gender bidang pendidikan
TRANSCRIPT
KONDISI DAN ARAH KONDISI DAN ARAH PROGRAM PROGRAM
PENGARUSUTAMAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG GENDER BIDANG
PENDIDIKAN PENDIDIKAN Disampaikan :
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB)
PROVINSI JAWA TENGAH
SEMARANG , 25 MARET 2011
APA ITUAPA ITU
GENDERGENDER
MENGAPA GENDER DAN BAGAIMANA GENDERMENGAPA GENDER DAN BAGAIMANA GENDER
Bicara tentang GENDER
Berarti BICARA Tentang
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Bicara tentang GENDER Sering dirancukan dengan bicara tentang PEREMPUAN
SEX JENIS KELAMIN
PENSIFATAN/PEMBAGIAN DUA JENIS PENSIFATAN/PEMBAGIAN DUA JENIS KELAMIN MANUSIA YG DITENTUKANKELAMIN MANUSIA YG DITENTUKANSECARA BIOLOGIS, MELEKAT PD JENIS SECARA BIOLOGIS, MELEKAT PD JENIS KELAMIN TTT – KODRAT TUHANKELAMIN TTT – KODRAT TUHANLAKI-LAKI PUNYA PENIS, KALAMENJING, LAKI-LAKI PUNYA PENIS, KALAMENJING, MEMPRODUKSI SPERMA PEREMPUAN MEMPRODUKSI SPERMA PEREMPUAN PUNYA VAGINA, RAHIM, SALURAN PUNYA VAGINA, RAHIM, SALURAN MELAHIRKAN, INDUNG TELUR, ALAT MELAHIRKAN, INDUNG TELUR, ALAT MENYUSUIMENYUSUI
SSIFAT YG MELEKAT PD L/P, YG DIKONSTRUKSIKAN SECARA IFAT YG MELEKAT PD L/P, YG DIKONSTRUKSIKAN SECARA SOSIAL DAN KULTURAL PEMBAGIAN PERAN DAN SOSIAL DAN KULTURAL PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB L/P YG DITETAPKAN OLEH MASYARAKAT TANGGUNGJAWAB L/P YG DITETAPKAN OLEH MASYARAKAT MAUPUN BUDAYAMAUPUN BUDAYA
I. PENGERTIAN
KONSEPGENDER
BERKAITAN:KEKUASAAN, RASRELASI, KELAS, STRUKTUR, ETNISBUDAYAYANG MENGATURHUBUNGAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
REPRODUKTIF
PRODUKTIF
DOMESTIK
PUBLIK
SOSIAL
1. SUBORDINASI2. KEKERASAN3. STEREOTIPE4. BEBAN GANDA5. MARGINALISA SI
PERAN GENDER
KETIDAKADILANGENDER
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
INPRES No. 9 Tahun 2000INPRES No. 9 Tahun 2000tentang PENGARUSUTAMAAN GENDER DLM PEMBANGUNAN NASIONALtentang PENGARUSUTAMAAN GENDER DLM PEMBANGUNAN NASIONAL
SELURUH DEP. MAUPUN LEMBAGA PEMERINTAH NON DEP. DI SELURUH DEP. MAUPUN LEMBAGA PEMERINTAH NON DEP. DI PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI MAUPUN KAB / KOTA HARUS PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI MAUPUN KAB / KOTA HARUS MELAKUKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER MELAKUKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER
PENGERTIAN:STRATEGI UNTUK MEWUJUDKAN KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN, DIMANA ASPEK GENDER TERINTEGRASI DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PROGRAMDAN KEGIATAN MELALUI PERENCANAAN, PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI.
MENCAPAI KESETARAANDAN KEADILAN GENDER(KKG):
SUATU KONDISI DI MANA PORSI DAN SIKLUS SOSIALPEREMPUAN DAN LAKI-LAKI, SETARA, SERASI, SEIMBANG, DAN HARMONIS
SETIAP PEMBEDAAN ATAU PEMBATASAN YG DIBUATSETIAP PEMBEDAAN ATAU PEMBATASAN YG DIBUATATAS DASAR JENIS KELAMIN, YG BERPENGARUH ATAUATAS DASAR JENIS KELAMIN, YG BERPENGARUH ATAUBERTUJUAN UNTUK MENGURANGI / MENGHAPUSBERTUJUAN UNTUK MENGURANGI / MENGHAPUSPENGAKUAN, PENIKMATAN, ATAU PENGGUNAAN HAMPENGAKUAN, PENIKMATAN, ATAU PENGGUNAAN HAMDI SEGALA BIDANGDI SEGALA BIDANG
KETIDAKADILAN GENDER DISKRIMINASI
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TH 1984 TENTANG KONVENSI MENGENAI PENGHAPUSAN DISKRIMINASI
TERHADAP PEREMPUAN
BERBAGAI KETIDAKADILAN YANG BERSUMBER PADA KEYAKINANGENDER
SIKAP DAN TINDAKAN MASY YANGMENEMPATKAN PEREMPUAN PADA POSISI LEBIH RENDAH DARI LAKI-LAKI
SUBORDINASI (PENOMORDUAAN)
MARGINALISASII (PEMISKINAN)
SUATU PROSES PENYISIHAN YANG MENGAKIBATKAN KEMISKINAN BAGI PEREMPUAN
STEREOTIPE PELABELAN NEGATIF
SUATU SIKAP NEGATIF MASYARAKAT TERHADAP PEREMPUAN YANG MEMBUAT POSISI PEREMPUAN SELALU PADA PIHAK YANG DIRUGIKAN
BEBAN GANDAPEMBAGIAN TUGAS YG MEMBERATKAN SALAH SATU JNS KELAMIN
KONDISI PEREMPUAN LOKAL DAN GLOBAL
12AREA KRITIS
1. GENDER + KEMISKINAN2. GENDER + KESEHATAN3. GENDER + PENDIDIKAN4. GENDER + POLITIK5. KEKERASAN GENDER6. GENDER + HUKUM HAM7. GENDER+ LINGK. HIDUP8. GENDER+ EKONOMI9. GENDER+ MEDIA10.ANAK PEREMPUAN11.MEKANISM KEMAJUAM PRP12.PRP DLM SITUASI KONFLIK
II. IDENTIFIKASI KONDISI PEREMPUAN DI JAWA TENGAH
HDI (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) /
IPM (INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA)
GDI (GENDER DEVELOPMENT INDEX)/ IPG
(INDEKS PEMBANGUNAN GENDER)
GEM (GENDER EMPOWERMENT MEASURE)/ IDG
(INDEKS PEMBERDAYAAN
GENDER)
1. USIA HARAPAN HIDUP
2. MELEK HURUF
3. RATA-RATA LAMA SEKOLAH
4. AKSES PADA PEKERJAAN
1. USIA HARAPAN HIDUP PRP DAN LAKI-LAKI
2. MELEK HURUF PRP + LAKI-LAKI
3. RATA-RATA LAMA SEKOLAH PRP + LAKI-LAKI
4. AKSES PRP + LAKI-LAKI PD PEKERJAAN
1. PEREMPUAN DI PARLEMEN
2. PRP PEKERJA PROFESIONAL,KEPEMIMPIN AN, TEKNISI DAN KETATALAKSANA AN
3. PRP DAN ANGKATAN KERJA
4. UPAH NON PERTANIAN PRP + LAKI-LAKI
10
DIY
SEMARANG
KAB.SEMARANG
CILACAP
SALATIGA
KENDALBATANG
DEMAK
KUDUS
PATI
REMBANG
BLORAGROBOGAN
SRAGEN
BOYOLALI
KLATEN SUKOHARJO
WONOGIRI
KARANGANYARSURAKARTA
MAGELANG
KAB.MAGELANG
TEMANGGUNG
WONOSOBO
B.NEGARA
PEKALONGAN
KAB.
PEKALONGAN
KAB. TEGAL
TEGALBREBES
BANYUMAS
KEBUMENPURWOREJO
PURBALINGGA
PEMALANG
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)KABUPATEN/KOTA IPMKOTA SURAKARTA 77,2KOTA SEMARANG 76,5KOTA MAGELANG 76,1KOTA SALATIGA 75,8
KOTA PEKALONGAN 73,5TEMANGGUNG 73,4
SEMARANG 73,3KOTA TEGAL 73,2SUKOHARJO 73,0
KLATEN 72,9PATI 72,3
KARANGANYAR 72,2KUDUS 72,0JEPARA 71,9
BANYUMAS 71,8DEMAK 71,6
PROV. JATENG 71,6MAGELANG 71,4PURWOREJO 71,3
REMBANG 71,1CILACAP 70,9
PURBALINGGA 70,9WONOGIRI 70,5
PEKALONGAN 70,3GROBOGAN 70,2KEBUMEN 70,2BOYOLALI 70,0
BLORA 69,6SRAGEN 69,6
WONOSOBO 69,5TEGAL 69,5
KENDAL 69,4BATANG 69,2
BANJARNEGARA 69,0PEMALANG 68,4
BREBES 67,1
DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG
DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG
DIY
SEMARANG
KAB.SEMARANG
CILACAP
SALATIGA
KENDALBATANG
DEMAK
KUDUS
PATI
REMBANG
BLORAGROBOGAN
SRAGEN
BOYOLALI
KLATEN SUKOHARJO
WONOGIRI
KARANGANYAR
SURAKARTA
MAGELANG
KAB.MAGELANG
TEMANGGUNG
WONOSOBO
B.NEGARA
PEKALONGAN
KAB.
PEKALONGAN
KAB. TEGAL
TEGAL
BREBES
BANYUMAS
KEBUMEN PURWOREJO
PURBALINGGA
PEMALANG
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER (IPG)
DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG
DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG
KABUPATEN/KOTA IPGKOTA SURAKARTA 74,90
KOTA SALATIGA 73,28KOTA MAGELANG 72,67
SEMARANG 72,58KOTA SEMARANG 70,73
TEMANGGUNG 70,68SUKOHARJO 70,09
KUDUS 69,62KARANGANYAR 68,17
MAGELANG 68,14KLATEN 68,12DEMAK 66,93
BOYOLALI 66,79WONOGIRI 65,07
SRAGEN 65,06JATENG 64,66
PURWOREJO 64,00KENDAL 63,96BLORA 63,73
REMBANG 63,61BANYUMAS 63,46
PATI 62,96KOTA PEKALONGAN 62,43
PEMALANG 61,88KOTA TEGAL 61,71
PURBALINGGA 61,35BATANG 58,83TEGAL 58,51
BANJARNEGARA 58,35CILACAP 57,55JEPARA 56,27
PEKALONGAN 55,89KEBUMEN 55,52
WONOSOBO 54,72GROBOGAN 54,34
BREBES 53,64
DIY
SEMARANG
KAB.SEMARANG
CILACAP
SALATIGA
KENDALBATANG
DEMAK
KUDUS
PATI
REMBANG
BLORAGROBOGAN
SRAGEN
BOYOLALI
KLATENSUKOHARJO
WONOGIRI
KARANGANYAR
SURAKARTA
MAGELANG
KAB.MAGELANG
TEMANGGUNG
WONOSOBO
B.NEGARA
PEKALONGAN
KAB.
