untuk menaksir
komposisi tubuh, antara lain7
. +'o #ompartment model
+'o #ompartment model adalah metode e!aluasi yang perhitungannya
berdasarkan jumlah massa lemak (fat-mass) dan jumlah massa nonlemak
(fat-free mass). Sehingga dapat dirumuskan7
&eterangan 7
8 9 ody 8eight atau berat badan (kg)
3 9 3at ass atau masa lemak (kg)
33 9 3at 3ree ass atau masa non lemak (kg)
2. +hree #ompartment model
+hree #ompartment model adalah metode e!aluasi yang perhitungannya
menggabungkan 2 unsur 3at 3ree mass (33) menjadi komponen.
isalnya, tulang dan protein di gabung. aka dapat dituliskan7
&eterangan 7
8 9 ody 8eight atau berat badan (kg)
3 9 3at ass atau masa lemak (kg)
+8 9 +otal ody 8ater atau jumlah air (kg)
S 9 Solids (:ona;ueous) atau gabungan tulang dan protein (kg)
B' ( )M * ))M
B'( )M *TB'*
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
4/35
4
/. 3our #ompartment model
3our #ompartment model adalah metode e!aluasi yang perhitungannya
berdasarkan pada jumlah air ('ater), tulang (bone), lemak (fat), otot
(protein), dan glikogen yang jumlahnya sangat sedikit, sehingga beratnya
dapat diabaikan.
&eterangan 7 8 9 ody 8eight atau berat badan (kg)
3 9 3at ass atau masa lemak (kg)
+8 9 +otal ody 8ater atau jumlah air (kg)
%rotein, one, glikogen (kg)
ari ketiga metode tersebut, +'o 5ompartement odel merupakan
metode e!aluasi yang paling sering digunakan karena tidak membutuhkan
banyak !ariabel untuk menentukan komposisi tubuh seseorang, sehingga
perhitungannya menjadi lebih #epat, mudah, dan relatif murah karena tidak
memerlukan tes laboratorium.
assa lemak selalu menjadi perhatian utama karena lemak merupakan
komposisi tubuh yang bersifat buruk sehingga dijadikan sebagai predi#tor untuk penentuan resiko terjadinya penyakit degeneratif. dari total berat badan
dibandingkan ,?> lemak tubuh pria. erikut adalah distribusi lemak
dalam tubuh pada pria dan 'anita ( Gibson, 44/ ) 7
Ta+el D!str!+us! Lemak #alam tu+uh &a#a Lak!, Lak! #an Perem&uan
3"+
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
5/35
5
Sub#utaneous 3.1 .1
Antermus#ular 3.3 3.
Antramus#ular . .4
3at of thora#i# and abdominal
#a!ity1. 1.2
+otal 3at 1. 1.3
ody 8eight 5. 4.
%er#entage 3at 1-.5 6 24./6
Bekomendasi dari komposisi tubuh manusia menurut $. ro#hek, et.al
adalah air (=2,>), protein (=,>), mineral (1,4>), lemak (1,/>), dan
massa lemak bebas (6,?>). +ubuh terdiri dari dua bagian yang
terpisah se#ara kimia'i yaitu7 lemak tubuh dan massa lemak tubuh
bebas. &emudian juga dikenal sebagai massa sel tubuh yang terdiri dari otot,
bukan otot, jaringan tanpa lemak, dan rangka. +eknik antropometri se#ara
tidak langsung dapat menilai lemak tubuh dan massa non lemak tubuh dan
!ariasi jumlah serta proporsi yang dapat digunakan sebagai indeks
dari status penilaian gizi (Supariasa, 2002).
ntuk mengetahui body #omposition, terdapat dua pengukuran yang
dapat dilakukan yaitu7
a. 3at mass, yang terdiri dari pengukuran skinfold thi#kness, 'aist hip
#ir#umferen#e ratio, 'aist #ir#umferen#e, dan limb fat area.
b. 3at-free mass, yang terdiri dari pengukuran mid upper arm #ir#umferen#e,
mid upper arm mus#le #ir#umferen#e, dan mid upper arm mus#le area
2.2 E7aluas! Pengukuran 8"m&"s!s! Tu+uh
2.2.1 Assessment "9 +"#$ 9at
1. k!n9"l# Th!:kness
etode ini merupakan metode kon!ensional yang paling banyak
digunakan dan mempunyai !aliditas dan reliabilitas yang #ukup tinggi
untuk memprediksi komponen tubuh seperti lemak, otot rangka, tulang,
dan #airan tubuh. &husus untuk memprediksi lemak tubuh total, dengan
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
6/35
6
metode ini dapat dilakukan dengan tiga #ara7 () menghitung densitas
badan terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan tertentu dari hasil
pengukuran tebal lipatan lemak subkutan, (2) langsung menghitung
persentase lemak badan dengan persamaan tertentu dari hasil pengukuran
tebal lipatan lemak subkutan, atau (/) langsung dilihat pada tabel yang
sudah disediakan dari beberapa pengukuran tebal lipatan lemak subkutan
yang telah dilakukan sebelumnya. ari ketiga #ara tersebut dibedakan
antara laki-laki dan 'anita.
a. Pengukuran Massa Lemak Tunggal ;!ngle Measurement<
%engukuran massa lemak tunggal digunakan untuk memperkirakan
prosentase lemak tubuh. Saat melakukan pengukuran tunggal ini, harus
melakukan pemilihan lokasi skinfold yang paling men#erminkan
seluruh lapisan lemak subkutan karena lemak subkutan tidak tersebar
se#ara merata di seluruh tubuh. :amun, area subkutan yang paling
representatif berbeda-beda untuk tiap jenis kelamin, umur, dan suku
bangsa. %engukuran lemak tubuh menggunakan area tunggal sulit untuk
dilakukan pada 'anita de'asa, karena penyebaran lemak subkutan di
tubuh sangat ber!ariasi. Se#ara umum, daerah yang paling sering
digunakan untuk pengukuran lemak tubuh menggunakan area tunggal
adalah daerah tri#eps. :amun, pengukuran ini hanya #o#ok untuk
mengukur lemak tubuh 'anita dan anak-anak.
) i#eps
%engukuran i#eps Skinfold bertujuan untuk memprediksi total
lemak dalam tubuh. Selain itu juga bisa digunakan untuk
menghitung besarnya otot dan tulang pada daerah pengukuran
apabila digabungkan dengan pengukuran tebal lemak ba'ah kulit
pada tri#eps.
2) +ri#eps
%engukuran +ri#eps Skinfold merupakan pengukuran lemak pada
bagian titik tengah otot bagian lengan belakang. %engukuran triseps
sering digunakan karena mudah, sopan, dan sesuai dengan etika
yang ada di Andonesia. +ri#eps Skinfold memiliki korelasi dengan7
> lemak tubuh 7 0,?0 (pria) dan 0,?? ('anita)
+otal lemak tubuh 7 0,?/ (pria) dan 0,60 ('anita)
5ara menginterpretasikan +ri#eps Skinfold adalah
. kur dan tentukan tebal lemak pada tri#eps.
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
7/35
7
2. Setelah di ketahui data ketebalan lemak pada tri#eps, #arilah
presentase median dengan rumus7
Ta+el Persent!l Pengukuran Tr!se&s k!n9"l# Us!a 1 h!ngga 5 Tahun
(Gibson, 1993)
/. Anterpretasikan hasil median ke dalam tabel klasifikasi
antropometri
Tabel Klasifikasi Evaluasi Fat Status ( Frisancho!""# )
%"nt"h s"al
>median=
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
8/35
8
. :indy berumur 6 tahun dan memiliki tebal trisep 0 mm.
+entukan status gizi :indyC
2. agus berumur 21 tahun dan memiliki tebal trisep 2mm.
+entukan status gizi agusC
$a'aban7
. >median 9
> median 9 00 D 0 E 6,1 9 1>
> median trisep :indy menunjukkan angka 1>, ini
menunjukkan bah'a status gizi :indy normal.
2. > median 9
> median 9 00 D 21 E 9 2??>
> median trisep agus menunjukkan angka 2??>, ini
menunjukkan bah'a agus mengalami kelebihan lemak.
/) Subs#apular
%engukuran skinfold subs#apular dilakukan di atas sudut ba'ah
(inferior) s#apula. %engukuran subs#apular sering digunakan untuk
menambah penaksiran total lemak yang ada dalam tubuh, dan juga
menyediakan informasi penyebaran lemak dalam tubuh yang
nantinya dapat di#ari hubungannya antara resiko terpapar penyakit.
Subs#apular skinfold memiliki korelasi koefisien7
> lemak tubuh7 0,?1 (pria) dan 0,? ('anita)
+otal lemak tubuh 7 0,?4 (pria) dan 0,60 ('anita)
5ara menginterpretasikan Subs#apular Skinfold adalah7
/. kur dan tentukan tebal lemak pada subs#apular
. 5ari persentase median dengan rumus sebagai berikut7
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
9/35
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
10/35
10
1. %ak "ndi berusia 1/ tahun dan memiliki tebal subskapular 1 mm.
+entulanlah status gizi %ak "ndi.
2. Sekar berusia 1 tahun dan memiliki tebal subskapular 2 mm,
tentukanlah status gizi Sekar.$a'aban
.
>median 9 00 D 1 E = 9 4/,?1>
ari >median yang diperoleh, %ak "ndi memiliki kelebihan lemak
2.
> median 9 00 D 2 E 0 9 20>
ari >median yang diperoleh, Sekar memiliki kelebihan lemak
+. Pengukuran Massa Lemak Mult!&le ;Mult!&le Measurement<
&ombinasi pengukuran skinfold untuk beberapa area yang paling
optimal belum diketahui jelas karena tidak ada satu pun area tubuh yang
memiliki jumlah lemak subkutan yang se#ara konsisten dapat
merepresentasikan jumlah lemak pada seluruh tubuh. %ada umumnya,
dalam studi pada anak-anak dan de'asa, direkomendasikan untuk
mengambil satu hasil pengukuran lemak di anggota gerak (misalnya
triseps) dan satu hasil pengukuran lemak tubuh (misalnya subskapula).
) +ri#eps dan subs#apular
ultiple measurement skinfold ini menggunakan penjumlahan
jumlah lemak tri#eps dan subs#apular dengan rumus7
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
11/35
11
Tabel persentil ketebalan trisep+subscapular berdasarkan usia & jenis kelamin
(Gibson, 1993)
Setelah mendapat median presentase kita dapat
mengintepretasikan menurut tabel diba'ah ini 7
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
12/35
12
Tabel Klasifikasi Evaluasi Fat Status ( Frisancho !""#)
Selain itu, untuk menghitung lemak tubuh di dua area, dapat digunakan
rumus sebagai berikut
a. %ada
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
13/35
13
Jawaban:
aka7
> median 9 00 D (1I6) E 2 9 1? >ari perhitungan diatas, maka ima mengalami kelebihan lemak.
2. 'a!st H!& %!r:um9eren:e Rat!" ;'HR<
8aist *ip 5ir#umferen#e Batio (8*B) adalah metode sederhana
untuk membedakan antara lemak bagian ba'ah tubuh (pinggul dan
bokong) dan lemak bagian atas tubuh (pinggang dan bagian perut). 8*B
merefleksikan distribusi dari jaringan lemak subkutan dan jaringan lemak
pada intra-abdominal. erat badan yang terkonsentrasi sekitar abdomen
sering disebut Japple shapeK sedangkan yang terkonsentrasi di sekitar
pinggul disebut Jpear shapeK.
Sumber7 edu#atioportal.#omE#imagesEmultimagesE=EappleL!sLpear.jpg
erbagai penelitian menunjukkan bah'a peningkatan 8*B
merupakan resiko terhadap penyakit kardio!askuler dan diabetes melitus.
enurut jorntorp (461), apabila rasio lingkar pinggang dan lingkar
pinggul laki-laki lebih dari ,0 dan untuk perempuan lebih dari 0,6 akan
meningkatkan risiko komplikasi penyakit kardio!askular dan penyakit
degeneratif lainnya.
