kaidah dasar bioetik

Upload: irma-dwi-yundi

Post on 05-Mar-2016

50 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

irma dwi yundi

TRANSCRIPT

  • BIOETIK KEDOKTERANdr yogi mz

  • KAIDAH DASAR BIOETIKETIKACabang ilmu filsafat yang mempelajari nilai/kualitas yang menjadi mengenai standar penilai moral.BIOETIKCabang dari ilmu etika yang membahas masalah-masalah yang timbul dalam praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.3 aspek dalam membuat keputusan:Aspek Hukum (legal)Pertimbangan MedisPertimbangan EtikKaidah Dasar Bioetik dapat diartikan sebagai panduan dasar standar dokter untuk memutuskan tindakan kepada pasiennya diberbagai macam kondisi yang dialami pasien.

  • Childress & Beauchamp memaparkan ada 4 kaidah bioetik /Principles of Biomedical Ethics (1994). 4 prinsip dasar, yaitu:Beneficence (tindakan berbuat baik)Non Maleficence (tidak berbuat yang merugikan)Autonomy ( menghormati martabat manusia)Justice (keadilan)Dalam penerapan kaidah dasar etika menggunakan asas Prima FacePrima face: Dalam kondisi/konteks tertentu,dokter harus melakukan pemilihan kaidah dasar etik yg sesuai dgn situasi.Prinsip Prima face ini menjadi model berfikir yang dapat di terapkan.

  • The patients contexts for prima facies choice(Agus Purwadianto, 2004)

    Time

    General benefit result, most of people,

    Elective, educated, bread-winner, mature person

    Vulnerables, emergency, life saving, minor

    > 1 person, others similarity, community / socials rights

    BeneficenceAutonomy

    Non maleficenceJustice

  • Beneficience (berbuat baik)PrinsipPrinsip ini digunakan pada konteks pasien yang keadaan yang wajar , tidak gawat darurat.Mengutamakan altruisme (rela berkorban untuk kepentingan orang lain.Dokter telah mengkalulasi bahwa kebaikan(benift) >> resikoMenerapkan Golden rule principle Memperlakukan orang sebagaimana kita ingin di perlakukan.

  • Non-Maleficiency ( Do no Harm)PrinsipDigunakan dlm konteks pasien dalam keadaan gawat darurat dan dibutuhkan suatu intervensi medik utk penyelamatan nyawanya. tujuan Save Life.Do to Harm tdk dgn sengaja melakukan tindakan yang justru merugikan kaidah ini jadi dasar agar tdk terjadi kelalaian medisHal-hal yang mendasari dalam menolong pasien emergency adalah:pasien dalam keadaan amat berbahaya(darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang penting ( gawat )dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut.tindakan kedokteran tadi terbukti efektif.manfaat bagi pasien > kerugian.

  • Autonomy (menghargai martabat manusia)PrinsipPrinsip ini digunakan ketika berkaitan dengan hak-hak pasien dengan konteksDewasaPencari nafkahBerkerpribadian matang untuk mengambil jalan hidupnya. Tidak berlaku untuk orang yang mengidap sakit jiwa, idiot, ataupun tidak sadarkan diri.Hal-hal yang mendasari Autonomy adalah menghormati hak-hak pasien, dan hak pasien dalam memilih nasibnya sendiri.Melaksanakan inform consent

  • Justice (keadilan)PrinsipKonteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri ada unsur sosial dan masyarakat.Keadilan dalam memberikan perlakuan, pengobatan kepada setiap pasien tanpa memandang unsur-unsur SARAContoh:

  • VeracityKejujuran = Berani berkata jujur (TRUTH TELLING)FidelityMenepati janji

    PrivaciConfidentialHonestyPrinsip turunan kaidah dasar bioetikKetulusan

  • Beneficiency (Berbuat baik)KriteriaMengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain).Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tidak hanya menguntungkan dokter.Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dari pada keburukanPaternalisme bertanggungjawab/berkasih sayangMenjamin kehidupan baik minimal manusiaPembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasienMeminimalisir akibat buruk Kewajiban menolong pasien gawat daruratMenghargai hak-hak pasien secara keseluruhanTidak menarik honorarium di luar kewajaranMaksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhanMengembangka kemampuan profesi secara terus menerusMemberikan obat dgn efektifitas tinggi namun murah (tidak polifarmasi) Menerapkan golden rule principle

  • Non-Malifisience(do to harm)KriteriaMenolong pasien emergensi , dengan gambaran - pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko kehilangan sesuatu yang penting (gawat) - dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut - tindakan kedokteran tadi terbukti efektif - manfaat bagi pasien > kerugian dokterMengobati pasien yang lukaTidak membunuh pasien ( euthanasia )Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasienTidak memandang pasien hanya sebagai objekMengobati secara proporsionalMencegah pasien dari bahayaMenghindari misrepresentasi dari pasienTidak membahayakan pasien karena kelalaianMemberikan semangat hidupMelindungi pasien dari seranganTidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

  • Autonomy(menghargai hak martabat manusia)KriteriaMenghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasienTidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)Berterus terangMenghargai privasiMenjaga rahasia pasienMenghargai rasionalitas pasienMelaksanakan informed consentMembiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiriTidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasienMencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga pasien sendiriSabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensiTidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasienMenjaga hubungan (kontrak)

  • Justice (Keadilan)KriteriaMemberlakukan sesuatu secara universalMengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukanMemberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang samaMenghargai hak sehat pasienMenghargai hak hukum pasienMenghargai hak orang lainMenjaga kelompok yang rentanTidak melakukan penyalahgunaanBijak dalam makro alokasiMemberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasienMeminta partisipasi pasien sesuai kemampuannyaKewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adilMengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompetenTidak member beban berat secara tidak merata tanpa alasan tepat/sahMenghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatanTidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb