1

KONTRAK PERKULIAHAN

PENGANTAR ILMU KEHUTANAN DAN ETIKA LINGKUNGAN (PIKEL)

MNH 201 / 2 (2-0)

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTANFAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2

TIM PENGAJAR :1. PROF. DR. IR. H. ENDANG SUHENDANG, MS (KOORDINATOR)2. PROF. DR. IR. H. DUDUNG DARUSMAN, MA ►

RUANG LINGKUP :MENDAPATKAN GAMBARAN DAN PEMAHAMAN TENTANG :

ILMU KEHUTANAN

POSISI PIKEL DALAM ILMU KEHUTANAN

KONSEP SERTA FUNGSI DAN MANFAAT, DAN PERANAN HUTAN DALAM KEHIDUPAN

SEJARAH PENGURUSAN HUTAN DI INDONESIA

KEHUTANAN INTERNASIONAL

PROFESI DALAM BIDANG KEHUTANAN

WAWASAN DASAR UTK MEMPELAJARI ILMU KEHUTANAN

3

MANFAAT MATA KULIAH (MK)MATERI DLM MK INI SCR KESELURUHAN MERUPAKAN KESATUAN YG UTUH MENGENAI KONSEP, DEFINISI DAN PENGERTIAN, SERTA SYARAT-SYARAT, FUNGSI DAN MANFAAT MENGENAI HUTAN, KEGIATAN KEHUTANAN, ILMU KEHUTANAN DAN ETIKA LINGKUNGAN. KESELURUHAN MATERI DALAM MK INI DIHARAPKAN AKAN MENJADI DASAR DLM MEMPELAJARI MK-MK DALAM BIDANG ILMU KEHUTANAN.

DESKRIPSI PERKULIAHANMK INI MEMILIKI BOBOT 2 SKS TANPA PRAKTIKUM, BERSIFAT WAJIB UTK SELURUH MHSW PROGRAM PEND. SARJANA KEHUTANAN (MNH, SVK, HH, KSHE). MK INI MEMERLUKAN PRASYARAT MK PENGANTAR ILMU PERTANIAN DAN MERUPAKAN LANDASAN BAGI MK-MK LAIN DALAM BIDANG ILMU KEHUTANAN. PERKULIAHAN DISELENGGARAKAN DGN CARA MEMBUAT KELAS PARALEL, SATU KELAS UTK SATU DEPARTEMEN DAN SETIAP KELAS DIASUH OLEH 2 (DUA) ORANG DOSEN YG BERASAL DARI DEPARTEMENNYA. SETIAP MAHASISWA HANYA DAPAT MENGIKUTI KELAS UTK DEPARTEMEN DI LUAR HOME BASE--NYA APABILA WAKTU KULIAH MK INI DI KELAS DEPARTEMEN YANG MENJADI HOME BASE-NYA BERSAMAAN DENGAN WAKTU KULIAH UTK MK LAIN YANG DIAMBILNYA PADA SEMESTER YANG SAMA.

4

TUJUAN INSTRUKSIONALSETELAH MENDAPATKAN MK INI MHSW DIHARAPKAN DAPAT MEMAHAMI (DPT MENYEBUTKAN, MENJELASKAN PENGERTIAN-NYA, DAN MEMBERI-KAN CONTOHNYA) BERBAGAI KONSEP, DEFINISI DAN PENGERTIAN, SERTA SYARAT-SYARAT, FUNGSI DAN MANFAAT MENGENAI HUTAN, KEGIATAN KEHUTANAN, ILMU KEHUTANAN DAN ETIKA LINGKUNGAN.

STRATEGI PERKULIAHANPERKULIAHAN DILAKSANAKAN DALAM BENTUK TATAP MUKA DI DALAM KELAS, TERDIRI ATAS KEGIATAN CERAMAH DAN DISKUSI. DALAM SETIAP KALI PERTEMUAN DALAM KELAS (90 MENIT) PEMBAGIAN WAKTU UNTUK CERAMAH DAN DISKUSI BERTURUT-TURUT ADALAH SEKITAR 70 MENIT DAN 20 MENIT. DISKUSI DILAKUKAN PADA 20 MENIT TERAKHIR WAKTU PERKULIAHAN, AKAN TETAPI SELAMA KEGIATAN CERAMAH (70 MENIT PERTAMA WAKTU PERKULIAHAN) KEPADA MAHASISWA DIBERIKAN KESEMPATAN UNTUK BERTANYA TENTANG BERBAGAI HAL YANG BERKENAAN DENGAN MATERI YANG DIBICARAKAN (MINTA PENJELASAN ATAU CONTOH-CONTOH).

