gender bidang pendidikan

60
KONDISI DAN ARAH PROGRAM KONDISI DAN ARAH PROGRAM PENGARUSUTAMAAN GENDER PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN BIDANG PENDIDIKAN Disampaikan : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG , 25 MARET 2011

Upload: rahman-galih

Post on 11-Aug-2015

284 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gender Bidang Pendidikan

KONDISI DAN ARAH KONDISI DAN ARAH PROGRAM PROGRAM

PENGARUSUTAMAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG GENDER BIDANG

PENDIDIKAN PENDIDIKAN Disampaikan :

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB)

PROVINSI JAWA TENGAH

SEMARANG , 25 MARET 2011

Page 2: Gender Bidang Pendidikan

APA ITUAPA ITU

GENDERGENDER

MENGAPA GENDER DAN BAGAIMANA GENDERMENGAPA GENDER DAN BAGAIMANA GENDER

Page 3: Gender Bidang Pendidikan

Bicara tentang GENDER

Berarti BICARA Tentang

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Bicara tentang GENDER Sering dirancukan dengan bicara tentang PEREMPUAN

Page 4: Gender Bidang Pendidikan

SEX JENIS KELAMIN

PENSIFATAN/PEMBAGIAN DUA JENIS PENSIFATAN/PEMBAGIAN DUA JENIS KELAMIN MANUSIA YG DITENTUKANKELAMIN MANUSIA YG DITENTUKANSECARA BIOLOGIS, MELEKAT PD JENIS SECARA BIOLOGIS, MELEKAT PD JENIS KELAMIN TTT – KODRAT TUHANKELAMIN TTT – KODRAT TUHANLAKI-LAKI PUNYA PENIS, KALAMENJING, LAKI-LAKI PUNYA PENIS, KALAMENJING, MEMPRODUKSI SPERMA PEREMPUAN MEMPRODUKSI SPERMA PEREMPUAN PUNYA VAGINA, RAHIM, SALURAN PUNYA VAGINA, RAHIM, SALURAN MELAHIRKAN, INDUNG TELUR, ALAT MELAHIRKAN, INDUNG TELUR, ALAT MENYUSUIMENYUSUI

SSIFAT YG MELEKAT PD L/P, YG DIKONSTRUKSIKAN SECARA IFAT YG MELEKAT PD L/P, YG DIKONSTRUKSIKAN SECARA SOSIAL DAN KULTURAL PEMBAGIAN PERAN DAN SOSIAL DAN KULTURAL PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB L/P YG DITETAPKAN OLEH MASYARAKAT TANGGUNGJAWAB L/P YG DITETAPKAN OLEH MASYARAKAT MAUPUN BUDAYAMAUPUN BUDAYA

I. PENGERTIAN

Page 5: Gender Bidang Pendidikan

KONSEPGENDER

BERKAITAN:KEKUASAAN, RASRELASI, KELAS, STRUKTUR, ETNISBUDAYAYANG MENGATURHUBUNGAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

REPRODUKTIF

PRODUKTIF

DOMESTIK

PUBLIK

SOSIAL

1. SUBORDINASI2. KEKERASAN3. STEREOTIPE4. BEBAN GANDA5. MARGINALISA SI

PERAN GENDER

KETIDAKADILANGENDER

PEREMPUAN

LAKI-LAKI

Page 6: Gender Bidang Pendidikan

INPRES No. 9 Tahun 2000INPRES No. 9 Tahun 2000tentang PENGARUSUTAMAAN GENDER DLM PEMBANGUNAN NASIONALtentang PENGARUSUTAMAAN GENDER DLM PEMBANGUNAN NASIONAL

SELURUH DEP. MAUPUN LEMBAGA PEMERINTAH NON DEP. DI SELURUH DEP. MAUPUN LEMBAGA PEMERINTAH NON DEP. DI PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI MAUPUN KAB / KOTA HARUS PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI MAUPUN KAB / KOTA HARUS MELAKUKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER MELAKUKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER

PENGERTIAN:STRATEGI UNTUK MEWUJUDKAN KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN, DIMANA ASPEK GENDER TERINTEGRASI DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PROGRAMDAN KEGIATAN MELALUI PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI.

MENCAPAI KESETARAANDAN KEADILAN GENDER(KKG):

SUATU KONDISI DI MANA PORSI DAN SIKLUS SOSIALPEREMPUAN DAN LAKI-LAKI, SETARA, SERASI, SEIMBANG, DAN HARMONIS

Page 7: Gender Bidang Pendidikan

SETIAP PEMBEDAAN ATAU PEMBATASAN YG DIBUATSETIAP PEMBEDAAN ATAU PEMBATASAN YG DIBUATATAS DASAR JENIS KELAMIN, YG BERPENGARUH ATAUATAS DASAR JENIS KELAMIN, YG BERPENGARUH ATAUBERTUJUAN UNTUK MENGURANGI / MENGHAPUSBERTUJUAN UNTUK MENGURANGI / MENGHAPUSPENGAKUAN, PENIKMATAN, ATAU PENGGUNAAN HAMPENGAKUAN, PENIKMATAN, ATAU PENGGUNAAN HAMDI SEGALA BIDANGDI SEGALA BIDANG

KETIDAKADILAN GENDER DISKRIMINASI

UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TH 1984 TENTANG KONVENSI MENGENAI PENGHAPUSAN DISKRIMINASI

TERHADAP PEREMPUAN

BERBAGAI KETIDAKADILAN YANG BERSUMBER PADA KEYAKINANGENDER

Page 8: Gender Bidang Pendidikan

SIKAP DAN TINDAKAN MASY YANGMENEMPATKAN PEREMPUAN PADA POSISI LEBIH RENDAH DARI LAKI-LAKI

SUBORDINASI (PENOMORDUAAN)

MARGINALISASII (PEMISKINAN)

SUATU PROSES PENYISIHAN YANG MENGAKIBATKAN KEMISKINAN BAGI PEREMPUAN

STEREOTIPE PELABELAN NEGATIF

SUATU SIKAP NEGATIF MASYARAKAT TERHADAP PEREMPUAN YANG MEMBUAT POSISI PEREMPUAN SELALU PADA PIHAK YANG DIRUGIKAN

BEBAN GANDAPEMBAGIAN TUGAS YG MEMBERATKAN SALAH SATU JNS KELAMIN

Page 9: Gender Bidang Pendidikan

KONDISI PEREMPUAN LOKAL DAN GLOBAL

12AREA KRITIS

1. GENDER + KEMISKINAN2. GENDER + KESEHATAN3. GENDER + PENDIDIKAN4. GENDER + POLITIK5. KEKERASAN GENDER6. GENDER + HUKUM HAM7. GENDER+ LINGK. HIDUP8. GENDER+ EKONOMI9. GENDER+ MEDIA10.ANAK PEREMPUAN11.MEKANISM KEMAJUAM PRP12.PRP DLM SITUASI KONFLIK

II. IDENTIFIKASI KONDISI PEREMPUAN DI JAWA TENGAH

Page 10: Gender Bidang Pendidikan

HDI (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) /

IPM (INDEKS PEMBANGUNAN

MANUSIA)

GDI (GENDER DEVELOPMENT INDEX)/ IPG

(INDEKS PEMBANGUNAN GENDER)

GEM (GENDER EMPOWERMENT MEASURE)/ IDG

(INDEKS PEMBERDAYAAN

GENDER)

1. USIA HARAPAN HIDUP

2. MELEK HURUF

3. RATA-RATA LAMA SEKOLAH

4. AKSES PADA PEKERJAAN

1. USIA HARAPAN HIDUP PRP DAN LAKI-LAKI

2. MELEK HURUF PRP + LAKI-LAKI

3. RATA-RATA LAMA SEKOLAH PRP + LAKI-LAKI

4. AKSES PRP + LAKI-LAKI PD PEKERJAAN

1. PEREMPUAN DI PARLEMEN

2. PRP PEKERJA PROFESIONAL,KEPEMIMPIN AN, TEKNISI DAN KETATALAKSANA AN

3. PRP DAN ANGKATAN KERJA

4. UPAH NON PERTANIAN PRP + LAKI-LAKI

10

Page 11: Gender Bidang Pendidikan

DIY

SEMARANG

KAB.SEMARANG

CILACAP

SALATIGA

KENDALBATANG

DEMAK

KUDUS

PATI

REMBANG

BLORAGROBOGAN

SRAGEN

BOYOLALI

KLATEN SUKOHARJO

WONOGIRI

KARANGANYARSURAKARTA

MAGELANG

KAB.MAGELANG

TEMANGGUNG

WONOSOBO

B.NEGARA

PEKALONGAN

KAB.

PEKALONGAN

KAB. TEGAL

TEGALBREBES

BANYUMAS

KEBUMENPURWOREJO

PURBALINGGA

PEMALANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)KABUPATEN/KOTA IPMKOTA SURAKARTA 77,2KOTA SEMARANG 76,5KOTA MAGELANG 76,1KOTA SALATIGA 75,8

KOTA PEKALONGAN 73,5TEMANGGUNG 73,4

SEMARANG 73,3KOTA TEGAL 73,2SUKOHARJO 73,0

KLATEN 72,9PATI 72,3

KARANGANYAR 72,2KUDUS 72,0JEPARA 71,9

BANYUMAS 71,8DEMAK 71,6

PROV. JATENG 71,6MAGELANG 71,4PURWOREJO 71,3

REMBANG 71,1CILACAP 70,9

PURBALINGGA 70,9WONOGIRI 70,5

PEKALONGAN 70,3GROBOGAN 70,2KEBUMEN 70,2BOYOLALI 70,0

BLORA 69,6SRAGEN 69,6

WONOSOBO 69,5TEGAL 69,5

KENDAL 69,4BATANG 69,2

BANJARNEGARA 69,0PEMALANG 68,4

BREBES 67,1

DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG

DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG

Page 12: Gender Bidang Pendidikan

DIY

SEMARANG

KAB.SEMARANG

CILACAP

SALATIGA

KENDALBATANG

DEMAK

KUDUS

PATI

REMBANG

BLORAGROBOGAN

SRAGEN

BOYOLALI

KLATEN SUKOHARJO

WONOGIRI

KARANGANYAR

SURAKARTA

MAGELANG

KAB.MAGELANG

TEMANGGUNG

WONOSOBO

B.NEGARA

PEKALONGAN

KAB.

PEKALONGAN

KAB. TEGAL

TEGAL

BREBES

BANYUMAS

KEBUMEN PURWOREJO

PURBALINGGA

PEMALANG

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)

DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG

DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG

KABUPATEN/KOTA IPGKOTA SURAKARTA 74,90

KOTA SALATIGA 73,28KOTA MAGELANG 72,67

SEMARANG 72,58KOTA SEMARANG 70,73

TEMANGGUNG 70,68SUKOHARJO 70,09

KUDUS 69,62KARANGANYAR 68,17

MAGELANG 68,14KLATEN 68,12DEMAK 66,93

BOYOLALI 66,79WONOGIRI 65,07

SRAGEN 65,06JATENG 64,66

PURWOREJO 64,00KENDAL 63,96BLORA 63,73

REMBANG 63,61BANYUMAS 63,46

PATI 62,96KOTA PEKALONGAN 62,43

PEMALANG 61,88KOTA TEGAL 61,71

PURBALINGGA 61,35BATANG 58,83TEGAL 58,51

BANJARNEGARA 58,35CILACAP 57,55JEPARA 56,27

PEKALONGAN 55,89KEBUMEN 55,52

WONOSOBO 54,72GROBOGAN 54,34

BREBES 53,64

Page 13: Gender Bidang Pendidikan

DIY

SEMARANG

KAB.SEMARANG

CILACAP

SALATIGA

KENDALBATANG

DEMAK

KUDUS

PATI

REMBANG

BLORAGROBOGAN

SRAGEN

BOYOLALI

KLATENSUKOHARJO

WONOGIRI

KARANGANYAR

SURAKARTA

MAGELANG

KAB.MAGELANG

TEMANGGUNG

WONOSOBO

B.NEGARA

PEKALONGAN

KAB.

