hubungan persepsi dan sikap siswa kelas v pada … · bangsa dan negara yang berdasarkan pancasila...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA MATA
PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Anastasia Herlinawati
NIM: 131134013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria karena selalu memberikan rahmat
kesehatan, kemudahan, dan selalu menyertai perjalanan kehidupanku.
2. Kedua orang tuaku terkasih Bapak Stefanus Sugiyat dan Ibu Maria
Magdalena Marsinem yang setia dalam mendampingiku, selalu
mendoakanku, dan memberikan dukungan yang luar biasa untukku hingga
saat ini.
3. Saudara-saudaraku Pakdhe Giyadi, Budhe Prapti, Mak Tug, Mbak Hermi,
Imel dan Arvin yang selalu mendukung dan mendoakanku.
4. Imanuel Candra Ardananta yang selalu setia memberi dukungan dan
semangat.
5. Semua sahabat-sahabatku
6. Almamater kebanggaanku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Never Give Up
(Anastasia Herlinawati)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku
ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”
(Yesaya 41:10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA MATA
PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA
Anastasia Herlinawati
Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakang pada penelitian ini adanya persepsi siswa yang cukup dilihat
dari hasil observasi yaitu sebesar 53% dan sikap siswa yang cukup yaitu sebesar
46%. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan antara persepsi dan
sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada
semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis kuantitatif. Metode
dalam penelitian ini yaitu metode survei. Subjek penelitian berjumlah 28 siswa
kelas VA di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
moderator. Variabel bebas adalah persepsi, variabel terikat adalah sikap siswa
pada mata pelajaran PKn, dan variabel moderator adalah model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat hubungan positif,
hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat persepsi semakin meningkat pula
sikap siswa antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Berdasarkan hasil analisis correlation pearson product moment pada uji hipotestis
korelasi kelompok siswa persepsi dan sikap dengan sig. (2-tailed) yaitu 0,002 dan
Pearson correlation sebesar 0,499. Termasuk dalam kategori hubungan korelasi
yang sedang (karena 0,499 berada pada rentang 0,40-0,599).
Kata kunci: persepsi, sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION AND ATTITUDE FITH GRADE
V ON CIVIC LESSON IN ELEMENTARY SCHOOL TEGALREJO 2
YOGYAKARTA
Anastasia Herlinawati
Sanata Dharma University
2017
The background in this research has are enough of student’s perception
seen from the initial questionnaire that was equal to 53% and their attitudes are
enough students that is equal to 46%. The purpose of this research was to
describe the correlation between perception with attitude on subject in elementary
school Civic Tegalrejo 2 Yogyakarta in odd semester of 2016/2017 academic
year.
Research conducted for this type of research is quantitative. The method in
this research survey method. The subject 28 are child Tegalrejo VA SD Negeri 2
Yogyakarta. The variables on the research consisted of three variables, namely
the independent variable, the dependent variable and moderator variable. The
independent variable is the perception, the dependent variable is the attitude of
the students on the subject Civic and moderator variable is a Reflective
Pedagogical Paradigm.
The results of the research results and discussion there is a positive
relationship this indicates that increasing the perception of increasing student's
attitude anyway between the perception and attitude of students subjects Civics. It
is shown from the results of correlation analysis Pearson product moment
correlation hipotestis on a test group of students' perceptions and attitudes with
sig. (2-tailed) are 0,002 and Pearson correlation of 0,499. Included in the
category of medium correlation relationship (because 0.499 is at the range of
0.40-0,599).
Keywords: perception, attitude
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA
MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2
YOGYAKARTA” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan mendukung dengan bijaksana.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
6. Drs. Sukawit, M.A. selaku Kepala SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.
7. Siti Uminasroh S.Pd. selaku guru kelas VA yang telah membantu selama
pelaksanaan penelitian.
8. Siswa kelas VA SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 yang telah bersedia terlibat dalam penelitian.
9. Sekretaritat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perijinan penelitian skripsi.
10. Kedua orang tuaku terkasih Bapak Stefanus Sugiyat dan Ibu Maria
Magdalena Marsinem yang setia dalam mendampingiku, selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ....... Error! Bookmark not defined.
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
.................................................................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.6 Definisi Operasional ........................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................... 7
2.1.1 Teori-teori yang mendukung .......................................................................... 7
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 30
2.3 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 33
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 33
3.2.1 Tempat Penelitian......................................................................................... 33
3.2.2 Subjek Penelitian .......................................................................................... 34
3.2.3 Objek Penelitian ........................................................................................... 34
3.2.4 Waktu Penelitian .......................................................................................... 34
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian .......................................................................................... 35
3.4.1 Variabel Indenpendent (bebas) .................................................................... 35
3.4.2 Variabel Dependent (terikat) ........................................................................ 35
3.4.3 Variabel Moderator (Variabel yang mempengaruhi perlakuan) .................. 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36
3.5.1 Kuesioner ..................................................................................................... 36
3.5.2 Observasi ...................................................................................................... 37
3.5.3 Dokumentasi ................................................................................................ 37
3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................ 37
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................................... 47
3.7.1 Validitas ....................................................................................................... 47
3.7.2 Reliabilitas ................................................................................................... 55
3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 57
3.8.1 Uji Asumsi ................................................................................................... 57
3.8.2 Uji Hipotesis ................................................................................................ 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 62
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 62
4.1.1 Uji Asumsi ................................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.1.1.1 Uji Normalitas ........................................................................................... 62
4.1.1.2 Uji Homogenitas ....................................................................................... 64
4.1.1.3 Uji Linearitas ............................................................................................. 65
4.1.2 Uji Hipotesis ................................................................................................ 66
4.1.2.1 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan) ........................................................... 66
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 67
4.2.1 Pembahasan Uji Hipotesis : Hubungan Antara Persepsi dan Sikap Siswa
pada Mata Pelajaran PKn ...................................................................................... 67
4.3 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 70
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 70
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 70
5.3 Saran ................................................................................................................ 71
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................................... 74
CURRUCULUM VITAE ................................................................................... 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dinamika PPR menurut Komunitas Studi dan Pengembangan
Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) Yogyakarta (2012 :63) .......................... 17
Gambar 2.2 Literatur map dari penelitian sebelumnya ......................................... 29
Gambar 3.1 Variabel Penelitian ............................................................................ 36
Gambar 3.2 Rumus menghitung rata-rata expert judgement ................................ 49
Gambar 3.3 Rumus pengukuran reliabilitas .......................................................... 55
Gambar 3.4 Rumus yang digunakan untuk menguji varians ................................ 59
Gambar 3.5 Uji Anova .......................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................... 34
Tabel 3.2 Indikator Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 38
Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan Kuesioner Persepsi............................................... 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa ........................................ 43
Tabel 3.5 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa ........................................ 45
Tabel 3.6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa ............................................ 46
Tabel 3.7 Expert Judgement .................................................................................. 48
Tabel 3.8 Rentang Skor ......................................................................................... 49
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa ........................................................ 51
Tabel 3.10 Validasi setiap Indikator ..................................................................... 52
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa .......................................................... 53
Tabel 3.12 Validasi setiap Indikator ..................................................................... 54
Tabel 3.13 Kriteria koefisien reliabilitas ............................................................... 56
Tabel 3.14 Relibilitas Persepsi Siswa ................................................................... 56
Tabel 3.15 Relibilitas Sikap Siswa........................................................................ 57
Tabel 3.16 Kategori Koefisien Korelasi................................................................ 61
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kuesioner Persepsi dan Sikap ............................. 63
Tabel 4.2 Hasil uji homogenitas terhadap persepsi dan sikap siswa..................... 64
Tabel 4.3 Hasil uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa .............................. 65
Tabel 4.4 Uji Korelasi Persepsi dan Sikap Siswa ................................................. 66
Tabel 4.5 Kategori Koefisien Korelasi.................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Scatterplot Hasil Uji Linearitas ........................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian........................................................................... 75
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................. 76
Lampiran 3 SILABUS PEMBELAJARAN .......................................................... 77
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 85
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Persepsi ........... 126
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Sikap................ 130
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Persepsi dan Sikap ................... 134
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap ................. 134
Lampiran 9 Hasil Pengujian Uji Linearitas ......................................................... 135
Lampiran 10 Hasil Uji Korelasi (Hubungan) ...................................................... 139
Lampiran 11 Lembar Kuesioner siswa ............................................................... 140
Lampiran 12 Expert Judgement .......................................................................... 150
Lampiran 13 Instrumen Penelitian ...................................................................... 151
Lampiran 14 Foto saat penelitian ........................................................................ 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam UU NO.
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dituliskan bahwa pendidikan
yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam
proses pendidikan tersebut. Guru berperan penting dalam mewujudkan
pembelajaran dan memiliki kebebasan untuk mengelola kelas sehingga siswa
memiliki motivasi untuk belajar dan siswa akan senang ketika proses belajar.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan hubungan
antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara
menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Somantri,
2001: 154).
Pengalaman bagi siswa selama pembelajaran juga ditekankan supaya siswa
dapat terlibat langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menemukan sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru
memberikan refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya
siswa dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya. Pemahaman akan
nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya dalam
kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tetapi juga melihat pribadi
siswa, apakah siswa mengalami perkembangan setelah mengikuti pembelajaran
atau tidak.
Pada tanggal 2 Agustus 2016 peneliti melakukan observasi di kelas VA SD
Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Peneliti mengamati selama proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti menemukan masalah dilihat dari hasil observasi yaitu siswa
mempunyai persepsi yang cukup sebesar 53%. Skor ini memperlihatkan bahwa
siswa cukup tentang materi, media, dan sarana pembelajaran terhadap model
pembelajaran, siswa memiliki persepsi yang cukup tentang langkah-langkah
pembelajaran dalam pelajaran PKn, selain itu persepsi yang cukup tentang
interaksi dalam pelajaran PKn. Permasalahan selanjutnya yaitu sikap siswa pada
mata pelajaran PKn bahwa siswa memiliki sikap yang cukup sebesar 46%. Skor
ini menunjukkan bahwa siswa memiliki sikap cukup sebelum mengikuti pelajaran,
saat mengikuti pembelajaran, dan setelah mengikuti pelajaran.
Menurut Subagyo (2010:22) Pedagogi merupakan salah satu cara guru untuk
mendampingi siswa dalam tumbuh kembangnya. Sedangkan reflektif menurut
Subagyo (2010:7) adalah meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan,
ataupun reaksi secara rasional dengan tujuan mampu memahami makna yang
terkandung di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menekankan sebuah proses yang tidak
berhenti pada pencapaian kompetensi dan keterampilan, tetapi merupakan proses
refleksi untuk menemukan dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan.
Dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) peserta didik
dapat menemukan dan mengalami sendiri nilai-nilai kehidupan yang ingin
dikembangkan untuk selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan untuk
membangun kecakapan peserta didik dalam konteks dan hubungannya dengan diri
sendiri, sesama, dan alam ciptaan Tuhan. Pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) mempunyai keunggulan dimana siswa dan guru menjadi belajar
untuk mengembangkan kompetensi secara utuh (Competence), mengasah
kepekaan dan mempertajam hati nurani (Consience), dan saling terlibat dengan
penuh bela rasa bagi sesama (Compassion).
Menurut Subagyo (2010:43) Pedagogi merupakan sebuah cara guru
mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya meliputi
pandangan hidup dan visi mengenai idealnya pribadi siswa. Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan sebuah pola pikir dalam
menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang
mempunyai nilai kemanusiaan. Menumbuhkan dan mengembangkan pribadi
siswa supaya mempunyai nilai kemanusiaan, haruslah diberi pengalaman dan
memfasilitasinya dengan pertanyaan agar siswa dapat merefleksikan pengalaman
tersebut. Selain itu siswa diberi pertanyaan atas aksi yang dilakukan dengan nilai
tersebut.
Dari paparan tersebut peneliti ingin mengetahui persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) akan membantu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) membantu siswa
menemukan sendiri melalui pengalaman yang dibantu refleksi bersama guru dan
melakukan aksinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul
“HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V PADA MATA
PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA”.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini akan dibatasi tentang hubungan persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn di kelas V SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Pembelajaran
PKn ini dibatasi pada Standar Kompetensi 2. Memahami peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan pengertian
dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan Daerah 2.2
Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah,
seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.3.1 Apakah ada hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1 Untuk mendeskripsikan hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Sekolah
1.5.1.1 Sekolah mendapatkan wawasan baru mengenai model pembelajaran
inovatif yang akan lebih diminati oleh banyak calon siswa sehingga dapat
semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.
1.5.2 Bagi Guru
1.5.2.1 Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran PKn
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
1.5.2.2 Dapat menambah alternatif model pembelajaran yang dapat dijadikan
sebagai inspirasi dalam mengajar.
1.5.3 Bagi Siswa
1.5.3.1 Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan menggunakan model
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
1.5.3.2 Siswa mendapatkan pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih
aktif dalam belajar
1.5.4.1 Bagi Peneliti
1.5.4.1 Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam pelajaran dengan
menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk
merancang pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Persepsi adalah proses pengorganisasikan, penginterpresian terhadap
stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri
individu.
1.6.2 Sikap adalah suatu respon evaluatif, dikarenakan batasan seperti itu akan
lebih mendekatkan kita kepada operasionalisasi sikap dalam kaitannya
dengan penyusunan alat ungkapannya.
1.6.3 Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pembelajaran
yang dapat mengembangkan nilai ke dalam kehidupan sehari-hari.
1.6.4 Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan sebuah mata pelajaran untuk
mengarahkan peserta didik agar lebih cerdas dan diharapkan mempelajari
kesadaran bela negara dan memiliki pola pikir, sikap dan berperilaku sesuai
peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab landasan teori ini, berisi kajian pustaka yang berisikan teori-teori
yang mendukung serta hasil penelitian yang relevan dari hasil penelitian
sebelumnya, kerangka berpikir dan hipotesis berupa dugaan sementara dari
rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
2.1.1.1 Persepsi
2.1.1.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera
atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2010: 99).
Persepsi merupakan yang intergrated dari individu terhadap stimulus yang
diterimanya (Moskowitz dan Orgel 1969 dalam Walgito, 2010:100). Dengan
persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan
yang ada di sekitarnya, dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan
(Davidoff 1981 dalam Walgito, 2010:100).
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi adalah proses
pengorganisasikan, penginterpresian terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan
aktivitas yang intergrated dalam diri individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.1.1.1.2 Faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi
Menurut Walgito (2010:101) terdapat beberapa faktor-faktor yang
berperan dalam persepsi, yaitu:
1. Objek persepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,
tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan
yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun dari sebagian terbesar stimulus datang dari luar
individu.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.
Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk
meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan
respon diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang
ditunjukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dari paparan di atas dapat dikemukakan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh pada persepsi yaitu objek persepsi, alat indera, syaraf, dan
pusat susunan syaraf dan perhatian.
2.1.1.1.3 Proses terjadinya persepsi
Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi
ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal
tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa
tekanan tersebut (Walgito, 2010:102).
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau
proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa
yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi
dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses
psikologis (Walgito, 2010:102).