PEKALONGAN
KAB. TEGAL
TEGALBREBES
BANYUMAS
KEBUMENPURWOREJO
PURBALINGGA
PEMALANG
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER (IDG) KABUPATEN/KOTA IDGKOTA MAGELANG 75,74KOTA SALATIGA 68,52
REMBANG 66,40KUDUS 65,89
PURBALINGGA 63,70KOTA SEMARANG 62,75
KARANGANYAR 62,73SUKOHARJO 62,59BANYUMAS 62,51
BLORA 62,49SRAGEN 62,40
KOTA TEGAL 62,08DEMAK 61,76
MAGELANG 60,77PEMALANG 60,38
PROV. JATENG 59,76KOTA SURAKARTA 59,60
KEBUMEN 58,38CILACAP 58,38
SEMARANG 58,31PURWOREJO 58,14
KENDAL 56,91GROBOGAN 55,61
KLATEN 55,28WONOGIRI 54,93
TEGAL 54,65KOTA PEKALONGAN 54,24
BATANG 54,11PEKALONGAN 54,00
BOYOLALI 53,75TEMANGGUNG 53,73BANJARNEGARA 50,83
PATI 50,61JEPARA 49,05BREBES 47,44
WONOSOBO 47,29DI BAWAH RATA-RATA PROP.JATENG
DI ATAS RATA-RATA PROP.JATENG
14
TARGET 2A:Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan,akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar
secara penuh.
TUJUAN 2 :
Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua
PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TENGAH ( BP3AKB)
16
Mon - EvPelaksanaanPerencanaan
PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN(INPRES 9 TAHUN 2000; PERMENDAGRI 15 TAHUN 2008;
PERMENDIKNAS 84 TAHUN 2008)
Strategi Mencapai Keadilan dan Kesetaraan Gender
Kebijakan/Program/Kegiatan Responsif Gender
Pendidikan responsif gender adalah Pendidikan yang memperhatikan perbedaan aspirasi, kebutuhan dan
pengalaman perempuan dan laki-laki dalam mendapatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat
pembangunan pendidikan secara adil dan setara
1. Dengan mengintegrasikan aspirasi, kepentingan serta peranan laki-laki dan perempuan disegala aspek pembangunan pendidikan dengan memperhatikan kodrat, harkat dan martabat laki - laki & perempuan
2. Dicegah terjadinya kesenjangan hak, kedudukan,kemampuan & kesempatan antara laki-laki dan perempuan
1. Kemajuan pembangunan manusia sedunia sangat beragam
2. Demikian juga pembangunan pendidikan yang menjadi salah satu “soko guru” (pilar utama) pembangunan manusia
3. 164 negara-negara sedunia sepakat untuk bersama-sama mengadakan pembangunan pendidikan
4. itu lahir pada pertemuan (April, 2000) di Dakar, Senegal
Memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak memperoleh akses dan dapat menyelesaikan pendidikan sekolah dasar yang bermutu secara gratis (terutama perempuan, anak golongan minoritas dan anak-anak yang kurang beruntung).
Peningkatan sebesar 50% dari angka melek huruf orang dewasa (terutama perempuan) pada tahun 2015 dan akses yang sama terhadap pendidikan dasar dan pendidikan berkelanjutan bagi semua orang dewasa.
Penghapusan kesenjangan gender pada pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005 dan mencapai kesetaraan gender pada tahun 2015 dengan fokus pada akses dan prestasi yang sama pada pendidikan yang bermutu
GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN
GOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
GOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)
GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI TINGKAT GLOBAL
20
8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs
I. TUJUAN PEMBANGUNANI. TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUMMILENIUM (MDGS)(MDGS)
Upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB. Diformulasikan pada UN Summit pada bulan September Tahun 2000 di New York, USA.
MDGs merupakan Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan Komitmen Indonesia kepada masyarakat global.
MDGs berisi tujuan pembangunan yang mempunyai batas waktu dan target yang terukur untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan, perbaikan gizi, buta aksara, kesetaraan gender, kesehatan ibu dan anak, penyakit, penurunan kualitas lingkungan dan pengembangan kemitraan global untuk pembangunan.
