iv hasil dan pembahasan 4.1 deskripsi wilayah penelitian 4...

38
46 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1 Keadaan Wilayah Penelitian Penelitian dilaksanakan di plasma PT. Berkah Global Business (BGB) unit Bandung, yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta dan Subang. Pemilihan wilayah penelitian berdasarkan lama periode peternak plasma yang bermitra yaitu kisaran 1-6 periode. Penelitian dilaksanakan langsung ke kandang-kandang plasma PT. BGB yang bermitra dengan akad ijarah, wilayah penelitian di Kabupaten Purwakarta. Kabupaten Purwakarta memiliki luas wilayah 97.172 hektar. Secara geografis Kabupaten Purwakarta berada pada titik temu tiga jalur utama lalulintas yang sangat strategis, yaitu jalur Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung dan Purwakarta-Cirebon. Secara Administratif, wilayah Kabupaten Purwakarta terdiri dari 17 Kecamatan, 183 Desa, 9 Kelurahan, 524 Dusun, 1.152 rukun warga, 3.244 rukun tetangga (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purwakarta, Tahun 2012). Secara geografis lokasi penelitian merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak pada koordinat antara 107 o 30’40” Bujur Timur 6 o 25’45” Lintang Selatan, secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat.

Upload: lykhanh

Post on 11-May-2019

229 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

46

IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.1 Keadaan Wilayah Penelitian

Penelitian dilaksanakan di plasma PT. Berkah Global Business (BGB) unit

Bandung, yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta

dan Subang. Pemilihan wilayah penelitian berdasarkan lama periode peternak

plasma yang bermitra yaitu kisaran 1-6 periode. Penelitian dilaksanakan langsung

ke kandang-kandang plasma PT. BGB yang bermitra dengan akad ijarah, wilayah

penelitian di Kabupaten Purwakarta.

Kabupaten Purwakarta memiliki luas wilayah 97.172 hektar. Secara

geografis Kabupaten Purwakarta berada pada titik temu tiga jalur utama lalulintas

yang sangat strategis, yaitu jalur Purwakarta-Jakarta, Purwakarta-Bandung dan

Purwakarta-Cirebon. Secara Administratif, wilayah Kabupaten Purwakarta terdiri

dari 17 Kecamatan, 183 Desa, 9 Kelurahan, 524 Dusun, 1.152 rukun warga, 3.244

rukun tetangga (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Purwakarta, Tahun 2012).

Secara geografis lokasi penelitian merupakan bagian dari wilayah Provinsi

Jawa Barat yang terletak pada koordinat antara 107o

30’40” Bujur Timur 6o25’45”

Lintang Selatan, secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karawang dan Kabupaten

Subang.

Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten

Bandung Barat.

Page 2: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

47

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan

Kabupaten Cianjur.

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Kabupaten Cinjur

dan Kabupaten Bogor.

Kabupaten Purwakarta beriklim panas yang terbagi ke dalam dua zona

yaitu zona panas dan zona sedang, berkisar antara 22-32 ˚C pada siang hari 17-26

˚C pada malam hari. Secara agroklimat Purwakarta berada didaerah lembab

permanen. Penelitian yang dilakukan tempatnya di Kecamatan Darangdan,

Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Sukatani di Utara, Kecamatan

Plered di Barat, Kecamatan Bojong di Timur dan Kabupaten Bandung Barat di

Selatan.

4.1.2 Keadaan Sosial Ekonomi

Berdasarkan keadaan sosialnya wilayah penelitian memiliki jiwa sosial

yang masih terbangun bisa dilihat dari segi kebersamaannya masyarakat

cenderung masih guyub, peternak melaksanakan partemuan setiap satu bulan

sekali untuk silaturahmi dan melakukan diskusi. Toleransi antar warga masih

terbangun bisa dilihat pada kedaan kandang peternak yang berdekatan dengan

rumah warga lainnya.

Kedaan ekonomi wilayah penelitian, masyarakat di Kecamatan Darangdan

bermata pencaharian sebagai petani dan peternak serta pegawai swasta dan negeri.

Fasilitas di wilayah penelitian cukup memadai seperti terdapat jalan sebagai akses

menuju lokasi kandang yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat maupun

roda dua sehingga memudahkan untuk penyaluran input seperti bibit ayam

(DOC), obat-obatan, pakan dan peralatan usaha lainnya. Selain itu, penyaluran

output saat panen mudah dilakukan karena tersedianya akses jalan yang dapat

Page 3: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

48

dilalui oleh kendaraan besar (truck), type kandang plasma PT. BGB yaitu kandang

open house. Perlu adanya infrastruktur yang baik dalam menunjang prekonomian,

sesuai dengan pendapat Kodoatie (2005) Infrastruktur adalah sistem yang

menunjang sistem sosial dan ekonomi yang secara sekaligus menjadi penghubung

sistem lingkungan, dimana sistem ini bisa digunakan sebagai dasar dalam

mengambil kebijakan.

4.2 Profil PT. Berkah Global Business

Sejarah berdirinya perusahaan PT. Berkah Global Business (BGB) yang di

dirikan oleh Bapak Roni Maulana Yusup lulusan Fakultas Peternakan Unpad,

dengan hanya bormodal awal Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan modal

kepercayaan dari pabrik-pabrik, bersama 7 rekannya membangun bisnis ini, ia

mampu mengembangkan usaha kemitraan ayam broiler hingga maju sampai

dewasa ini.

Membangun usahanya yang baru tidak membuat ia menghilangkan bisnis

lamanya yang ia jalankan sendiri. Usaha puyuh masih tetap berjalan hingga

sekarang namun ditangani sang kaka M Ismail. Usaha ayam Broiler yang ia

bangun tepat pada tanggal 3 Juni 2009 ini diberi nama Mulya PS bersama 7 rekan

diantaranya :

1. Lin Amalia sebagai accounting

2. Yati rostiawati sebagai marketing

3. Abdul Rohim sebagai Purchase and Logistic

4. Dita Febrianti Fatriah sebagai Admin Produksi

5. Heri X sebagai Technical Service

6. Heri rukmana sebagai Technical Service

7. Andi sebagai Supir Expedisi

Page 4: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

49

Perubahan nama dari Mulya PS ke PT. Berkah Global Business sejak

tahun 2011, PT. BGB berkantor pusat di kabupaten Kuningan Jawa Barat,

beralamat di JL. Moch Toha No 5, Desa Kasturi, Kecamatan Cirendang,

Kabupaten Kuningan 45521 (kantor gedung putih depan alfamidi), kantor ini

mempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka. Kantor

cabang berada di daerah Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung yang mempunyai

daerah tugas Kabupaten Bandung dan Purwakarta.

PT. Berkah Global Business ini memperluas usaha dengan membuka

usaha ekspedisi pengiriman pakan dan DOC, trading ayam, olahan ayam, saat ini

PT. BGB mulai menyediakan obat-obatan ternak dan batu bara sendiri, serta

membuka usaha dibidang perkebunan. Dari sekian banyak usaha yang telah di

jalankan sampai saat ini, tentunya tak membuat lupa akan berbagi terhadap

sesama. Seperti yang telah berjalan sampai saati ini, terdapat yayasan berkah

foundation untuk anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berprestasi,

berpotensi dan anak-anak yang ingin hidup mandiri. Sekolah mereka akan di

biayai dari ZIS (Zakat Infaq Sodaqoh) perusahaan.

Hingga saat ini, PT. BGB memiliki 108 orang karyawan (di luar supir

ekspedisi), yang diantaranya terdiri dari 40 % anak yayasan berkah foundation.

Pada sektor peternakan ayam broiler PT. BGB memiliki 421 farm dan populasi

ayam sebanyak 1.348.400 ekor. Pola usaha PT. BGB pada ayam broiler yaitu

terdapat pola kemitraan akad ijarah, usaha mandiri perusahaan (On farm), Rumah

Potong Ayam (RPA), trading dan olahan daging ayam, dan penjualan sapronak

ayam broiler. Pola kemitraan akad ijarah merupakan salah satu bentuk kerjasama

yang dijalin oleh perusahaan dengan plasma sebagai anggota kemitraan, plasma di

bawah naungan PT. BGB tersebar diberbagai daerah di Jawa Barat.

Page 5: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

50

PT. BGB sebagai perusahaan inti pada kemitraan memiliki salah satu

kewajibannya yaitu menyediakan sarana produksi bagi plasma seperti DOC (Day

old chick), pakan, obat-obatan. DOC yang biasa dipakai saat pemeliharaan yaitu

Superchick, Pokphan, MBAI, missouri, golden chick, polos GP, jumbo. Adapun

untuk pakan yang sering dipakai yaitu Pokphand dan Cheil Jedang. Obat-obatan

menggunakan produk sendiri dari herbal yang dibuat oleh CV. Sumber Hayati

Bandung.

Semua usaha yang di jalankan oleh perusahaan PT. BGB dapat dilihat

dalam struktur organigram perusahaan dibawah ini.

Ilustrasi 2. Struktur Organigram PT. Berkah Global Business

DIREKTUR UTAMA

MANAGEMENT HRD

KOPERASI BCO R&D TRADING BGT BGF

KUNINGAN CIREBON BANDUNG TASIKMALAYA MAJALENGKA

MANAGER

TS PURCASE ADMIN KEUANGAN MARKETING

Page 6: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

51

Keterangan :

HRD : Human Resource Departement

BGF : Berkah Green Farming

BCO : Berkah Chicken Organik

R&D : Research & Development

TRADING : Penjualan Ayam, DOC, Pakan dll

BGT : Berkah Global Transport

TS : Technical Support

Purcase : Bagian pengaturan sapronak

4.3 Karakteristik Responden

4.3.1 Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 19 responden diperoleh

data bahwa terdapat 16 responden laki-laki dan 3 responden perempuan, hal

tersebut dikarenakan, berdasarkan norma yang berlaku di masyarakat bahwa laki-

laki adalah tulang punggung keluarga, adapun perempuan adalah seorang janda

mandiri dengan populasi tidak begitu banyak, pekerjaan dalam bidang

pemeliharaan broiler merupakan pekerjaan yang cukup berat dan dapat

mempengaruhi terhadap hasil produksi. menurut Suwarto (1999) menyatakan

bahwa sebagian orang mengatakan adanya perbedaan antara laki-laki dengan

perempuan dapat mempengaruhi performa kerja meskipun ada perbedaan dalam

hal produktivitas antara laki-laki dan perempuan.

4.3.2 Usia Responden

Usia dapat menentukan prestasi kerja seseorang. Semakin berat pekerjaan

fisik, semakin tua tenaga kerja dan akan semakin turun prestasinya. Namun dalam

Page 7: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

52

hal tanggung jawab, semakin tua umur kerja seseorang membuatnya semakin

berpengalaman dalam berusaha sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya

(Suratiyah 2006). Usia peternak plasma diklasifikasikan berdasarkan Badan Pusat

Statistik (2012), membagi umur menjadi tiga kelompok, yaitu umur belum

produktif (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur tidak produktif

(>64 tahun). seperti tampak pada tabel 3.

Tabel 3. Umur Responden

No Usia Jumlah

...Tahun... ...Orang... ...%...

1 <15 0 0

2 15-30 3 15,78

3 31-46 8 42,11

4 47-64 8 42,11

5 >64 0 0

19 100

Berdasarkan data tabel 3 hasil penelitian menunjukan bahwa dari 19

responden yang diteliti 19 orang responden berusia pada 15-64 tahun.

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa usia 15-64 tahun adalah keadaan

manusia dalam masa produktif karena dalam rentang usia tersebut manusia masih

memiliki keadaan fisik yang kuat serta keadaan mental yang baik dan memiliki

semangat beraktivitas yang tinggi. Hal tersebut sesuai dengan usaha pemeliharaan

ayam yang harus memiliki fisik dan mental yang kuat untuk mencapai produksi

yang baik.

4.3.3 Lama Pengalaman Beternak

Lama pengalaman berternak plasma sangat mempengaruhi kemampuan

plasma dalam pemeliharaan broiler baik itu soft skill maupun hard skill.

Pengalaman beternak plasma akan menjadi salah satu perhatian khusus bagi

Page 8: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

53

perusahaan inti untuk mendampingi peternak plasma agar produksi yang

dihasilkan bisa maksimal. Berdasarkan kuesioner yang ditanyakan kepada 19

responden diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4. Lama Pengalaman Beternak

No Pengalaman Berternak Jumlah

...Tahun... ...Orang... ....%....

1 <5 6 31,58

2 5-10 11 57,89

3 >10 2 10,53

19 100

Berdasarkan data tersebut dari 19 responden yang diteliti, angka tertinggi

yang diperoleh yaitu 11 orang plasma (57,89%) dengan pengalaman berternak

5-10 tahun. Pengalaman berternak sangat berpengaruh terhadap pengetahuan

berternak seseorang, penyelesaian masalah pemeliharaan dan kemampuan dalam

pemeliharaan. Pengalaman berternak juga sangat mempengaruhi produktifitas

usaha seseorang karena semakin lama seseorang memiliki pengalaman berternak

maka kemampuannya dalam berternak akan semakin terlatih. Menurut Johnson

(2007) menyatakan bahwa pengalaman memunculkan potensi seseorang.

Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya waktu sebagai

tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman.

4.3.4 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan plasma dapat mempengaruhi kinerja dalam

pemeliharaan broiler maupun dalam proses penyelesaian masalah yang dihadapi

saat pelaksanaan kemitraan. Berdasarkan kuesioner yang ditanyakan kepada

responden didapat data sebagai berikut:

Page 9: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

54

Tabel 5. Tingkat Pendidikan

No Pendidikan

Terakhir

Jumlah

...Orang... ...%...

1 SD 12 63,16

2 SMP 6 31,58

3 SMA 1 5,26

19 100

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan sebanyak 12 orang

(63,16%) adalah berpendidikan SD, sebanyak 6 orang responden (31,58%)

berpendidikan SMP, dan 1 orang responden (5,26%) berpendidikan SMA.

Semakin tinggi tingkat pendidikan responden menunjukan pola pikir yang terbuka

dan tingkat keinginan mencari informasi baru sangat tinggi. Menurut Rachmat

(2001) pendidikan merupakan salah satu frame of reference atau kerangka tujuan

yang akan mempengaruhi bagaimana seseorang memberi makna pada pesan yang

diterimanya. Jenjang pendidikan yang dimiliki responden merupakan salah satu

faktor penunjang keberhasilan usaha dan mudah untuk memahami mengenai pola

kemitraan akad ijarah.

4.3.5 Lama Bergabung dengan Inti

Semakin lama plasma bergabung dengan inti menunjukan adanya

kenyamanaan kerjasama antara inti dan plasma, sehingga menjadikan peternak

plasma lebih loyal terhadap inti. Salah satu faktor plasma lanjut bermitra dengan

akad ijarah yaitu peternak plasma tidak akan menanggung kerugian sesuai dengan

kontrak akad ijarah yang ditawarkan. Berdasarkan kuesioner yang ditanyakan

kepada 19 responden didapatkan hasil sebagai berikut:

Page 10: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

55

Tabel 6. Lama Bergabung Dengan Inti

No Lama Bergabung

(periode)

Jumlah

...Orang... ...%...

1 <2 1 5,26

2 2-3 9 47,37

3 4-5 9 47,37

19 100

Berdasarkan data tertinggi dari wawancara terhadap 19 responden

sebanyak 9 orang responden (47,37%) bergabung dengan inti selama 2-3 periode,

dan 9 orang responden (47,37%) bergabung dengan inti selama 4-5 periode

berdasarkan informasi yang didapat bahwa PT. BGB fokus terhadap kemitraan

akad ijarah pada tahun 2017.

Berdasarkan hasil tersebut plasma yang baru bergabung (<2 periode)

memiliki ketertarikan terhadap pola kemitraan akad ijarah dan plasma yang telah

bergabung selama 2-3 serta 4-5 periode menunjukan penilaian pola kemitraan

akad ijarah sesuai dengan pengalaman menjadi mitra dan mereka dapat

meningkatkan usahanya karena pola kemitraan ini sesuai dengan apa yang

dibutuhkan peternak plasma.

4.3.6 Populasi Ayam Peternak Plasma

Populasi ayam broiler yang dimiliki oleh peternak plasma beragam,

dengan skala usaha kepemilikan ayam yang banyak tentu berpeluang untuk

mendapatkan untung yang banyak yang nantinya akan didapatkan berdasarkan

performa ayam dan berdasarkan kontrak yang ditawarkan oleh perusahaan inti

kepada peternak plasma. Data populasi ayam broiler yang dimiliki oleh peternak

plasma, diperoleh dari perusahaan inti dan hasil wawancara dilapangan sebagai

berikut:

Page 11: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

56

Tabel 7. Populasi ayam peternak plasma

No Populasi (ekor) Jumlah

...Orang... ...%...

1 <2000 8 42,11

2 2000-4000 5 26,31

3 4000-6000 3 15,79

4 >6000 3 15,79

19 100

Data di atas merupakan populasi ayam yang dimiliki oleh 19 responden

menunjukan bahwa angka tertinggi kepemilikan populasi ayam peternak plasma

yaitu <2000 ekor dengan persentase 42,11%, , selain itu kondisi lingkungan yang

berdekatan dengan rumah warga menjadi salah satu faktor penentu jumlah

populasi ayam peternak plasma, populasi sedikit menunjukan letak kandang yang

masih berdekatan dengan rumah warga.

4.4 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Akad Ijarah

Mekanisme pelaksanaan kemitraan merupakan salah satu indikator yang

dapat menjadi pertimbangan plasma untuk bekerjasama dengan inti, mekanisme

pelaksanaan kemitraan ini dapat berjalan dengan baik apabila terdapat koordinasi

yang baik antara inti dan plasma, dengan dasar saling membutuhkan serta

menguntungkan antara pemilik modal dan penerima modal berdasarkan dari

perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Sesuai dengan pendapat Hafsah

(1999) Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau

lebih yang dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan

prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.

Page 12: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

57

4.4.1 Mekanisme Awal

Mekanisme tahap awal pelaksanaan kemitraan akad ijarah yang

dilaksanakan oleh PT. BGB sejak tahun 2017 yaitu menyangkut prosedur

penerimaan menjadi mitra, pelaksanaan isi kontrak akad ijarah mulai dari

bagaimana sistem perjanjian akad ijarah yang akan dilaksanakan selama inti dan

plasma bekerja sama, penyediaan sapronak (sarana produksi peternakan) seperti

DOC, pakan, obat-obatan, dan bagaimana bimbingan tekhnis yang diberikan inti

terhadap plasma supaya tingkat produksi plasma semakin meningkat.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, mekanisme pelaksanaan

kemitraan akad ijarah, melalui prosedur yang sudah ditetapkan oleh perusahaan

inti yaitu : (1) Peternak mendaftarkan diri ke perusahaan (2) Membawa dan

menyerahkan persyaratan berupa foto copy KTP, Kartu Keluarga, rekening

tabungan, struk listrik, menyerahkan foto kandang: bagian depan, samping, dalam,

jalan menuju kandang dan gudang pakan (3) Mengisi daftar centang (4) Petugas

kantor Technical Support (TS) dari perusahaan akan melakukan survey untuk

melihat kelayakan dan kelengkapan kandang (5) Penentuan layak atau tidak

menjadi anggota mitra, apabila layak maka TS akan menentukan kapasitas

populasi dan apabila tidak layak maka peternak harus memperbaiki atau

melengkapi kekurangan hasil temuan dari TS, apabila peternak tidak bersedia

maka permohonan menjadi mitra dengan akad ijarah akan di tolak (6) Harus

menyerahkan jaminan berupa BPKB motor/mobil/surat berharga lainnya (7)

Peternak akan diberikan kontrak perjanjian untuk dipahami dan ditanda tangani di

atas materai sebagi bukti bahwa peternak telah bermitra dengan PT Berkah Global

Business. Mekanisme pelaksanaan kemitraan melalui prosedur dari perusahaan

inti, dapat dilihat melalui ilustrasi 3 .

Page 13: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

58

Ilustrasi 3. Prosedur Menjadi Mitra

Peternak plasma yang sudah melalui tahap prosedur penerimaan menjadi

mitra dan sudah tanda tangan kontak akad ijarah kemudian bertugas sebagai

pelaksana segi management pemeliharaan. Peternak plasma akan lebih fokus

terhadap pemeliharaan karena tidak dibayang-bayangi oleh kerugian seperti pada

kemitraan yang lain, dengan adanya kemitraan akad ijarah ini diharapkan dapat

memberi kemudahan membuka usaha bagi pihak yang bermitra karena biaya

produksi, sewa kandang, upah pekerja, kemudian bonus disediakan oleh

perusahaan inti. Kewajiban pihak inti yaitu berusaha memberikan pelayanan dan

pengawasan yang maksimal agar produksi yang dihasilkan baik dan kedua belah

pihak diuntungkan. Strategi perusahan inti dalam menumbuhkan kepuasan dan

motivasi para peternak yaitu dengan cara membuat paguyuban atau perkumpulan

Peternak mendaftar ke kantor unit PT. BGB

Memberikan berkas persyaratan

Mengisi daftar centang

Survey oleh petugas ke kandang

layak menjadi anggota mitra

Penyerahan Jaminan

Tanda tangan kontrak di atas matrai

Tidak layak

Perbaiki kekurangan

Page 14: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

59

yang dilakukan satu bulan sekali dengan tujuan mendekatkan kekeluargaan,

membuka kritik saran dari para peternak plasma. Sesuai dengan pendapat

Nurhayati, (2009) Ijarah dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna

(manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran

upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu

sendiri.

4.4.2 Mekanisme Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan yaitu mencakup pelaksanaan dari sistem kontrak

pada akad ijarah yang merupakan komitmen dari perusahaan inti dengan peternak

plasma agar terjalin kerjasama yang syariah dan saling menguntungkan. Sesuai

pendapat Suhendi (2010) bahwa Para ulama sepakat bahwa ijarah itu dibolehkan

dan tidak ada seorang ulamapun yang membantah kesepakatan (ijma‟) ini.

Pengamatan dilapangan menunjukan pelaksanaan sistem kontrak ijarah diterima

dengan baik oleh peternak plasma, jika ada ketidak sesuaian dengan kontrak,

peternak plasma bisa memberikan masukan serta sarannya pada saat paguyuban

peternak berkah dilaksanakan. Didalam kontrak akad ijarah tercantum dengan

jelas mengenai pemenuhan hak dan kewajiban antra peternak plasma dan

perusahaan inti, bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Kewajiban Perusahaan dan Peternak Plasma

No. Perusahaan Inti Peternak Plasma

1. Memberikan Biaya Operasional Menyediakan Kandang

2. Memberikan Biaya Upah Menyediakan Pegawai

3. Memberikan Sewa Kandang Dilarang Menjual Ayam

4 Memberikan Bonus

Page 15: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

60

Peternak akan mendapatkan biaya berupa biaya upah sebesar 500/ekor,

biaya sewa kandang 500/ekor, biaya produksi 900/ekor, serta akan mendapatkan

bonus berupa bonus IP, FCR, Mortalitas dan loyalitas dengan catatan sesuai

dengan syarat dalam kontrak akad ijarah, tujuannya agar terjalin kerjasama yang

saling menguntungkan sehingga peternak semangat dan sejahtera.

4.4.3 Mekanisme Akhir

Mekanisme tahap akhir pelaksanaan kemitraan akad ijarah. Berdasarkan

hasil wawancara dengan salah seorang petugas lapangan (TS) PT. BGB unit

Bandung, yaitu sesuai dengan kontrak akad ijarah yang telah disepakati serta

mendapatkan hak yang telah disepakati bersama. Kontrak akad ijarah akan

beralaku selam masa kontrak yang telah disepakati belum berakhir. Berdasarkan

kasus dilapangan peternak plasma tidak di lanjut bermitra dengan akad ijarah

dengan pertimbangan selama 3 periode pemeliharaan performa ayam tidak sesuai

standart yanh di harapkan oleh perusahaan inti.

Peternak plasma PT. BGB unit Bandung mengatakan bahwa kontrak akad

Ijarah ini memberikan kemudahan bagi peternak dalam menjalankan usahanya,

karena peternak plasma akan mendapatkan modal berupa uang, sapronak

disediakan sesuai kiriman dari perusahaan, obat-obatan disediakan, pemanas batu

bara disediakan. Pada saat pelaksanaannya peternak menyiapkan kandang dan

pekerja, manajemen pemeliharaan akan dibantu oleh petugas yang mengawasi dan

membimbing setiap minggunya akan ada kunjungan ke kandang. Sesuai dengan

pendapat Nurhayati, (2009) Ijarah dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan

hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu dengan

pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan

atas barang itu sendiri.

Page 16: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

61

4.5 Tingkat Kepuasan Peternak

Tingkat kepuasan peternak merupakan salah satu indikator yang dapat

menilai baik atau tidaknya suatu kerjasama pola kemitraan di perusahaan,

kepuasan dapat dinilai melalui bentuk kerjasama secara tertulis dan bagaimana

bentuk pelaksanaanya. Tingkat kepuasan ini dapat terwujud apabila hak dan

kewajiban kedua belah pihak terpenuhi, inti dan plasma sudah mempunyai

kewajiban yang sudah terlampir dalam sistem akad yang telah disepakati sebelum

terjalinnya suatu bentuk kerjasama. Sesuai dengan pendapat Supranto (1997)

Kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Kepuasan peternak plasma secara

keseluruhan bisa dilihat pada tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9. Tingkat kepuasan peternak plasma

No Kategori Responden

Jumlah ..%..

1 Puas 18 94,74

2 Cukup Puas 1 5,26

3 Tidak Puas 0 0

Total 19 100

Tingkat kepuasan peternak plasma PT. BGB secara kesuluruhan angka

tertinggi sebanyak 19 responden atau 94,74% merasa puas dengan pola kemitraan

akad ijarah yang diadakan oleh perusahaan inti. Penilaian kepuasan peternak

plasma dinilai dengan indikator-indikator yang tertera dalam sistem perjanjian

akad ijarah, sebagai berikut:

Kepuasan peternak plasma :

1. Kepuasan Kontrak Akad Ijarah

a. Harga

b. Biaya

Page 17: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

62

2. Kepuasan Pelaksanaan Kemitraan Akad Ijarah

a. Sapronak

b. Pelayanan

c. Emosional

Indikator-indikator tersebut menjadi acuan penilaian tingkat kepuasan

plasma berdasarkan kontrak akad ijarah yang telah disepakati sebelumnya. Selain

itu ada indikator penting lainnya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pola

kemitraan akad ijarah berupa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan inti

terhadap peternak plasma serta emosional yang terjadi pada peternak plasma.

4.5.1 Kepuasan Kontrak Akad Ijarah

Indikator bagian dari harga dan biaya yang digunakan untuk mengukur

kepuasan peternak terhadap pelaksanaan isi kontrak ijarah adalah :

1) Bonus IP (Indeks Performance)

2) Bonus FCR (Feed Conversion Ratio)

3) Bonus mortalitas

4) Biaya upah

5) Biaya penyusutan kandang

6) Biaya produksi.

Hasil yang diperoleh dari perhitungan total skor mengenai pelaksanaan

kontrak kemitraan akad ijarah peternak 57,89% merasa cukup puas dan 42,11%

merasa puas (lampiran 4) dari jumlah responden sebanyak 19 orang, menunjukan

bahwa pelaksanaan kontrak kemitraan akad ijarah peternak plasma merasa cukup

puas. Kepuasan kontrak akad ijarah secara keseluruhan dijelaskan pada tabel

berikut.

Page 18: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

63

Tabel 10. Kepuasan kontrak akad ijarah

No Kategori Responden

Jumlah ..%..

1 Puas 8 42,11

2 Cukup Puas 11 57,89

3 Tidak Puas 0 0

Total 19 100

Berdasarkan hasil kuesioner terhadap 19 responden mengenai pelaksanaan

kontrak kemitraan akad ijarah didapatkan angka tertinggi yaitu 11 orang

responden (57,89%) dengan kategori cukup puas. Hasil wawancara dilapangan

bersama responden menunjukan bahwa pelaksanaan kontrak kemitraan akad

ijarah di PT. BGB sudah cukup baik, hal tersebut menurut alasan responden ada

beberapa isi dalam kontrak akad ijarah yang dirasa masih perlu untuk di sesuaikan

misalnya masalah harga dan biaya, pihak inti memberikan syarat yang pada

kondisi saat ini peternak belum sanggup memenuhinya, namun secara keseluruhan

peternak setuju dengan isi kontrak akad ijarah yang di tawarkan oleh perusahaan

inti. Peternak plasma merasa terbantu dengan sistem kontrak akad ijarah ini

karena ada modal biaya operasional yang diberikan serta ada jaminan kerugian

oleh perusahan inti. Menurut Amirullah (2005) yang menjadi persoalan di sini

bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat

diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga

bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar. Tingkat kepuasan kontrak akad ijarah

dijelaskan secara terperinci melalui tabel berikut.

Page 19: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

64

Tabel 11. Tingkat Kepuasan Kontrak Akad Ijarah

No Uraian Kategori

Puas (%) Cukup (%) Tidak (%)

1 Bonus IP (Indeks Performance) 32 68 0

2 Bonus FCR (Feed Conversion Ratio) 36,8 57,9 5,26

3 Bonus mortalitas 21,1 63,2 15,8

4 Biaya upah 26,3 57,9 15,8

5 Biaya penyusutan kandang 36,8 52,6 10,5

6 Biaya produksi 21,1 63,2 15,8

Hasil presentase tingkat kepuasan tiap peternak terhadap isi kontrak akad

ijarah menunjukan angka tertinggi yaitu 36,8% peternak merasa puas terhadap

bonus FCR dan bonus penyusutan kandang, peternak merasa cukup puas pada

bonus IP sebesar 68%, dan merasa tidak puas pada bonus motalits 15,8%, biaya

upah 15,8%, dan biaya produksi 15,8%. Berikut penjelasan secara rinci bagian

dari indikator kepuasan kontrak akad ijarah.

1. Bonus IP (Indeks Performance)

Bonus yang diberikan oleh pihak inti adalah bonus berdasarkan

perhitungan IP (Indeks performance). IP adalah angka yang menunjukkan suatu

keberhasilan proses produksi ayam broiler dalam satu periode. Ada beberapa

faktor yang mendasari perhitungan IP yaitu bobot rata-rata per ekor, daya hidup,

FCR (Feed Conversion Ratio), dan umur. Hasil wawancara dilapangan kepuasan

peternak plasma terhadap bonus IP yang diberikan oleh pihak inti, 68% peternak

merasa cukup puas dengan alasan untuk mengejar standar IP 260 pada kondisi

saat ini menurut peternak susah dikarenakan produksi lagi kurang bagus, namun

sebagian peternak sebanyak 32% merasa puas mereka menyadari bahwasannya

jika peternak ingin dapat bonus maka produksi harus bagus agar kedua belah

pihak mendapatkan keuntungan.

Page 20: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

65

Bonus IP diberikan kepada peternak plasma dengan syarat yang diberikan

oleh perusahaan inti adapun standar IP yang berlaku sebagai berikut :

Tabel 12. Bonus IP

Perhitungan IP menggunakan rumus :

IP = Bobot rata-rata (kg) x Daya Hidup (%) x 100

FCR x Umur rata-rata panen

Menurut Fadilah (2004) IP dapat digunakan sebagai acuan berproduksi

karena tidak hanya mempertimbangkan bobot badan akhir dan konversi pakan

tetapi juga mempertimbangkan persentase jumlah ternak yang hidup dan lama

pemeliharaan. Karena nilai IP lebih rendah dari standar maka sangat dianjurkan

untuk dilakukan evaluasi terhadap penerapan manajemen pemeliharaan.

2. Bonus FCR (Feed Conversion Ratio)

Bonus FCR diberikan kepada peternak plasma dengan syarat yang

diberikan oleh perusahaan inti, dengan FCR yang sesuai standar peternak akan

mendapatan untung berupa bonus yang diberikan, adapun standar FCR yang

berlaku dari perusahaan inti sebagai berikut :

Range IP Bonus

260-269 200

270-279 250

280-289 300

290-299 450

300-309 500

310-319 550

320-329 700

330-339 750

340-349 800

350-359 950

360-369 1000

370-379 1050

380-389 1200

390-399 1250

>400 1350

Page 21: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

66

Tabel 13. Bonus FCR

Diff. FCR terhadap Std Subdisi Prestasi

< (0,201) Rp. 250 x chick in

(0,176)-(0,200) Rp. 225 x chick in

(0,151)-(0,175) Rp. 200 x chick in

(0,126)-(0,150) Rp. 175 x chick in

(0,101)-(0,125) Rp. 150 x chick in

(0,076)-(0,100) Rp. 125 x chick in

(0,051)-(0,075) Rp. 100 x chick in

(0,026)-(0,050) Rp. 75 x chick in

(0,000)-(0,025) Rp. 50 x chick in

>=0

Adapun rumus menghitung FCR sebagai berikut :

FCR = Pakan yang dihabiskan (FI)

Bobot yang dihasilkan (BW)

Bonus FCR yang didapatkan oleh peternak berdasarkan perhitungan FCR

actual kemudian dibandingkan dengan FCR standar perusahaan, banyaknya bonus

yang didapatkan peternak dihitung dari selisih FCR actual dan standar. Jika masuk

kedalam hitungan peternak akan mendapatkan bonus. Hasil kuesioner yang

diperoleh angka tertinggi menungjukan 57,9% peternak plasma merasa cukup

puas dengan bonus IP, dengan alasan produksi lagi kurang bagus dan berpengaruh

terdapat pendapatan peternak karena tidak masuk standar FCR, sebagian peternak

merasa puas sebanyak 36,8% dengan alasan mereka mendapat bonus saat

produksi bagus membuat mereka semakin terpacu sebagai motivasi agar

produksinya selalu bagus, sebagian peternak merasa tidak puas yaitu sebanyak

5,26% dengan alasan pertumbuhan ayamnya kurang bagus sementara kebutuhan

pakannya terus meningkat. Lacy dan Vest (2000), menyatakan bahwa konversi

ransum berguna untuk mengukur produktivitas ternak dan didefinisikan sebagai

Page 22: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

67

rasio antara konsumsi ransum dengan pertambahan bobot badan yang diperoleh

selama kurun waktu tertentu. Semakin tinggi konversi ransum menunjukkan

semakin banyak ransum yang dibutuhkan untuk meningkatkan bobot badan per

satuan bobot. Dijelaskan pula bahwa semakin rendah angka konversi ransum

berarti kualitas ransum semakin baik. Risnajati (2012) menjelaskan bahwa nilai

FCR pada pemeliharaan ayam pedaging sangat berkaitan dengan nilai ekonomi

dan jumlah pakan yang lebih banyak tentunya akan mengurangi keuntungan yang

didapatkan. Rao et al. (2002) menyatakan bahwa konsumsi pakan yang tinggi dan

produksi yang rendah penyebab utama dari tingginya nilai FCR ayam pedaging

3. Bonus mortalitas

Bonus kematian diberikan kepada peternak plasma dengan syarat yang

diberikan oleh perusahaan inti, adapun syarat kematian yang berlaku sebagai

berikut :

Tabel 14. Bonus Mortalitas

Kematian (%) Bonus

<1,00 150

1,01%-2,00 125

2,01%-3,00 100

3,01%-4,00 75

4,01%-5,00 50

Tabel di atas menunjukan standar kematian dalam pemeliharaan ayam

broiler untuk peternak plasma sebagai acuan kematian bisa diminimalisir sedikit

mungkin, standar kematian paling tinggi yaitu 5% dari total populasi, apabila

peternak plasma dalam satu periode pemeliharaan kemitian tinggi lebih dari 5%

Page 23: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

68

makan perusahaan inti tidak akan memberikan bonus peternak plasma tidak akan

menanggung rugi apabila kemitian tinggi.

Hasil kuesioner dilapangan menunjukan bahwa tingkat kepuasan peternak

terhadap bonus mortalitas adalah cukup puas dengan angka tertinggi 63,2%,

dengan alasan kematian selalu tinggi lebih dari standar yang diberikan

perusahaan, sebagian peternak merasa puas dengan angka 21,1% dengan alasan

perusahaan dan peternak harus sama-sama diuntungkan apabila kematian tinggi

wajar peternak tidak mendapatkan bonus karena perusahaan yang menanggung

rugi, namun sebagian peternak mersa tidak puas sebesar 15,8% dengan alasan

kematian tinggi sehingga peternak tidak mendapatkan bonus. Perlu adanya cara

agar dapat menekan angka kematian sehingga peternak diuntungkan. Menurut

Fatafta (2007) menambahkan bahwa yang perlu diperhatikan dalam menekan

angka kematian adalah mengontrol kesehatan ayam, mengontrol kebersihan

tempat pakan dan minum, melakukan vaksinasi teratur, memisahkan ayam yang

terkena penyakit dengan ayam sehat. Menurut Hardini (2003) bahwa angka

kematian merupakan faktor penting dalam mengukur keberhasilan manajemen

pemeliharaan. Petrawati (2003) menambahkan bahwa standar kematian ayam

selama periode pertumbuhan adalah 5%.

4. Biaya Upah

Biaya upah adalah biaya yang diberikan oleh perusahaan inti sebagai biaya

tenaga kerja, biaya upah diberikan sebesar Rp.500,-/ekor ayam yang akan

dibayarkan di akhir pemeliharaan dengan syarat apabila IP peternak plasma diatas

260, apabila peternak tidak memenuhi syarat maka biaya upah tidak akan

diberikan. Hasil kuesioner dilapangan kepuasan peternak plasma terhadap biaya

Page 24: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

69

upah masuk kedalam kategori cukup puas dengan angka 57,9%, alasan peternak

menyatakan peternak plasma berharap agar biaya upah tetap diberikan tanpa

adanya syarat apapun, sebagian peternak merasa puas dengan angka 26,3%,

alasannnya nominal yang diberikan sudah sesuai dengan standar pada umumnya

asalkan peternak bisa lebih baik lagi produksinya agar dapat bonus. Pada angka

15,8% peternak merasa tidak puas dengan biaya upah dengan alasan tidak

mendapatkan upah karena produksinya jelek dan peternak berharap agar upah

diberikan secara langsung tanpa adanya syarat. Biaya upah sebagai biaya produksi

yang sifatnya variabel dikeluarkan oleh perusahaan inti.

Rasyaf (2002) mengemukakan bahwa biaya variabel merupakan biaya

yang berhubungan langsung dengan jumlah ayam yang dipelihara. Semakin

banyak jumlah seluruh ayam akan semakin besar pula biaya variabelnya, begitu

pula sebaliknya. Biaya variabel terdiri atas biaya ransum, biaya bibit, biaya

pemeliharaan, dan biaya kesehatan ayam. Biaya variabel disebut juga biaya

operasi, biaya ini selalu berubah tergantung kepada besar kecilnya produksi.

Biaya variabel meliputi biaya bibit, biaya ransum, upah tenaga kerja, obat-obatan,

dan bahan bakar (Boediono, 2000)

5. Biaya Penyusutan Kandang

Biaya penyusutan kandang adalah biaya yang diberikan oleh perusahaan

inti sebagai biaya sewa kandang, biaya penyusutan kandang diberikan sebesar

Rp.500,-/ekor ayam yang akan dibayarkan sebagai tabungan penyusutan kandang

dengan syarat apabila IP peternak plasma diatas 280. Biaya ini dapat diambil

sewaktu-waktu untuk keperluan perbaikan kandang.

Page 25: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

70

Hasil kuesioner dilapangan menunjukan kepuasan peternak plasma

terhadap biaya penyusutan kandang yaitu cukup memuaskan, angka yang didapat

adalah sebesar 52,6% merasa cukup puas dengan alasan peternak setuju dengan

nominal yang ditawarkan oleh perusahaan karena dirasa sudah umum dengan

harga Rp.500,-/ekor namun yang menjadi syarat yang kurang setuju, disaat

produksi kurang bagus peternak tidak akan mendapatkan biaya ini. Sebagian

peternak ada yang merasa puas sebanyak 36,8% dengan alasan sudah sesuai

dengan biaya sewa kandang pada umumnya, peternak diharapkan menghasilkan

produksi yang baik. Namun ada sebagian peternak yang merasa tidak puas

sebanyak 10,5% dengan alasan kalau bisa biaya penyusutan kandang di berikan

tanpa syarat karena kandang dipakai untuk pemeliharaan. Biaya penyusutan

kandang termasuk biaya penyusutan yang yang dikeluarkan oleh perusahaan inti..

Menurut Soekartawi (2006) menyatakan nilai penyusutan barang investasi, seperti

kandang, gudang, dan peralatan, disebut sebagai biaya penyusutan.

6. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah biaya yang diberikan oleh perusahaan inti sebagai

modal biaya produksi saat pemeliharaan ayam berjalan. Biaya produksi yang

diberikan oleh perusahaan inti adalah sebesar Rp.900,-/ekor. Peternak plasama

biasanya menggunakan biaya produksi untuk kepentingan membeli pemanas baik

itu berupa gas, kayu, arang, serbuk gergaji, batu bara dan untuk biaya liastrik.

Hasil kuesioner dilapangan menunjukan kepuasan peternak plasma

terhadap biaya produksi adalah cukup puas. Hasil tertinggi pada angka 63,2%

dengan kategori cukup puas, alasan peternak plasma karena nominal yang

diberikan masih cukup untuk saat ini dengan catatan penghematan biaya produksi

atau dicukup-cukupkan. Sebagian peternak ada yang merasa puas sebanyak

Page 26: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

71

21,1% dengan alasan masih cukup dan gak bikin tekor peternak karena bisa di pas

pasin, namun sebagian peternak merasa tidak puas pada angka 15,8% dengan

alasan kalau bisa di tambah lagi agar produksi lebih maksimal. Menurut Boediono

(2000) biaya produksi mencakup pengukuran nilai sumberdaya yang harus

dikorbankan sebagai akibat dari aktivitas-aktivitas yang bertujuan mencari

keuntungan. Berdasarkan volume kegiatan, biaya produksi dibedakan atas biaya

tetap dan biaya variabel.

4.5.2 Kepuasan Pelaksanaan Kemitraan Akad Ijarah

Kepuasan peternak terhadap pelaksanaan kemitraan akad ijarah menjadi

salah satu indikator penting yang dapat menilai keberhasilan suatu kerjasama pola

kemitraan akad ijarah antara pihak inti dan plasma, kepuasan dapat dinilai melalui

bentuk pelaksanaan kerjasama. Kepuasan peternak plasma akan terwujud apabila

pelaksanaan kemitraan akad ijarah sesuai dengan harapan serta dapat menjalankan

hak dan kewajiban kedua belah pihak. Indikator yang digunakan untuk mengukur

kepuasan peternak terhadap pelaksanaan kemitraan akad ijarah adalah :

1. Kualitas produk berupa sapronak

2. Kualitas pelayanan

3. Emosional

Indikator-indikator tersebut menjadi acuan penilaian tingkat kepuasan

plasma berdasarkan pelaksanaan kemitraan akad ijarah. Pihak intri akan berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik terhadap peternak plasma. Hasil yang

diperoleh dari perhitungan total skor mengenai pelaksanaan kemitraan akad ijarah

peternak 100% merasa puas. (lampiran 5) dari jumlah responden sebanyak 19

orang, menunjukan bahwa pelaksanaan kemitraan akad ijarah peternak plasma

merasa puas karena sesuai dengan harapan.

Page 27: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

72

Menurut Supranto (1997) kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya.

Kepuasan pelaksanaan kemitraan akad ijarah secara keseluruhan dijelaskan pada

tabel 15 dibawah ini.

Tabel 15. Kepuasan pelaksanaan kemitraan akad ijarah

No Kategori Responden

Jumlah ..%..

1 Puas 19 100

2 Cukup Puas 0 0

3 Tidak Puas 0 0

Total 19 100

Berdasarkan hasil kuesioner terhadap 19 responden mengenai pelaksanaan

kemitraan akad ijarah didapatkan angka tertinggi yaitu 19 orang responden

(100%) dengan kategori puas. Hasil wawancara dilapangan bersama responden

menunjukan bahwa pelaksanaan kemitraan akad ijarah di PT. BGB sudah baik,

hal tersebut menurut alasan responden pelayanan yang diberikan oleh pihak inti

sangat baik, sampai adanya paguyuban peternak berkah dengan tujuan agar saling

mengenal, bisa saling belajar dan saling menguatkan. Paguyuban peternak berkah

menjadi pembeda antara kemitraan yang buat oleh PT.BGB dengan perusahaan

kemitraan lainnya. Tingkat kepuasan peternak plasma terhadap pelaksanaan pola

kemitraan akad ijarah di bagi kedalam 16 indikator penilaian yang dijelaskan

secara rinci melalui tabel 16.

Page 28: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

73

Tabel 16. Tingkat Kepuasan Pelaksanaan Kemitraan Akad Ijarah

No Uraian

Kategori

Puas

(%)

Cukup

(%)

Tidak

(%)

1 Kualitas dan kuantitas DOC 15,8 57,9 26,3

2 Kualitas dan kuantitas pakan 52,6 47,4 0

3 Kualitas dan kuantitas obat 57,9 42,1 0

4 Prosedur menjadi mitra 100,0 0 0

5 Persyaratan menjadi mitra 100,0 0 0

6 Bimbingan tekhnis 94,7 5,3 0

7 Respon inti terhadap keluhan 94,7 5,3 0

8 Pengiriman sapronak 94,7 5,3 0

9 Pemanenan hasil produksi 73,7 26,3 0

10 Rekapitulasi Hasil Pemeliharaan Plasma 89,5 10,5 0

11 Pelayanan pegawai kantor 100,0 0 0

12 Kinerja Technical Support (TS) 89,5 10,5 0

13 Loyalitas peternak plasma 73,7 26,3 0

14 Rekomendasi peternak plasma 63,2 21,1 15,8

Hasil presentase tingkat kepuasan tiap peternak terhadap pelaksanaan akad

ijarah menunjukan angka tertinggi yaitu 100% puas terhadap prosedur menjadi

mitra, syarat menjadi mitra dan pelayanan pegawai kantor. Peternak merasa cukup

puas pada kualitas dan kuantitas DOC sebesar 57,9%, dan merasa tidak puas pada

kualitas dan kuantitas DOC 26,3%. Hasil ini menunjukan angka presentase

tertinggi pada setiap kategori. Berikut ini penjelasannya :

1. Kualitas Produk (Sapronak)

Kualitas produk merupakan kualitas sarana produksi peternakan yang

dipakai oleh pihak perusahaan inti untuk peternak plasma seperti DOC, pakan dan

obat-obatan. Jika kualitas dan kuantitas sapronak digunakan bagus makan

peternak dan perusahaan akan sama-sama diuntungkan. Indikator penilaian

kepuasan kualitas produk (sapronak) adalah :

Page 29: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

74

a. Kualitas dan kuantitas DOC

Hasil kuesioner dilapangan menunjukan angka tertinggi peternak merasa

cukup puas terhadap kualitas dan kuantitas DOC dari perusahaan inti dengan

presentase 57,9%, peternak menyampaikan alasannya karena DOCnya kurang

bagus baik dari segi pertumbuhannya maupun tingkat kematiannya. Sebagian

peternak merasa puas sebanyak 15,8 % dengan alasan peternak percaya bahwa

perusahaan inti akan memberikan DOC yang bagus dengan sistem ijarah ini ayam

ini milik perusahaan, tinggal bagaimana peternak bisa merawatnya dengan baik.

Sebagian peternak ada yang merasa tidak puas sebanyak 26,3% dengan alasan

produksinya kurang bagus DOC lagi susah jadi kulitasnya jelek. Menurut Rasyaf,

(2008) anak ayam yang sehat memiliki ciri memiliki mata yang cerah bercahaya,

aktif terlihat segar, tidak memperlihatkan cacat fisik, dan tidak ada tinja yang

melekat pada duburnya.

b. Kualitas dan kuantitas pakan

Kualitas dan kuantitas pakan menjadi faktor penting dalam memacu

pertumbuhan ayam, hasil kuesioner dilapngan menunjukan angka tertinggi 52,6%

yaitu peternak merasa puas dengan alasan, peternak selalu menerima pakan dalam

keadaan baik. Sebagian peternak merasa cukup puas sebanyak 47,4% dengan

alasan peternak mengindentifikasi bahwa pertumbuhan ayam kurang bagus karena

pengaruh pakan, namun tidak ada peternak yang merasa tidak puas dengan

kualitas dan kuantitas pakan. Cahyono (2004) menambahkan dalam hal ransum

yang harus diberikan untuk anak ayam sampai umur empat minggu, pakan harus

mengandung protein sebanyak 21-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium 1%,

phosphor 0,7-0,9%, dan energi (ME) 2800-3500 kkal.

Page 30: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

75

c. Kualitas dan kuantitas obat

Obat yang diberikan oleh perusahaan inti merupakan obat herbal yang

terbuat dari bahan-bahan alami seperti kunyit, jahe madu dll. Hasil dilapangan

peternak terlihat merespon dengan baik produk obat yang diberikan oleh

perusahaan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil kuesioner bahwa 57,9% peternak

plasma merasa puas dengan kualitas dan kuantitas obat yang diberikan dengan

alasan pemeliharaan ayam sehat tanpa vasksin bahan obat yang digunakan dari

herbal jadi peternak sangat begitu percaya. Sebagian peternak merasa cukup puas

dengan hasil kuesioner alasan 42,1% dengan alasan belum teruji secara langsung

obat digunakan untuk pencegahan. Hasil penelitian Saenab et al. (2006)

menunjukkan pemberian jamu/herbal cenderung meningkatkan persentase karkas

akibat pembentukan daging dada pada ayam yang diberi jamu lebih tinggi dari

pada perlakuan kontrol. Menurut Zainuddin dan Wakradihardja (2001). perbaikan

metabolisme melalui pemberian ramuan herbal secara tidak langsung akan

meningkatkan performans ternak melalui zat bioaktif yang dikandungnya. Dengan

demikian ternak akan lebih sehat karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih

baik, dan menurut pengamatan peternak aroma daging dan telur ayam yang diberi

jamu tidak amis dibandingkan dengan ayam yang tidak diberi jamu.

2. Kualitas pelayanan

Kualitas pelayanan menjadi hal yang penting dalam menjalin kerjasama

khususnya pada kemitraan akad ijarah ini, pelayanan yang bagus akan

memberikan damfak positif terhadap kinerja dan hasil peternak plasma. Indikator

yang digunakan untuk menilai kualitas pelayanan perusahaan inti terhadap

peternak plasma adalah sebagai berikut :

Page 31: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

76

a. Prosedur Menjadi Mitra

Tahap awal peternak plasma bergabung menjadi bagian dari PT. BGB

yaitu harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Prosedur yang

ditetapkan oleh perusahaan yaitu petrnak plasma memiliki kandang bisa kandang

pribadi maupun sewa (jika sewa harus dilengkapi dengan surat bukti penyewaan

kandang), kemudian peternak datang ke kantor dan mendaftar dengan membawa

berkas yang disyaratkan bisa di lihat di lampiran 7 mengenai prosedur penerimaan

menjadi mitra. Hasil kuesioner dilapangan menunjukan kepuasan peternak plasma

terhadap prosedur penerimaan menjadi mitra 100% peternak merasa puas dengan

alasan peternak mearasa dimudahkan dan prosesnya cepat ketika mendaftar

menjadi mitra perusahaan.

b. Persyaratan Menjadi Mitra

Peraturan yang dibuat oleh perusahaan inti sebagai jaminan kerjasama

dengan peternak. Perlu adanya jaminan dikarenakan perusahaan intri memberikan

modal berupa biaya dan sapronak. Dengan adanya jaminan kepercayaan akan

tumbuh antara kedua belah pihak. Syarat untuk menjadi mitra pada akad ijarah ini

berupa : jaminan bisa BPKB motor/mobil dll, fotocopy rekening tabungan, struk

listrik, menyerahkan foto kandang: bagian depan, samping, dalam, jalan menuju

kandang dan gudang pakan, fotocopy Kartu Keluarga, fotocopy KTP dan surat

kepemilikan atau sewa kandang. Hasil kuesioner dilapangan menunjukan

kepuasan peternak terhadap syarat menjadi mitra, menunjukan angka tertinggi

100% peternak merasa puas dengan alsan persyaratannya tidak memberatkan

peternak.

Page 32: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

77

c. Bimbingan Teknis

Bimbingan tekhnis merupakan salah satu komponen kemitraan yang dapat

mengukur terlaksana dengan baik apa tidaknya usaha kemitraan, bimbingan teknis

ini sudah menjadi kewajiban perusahaan inti. Dari hasil kuisioner dilapangan nilai

tertinggi yang didapatkan adalah kategori puas dengan presentase 94,7%, dengan

alasan bimbingan teknis dapat menambah pengetahuan peternak plasma baik dari

segi tatacara pemeliharaan dan perkandangan, namun ada sebagian peternak yang

merasa cukup puas dengan presentase 5,3%, alasannya peternak bimbingan teknis

selalu ada namun produksi kadang. Jelek. Bimbingan teknis PT. BGB dinilai

sudah baik hal tersebut sesuai dengan pendapat Kusnaedi (1984) yaitu kewajiban

inti untuk membimbing peternak demi meningkatkan usaha peternakan ayam

broiler serta memberikan input teknologi, keterampilan, dan manajemen

pemeliharaan peternakan.

d. Respon terhadap keluhan

Respon inti terhadap keluhan plasma merupkan respon yang dilakukan inti

ketika plasma sedang mengalami kesulitan dalam proses pemeliharaan, respon

tersebut dapat meningkatkan kepercayaan antara inti-plasma apabila inti dalam

merespon permasalahan yang dihadapi plasma dengan cepat. Berdasarkan hasil

penelian mengenai respon inti terhadap keluhan plasma angka tertinggi yang

diperoleh adalah 94,7%, dengan kategori puas, sebagian ada yang merasa cukup

puas dengan presentase 5,3%, hal tersebut menunjukan bahwa plasma dominan

puas dengan respon yang dilakukan inti terhadap setiap permasalahan. Plasma

beralasan bahwa pihak PT. BGB selalu merespon cepat dan sigap ketika proses

pemeliharaan tidak berjalan dengan baik contohnya apabila terdapat angka

kematian ayam yang tinggi maka biasanya pihak inti mendatangkan seorang ahli

Page 33: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

78

dalam bidang kesehatan ayam yang langsung mendatangi lokasi kandang, dan

apabila keadaan ayam sudah tidak bisa dipaksakan untuk tetap dipelihara maka

ayam hidup tersebut akan langsung dipanen. Respon tesebut menunjukan bahwa

pihak inti berusaha untuk memperkecil resiko kerugian bagi keduabelah pihak

karena pola kemitraan berdasarkan prinsip saling membutuhkan dan saling

memperkuat. Saling membutuhkan ketika adanya kejanggalan yang dapat

menghambat proses pemeliharaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Firwiyanto (2008) menerangkan dalam penelitiannya bahwa kemitraan usaha

mengandung pengertian adanya hubungan kerjasama usaha antara badan usaha

yang sinergis bersifat sukarela dan dilandasi prinsip saling membutuhkan, saling

menghidupi dan memperkuat.

e. Pengiriman sapronak

Pengirimna sapronak merupakan satu satu hal penting dari indikator

kepuasan pelayanan, dengan adanya jadwal yang teratur membuat peternak

merasa nyaman dalam pemeliharaan, pengiriman sapronak sebaiknya terjadwal

dan dikomunikasikan agar tidak terjadi miskomunikasi antara pihak inti dengan

peternak. Hasil kuesioner menunjukan kepuasan peternak plasma terhadap

pengiriman sapronak dengan presentase 94,7%, dengan kategori puas, sebagian

ada yang merasa cukup puas dengan presentase 5,3%, hal tersebut menunjukan

bahwa plasma dominan puas dengan pengiriman sapronak yang dilakukan inti

untuk peternak plasma. Peternak plasma beralasan bahwa pihak inti selalu

mengirim sapronak sesuai jadwal dan adanya komunikasi yang baik dari pihak

perusahaan.

Page 34: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

79

f. Pemanenan hasil produksi

Pemanenan hasil produksi merupakan tahap akhir dalam pemeliharaan

broiler, pemanenan dilakukan saat bobot ayam sudah mencapai bobot jual ataupun

saat ayam pada kondisi harus dipanen. Pemanenan hasil produksi ditentukan oleh

pihak inti karena pihak inti yang sepenuhnya memiliki barang. Berdasarkan hasil

wawancara mengenai kepuasan pelaksanaan pemanenan hasil produksi didapat

angka 73,7% dengan kategori puas, hal tersebut menunjukan bahwa plasma puas

dengan pelaksanaan pemanenan hasil produksi, namun ada sebagian peternak

dengan prentasi 26,3% merasa cukup puas. Plasma beralasan bahwa pelaksanaan

pemanenan hasil produksi yang dilakukan inti tidak merugikan plasma karena

sesuai waktunya dengan apa yang diharapkan plasma, pemanenan pun dilakukan

sesuai dengan keadaan ayam. Keadaan ayam sakit dapat langsung dijual namun

harus berdasarkan adanya permintaan dari pasar yang sesuai dengan bobot yang

diinginkan konsumen.

Bobot ayam yang dipanen yaitu bobot yang sudah mencapai bobot jual,

pemanenan diserahkan sepenuhnya kepada pihak inti karena inti sebagai pemilik

sapronak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Siahaan (2005) membahas

mengenai pola kemitraan dan pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging. Hasil

penelitian menyatakan bahwa manfaat yang umumnya diperoleh peternak mitra

dari pelaksanaan kemitraan, an tara lain mendapat jaminan sapronak, menambah

pengetahuan, risiko usaha lebih rendah, mendapat kepastian pasar, serta

mendapatkan bimbingan teknis dari perusahaan. Berdasarkan penelitian tersebut

manfaat dari pola kemitraan akad ijarah pada saat pemanenan hasil produksi yaitu

peternak plasma menanggung resiko kerugian yang sangat rendah, jadi plasma

tidak perlu khawatir.

Page 35: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

80

g. Rekaputulasi Hasil Pemeliharaan Plasma (RHPP)

RHPP ada hasil akhir yang di nantikan oleh peternak plasma setelah satu

periode pemeliharaan, jika produksinya bagus maka peternak plasma akan

mendapatkan biaya dan bonus sesuai dengan kontrak akad ijarah, namun apabila

hasilnya kurang bagus di bawah standar IP perusahaan inti maka peternak hanya

akan mendapatkan biaya produksi saja senilai Rp. 900,-/ekor. Hasil kuesioner di

lapangan menunjukan angka tertinggi yaitu 89,5% peternak plasma merasa puas

dan 10,5% merasa cukup puas. Angka tersebut menunjukan bahwa RHPP yang

dilakukan oleh PT.BGB sudah baik dan peternak merasa puas dengan alasan

RHPPnya cepat prosesnya dan tidak ribet peternak hanya menyiapkan nota-nota

dari kantor kemudian pencairannya di bantu sama petugas lapangan dari

perusahaan.

h. Pelayanan pegawai kantor

Pelayanan pegawai kantor menjadi bagian penting dalam proses kerjsama

kemitraan, karena peternak plasma adalah mitra kerja dari perusahaan inti dan

sudah selayaknya diberikan pelayanan yang baik. Dengan pelayanan yang baik

maka peternak akan semakin nyaman bermitra dengan perusahan inti. Hasil

kuesioner dilapangan menunjukan angka terting yaitu 100% peternak plasma

merasa puas dengan pelayanan pegawai kantor PT. BGB unit Bandung dengan

alasan peternak plasma merasa terlayani dengan baik karena selalu ada

komunikasi dengan peternak, responsif terhadap keluhan yang disampaikan oleh

peternak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 36: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

81

i. Kinerja Technical Support (TS)

Kinerja yang baik akan menghasilkan output yang baik pula, harapan

peternak plasma perusahaan inti bisa melakukan kinerja yang baik terhadap

kemitraan akad ijarah, salah satunya melalui kinerja yang dilakukan oleh petugas

Technical Support (TS). TS melakukan tugasnya sebagai pembimbing secara

teknis dan pengawas keberlangsungan pemeliharaan setiap TS bisa memegang

sampai 100.000 populasi ayam, TS melakukan kunjungan ke peternak plasma

minimal setiap seminggu sekali ataupun ada hal penting yang dibutuhkan peternak

plasma. Hasil kuesioner dilapangan kinerja TS menunjukan angka tertinggi

dengan persenase 89,5% yang artinya peternak sudah merasa puas dengan kinerja

TS dengan alsan kinerja TS sudah sesuai harapan peternak bimbingan teknisnya

dimengerti dan kunjungannya sesuai. Sebagian peternak ada yang merasa cukup

puas dengan presentase 10,5% dengan alasan kinerja TS sudah cukup baik mereka

merasa dibimbing.

3. Emosional

Emosional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

keadaan yang menyentuh perasaan, sama halnya dalam proses kemitraan yang

merupakan hubungan kerjasama antara dua belah pihak yang harus saling dijaga

kepercayaannya. Indikator yang digunakan untuk menilai kepuasan emosional

peterak plasma adalah loyalitas peternak dan rekomendasi atau ajakan kepada

peternak lain untuk gabung bersama kemitraan akad ijarah PT. BGB.

a. Loyalitas peternak

Loyalitas peternak merupakan kesetiaan para peternak plasma untuk tetap

bermitra dengan PT. BGB, loyalitas akan tumbuh apabila peternak merasa puas

Page 37: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

82

dengan sistem pola kemitraan akad ijarah yang berjalan. Loyalitas peternak diukur

dengan indikator plasma bermitra kembali dengan PT. BGB. Hasil dilpangan

menunjukan angka tertinggi yaitu 73,7% peternak plasma merasa puas dan akan

loyal terhadap perusahaan inti dengan alasan, insyaallah lanjut karena sudah

merasa cocok, namun sebagian peternak merasa cukup puas dengan persentase

26,3%, alasannya jika hasilnya bagus peternak akan lanjut. Loyalitas peternak

akan menentukan keberlanjutan menjadi mitra dengan perusahaan inti sesuai

dengan pendapat, Kotler dan Keller (2009) mengungkapkan loyalitas adalah

komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung

kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh situasi dan

usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih.

b. Rekomendasi kemitraan

Rekomendasi kemitraan akan muncul kepada perasaan peternak jika dia

sudah merasa cocok bermitra dengan perusahaan inti dalam artian hasilnya

memuaskan. Indikator yang menjadi acuan untuk melihat peternak plasma

merekomendasikan akad ijarah kepada peternak lain yaitu peternak akan

mengajak atau menjelaska mekanisme kemitraan akad ijarah kepada peternak lain.

Hasil kuesioner dilapangan menunjukan angka tertinggi sebesar 63,2%

peternak plasma merasa setuju akan merekomendasikan kepada peternak lain, jika

ada yang bertanya maka peternak akan memberi tahu dengan alasan karena

bermitra dengan PT. BGB tidak menanggung rugi. Sebagian peternak merasa

cukup setuju/cukup puas dengan persentase 21,1% alasanya peternak plasma

selama ada yang mau gabung baklan di bantu menjelaskan teknis daftar jadi mitra,

ada peternak plasma yang merasa tidak setuju sebesar 15,8% dengan alsanan,

Page 38: IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4 ...media.unpad.ac.id/thesis/200110/2013/200110130013_4_3470.pdfmempunyai daerah tugas yaitu Kuningan, Cirebon dan Majalengka

83

tidak berani ngajak secara langsung takutnya terjadi apa-apa misalnya rugi nanti

malah disalahkan karena mengajak.

Rekomendasi dari peternak plasma kepada peternal lain bisa dilakukan

pada kemitraan akad ijarah, sesuai dengan pendapat dari Luwis dan Harsini

(2010) rekomendasi adalah suatu bentuk komunikasi sekaligus promosi tidak

langsung yang dilakukan oleh para konsumen yang sudah pernah menbeli produk

atau jasa yang kemudian menceritakan berbagai pengalamannya yang berkaitan

dengan produk atau jasa tersebut kepada orang lain.