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses
persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa
yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat
indera. Respon sebagai akibat dari persespsi dapat diambil oleh individu dalam
berbagai macam bentuk. Dalam model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) diharapkan siswa memiliki persepsi yang positif untuk
menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.1.1.1.4 Indikator Persepsi
Menurut Hamka (2002: 101-106), indikator persepsi ada dua macam yaitu:
a. Menyerap, yaitu stimulus yang berbeda di luar individu diserap
melalui indra, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi
proses analisis, diklasifikasi, dan diorganisir dengan pengalaman-
pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.
b. Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari klasifikasi
dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis
berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian dan pemahaman
tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda setiap individu.
Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan di atas peneliti menggunakan
indikator persepsi menurut Hamka (2002: 101-106) dalam pembuatan kuesioner
penelitian yaitu menyerap dan mengerti.
2.1.1.2 Sikap
2.1.1.2.1 Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan (Louis Thurstone
dan Osgood dalam Azwar, 1995:5). Sikap seseorang terhadap objek adalah
perasaan mendukung atau memihak (favorabel) ataupun perasaan tidak
mendukung (tak-favorabel) objek tersebut (Berkowitz 1972 dalam Azwar,
1995:5). Formulasi oleh Thurstone sendiri mengatakan bahwa sikap adalah derajat
afek positif atau afek negatif yang dikaitkan dengan suatu objek psikologis
(Edwards 1957 dalam Azwar, 1995:5).
Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi
kepada teori kognitif. Menurut kelompok ini, suatu sikap merupakan konstelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
komponen kognitif, afektif, dan konatif, yang berinteraksi dalam memahami,
merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek. Mengenai konsepsi yang
terakhir ini akan kita bicarakan lebih luas pada pembicaraan mengenai struktur
sikap. (Azwar, 1995 : 3).
(LaPierre 1934 dalam Azwar, 1995:5) mendefinisikan sikap sebagai suatu
pola perilaku, tendensi kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri
dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli
sosial yang telah terkondisikan.
Menurut (Secord & Backman 1964 dalam Azwar, 1995:5) sikap sebagai
keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan
sekitarnya.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sikap
merupakan suatu respon evaluatif, dikarenakan batasan seperti itu akan lebih
mendekatkan kita kepada operasionalisasi sikap dalam kaitannya dengan
penyusunan alat ungkapannya.
2.1.1.2.2 Indikator Sikap
Sikap mengandung tiga indikator yang membentuk sikap, yaitu: indikator
kognitif, indikator afektif, indikator konatif (Kothandapani dalam Azwar,
1995: 24).
a. Kognitif
Indikator kognitif berisi persepsi, kepercayaan dan streotipe yang
dimiliki individu mengenai sesuatu (Mann dalam Azwar, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Indikator kognitif berisi kepercayaan seseorang terhadap apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, 1995).
b. Afektif
Indikator afektif merupakan perasaan individu terhadap objek
sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek inilah yang biasanya
berakar paling dalam sebagai indikator sikap dan merupakan aspek
yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin
akan mengubah sikap seseorang (Azwar, 1995).
c. Konatif
Indikator konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri
seseorang berkaitan dengan objek sikap yang sedang dihadapinya
(Azwar, 1995).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti
menggunakan indikator sikap menurut (Azwar, 1995) yang dapat membentuk
struktur sikap dengan tiga indikator yaitu : kognitif, afektif, konatif. Terkait
dengan indikator tersebut terdapat sikap yang positif (favorable) dan sikap yang
negatif (Unfavorable).
2.1.1.2.3 Ciri-ciri Sikap
Menurut (Purwanto 1998 dalam Wawan & Dewi M, 2010 : 34)
mengemukakan sebagai berikut :
1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk sepanjang
perkembangan dalam hubungan dengan obyeknya.
2) Sikap dapat berubah-ubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
dipelajari berubah atau senantiasa berkenaan dengan suatu objek
tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.
5) Sikap mempunyai segi-segi perasaan, sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecapakan-kecakapan atau pengetahuan
yang dimiliki orang.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri sikap yaitu sikap dapat
berubah-ubah dan sikap memiliki hubungan tertentu.
2.1.1.2.4 Faktor yang mempengaruhi sikap
Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi khususnya
psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkan sikap sebagai hal yang sentral.
Pendapat tersebut kiranya beralasan jika dilihat pentingnya sikap dalam tingkah
laku dan perbuatan manusia sehari-hari. Sikap seseorang akan mempengaruhi
tingkah laku orang tersebut dalam menanggapi sesuatu. Sikap dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang dapat menentukan perubahan sikap.
Azwar (1995:30) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan sikap adalah :
1) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal tersebut
melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan pengalaman lebih
mendalam dan lebih membekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang benar terhadap pembentukan
sikap seseorang. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis
pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
3) Orang lain yang dianggap penting
Orang lain yang ada di samping kita adalah salah satu komponen sosial
yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang akan meniru dan bersikap sama
seperti orang lain. Jika orang tersebut dianggap memang pantas untuk
dijadikan panutan.
4) Pengaruh faktor emosi
Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan oleh situasi
lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap
merupakan pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi sebagai
penyalur frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
Suatu sikap yang didasari emosional adalah prasangka yaitu sikap yang
tidak toleran terhadap sekelompok orang.
5) Media Masa
Pengaruh media masa tidaklah terlalu besar dalam interaksi individu
secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap,
peranan media masa tidak kecil artinya.
6) Lembaga Pendidikan dan Agama
Kedua lembaga ini mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap
dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam
diri individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan system
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian
konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi sikap
yaitu pengalaman pribadi, orang lain yang dianggap penting, kebudayaan,
pengaruh faktor emosi, media masa dan Lembaga Pendidikan dan Agama.
2.1.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
2.1.1.3.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagyo (2010:22) Pedagogi merupakan salah satu cara guru untuk
mendampingi siswa dalam tumbuh kembangnya. Sedangkan reflektif menurut
Subagyo (2010:7) adalah meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan,
ataupun reaksi secara rasional dengan tujuan mampu memahami makna yang
terkandung di dalamnya.
Menurut Subagyo (2008), menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah
pengalaman, refleksi dan aksi. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
adalah pembelajaran pengintergrasian pembelajaran bidang studi dan menekankan
pada pengembangan nilai. Dalam pembelajaran bidang studi disesuaikan pada
konteks siswa, sedangkan pada pengembangan nilai ditekankan pada suatu
pengalaman, refleksi dan aksi. Dan nanti semua proses pembelajaran ini harus
diakhiri dengan evaluasi.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) adalah pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai ke dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.1.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Dalam buku yang dikembangkan oleh Komunitas Studi dan
Pengembangan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Yogyakarta (2012)
disebutkan bahwa tujuan dari Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah
sebagai berikut :
1. Membentuk pria dan wanita untuk orang lain yang berarti kita
bertujuan membentuk pemimpin-pemimpin pelayanan yang
meneladan Yesus Kristus. Pria dan wanita yang kompeten
(competence), dalam bidangnya, memiliki hati nurani yang benar
(conscience), dan memiliki kepedulian yang tumbuh dari kasih
kepada sesama (compassion)
2. Membentuk pribadi secara penuh dan lebih mendalam, yaitu suatu
proses pembentukan yang menuntut keunggulan yang meliputi
bidang intelektual, akademik, dan lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) yaitu dapat membentuk pribadi seseorang menjadi lebih baik.
2.1.1.3.3 Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menurut Subagyo
(2010) :
1. Pembelajaran Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR) dapat diterapkan dalam
semua kurikulum
2. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) fundamental untuk
proses belajar mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) menjamin para
pengajar menjadi pengajar yang lebih baik
4. Pembelajaran Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR) mempribadikan proses
belajar dan mendorong murid merefleksikan makna dan arti yang
dipelajari
Jadi, ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu pembelajaran yang dapat
diterapkan dan pengajar dapat lebih kreatif.
2.1.1.3.4 Pola Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Pola Pembelajaran Pedagodi Reflektif (PPR) menurut Komunitas Studi dan
Pengembangan Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) Yogyakarta (2012 :63)
meliputi konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Menurut Komunitas
Studi dan Pengembangan PPR Yogyakarta dalam bukunya Pembelajaran
Pedagodi Reflektif (2012) menggambarkan pelaksanaan Pembelajaran Pedagogi
Reflektif (PPR) yang dapat dilakukan guru sebagai berikut :
Gambar 2.1 Dinamika PPR menurut Komunitas Studi dan Pengembangan
Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR) Yogyakarta (2012 :63)
Pengalaman
Refleksi
Aksi
Evaluasi
Konteks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.1.3.5 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagyo (2008) kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) adalah sebagai berikut :
1. Murah meriah
Dalam pembelajaran tidak memerlukan atau penawaran khusus,
kecuali yang dilakukan oleh bidang studi yang bersangkutan.
Misalnya untuk menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, saling
Menghargai, yang diperlukan adalah pengalaman yang dapat
tercapai melalui belajar dengan kerja sama kelompok yang
kemudian direfleksikan dan ditindaklanjuti dengan aksi, evaluasi
dalam belajar dengan kerjasama kelompok
2. Segala Kurikulum
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat diterapkan pada semua
kurikulum. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini tidak menuntut
tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan, maupun
peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan
baru pada cara guru dalam mengajarkan mata pelajaran yang ada.
3. Cepat Kelihatan Hasilnya
Kenyataanya sekolah yang sudah menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) sebagai model pembelajarannya membawa dampak
yang baik terhadap siswa-siswinya. Contohnya seperti : siswa-
siswa akan terlihat akrab satu sama lain, mau solider dan saling
membantu dalam belajar, mau saling Menghargai satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dengan demikian pengelompokan kelas menjadi mudah, kenakalan
berkurang. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu :
1) Dari segi integrasi
a. Pembelajaran berpola Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) murah
b. Tidak terhambat adanya kurikulum baru
c. Mengajarkan dan melatih nilai-nilai kristiani
2) Dari segi pengalaman
a. Tidak memerlukan banyak aturan
b. Penelitian yang otentik
3) Dari segi pendidikan kontekstual :
a. Ciri khas sekolah dapat diwujudkan
b. Menjadikan keunggulan sekolah yang tidak dapat
diunggulkan sekolah lain
Dari paparan di atas, kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu lebih
murah dalam membuat media, selain itu dapat diterapkan dalam semua
kurikulum, dan dapat menjadikan peserta didik lebih baik.
2.1.1.3.6 Tata Cara Pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) harus memperhatikan proses belajar
maupun proses pedagoginya. Selain itu mereka juga harus menunjukkan cara-cara
untuk mendukung keterbukaan pada pertumbuhan, juga setelah siswa
menyelesaikan suatu siklus pembelajaran tertentu (Subagyo, 2010).
Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembelajaran menggunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a. Konteks
Pertama, siswa diajak untuk mengerti mengenai nilai-nilai yang
akan dikembangkan, sehingga dengan demikian anggota komunitas,
guru, dan juga siswa menyadari bahwa yang menjadi landasan
pengembangan bukan hanya aturan melainkan juga nilai-nilai
kemanusiaan.
Kedua, dalam tahap ini siswa diajak untuk menghayati mengenai
nilai-nilai yang diperjuangkan, terutama contoh yang diberikan oleh
guru. Dengan demikian siswa melihat, bersikap, dan berperilaku sesuai
dengan nilai yang dihayati lingkungannya
Ketiga, dalam tahap ini siswa diajak untuk menjalin sebuah
hubungan yang akrab, saling percaya, agar siswa bisa membangun
komunikasi yang terbuka antara guru dengan siswa.
b. Pengalaman
Dalam tahap ini siswa diajarkan untuk menumbuhkan persaudaraan.
solidaritas dan saling memuji adalah pengalaman bekerjasama dalam
kelompok kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan
komunikasi yang intensif, ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan
akrab.
c. Refleksi
Dalam tahap ini siswa difasilitasi menggunakan pertanyaan agar
siswa terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah
pertanyaan yang divergen agar siswa secara otentik dapat memahami,
mendalami dan meyakini temuannya. Siswa juga dapat diajak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
diam dan hening sejenak untuk meresapi apa saja yang sudah
dipelajari hari itu.
d. Aksi
Dalam tahap ini guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi
agar siswa tersebut terbantu untuk membangun niat dan bertindak
sesuai dengan hasil refleksinya. Dengan niat yang sudah dibangun dan
berperilaku dari kemauannya sendiri siswa membentuk pribadi yang
menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya.
e. Evaluasi
Setelah pembelajaran guru memberikan evaluasi atas
kompetensinya dari sisi akademik. Ini adalah wajar dan merupakan
suatu keharusan karena sekolah dibangun untuk mengembangkan
ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi komponen di bidang
studi yang dipelajarinya.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tata cara pelaksanaan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi.
2.1.1.4 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan media pengajaran yang
meng-Indonesiakan para siswa secara sadar, cerdas, dan penuh tanggung jawab
(Azis Wahab, 2011). Karena itu, program PKn memuat konsep-konsep umum
ketatanegaraan, politik dan hukum negara, serta teori umum yang lain yang cocok
dengan target tersebut (Cholisin, 2000:18). Sedangkan menurut Zamroni (Tim
ICCE, 2005:7) pengertian pendidikan kewarganegaraaan adalah: “Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis
dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling
menjamin hak-hak warga masyarakat”.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenan dengan hubungan
antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara
menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Somantri,
2001: 154). Berbeda dengan pendapat di atas pendidikan kewarganegaraan
diartikan sebagai penyiapan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga negara
yang memiliki pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk
berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya (Samsuri, 2011: 28).
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diharapkan mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat NKRI
adalah negara kesatuan modern. Negara kebangsaan adalah negara yang
pembentuknya didasarkan pada pembentukan semangat kebangsaan dan
nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama di bawah satu negara yang sama. Walaupun warga masyarakat itu
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan sebuah mata pelajaran untuk
mengarahkan peserta didik agar lebih cerdas dan diharapkan mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kesadaran bela negara dan memiliki pola pikir, sikap dan berperilaku sesuai
peraturan perundang-undangan pusat dan daerah.
2.1.1.4.2 Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah membawa peserta didik untuk
menjadi ilmuwan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air, demokratis, dan berkeadaban, dan menjadi warganegara yang memiliki daya
saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai
berdasarkan sistem nilai pancasila (Wiharyanto (2008:5).
Sedangkan tujuan khusus Pendidikan Kewarganegaraan menurut Wiharyanto
(2008:5) yaitu:
1. Menghantar peserta didik memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk
bela Negara dan memiliki pola pikir, pola sikap, dan perilaku untuk cinta
tanah air Indonesia
2. Menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan
bernegara pada diri peserta didik, sehingga terbentuk daya tangkap
sebagai ketahanan nasional
3. Peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam
menciptakan ketahanan nasional
4. Peserta didik mampu menuangkan pemikiran hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
Berdasarkan pendapat di atas, tujuan pendidikan kewarganegaraan yaitu
menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa dan
bernegara pada diri peserta didik, membawa peserta didik untuk menjadi ilmuwan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis,
dan berkeadaban.
2.1.1.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran PKn
Muchtar, dkk (2007) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam pembelajaran PKn antara lain sebagai berikut:
1) Guru, seorang guru yang profesional dituntut untuk
mempunyai kemampuan-kemampuan tertentu. Guru
merupakan pribadi yang berkaitan erat dengan tindakannya di
dalam kelas, cara berkomunikasi, berinteraksi dengan warga
sekolah dan masyarakat umumnya.
2) Siswa, dalam mata pelajaran PKn siwa adalah faktor penting
demi tercapainya suatu pembelajaran. Banyak hal yang perlu
diperhatikan dalam memberika pelajaran PKn kepada siswa
sebab siswa kurang menyenangi pembelajaran PKn.
3) Sarana dan prasarana, Pembelajaran akan dapat berlangsung
lebih baik jika sarana dan prasaranya menunjang. Sarana yang
cukup lengkap seperti perpustakaan dengan buku-buku PKn
yang relevan.
4) Strategi pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran yang
aktif, Pembelajaran aktif ditandai oleh dua faktor yaitu:
a) adanya interaksi antara seluruh komponen dalam
proses pembelajaran terutama antara guru dan siswa
b) berfungsi secara optimal seluruh sence siswa yang
meliputi indera, emosi, karsa, dan nalar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.1.5 Materi Kelas V Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
Menurut Widihastuti, S. (2008) peraturan perundang-undangan adalah
peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat. Fungsinya untuk mengatur
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peraturan perundang-
undangan tidak boleh dilaksanakan secara sewenang-wenang. Peraturan harus
dilakukan dengan niat yang baik dan rasa tanggung jawab. Peraturan Perundang-
undangan Pusat dibuat oleh pemerintah tingkat pusat
Pentingnya perundang-undangan:
1. Memberikan Kepastian Hukum bagi Warga Negara
Sebuah peraturan berfungsi memberikan kepastian hukum bagi warga negara.
Apabila disuatu negara tidak ada kepastian hukum, maka semua orang akan
bertindak sesuka hatinya. Namun bila ada kepastian hukum, maka orang yang
melanggar hukum di negara tersebut akan dikenai sanksi. Contohnya jika
seseorang bertindak aniaya terhadap orang lain maka dia akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Melindungi dan Mengayomi Hak-Hak Warga Negara
Perundang-undangan berfungsi melindungi dan mengayomi hak-hak warga
negara. Hak-hak tersebut memang telah ada sebelum peraturan dibuat,
misalnya hak untuk hidup. Hak hidup merupakan hak asasi dari Tuhan yang
sudah ada sebelum perundang-undangan dibuat manusia. Walaupun demikian,
negara tetap melindungi hak hidup warganya.
3. Memberikan Rasa Keadilan bagi Warga Negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Perundang-undangan diadakan untuk memberikan rasa keadilan bagi warga
negara. Sulit bagi warga negara untuk menyadari adanya rasa keadilan apabila
tidak ada undang-undang.
Undang-undang merupakan sebuah jaminan tertulis akan adanya rasa
keadilan. Contohnya penyelesaian masalah tentang PKL dengan diterbitkannya
sebuah perda yang tidak menimbulkan konflik antara PKL, masyarakat, dan
pemerintah.
4. Menciptakan Ketertiban dan Ketentraman
Perundang-undangan menjadi hal yang sangat penting bagi warga negara
karena dapat menciptakan ketertiban dan ketentraman. Undang-undang
mampu merapikan kekacauan yang terjadi di dalam masyarakat.
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian-penelitian yang relevan ini, peneliti menyajikan
beberapa hasil penelitian dari beberapa orang sebelumnya yang relevan dengan
masalah yang diteliti :
Amanatun. (2010). Pengaruh Implementasi Tata Tertib Sekolah terhadap
Sikap Disiplin Siswa (Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga). Skripsi, Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah
variasi tata- tertib sekolah di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga? Bagaimanakah variasi
sikap disiplin siswa SD Sidorejo Lor 02 Salatiga? Bagaimanakah implementasi
tata- tertib sekolah terhadap sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga?
Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui variasi tata tertib sekolah di
SD Sidorejo Lor 02 Salatiga, untuk mengetahui variasi sikap disiplin siswa di SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sidorejo Lor 02 Salatiga, dan untuk mengetahui sejauh mana implementasi tata
tertib sekolah terhadap sikap disiplin siswa di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel sebanyak 19 orang
anak di SD Sidorejo Lor 02 Salatiga. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas, yaitu implementasi tata tertib dan variabel terikat berupa disiplin.
Pengumpulan data menggunakan angket. Sedangkan analisisnya menggunakan
analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi tata
tertib sekolah siswa SD N Sidorejo Lor 02 tahun 2010 yang berada pada kategori
baik sekali mencapai 10,5%, kategori baik 73,8% dan kategori cukup 15,7%,
sikap disiplin siswa SD N Sidorejo Lor 02 tahun 2010 yang berada pada kategori
baik sekali mencapai 73,7%, kategori baik 21% dan kategori cukup 5,3%, dan
sikap disiplin siswa dipengaruhi oleh implementasi tata tertib sekolah dengan
kategori cukup kuat yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,613 berada pada
batas signifikan 1% dan 5% .
Christina Wahyu Cahyani. (2014). Persepsi Siswa, Guru dan Kepala
Sekolah Mengenai Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu. melakukan penelitian
kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Responden dari penelitian ini adalah
siswa kelas IV, guru IPA, dan kepala sekolah SD Kanisius Kadirojo. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri
yang terdiri dari 20 item. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan cara
mean dari skor kuesioner yang diperoleh. Hasil penelitian ini adalah (1) persepsi
siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo mengenai penerapan pembelajaran IPA
terpadu tergolong positif. Kesimpulan ini didukung dari hasil penghitungan mean
siswa 3,41 > 3,406 yang merupakan mean keseluruhan, (2) persepsi guru kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
SD Kanisius Kadirojo mengenai penerapan pembelajaran IPA terpadu tergolong
positif. Kesimpulan ini didukung dari hasil penghitungan mean guru 3,4=3,4 yang
merupakan mean keseluruhan., (3) persepsi kelapa SD Kanisius Kadirojo
mengenai penerapan pembelajaran IPA terpadu tergolong negatif. Kesimpulan ini
didukung dari hasil penghitungan mean kepala sekolah 3,3 < 3,406 yang
merupakan mean keseluruhan.
Nisa Maolinda (2011) berjudul Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap
Siswa Terhadap Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMAN 1
Margahayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan
pengetahuan dengan sikap siswa terhadap pendidikan kesehatan reproduksi
remaja di SMAN 1 Margahayu. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan
bahwa 80,67% siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang pendidikan
kesehatan reproduksi remaja sedangkan 55% siswa memiliki sikap positif
(unfavorable). Dengan taraf signifikan a = 5% diperoleh hitung (3,616) > dari t
tabel (1,968), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan sikap siswa terhadap pendidikan kesehatan reproduksi
remaja dengan keeratan hubungan rendah tapi pasti.
Dari ketiga hasil penelitian di atas relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Penelitian relevan tersebut memiliki variabel sikap disiplin siswa,
persepsi siswa, guru, Kepala Sekolah dan sikap terhadap pendidikan. Perbedaan
penelitian relevan pada variabel sikap disiplin siswa dilakukan oleh Amanatun
adalah implementasi tata tertib dan disiplin, perbedaan penelitian relevan pada
variabel persepsi siswa, guru, Kepala Sekolah oleh Christina adalah pembelajaran
IPA terpadu, dan perbedaan penelitian relevan pada variabel sikap terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pendidikan adalah sikap terhadap pendidikan. Peneliti mengembangkan sebuah
penelitian baru yang berjudul Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada
Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
2.1.2.1 Literatur Map
Gambar 2.2 Literatur map dari penelitian sebelumnya
Dari Literatur Map di atas, peneliti akan melakukan penelitian baru mengenai
Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD
Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
Persepsi
Christina Wahyu
Cahyani. (2014).
Persepsi Siswa,
Guru dan Kepala
Sekolah Mengenai
Penerapan
Pembelajaran IPA
Terpadu
Sikap
Yang akan diteliti:
Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD
Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
Amanatun.
2010. Pengaruh
Implementasi
Tata Tertib
Sekolah
terhadap Sikap
Disiplin Siswa
(Studi Kasus
SD Sidorejo
Lor 02
Salatiga).
Nisa Maolinda
(2011) berjudul
Hubungan
Pengetahuan
Dengan Sikap
Siswa Terhadap
Pendidikan
Kesehatan
Reproduksi Remaja
di SMAN 1
Margahayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan sebuah mata pelajaran untuk
mengarahkan peserta didik agar lebih cerdas dan diharapkan mempelajari
kesadaran bela negara dan memiliki pola pikir, sikap dan perilaku sebagai pola
tindakan demokrasi dalam hidup bersama.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera
atau juga disebut proses sensoris. Persepsi merupakan yang intergrated dari
individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan persepsi individu dapat
menyadari, dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya,
dan juga tentang keadaan diri individu yang bersangkutan. Dengan demikian
dapat dikemukakan bahwa persepsi adalah proses pengorganisasikan,
penginterpresian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
sehingga merupakan sesuatu yang berarti. Setiap siswa mempunyai cara pandang
yang berbeda-beda mengenai memahami suatu objek yang diketahui.
Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi khususnya
psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkan sikap sebagai hal yang sentral.
Pendapat tersebut kiranya beralasan jika dilihat pentingnya sikap dalam tingkah
laku dan perbuatan manusia sehari-hari. Sikap seseorang akan mempengaruhi
tingkah laku orang tersebut dalam menanggapi sesuatu.
Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan
salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk aktif
dalam pembelajaran bertujuan untuk melihat hubungan persepsi dan sikap siswa.
Serta dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
upaya untuk semakin memperdalam pemahaman akan pembelajaran PKn yang
telah diterima di sekolah dan lingkungan sosial mereka, sehingga siswa kelas VA
SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta akan menjadi siswa yang dapat menaati
peraturan yang ada di sekitar.
Hal tersebut akan terwujud dengan 3 unsur dalam Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR). Ketiga unsur tersebut adalah Competence, Conscience,
Compassion. Competence merupakan kemampuan secara kognitif atau
intelektual, Conscience ialah kemampuan afektif dalam menentukan pilihan-
pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sedangkan Compassion
adalah kemampuan dalam psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun
batin disertai sikap bela rasa bagi sesama.
Penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
dengan langkah-langkah yaitu konteks (centext) merupakan proses dalam siklus
PPR yang dilakukan oleh guru yang didukung oleh keterbukaan diri dari siswa.
Pengalaman (experience) merupakan proses dimana siswa memahami materi yang
dipelajarinya secara mendalam dengan melibatkan seluruh kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Refleksi (reflection) merupakan proses
mempertimbangkan dengan seksama menggunakan daya ingat, pemahaman,
imajinasi, pengalaman, dan ide-ide atau tujuan-tujuan yang diinginkan. Tindakan
(action) merupakan pertumbuhan batin yang mencakup dua tahap, yaitu pilihan-
pilihan batin (hasil dari refleksi atau pengalaman) dan kemudian diwujudkan
dalam tindakan nyata. Evaluasi (evaluation) proses yang mana berdasar atas
tujuan dari pendidikan PPR, yaitu untuk membentuk manusia yang memiliki
kepribadian utuh, kompeten secara kognitif atau intelektual, bersedia untuk makin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berkembang, memiliki sikap religius, penuh kasih, dan memiliki tekad untuk
berbuat adil dalam pelayanan tulus pada sesama umat Allah.
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir
maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu:
2.4.1 Terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam metode penelitian membahas mengenai jenis penelitian yang digunakan,
setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik
analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis kuantitatif.
Metode dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei adalah penelitian
yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok (Efendi, 2012:3).
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait hubungan
persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian membahas mengenai tempat penelitian, subjek
penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta semester
gasal tahun ajaran 2016/2017. SD Negeri Tegalrejo Yogyakarta beralamat di Jl.
Wiratama No. 27 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri Tegalrejo 2 dengan
jumlah 28 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada mata
pelajaran PKn kelas VA semester I tentang Peraturan perundang-undangan pusat
dan daerah.
3.2.4 Waktu Penelitian
Pada bulan Agustus tahun 2016 sampai Februari 2017.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu pelaksanaan
Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb
1 Observasi Awal,
BAB I dan
Kuesioner
2 BAB II dan BAB
III
3 Ambil Data dan
Analisis Data
4 BAB IV
5 BAB V
6 Revisi
7 Daftar Ujian dan
Pengujian Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta.
Sampel untuk penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta. Siswa tersebut berjumlah 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada tiga yaitu:
3.4.1 Variabel Indenpendent (bebas)
Variabel Independent menurut Sugiyono (2015: 61) disebut juga stimulus,
prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbul variabel dependent (terikat). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah persepsi siswa.
3.4.2 Variabel Dependent (terikat)
Variabel Dependent menurut Sugiyono (2015: 61) disebut juga output,
skriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.4.3 Variabel Moderator (Variabel yang mempengaruhi perlakuan)
Variabel Moderator menurut Sugiyono (2015: 62) adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent. Variabel moderator dalam penelitian ini
adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Variabel indenpendent Variabel dependent
Variabel Moderator
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Kuesioner
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2015:199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
Persepsi siswa
terhadap Model
Pembelajaran
Paradigma
Pedagogi Reflektif
(PPR)
Sikap siswa terhadap
Mata Pelajaran Pkn
Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
3.5.2 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Menurut (Hadi 1986 dalam Sugiyono 2015: 203) mengemukakan bahwa,
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari sesorang
(Sugiyono, 2015: 329). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil gambar sebagai
dokumen. Hasil observasi dan pengamatan akan lebih dipercaya apabila didukung
dengan adanya dokumentasi.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2015:148) instrumen penelitian merupakan alat ukur
dalam penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi dan sikap siswa.
Menurut Sugiyono (2015:199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Kuesioner ini terdiri atas enam indikator yang kemudian dijabarkan ke
beberapa pernyataan.
Berikut adalah tabel persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Tabel 3.2 Indikator Kisi-kisi Kuesioner
No Kisi-kisi Indikator Pembagian
Indikator
Pernyataan
Farvorable Unfarvorabl
e
1 Persepsi Persepsi tentang
materi, media, dan
sarana pelajaran
dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 1,2,3 8,9,10
Mengerti 4,5,6,7 11,12,13,14
2 Persepsi tentang
langkah-langkah
pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
Mengerti 17, 18, 19 22, 23, 24
3 Persepsi tentang
interaksi dalam
pembelajaran PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
Mengerti 27, 28, 29 33, 34, 38
Sikap
siswa
terhadap
mata
pelajaran
PKn
Sikap sebelum
mengikuti
pelajaran
Kognitif 1, 2 7, 8
Afektif 3, 4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
5 Sikap saat
mengikuti
Pelajaran
Kognitif 13, 14 19, 20
Afektif 15, 16 21, 22
Konatif 17, 18 23, 24
6 Sikap setelah
mengikuti
pelajaran
Kognitif 25, 26 31, 32
Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
Dari keenam indikator persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn), kemudian dirinci ke dalam beberapa pernyataan atau deskriptor
yang disusun peneliti bersama dengan peneliti lain yang melakukan penelitian
payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Deskriptor diambil dari buku-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
buku PKn kelas V dengan materi Peraturan Perundang-undangan. Indikator dalam
kuesioner ini dijabarkan ke dalam 72 deskriptor. Deskriptor-deskriptor ini terdiri
dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
Menurut Sugiyono (2015:134) Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Menurut Walgito (2003) dalam menciptakan alat ukur mengunakan
pertanyaan-pertanyaan, dengan menggunakan lima alternatif jawaban atau
tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut. Subjek yang diteliti disuruh
memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang disediakan. Lima alternatif
jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah, Sangat Setuju (Strongly Aprove),
Setuju (Aprove), Tidak Mempunyai Pendapat (Unchoosen), Tidak Setuju
(Disapprove), Sangat Tidak Setuju (Strongly Disapprove)
Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 5
- Setuju (S) : Skor 4
- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3
- Tidak Setuju (TS) : Skor 2
- Sangat Tidak Setuju(STS) : Skor 1
Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 1
- Setuju (S) : Skor 2
- Tidak Mempunyai Pendapat : Skor 3
- Tidak Setuju (TS) : Skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
- Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 5
Kemudian skala Likert ini dimodifikasi. Peneliti membuat empat skor
dalam tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari
jawaban dari responden yang tidak mempunyai pendapat atau netral, pada
jawaban netral memiliki skor 3. Jadi kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
berstruktur atau tertutup. Menurut Farchan (2007) kuesioner berstruktur adalah
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban
untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Cara mengisi kuesioner ini yaitu responden
hanya perlu memberikan tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan pilihannya.
Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 5
- Setuju (S) : Skor 4
- Tidak Setuju (TS) : Skor 2
- Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 1
Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
- Sangat Setuju (SS) : Skor 1
- Setuju (S) : Skor 2
- Tidak Setuju (TS) : Skor 4
- Sangat Tidak Setuju (STS) : Skor 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 3.3 Kisi-kisi pertanyaan Kuesioner Persepsi
1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
1
Menyerap
Saya menerima
penjelasan tentang
materi yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya mengabaikan
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran PKn
2 Setelah mengamati
media yang digunakan
saya bertanya jika ada
informasi yang belum
jelas
Saya tidak mengamati
media yang digunakan
dalam mata pelajaran PKn
3 Materi dalam mata
pelajaran PKn mudah
dipahami
Materi dalam mata
pelajaran PKn sukar
dipahami
4
Mengerti
Media pembelajaran
dapat membuat tugas
saya cepat selesai
Media pembelajaran
membuat tugas saya
selesai dalam waktu yang
lama
5 Saya menggunakan
media pembelajaran
yang telah disediakan
untuk mencari
informasi yang
dibutuhkan
Penggunaan media
pembelajaran
menghambat saya untuk
mencari informasi yang
dibutuhkan
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan
Unfavorable
1
Saya mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
Saya lupa dengan
tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Menyerap
PKn PKn
2 Saya mampu membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
Saya kesulitan
membuat kesimpulan
dari pembelajaran PKn
3 Saya menyampaikan
hasil pembelajaran
yang didapatkan di
depan kelas
Saya menolak untuk
menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan
kelas
4
Mengerti
Saya mencoba
menemukan manfaat
pembelajaran PKn
Saya merasa kesulitan
menemukan manfaat
pembelajaran PKn
5 Saya memiliki rasa
tanggung jawab dalam
melakukan tugas
kelompok
Saya menolak untuk
melakukan tugas
kelompok
6 Saya bisa menemukan
inti pembelajaran
sendiri
Saya merasa sukar
menemukan inti
pembelajaran
3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
1
Menyerap
Saya dapat
mengembangkan
pengetahuan yang
didapatkan kepada teman.
Saya mengalami hambatan
dalam mengembangkan
pengetahuan yang didapat.
2
Saya menyadari
pentingnya bekerja sama
dalam mencari
pengetahuan.
Saya memilih bekerja sendiri
daripada bekerja sama
dengan teman saat
berdiskusi.
3
Saya dapat membantu
teman dengan cara
mengajarkan tentang
penggunaan media
pembelajaran.
Saya mengajarkan kepada
teman tanpa menggunakan
media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4
Saya dapat bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan
permasalahan dalam
belajar.
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar.
5
Saya senang dapat
berinteraksi dengan teman
sekelompok.
Saya sungkan berinteraksi
dengan teman sekelompok.
6
Mengerti
Saya dapat membantu
teman yang kesulitan
dalam belajar.
Saya menjauhi teman yang
kesulitan dalam belajar.
7
Saya dapat bekerja
kelompok bersama teman.
Saya mengalami kesulitan
dalam bekerja kelompok
bersama teman.
8
Saya ikut terlibat dalam
diskusi saat pembelajaran.
Saya hanya mengikuti
pendapat teman dalam
diskusi saat pembelajaran.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
1
Kognitif
Saya memperhatikan
terhadap mata pelajaran
PKn.
Saya malas memperhatikan
mata pelajaran PKn.
2
Saya segera memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn.
Saya kurang memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn.
3
Afektif
Saya tertarik mengikuti
pelajaran PKn.
Saya malas mengikuti
pelajaran PKn.
4 Saya rajin masuk sekolah
saat akan belajar PKn.
Saya bolos sekolah saat
akan belajar PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
5 Saya senang saat akan
belajar PKn.
Saya tidak senang saat akan
belajar PKn.
6
Konatif
Saya aktif menyiapkan
buku PKn
Saya tidak menyiapkan buku
PKn
7
Saya perlu persiapan
dalam mengikuti
pelajaran PKn.
Saya tidak perlu persiapan
dalam mengikuti pelajaran
PKn.
5. Sikap saat mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
1
Kognitif
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu
pengetahuan saya
berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi kehidupan
saya.
2
Saya mendapatkan
manfaat pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PKn.
Saya tidak mendapatkan
manfaat pembelajaran yang
akan dipelajari dalam mata
pelajaran PKn.
3
Afektif
Saya bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
Saya kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
4 Bagi saya pembelajaran
PKn itu menyenangkan.
Bagi saya pembelajaran PKn
itu sulit.
5 Konatif
Saya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
saat belajar mata pelajaran
PKn.
Saya mendengarkan dengan
tidak sungguh-sungguh saat
belajar mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
1 Kognitif
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dalam
kegiatan sehari-hari.
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan terbatas di
lingkungan rumah.
2
Afektif
Saya memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
Saya kesulitan memberikan
contoh sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
3
Saya mengetahui sikap
apa yang ingin saya
kembangkan setelah
mengikuti pembelajaran.
Saya tidak mengetahui sikap
yang ingin dikembangkan
setelah mengikuti
pembelajaran.
4
Konatif
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya tidak
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5
Saya berperilaku baik
setelah mempelajari
pembelajaran Pkn.
Saya mengalami hambatan
mengembangkan perilaku
setelah mempelajari Pkn.
Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap di atas, maka
disusun sebaran item kuesioner sebagai serikut:
Tabel 3.5 Sebaran Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa
Indikator Indiaktor
Ahli
Pernyata
an
favorable
Pernyataan
unfavorabl
e
Jumlah
pernyata
an
favorable
Jumlah
pernyataa
n
unfavora
ble
Total
Persepsi
tentang
materi,
media,
dan
sarana
Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,
7 7 14 Mengerti 4, 5, 6, 7
11, 12, 13,
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pelajaran
dalam
pembelaj
aran PKn
Persepsi
tentang
langkah-
langkah
pelajaran
dalam
pembelaj
aran PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
5 5 10 Mengerti
17, 18,
19 22, 23,24
Persepsi
tentang
interaksi
dalam
pembelaj
aran PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
5 5 10 Mengerti
27, 28,
29 33, 34, 38
Tabel 3.6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa
Indikator Indikator
Ahli
Pernyataan
favorable
Pernyataa
n
unfavorabl
e
Jumlah
pernyataan
favorable
Jumlah
pernyata
an
unfavora
ble
Total
Sikap
siswa
sebelum
pembelaj
aran
Kognitif 1, 2 7, 8
6 6 12 Afektif 3 ,4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
Sikap
siswa
saat
pembelaj
aran
Kognitif 13, 14 19, 20,
6 6 12 Afektif 15, 16 21,22
Konatif 17, 18 23, 24
Sikap
siswa
setelah
pembelaj
aran
Kognitif 25, 26 31, 32
6 8 14 Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen ini adalah teknik
validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk
menguji kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen penelitian. Menurut
Sugiyono (2015: 173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2015: 173)
reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Jadi instrumen yang valid dan
reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid
dan reliabel. Berikut ini penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas pada
penelitian ini.
3.7.1 Validitas
Menurut Sugiyono (2015:176) validitas dibagi menjadi dua validitas internal /
rasional dan validitas eksternal / empiris. Validitas internal terbagi menjadi dua
yaitu validitas konstruk dan validitas isi.
Menurut Sugiyono (2015: 176) penelitian yang mempunyai validasi internal,
bila ada data dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang
digunakan. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi
constructs validity (validasi konstrak) dan content validity (validasi isi). Untuk
instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi
validitas konstuksi (contructs). Hadi (1986) (dalam Sugiyono 2015:176)
menyamakan constructs validity sama dengan validity by definition. Instrumen
yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen tersebut digunakan untuk
mengukur gejala sesuai dengan didefinisikan. Pada penelitian ini peneliti akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
meneliti tentang hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di
SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta maka, peneliti akan menggunakan validasi
internal yaitu validitas konstrak (constructs validity).
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan apakah suatu alat
ukur/instrumen mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak
diukur (Siregar, 2014: 46-47). Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Peneliti
membandingkan instrumen hasil konsultasi terhadap guru dan kepala sekolah
dengan pernyataan hasil kuisioner atau angket yang diisi oleh siswa.
Berikut adalah tabel hasil pengujian validitas isi:
Tabel 3.7 Expert Judgement
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator
4 4 3 11
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang
ingin dicapai
4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik
3 3 4 10
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrumen
3 4 4 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
7 Kesesuaian isi instrumen dengan
buku yang digunakan
4 4 4 12
8 Mencantumkan referensi buku dalam
instrumen
3 3 3 9
9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 3 10
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 4 11
Total Skor 128
Rata-rata 88,8
Gambar 3.2 Rumus menghitung rata-rata expert judgement
Berdasarkan hasil validasi pada tabel 3.7 di atas dapat disimpulkan bahwa
rata-rata skor 88,8 menunjukkan bahwa instrumen penelitian tersebut termasuk
dalam kategori layak digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut didasarkan pada
rentang skor yang telah dibuat sebagai berikut:
Tabel 3.8 Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Validitas Konstrak (Constructs Validity)
Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan kesanggupan
alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diambil dari teori-teori
para ahli (Siregar, 2014: 48). Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan
pendapat dari para ahli (judgment experts) (Sugiyono, 2015: 177). Peneliti
berkonsultasi dengan guru dan kepala sekolah mengenai instrumen kreativitas
belajar siswa terhadap model pembelajaran saintifik. Setelah pengujian konstrak
dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka
diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel
dari mana populasi diambil.
Untuk menguji validasi konstrak (construts validity) dapat digunakan
pendapat ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang aspek-aspek yang diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka
dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono (2015:177). Pada penelitian ini yang
digunakan untuk validasi kuesioner persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn.
Penentuan validitas kuesioner persepsi dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn dilakukan melalui expert judgement dengan mengkonsultasikan
instrumen pada dosen pembimbing. Kuesioner disebarkan pada siswa kelas V di
empat Sekolah Dasar SD N 2 Sedayu, SD N Deresan, SD N Karangmloko 2, SD
Sambikerep. Ke-empat Sekolah dasar itu adalah 1. Jumlah seluruh sisiwa yang
mengisi kuesioner ini adalah 95 siswa. Target penelitian ini adalah masing-masing
indikator minimal satu item yang valid dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berikut ini adalah hasil dari uji validitas konstruk:
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa
No Pernyataan r.hitung r.tabel Keputusan
1 Item 1 1 Tidak valid
2 Item 2 .145 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .118 0,2017 Tidak valid
4 Item 4 .155 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 -.072 0,2017 Tidak valid
6 Item 6 -.189 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .196 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .118 0,2017 Tidak valid
9 Item 9 -.048 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 -.024 0,2017 Tidak valid
11 Item 11 .263 0,2017 Valid
12 Item 12 .143 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .015 0,2017 Tidak valid
14 Item 14 .267 0,2017 Valid
15 Item 15 .142 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .243 0,2017 Valid
17 Item 17 .194 0,2017 Tidak valid
18 Item 18 .190 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .272 0,2017 Valid
20 Item 20 .198 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .113 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .117 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .000 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .059 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .092 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
26 Item 26 .028 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.081 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .079 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 -.030 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 .078 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .238 0,2017 Valid
32 Item 32 -.021 0,2017 Tidak valid
33 Item 33 .058 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 -.007 0,2017 Tidak valid
35 Item 35 -.044 0,2017 Tidak valid
36 Item 36 -.015 0,2017 Tidak valid
37 Item 37 .155 0,2017 Tidak valid
38 Item 38 .077 0,2017 Tidak valid
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 5 (lima)
item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi
validitas.
Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator:
Tabel 3.10 Validasi setiap Indikator
No Indikator Indikator
Menurut
Ahli
No Item
yang
Valid
Jumlah
1 Persepsi tentang
materi, media, dan
sarana pelajaran
dalam pembelajaran
PKn
Menyerap 11 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2 Persepsi tentang
langkah-langkah
pelajaran dalam
pembelajaran PKn
Menyerap
Mengerti
14, 16
19
3
3 Persepsi tentang
interaksi dalam
pembelajaran PKn
Mengerti 31 1
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa
No Pernyataan r.hitung r.tabel Keputusan
1 Item 1 1 tidak valid
2 Item 2 -.027 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .286 0,2017 Valid
4 Item 4 .063 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 .274 0,2017 Valid
6 Item 6 .173 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .067 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .408 0,2017 Valid
9 Item 9 .072 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 .247 0,2017 Valid
11 Item 11 .340 0,2017 Valid
12 Item 12 .131 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .220 0,2017 Valid
14 Item 14 .126 0,2017 Tidak valid
15 Item 15 .139 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .217 0,2017 Valid
17 Item 17 .220 0,2017 Valid
18 Item 18 .119 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .007 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
20 Item 20 -.059 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .197 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .146 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .163 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .055 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .127 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 -.064 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.056 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .151 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 .039 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 -.048 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .261 0,2017 Valid
32 Item 32 .231 0,2017 Valid
33 Item 33 -.037 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 .087 0,2017 Tidak valid
Dari tabel di atas, diperoleh hasil penyataan yang valid sebanyak 10 dari 34
item. Setiap indikator sudah terwakili minimal satu pernyataan untuk memenuhi
validitas.
Berikut adalah tabel indikator dan pernyataan yang mewakili indikator.
Tabel 3.12 Validasi setiap Indikator
No Indikator Indikator
Menurut
Ahli
No Item
yang Valid
Jumlah
1 Sikap siswa sebelum
mengikuti pelajaran
Afektif
Konatif
3, 5, 8, 10,11 5
2 Sikap siswa saat mengikuti
pelajaran
Afektif
Kognitif
13, 16
17
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3 Sikap siswa setelah
mengikuti pelajaran
Afektif 31, 32 2
3.7.2 Reliabilitas
Menurut Azwar (2008:176) reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel. Reliabilitas
adalah sejauh mana mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Menurut Sugiyono
(2015 : 173) reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Data yang yang
reliabel belum tentu valid. Contohnya meteran yang putus ujungnya akan
menghasilkan data yang sama (reliabel) tapi tidak selalu valid. Hal ini disebabkan
karena instrumen (meteran) rusak.
Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Apha
Croach. Rumusnya adalah
Gambar 3.3 Rumus pengukuran reliabilitas
Keterangan:
rıı = reabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang diuji
∑σt² = Jumlah varians skor tiap-tiap item
σt² = varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dikategorikan berdasarkan
tabel kriteria koefisien. Menurut Sugiyono (2015: 257) Pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kriteria koefisien reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 1,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Tabel di atas menunjukan interval koefisien reliabilitas yang digunakan
untuk mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitian ini. Pada interval 0,00 –
1,199 menunjukan kualifikasi sangat rendah. Pada interval 0,20 – 0,399
menunjukan kualifikasi rendah. Pada interval 0,40 – 0,599 menunjukan kualifikasi
sedang. Pada interval 0,60 – 0,799 menunjukan kualifikasi Kuat. Pada interval
0,80 – 1,000 menunjukan kualifikasi Sangat Kuat.
Uji reliabilitas instrumen untuk mengetahui taraf keajegan instrumen.
Berikut tabel kualifikasi koefisien korelasi.
Berdasarkan hasil Reliabilitas persepsi siswa diperoleh hasil:
Tabel 3.14 Relibilitas Persepsi Siswa
Alpha Cronbach’s Kriteria
0.434 Sedang
Dari tabel di atas menunjukan nilai Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) sebesar 0,434 masuk dengan kriteria sedang. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid dan juga reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.15 Relibilitas Sikap Siswa
Alpha Cronbach’s Kriteria
0.765 Tinggi
Dari tabel di atas menunjukan nilai Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn sebesar 0, 765 masuk
dengan kriteria tinggi. Sehingga instrumen yang digunakan sudah memenuhi
syarat instrumen yang valid dan juga reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian diskriptif koleratif yang
termasuk kedalam jenis kuantitatif yang menggunakan statistik dalam analisis
datanya. Jenis statistik yang akan digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data
sampel yang digunakan untuk populasi tertentu menurut Sugiyono (2012 : 201).
Setelah peneliti menentukan statistik maka langkah selanjutnya adalah akan
ditentukan statistik sebelum melakukan teknik statistik untuk analisis data, harus
melakukan pengujian terhadap data yang ditulis. Teknik analisis data yang
digunakan adalah parametrik atau nonparametrik. Menurut Sugiyono (2012 : 201)
untuk menguji parameter suatu populasi melalui statistik atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS Versi 16.
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas data dilakukan setelah data-data terkumpul. Menurut
Priyatno (2008: 28) uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data-
data yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini penting untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menentukan jenis statistik yang nanti akan digunakan untuk analisis data lebih
lanjut. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non parametrik yaitu
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov test. Untuk penelitian ini kriteria yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.
b. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini Correlation Pearson
Product Moment. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal,
uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah statistik non parametrik dalam hal
ini Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon signed ranks test. Untuk keperluan
penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan program komputer
IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows dengan teknik Kolmogorov-Smirnov test
dengan tingkat kepercayaan 95%.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kelas yang diuji memiliki
kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya. Uji
homogenitas ini ditujukan untuk menguji apakah beberapa kelompok memiliki
varians yang sama atau tidak (Sugiyono, 2009). Untuk keperluan penelitian,
perhitungan uji homogenitas data dilakukan dengan program komputer IBM SPSS
Statistics 16.0 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Untuk menguji kesamaan varians digunakan uji Uji Anova
sebagai berikut:
Gambar 3.4 Rumus yang digunakan untuk menguji varians
Dimana :
Ho : Kedua populasi mempunyai varians yang sama
Ha : Kedua populasi mempunyai varians yang berbeda
Gambar 3.5 Uji Anova
Kriteria pengujian sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa varian
dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak
sama.
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa varian
dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
3.8.1.3 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus
(Nisfiannoor, 2009). Teknik yang digunakan dalam menguji linearitas adalah Test
Ho : ϭ12 = ϭ2
2
Ha : ϭ1
2 ≠ ϭ2
2
F: varians terbesar
varians terkecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
for Linearity pada program komputer IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows.
Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear
atau garis lurus.
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen tidak bersifat
linear atau garis lurus.
3.8.2 Uji Hipotesis
3.8.2.1 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan) : Hubungan Persepsi dan Sikap
Siswa kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta
Uji hipotesis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Teknik pengujian klasik
untuk mengetahui signifikansi hubungan tidak dengan sendirinya menunjukkan
apakah hubungan tersebut cukup substantif atau tidak. Hubungan dua variabel
tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi
karena kebetulan saja. Dua variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur
dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif)
(Sugiyono, 2015: 254). Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics 16.0 for
Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan Correlation Pearson
Product Moment. Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam uji perbedaan
skor (Priyatno, 2012: 51):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hnull : tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap
pada kelompok siswa.
Hi : ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap pada
kelompok siswa.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu (Priyatno, 2012:
51):
1. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal
tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi
dan sikap pada kelompok siswa, sehingga persepsi siswa tidak memiliki
hubungan dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal
tersebut menunjukkan adanya hubungan antara skor kuesioner persepsi
dan sikap pada kelompok siswa, sehingga persepsi siswa tidak memiliki
hubungan dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.
Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interpretasi kategori koefisien
korelasi dari hasil uji hipotesis menurut Sugiyono (2015):
Tabel 3.16 Kategori Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas beberapa hal, yaitu hasil penelitian, pembahasan
mengenai hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil
penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara persepsi dan
sikap siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan beberapa langkah uji statistik
sebagai berikut:
4.1.1 Uji Asumsi
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel berasal dari
populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari
kuesioner untuk mengukur persepsi dan sikap siswa pada kelompok siswa
dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Test. Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis uji statistik yang
akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05
maka distribusi data normal, sedangkan jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka
distribusi data tidak normal. Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji
statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini
Correlation Pearson Product Moment. Sedangkan jika distribusi data tidak
terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik
non parametrik, dalam hal ini adalah Mann Whitney U-Test atau Wilcoxon Signed
Ranks Test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kuesioner Persepsi dan Sikap
No. Aspek Sig. (2- tailed) Keterangan
1 Kuesioner persepsi siswa 0,472 Data Normal
2 Kuesioner sikap siswa 0,208 Data Normal
Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuesioner persepsi siswa
memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,472 (atau p > 0,05) dan aspek kuesioner
sikap siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,208 (atau p > 0,05. Nilai sig.
(2-tailed) pada aspek kuesioner pada kelompok siswa persepsi dan sikap siswa
memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari
0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas tersebut diperoleh hasil bahwa
skor pada aspek kuesioner terdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini Correlation Pearson
Product Moment.
Analisis data pada persepsi dan sikap siswa menggunakan statistik
parametrik, dalam hal ini Correlation Pearson Product Moment dengan tiga
langkah berikut: 1) Uji Homogenitas, yaitu untuk memastikan bahwa data yang
diperoleh memiliki varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linearitas, yaitu
untuk mengatuhi apakah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen bersifat linear atau garis lurus. 3) Uji Hipotesis Korelasi (hubungan),
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
4.1.1.2 Uji Homogenitas
Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data
kuesioner dari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis mengenai data
memiliki varians yang sama atau tidak dengan menggunakan data dari kelompok
siswa persepsi siswa. Sebelum melakukan uji Correlation Pearson Product
Moment, dilakukan uji Levene’s Test terlebih dahulu untuk mengetahui
homogenitas varians data. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varians
apabila nilai signifikansi pada Levene’s Test > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno,
2012:49).
Tabel 4.2 Hasil uji homogenitas terhadap persepsi dan sikap siswa
No. Aspek Nilai Levene
Statistic
Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Data kuesioner persepsi
dan sikap siswa
17,974 0,61 Homogen
Berdasarkan uji Levene’s Test pada data kuesioner persepsi dan sikap
siswa diperoleh besar nilai F = 1,491 dengan signifkansi sebesar 0,61 (atau p >
0,05) berarti ada perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data
persepsi dan sikap siswa dengan kata lain data tersebut memiliki varian yang sama
sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan Correlation Pearson
Product Moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
4.1.1.3 Uji Linearitas
Berikut ini merupakan hasil uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn:
Tabel 4.3 Hasil uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa
Aspek F Sig. (2-tailed)
Persepsi dan sikap siswa 32,250 0,003
Berdasarkan hasil uji linearitas antara persepsi dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn, dapat diperoleh jika nilai signifikansinya adalah 0,003. Hal ini
membuktikan bahwa data dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus dari
satu titik ke titik yang lain atau disebut juga linear karena memiliki nilai
signifikasi yang kurang dari 0,05 atau (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, dan
Marzuki, 2009).
Berikut ini adalah grafik scatterplot hasil uji linearitas persepsi dan sikap
siswa pada mata pelajaran PKn:
Grafik 4.1 Scatterplot Hasil Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Hasil dari grafik 4.1 menunjukkan bahwa data-data yang menyatakan hubungan
antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn cenderung berkumpul
pada garis lurus. Hal ini semakin menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini
linear dan terlihat jika variabel persepsi mempengaruhi variabel sikap. Persepsi
pada diri anak dapat mempengaruhi sikap yang dimunculkan dari dalam diri anak.
4.1.2 Uji Hipotesis
4.1.2.1 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan)
Uji hipotesis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Analisis statistik
dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16.0 for Windows
dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan Correlation Pearson Product
Moment. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig.
(2-tailed)> 0,05 maka tidak ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan
sikap siswa, jika nilai sig. (2-tailed)< 0,05 maka ada hubungan antara skor
kuesioner persepsi dan sikap siswa. Hasil uji hubungan skor kuesioner persepsi
dan sikap siswa akan dibahas di bawah ini:
Tabel 4.4 Uji Korelasi Persepsi dan Sikap Siswa
No Aspek Mean Std.
Deviatio
n
Pearson
Correlat
ion
Sig. (2-
tailed)
Keterang
an
1 Kuesioner
persepsi siswa
4,45 0,253 0,499 0,002 Terdapat
hubungan
2 Kuesioner
sikap siswa
4,30 0,616 0,499 0,002 Terdapat
hubungan
Hasil analisis dengan corelation pearson product moment pada kelas
siswa kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data Std. Deviation= 0,253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Mean= 4,45 dibandingkan dengan data kuesioner sikap siswa dengan nilai Std.
Deviation= 0,616 Mean= 4,30 Pearson Correlation = 0,499. Nilai sig. (2-tailed)
yaitu 0,002 kurang dari 0,05 atau (p< 0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi
diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap
siswa. Dengan kata lain terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn.
Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interpretasi kategori koefisien
korelasi dari hasil uji hipotesis menurut Sugiyono (2015):
Tabel 4.5 Kategori Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan kategori koefisien korelasi pada tabel di atas, penelitian ini
memiliki nilai korelasi 0,499 sehingga koefisien korelasi pada penelitian ini
termasuk dalam kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa antara variabel
persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn memiliki hubungan yang
sedang dimana persepsi membangun adanya perubahan sikap.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Uji Hipotesis : Hubungan Antara Persepsi dan Sikap
Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Uji hipotesis korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil analisis dengan corelation pearson product moment pada kelas
siswa kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data Std. Deviation= 0,253,
Mean= 4,45 dibandingkan dengan data kuesioner sikap siswa dengan nilai Std.
Deviation= 0,616, Mean= 4,30, Pearson Correlation = 0,499. Nilai sig. (2-tailed)
yaitu 0,002 kurang dari 0,05 atau (p< 0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi
diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara skor kuesioner persepsi dan sikap
siswa.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dengan kata lain terdapat hubungan
antara persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Hal tersebut sejalan dengan (Walgito, 2010:101) melihat faktor-faktor
yang berpengaruh pada persepsi terdapat beberapa faktor-faktor yang berperan
dalam persepsi, yaitu objek persepsi, alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
dan perhatian.
Faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman belajar, orang lain
yang dianggap penting, kebudayaan, dan media masa (Azwar, 1995:30).
Ciri-ciri sikap yaitu sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk
sepanjang perkembangan dalam hubungan dengan obyeknya, sikap dapat
berubah-ubah dan sikap memiliki hubungan tertentu (Purwanto, 1998).
4.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VA SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
yang beralamat di Jl. Wiratama No. 27 Yogyakarta Kode Pos: 555244. Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 1-18 Oktober 2016. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VA. Jumlah siswa kelas VA yaitu 28 siswa. Objek dari penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
adalah persepsi siswa mengenai model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn kelas V. Penelitian
dilaksanakan pada: Rabu 5 Oktober 2016, Kamis 13 Oktober 2016, dan Selasa 18
Oktober 2016.
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan
persepsi dan sikap siswa pada pembelajaran PKn yang berupa kuesioner persepsi
dan sikap siswa. Saat menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn dengan Kompetensi Dasar 2.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan Daerah 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas
VA di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta pada mata pelajaran PKn dengan materi
peraturan perundang-undangan pusat dan daerah dengan menggunakan model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1 Terdapat hubungan positif antara persepsi dan sikap siswa kelas V pada
mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Hal ini
ditunjukkan dari hasil analisis statistik Correlation Pearson Product
Moment pada uji hipotestis korelasi kelompok siswa dengan sig. (2-tailed)
yaitu 0,002 (atau p< 0,05). Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima yang
berarti terdapat hubungan positif antara persepsi dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn. Diketahui pula terdapat nilai Pearson Correlation adalah
0,499. Dengan demikian dapat diketahui apabila hubungan dari kedua
variabel termasuk dalam hubungan yang sedang karena berada pada rentang
nilai 0,40-599.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu:
5.2.1 Keterbatasan tempat dan situasi kelas yang kurang mendukung sehingga
mengganggu konsentrasi siswa saat berdiskusi.
5.2.2 Keterbatasan jam pelajaran pada mata pelajaran PKn dalam satu minggu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mata pelajaran PKn memiliki dua jam pelajaran. Hal ini berbeda dengan
mata pelajaran lain seperti matematika, IPA dan IPS yang memiliki jam
yang lebih banyak. Sehingga peneliti memerlukan kordinasi dengan guru
kelas.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:
5.3.1 Pelajaran PKn dapat diberi tambahan jam pelajaran, tidak hanya sekali
dalam satu minggu.