Digunakan sebagai patokan untuk memantau kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh masing-masing negara maupun perbandingan secara global.
22
TARGET 2A:Memastikan bahwa pada 2015 semua anak di manapun, laki-laki maupun perempuan,akan bisa menyelesaikan pendidikan dasar
secara penuh.
TUJUAN 2 :
Mewujudkan Pendidikan Dasar untuk Semua
PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN
Menjamin bahwa sampai tahun 2015, semua anak, laki-laki dan perempuan, dapat menyelesaikan sekolah dasar
Menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dasar dan lanjutan setidaknya pada tahun 2005 dan pada seluruh tingkat pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
VISI INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF
MISI MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU
MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF DENGAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL
1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini (PAUD), terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan tak beruntung;
2. Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan yang sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik, mempunyai akses pada penyelesaian pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas yang baik;
3. Menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang ada pada program-program belajar dan keterampilan hidup yang sesuai;
4. Mencapai perbaikan 50 persen pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa
1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan yang bermutu dan berwawasan gender bagi semua anak laki-laki dan perempuan
2. Peningkatan mutu dan relevansi ,menurunkan tingkat keaksaraan penduduk dewasa terutama penduduk perempuan melalui peningkatan kinerja pendidikan pada setiap jenjang pendidikan baik melalui pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah, pendidikan kesetaraan dan pendidikan keaksaraan fungsional bagi penduduk dewasa, dan
3. Governance dan Akuntabilitas,meningkatkan kemampuan kelembagaan pendidikan dalam mengelola dan mempromosikan pendidikan yang berwawasan gender
PemegangKebijakan Pusat/ Prop/ Kab-Kota
Kebijakan Responsif
gender
KEADILAN DAN KESETARAAN
GENDER BIDANG PENDIDIKAN
Penerbit/ Penulis/
Satuan Pend/ Stakeholders.
PSBG, Panduan BA,Pengelolaan Satua Pend.
Responsif Gender
Perencana & Pengelola Program
Rencana &Program responsif gender
WORKSHOP, RTD, FGD
STUDI, WORKSHOP
PENG.MODEL
CAPACITY BUILDING
STUDI KEBIJAKAN/
KEMITRAAN PSW
PENGUATAN STAKEHOLDERS
DATA & WEBSITE
KEMITRAAN LSM
MEDIA KIE
LSM/ Org.Perempuan
PKBG/ Life Skills Perempuan
Masyarakat Berwawasan Gender
PT/ PSW
Analisis situasi/Profil Gender Pendidikan
Database/ Website Uploading
PositionPaper/
RAN - RAD
SISTEM PENDATAAN
SOSIALISASI
1. Keberhasilan yang dicapai dalam pembangunan pendidikan responsif gender di Indonesia tidak terlepas dari peran Kelompok Kerja PUG Pendidikan Depdiknas yang terdiri dari berbagai kalangan di lingkungan Depdiknas maupun dari luar Depdiknas ( dalam hal ini: Bappenas, BPS, LIPI, Perguruan Tinggi, LSM, dan stakeholders lainnya)
2. Capacity building berkelanjutan yang dilakukan kepada para pengambil kebijakan di Pusat dan Daerah yang didukung dengn hasil studi kebijakan yang dilakukan melalui kemitraan dengan PSW/PT dirasakan dapat mempercepat peningkatan kesadaran kritis dan komitmen para pengambil kebijakan serta perencana program di Daerah.
3. Kesadaran banyak pihak tentang pentingnya tersedia data terpilah pada setiap indikator pendidikan memungkinkan analisis gender dalam kerangka perencanaan program pembangunan pendidikan di semua unit kerja dan level pemerintahan.
4. Analysis Pathway sebagai suatu teknik analisis terbukti memberikan kemudahan kepada para perencana untuk mengintegrasikan analisis gender pada setiap kegiatan analisis untuk kepentingan perencanaan program.