PEKALONGAN

KAB. TEGAL

TEGALBREBES

BANYUMAS

KEBUMENPURWOREJO

PURBALINGGA

PEMALANG

INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG) KABUPATEN/KOTA IDGKOTA MAGELANG 75,74KOTA SALATIGA 68,52

REMBANG 66,40KUDUS 65,89

PURBALINGGA 63,70KOTA SEMARANG 62,75

KARANGANYAR 62,73SUKOHARJO 62,59BANYUMAS 62,51

BLORA 62,49SRAGEN 62,40

KOTA TEGAL 62,08DEMAK 61,76

MAGELANG 60,77PEMALANG 60,38

PROV. JATENG 59,76KOTA SURAKARTA 59,60

KEBUMEN 58,38CILACAP 58,38

SEMARANG 58,31PURWOREJO 58,14

KENDAL 56,91GROBOGAN 55,61

KLATEN 55,28WONOGIRI 54,93

TEGAL 54,65KOTA PEKALONGAN 54,24

BATANG 54,11PEKALONGAN 54,00

BOYOLALI 53,75TEMANGGUNG 53,73BANJARNEGARA 50,83

PATI 50,61JEPARA 49,05BREBES 47,44

WONOSOBO 47,29DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG

DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG

Page 14: Gender Bidang Pendidikan

14

TARGET 2A:Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan,akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar

secara penuh.

TUJUAN 2 :

Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

Page 15: Gender Bidang Pendidikan

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH ( BP3AKB)

Page 16: Gender Bidang Pendidikan

16

Mon - EvPelaksanaanPerencanaan

PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN(INPRES 9 TAHUN 2000; PERMENDAGRI 15 TAHUN 2008;

PERMENDIKNAS 84 TAHUN 2008)

Strategi Mencapai Keadilan dan Kesetaraan Gender

Kebijakan/Program/Kegiatan Responsif Gender

Pendidikan responsif gender adalah Pendidikan yang memperhatikan perbedaan aspirasi, kebutuhan dan

pengalaman perempuan dan laki-laki dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat

pembangunan pendidikan secara adil dan setara

Page 17: Gender Bidang Pendidikan

1. Dengan mengintegrasikan aspirasi, kepentingan serta peranan laki-laki dan perempuan disegala aspek pembangunan pendidikan dengan memperhatikan kodrat, harkat dan martabat laki - laki & perempuan

2. Dicegah terjadinya kesenjangan hak, kedudukan,kemampuan & kesempatan antara laki-laki dan perempuan

Page 18: Gender Bidang Pendidikan

1. Kemajuan pembangunan manusia sedunia sangat beragam

2. Demikian juga pembangunan pendidikan yang menjadi salah satu “soko guru” (pilar utama) pembangunan manusia

3. 164 negara-negara sedunia sepakat untuk bersama-sama mengadakan pembangunan pendidikan

4. itu lahir pada pertemuan (April, 2000) di Dakar, Senegal

Page 19: Gender Bidang Pendidikan

Memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak memperoleh akses dan dapat menyelesaikan pendidikan sekolah dasar yang bermutu secara gratis (terutama perempuan, anak golongan minoritas dan anak-anak yang kurang beruntung).

Peningkatan sebesar 50% dari angka melek huruf orang dewasa (terutama perempuan) pada tahun 2015 dan akses yang sama terhadap pendidikan dasar dan pendidikan berkelanjutan bagi semua orang dewasa.

Penghapusan kesenjangan gender pada pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005 dan mencapai kesetaraan gender pada tahun 2015 dengan fokus pada akses dan prestasi yang sama pada pendidikan yang bermutu

Page 20: Gender Bidang Pendidikan

GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN

GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA

GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK

GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)

GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI TINGKAT GLOBAL

20

8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs

Page 21: Gender Bidang Pendidikan

I. TUJUAN PEMBANGUNANI. TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUMMILENIUM (MDGS)(MDGS)

Upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB. Diformulasikan pada UN Summit pada bulan September Tahun 2000 di New York, USA.

MDGs merupakan Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global.

MDGs berisi tujuan pembangunan yang mempunyai batas waktu dan target yang terukur untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan, perbaikan gizi, buta aksara, kesetaraan gender, kesehatan ibu dan anak, penyakit, penurunan kualitas lingkungan dan pengembangan kemitraan global untuk pembangunan.

Digunakan sebagai patokan untuk memantau kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh masing-masing negara maupun perbandingan secara global.

Page 22: Gender Bidang Pendidikan

22

TARGET 2A:Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan,akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar

secara penuh.

TUJUAN 2 :

Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua

PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

Page 23: Gender Bidang Pendidikan

Menjamin bahwa sampai tahun 2015, semua anak, laki-laki dan perempuan, dapat menyelesaikan sekolah dasar

Menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dasar dan lanjutan setidaknya pada tahun 2005 dan pada seluruh tingkat pendidikan tidak lebih dari tahun 2015

Page 24: Gender Bidang Pendidikan

VISI INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF

MISI MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU

MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF DENGAN

MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL

Page 25: Gender Bidang Pendidikan

1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini (PAUD), terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan tak beruntung;

2. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan yang sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik, mempunyai akses pada penyelesaian pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas yang baik;

3. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang ada pada program-program belajar dan keterampilan hidup yang sesuai;

4. Mencapai perbaikan 50 persen pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa

Page 26: Gender Bidang Pendidikan

1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang bermutu dan berwawasan gender bagi semua anak laki-laki dan perempuan

2. Peningkatan mutu dan relevansi ,menurunkan tingkat keaksaraan penduduk dewasa terutama penduduk perempuan melalui peningkatan kinerja pendidikan pada setiap jenjang pendidikan baik melalui pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah, pendidikan kesetaraan dan pendidikan keaksaraan fungsional bagi penduduk dewasa, dan

3. Governance dan Akuntabilitas,meningkatkan kemampuan kelembagaan pendidikan dalam mengelola dan mempromosikan pendidikan yang berwawasan gender

Page 27: Gender Bidang Pendidikan

PemegangKebijakan Pusat/ Prop/ Kab-Kota

Kebijakan Responsif

gender

KEADILAN DAN KESETARAAN

GENDER BIDANG PENDIDIKAN

Penerbit/ Penulis/

Satuan Pend/ Stakeholders.

PSBG, Panduan BA,Pengelolaan Satua Pend.

Responsif Gender

Perencana & Pengelola Program

Rencana &Program responsif gender

WORKSHOP, RTD, FGD

STUDI, WORKSHOP

PENG.MODEL

CAPACITY BUILDING

STUDI KEBIJAKAN/

KEMITRAAN PSW

PENGUATAN STAKEHOLDERS

DATA & WEBSITE

KEMITRAAN LSM

MEDIA KIE

LSM/ Org.Perempuan

PKBG/ Life Skills Perempuan

Masyarakat Berwawasan Gender

PT/ PSW

Analisis situasi/Profil Gender Pendidikan

Database/ Website Uploading

PositionPaper/

RAN - RAD

SISTEM PENDATAAN

SOSIALISASI

Page 28: Gender Bidang Pendidikan

1. Keberhasilan yang dicapai dalam pembangunan pendidikan responsif gender di Indonesia tidak terlepas dari peran Kelompok Kerja PUG Pendidikan Depdiknas yang terdiri dari berbagai kalangan di lingkungan Depdiknas maupun dari luar Depdiknas ( dalam hal ini: Bappenas, BPS, LIPI, Perguruan Tinggi, LSM, dan stakeholders lainnya)

2. Capacity building berkelanjutan yang dilakukan kepada para pengambil kebijakan di Pusat dan Daerah yang didukung dengn hasil studi kebijakan yang dilakukan melalui kemitraan dengan PSW/PT dirasakan dapat mempercepat peningkatan kesadaran kritis dan komitmen para pengambil kebijakan serta perencana program di Daerah.

Page 29: Gender Bidang Pendidikan

3. Kesadaran banyak pihak tentang pentingnya tersedia data terpilah pada setiap indikator pendidikan memungkinkan analisis gender dalam kerangka perencanaan program pembangunan pendidikan di semua unit kerja dan level pemerintahan.

4. Analysis Pathway sebagai suatu teknik analisis terbukti memberikan kemudahan kepada para perencana untuk mengintegrasikan analisis gender pada setiap kegiatan analisis untuk kepentingan perencanaan program.

5. Komunikasi yang intensif dalam kemitraan dengan LSM dan stakeholders pendidikan lainnya telah melahirkan sejumlah acuan dan best practice seperti: Model Pendidikan Adil Gender, Lensa Gender bidang Pendidikan, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender, Pendidikan Sekolah Berwawasan Gender, Life Skill Perempuan, Acuan Penyusunan Bahan Ajar Berwawasan Gender, dan sejumlah media sosialisasi PUG Pendidikan.

LANJUTAN

Page 30: Gender Bidang Pendidikan

1. Bagaimana menyediakan pelayanan pendidikan secara lebih merata, bermutu dan relevan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sehingga dapat diakses oleh penduduk Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki

2. Bagaimana upaya menurunkan tingkat keaksaraan penduduk yang kebanyakan jumlahnya adalah penduduk perempuan

3. Bagaimana meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi penduduk dewasa, baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan

4. Bagaimana mewujudkan pengelolaan pendidikan yang berwawasan gender pada setiap satuan pendidikan

Page 31: Gender Bidang Pendidikan

5. Bagaimana melakukan revisi terhadap semua muatan dan materi bahan ajar yang belum responsif gender pada semua jenjang dan jenis pendidikan,

6. Bagaimana pengembangan gender sebagai body of knowledge and science pada Perguaran Tingggi

7. Bagaimana dapat meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan pada setiap tingkat pemerintahan, termasuk lembaga PSW/PSG

8. Bagaimana mengembangkan model dan mekanisme pendidikan keluarga berwawasan kesetaraan dan keadilan gender (KKG)

LANJUTAN

Page 32: Gender Bidang Pendidikan

9. Bagaimana melakukan revisi terhadap semua muatan dan materi bahan ajar yang belum responsif gender pada semua jenjang dan jenis pendidikan,

10. Bagaimana pengembangan gender sebagai body of knowledge and science pada Perguaran Tingggi

11. Bagaimana dapat meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan pada setiap tingkat pemerintahan, termasuk lembaga PSW/PSG

12. Bagaimana mengembangkan model dan mekanisme pendidikan keluarga berwawasan kesetaraan dan keadilan gender (PKBG)

Page 33: Gender Bidang Pendidikan

A. PERSYARATAN Komitmen: terutama mulai dari pimpinan tertinggi sampai

satuan pendidikan Focal Point: dengan membentuk Kelompok Kerja PUG pada

tingkat Dept, Unit-unit Utama dan Dinas Pendidikan, yang merencanakan, melaksanakan dan mereview secara rutin isu gender dalam pendidikan

Data terpilah menurut jenis kelamin: diperlukan untuk analisis gender dan mengetahui ada tidaknya kesenjangan dan isu gender; dikumpulkan secara rutin (data kuantitatif dan/atau kualitatif)

Advokasi/sosialisasi/pelatihan gender: untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan gender dalam pendidikan

Analisis gender dalam pendidikan : melakukan analisis gender, yaitu Gender Analysis Pathway (GAP)

Gender masuk ke dalam indikator kinerja: agar keberhasilan/kegagalan pembangunan pendidikan dari aspek gendernya dapat diukur

Page 34: Gender Bidang Pendidikan

B. UKURAN KEBERHASILAN

1. Kebijakan/program/kegiatan pembangunan pendidikan berubah dari “netral dan/atau bias gender” menjadi “responsif gender”

2. Indikator kinerja pendidikan (terutama indikator input, proses, output dan outcome) menunjukkan adanya penurunan kesenjangan gender a.l., :a. Melek Aksarab. Angka Partisipasi (APK, APM dan APS untuk

setiap jenjang pendidikan)c. Proporsi jumlah siswa dan mahasiswa per jenjang, jenis, dan jurusand. Proporsi pendidik dan tenaga kependidikane. Bahan ajar yang responsif genderf. Nilai UN untuk semua mata pelajaran yang diujikan

Page 35: Gender Bidang Pendidikan

C. LANGKAH-LANGKAH1 Pastikan bahwa kebijakan pendidikan

adalah responsif gender dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan pengalaman, aspirasi, dan permasalahan yang dihadapi perempuan dan laki-laki .

2. Pastikan penjabaran kebijakan tersebut ke dalam program-program pembangunan pendidikan yang semakin responsif gender.

3. Pastikan penjabaran program-program tersebut ke dalam kegiatan pembangunan pendidikan serta alokasi anggaran yang responsif gender.

Page 36: Gender Bidang Pendidikan

PEMBANGUNAN PENDIDIKANNETRAL GENDER

AKIBATNYA?1. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI MEMPUNYAI AKSES YANG TIDAK SAMA PADA SUMBERDAYA PEND.2. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI TIDAK BERPARTISI SAMA DALAM PROSES PEMB. PEND,. & PENGAMBILAN KEPUTUSAN3. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI MEMPUNYAI KONTROL YANG BERBEDA PADA SUMBERDAYA PENDIDIKAN4. PEMBANGUNAN PEND. BERDAMPAK MANFAAT YANG BEDA BAGI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN BIAS GENDER

Page 37: Gender Bidang Pendidikan

SDM = wawasan, kesadaran, perilaku yang bias gender

37

Ketidak adilan gender = HAM

menghasilkan

menghasilkan

Page 38: Gender Bidang Pendidikan

38

Ketidak adilan gender = HAM

Keadilan & Kesetaraan Gender = HAM

(Gender Equity)

Gender Perencanaan + Mainstreaming

(Pengarusutamaan Gender)

Page 39: Gender Bidang Pendidikan

1. Menempatkan individu sbg manusia (laki & perempuan) seutuhnya hak dasar yang sama & harus dilindungi

2. Demokrasi partisipasi masyarakat sipil dalam proses pembangunan (termasuk akses untuk mengevaluasinya)

3. Fairness, justice, & equety (pemerataan, penegakan hukum, & kesetaraan)

39

Pemenuhan HAM manusia perempuan & laki-laki

Page 40: Gender Bidang Pendidikan

40

Mon - EvPelaksanaanPerencanaan

PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN(INPRES 9 TAHUN 2000; PERMENDAGRI 15 TAHUN 2008;

PERMENDIKNAS 84 TAHUN 2008)

Strategi Mencapai Keadilan dan Kesetaraan

Gender

Kebijakan/Program/Kegiatan Responsif Gender

Kebijakan yang memperhatikan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan kepentingan antara laki-laki dan

perempuan

Gambar 1: PUG Pendidikan

Page 41: Gender Bidang Pendidikan

1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta aklak mulia2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dgn tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan4. Tuntutan Pembangunan daerah dan nasional5. Tuntutan duntuan kerja6. Perkembangan ilmu pengetahuan,Teknologi dan seni

41

Page 42: Gender Bidang Pendidikan

7. Agama8. Dinamika perkembangan global9. Persatuan nasional dan nilai-nilai

kebangsaan10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat11.Kesetaraan Gender12. Karakteristik satuan pendidikan

42

Page 43: Gender Bidang Pendidikan

43

Merumusakan Kebutuhan gender (perempuan & laki-laki)

Melakukan Analisis Gender pada setiap Kebijakan dan Program

Mengidentifikasi kesenjangan gender

•Memetakan persoalan gender

•Menemukan akar persoalan gender

•Memetakan & mengintegrasikan kebutuhan gender

Melakukan Analisis Gender pada setiap Kebijakan dan Program

Mengidentifikasi kesenjangan gender

•Memetakan persoalan gender

•Menemukan akar persoalan gender

•Memetakan & mengintegrasikan kebutuhan gender

Membangun Keadilan & Kesetaraan Gender dlm pendidikan

PERLUASAN DAN PEMERATAAN

PENDIDIKAN

PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI

PENDIDIKAN

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Data Pilah GenderData Pilah Gender

Merumuskan Kebijakan, program, & monev

Page 44: Gender Bidang Pendidikan

44

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAKDAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) PROVINSI JAWA TENGAH

ALAMAT: JL. PAMULARSIH NO. 28 SEMARANGTELP : (024) 7602952 (HUNTING), FAX. 7622536EMAIL: [email protected]

Page 45: Gender Bidang Pendidikan
Page 46: Gender Bidang Pendidikan

Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng

46

Page 47: Gender Bidang Pendidikan

Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng

47

Page 48: Gender Bidang Pendidikan

Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng

48

Page 49: Gender Bidang Pendidikan

49

Page 50: Gender Bidang Pendidikan

Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng

50

Page 51: Gender Bidang Pendidikan
Page 52: Gender Bidang Pendidikan
Page 53: Gender Bidang Pendidikan

Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng

53

Page 54: Gender Bidang Pendidikan

54

Page 55: Gender Bidang Pendidikan
Page 56: Gender Bidang Pendidikan
Page 57: Gender Bidang Pendidikan

57

PEREMPUAN DAN ANAK

Page 58: Gender Bidang Pendidikan

58

Page 59: Gender Bidang Pendidikan
Page 60: Gender Bidang Pendidikan