5.3.2 Kegiatan pembelajaran menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) membutuhkan waktu yang banyak, sehingga guru harus
memperhitungkan alokasi waktu yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR REFERENSI
Amanatun. (2010). Pengaruh Implementasi Tata Tertib Sekolah terhadap Sikap
Disiplin Siswa (Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga). Salatiga:
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Aziz, Wahab & Supriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
_______. (1995). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2007). Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
_______. (2008). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cahyani, Christina Wahyu,. (2010). Persepsi Siswa, Guru dan Kepala Sekolah
Mengenai Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Effendi S & Tukiran. (2012). Motode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Farchan, A. (2007). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Hamka. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineko Cipta
Komunitas Studi dan Pengembangan PPR. (2012). Paradigma Pedagogi Reflektif.
Yogyakarta: Kanisius.
Maolinda, Nisa. 2012. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Terhadap
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMAN 1 Margahayu.
Bandung: Universitas Padjajaran.
Nisfianoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Empat.
Prayitno, D. (2008). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
_______, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Edisi
Kesatu. Yogyakarta : ANDI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Purwanto, Erwan Agus & Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Subagyo, dkk. (2008). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
_______. J. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung : Alfabeta.
_______. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Siregar. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Walgito, Bimo. (1980). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
_______, Bimo. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta : Andi Offset.
_______, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Widi Restu Kartiko. (2009). Asas Metodologi Penelitian. Surabaya: Graha Ilmu.
Widihastuti, S., dan Fajar Rahayuningsih. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wiharyanto, K. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ardana
Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 3 SILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn)
Kelas : V
Semester : I
STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Uraian
Materi
Pengalaman
Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Model
Pembelaj
aran
Penilaian
Aloka
si
Wakt
u
Sumber/
Bahan/
Alat
2.1.Menjelas
kan
pengertian
dan
pentingnya
peraturan
perundang-
undangan
tingkat pusat
dan daerah.
- Pengertian
perundang-
undangan
- Fungsi /
pentingnya
peraturan
perundang-
undangan
PERTEMUAN I
Mengidentifikasi
macam-macam
peraturan di rumah
dan di sekolah.
Menjelaskan
pengertian
perundang-
undangan
Menjelaskan
Competence
Siswa mampu
mengetahui
macam-macam
peraturan di rumah
dan di sekolah
(Kognitif) Siswa mampu
menjelaskan
pengertian
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrumen:
2 x 35
Menit
- W
Widihast
uti
Setiati&
Fajar
Rahayun
ingsih.
(2008).
Pendidik
an
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
pengertian
perundang-
undangan pusat
pusat.
Mendiskusikan
perbedaan fungsi
peraturan tingkat
pusat
Mengidentifikasi
berbagai hal yang
perlu diatur dengan
perundang-
undangan pusat.
Menjelaskan sebab
beberapa hal perlu
diatur dengan
perundang-
undangan pusat
Menjelaskan sebab
beberapa hal perlu
diatur dengan
perundang-
undangan daereah
perundang-
undangan
(Kognitif) Siswa mampu
memahami
pengertian
perundang-
undangan pusat
(Kognitif)
Siswa mampu
memahami
perbedaan fungsi
tiap peraturan
yang berlaku di
tingkat pusat
(Kognitif) Siswa mampu
membuat mind
map mengenai
peraturan pusat
dan daerah
(Psikomotor) Siswa mampu
memahami sebab
dan asas
pembuatan
undang-undang di
tingkat pusat
(Kognitif)
S
Soal
K
Kunci
jawaban
R
Rubrik
penilaiaan
Kewarga
negaraa
n.
Jakarta:
Pusat
Perbuku
an
Departe
men
Pendidik
an
Nasional
.
- Berbagai
gambar
peraturan
di
sekolah
dan di
rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Conscience
Siswa mampu
mematuhi
peraturan yang ada
di rumah dan di
sekolah (Afektif)
Compassion
S
Siswa
mampu
Menghargai
pendapat
teman yang
mengutarak
an
pendapatnya
(Afektif)
2.1.Menjelas
kan
pengertian
dan
pentingnya
peraturan
perundang-
undangan
tingkat pusat
dan daerah.
- Pengertian
perundang-
undangan
- Fungsi /
pentingnya
peraturan
perundang-
undangan
PERTEMUAN II
Menjelaskan
pengertian
perundang-
undangan daerah.
Mendiskusikan
perbedaan fungsi
peraturan tingkat
daerah.
Mengidentifikasi
berbagai hal yang
Competence
Siswa mampu
memahami
pengertian
perundang-
undangan daerah
(Kognitif)
Siswa mampu
mengetahui
macam-macam
peraturan di
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
T
Tes
N
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrumen:
2 x 35
menit
-
Widihastuti
Setiati &
Fajar
Rahayuning
sih. (2008).
Pendidikan
Kewargane
garaan.
Jakarta:
Pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
perlu diatur dengan
perundang-
undangan daerah.
Menjelaskan sebab
beberapa hal perlu
diatur dengan
perundang-
undangan daereah
masyarakat
(Kognitif) Siswa mampu
memahami
perbedaan fungsi
tiap peraturan
yang berlaku
daerah (Kognitif)
Siswa mampu
membuat mind
map mengenai
peraturan pusat
dan daerah
(Psikomotor) Siswa mampu
memahami sebab
dan asas
pembuatan
undang-undang di
daerah (Kognitif)
Conscience
Siswa mampu
mematuhi
peraturan yang ada
di masyarakat
(Afektif)
Compassion
S
Siswa
mampu
S
Soal
K
Kunci
jawaban
R
Rubrik
penilaiaan
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
- Berbagai
gambar-
gambar
mengenai
contoh
peraturan
-
peraturan
yang
berlaku
di daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Menghargai
pendapat
teman yang
mengutarak
an
pendapatnya
(Afektif)
2.2
Memberi
kan
contoh
peratura
n
perundan
g-
undanga
n tingkat
pusat
dan
daerah,
seperti
pajak,
antikoru
psi, lalu
lintas,
dan
larangan
merokok
.
Tata urutan
peraturan
perundang-
undangan di
Indonesia.
PERTEMUAN KE
III
Membaca informasi
dan menjelaskan
UUD 1945.
Membaca informasi
dan menjelaskan
undang-undang atau
peraturan pengganti
undang-undang.
Membaca informasi
dan menjelaskan
Peraturan
Pemerintah.
Membaca informasi
dan menjelaskan
Peraturan Presiden.
Membaca informasi
dan menjelaskan
Peraturan Daerah.
Competence
Siswa mampu
mengetahui tata
urutan perundang-
undangan di
Indonesia
(Kognitif) Siswa mampu
memahami
kandungan dan
fungsi peraturan-
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku di
Indonesia
berdasarkan
hierarkinya
(Kognitif)
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
T
Tes
N
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrumen:
S
Soal
K
Kunci
jawaban
Rubrik
penilaiaan
2 x 35
menit.
-Widihastuti
Setiati &
Fajar
Rahayuning
sih. (2008).
Pendidikan
Kewargane
garaan.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
-Teks
UUD
1945.
-Teks
Undang-
Undang
atau Per-
aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pengganti
Undang-
Undang.
- Teks
Peraturan
Pemerinta
h.
- Teks
Peraturan
Presiden.
- Teks
Peraturan
Daerah.
- Berbagai
artikel di
koran atau
surat kabar
tentang
berbagai
peraturan
perundang-
undangan
pusat dan
daerah.
Contoh
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku di
Indonesia.
Membaca berbagai
contoh peraturan.
Menjelaskan sebab
masyarakat harus
mematuhinya, serta
akibat yang akan
Siswa mampu
mengetahui akibat
mematuhi
peraturan dan
undang-undang
bagi individu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
terjadi jika
masyarakat
melanggarnya.
masyarakat
(Kognitif) Mengetahui akibat
melanggar
peraturan dan
undang-undang
bagi individu dan
masyarakat
(Kognitif) Siswa mampu
mengetahui
pengaruh adanya
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku di
Indonesia dalam
kehidupan sehari-
hari (Afektif)
Siswa mampu
membuat poster
mengenai
peraturan pusat
dan daerah
(Psikomotor)
Conscience
Siswa mampu
mematuhi
peraturan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
berlaku baik di
sekolah maupun di
masyarakat
(Afektif)
Compassion
Siswa
mampu
Menghargai
pendapat
teman yang
mengutaraka
n
pendapatnya
(Afektif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : V A / I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-
undangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal : Rabu, 5 Oktober 2016
Pertemuan ke- : 1
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Ketrampilan)
2.1.1 Menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku di tingkat
pusat (Kognitif)
2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan (Kognitif)
2.1.3 Menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat (Kognitif)
2.1.4 Membuat mind map mengenai peraturan tingkat pusat (Psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2.1.5 Menjelaskan latar belakang pembuatan undang-undang di tingkat
pusat (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
D. Tujuan Pembelajaran
Competence (Akademik/ Ketrampilan)
2.1.1.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku di tingkat pusat dengan benar (Kognitif)
2.1.2.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perundang-undangan dengan
benar (Kognitif)
2.1.3.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perundang-undangan pusat
dengan benar (Kognitif)
2.1.4.1 Siswa dapat menjelaskan perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku di tingkat pusat dengan baik (Kognitif)
2.1.5.1 Siswa mampu membuat mind map mengenai peraturan tingkat
pusat dengan rapi (Psikomotor)
2.1.6.1 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-
undang di tingkat pusat dengan baik (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6.1 Siswa dapat mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di sekolah
dengan baik (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7.1 Siswa dapat menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya dengan baik (Afektif)
E. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Pusat
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
H.Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah- langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apersepsi: guru bertanya pada
siswa:
Siapa yang tadi pagi bangun
kesiangan atau terlambat?
Apa yang membuat kalian
bangun kesiangan?
Apakah resikonya apabila
bangun kesiangan?
- Orientasi: Guru menyampaikan
tujuan pelajaranya itu peraturan
perundang-undangan pusat dan
Konteks
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
daerah
- Motivasi: Guru mengajak siswa
bernyanyi “Ayo Belajar Bersama”
(terlampir)
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar
mengenai contoh peraturan-
peraturan yang berlaku baik di
rumah, sekolah maupun perundang-
undangan pusat
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan
definisi tentang peraturan
perundang-undangan pusat
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi tentang
peraturan perundang-undangan
pusat dan pentingnya peraturan
untuk menjaga ketertiban
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi ke
depan kelas.
- Siswa diminta untuk duduk kembali
di kursi masing-masing
- Siswa diminta untuk mengerjakan
soal latihan
- Setelah selesai mengerjakan siswa
diminta untuk mengumpulkan hasil
pekerjaannya
- Siswa dan guru membahas
mengenai pentingnya peraturan
untuk menjaga ketertiban
masyarakat melalui peraturan
perundang-undangan pusat
- Di bawah bimbingan guru, siswa
membuat kesimpulan materi
Pengalaman
50 menit
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
1. Bagaimana perasaan hari
ini?
2. Hari ini sudah belajar apa
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
saja?
3. Apakah kalian ada kesulitan
dalam menerima
pembelajaran hari ini?
- Siswa membuat mind map tentang
tingkatan peraturan perundang-
undangan pusat
Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
mencari berita di Koran mengenai
tindakan melanggar peraturan
perundang-undangan pusat”
- Siswa menjawab pertanyaan guru
secara lisan sebagai post test
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evaluasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggungjawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah dengan kreatif dan
inovatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
a. Tes Tertulis (Competence)
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaian (Terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
M. Sumber Belajar
Media : Gambar peraturan-peraturan, PPT
Alat dan bahan : LCD, Proyektor, kertas
Sumber Belajar
Widihastuti Setiati&Fajar Rahayuningsih. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
N. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Penilaian diri
Compassion Non tes Penilaian diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian
(terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN
Lampiran lagu
Ayo BelajarBersama
Pada hari ini ayolah kita belajar
Belajar bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaian Competence
Indikator 2.1.1 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif)
2.1.2 Menjelaskan pengertian perundang-undangan
2.1.3 Memahami pengertian perundang-undangan
pusat (Kognitif)
2.1.4 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan
yang berlaku di tingkat pusat (Kognitif)
2.1.5 Membuat mind map mengenai peraturan tingkat
pusat (Psikomotor)
2.1.6 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-
undang di tingkat pusat (Kognitif)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ?
2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan pusat!
3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan pusat!
4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat!
5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam
pelanggaran perundang-undangan tingkat pusat!
Kunci jawaban :
1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
oleh lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai
kekuatan mengikat
2. Peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah peraturan yang
dibuat oleh pemerintah tingkat pusat yang diberlakukan bagi seluruh
rakyat Indonesia
3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah :
a. Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945)
b. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang (Perpu)
c. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpes)
d. Peraturan Menteri dan pejabat setingkat menteri
4. Contoh Peraturan Perundang-Undangan Tingkat Pusat :
a. Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b. Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
c. Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan
5. Korupsi, Tidak Membayar Pajak, Melanggar Lalu Lintas
Evaluasi
- Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar
peraturan perundang-undangan pusat
- Siswa menjawab berupa benar atau salah
Penilaian Conscience
Indikator 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di rumah dan di
sekolah (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung
jawab dalam mematuhi
peraturan yang ada di
sekolah dan di rumah
2 Saya memiliki kemauan
untuk bertanggung jawab
dalam mematuhi peraturan
yang ada di sekolah dan di
rumah
3 Saya bertanggung jawab
dalam mematuhi peraturan
yang ada di sekolah dan di
rumah
4 Saya bertanggung jawab
dalam mematuhi peraturan
yang ada di masyarakat
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Penilaian Compassion
Indikator 2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap Menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam
mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai
pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan
kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pedoman Penskoran
Kriteria
Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
Menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Materi
1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan
mengikat.
2. Fungsinya untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peraturan perundang-undangan tidak boleh dilaksanakan secara sewenang-
wenang. Peraturan harus dilakukan dengan niat yang baik dan rasa
tanggung jawab.
3. Peraturan Perundang-undangan Pusat dibuat oleh pemerintah tingkat pusat
Pentingnya perundang-undangan:
1. Memberikan Kepastian Hukum bagi Warga Negara
Sebuah peraturan berfungsi memberikan kepastian hukum bagi warga negara.
Apabila disuatu negara tidak ada kepastian hukum, maka semua orang akan bertindak
sesuka hatinya. Namun bila ada kepastian hukum, maka orang yang melanggar hukum
di negara tersebut akan dikenai sanksi. Contohnya jika seseorang bertindak aniaya
terhadap orang lain maka dia akan mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2. Melindungi dan Mengayomi Hak-Hak Warga Negara
Perundang-undangan berfungsi melindungi dan mengayomi hak-hak warga
negara. Hak-hak tersebut memang telah ada sebelum peraturan dibuat, misalnya hak
untuk hidup. Hak hidup merupakan hak asasi dari Tuhan yang sudah ada sebelum
perundang-undangan dibuat manusia. Walaupun demikian, negara tetap melindungi
hak hidup warganya.
3. Memberikan Rasa Keadilan bagi Warga Negara
Perundang-undangan diadakan untuk memberikan rasa keadilan bagi warga
negara. Sulit bagi warga negara untuk menyadari adanya rasa keadilan apabila tidak
ada undang-undang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Undang-undang merupakan sebuah jaminan tertulis akan adanya rasa keadilan.