5. Komunikasi yang intensif dalam kemitraan dengan LSM dan stakeholders pendidikan lainnya telah melahirkan sejumlah acuan dan best practice seperti: Model Pendidikan Adil Gender, Lensa Gender bidang Pendidikan, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender, Pendidikan Sekolah Berwawasan Gender, Life Skill Perempuan, Acuan Penyusunan Bahan Ajar Berwawasan Gender, dan sejumlah media sosialisasi PUG Pendidikan.
LANJUTAN
1. Bagaimana menyediakan pelayanan pendidikan secara lebih merata, bermutu dan relevan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sehingga dapat diakses oleh penduduk Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki
2. Bagaimana upaya menurunkan tingkat keaksaraan penduduk yang kebanyakan jumlahnya adalah penduduk perempuan
3. Bagaimana meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi penduduk dewasa, baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui pendidikan berkelanjutan
4. Bagaimana mewujudkan pengelolaan pendidikan yang berwawasan gender pada setiap satuan pendidikan
5. Bagaimana melakukan revisi terhadap semua muatan dan materi bahan ajar yang belum responsif gender pada semua jenjang dan jenis pendidikan,
6. Bagaimana pengembangan gender sebagai body of knowledge and science pada Perguaran Tingggi
7. Bagaimana dapat meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan pada setiap tingkat pemerintahan, termasuk lembaga PSW/PSG
8. Bagaimana mengembangkan model dan mekanisme pendidikan keluarga berwawasan kesetaraan dan keadilan gender (KKG)
LANJUTAN
9. Bagaimana melakukan revisi terhadap semua muatan dan materi bahan ajar yang belum responsif gender pada semua jenjang dan jenis pendidikan,
10. Bagaimana pengembangan gender sebagai body of knowledge and science pada Perguaran Tingggi
11. Bagaimana dapat meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan pada setiap tingkat pemerintahan, termasuk lembaga PSW/PSG
12. Bagaimana mengembangkan model dan mekanisme pendidikan keluarga berwawasan kesetaraan dan keadilan gender (PKBG)
A. PERSYARATAN Komitmen: terutama mulai dari pimpinan tertinggi sampai
satuan pendidikan Focal Point: dengan membentuk Kelompok Kerja PUG pada
tingkat Dept, Unit-unit Utama dan Dinas Pendidikan, yang merencanakan, melaksanakan dan mereview secara rutin isu gender dalam pendidikan
Data terpilah menurut jenis kelamin: diperlukan untuk analisis gender dan mengetahui ada tidaknya kesenjangan dan isu gender; dikumpulkan secara rutin (data kuantitatif dan/atau kualitatif)
Advokasi/sosialisasi/pelatihan gender: untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan gender dalam pendidikan
Analisis gender dalam pendidikan : melakukan analisis gender, yaitu Gender Analysis Pathway (GAP)
Gender masuk ke dalam indikator kinerja: agar keberhasilan/kegagalan pembangunan pendidikan dari aspek gendernya dapat diukur
B. UKURAN KEBERHASILAN
1. Kebijakan/program/kegiatan pembangunan pendidikan berubah dari “netral dan/atau bias gender” menjadi “responsif gender”
2. Indikator kinerja pendidikan (terutama indikator input, proses, output dan outcome) menunjukkan adanya penurunan kesenjangan gender a.l., :a. Melek Aksarab. Angka Partisipasi (APK, APM dan APS untuk
setiap jenjang pendidikan)c. Proporsi jumlah siswa dan mahasiswa per jenjang, jenis, dan jurusand. Proporsi pendidik dan tenaga kependidikane. Bahan ajar yang responsif genderf. Nilai UN untuk semua mata pelajaran yang diujikan
C. LANGKAH-LANGKAH1 Pastikan bahwa kebijakan pendidikan
adalah responsif gender dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan pengalaman, aspirasi, dan permasalahan yang dihadapi perempuan dan laki-laki .
2. Pastikan penjabaran kebijakan tersebut ke dalam program-program pembangunan pendidikan yang semakin responsif gender.
3. Pastikan penjabaran program-program tersebut ke dalam kegiatan pembangunan pendidikan serta alokasi anggaran yang responsif gender.
PEMBANGUNAN PENDIDIKANNETRAL GENDER
AKIBATNYA?1. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI MEMPUNYAI AKSES YANG TIDAK SAMA PADA SUMBERDAYA PEND.2. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI TIDAK BERPARTISI SAMA DALAM PROSES PEMB. PEND,. & PENGAMBILAN KEPUTUSAN3. PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI MEMPUNYAI KONTROL YANG BERBEDA PADA SUMBERDAYA PENDIDIKAN4. PEMBANGUNAN PEND. BERDAMPAK MANFAAT YANG BEDA BAGI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN BIAS GENDER
SDM = wawasan, kesadaran, perilaku yang bias gender
37
Ketidak adilan gender = HAM
menghasilkan
menghasilkan
38
Ketidak adilan gender = HAM
Keadilan & Kesetaraan Gender = HAM
(Gender Equity)
Gender Perencanaan + Mainstreaming
(Pengarusutamaan Gender)
1. Menempatkan individu sbg manusia (laki & perempuan) seutuhnya hak dasar yang sama & harus dilindungi
2. Demokrasi partisipasi masyarakat sipil dalam proses pembangunan (termasuk akses untuk mengevaluasinya)
3. Fairness, justice, & equety (pemerataan, penegakan hukum, & kesetaraan)
39
Pemenuhan HAM manusia perempuan & laki-laki
40
Mon - EvPelaksanaanPerencanaan
PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG PENDIDIKAN(INPRES 9 TAHUN 2000; PERMENDAGRI 15 TAHUN 2008;
PERMENDIKNAS 84 TAHUN 2008)
Strategi Mencapai Keadilan dan Kesetaraan
Gender
Kebijakan/Program/Kegiatan Responsif Gender
Kebijakan yang memperhatikan perbedaan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan kepentingan antara laki-laki dan
perempuan
Gambar 1: PUG Pendidikan
1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta aklak mulia2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dgn tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan4. Tuntutan Pembangunan daerah dan nasional5. Tuntutan duntuan kerja6. Perkembangan ilmu pengetahuan,Teknologi dan seni
41
7. Agama8. Dinamika perkembangan global9. Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat11.Kesetaraan Gender12. Karakteristik satuan pendidikan
42
43
Merumusakan Kebutuhan gender (perempuan & laki-laki)
Melakukan Analisis Gender pada setiap Kebijakan dan Program
Mengidentifikasi kesenjangan gender
•Memetakan persoalan gender
•Menemukan akar persoalan gender
•Memetakan & mengintegrasikan kebutuhan gender
Melakukan Analisis Gender pada setiap Kebijakan dan Program
Mengidentifikasi kesenjangan gender
•Memetakan persoalan gender
•Menemukan akar persoalan gender
•Memetakan & mengintegrasikan kebutuhan gender
Membangun Keadilan & Kesetaraan Gender dlm pendidikan
PERLUASAN DAN PEMERATAAN
PENDIDIKAN
PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI
PENDIDIKAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Data Pilah GenderData Pilah Gender
Merumuskan Kebijakan, program, & monev
44
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAKDAN KELUARGA BERENCANA (BP3AKB) PROVINSI JAWA TENGAH
ALAMAT: JL. PAMULARSIH NO. 28 SEMARANGTELP : (024) 7602952 (HUNTING), FAX. 7622536EMAIL: [email protected]
Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng
46
Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng
47
Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng
48
49
Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng
50
Ina Hunga - Pelatihan Gender Diknas Jateng
53
54
57
PEREMPUAN DAN ANAK
58