judul usaha
TRANSCRIPT
“Sebaik - baiknya manusia adalah manusia yang
berguna bagi orang lain, maka jadikanlah diri kita
menjadi manusia yang berguna bagi orang laiin”
JUDUL
1 | G E R O B A K urban
GEROBAK URBAN (SEBUAH TRANSFORMASI BARU MASYARAKAT URBAN
PENGEMIS & GELANDANGAN DI KOTA MALANG DENGAN TANTANGAN
BERWIRAUSAHA)
ALASAN JUDUL
Pengemis jalanan merupakan masalah yang umum dijumpai di berbagai kota termasuk
Kota Malang. Munculnya pengemis jalanan dilatarbelakangi oleh banyak faktor, diantaranya
adalah rendahnya pendidikan dan keterampilan, rendahnya pendapatan dan terbatasnya
kesempatan kerja. Jumlah pengemis jalanan di Kota Malang setiap tahunnya mengalami
peningkatan dikarenakan di kota memiliki struktur sosial, ekonomi, dan administrasi yang lebih
kompleks, sehingga para pengemis tertarik untuk datang ke kota untuk mencari uang. Hal ini Hal
ini bisa dilihat dari data yang berdumber dari Dinas Sosial Kota Malang yang menyebutkan
bahwa jumlah pengemis anak-anak hingga tua pada tahun 2005 jumlahnya mencapai 277 orang,
2006 berjumlah 320 orang dan 2007 berjumlah 378 orang. Tempat-tempat pengemis untuk
mencari rejeki adalah tempat-tempat yang banyak dilewati orang dan kendaraan bermotor.
Tempat-tempat seperti ini yang ada di Kota Malang adalah di kawasan Alun-Alun, perempatan
jalan, kampus, Malang Plasa, Gajah Mada, Mitra1, pasar, terminal stasiun dan tempat ibadah.
Pada waktu hari besar agama jumlah pengemis jalanan di Kota Malang semakin bertambah. Hal
ini mengakibatkan dampak negatif bagi kota yaitu dapat mengganngu kenyamanan dan
ketentraman warga kota dan dapat mengotori lingkungan kota.
Faktor penyebab menjadi pengemis jalanan dari faktor eksternal adalah tidak mempunyai
modal untuk membuka usaha sendiri, susah mencari pekerjaan, tingginya penghasilan dari
mengemis, keturunan dari orang tua yang menjadi pengemis, pasrah menerima nasib, pengaruh
perkawinan dan lingkungan tempat tinggal yang mayoritas menjadi pengemis. Sedangkan faktor
internal adalah karena penyakit, malas. Motivasi mereka menjadi pengemis karena mencari uang
dengan cara yang mudah.
Perkembangan dunia pendidikan yang semakin tinggi khususnya di kota Malang sebagai
provider sarana pembelajaran perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang terkemuka
menjadi magnet bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi di kota yang dijuluki kota
Bunga tersebut, senada dengan fenomena yang ada hal demikian juga dimanfaatkan oleh
golongan urban (pendatang) yang tidak mempunyai niat untuk mengeyam pendidikan tinggi
2 | G E R O B A K urban
akan tetapi digunakan sebagai “ladang penghasilan” sebagai pengemis dan gelandangan yang
semakin bertambah jumlahnya di kota malang, hal tersebut dapat dirasakan ketika kita sedang
melakukan aktivitas sehari – hari, tidak hanya itu bahkan sekarang pengemis sudah bisa “meng-
akses” wilayah dalam kampus, hal yang semacam ini membuat suasana risih dan menimbulkan
ketidaknyaman bagi kita semua.
Sebagian besar masyarakat pasti pernah berhadapan secara langsung dengan pengemis
dan gelandangan, apabila kita perhatikan sejenak sebagian besar dari mereka adalah orang yang
mempunyai fisik yang memadai untuk tidak melakukan pekerjaan mengemis, berbekal tampang
melas dan pakian khas pengemis mereka menjalankan pekerjaanya layaknya jam kantor yaitu
pagi hingga menjelang malam, bahkan ada yang sampai malam. Ketika kita diberi kesempatan
untuk hidup alangkah nikmat dan indahnya dunia ini jika kita melakukan sesewatu yang
bermakna, mengemis bukanlah suatu pilihan, paksaan atau pekerjaan akan tetapi suatu niat tanpa
pertimbangan yang pada intinya mereka kurang mensyukuri nikmat kesempatan hidup ini
apalagi dengan fisik yang masih sangat memadahi.
Sebagai mahasiswa, kita adalah agent of change tatkala sudah “dilepas” di masyarakat,
akan tetapi Melalui Program Mahasiswa Wirausaha tidak perlu menunggu lulus untuk bisa
menunjukan bahwa kita memang bisa mengabdikan diri kepada masyarakat, yang menjadi
pembeda seorang mahasiswa berjiwa wirausaha adalah bagaimana bisa membaca peluang dikala
tidak ada uang, dengan sedikit berfikir kritis dan niat yang tulus Gerobak Urban akan
memberikan tantangan beriwirausaha bagi mereka yang hanya menggantungkan pekerjaan
sebagai pengemis dan gelandangan dengan menanamkan jiwa wirausaha mandiri dengan tetap
memberikan pendampingan dan perhatian sehingga usaha mulia ini dapat memberikan stimulus
bagi para pengemis lain bahwasanya mensyukuri nikmat melalui wirausaha itu indah, semoga!!!
VISI
3 | G E R O B A K urban
MENGEMBALIKAN PENCITRAAN POSITIF SEBAGAI MANUSIA SEUTUHNYA
SERTA MENUMBUHKAN JIWA BERWIRAUSAHA MANDIRI
MISI
MERUBAH POLA HIDUP MEMINTA – MINTA DAN GELANDANGAN DENGAN
TANTANGAN BERWIRAUSAHA.
MENGHILANGKAN STIGMA NEGATIF YANG MELEKAT PADA SEORANG
PENGEMIS DAN GELANDANGAN.
MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT URBAN PENGEMIS DAN
GELANDANGAN SERTA PENDAMPINGAN DALAM BERWIRAUSAHA
MANDIRI.
MENINGKATKAN MARTABAT SEBAGAI SEORANG MANUSIA DALAM
MASYARAKAT.
BAB I
4 | G E R O B A K urban
ASPEK PRODUKSI
1.1 keunikan produk
Dengan selalu menerapkan pola pikir thinking outside the box konsep produk yang
dihasilkan dalam gerobak urban adalah sama dengan produk yang lain yaitu nasi lalapan
ayam, yang menjadi pembeda adalah dalam sajian dan rasa yang khas serta sesuai dengan
namanya yaitu Gerobak Urban, penjualnya adalah masyarakat pengemis hasil binaan dan
pendampingan dan tampilan gerobak yang syarat penuh dengan kata – kata motivasi pada
setiap sudut gerobak dan banner yang ada sebagai pelengkap selain sebagai sarana promosi
akan tetapi juga menebar motivasi bagi pembaca.
Suatu produk dikatakan unik tidak hanya dalam penyajian kemasan dan dalam rasa
(meskipun aspek tersebut juga dipehatikan) akan tetapi kesan adalah yang paling dominan,
sehingga promosi dari mulut ke mulut akan terjalin, konsep dalam Gerobak Urban adalah
tebar pesona dengan selalu tersenyum dalam melayani konsumen dan diawali dengan sapaan,
hal tersebut akan membawa kesan yang mendalam di hati para konsumen.
1.2 keunggulan produk
dilihat dari produk yang dihasilkan yaitu nasi lalapan ayam yang merupakan makanan pokok
bagi mahasiswa diwaktu malam hari, konsep Gerobak Urban harus mempunyai ciri tersendiri
dari produk nasi lalapan pada umumnya, yaitu sebagai berikut;
konsep rasa
dari pengalaman sebagai mahasiswa yang selalu mencari referensi tempat makan
yang cocok dengan lidah dan saku, rasa merupakan prioritas utama, dalam kegiatan
pendampingan yang dilakukan sebelum action ke lapang (berjualan) diberikan
pembekalan mengenai pembuatan bumbu yang dalam hal ini adalah pada sambal
yang digunakan dalam lalapan adalah sambel uleg yang mempunyai rasa khas, serta
pada nasi uduk yang gurih.
Kualitas & kuantitas
Sebagian besar dari konsumen sering mengeluhkan dengan kualitas dan kuantitas,
misalkan pada porsi nasi yang sedikit dan besar kecilnya ayam yang digunakan
dengan alasan profit yang diterima akan minim, dalam gebrakan pertama yang
5 | G E R O B A K urban
dilakukan konsep profit adalah nomor dua yang menjadi prioritas adalah membangun
pencitraan positif kesfdsgrtjhtympada konsumen dengan memenuhi selera konsumen
baik dalam hal kualitas dan kuantitas yang diberikan sesuai dengan selera yang ada.
1.3 resiko usaha persaingan / daya tahan produk
Dalam menjalankan kegiatan pembangunan dan pengembangan usaha tentunya akan
menghadapi beberapa resiko yang dapat mempengaruhi hasil usahanya yang apabila tidak
diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya. Diantara resiko usaha tersebut dapat
bersumber dari faktor internal maupun eksternal perusahaan.
Resiko Internal Usaha
Dengan skala usaha mikro permasalahan ada pada pengembangan usaha dengan
kendala faktor SDM yang diperlukan dalam proses produksi, dalam konsep Gerobak
Urban adalah pemberdayaan masyarakat pengemis dan gelandangan, diperlukan
adanya traning motivasi sebelum benar – benar siap untuk terjun ke lapang karena
proses transformasi sebagai manusia wirausaha tumbuh ketika adanya dorongan dari
diri sendiri melalui pelatihan dan pendampingan.
Resiko eksternal
Resiko Buyer / supplier
Kegiatan pemasaran hasil produk merupakan langkah final dalam sebuah proses
produksi, istilah pembeli adalah raja menjadi landasan utama dalam sebuah
pelayanan kepada konsumen, fenomena yang ada ketika aspek kognitif konsumen
timbul maka strategi yang lain akan masuk ke dalamnya, yaitu direct promotion
melalui mulut ke mulut. Adanya komplain pasca pembelian merupakan cambuk
bagi sebuag unit usaha dalam melakukan pengembangan, konsumen terkadang
dikecewakan dengan kuantitas dan kualitas dalam penyajian produk, berdasarka
pengalaman tersebut Gerobak Urban menerapkan SOP dalam penyajian yang
sesuai dengan selera konsumen baik dalam sajian rasa, pelayanan maupun
kuantitas. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi bahan baku diambil dari
pusat perdagangan dalam hal ini adalah Pasar Besar malang, dengan adanya
fluktuasi harga akan memperngaruhi harga penjualan yang harus mengimbangi
dengan harga standar yang sesuai dengan market share.
Resiko penghentian ijin usaha
6 | G E R O B A K urban
Persyaratan perijinan merupakan suatu hal yang harus dipenuhi untuk dapat
melakukan kegiatan usaha. Hal ini berhubungan dengan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya dan perlindungan terhadap
hak-hak konsumen. Apabila melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku
maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh ijin usaha akan dicabut atau
dilarang, dalam hal ini Gerobak Urban tergolong dalam kaki lima dimana dalam
lokasi usaha berada pada tempat keramaian dan berbaur dengan pedagang kaki
lima yang lain, adanya kebijakan baru dari pemerintah setempat merupakan
kendala ketika ada dislokasi tempat yang strategis.
Resiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
Setiap usaha berhubungan dengan konsumen dan produsen yang mensupplai
kebutuhan usahanya. Dalam menjaga hubungan itu pemerintah mengatur melalui
berbagai peraturan. Kegagalan perusahaan dalam mengantisipasi peraturan-
peraturan baru yang ditetapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan produksi dan pemasarannya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
kinerja perusahaan. Disamping itu, perubahan peraturan atau kebijakan
pemerintah yang secara langsung maupun tak langsung berkaitan bidang usaha
bagi konsumen akhir dapat mempengaruhi kegiatan usaha yang pada akhirnya
akan mempengaruhi pendapatan
Daya tahan produk
Hsieh, Pan, dan Setiono (2004) menyatakan citra produk (product image) mempunyai
beberapa dimensi yaitu: atribut, benefit, dan brand attitude. Atribut merupakan
gambaran fitur-fitur yang menjadi karakter produk. Benefit merupakan nilai personal
yang didapatkan konsumen dari produk. Sedangkan brand attitude merupakan
evaluasi keseluruhan konsumen terhadap produk.
Gerobak urban mempunyai citra produk dengan menjaga kualitas berdasarkan SOP
dan pada desain gerobak mempunhyai identitas dengan menyajikan kata – kata
motivasi dalam layoutnya sehingga ada langkah persuasif untuk berbuat yang lebih
baik, hal tersebut diutambah dengan “mantan pengemis” yang sudah merubah image-
nya menjadi seorang wirausaha, hal tersebut menjadikan Gerobak Urban mempunyai
cirri yang khas dalam hal tampilan maupu sajian dalam pelayanan.
7 | G E R O B A K urban
1.4 manajemen / tenaga kerja
KONSEPTOR
Konseptor mempunyai tugas pokok diantaranya adalah ;
a) sebagai pucuk koordinasi dan membuat rancangan inovasi baru dengan aspek yang
berorientasi pada konsumen.
b) Menciptakan downline baru sebagai bentuk lanjutan pemberdayaan terhadap
pengemis dan gelandangan dengan melakukan pendampingan dan pelatihan.
c) Menselaraskan antar divisi produksi, keuangan dan pemasaran.
d) Melakukan evaluasi terhadap semua divisi.
DIVISI PRODUKSI
a) Menyediakan kebutuhan pokok selama proses produksi.
b) Melakuan pengawasan terhadap proses produksi.
c) Menyeleksi dalam input bahan baku
d) Menerapkan standar bahan baku yang digunakan
e) Menjalin relasi dengan supplier
f) Mengatur dan merencanakan oembelian bahan baku
g) Mengatur proses produksi dari awal hingga akhir.
DIVISI PEMASARAN
8 | G E R O B A K urban
KONSEPTORDODY HERMAWAN
DIVISI PRODUKSISEAN BUDI
DIVISI KEUANGANARIE AKBAR
DIVISI PEMASARANRENDRA PRASETYO
a) Menentukan strategi pemasaran serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan
dengan pemasaran, seperti desain kemasan produk, periklanan, personal selling,
publisitas
b) Mengadakan survei atau riset pasar guna mengetahui kebutuhan dan selera
konsumen akan produk sejenis
c) Melakukan pengembangan produk jangka pendek dan menengah
DIVISI KEUANGAN
a) Merencanakan sumber dan dana sebaik mungkin sehingga efisiensi dapat tercapai
dengan baik.
b) Bersama manajer menandatangani semua surat berharga, perjanjian, kontrol,
pengeluaran dan pengambilan uang dari bank atau pihak yang berhubungan.
c) Menyusun LPJ dan membuktikan segala bukti-bukti pencatatan yang berhubungan
dengan laporan tersebut.
d) Bertanggung jawab terhadap pengeluaran pemasukan dan penyimpanan keuangan.
e) Bertanggung jawab terhadap manajer.
f) Bertanggung jawab atas kebenaran dan kelengkapan dat-data transaksi serta
menjamin ketelitian pencatatan
1.5 material / bahan baku
9 | G E R O B A K urban
bahan baku dasar yang digunakan dalam pembuatan lalapan ayam (dalam satu kali produksi)
produksi Gerobak Urban adalah sebagai berikut:
1. Kg beras 10 Kg
2. minyak goreng 2 Kg
3. cabai rawit 1 Kg
4. gas elpiji 3 Kg
5. daging ayam
6. tomat
7. sayuran lalapan
8. kertas pemgbungkus
9. trasi
10. tempe
11. tepung terigu
1.6 Dana bahan baku
Nama Harga
beras 10 Kg @Rp 5.500 x 10 = Rp. 55.000
minyak goreng 2 Kg @Rp 9000 x 2 = Rp 18.000
cabai rawit 1 Kg @ Rp 100.000 x 1 = Rp 100.000
gas elpiji 3 Kg Rp 13.000
Tepung terigu Rp 4.500 x 3 Kg = Rp13.000
Bawang merah Rp 8.000 x 2 Kg = Rp16.000
daging ayam Rp 22.000 x 5 Kg = Rp 110.000
Kelapa Rp 7.500
tomat Rp 2.500 x 3 Kg = Rp7.500
Sayuran lalapan Rp 10.000
Kertas pembungkus Rp 11.000 / hari
10 | G E R O B A K urban
Trasi Rp 8.000
tempe @Rp 2.000 x 13 / hari = Rp 26.000
1.7 Metode
Tahap I persiapan bahan
1. Potong ayam sesuai bagian dan bersihkan
2. Siapkan tepung terigu dan air sebagai baluran ayam crispy
3. Bawang merah, tomatdan trasi sebagai sambal
4. Potong sayuran sebagai lalapan (kubis, selada dan daun kenangi)
5. Iris tempe
6. Siapkan beras
Tahap II pengolahan bahan
1. Panaskan minyak dalam kompor
2. Campurkan tepung terigu dan 300 ml air sebagai adonan
3. Masukan potongan ayam ke dalam adonan bumbu dan balurkan
4. Masukan ayam dengan baluran bumbu ke dalam minyak goreng panas
5. Tunggu hingga berwarna kekuningan, angkat dan tiriskan
6. masak beras dengan campuran santan kelapa (nasi uduk)
Tahap III pembuatan sambal
1. panaskan 3 sendok makan minyak goreng
2. masukan tomat dan sangrai beberapa saat
3. angkat dan tiriskan
4. haluskan tomat dan cabai tambahkan trasi matang
5. sambal siap disajikan bersama dengan ayam crispy dan nasi uduk
6. tambahkan sayuran sebagai pelengkap (lalapan)
BAB II
11 | G E R O B A K urban
MARKETING PLAN
2.1 Analisis SWOT
STRENGTH (KEKUATAN)
Sekalipun nasi lalapan ayam di kawasan kampus Universitas Brwaijaya Malang
menjamur, akan tetapi Gerobak Urban harus mempunyai pembeda dari semua yang telah
ada, konsep sambal tomat terasi dan nasi uduk yang gurih dan ditambah dengan pelayanan
yang dilakukan oleh mantan pengemis dan gelandangan dengan program pemberdayaan dan
pendampingan serta dilakukan promosi, Gerobak Urban dapat menjadi brand tersendiri di
hati para konsumen yang mayoritas adalah para mahasiswa, dengan sedikit memanjakan
konsumen dengan menambahkan kuantitas porsi dari penjual sejenis dan sentuhan sambal
khas tomat terasi mampu memikat konsumen untuk datang kembali.
Pilihan pada nasi lalapan ayam didasarkan pada konsep kebutuhan pokok dari nilai gizi
yang diperlukan oleh tubuh, dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam
mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190 miligram zat
fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung vitamin A yang kaya, lebih-
lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga mengandung vitamin C dan E. Daging ayam
selain rendah kadar lemaknya, lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini
merupakan makanan protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan
orang lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang lemah pasca
sakit. (sumber : china radio international), selain itu juga terdapat manfaat lain yang
terkandung dalam sayuran sebagai pelengkap lalapan ayam yaitu selada dan kubis serta
daunkemangi selain itu tomat pada sambal, Warna merah pada tomat menunjukkan
kandungan likopen, yakni senyawa antioksidan yang mampu mengurangi risiko kanker dan
penyakit jantung. Senyawa yang sama juga bisa diperoleh dari buah semangka, Aktivitas
likopen dalam tomat tidak berkurang ketika dipanaskan, misalnya ketika dibuat menjadi
saus atau sambal tomat. Penambahan minyak zaitun ke dalamnya tidak mengurangi khasiat,
karena likopen merupakan senyawa yang larut dalam minyak. Kandungan lain yang
memberi warna merah pada makanan adalah antosianin, yang juga merupakan senyawa
antioksidan
12 | G E R O B A K urban
WEAKNESS (KEKURANGAN)
Lalapan ayam produksi Gerobak Urban yang menjadi kendala adalah pada pencarian
SDM yang akan didampingi dalam tantangan berwirausaha, yaitu para pengemis dan
gelandangan yang berada pada radius 4 km disekitar kampus Universitas Brawijaya Malang,
pada umumnya rasa enggan untuk berkecimpung dlam dunia usaha, serta keluar dari
perkumpulan para pengemis dan gelandangan yang lain. Sedangkan pada proses
pendampingan menemui kendala pada sarana tempat upgrading calon SDM yang diambil
dari pengemis dan gelandangan yang mempunyai syarat fisik memadai serta trainer yang
berpengalaman untuk mengubah pola pikir dari meminta – minta dengan berwirausaha
mandiri melalui Gerobak Urban.
OPPORTUNITY (PELUANG)
Bisnis Kuliner dan aktifitas yang berkaitan dengan dunia kuliner merupakan salah satu
subjek pembicaraan yang selalu hangat dan menarik di kalangan manapun. Bisnis kuliner
semakin menjamur mengikuti permintaan pasar yang sangat antusias. Semakin
meningkatnya kebutuhan akan pendidikan tinggi dan kampus Universitas Brawijaya yang
jumlah mahasiswa meningkat dari tahun ke tahun merupakan potensi yang sangat
menguntungkan bagi penyedia kebutuhan makanan, bahan baku yang didapatkan tidak
menemui kendala dikarenakan letak yang dekat dengan lokasi pasar tradisional (pasar
Dinoyo, pasar Blimbing, Pasar Besar Malang). Dengan adanya sarana pendukung tersebut
akan memudahkan dalam proses produksi Gerobak Urban.
TREATH (ANCAMAN)
Semakin tingginya biaya produksi pakan ternak khususnya ayam potong mempengaruhi
dalam suplay yang diberikan pasar terhadap pedagang, seringkali adanya fluktuasi harga
mengharuskan mengurangi jumlah / kuantitas dalam porsi yang disajikan, daging ayam
merupakan bahan pokok dalam sajian utama lalapan ayam khas Gerobak Urban, adanya
pesaing yang menggunakan bahan serupa akan menyebabkan tingginya jumlah permintaan
akan daging ayam di pasaran. Selain itu rapatnya jumlah pedagang lalapan ayam
mempengaruhi aspek kognitif konsumen dalam hal ini adalah mahasiswa.
13 | G E R O B A K urban
2.2 Pangsa Pasar
Tidak diragukan lagi bahwa Mahasiswa di wilayah kampus Unversitas Brawijaya,
Universitas Maulana Malik Ibrahim (UIN), Politeknik Negeri Malang, Universitas Negeri
Malang adalah prospek utama konsumen prioritas dikarenakan letak tempat kost yang dekat
dengan tempat berjualan yang ada pada pusat kampus yaitu di wilayah UB, dengan pertimbangan
jumlah mahasiswa yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
3.3 Market Share
Makin menjamurnya penjual lalapan ayam yang ada di pasaran saat ini yang sebagian
besar menyajikan ayam belum menyajikan rasa yang khas sehingga terkadang konsumen merasa
jenuh sehingga timbul kebosanan dalam mengkonsumsi daging ayam, dalam hal ini Gerobak
Urban melalui SDM hasil pemberdayaan dan pendampingan dibekali dengan pengetahuan
khusus dalam peracikan sambal khas tomat trasi, dan dalam hal penyajian dalam kuantitas yang
sesuai dengan harapan konsumen.
BAB III
14 | G E R O B A K urban
ASPEK PERSONALIA
3.1 JUMLAH DAN SUMBER TENAGA KERJA
Pengadaan karyawan berhubungan erat dengan kegiatan penarikan tenaga kerja, seleksi dan
penempatan tenaga kerja sesuai dengan keahlianya, Unit Usaha Gerobak Urban mempunyai satu
konseptor sebagai pucuk pimpinan dalam unit bisnis dan 3 divisi pendukung yaitu pemasaran,
produksi,dan keuangan. Untuk memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan harus dilihat dulu dari mana
sebaiknya yang akan dipakai, karena itu dalam melakukan perekrutan SDM dari pengemis diambil 5
orang pertama yang dilakukan pemberdayaan serta pelatihan terhadap proses produksi lalapan ayam
Gerobak Urban dari sejumlah pengemis dan gelandangan yang ada di sekitar wilayah kampus Universitas
Brawijaya Malang.
3.2 GAJI UPAH
Konsep dan tujuan utama dari gerobak urban adalah pemberdayaan serta kegiatan yang
berorientasi pada pendampingan berwirausaha, oleh karena itu pembagian upah yang diberikan
merupakan hasil bersih 50 % dan laba yang digunakan untuk pengembangan usaha sehingga ada
keberlanjutan unit usaha dari Gerobak Urban.
3.3 MEMPERTAHANKAN TK
Dengan bekal pendampingan dan pelatihan oleh trainer dalam bidang wirausaha mandiri, para
SDM mantan pengemis dilakukan evaluasi dan pertemuan rutin setiap bulan untuk dilakukan upgrading
dengan tujuan mempertahankan konsistensi dalam berwirausaha, kegiatan menumbuhkan motivasi ini
rutin dilakukan sehubungan dengan adanya persaingan usaha dan latar belakang sebagai pengemis dan
gelandangan yang cenderung memperoleh dengan cara singkat.
Kegiatan pendampingan rutin dilakukan dan diadakan hearing & sharing mengenai permasalahan yang
ada dalam kurun satu bulan.
BAB IV
15 | G E R O B A K urban
ASPEK KEUANGAN
4.1 BIAYA UNTUK MEMULAI USAHA
Biaya Investasi
Gerobak Rp 4.000.000
Peralatan masak Rp 1.000.000
Peralatan makan Rp 300.000
Meja dan kursi kayu Rp 250.000
Terpal dan listrik Rp 450.000
Total investasi Rp 6.000.000
Biaya Operasional
1. Biaya Tetap
Penyusutan gerobak 1/60 x Rp 2.000.000 Rp 33.300
Penyusutan peralatan masak 1/36 x Rp 1.000.000 Rp 27.800
Penyusutan perakatan makan 1/24 x Rp 300.000 Rp 12.500
Penyusutan meja dan kursi 1/36 Rp 250.000 Rp 6.900
Upah karyawan 1 orang Rp 500.000
Total biaya tetap Rp 580.000
2. Biaya Variabel
Beras (10 Kg x Rp 5.200/kg x 30 hari Rp 1.560.000
Daging ayam (Rp 22.000 x 5 Kg x 30 hari) Rp 3.300.000
Bumbu sambal (bawang merah, tomat & cabai Rp 123.500
Minyak goreng( 2 Kg x Rp 9.000/kg x 30 hari) Rp 540.000
Gas ukuran 3 kg (Rp 13.000 x 4) Rp 52.000
Kertas pembungkus & kantong plastik
(Rp 11.000/hari x 30 hari) Rp 330.000
Listrik, keamanan & kebersihan Rp 12.000
Total biaya variabel Rp 5.917.500
TOTAL BIAYA OPERASIONAL = Biaya Variabel + Biaya Tetap
16 | G E R O B A K urban
= Rp 580.000 + Rp 5.917.500
= Rp 6.497.500
4.2 PROYEK RUGI LABA
Penerimaan per bulan
Penjualan lalapan ayam “gerobak urban” ( 50 porsi x 6.000/porsi x 30 hari) =Rp
9.000.000
Keuntungan per bulan
Keuntungan = total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 9.000.000 – Rp 6.497.500
= Rp 2.502.500
Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 9.000.000 : Rp 6.497.500
= 1,38
Pay back period
Pay back period = (total biaya investasi / keuntungan) x 1 bulan
= ( Rp 6.000.000 / Rp 2.502.500) x 1 bulan
= 69 hari
17 | G E R O B A K urban