implementasi tqm

18
Abstrak Manajemen mutu terpadu merupakan proses perbaikan secara terus menerus atau berkesinambungan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai sekolah yang bermutu. Kepala sekolah sebagai manajemen puncak memegang berperan penting dalam suksesnya pelaksanaan implementasi manajemen mutu terpadu (TQM) di sekolah. Konsep sekolah bermutu (unggul) perlu ada dalam konsep setiap kepala sekolah. Kepala Sekolah perlu memahami TQM sebagai suatu falsafah, metode, teknik dan strategi manajemen untuk perbaikan mutu sekolah, karena kinerja organisasi sekolah senantiasa dinilai masyarakat dalam situasi yang semakin maju seperti sekarang ini. Kepala Sekolah dan para guru perlu memahami harapan masyarakat terhadap sekolahnya. Apa hakikat dari keberadaan sekolah yang diharapkan masyarakat? Bagaimana membuat sekolah menjadi efektif agar harapan pelanggan pendidikan tercapai? Jawabannya yaitu dengan cara mengimplementasi manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) di sekolah. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Total quality management/ manajemen mutu terpadu merupakan konsep yang mempunyai nilai-nilai yang baik untuk perkembangan organisasi di semua sektor kehidupan. TQM telah banyak di adopsi kedalam berbagai bidang terutama pada dunia bisnis dan ekonomi. Tetapi TQM bukan saja terpaku hanya untuk aspek bisnis dan

Upload: indra-samawi

Post on 29-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: implementasi TQM

Abstrak

Manajemen mutu terpadu merupakan proses perbaikan secara terus menerus atau

berkesinambungan yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai sekolah yang bermutu.

Kepala sekolah sebagai manajemen puncak memegang berperan penting dalam suksesnya

pelaksanaan implementasi manajemen mutu terpadu (TQM) di sekolah. Konsep sekolah bermutu

(unggul) perlu ada dalam konsep setiap kepala sekolah. Kepala Sekolah perlu memahami TQM

sebagai suatu falsafah, metode, teknik dan strategi manajemen untuk perbaikan mutu sekolah,

karena kinerja organisasi sekolah senantiasa dinilai masyarakat dalam situasi yang semakin maju

seperti sekarang ini. Kepala Sekolah dan para guru perlu memahami harapan masyarakat

terhadap sekolahnya. Apa hakikat dari keberadaan sekolah yang diharapkan masyarakat?

Bagaimana membuat sekolah menjadi efektif agar harapan pelanggan pendidikan tercapai?

Jawabannya yaitu dengan cara mengimplementasi manajemen mutu terpadu (Total Quality

Management) di sekolah.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Total quality management/ manajemen mutu terpadu merupakan konsep yang mempunyai nilai-

nilai yang baik untuk perkembangan organisasi di semua sektor kehidupan. TQM telah banyak di

adopsi kedalam berbagai bidang terutama pada dunia bisnis dan ekonomi. Tetapi TQM bukan

saja terpaku hanya untuk aspek bisnis dan ekonomi saja, nilai-nilai yang ada dalam manajemen

mutu terpadu dapat diimplementasikan ke dalam dunia pendidikan yaitu di sekolah. Untuk itu,

penulis mengangkat artikel yang berjudul “Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (Total

Quality Management) di Sekolah”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat penulis ambil dari latar belakang masalah di atas adalah

1.2.1 Apakah pengertian, elemen pendukung, serta falsafah dari manajemen mutu terpadu?

1.2.2 Bagaimana implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah?

Page 2: implementasi TQM

1.2.3 Bagaimana manfaat implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang dapat penulis ambil dari rumusan masalah di atas adalah

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian, elemen pendukung, serta falsafah dari manajemen mutu

terpadu.

1.3.2 Untuk mengetahui implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah.

1.3.3 Bagaimana manfaat implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah.

2. METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang

berarti mencari sumber- sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat melalui buku-

buku maupun melalui internet.

3. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian, Elemen Pendukung, Serta Falsafah dari Manajemen Mutu Terpadu (TQM)

Istilah utama yang terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM) ialah continous

improvement (perbaikan terus-menerus) dan Quality improvement ( Perbaikan Mutu ).

Manajemen mutu terpadu merupakan salah satu strategi manajemen untuk menjawab tantangan

external suatu organisasi guna memenuhi kepuasan pelanggan.

Menurut Edward Sallis (1993:13) bahwa “Total Quality Management is a philosophy and a

methodology which assist institutions to manage change and set their own agendas for dealing

with the plethora of new external pressures.” Pendapat di atas menekankan pengertian bahwa

manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu berbagai

institusi dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi

tekanan-tekanan faktor eksternal.

Page 3: implementasi TQM

Patricia Kovel-Jarboe (1993) mengutip Caffee dan Sherr menyatakan bahwa manajemen mutu

terpadu adalah suaru filosofi komprehensif tentang kehidupan dan kehidupan dan kegiatan

organisasi yang menekankan perbaikan berkelanjutan sebagai tujuan fundamental untuk

meningkatkan mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan. Adapun istilah yang bersamaan

maknanya dengan TQM adalah continous quality improvement (CQI) atau perbaikan mutu

berkelanjutan. Tetapi

TQM memfokuskan proses atau sistem pencapaian tujuan organisasi.

Elemen pendukung dalam TQM

Elemen-elemen pendukung dimaksud adalah :

1. Kepemimpinan

Terdapat 13 hal yang perlu dimiliki oleh seorang pimpinan dalam manajemen mutu terpadu yaitu

:

Ø Pimpinan mendasarkan keputusan pada data, bukan hanya pendapat saja.

Ø Pimpinan merupakan pelatih, dan fasilitator bagi setiap individu/bawahan.

Ø Pimpinan harus secara aktif terlibat dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh bawahan.

Ø Pimpinan harus bisa membangun komitmen, yang menjamin bahwa setiap orang memahami

misi, visi, nilai dan target perusahaan yang jelas.

Ø Pimpinan dapat membangun dan memelihara kepercayaan

Ø Pimpinan harus paham betul untuk mengucapkan terima kasih kepada bawahan yang

berhasil/berjasa

Ø Aktif mengadakan kaderisasi melalui pendidikan dan pelatihan yang terprogram

Ø Berorientasi selalu pada pelanggan internal/eksternal

Page 4: implementasi TQM

Ø Pandai menilai situasi dan kemampuan orang lain secara tepat

Ø Dapat menciptakan suasana kerja yang sangat menyenangkan

Ø Mau mendengar dan menyadari kesalahan

Ø Selalu berusaha memperbaiki system dan banyak berimprovisasi

Ø Bersedia belajar kapan saja dan di mana saja

2. Pendidikan dan Pelatihan

Kemampuan mendidik dan melatih semua karyawan, memberikan baik informasi yang mereka

butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini

memastikan bahwa suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di seluruh

organisasi.

3. Struktur Pendukung

Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan perubahan yang dianggap

perlu melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari

luar, tetapi akan lebih baik kalau diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri.

4. Komunikasi

Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan cara berbeda-beda

agar dapat berkomunimasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-

sungguh untuk melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus

bertemu pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi, memberikan

pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.

5. Ganjaran dan Pengakuan

Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus diakui dan mungkin diberi ganjaran,

sehingga karyawan lainnya sebagai anggota organisasi akan mengetahui apa yang diharapkan.

Page 5: implementasi TQM

Jadi pada dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu harus diakui dan diberi

ganjaran agar dapat menjadi panutan/contoh bagi karyawan lainnya.

6. Pengukuran

Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di dalam menetapkan proses

manajemen mutu. Jelaskan, pendapat harus diganti dengan data dan setiap orang harus diberitahu

bahwa yang penting bukan yang dipikirkan akan tetapi yang diketahuinya berdasarkan data.

Pengumpulan data pelanggan memberikan suatu tujuan dan penilaian kinerja yang realistis serta

sangat berguna di dalam memotivasi setiap orang/karyawan untuk mengetahui persoalan yang

sebenarnya.

Falsafah Manajemen Mutu Terpadu

Dr. W. Edward Demings meletakkan kerangka pemikiran dalam perbaikan mutu pendidikan

secara berkelanjutan yang terdiri dari hal-hal berikut:

1. Reaksi berantai untuk perbaikan kualitas.

2. Transformasi organisasi.

3. Peran esensial pimpinan.

4. Hindari praktik-orakti manajemen yang merugikan.

5. Penerapan system of profound knowledge.

3.2 Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di Sekolah

Pada dasarnya TQM dalam dunia pendidikan menurut frankin P. schargel (1994:2) dalam buku

Syafarudin (2002: 35 ) dikatakan bahwa Total qulity management education is process wich

involves focusing on meeting and exceeding custumer expectations, continous impruvment,

sharing responsibilities with employess, and reducasing scraf and rework. Artinya bahwa mutu

terpadu pendidikan dipahami sebagai suatu proses yang meilibatkan pemusatan pada pencapaian

Page 6: implementasi TQM

kepuasan harapan pelanggan pendidikan, perbaikan terus menerus, pembagian tanggung jawab,

dengan para pegawai, dan pengurangan pekerjaan tersisa dan pengerjaan kembali.

Hampir senada dengan pendapat Frankin dalam artikel Dheeraj mehrotra menekankan pada

penerapan manajemen mutu yang disesuaikan dengan sifat-sifat dasar pendidikan. Sisi pelanggan

yaitu siswa, orang tua dan masyarakat menjadi fokus utama.

Dengan mengkombinasikan prinsip-prinsip tentang mutu oleh para ahli dengan pengalaman

praktek telah dicapai pengembangan suatu model sederhana akan tetapi sangat efektif untuk

mengimplementasikan manajemen mutu terpadu di sekolah. Model tersebut terdiri dari

komponen-komponen berikut :

Tujuan :Perbaikan terus menerus, artinya mutu selalu diperbaiki dan disesuaikan dengan

perubahan yang menyangkut kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Prinsip :Fokus pada pelanggan, perbaikan proses dan keterlibatan total.

Elemen:Kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran

dan pengakuan serta pengukuran.

Model di atas dibentuk berdasarkan tiga prinsip mutu terpadu yaitu :

1. Fokus pada pelanggan

Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen

mutu terpadu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu:

- Pelanggan internal (di dalam organisasi sekolah)

- Pelanggan eksternal (di luar organisasi sekolah)

Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa dipenuhi dengan baik. Dalam

arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu mendapat pelayanan yang memuaskan dari

petugas TU, kepala Sekolah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi

keinginan siswa. begitu pula pada pelanggan eksternal misalnya masyarakat sekitar.

Page 7: implementasi TQM

2. Perbaikan proses

Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri (urutan) langkah-

langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output. Perhatian secara terus menerus

bagi setiap langkah dalam proses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman dari output

dan memperbaiki keandalan. Tujuan pertama perbaikan secara terus menerus ialah proses yang

handal, dalam arti bahwa dapat diproduksi yang diinginkan setiap saat tanpa variasi yang

diminimumkan. Apabila keragaman telah dibuat minimum dan hasilnya belum dapat diterima

maka tujuan kedua dari perbaikan proses ialah merancang kembali proses tersebut untuk

memproduksi output yang lebih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, agar pelanggan baik

yang internal maupun yang eksternal menjadi puas.

3. Keterlibatan total

Pendekatan ini dimulai dengan kepemimpinan manajemen senior yang aktif dalam hal ini kepala

sekolah dan mencakup usaha yang memanfaatkan bakat semua warga sekolah untuk mencapai

suatu keunggulan kompetitif (competitive advantage) di dunia pendidikan. Warga sekolah

wewenang/kuasa untuk memperbaiki output melalui kerjasama dalam struktur kerja baru yang

luwes (fleksibel) untuk memecahkan persoalan, memperbaiki proses dan memuaskan.

Sedangkan, prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut:

1.    Setiap orang memiliki pelanggan.

2.    Setiap orang bekerja dalam sebuah system.

3.    Semua sistem menunjukkan variasi.

4.    Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi.

5.    Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan.

6.    Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup.

7.    Manajemen berdasarkan fakta dan data.

Page 8: implementasi TQM

8.    Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put.

Syarat- syarat TQM dapat berlangsung di sekolah, yaitu:

v Sekolah harus secara terus menerus melakukan perbaikan mutu produk (output) sehingga dapat

memuaskan para pelanggan baik eksternal maupun internal..

v Memberikan kepuasan kepada warga sekolah, komite sekolah, penyumbang dana pendidikan

di sekolah tersebut.

v Memiliki wawasan jauh kedepan.

v Fokus utama ditujukan pada proses, kemudian baru menyusul hasil.

v Menciptakan kondisi di mana setiap warga sekolah aktif berpartisipasi dalam menciptakan

keunggulan mutu.

v Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif memotivasi warga sekolah

bukan dengan cara otoriter, sehingga diperoleh suasana yang kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.

v Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan mudah memberikan maaf bagi

yang belum berhasil/berbuat salah.

v Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru berdasarkan pengalaman/ pendapat.

v Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas, sehingga pengawasan lebih mudah.

v Program pendidikan dan pelatihan hendaknya menjadi urutan utama dalam upaya peningkatan

mutu.

Di dalam artikel, ” Revolusi mutu di dalam Pendidikan,” Yohanes Burung- jay Bonstingl

menguraikan secara singkat prinsip TQM yang ia percaya dapat mengubah pendidikan di

sekolah. Ia menyebutnya dengan istilah “Empat pilar TQM”, antara lain:

1: Synergistic Relationships /Hubungan Sinergi.

Page 9: implementasi TQM

Konsep ini menekankan pada ” sistematis pekerjaan yang dilakukan di mana semua waga

sekolah dilibatkan”. Dengan kata lain, kerjasama sekelompok dan kolaborasi adalah sesuatu

yang sangat penting. Konsep sinergi menyatakan bahwa capaian dan produksi ditingkatkan

dengan penyatuan bakat dan pengalaman individu.Prinsip ini menekankan bahwa fokus utama

organisasi sekolah adalah pada pelanggan dan penyalur. Pelanggan utama sekolah merupakan

siswa itu sendiri dan penyalurnya adalah guru. Guru dan siswa adalah tim, dalam artian

dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara keduanya. Prinsip ini ditujukan agar tercapinya

pengembangan kemampuan minat dan bakat siswa.

Di dalam kelas, guru-murid regu adalah tim . Produk kesuksesan mereka dalam bekerjasama

adalah pengembangan kemampuan minat, dan karakter siswa. Siswa adalah pelanggan

guru,sebagai penerima dari jasa bidang pendidikan untuk peningkatan dan pertumbuhan siswa.

Guru dan sekolah adalah para penyalur dari efektif alat belajar, lingkungan, dan sistem untuk

siswa. Sekolah bertanggung jawab untuk menjamin kelangsungan pendidikan para siswa dalam

jangka panjang dengan proses pembelajaran tentang bagaimana cara belajar dan cara

berkomunikasi, bagaimana cara mendapatkan pekerjaan berkualitas berdasarkan kemampuan

yang mereka miliki.

2: Perbaikan Terus Menerus dan Evaluasi Diri.

Adanya perbaikan terus menerus, secara individual maupun secara berkelompok baik di dalam

menyeting kualitas sekolah dengan jalan administrator bekerja berkolaborasi dengan pelanggan

dan para guru. TQM menekankan evaluasi diri sebagai bagian dari suatu proses perbaikan

berkelanjutan. Administrator berperan penting sekali dalam upaya perbaikan terus menerus

dengan cara mempertegas disiplin, seperti pengendalian, perintah baik dengan intimidasi untuk

kemajuan sekolah. TQM pendidikan dibutuhkan evaluasi diri

3: Suatu Sistem dari Proses Berkelanjutan.

Pilar TQM yang ketiga yang diterapkan di akademis adalah pengenalan organisasi sebagai sistem

dan pekerjaan yang dilaksanakan di dalam organisasi harus dilihat sebagai suatu proses

berkelanjutan. Dalam pilar ketiga TQM pendidikan ini adalah organisasi dianggap sebuah sistem

artinya komponen-komponen sekolah saling mempengaruhi dan saling ketergantungan. Guru dan

Page 10: implementasi TQM

siswa merupakan sistem dari sekolah, mutu ditujukan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki

komponen-komponen yang mengalami cacat/memerlukan perbaikan.

4: Kepemimpinan.

Prinsip ini menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan TQM merupakan tanggung jawab dari

manajemen puncak yaitu kepala sekolah. IMplikasi dari pilar keempat ini adalah kepemimpinan

sebagai alat dalam menerapkan manajemen mutu terpadu harus memiliki visi dan misi atau

pandangan jauh yang jelas kedepannya. Aspek kepemimpinan sangat esensial sekali dalam

perkembangan mutu. Kepemimpinan dilihat dari sudut formal yakni kepala sekolah sebagai

pimpinan puncak wajib melakukan perbaikan-perbaikan serta mengendalikan pelaksanaan

kegiatan sekolah dan para guru di sekolah harus mampu menetapkan konteks di mana para siswa

dapat secara optimal mencapai potensi mereka melalui dampak dari kemajuan berkelanjutan

yang disebabkan oleh kerja sama antara para guru dan para siswa tersebut.

3.3 Manfaat Implementasi Manajemen Mutu Terpadu (TQM) di Sekolah

According to the practical evidences, the TQM principles help the schools in following clauses,

adapun manfaat dari implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah, antara lain:

- Membantu dalam menggambarkan kembali peran, tujuan dan tanggung-jawab sekolah. Dengan

adanya penerapan TQM dalam pendidikan akan membantu memperjelas peranan masing-masing

komponen sekolah. Seperti kepala sekolah, guru dan siswa, serta masyarakat

-Meningkatkan sekolah sebagai ” jalan hidup.” Sebagian orang menganggap bahwa sekolah

hanya sebagai kebutuhan semata tetapi dengan adanya penerapan TQM maka akan menjadikan

sekolah sebagai jalan hidup artinya sekolah merupakan salah satu jalan bagi mereka untuk

mencapai kehidupan yang lebih baik

- Memberikan bantuan dalam merencanakan pelatihan kepemimpinan secara menyeluruh untuk

pendidik pada semua tingkatan.

- Membantu dalam menggunakan riset dan informasi praktis untuk memandu kebijakan dan

pelaksanaan kegiatan di sekolah serta ditujukan untuk adanya perbaikan secara terus

Page 11: implementasi TQM

menerus.Hal ini akan berdampak pada adanya upaya penelitian serta adanya penyediaan

informasi mengenai sekolah.

- Mendisain secara menyeluruh pengembangan anak. Artinya bahwa dengan adanya TQM akan

memberikan manfaat pada desain atau rancangan dalam pengembangan peserta didik.Hasilnya

yaitu:

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan, antara lain:

4.1.1 Banyak para sarjana yang berpendapat tentang manajemen mutu terpadu. Tetapi para

sarjana sepakat bahwa dalam manajemen mutu terpadu, hal yang terpenting adalah proses atau

sistem dalam pencapaian tujuan organisasi. Elemen pendukung dalam TQM adalah

kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan, struktur pendukung, komunikasi, ganjaran dan

pengakuan, serta pengukuran. Adapun falsafah dari manajemen mutu terpadu adalah reaksi

berantai untuk perbaikan kualitas, transformasi organisasi, peran esensial pimpinan, hindari

praktik-orakti manajemen yang merugikan, dan penerapan system of profound knowledge.

4.1.2 Dalam implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah, hendaknya memperhatikan

prinsip, syarat- syarat, dan empat pilar TQM sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung dengan

lancer.

4.1.3 Adapun manfaat implementasi manajemen mutu terpadu di sekolah adalah membantu

dalam menggambarkan kembali peran, tujuan dan tanggung-jawab sekolah, meningkatkan

sekolah sebagai ” jalan hidup”, memberikan bantuan dalam merencanakan pelatihan

kepemimpinan secara menyeluruh untuk pendidik pada semua tingkatan, membantu dalam

menggunakan riset dan informasi praktis, serta mendisain secara menyeluruh pengembangan

anak.

4.2 Saran- saran

Page 12: implementasi TQM

Adapun saran-saran yang penulis dapat berikan, antara lain:

4.2.1 Hendaknya sekolah- sekolah mulai mengimplementasikan manajemen mutu terpadu untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

4.2.2 Dalam pengimplementasiannya di sekolah hendaknya dilaksanakan secara sungguh-

sungguh sehingga pelaksanaan berjalan lancer danhasil yang diinginkan tercapai secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Sallis, Edward. 1993, Total Quality Management in Education. London: Kogan Page

Educational Series.

Syafaruddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.

http://edu-articles.com/lama/?pilih=lihat&id=45 yang diakses pada tgl 15 september 2012

http://www.pu.go.id/itjen/buletin/1314tqm.htm yang diakses pada tgl 15 september 2012.

http://edu-articles.com/lama/?pilih=lihat&id=48 yang diakses pada. 15 september 2012

http://sekolah.8k.com/blank.html yang diakses pada 15 september 2012

http://rantauld.wordpress.com/2012/11/ manajemen-mutu-pendidikan.htm yang diakses pada tgl

15 september 2012.