fraktur colles ifa

4
FRAKTUR COLLES Zahrifa Riandani Putri 09/289405/KU/13455 082138918809 1. Definisi Fraktur Colles adalah fraktur metafisis distal radius yang sudah mengalami osteoporosis, garis fraktur transversal, komplit, jaraknya 2-2,5cm proximal garis sendi, bagian distal beranjak ke dorsal dan angulasi ke radial serta fraktur avulsi dari processus styloideus ulna (Abraham Colles, 1914) 2. Patofisiologi Fraktur Colles dapat timbul setelah penderita terjatuh dengan tangan posisi terkadang dan meyangga badan (Appley, 1995 ; Salter, 1981). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi). Pada saat terjatuh sebagian energi yang timbul diserap oleh jaringan lunak dan persendian tangan, kemudian diteruskan ke distal radius, hingga dapat menimbulkan patah tulang pada daerah yang lemah yaitu antara batas tulang kortikal dan tulang spongiosa. Apabila tulang hidup normal mendapat tekanan yang berlebihan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan tersebut

Upload: zahrifa-riandani-putri

Post on 15-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

fraktur colles

TRANSCRIPT

FRAKTUR COLLESZahrifa Riandani Putri09/289405/KU/13455082138918809

1. Definisi Fraktur Colles adalah fraktur metafisis distal radius yang sudah mengalami osteoporosis, garis fraktur transversal, komplit, jaraknya 2-2,5cm proximal garis sendi, bagian distal beranjak ke dorsal dan angulasi ke radial serta fraktur avulsi dari processus styloideus ulna (Abraham Colles, 1914)2. PatofisiologiFraktur Colles dapat timbul setelah penderita terjatuh dengan tangan posisi terkadang dan meyangga badan (Appley, 1995 ; Salter, 1981). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi). Pada saat terjatuh sebagian energi yang timbul diserap oleh jaringan lunak dan persendian tangan, kemudian diteruskan ke distal radius, hingga dapat menimbulkan patah tulang pada daerah yang lemah yaitu antara batas tulang kortikal dan tulang spongiosa.Apabila tulang hidup normal mendapat tekanan yang berlebihan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan tersebut mengakibatkan jaringan tidak mampu menahan kekuatan yang mengenainya. Maka tulang menjadi patah sehingga tulang yang mengalami fraktur akan terjadi perubahan posisi tulang, kerusakan hebat pada struktur jaringan lunak dan jaringan disekitarnya yaitu ligament, otot, tendon, pembuluh darah dan persyarafan yang mengelilinginya (Long, B.C, 1996). Periosteum akan terkelupas dari tulang dan robek dari sisi yang berlawanan pada tempat terjadinya trauma. Ruptur pembuluh darah didalam fraktur, maka akan timbul nyeri. Tulang pada permukaan fraktur yang tidak mendapat persediaan darah akan mati sepanjang satu atau dua millimeter.Setelah fraktur lengkap, fragmen-fragmen biasanya akan bergeser, sebagian oleh karena kekuatan cidera dan bisa juga gaya berat dan tarikan otot yang melekat. Fraktur dapat tertarik dan terpisah atau dapat tumpang tindih akibat spasme otot, sehingga terjadi pemendekkan tulang (Apley, 1995), dan akan menimbulkan derik atau krepitasi karena adanya gesekan antara fragmen tulang yang patah (Long, B.C, 1996).

3. Manifestasi klinisTerdapat :-Pembengkakan pada pergelangan tangan jika fraktur berat karena terjadi extra vasasi darah -Nyeri pada pergerakan atau penekanan-Terbatasnya gerakan sendi pergelangan tangan-Deformitas yang menyerupai garpu, dikenal sebagai dinner fork deformity (dimana bagian distal fragmen fraktur beranjak ke arah dorsal dan radial, bagian distal ulna menonjol ke arah volar, sementara tangan biasanya dalam posisi pronasi)4. Pemeriksaan Radiologi yang dimintaFoto polos antebrachii AP lateral5. Temuan Radiologis Fraktur distal radius dengan garis patah transversal, 2 cm distal dari radius Prosesus styloid ulnaris biasanya avulsi Lebih sering stabil, yang ditandai dengan hanya terdapat 1 garis patahan transversal, namun dapat juga tidak stabil, terdapat banyak garis patahan (kominutif) dan crushing dari tulang cancellous

b. Gambar 2) Fraktur distal radius dengan garis patah transversal, 2 cm distal dari radius. Lebih sering stabil, yang ditandai dengan hanya terdapat 1 garis patahan transversal,1) Prosesus styloid ulnaris biasanya avulsi

3

3) Namun dapat juga tidak stabil, terdapat banyak garis patahan (kominutif) dan crushing dari tulang cancellous