5

MATERI/BACAAN KULIAHA. BUKU PEGANGAN POKOK

1. SUHENDANG, E. 2002. PENGANTAR ILMU KEHU-TANAN. YAYASAN PENERBIT FAKULTAS KEHUTANAN IPB, BOGOR.

2. KERAF, A.S. 2002. ETIKA LINGKUNGAN. PENERBIT BUKU KOMPAS, JAKARTA.

B. BUKU PEGANGAN TAMBAHAN1. BRUENIG, E.F. 1996. CONSERVATION AND MANA-GEMENT OF TROPICAL

RAINFOREST : AN INTEGRATED APPROACH TO SUSTAINABILITY. CABI INTERNATIONAL, WALLINGFORD.

2. BURTON, L. DE VERE. 1999. INTRODUCTION TO FORESTRY SCIENCE. DELMAR PUBLISHERS, WASHINGTON.

3. DEPARTEMEN KEHUTANAN R.I. 1986. SEJARAH KEHUTANAN INDONESIA I : PERIODE PRA SEJARAH - TAHUN 1942. DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA.

4. _____________________. 1986. SEJARAH KEHU-TANAN INDONESIA II-III : PERIODE 1942-1983. DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA.

5. FAO. 2001. STATE OF THE WORLD’S FORESTS 2001. FAO, ROME (THE FAO FORESTRY DEPT. WEB SITE : www.fao.org/forestry/fo/fra/index.jsp)

6

TUGASKEPADA SETIAP MAHASISWA DIBERIKAN TUGAS BERUPA TUGAS PERORANGAN DAN TUGAS KELOMPOK.

A. TUGAS PERORANGANMEMBUAT KUMPULAN BERITA (KORAN ATAU MAJALAH KONVENSIONAL-CETAKAN- ATAU ELEKTRONIK) YANG MUTAKHIR (TERBIT SELAMA PERIODE PERKULIAHAN BERJALAN) TENTANG PERISTIWA, HASIL-HASIL TEMUAN BARU, ATAU BERITA ILMU PENGETAHUAN YANG SEJALAN DENGAN MATERI KULIAH YANG DIBERIKAN.

B. TUGAS KELOMPOK (+ 10 ORANG/KELOMPOK)MEMBUAT RUMUSAN HASIL DISKUSI DENGAN TOPIK BERUPA KEJADIAN-KEJADIAN DALAM BIDANG YANG SESUAI DENGAN MATERI KULIAH YANG DIBERIKAN DAN BERSUMBER DARI BERITA (KORAN ATAU MAJALAH KONVENSIONAL-CETAKAN- ATAU ELEKTRONIK) YANG MUTAKHIR (TERBIT SELAMA PERIODE PERKULIAHAN BERJALAN).SETIAP MAHASISWA HARUS MEMBUAT 2 (DUA) TUGAS PERORANGAN DAN 2 (DUA) TUGAS KELOMPOK, MASING-MASING 1 (SATU) UNTUK PERIODE PERKULIAHN SAMPAI UTS DAN SATU UNTUK PERIODE PERKULIAHAN SETELAH UTS SAMPAI UAS.

7

KRITERIA PENILAIANA. KOMPONEN PENILAIAN :

NILAI AKHIR (NA) = 0,40 X (UTS) + 0,40 X (UAS) + 0,20 X (TGS)DIMANA : UTS = NILAI HASIL UTS (0 – 100)

UAS = NILAI HASIL UAS (0 – 100)TGS = NILAI HASIL PEKERJAAN TUGAS-TUGAS

(2 PERORANGAN + 2 KELOMPOK) (0 – 100)

B. KRITERIUM PENILAIAN :

AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN, DENGAN MENGGUNAKAN SALAH SATU DARI DUA KRITERIA SEBAGAI BERIKUT :

B.1. STANDAR BAKUA : > 80 B : 70 – 79 C : 60 – 69 D : 50 – 59 E : < 50, ATAU

B.2. STANDAR KHUSUSBILAMANA DIPERLUKAN (MISALNYA KARENA BENTUK SEBARAN NILAI MAHASISWA YG BERSIFAT EKSTRIM), DAPAT PULA DIBUAT KRITERIUM PENILAIAN BERDASARKAN BENTUK SEBARAN NILAI SELURUH MAHASISWA. UNTUK INI, ANTARA LAIN, DAPAT DIPERGUNAKAN TEKNIK PERAGAAN DAHAN-DAUN (STEM-LEAF DISPLAYS).

8

JADWAL PERKULIAHAN

D.D.U A S16

D.D.PROFESI, ORGANISASI PROFESI, DAN PROFESI DALAM BIDANG KEHUTANAN15

D.D.PENGANTAR KE KEHUTANAN INTERNASIONAL13 – 14

D.D.PERANAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA11 – 12

D.D.ETIKA LINGKUNGAN & POLITIK LINGKUNGAN9 – 10

E.S.U T S8E.S.TEORI ETIKA DAN ETIKA LINGKUNGAN6 – 7E.S.PENGURUSAN HUTAN DI INDONESIA 5E.S.HUTAN DAN PERADABAN MANUSIA3 – 4

E.S.HUTAN, KEHUTANAN DAN ILMU KEHUTANAN2

E.S.PENDAHULUAN1PENGAJARTOPIK BAHASANMINGGU KE

KETERANGAN : E.S. = ENDANG SUHENDANGD.D. = DUDUNG DARUSMAN

9

ORGANISASI MATERIPROFESI, ORGANISASI

PROFESI DAN PROFESI DALAM BIDANG KEHUTANAN

PENGURUSAN HUTAN DI INDONESIA

PERAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA

HUTAN DAN PERADABANMANUSIA

HUTAN, KEHUTANAN DAN ILMU KEHUTANAN

PENDAHULUAN

PENGANTAR KE KEHUTANAN INTERNASIONAL

ETIKA LINGKUNGAN DAN POLITIK LINGKUNGAN

TEORI ETIKA DAN ETIKA LINGKUNGAN

PENGANTAR ILMU KEHUTANAN DAN ETIKA LINGKUNGAN(MNH 201 / 2 (2 – 0)) 10

PERKIRAAN ALOKASI WAKTU DAN SUMBER PUSTAKA

SUHENDANG (2002)200

1. PERANAN HUTAN BAGI KEHIDUPAN2. SEJARAH INTERAKSI MANUSIA

DENGAN HUTAN3. MACAM-MACAM FUNGSI HUTAN4. POSISI STRATEGIS HUTAN

INDONESIA BAGI KEHIDUPAN DUNIA

HUTAN DAN PERADABAN MANUSIA

3

SUHENDANG (2002)100

1. PENGERTIAN HUTAN2. PENGERTIAN KEHUTANAN3. KEHUTANAN SEBAGAI ILMU

PENGETAHUAN4. POHON ILMU KEHUTANAN

HUTAN, KEHUTANAN DAN ILMU KEHUTANAN

2

SUHENDANG (2002)

KONTRAK PERKULIAHAN PIKEL (2005)

100

1. KONTRAK PERKULIAHAN2. RUANG LINGKUP PIKEL3. PERANAN PIKEL4. POSISI DALAM ILMU KEHUTANAN

PENDAHU-LUAN1

(5)(4)(3)(2)(1)

SUMBER PUSTAKAPERKIRAAN

WAKTU (MENIT)

SUB POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN

NO-MOR

11

KERAF (2002)200

1. KONSEP PEMBANGUNAN BERKE-LANJUTAN

2. EKONOMI GLOBAL DAN KRISIS EKOLOGI

3. PERANAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ETIKA LINGKUNGAN DAN POLITIK LINGKUNGAN

6

KERAF (2002)200

1. PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKA LINGKUNGAN

2. TEORI ETIKA3. ETIKA SEBAGAI BAGIAN DARI ILMU

PENGETAHUAN4. ALIRAN (MAZHAB) DALAM ETIKA

LINGKUNGAN5. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN6. PERKEMBANGAN AZAS PENGELO-

LAAN HUTAN DUNIA

TEORI ETIKA DAN ETIKA LINGKUNGAN

5

SUHENDANG (2002)

DEPARTEMEN KEHUTANAN (1986)

100

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGURUSAN HUTAN

2. SEJARAH PENGURUSAN HUTAN DI INDONESIA

PENGURUSAN HUTAN DI INDONESIA

4

(5)(4)(3)(2)(1)

12

SUHENDANG (2002)

BURTON (1999)100

1. PENGERTIAN PROFESI2. ORGANISASI PROFESI3. KODE ETIK PROFESI4. RIMBAWAN SEBAGAI PROFESI5. MACAM-MACAM PROFESI DALAM BIDANG

KEHUTANAN

PROFESI, ORGANISASI PROFESI, DAN PROFE-SI DALAM BIDANG KE-HUTANAN

9

SUHENDANG (2002)

FAO (2001)200

1. RUANG LINGKUP KAJIAN KEHUTANAN INTERNASIONAL

2. PERMASALAHAN GLOBAL KEHUTANAN3. PENYEBARAN HUTAN DUNIA4. SKEMA DAN INSTRUMEN PENGELOLAAN

HUTAN DUNIA5. KONVENSI INTERNASIONAL DALAM

BIDANG KEHUTANAN6. LEMBAGA-LEMBAGA INTERNASIONAL

DALAM BIDANG KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGANTAR KE KEHUTANAN INTERNASIONAL

8

SUHENDANG (2002)200

1. RUANG LINGKUP MANFAAT HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

2. BESARNYA NILAI KONTRIBUSI HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

3. PERANAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA DI MASA Y.A.D

PERANAN HUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA

7

(5)(4)(3)(2)(1)