alam beberapa kasus, orang dengan berat badan berlebih yang
terkonsentrasi pada abdomen memiliki resiko lebih tinggi terserang
penyakit jantung koroner dan diabetes dibandingkan dengan orang yang
berat badanya terkonsentrasi pada daerah pinggul dan paha. anyaknya
lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme,
http://educatioportal.com/cimages/multimages/16/apple_vs_pear.jpghttp://educatioportal.com/cimages/multimages/16/apple_vs_pear.jpg
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
14/35
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
15/35
15
men!ngkat men!ngkat
L!ngkar
&!nggang
M4 M02 M60 M66
'HR 0,4 0,6 0,4
8*B adalah suatu metode sederhana untuk mengetahui obesitas
sentral pada orang de'asa dengan mengukur distribusi jaringan lemak
pada tubuh terutama bagian pinggang dengan membandingkan antara
ukuran lingkar pinggang dibanding dengan lingkar perut. @besitas sentral
dianggap sebagai faktor risiko yang erat kaitannya dengan penyakit
degeneratif (Sirajuddin, 20).
&etika hanya menggunakan lingkar pinggang sebagai pemantau,
8*@ (446) menyarankan agar ambang batas untuk perempuan di ropa
60 #m dan untuk laki-laki 4 #m, sedangkan di "sia batas ba'ah 40 #m
pada laki-laki harus digunakan. apat dikatakan kelebihan lemak perut
apabila memenuhi 7
>en!s 8elam!n Ras 8aukas!a Ras As!a
Lak! Lak! ≥ 02 #m M 40 #m
Perem&uan ≥
66 #m M 60 #m
%"nt"h "al
• Abu "sih berusia 1 tahun dan memiliki lingkar pinggang 4 #m dan
lingkar pinggul 1= #m. tentukan status gizi ibu "sih.
$a'aban7
8*B 9 4 E 1= 9 0,6?1
8*B Abu Antan menunjukkan angka 0,6?1, ini berarti Abu "sih memiliki
resiko yang sangat tinggi untuk terkena penyakit degenaratif
3. M!#,u&&er,arm 9at area
id-upper-arm fat area adalah penampang lemak lengan atas yang
dihitung dari pertengahan lingkar lengan atas dan trisep. id-pper-"rm
3at "rea ini memberikan perkiraan total lemak tubuh yang lebih tepat
dibandingkan dengan pengukuran single skinfold pada area yang sama,
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
16/35
16
karena lebih berhubungan dengan total lemak tubuh. 5ara perhitungannya
adalah sebagai berikut7
) enghitung id-pper-"rm 3at "rea menggunakan rumus berikut7
&eterangan7 " 7 id-pper-"rm 3at "rea (mm2)
5 7 id-pper-"rm 5ir#umferen#e (mm)
S&3 7 +ri#eps skinfold thi#kness (mm)
2) *itung > median menggunakan referensi data :*":S, yang sesuai
dengan umur, jenis kelamin, dan median mid-upper-arm fat area.
Ta+el &ersent!l M!#,U&&er,Arm )at Area@
/) +entukan range persentil hasil perhitungan menggunakan
referensi data yang sama.
) 5ari "rm 3at AndeD ("3A) (> of fat in the upper arm) dari mid-
upper-arm fat area dan total arm area menggunakan persamaan
berikut7
FI =
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
17/35
17
&eterangan7
imana 5 9 mid-upper-arm #ir#umferen#e E "5 (mm)1) Setelah memperoleh nilai "3A, tentukan status far dari hasil
perhitungan tersebut menggunakan klasifikasi antropometri7
Ta+el 8ateg"r! tatus 8egemukan
%ateg"r$ Per:ent!le )at tatus
I
II
III
IF
F
0.0 1.0
1.0 1.0
1.0 61.0
61.0 41.0
40.0 00.0
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
18/35
18
engitung > ody 3at
+erdapat beberapa persamaan untuk menghitung > body fat, yaitu7
!r! ;1/41<
Br"Gek et al. ;1/43<
Rath+urn Pa:e ;1/-<
&etiga persamaan di atas menggunakan motode 2-#ompartment model.
ntuk melakukan pengukuran, dapat dipih satu diantara ketiga rumus diatas.
%ersamaan Siri (4=) berasumsi bah'a berat jenis lemak pada tubuh
adalah 0,400 gE## dan berat jenis fat-free body ,00 gE##. Sedangkan
persamaan rozek dan Bathburn and %a#e didasarkan atas konsep dari
referensi laki-laki dari berat jenis spesifik dan komposisi, dan menghindari
syarat dari penaksiran pada berat jenis dari massa bebas lemak.
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
19/35
19
erikut adalah beberapa formula menghitung > body fat dengan
menggunakan metode /-#ompartmen model dan -#omparment model7
3compartment model
!r! ;1/41<
L"hman ;1/4<
!compartment model
el!nger ;1/55<
8eterangan@
7 ody ensity
8 7 +otal ody 8ater
7 ineral (osseous and non osseous)
7 @sseous ineral
Ta+el Persamaan Regres! Untuk Mem&erk!rakan Lemak Tu+uh
=rang De?asa
Age
ranges
Eual!t!"n 9"r ?"men Age
ranges
Eual!t!"n 9"r men
15,1/ 9.=20-@.@=/0 D (logO)
?-4 9.14-@.@=?6 D (logO)
2,2/ 9.=/-@.@=/2 D (log
O)
20-24 9.144-@.@?? D (log
O)
3,3/ 9.22-@.@1 D (log
O)
/0-/4 9.2/-@.@=/2 D (log
O)
-,-/ 9.=20-@.@?00 D (log
O)
0-4 9.///-@.@=2 D (log
O)
* 9.?1-@.@??4 D (log 10I 9.=/4-@.@=1 D (log
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
20/35
20
O) O)
enghitung +otal ody 3at (3at 8eight)
ntuk mengetahui total berat bebas lemak
Setelah mengetahui total lemak dalam tubuh, maka dapat diinteprestasikan
kedalam tabel berikut7
Persentase tan#ar 6 lemak tu+uh untuk #e?asa
8las!9!kas! Lak!,lak! Perem&uan
F/>
@ptimal 6> - 1> /> - 2/>
Slightly o!erfat => - 20> 2> - 2?>
3at 2> - 2> 26> - /2>
@bese (o!erfat) H21> H//>
Sumber7 Sirajudin, 202.
%"nt"h s"al
Seorang 8anita berusia /0 tahun dan berat badan 1/ kg memiliki tebal
lemak triseps ? mm. erapa total berat lemak tubuhnya, dan bagaimana
interpretasinya
@P :SA+P ()9 # m D (log skinfold)
ntuk nilai # dan m dilihat pada tabel urnin $NG", 8omersley $ (4?)
ntuk nilai # 9 ,?=
ntuk nilai m9 0,0=6=
9 ,?= 0,0=6= D (log ?)
9 ,?= 0,0=6= D ,2/0
9 ,?= 0,06
9 ,0//2
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
21/35
21
( Siri ) > fat 9 9 ( - ,10 ) D 00 >
9 0,/ D 00 > 9 /0 >
erdasarkan hasil persentase lemak, dapat diinterpretasikan bah'a 'anita
tersebut termasuk dalam kategori fat.
Ba$! #an anak us!a - 11 tahun
%ada dasarnya perhitungan pada bayi dan anak usia tahun itu
sama dengan orang de'asa. apat menggunakan single skinfold atau
multiple skinfold. an setelah pengukuran skinfold thi#knes, hasilnya bisa
digunakan untuk menghitung persentase median sesuai dengan skinfold
yang digunakan menggunakan rumus yang telah ada di atas. an
kemudian hasil persentase median tersebut dapat kita interpretasikan
kedalam tabel berikut 7
Tabel Klasifikasi Evaluasi Fat Status ( Frisancho !""# )
:amun, pada bayi diba'ah tahun sebaiknya tidak menggunakan
pengukuran skinfold, karena pengukuran skinfold dapat menyakiti bayi
tersebut.ntuk bayi kurang dari tahun sebaiknya digunakan A" ( $ioelectrical
%mpedance &ssay), Q" ( '-ay spechtrophometry), atau alat yang tidak perlu
men#ubit bayi. $ika menggunakan alat tersebut akan lebih mahal tetapi akan
sangat mudah.
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
22/35
22
Sedangkan untuk anak usia tahun ada rumus tersendiri untuk
mengestimasi jumlah lemak tubuh. Slaughter et al. dan Goran et al. menggunakan
rumus untuk menghitung fat mass pada anak yaitu 7
)M ;kg< ( 3 +"#$ ?e!ght * ;3 tr!:e&s< * ;5 gen#er<
*;1 etn!:h!t$< , /-2
&eterangan 7
- Gender 9 untuk laki-laki, 2 untuk perempuan
- tni#hity ( untuk 5au#asians, 2 untuk "fri#an-"meri#ans
2.2.2 Assessment "9 9at,9ree mass
1. M!# u&&er arm :!r:um9eren:e ;MUA%< C L!ngkar lengan atas ;L!La<
%engukuran
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
23/35
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
24/35
24
Ta+el 8ateg"r! tatus 8egemukan
8ateg"r! Persent!l tatus 8egemukan
I
II
III
IF
F
0.0 1.0
1.0 1.0
1.0 61.0
61.0 40.0
40.0 00.0
&urus sekali
ba'ah normal :ormal
i atas normal
&elebihan lemak
Ta+el Baku &engukuran L!LA
%enentuan status gizi,dengan memakai
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
25/35
25
N"rmal 2,1 #m
Sumber7 Sirajuddin, 202.
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
26/35
26
K 6 Gizi aik
51 6 Gizi &urang
56 Gizi uruk
um+er @ dalam buku "pli#ation of 5lini#al :utrition
Ta+el tan#ar Baku L!ngkar Lengan Atas ;L!La< Menurut Umur
Sumber7 %edoman Bingkas %engukuran "ntropometri, hlm. 6
0ra9!k L!La untuk Bal!ta +er#asarkan ,s:"re
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
27/35
27
Inter&retas! gra9!k #! atas @
Gizi uruk 7 F - / S
Gizi &urang 7 F -2 S sEd H -/ S
Gizi aik 7 H -2 S sEd R I2S
@!er'eight 7 M I2S sEd R I/S
@besitas 7 M I/S
alam menentukan
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
28/35
28
b) "lat ukurnya relati!e murah, sederhana, ringan, bisa dibuat sendiri,
bisa dilakukan oleh kader posyandu dapat melakukannya
#) apat digunakan oleh yang tidak bisa memba#a dan menulis,
dengan memberi kode 'arna untuk menentukan tingkat keadaan
gizi
&ekurangan pengukuran a?a+ @
> median 9 00 obser!ed arm #ir#umferen#e
edian arm #ir#. for age and seD
9 00 210 E 2=6
9 4/,26 >
ari perhitungan tersebut didapat > median Santi sebesar 4/,26>
sehingga dapat diinterpretasikan status gizi Santi adalah normal.
2. M!# u&&er arm mus:le :!r:um9eren:e ;MUAM%< C L!ngkar =t"t
Lengan Atas ;L=LA<
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
29/35
29
energi protein karena ukuran massa otot menggambarkan indeks #adangan
protein.
ntuk menghitung
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
30/35
30
:ilai :ormal bagi penduduk Andonesia belum ada sampai saat ini.
agi orang &aukasian (kulit putih), nilai normalnya7 40> standar 9 22,6
#m untuk laki-laki, 20,4 #m untuk 'anita. (*artono, "ndry. 200=)
%"nt"h "al
Seorang 'anita berumur 20 tahun dengan ketebalan trisep 2 mm dan
"5 2/1 mm. erapakah prosentase "5 'anita tersebut
agaimana mus#le status 'anita tersebut
MUAM% ( MUA% ;mm< ; Tr!:e&s k!n9"l# ;mm< <
9 2/1 ( /, D 2 ) 9 2/1 ?1,/= 9 14,= mm
> median 9 9 9
??,2 >
Sehingga dapat disimpulkan bah'a 'anita tersebut mus#le statusnya
a!erage atau rata-rata.
3. M!# u&&er arm mus:le area ;AMA<
id upper arm mus#le area ("") dapat digunakan untuk
menghitung dan mengestimasi #adangan protein dalam tubuh. %erhitungan
"" diperoleh dari hasil pengukuran "5 dan hasil pengukuran
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
31/35
31
tri#eps skinfold. "" dinilai dan diangap lebih baik dari pada "5 dan
"5.
ntuk menghitung "" digunakan rumus sebagai berikut7
&eterangan 7 "5 7 mid-upper-arm #ir#umferen#e (mm)
+S3 7 +ri#eps Skinfold +hi#kness (mm)
ntuk menghitung persentase median digunakan rumus sebagai berikut
Tabel Persentil Tabel AMA Berdasarkan Usia dan Kelamin
( Gibson, 1993 )
Setelah itu, interpretasikan dalam tabel klasifikasi.
Tabel Klasifkasi dan Evaluasi Muscle Status ( Frisancho, 199 !
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
32/35
32
%"nt"h s"al
Seorang remaja putri berusia ? tahun memiliki tebal trisep sebesar 2/ mm dan
"5 sebesar 2? #m. erapakah "" remaja tersebut
AMA ( ( 9 9
/,0
-. %"rre:te# m!# u&&er arm mus:le area ;:AMA<
5orre#ted mid upper arm mus#le area (#"") digunakan untuk
mengkoreksi perhitungan mid upper arm mus#le. %erhitungan ini tidak
#o#ok digunakan untuk mendeteksi perubahan ke#il pada area otot lengan
atas yang biasanya mengikuti bantuan perbaikan gizi maupun kekurangan
asupan gizi. erikut ini adalah alternatif perhitungan untuk menghitung
absolute bone-free arm mus#le area7
c&*& , (laki-laki )
c&*& , (perempuan )
#"" 9 #orre#ted mid-upper-arm mus#le area (#m)
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
33/35
33
&esalahan dari penghitungan #"" ini adalah sekitar 1-4 >.
Sedangkan untuk memprediksi total body mus#le mass digunakan
persamaan7
T"tal +"#$ mus:le mass ;kg< ( he!ght ;:m< ;24- * ;2/
:AMA
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
34/35
34
BAB III
PENUTUP
3.1 8es!m&ulan
ody #omposition atau komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh
bagian tubuh yang terdiri dari jaringan lemak dan jaringan bebas lemak di
dalam tubuh. etode e!aluasi komposisi tubuh ada tiga yaitu t'o
#ompartment model, three #ompartment model, dan four #ompartment
model. %engukuran komposisi tubuh dibagi menjadi fat mass dan fat free
mass. !aluasi dan interpretasi status gizi serta tingkat resikonya terhadap
penyakit dengan #ara menggunakan rumus yang telah ditetapkan dan dilihat
pada tabel #ut-off dan tabel klasifikasi antropomeri. %erhitungan komposisi
tubuh dapat dilakukan dengan metode single skinfold, multiple skinfold,
8*B, dan mid-upper-arm fat area. Sedangkan pada perhitungan fat free
mass, dapat dilakukan dengan "5, "5, dan mid-upper-mus#le
area.
3.2 aran
ntuk mengukur komposisi tubuh diperlukan ketelitian tinggi
sehingga perlu dilakukan berulang-ulang. alam menge!aluasi data,
diperlukan pemahaman yang benar tentang #ut off dan masing-masing
bagian yang dihitung. iperlukan pelatihan bagi petugas tentang #ara
menge!aluasi dan menginterpretasikan data untuk menghindari bias.
Sebaiknya menggunakan baku rujukan terbaru dalam menge!aluasi dan
menginterpretasikan data, yaitu 8*@ "ntro 2001.
-
8/17/2019 evaluasi pengukuran antropo
35/35
Da9tar Pustaka
Supariasa, A e'a :.T akri, a#hyarT 3ajar, Abnu. 2002. enilaian Status i/i.
$akarta7 G5.
Gibson B.S. 44/. utritional &ssessment & 0aboratory *anual @Dford
ni!ersity%ress, :e' Pork, hlm. =?-02.
8*@. 2006. 1aist Circumference and 1aist23ip Circumference.
'h;libdo#.'ho.int (diakses ei 20= pukul 20.02)
3risan#ho, ".B. 440. &nthropometric Standards for the &ssessment of ro4thand utritional Status.i#higan7 ni!ersity of i#higan %ress
Sirajuddin, Saifuddin. 20. enuntun raktikum enilaian Status i/i Secara
$iokimia dan &ntropometri. akassar7 ni!ersitas *asanuddin.
8illiam,