Contohnya penyelesaian masalah tentang PKL dengan diterbitkannya sebuah perda
yang tidak menimbulkan konflik antara PKL, masyarakat, dan pemerintah.
4. Menciptakan Ketertiban dan Ketenteraman
Perundang-undangan menjadi hal yang sangat penting bagi warga negara karena
dapat menciptakan ketertiban dan ketenteraman. Undang-undang mampu merapikan
kekacauan yang terjadi di dalam masyarakat.
Tingkat dan kedudukannya peraturan perundang-undangan tingkat pusat:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
2. Undang-Undang (UU) / Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang (Perpu)
3. Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpes)
4. Peraturan Menteri dan pejabat setingkat menteri
Contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat:
1. Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. UU Ketentuan umum dan tata cara perpajakan
3. UU Lalu lintas dan angkutan jalan
4. UU Sistem Pendidikan Nasional
5. UU Perlindungan Anak
6. UU Pemerintah Daerah
Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana perasaan hari ini?
2. Hari ini sudah belajar apa saja?
3. Apakah kalian ada kesulitan dalam menerima pembelajaran hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : VA / I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-
undangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2016
Pertemuan ke : 2
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan
tingkat pusat dan daerah.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Memahami pengertian perundang-undangan daerah (Kognitif)
2.1.2 Mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat (Kognitif)
2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku daerah (Kognitif)
2.1.4 Membuat mind map mengenai peraturan tingkat daerah (Psikomotor)
2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di daerah (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada masyarakat (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Ketrampilan)
2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah dengan
baik (Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat dengan
baik (Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku
daerah dengan benar (Kognitif)
2.1.4 Siswa membuat mind map mengenai peraturan tingkat daerah dengan rapi
(Psikomotor)
2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di
daerah dengan benar (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat dengan tertib
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
pendapatnya dengan baik (Afektif)
E. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Daerah
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apersepsi: guru bertanya pada siswa:
Siapa yang tadi pagi bangun
kesiangan atau terlambat?
Apa yang membuat kalian
bangun kesiangan?
Apakah resikonya apabila
bangun kesiangan ?
- Orientasi: Guru menyampaikan tujuan
pelajaran yaitu peraturan perundang-
undangan daerah
- Motivasi: guru mengajak siswa bernyanyi
“Ayo Belajar Bersama” (terlampir)
Konteks
10 menit
2. Kegiatan Inti
- Siswa menyimak gambar-gambar
mengenai contoh peraturan-peraturan
Pengalaman 50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
yang berlaku di daerah
- Siswa dan guru melakukan tanya jawab
mengenai gambar yang ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan definisi
tentang peraturan perundang-undangan
daerah
- Siswa dibagi dalam kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa
- Masing-masing kelompok membahas dan
berdiskusi tentang peraturan perundang-
undangan daerah dan pentingnya
peraturan untuk menjaga ketertiban
- Masing-masing kelompok menyampaikan
hasil diskusi ke depan kelas.
- Siswa diminta untuk duduk kembali di
kursi masing-masing
- Siswa diminta untuk mengerjakan soal
latihan
- Setelah selesai mengerjakan siswa diminta
untuk mengumpulkan hasil
pekerjaannya
- Siswa dan guru membahas mengenai
pentingnya peraturan untuk menjaga
ketertiban masyarakat melalui peraturan
perundang-undangan daerah
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
1. Bagaimana perasaan hari ini?
2. Hari ini sudah belajar apa saja?
3. Apakah kalian ada kesulitan
dalam menerima pembelajaran
hari ini?
Refleksi
- Siswa membuat mind map tentang tingkat
peraturan perundang-undangan daerah Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa mencari
berita di Koran mengenai tindakan
melanggar peraturan perundang-
undangan pusat”
- Siswa menjawab pertanyaan guru secara
lisan sebagai post test
- Siswa menutup pelajaran dengan berdoa.
Evaluasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan sehari-
hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
K. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inovatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaian (Terlampir)
a. Tes Tertulis (competence)
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaian (Terlampir)
M. Sumber Belajar
Media : Gambar peraturan-peraturan, PPT
Alat dan bahan : LCD, Proyektor, kertas
Sumber Belajar
Widihastuti Setiati & Fajar Rahayuningsih. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
N. Teknik Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Penilaian diri
Compassion Non tes Penilaian diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Pedoman Penskoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
Lampiran lagu
Ayo Belajar Bersama
Pada hari ini ayolah kita sekolah
Sekolah bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaian Competence
Indikator 2.1.1 Memahami pengertian perundang-undangan daerah
(Kognitif)
2.1.2 Mengetahui macam-macam peraturan dimasyarakat
(Kognitif)
2.1.3 Memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang
berlaku daerah (Kognitif)
2.1.4 Membuat mind map mengenai peraturan tingkat daerah
(Psikomotor)
2.1.5 Memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang
di daerah (Kognitif)
Teknik Penilaian Tes
Instrumen Tes Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Apa yang kalian ketahui tentang peraturan perundang-undangan ?
2. Jelaskan pengertian peraturan perundang-undangan daerah!
3. Sebutkan macam-macam peraturan perundang-undangan daerah!
4. Sebutkan contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah!
5. Jelaskan salah satu permasalahan di Indonesia yang termasuk dalam
pelanggaran perundang-undangan tingkat daerah!
Kunci jawaban
1. Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh
lembaga Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan
mengikat.
2. Peraturan perundang-undangan tingkat daerah adalah peraturan yang dibuat
oleh pemerintah tingkat daerah yang diberlakukan bagi masyarakat daerah
tertentu
3. Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah :
a. Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi dan Peraturan Gubernur
b. Peraturan Daerah (Perda) tingkat Kabupaten/Kota dan Peraturan
Bupati/Walikota
c. Peraturan Desa atau pemerintah setingkat desa
4. Contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah:
a. Retribusi tempat parkir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Pajak hiburan
c. Penyelenggaraan ketertiban, kebersihan, dan keindahan
5. Merusak trotowar selokan, mencoret-coret tembok, merokok di tempat umum
Evaluasi
- Guru menampilkan gambar tentang suasana masyarakat yang melanggar
peraturan perundang-undangan pusat
- Siswa menjawab berupa benar atau salah
Penilaian Conscience
Indikator 2.1.6 Mematuhi peraturan yang ada di masyarakat
(Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam mematuhi
peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung
jawab dalam mematuhi peraturan yang ada di
sekolah dan di rumah
3 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi
peraturan yang ada di sekolah dan di rumah
4 Saya bertanggung jawab dalam mematuhi
peraturan yang ada di masyarakat
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek penilaian
Memenuhi 3
aspek penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Penilaian Compassion
Indikator 2.1.7 Menilai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap Menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota
kelompok dalam mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang
mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman
kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya
dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
Menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek penilaian
Memenuhi 3
aspek penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Materi
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga
Negara atau pejabat yang berwenang dan mempunyai kekuatan mengikat.
Peraturan perundang-undangan tingkat daerah adalah peraturan yang dibuat oleh
pemerintah tingkat daerah yang diberlakukan bagi masyarakat daerah tertentu.
Macam-macam peraturan perundang-undangan tingkat pusat adalah :
a. Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi dan Peraturan Gubernur
b. Peraturan Daerah (Perda) tingkat Kabupaten/Kota dan Peraturan
Bupati/Walikota
c. Peraturan Desa atau pemerintah setingkat desa
Contoh peraturan perundang-undangan tingkat daerah:
a. Retribusi tempat parkir
b. Pajak hiburan
c. Penyelenggaraan ketertiban, kebersihan, dan keindahan
Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana perasaan hari ini?
2. Hari ini sudah belajar apa saja?
3. Apakah kalian ada kesulitan dalam menerima pembelajaran hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : VA/ I
Mapel/ Materi : PKn / Peraturan Perundang-
undangan Pusat dan Daerah
Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Pertemuan ke : 3
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah.
B. Kompetensi Dasar
2.2. Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah,
seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Ketrampilan)
2.2.1 Mengetahui tata urutan perundang-undangan di Indonesia (Kognitif)
2.2.2 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia berdasarkan hierarkinya (Kognitif)
2.2.3 Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan undang-undang bagi individu
dan masyarakat (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2.2.4 Mengetahui peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah,
seperti pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok. (Kognitif)
2.2.5 Membuat poster mengenai perundang-undangan seperti pajak, antikorupsi,
lalu lintas, dan larangan merokok. (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.2.6 Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah maupun di masyarakat
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.2.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/Ketrampilan)
2.1.1 Siswa mampu memahami pengertian perundang-undangan daerah dengan
baik (Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu mengetahui macam-macam peraturan di masyarakat dengan
benar (Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami perbedaan fungsi tiap peraturan yang berlaku
daerah dengan baik (Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu membuat poster mengenai perundang-undangan seperti
pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan larangan merokok dengan rapi
(Psikomotor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2.1.5 Siswa mampu memahami sebab dan asas pembuatan undang-undang di
daerah dengan baik (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6.1 Siswa mampu mematuhi peraturan yang ada di masyarakat dengan tertib
(Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7.1 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya dengan baik (Afektif)
E. Materi Pokok
Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Daerah
F. Model dan Metode Pembelajaran
- Model Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
- Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Kerjasama
2. Peduli
3. Peka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
H. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah- langkah
PPR Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
- Siswa dan guru berdoa sesuai
dengan agama, presensi, apersepsi
dan kepercayaan masing-masing,
untuk mengawali pelajaran.
- Memberikan motivasi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran
- Guru bertanya kepada siswa tentang
larangan merokok dan peraturan lalu
lintas
Konteks
10 e
menit
Kegiatan Inti
- Guru mengajak siswa untuk melihat
video tentang peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia
- Guru meminta siswa untuk
mengamati video tersebut
- Guru bertanya kepada siswa
a. Apa yang kamu ketahui dengan
melihat video tersebut?
b. Apa yang ada didalam video
tersebut ?
c. Apa yang kalian ketahui tentang
korupsi ?
- Guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari tentang peraturan
perundang-undangan
- Guru bertanya kepada siswa
a. Apa kalian pernah melihat lampu
lalu lintas ?
b. Apa kalian mengetahui fungsi
yang terdapat dalam lampu lalu
lintas tersebut ?
c. pajak, antikorupsi, lalu lintas, dan
larangan merokok
- Membiasakan peserta didik membaca
dan menulis
- Guru memfasilitasi peserta didik
melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan
Pengalaman
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
maupun tertulis
- Guru memberi kesempatan untuk
berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut
- Guru meminta siswa untuk membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok
- Guru meminta siswa untuk
menyajikan hasil kerja individual
maupun kelompok
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
1. Bagaimana perasaan hari ini?
2. Hari ini sudah belajar apa
saja?
3. Apakah kalian ada kesulitan
dalam menerima
pembelajaran hari ini?
Refleksi
- Siswa membuat poster tentang
perundang-undangan seperti : pajak,
antikorupsi, lalu lintas, dan larangan
merokok
- Setelah poster selesai dibuat, siswa
mempresentasikan poster dengan
kelas lain (beradu poster)
Aksi
Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
mencari peraturan yang ada di
lingkungan masyarakat !”
- Siswa menjawab pertanyaan guru
secara lisan sebagai post test
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evaluasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
I. Sumber/Bahan Belajar
- Berbagai artikel di koran atau surat kabar tentang berbagai peraturan perundang-
undangan pusat dan daerah.
- Widihastuti Setiati & Fajar Rahayuningsih. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
J. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen/ Soal
- Mengetahui tata
urutan perundang-
undangan di
Indonesia.
- Memahami
kandungan dan
fungsi peraturan-
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku di Indonesia
berdasarkan
hierarkinya.
- Mengetahui akibat
mematuhi peraturan
dan undang-undang
bagi individu dan
masyarakat.
- Mengetahui akibat
melanggar
peraturan dan
undang-undang bagi
individu dan
masyarakat.
- Tugas
- Kelompok
Tugas
individu
- Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis)
- Penilaian
unjuk kerja
(keberanian
anak
menjelaskan
pemikirannya)
- Penilaian
tertulis
(kemampuan
analitis).
- Penilaian
unjuk kerja
- UUD 1945
merupakan
peraturan yang
terdapat pada
tataran .... dan
berfungsi sebagai
.... (dan lain-lain)
- Apa akibat
melanggar
peraturan daerah
yang berisi
larangan
merokok di
tempat umum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Format Kriteria Penilaian
- PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep Semua benar
Sebagian besar benar
Sebagian kecil benar
Semua salah
4
3
2
1
- PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
Pengetahuan
Kadang-kadang Pengetahuan
Tidak Pengetahuan
Sikap
Kadang-kadang Sikap
Tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
LEMBAR PENILAIAN
No Nama Siswa Performan
Produk Jumlah
Skor Nilai
Pengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
K. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan mengunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
L. Kecakapan Hidup
Kecakapan untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inovatif.
M. Evaluasi Pembelajaran
Guru menampilkan beberapa gambar tentang pelanggaran peraturan daerah dan
pusat
Siswa diminta membedakan mana gambar yang melanggar peraturan daerah dan
pusat
N. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Penilaian diri
Compassion Non tes Penilaian diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian
(terlampir)
3. Pedoman Penskoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LAMPIRAN
Lampiran lagu
Ayo Belajar Bersama
Pada hari ini ayolah kita sekolah
Sekolah bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaian Competence
Indikator 2.2.1 Mengetahui tata urutan perundang-undangan di
Indonesia (Kognitif)
2.2.2 Memahami kandungan dan fungsi peraturan-
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia berdasarkan hierarkinya (Kognitif)
2.2.3 Mengetahui akibat mematuhi peraturan dan
undang-undang bagi individu dan masyarakat
(Kognitif)
2.2.4 Mengetahui akibat melanggar peraturan dan
undang-undang bagi individu dan masyarakat
(Kognitif)
2.2.5 Mengetahui pengaruh adanya peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari (Afektif)
Teknik Penilaian Produk
Instrumen Poster
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Membuat
poster tentang
peraturan
perundang-
undangan
pusat/daerah
Poster yang
dibuat sangat
menarik dan
sesuai dengan
tema
Poster yang
dibuat menarik
dan sesuai
dengan tema
Poster yang
dibuat cukup
menarik dan
sesuai dengan
tema
Poster yang
dibuat
kurang
menarik dan
kurang
sesuai
dengan tema
Penilaian Conscience
Indikator 2.2.6 Mematuhi peraturan yang berlaku baik di sekolah
maupun di masyarakat (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab
dalam menjaga lingkungan dengan
menanam tanaman di sekolah.
2 Saya memiliki kemauan untuk
bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan merawat tanaman
di sekolah
3 Saya melakukan perilaku
bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan menjaga
kebersihan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4 Saya melakukan perilaku
bertanggung jawab menjaga
lingkungan dengan menjaga
kebersihan lingkungan luar kelas.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek penilaian
Memenuhi 3
aspek penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaian Compassion
Indikator 2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
Teknik
Penilaian
Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap Menghargai pendapat
1 Saya Menghargai seluruh anggota
kelompok dalam mengerjakan tugas
2 Saya Menghargai teman kelompok
yang mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman
kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya
dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Penskoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
Menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek penilaian
Memenuhi 3
aspek penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Persepsi
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r.hitung r.tabel Keputusan
1 Item 1 1 Tidak valid
2 Item 2 .145 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .118 0,2017 Tidak valid
4 Item 4 .155 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 -.072 0,2017 Tidak valid
6 Item 6 -.189 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .196 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .118 0,2017 Tidak valid
9 Item 9 -.048 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 -.024 0,2017 Tidak valid
11 Item 11 .263 0,2017 Valid
12 Item 12 .143 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .015 0,2017 Tidak valid
14 Item 14 .267 0,2017 Valid
15 Item 15 .142 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .243 0,2017 Valid
17 Item 17 .194 0,2017 Tidak valid
18 Item 18 .190 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .272 0,2017 Valid
20 Item 20 .198 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .113 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .117 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .000 0,2017 Tidak valid
24 Item 24 .059 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
25 Item 25 .092 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 .028 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.081 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .079 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 -.030 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 .078 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .238 0,2017 Valid
32 Item 32 -.021 0,2017 Tidak valid
33 Item 33 .058 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 -.007 0,2017 Tidak valid
35 Item 35 -.044 0,2017 Tidak valid
36 Item 36 -.015 0,2017 Tidak valid
37 Item 37 .155 0,2017 Tidak valid
38 Item 38 .077 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.434 .478 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
item11 4.24 .872 95
item14 4.23 .706 95
item16 3.63 1.130 95
item19 3.54 1.137 95
item31 3.46 1.183 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item
Means 3.821 3.463 4.242 .779 1.225 .148 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item11 14.86 5.843 .334 .207 .313
item14 14.87 6.303 .341 .150 .332
item16 15.47 6.060 .121 .042 .464
item19 15.57 5.099 .315 .157 .304
item31 15.64 5.956 .113 .041 .476
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
19.11 8.010 2.830 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Sikap
TABULASI SKOR UJI VALIDITAS
No Pernyataan r.hitung r.tabel Keputusan
1 Item 1 1 tidak valid
2 Item 2 -.027 0,2017 Tidak valid
3 Item 3 .286 0,2017 Valid
4 Item 4 .063 0,2017 Tidak valid
5 Item 5 .274 0,2017 Valid
6 Item 6 .173 0,2017 Tidak valid
7 Item 7 .067 0,2017 Tidak valid
8 Item 8 .408 0,2017 Valid
9 Item 9 .072 0,2017 Tidak valid
10 Item 10 .247 0,2017 Valid
11 Item 11 .340 0,2017 Valid
12 Item 12 .131 0,2017 Tidak valid
13 Item 13 .220 0,2017 Valid
14 Item 14 .126 0,2017 Tidak valid
15 Item 15 .139 0,2017 Tidak valid
16 Item 16 .217 0,2017 Valid
17 Item 17 .220 0,2017 Valid
18 Item 18 .119 0,2017 Tidak valid
19 Item 19 .007 0,2017 Tidak valid
20 Item 20 -.059 0,2017 Tidak valid
21 Item 21 .197 0,2017 Tidak valid
22 Item 22 .146 0,2017 Tidak valid
23 Item 23 .163 0,2017 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
24 Item 24 .055 0,2017 Tidak valid
25 Item 25 .127 0,2017 Tidak valid
26 Item 26 -.064 0,2017 Tidak valid
27 Item 27 -.056 0,2017 Tidak valid
28 Item 28 .151 0,2017 Tidak valid
29 Item 29 .039 0,2017 Tidak valid
30 Item 30 -.048 0,2017 Tidak valid
31 Item 31 .261 0,2017 Valid
32 Item 32 .231 0,2017 Valid
33 Item 33 -.037 0,2017 Tidak valid
34 Item 34 .087 0,2017 Tidak valid
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.765 .767 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
item3 4.08 .846 95
item5 3.92 .996 95
item8 3.83 1.155 95
item10 4.09 .957 95
item11 4.57 .558 95
item13 3.96 1.138 95
item16 4.20 .894 95
item17 4.04 .999 95
item31 3.46 1.236 95
item32 3.63 1.130 95
Summary Item Statistics
Mean
Minimu
m
Maximu
m Range
Maximum /
Minimum
Varianc
e
N of
Items
Item
Means 3.979 3.463 4.568 1.105 1.319 .093 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item3 35.71 28.870 .338 .275 .757
item5 35.87 26.856 .466 .371 .741
item8 35.96 26.488 .407 .308 .750
item10 35.69 26.874 .490 .386 .738
item11 35.22 30.280 .336 .311 .759
item13 35.83 24.822 .576 .407 .723
item16 35.59 26.564 .574 .562 .728
item17 35.75 28.425 .304 .255 .762
item31 36.33 24.414 .550 .467 .727
item32 36.16 27.837 .297 .162 .766
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
39.79 32.657 5.715 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Persepsi dan Sikap
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Sikap
N 28 28
Normal Parametersa Mean 4.45 4.30
Std. Deviation .253 .616
Most Extreme
Differences
Absolute .160 .201
Positive .160 .127
Negative -.152 -.201
Kolmogorov-Smirnov Z .845 1.064
Asymp. Sig. (2-tailed) .472 .208
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Persepsi dan Sikap
Descriptives
Persepsi
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minim
um
Maxim
um
Lower
Bound
Upper
Bound
Persepsi 28 4.45 .253 .048 4.35 4.55 4 5
Sikap 28 4.30 .616 .116 4.06 4.54 3 5
Total 56 4.37 .473 .063 4.25 4.50 3 5
Test of Homogeneity of Variances
Persepsi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
17.974 1 54 .61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
ANOVA
Persepsi
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups .330 1 .330 1.491 .227
Within Groups 11.960 54 .221
Total 12.290 55
Lampiran 9 Hasil Pengujian Uji Linearitas
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Persepsia . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Sikap
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .008a .000 -.038 .627
a. Predictors: (Constant), Persepsi
b. Dependent Variable: Sikap
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .001 1 .001 32.250 .003
Residual 10.229 26 .393
Total 10.230 27
a. Predictors: (Constant), Persepsi
b. Dependent Variable: Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.386 2.125 2.064 .049
Persepsi -.020 .477 -.008 -.042 .966
a. Dependent Variable: Sikap
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 4.29 4.31 4.30 .005 28
Std. Predicted Value -1.383 1.778 .000 1.000 28
Standard Error of
Predicted Value .121 .245 .163 .039 28
Adjusted Predicted
Value 4.20 4.54 4.30 .066 28
Residual -1.493 .711 .000 .616 28
Std. Residual -2.381 1.133 .000 .981 28
Stud. Residual -2.441 1.199 -.005 1.027 28
Deleted Residual -1.570 .795 -.007 .675 28
Stud. Deleted Residual -2.726 1.209 -.027 1.074 28
Mahal. Distance .039 3.160 .964 .929 28
Cook's Distance .000 .461 .050 .092 28
Centered Leverage
Value .001 .117 .036 .034 28
a. Dependent Variable: Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 10 Hasil Uji Korelasi (Hubungan)
Paired Samples Statistics
Mean N
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 Persepsi 4.45 28 .253 .048
Sikap 4.30 28 .616 .116
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Persepsi &
Sikap 28 0.499 .002
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mea
n
Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Persepsi
- Sikap .154 .667 .126 -.105 .412
1.21
7 27 .002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 11 Lembar Kuesioner siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 12 Expert Judgement Rubrik Penilaian
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator
4 4 3 11
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang
ingin dicapai
4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik
3 3 4 10
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrumen
3 4 4 11
7 Kesesuaian isi instrumen dengan
buku yang digunakan
4 4 4 12
8 Mencantumkan referensi buku dalam
instrumen
3 3 3 9
9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 3 10
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 3 9
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 4 11
Total Skor 128
Rata-rata 88,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 13 Instrumen Penelitian
INTRUMEN PENELITIAN PPR
No. Penjabaran Indikator Favorable Unfavorable
1. Persepsi terhadap penggunaan
media dan sarana pembelajaran
dalam materi pembelajaran PKn
Saya menerima
penjelasan tentang
materi yang akan
dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
Saya mengabaikan
penjelasan tentang
materi yang akan
dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
Setelah mengamati
media pembelajaran
yang digunakan saya
bertanya jika ada
informasi yang
belum jelas
Saya tidak bertanya
jika ada informasi
yang belum jelas
Saya menggunakan
media pembelajaran
yang telah
disediakan untuk
mencari informasi
yang dibutuhkan
Penggunaan media
menghambat saya
untuk mencari
informasi yang
dibutuhkan
Media pembelajaran
membuat saya
mudah untuk
memahami pelajaran
PKn
Media pembelajaran
membuat saya sukar
untuk memahami
pelajaran PKn
Media pembelajaran
dapat membuat tugas
saya cepat selesai
Media pembelajaran
membuat tugas saya
selesai dalam waktu
yang lama
2. Persepsi terhadap langkah-langkah
kegiatan pembelajaran PKn
Saya mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata
pelajaran PKn
Saya lupa dengan
tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata
pelajaran PKn
Saya mencoba
menemukan manfaat
dari materi
Saya merasa
kesulitan
menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pembelajaran PKn manfaat dari materi
pembelajaran PKn
Saya mampu
membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
Saya merasa
kesulitan membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
Saya mampu
menemukan tujuan
dan manfaat dari
pembelajaran PKn
Saya merasa bahan
pembelajaran PKn
tidak memiliki arah
tujuan serta manfaat
Saya memiliki rasa
tanggung jawab
dalam melakukan
tugas kelompok
Saya menolak untuk
melakukan tugas
kelompok
Saya menemukan
sendiri inti dari
pembelajaran
Saya merasa sukar
menemukan inti dari
pembelajaran
3. Persepsi terhadap interaksi dalam
pembelajaran PKn
Saya ikut terlibat
dalam diskusi saat
pembelajaran
Saya hanya
mengikuti pendapat
teman dalam diskusi
saat pembelajaran
Saya dapat
membantu teman
dengan cara
mengajarkan tentang
penggunaan media
pembelajaran
Saya mengajarkan
pada teman tanpa
menggunakan
media pembelajaran
Saya dapat
mengembangkan
pengetahuan yang
didapat kepada
teman
Saya mengalami
hambatan dalam
mengembangkan
pengetahuan yang
didapat
Saya menyadari
pentingnya bekerja
sama dalam mencari
pengetahuan
Saya memilih untuk
bekerja sendiri
daripada dengan
teman saat
berdiskusi
Saya dapat bekerja
sama dengan
Saya malas bekerja
sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
kelompok untuk
memecahkan
permasalahan dalam
belajar
kelompok untuk
memecahkan
permasalahan dalam
belajar
Saya senang dapat
berinteraksi dengan
teman sekelompok
Saya sungkan
berinteraksi dengan
teman sekelompok
Saya dapat
membantu teman
yang kesulitan dalam
belajar
Saya menjauhi
teman yang
kesulitan dalam
belajar
Saya dapat bekerja
kelompok bersama
teman
Saya mengalami
kesulitan dalam
bekerja kelompok
bersama teman
4. Sikap terhadap mata pelajaran PKn
sebelum mengikuti pelajaran PKn
Saya perlu persiapan
dalam pembelajaran
PKn
Saya tidak perlu
melakukan
persiapan dalam
pembelajaran PKn
Saya disiplin dalam
mengikuti
pembelajaran
Saya malas dalam
mengikuti
pembelajaran
Saya tertarik
megikuti
pembelajaran PKn
Saya malas
megikuti
pembelajaran PKn
Saya rajin masuk
saat pembelajaran
PKn
Saya membolos saat
pembelajaran PKn
Saya aktif membaca
buku PKn
Saya malas
membaca buku PKn
Saya senang saat
akan mengikuti
pelajaran PKn
Saya tidak senang
saat akan mengikuti
pelajaran PKn
Saya segera
memberikan
perhatian terhadap
mata pelajaran PKn
Saya kurang
memberikan
perhatian terhadap
mata pelajaran PKn
5. Sikap terhadap mata pelajaran PKn Saya bersemangat Saya merasa jenuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
pada waktu mengikuti pelajaran
PKn
dalam mengikuti
pelajaran PKn
dalam mengikuti
pelajaran PKn
Saya mendapatkan
manfaat dari mata
pelajaran PKn
Saya tidak
mendapatkan
manfaat dari mata
pelajaran PKn
Bagi saya
pembelajaran PKn
itu menyenangkan
Bagi saya
pembelajaran PKn
itu membosankan
Saya memperhatikan
dengan sungguh-
sungguh saat
pelajaran PKn
Saya tidak
memperhatikan
dengan sungguh-
sungguh saat
pelajaran PKn
Mata pelajaran PKn
mampu membuat
saya berkembang
Mata pelajaran PKn
tidak berpengaruh
bagi kehidupan saya
6. Sikap terhadap mata pelajaran PKn
setelah mengikuti pelajaran PKn
Saya dapat
menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dari
pembelajaran PKn
dalam kegiatan
sehari-hari
Saya dapat
menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dari
pembelajaran PKn
terbatas di
lingkungan rumah
Saya memberikan
contoh sikap
tindakan setelah
mempelajari PKn
Saya kesulitan
memberikan contoh
sikap tindakan
setelah mempelajari
PKn
Saya berperilaku
baik setelah
mempelajari
pembelajaran PKn
Saya mengalami
hambatan untuk
mengembangkan
perilaku setelah
mempelajari
pembelajaran PKn
Saya mengetahui
sikap apa yang ingin
saya kembangkan
setelah mengikuti
Saya tidak
mengetahui sikap
apa yang ingin saya
kembangkan setelah
mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
pembelajaran PKn pembelajaran PKn
Setelah mendapatkan
pengetahuan dari
pelajaran PKn, Saya
menerapkannya
dalam kehidupan
sehari-hari
Setelah
mendapatkan
pengetahuan dari
pelajaran PKn, Saya
tidak
menerapkannya
dalam kehidupan
sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 14 Foto saat penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
CURRUCULUM VITAE
Anastasia Herlinawati adalah anak kedua dari pasangan bapak
Stephanus Sugiyat dan ibu Maria Magdalena Marsinem. Lahir
di Sleman pada tanggal 15 Agustus 1994. Pendidikan awal
dimulai dari TK Tunas Kartini pada tahun 1999-2001.
Pendidikan dasar diperoleh di SD N Pendulan pada tahun 2001-
2007. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP N 1
Moyudan pada tahun 2007-2010. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Pangudi
Luhur Sedayu pada tahun 2010-2013. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Semasa menempuh
pendidikan di Universitas Sanata Dharma peneliti pernah mengikuti berbagai kegiatan
diantaranya: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I, Pelatihan
Pengembangan Kepribadian II, English Club, Kursus Mahir Dasar, Inisiasi Fakultas
(Infisa), Panitia Inisiasi Program Studi PGSD sebagai koordinator devisi P3K pada
tahun 2015, Week End Moral, dan menjadi anggota paduan suara PGSD Choir. Masa
pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas
akhir yang berjudul : “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS V
PADA MATA PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2 YOGYAKARTA”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI