jurnal skabies

Upload: althaf-fathan

Post on 09-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skabies

TRANSCRIPT

Studi Komparatif, Terbuka, dan Acak terhadap Obat Anti-Skabies Permethrin, Gamma Benzena Heksaklorida, dan Ivermectin pada Pasien Dengan Skabies Tanpa KomplikasiMaurya Meenakshi1, Kaushik Sadhna, Srivastava Neeraj, Verma Deepak, Parihar Renu

ABSTRAKLatar belakang: untuk menenentukan kemanjuran dan efektifitas biaya dari obat anti-skabies permethrin, gamma benzena heksaklorida, dan ivermectin pada pasien dengan skabies tanpa komplikasi.Bahan dan metode: Ini adalah studi klinis prospektif, acak yang dilakukan terhadap 210 pasien terdiagnosis dengan skabies (usia >12 tahun) sejak Januari 2011 sampai Oktober 2011. Mereka dialokasikan secara acak ke salah satu dari 3 kelompok. Kelompok A mendapatkan pengobatan topikal permethrin (krim 5%), kelompok B mendapatkan pengobatan topikal gamma benzena heksaklorida (losion 1%) dan grup C mendapatkan pengobatan ivermectin per-oral (tablet 200mcg/kg). Ketiga kelompok tersebut mendapatkan pengobatan dua kali pada kedatangan pertama dan seminggu setelahnya. Pasien-pasien tersebut di follow-up pada akhir mingu pertama dan ketiga. Pada tiap kedatangan pasien, laju kesembuhan dinilai dengan skor klinis dan tingkatan gatal kemudian dibandingkan untuk menentukan kemanjuran. Efektifitas biaya dibandingkan berdasarkan harga dalam Indian Rupee untuk mengobati satu kasus dengan sukses.Hasil: laju kesembuhan pada akhir minggu pertama adalah 83,87% pada kelompok A, 78,18% pada kelompok B, dan 55,17% pada kelompok C. Sedangkan laju kesembuhan ketiga kelompok pada minggu ketiga adalah 93,55% pada kelompok A, 80,00% pada kelompok B, dan 98,28% pada kelompok C. Jadi, pada akhir minggu pertama kelompok A memperlihatkan laju kesembuhan yang lebih baik. Kemanjuran kelompok C sama dengan kelompok A. Biaya (Indian Rupee) untuk mengobati satu pasien adalah 69,19 untuk permethrin, 37,50 untuk gamma benzena heksaklorida, dan 24,42 untuk ivermectin.Simpulan: aplikasi tunggal permethrin lebih efektif dibandingkan dengan ivermectin dan gamma benzena heksaklorida, dimana ivermectin di regimen dua dosis sama manjurnya dengan permethrin dan lebih efektif dari segi biaya dibandingkan dua obat anti-skabies konvensional lain. Ivermectin oral dapat dipakai sebagai alternatif dari permethrin.Kata kunci: anti-skabies, permethrin, gamma benzena heksaklorida, ivermectin.

PENDAHULUANSkabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabei var.hominis, dimana ia adalah parasit manusia obligat. Diperkirkan hampir 300 juta orang di dunia terinfeksi penyakit ini. Prevalensi skabies mencakup hampir smeua kelompok umur. Penyebaran skabies meningkat pada pemukiman padat dan hygiene buruk. Obat yang dipakai untuk skabies berubah banyak dari salap sulfur sampai tablet ivermecin per-oral. Ada beberapa obat anti-skabies yang tersedia saat ini. Banyak faktor yang menentukan pilihan terapi seperti umur, biaya pengobatan, kemanjuran, dsb.Banyak macam modalitas pengobatan untuk skabies namun pencarian skabisid yang ideal masih berjalan. Skabisid yang ideal harus aman, efektif, dan biaya rendah menginga penyakit ini umum pada penduduk miskin. Beberapa studi telah dilakukan untuk membandingkan bermacam-macam obat anti-skabies. Bachewar dkk telah membandingkan benzil benzoat sebagai tata laksana lini pertama dan ivermectin sebagai obat yang efektivitas biayanya paling baik. Studi lain oleh Sunita B. Chhaiya dkk menyarankan ivermectin sebagai alternatif untuk permethrin. Studi ini dilakukan untuk membandingkan tiga obat anti-skabies yang umum dipakai untuk mencari tahu tata laksana terbaik dengan biaya rendah. Mengingat masih sedikit studi yang menguraikan permasalahan hingga sejauh ini, studi ini akan membantu menyediakan data dasar skabisid yang paling aman dengan biaya paling terjangkau di negara kami, hal ini diperlukan mengingat penyakit ini cukup banyak ditemukan pada populasi masyarakat miskin di India.BAHAN DAN METODEStudi prospektif, komparatif, dan acak ini dilakukan pada pasien dengan skabies yang datang ke instalasi rawat jalan departemen penyakit kulit dan kelamin dan departemen farmakologi, maharani laxmi bai medical college, jhansi pada periode Januari 2011 hingga Oktober 2011. Diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Ethical clearance didapat dari Komite etik institusi Maharani laxmi bai medical college, Jhansi.Kriteria KelayakanKriteria kelayakan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi berupa pasien yang baru didiagnosis dengan skabies, jenis kelamin apaun, diatas 12 tahun dan adanya gatal difus dan lesi khas yang nampak minimal di dua lokasi predileksi skabies (lipatan jari, bagian flexor pergelangan tangan dan siku, genital, dan plica axilaris anterior) atau gatal pada anggota keluarga lain.Kriteria eksklusi berupa wanita hamil dan menyusui, riwayat diabetes, hipertensi, atau penyakit kronis apapun, penyakit psikiatrik atau kelinan neurologis dan penyakit kulit bersangkutan yang dapat mempengaruhi studi karena tanda dan gejala yang sama seperti dermatitis atopik, eksema dishidrotik, reaksi gigitan serangga, dsb.Ukuran SampelTotal 210 pasien dengan skabies datang ke instalasi rawat jalan penyakit kulit dan kelamin dimasukkan dalah studi ini. Pasien diberi tahu dan melakukan consent tertulis. Pasien yang dipilih tersebut dialokasikan ke tiga kelompok perlakuan secara acak berdasarkan tabel acak yang dibuat oleh komputer.PerlakuanPara peserta dialokasikan secara acak ke salah satu dari tiga kelompok sebagai berikut:Kelompok A aplikasi tunggal dari setengah tube 15g permethrin krim 5% diaplikasikan ke seluruh badan leher ke bawah lalu mandi dengan gosokan dilakukan setelah 12 jam. Proses ini diulang setelah 1 minggu. Tube 30g yang mengandung permethrin 5% dan 1mg formaldehyde dihargai 65 Indian Rupee.Kelompok B aplikasi tunggal dari setengah botol 25ml gamma benzena heksaklorida losion 1% diaplikasika ke seluruh tubuh leher ke bawah lalu mandi dengan gosokan dilakukan setelah 12 jam. Proses ini diulang setelah 1 minggu. Botol 50 ml yang mengandung GBH 1% dihargai 30 Indian Rupee.Kelompok C Ivermectin tablet 200mcg/kg diminum sebagai dosis tunggal sembarang waktu pada hari tersebut dan diulang setelah 1 minggu. 1 tablet dihargai 12 Indian Rupee.Peserta kelompok A dan kelompok B diinstruksikan untuk mandi air hangat sebelum menggunakan obat dan keesokan harinya setelah penggunaan. Mereka disarankan untuk mengobati anggota keluarganya juga dan mencegah penyebaran dengan mencuci semua pakaian dan tempat tidur yang terkena kontak. Mereka juga disarankan untuk tidak minum obat lain untuk penyakit ini selama periode studi.Skor GradingSaat kedatangan pertama, semua pasien yang masuk ke dalam studi dilakukan anamnesis yang mendalam dan dilakukan pemeriksaan fisik dan kulit. Skor gata dan skor klinis dinilai. Semua detail dicatat. Kemanjuran dinilai dari dua parameter:Skor tingkatan klinisParameter kemanjuran primer adalah pengurangan lesi. Keparahan lesi dilinai secara klinis dengan skala 0 sampai 3 dengan urutan sebagai berikut: 0 = bebas lesi, 1 = 10 lesi atau kurang (ringan), 2 = 11-49 lesi (sedang), 3 = 50 lesi atau lebih (parah).Skor tingkatan gatalParameter kemanjuran kedua adalah penilaian pengurangan gatal. Pada kedatangan pertama, gatal dianggap 100%. Pasien ditanya tentang pengurangan gatal pada kedatangan berikutnya dan dasar tingkatan tersebut dilakukan atas skala yang diberikan oleh observer. Gatal dinilai dengan skala 0 sampai 4 brdasarkan keparahan. Tingkatannya adalah: 0 = 0% (tanpa gatal), 1 = 1-25% (gatal ringan), 2 = 26-50% (gatal sedang), 3 = 51-75% (gatal berat), 4 = 76-100% (gatal sangat berat).Penilaian KemanjuranKetiga kelompok pasien difollow up pada akhir minggu pertama dan ketiga dan pasien diperiksa untuk menilai keamanan (tidak adanya efek samping atau intoleransi obat) dan kemanjuran. Pada setiap dari 2 follow up, dilakukan pemeriksaan yang detail seluruh tubuh. Lesi yang diduga skabies yang masih tersisa diperiksa dan dibandingkan dengan skor tingkatan klinis. Pasien ditanya tentang sisa gatal dan dibandingkan dengan skor tingkatan gatal.Pengobatan dianggap efektif jika pada akhir minggu ketiga, gatal berkurang dan lesi membaik tanpa munculnya les baru dari kedatangan pertama.Peningkatan dinilai sebagai: Ringan = skor tingkatan klinis (grade 2 atau 3) + skor tingkatan gatal )grade 3 atau 4). Sedang = skor tingkatan klinis (grade 1) + skor tingkatan gatal (grade 1 atau 2). Baik = skor tingkatan klinis (grade 0) + skor tingkatan gatal (grade 0). Kesembuhan klinis komplit didefiniskan sebagai pengurangan skor tingkatan klinis (grade 0 atau 1) dan skor tingkatan gatal (grade 0, 1 atau 2). Pasien dianggap tidak sembuh jika pada minggu ketiga tidak ada perbaikan gatal dan lesi lama tidak sembuh atau adanya lesi baru. Pasien dengan peningkatan ringan juga dianggap ke kriteria tidak sembuh.Pada akhir dari setiap kedatangan, pasien diobservasi dan dimasukkan ke poin akhir: sembuh pasien menunjukkan perbaikan sedang dan baik. Tidak sembuh pasien menunjukkan tidak adanya perbaikan atau perbaikan ringan.Penilaian Efektivitas Biaya.Efektivitas biaya dihitung berdasarkan total pengeluaran obat (dalam Indian Rupee) pada akhir minggu ketiga dan laju kesembuhan (dalam %) dan ketiga kelompok dibandingkan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan untuk mengobai satu kasus dengan sukses.Analisis statistikProsentase perbaikan dibandingkan antar ketiga kelompok. Komparasi antar dua kelompok dilakukan dengan t test tidak berpasangan. Untuk semua uji statistik, p value 0,05) dimana ivermectin tidak lebih manjur dibandingkan permerthrin (p