kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam mirah mini dan pangeran kecil

28
Dunia di Mata Anak-Anak dalam Cerita Mirah Mini dan Terjemahan The Little Prince (Pangeran Kecil) NITA OKTAVIANI 180110110028

Upload: nitaaoktav

Post on 28-May-2015

354 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

analisis menggunakan sastra bandingan

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Dunia di Mata Anak-Anak dalam Cerita Mirah Mini dan Terjemahan The Little Prince (Pangeran Kecil)

NITA OKTAVIANI180110110028

Page 2: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Dunia di mata anak-anak dan dunia di mata orang dewasa pastilah

berbeda. Dunia anak-anak adalah alam kehidupan anak-anak (KBBI,

2008:347). Dunia yang penuh imajinasi tanpa batas juga penuh keajaiban.

Oleh karena itu terdapat buku yang dikhususkan untuk anak-anak. Buku anak

biasanya berisi tentang hal-hal di luar nalar orang dewasa, seperti hewan

dan tumbuhan yang dapat berperilaku seperti manusia, mahluk ajaib seperti

peri, jin, dan lain-lain.

Salah satu karya sastra anak dunia yang terkenal adalah dongeng-

dongeng karya Hans Christian Andersen (Princess Thumbelina, The Little

Mermaid, The Ugly Ducking), Antoine de Saint-Exupery (Le Petit Prince

atau The Little Prince) JK. Rowling (Harry Potter) Katherine Paterson

(Bridge to Terabithia) dan John Ronald Reyel Tolkien (The Hobbit dan The

Lord of the Rings).

Lain hal nya di Indonesia, karya sastra anak di Indonesia yang

terkenal diantaranya si Kancil, Timun Mas, Kura-kura dan Monyet, dan

tahun 2012 kemarin sastra anak Indonesia diramaikan kembali oleh hadirnya

buku anak baru yaitu Mirah Mini karya Nukila Amal dan Hanafi.

Page 3: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Menurut Huck dkk. (dalam Nutgiyantoro, 2010:7) buku anak, sastra anak

adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat cerita.

Hal ini bertujuan agar anak mudah memahami isi cerita apabila cerita

tersebut diambil dari kaca mata anak-anak.

Salah satu buku anak Indonesia yang menggunakan sudut pandang anak-

anak sebagai pusat cerita adalah Mirah Mini karya Nukila Amal dan

Hanafi. Buku ini bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Mirah

Mini yang dalam setiap harinya dipenuhi dengan keajaiban. Penulis buku

ini adalah Nukila Amal dan Hanafi sebagai illustrator. Akan tetapi,

tidak hanya cerita anak saja yang diambil dari sudut pandang anak-anak.

Ada satu cerita untuk orang dewasa yang diambil dari sudut pandang anak-

anak yaitu Le Petit Prince atau The Little Prince yang sudah

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Pangeran Kecil.

Page 4: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Pangeran Kecil karya Antoine de Saint-Exupery ini dipersembahkan untuk

orang dewasa yang pernah menjadi anak-anak. Akan tetapi cerita ini lebih

condong kepada pemikiran Pangeran Kecil yang seorang anak-anak.

Ternyata, tidak hanya buku anak-anak yang mengambil sudut pandang

anak-anak sebagai pusat cerita, ada juga buku yang di persembahkan untuk

orang dewasa yang diambil dari sudut pandang anak-anak. Dalam kajian ini

penulis lebih menekankan pada tokoh anak-anak dan bagaimana dunia di mata

anak-anak itu digambarkan oleh pengarang dewasa dalam ceritanya. Oleh

karena itu, penulis mengangkat penelitian yang berjudul Analisis

Perbandingan Penggambaran Dunia di Mata Anak-Anak Pada Tokoh Anak dalam

Mirah Mini karya Nukila Amal dengan Pangeran Kecil karya Antoine de

Saint-Exupery dengan memfokuskan kajian kepada teks cerita.

Page 5: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

1.Teman Imajinasi

a. Teman Imajinasi dalam Mirah Mini

Mirah Mini mempunyai teman imajinasi bernama Tapir. Menurut Mirah Mini,

Tapir begitu lucu dan pintar Seperti pada kutipan berikut: “Aku punya

teman tapir, namanya Tapir. Dia mirip salah satu gambar di buku ceritaku.

Tapir suka pakai celana putih. Tapir lucu dan pintar sama sekali.” (Amal,

2013:12).

Hal itu dikarenakan bacaan atau karya sastra yang sebelumnya di dengar

oleh Mirah Mini melelui buku cerita bergambar yang Mama Mirah Mini sering

bacakan setiap malam sebelum Mirah Mini tidur. Berikut kutipan yang

menunjukan kegiatan tersebut: “Aku punya seorang mama. Setiap malam,

mamaku sering bercerita sebelum aku tidur. Aku paling suka cerita hewan-

hewan pintar dan lucu. Mama memperlihatkan gambar mereka di buku.” (Amal,

2013:8). Kegiatan membaca ini adalah salah satu kegiatan rutin bagi Mirah

Mini.

Page 6: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Dari kegiatan tersebutlah muncul imajinasi Mirah Mini mengenai Tapir.

Menurut Nurgiyantoro, bagi anak usia dini yang belum dapat membaca dan

hanya dapat memahami sastra lewat orang lain, cara penyampaiannya masih

amat berpengaruh sebagaimana halnya orang dewasa mengapresiasi poetry

reading atau deklamasi (Nurgiyantoro, 2010:39).

Nurgiantoro yang berkata dengan membaca bacaan cerita sastra imajinasi

anak dibawa berpetualang ke berbagai penjuru dunia melewati batas waktu

dan tempat, tetapi tetap berada ditempat dibawa untuk mengikuti kisah

cerita yang dapat menarik seluruh kedirian anak. Lewat cerita itu anak

akan memperoleh pengalaman yang luar biasa (Vicarous experience) yang

setengahnya mustahil diperoleh dengan cara-cara selain membaca sastra

(Nurgiyantoro, 2010:39).

Page 7: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Akan tetapi, Tapir tidak menemani Mirah Mini setiap saat. Tapir hanya datang pada saat-saat tertentu. Hal tersebut menunjukan imajinasi Mirah Mini hanya ada ketika saat-saat tertentu. Berikut kutipan dalam cerita:

Tapir datang menemaniku kalau aku sedang sedih, bingung, atau bosan.

Kami lalu main sama-sama dan takjub sama-sama.Kalau tidak sedang menemaniku, Tapir pulang ke rumahnya di

hutan. (Amal, 2013:12-15)

b. Teman Imajinasi dalam Pangeran Kecil

Tokoh utama dalam cerita ini adalah tokoh Aku yang mempunyai teman

imajinasi bernama Pangeran Kecil. Tokoh Aku menceritakan tentang Pangeran

Kecil yang menemaninya di gurun selama beberapa hari. Alasan penulis

menyebutkan bahwa Pangeran Kecil adalah imajinasi si tokoh Aku karena pada

saat si tokoh Aku mulai bercerita mengenai Pangeran Kecil, tempat pertama

mereka bertemu adalah di Gurun Sahara, saat si tokoh Aku terdampar. Seperti

pada kutipan berikut:

Page 8: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

… ketika aku terpaksa mendarat di Gurun Sahara. Ada yangrusak dalam mesin pesawatku. Dan karena aku tak membawateknisi ataupun penumpang, kuberanikan diri untuk mengerjakanreparasi yang sulit seorang diri. Ini persoalan hidup dan mati.Air minum yang kupunyai nyaris tak cukup untuk seminggu.(Saint-Exupéry, 2003:14)

Gurun yang tempat si tokoh Aku terdampar dan bertemu dengan Pangeran Kecil

juga jauh dari peradaban manusia. Oleh karena itu menjadi suatu keanehan

apabila tiba-tiba ada seorang anak kecil yang datang menghampiri tokoh Aku

yang sedang terdampar. Seperi kutipan berikut

Pada malam pertama, aku tidur di pasir, seribu mil jauhnya dari semuatempat yang berpenghuni manusia. Aku lebih terisolasi daripada korbankapal karam yang terapung di rakit di tengah laut. Maka bayangkan kekagetanku ketika pada saat fajar dibangunkan oleh suara kecil lucu yang berkata, “Tolong… gambarkan biri-biri untukku!” … pelan-pelan kugosok mataku. Pelan-pelan aku memandang berkeliling.Dan kemudian aku melihat seorang anak kecil yang sangat luar biasa,yang berdiri mengawasiku dengan tatapan tajam. (Saint-Exupéry,2003:14)

Page 9: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Akan lain halnya apabila mereka bertemu di laut atau di hutan. Di gurun

biasanya orang mengalami fatamorgana. Fatamorgana yaitu hal yang bersifat

khayal dan tak mungkin dicapai (KBBI, 2008:389). Apalagi ketika orang kehausan

atau kelaparan, ditambah dengan keadaan gurun yang panas, akan lebih

memungkinkan jika seseorang itu berhalusinasi atau mengalami fatamorgana.

Seperti pada kutipan berikut ini:Sekarang aku terpesona menatap anak yang tiba-tiba muncul di

depanku,mataku terbelalak. Ingat, aku seribu mil jauhnya dari tempat

tinggalmanusia. Meskipun demikian anak kecil ini tidak tampak tersesat,ataupun hampir mati kelelahan, atau kelaparan, atau kehausan,

atauketakutan. Tak ada tanda-tanda yang menunjukan dia anak yangtersesat di tengah gurun,seribu mil jauhnya dari tempat yang

dihunimanusia. (Saint-Exupéry, 2003:16)

Pada gambar ilustrasi yang terdapat pada buku cerita, Pangeran Kecil

digambarkan lengkap dengan pakaian dan jubah yang bagus, juga memakai sepatu

boots dan mambawa pedang panjang yang dipegang oleh tangan kirinya. Rambutnya

berwarna kuning emas dan tampak sehat. Oleh karena itu penulis berpendapat

bahwa Pangeran Kecil adalah khayalan si tokoh Aku pada saat ia terdampar di

gurun dan hampir kehabisan air minum.

Page 10: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

c.Persamaan dan Perbedaan Teman Imajinasi dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Persamaannya terletak pada teman imajinasi. Kedua cerita ini sama-sama

memiliki teman imajinasi yang diceritakan dalam cerita. Mirah Mini dengan Tapirnya

dan tokoh Aku dengan Pangeran Kecil. Teman imajinasi mereka diceritakan dengan

cukup detail, apalagi pada Pangeran Kecil, si tokoh Aku bercerita banyak tentang

sosok Pangeran Kecil.

Perbedaannya terdapat pada tokoh yang menjadi pencerita teman imajinasi. Di

Mirah Mini yang menceritakan teman imajinasi adalah anak umur lima tahun,

sedangkan pada Pangeran Kecil adalah orang dewasa yang berprofesi sebagai pilot

pesawat. Hal itu berpengaruh juga kepada cara bercerita. Mirah Mini menceritakan

teman Tapirnya dengan sederhana, ia hanya bercerita tentang baju Tapir yang

berwarna hitam dan celana putih, rumah Tapir yang semakin kecil, teman Tapir yang

semakin sedikit, Tapir yang hanya bisa dilihat oleh orang dewasa, dan kesedihan

Tapir yang merasa tidak dianggap oleh orang dewasa

Page 11: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Lain halnya dengan si pilot yang bercerita panjang lebar tentang Pangeran

Kecil. Walaupun yang menceritakan adalah orang dewasa, ketika ia menceritakan

Pangeran Kecil, ia mengambil dari sudut pandang anak-anak. Ketika ia

menceritakan Pangeran Kecil dan Baobab, ketika Pangeran Kecil terisak karena

takut bunganya dimakan oleh biri-biri, Pangeran Kecil yang menyukai matahari

terbenam, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Lalu perbedaan lainnya terdapat pada sudut pandang yang digunakan. Dalam

Mirah Mini sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama, dan

Mirah Mini juga menjadi tokoh utama dari cerita Mirah Mini. Sedangkan Pangeran

Kecil diambil dari sudut pandang orang pertama yaitu dari tokoh Aku. Akan

tetapi tokoh utama dari Pangeran Kecil ini adalah Pangeran Kecil. Fokus cerita

pada Pangeran Kecil yaitu kepada tokoh Pangeran Kecil. Pengarang lebih banyak

menceritakan Pangeran Kecil dibandingkan dengan tokoh Aku.

Page 12: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

2. Lingkungan

a. Lingkungan dalam Mirah Mini

Lingkungan pada Mirah Mini ini difokuskan kepada lingkungan alam.

Lingkungan alam yaitu keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar yang memengaruhi

perkembangan dan tingkah laku orgaisme (KBBI, 2008:831).

Di dalam Mirah Mini awal mula tapir diceritakan oleh Mama. Mama sering

membacakan buku cerita, dan tapir adalah salah satu tokoh yang disukai Mirah

Mini pada salah satu cerita yang dibacakan oleh Mama. Menurut Mama Mirah

Mini, Tapir termasuk hewan langka karena jumlah mereka tidak banyak dan

pohon-pohon di hutan semakin banyak ditebang. Kata mama, tapir adalah hewan

langka. Jumlah mereka tidak banyak, sebab pohon-pohon di hutan semakin habis

ditebang.” (Amal, 2013:16).

Lalu Mirah Mini juga berkata bahwa jumlah Tapir terus berkurang.

Page 13: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Untuk menggambarkan populasi tapir yang berkurang, pada halaman 18

bukan banyaknya/jumlah tapir yang berkurang, akan tetapi gambar tapir

(berbentuk seperti lukisan dan wajah tapir ditengah-tengah, hanya wajah

sampai dada dan latar dengan kombinasi warna biru, abu dan cokelat)

yang mula-mula sudut atas kirinya menghilang sedikit, yang tersisa

gambar tapir yang awalnya mempunyai empat sudut kini hanya tiga sudut,

akan tetapi gambar wajah tapir masih jelas, tidak ada yang hilang. Lalu

di gambar ketiga, sudut atas kanan yang menghilang. Gambar keempat,

bagian kanan atas yang hilang semakin panjang ke bawah, akan tetapi

sudut kanan bawah masih terlihat sedikit jelas. Gambar kelima, bagian

sudut kiri bawah yang menghilang, akan tetapi gambar wajah tapir masih

jelas dan sebagian dari dada tapir menghilang. Dan gambar terakhir yang

tersisa hanya sudut kanan bawah dan wajah tapir, bagian dada tapir

menghilang.

Page 14: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Dan kata Mirah Mini rumah Tapir juga semakin kecil. Berikut kutipannya:

“Rumah Tapir semakin kecil, terus mengecil, dan mengecil…” (Amal, 2013:20).

Bukan lahan hutan yang semakin sempit, akan tetapi ada gambar rumah lengkap

dengan pintu dan jendela, dengan halaman dan satu pohon di depan rumah tersebut

yang mula-mula gambar pertama berukuran kurang lebih panjang 11,5 cm dan lebar

6,3 cm (pada buku). Lalu gambar kedua dipinggirnya berukuran panjang 8 cm dan

lebar 4,5 cm. Gambar ketiga berukuran panjang 5,7 cm dan lebar 3,2 cm. Gambar

keempat berukuran panjang 3 cm dan lebar 1,6 cm. Dan gambar terakhir berukuran

panjang 2 cm dan lebar 1 cm. gambar pada setiap bagian sama dan utuh. Hanya saja

ukuran gambar tersebut yang semakin kecil.

b. Lingkungan dalam Pangeran Kecil

Lingkungan pada Pangeran Kecil lebih merujuk kepada lingkungan hidup.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. (KBBI, 2008:831). Dalam kajian

ini penulis memfokuskan mahluk hidup yang dibahas dalam Pangeran Kecil ini

adalah tumbuhan dan hewan.

Page 15: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Tanah planet itu dipenuhi benih baobab. Jika kau terlambat menanganinya,tak akan bisa disingkirkan lagi. Dia mencengkram apa saja. Akarnya akan menerobos planet sampao tembus. Dan jika planet terlalu kecil, danBaobabnya terlalu banyak, mereka akhirnya akan membuat planet itu meledak.(Saint-Exupéry, 2003:28)

c. Persamaan dan Perbedaan Lingkungan dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Persamaan yang ada dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil adalah kepedulian

terhadap lingkungan.Perbedaan yang terdapat dalam bagian ini adalah

perbedaan pada sudut pandang akan tanaman dan hewan itu sendiri. Mirah Mini

begitu sedih ketika dia membayangkan harus berpisah dengan Tapir. Akan

tetapi lain halnya dengan Pangeran Kecil yang tidak begitu sedih berpisah

dengan teman rubahnya. Karena sebelumnya dia telah mempunyai ikatan dengan

bunga yang ia tinggalkan di planetnya. Pangeran Kecil begitu menyayangi

bunga itu sehingga ia tidak menganggap yang lainnya penting seperti

bunganya.

Page 16: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

3. Keajaiban

a. Keajaiban menurut Mirah Mini

Menurut Mirah Mini keajaiban di dunia ini banyak sekali, setiap hari

ajaib, bahkan dengan menengok ke kanan dan ke kiri sudah banyak sekali hal-

hal yang ajaib. Lain halnya dengan definisi ajaib di atas, ajaib menurut

Mirah Mini adalah hal-hal yang menurut kita sudah biasa, bukan sesuatu yang

ganjil, aneh, jarang ada, tidak seperti biasa, dan mengherankan.

Menurut Mirah Mini, sepuluh jari tangan dan dua belas angka yang ada

pada jam dinding itu ajaib. Karena kita bisa tahu jam berapa sekarang,

bahkan kita bisa mengetahui banyaknya benda disekitar kita, kita bisa

menghitung menggunakan jari, seperti pada kutipan berikut ini:Jariku ada sepuluh. Persis sepuluh, dan bisa dihitung. Ajaib sama sekali!Jam di dinding jarinya ada dua belas. Juga bisa dihitung, supaya tahu inijam berapa. ( Amal, 2013:24)Ada orang-orang dewasa, berjumlah kurang dari lima. Ini menurut hitunganjariku…. (Amal, 2013:36)

Page 17: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Selain tangan, hal ajaib selanjutnya adalah suara atau bunyi. Menurut

Mirah Mini ketika kita berbicara dan ada bunyi yang keluar dari mulut kita

adalah hal yang ajaib. Seperti pada kutipan berikut: “Aku bisa

mengeluarkan bunyi-bunyian dari mulutku dan orang lain mengerti. Betul

ajaib!” (Amal, 2013:26).

Lalu mata, menurut Mirah Mini mata adalah benda ajaib, karena bisa

melihat yang ajaib-ajaib. Berikut kutipannya: “Mataku sangat ajaib, bisa

melihat yang ajaib-ajaib.” (Amal, 2013:26).

Gigi palsu juga salah satu yang ajaib menurut Mirah Mini, karena gigi

tersebut bisa di lepas dan disimpan di dalam gelas. Berikut kutipannya:

“Oma punya gigi yang bisa dilepas-lepas dan ditaruh dalam gelas. Omaku

hebat, punya kekuatan super!” (Amal, 2013:26)

Menurut Mirah Mini pohon manga juga ajaib, karena awalnya dia dari satu

biji, lalu bisa tumbuh menjadi pohon. Begitu juga dengan buah manga yang

keren karena memmiliki rasa yang manis. Berikut kutipannya “Pohon manga

besar di halaman tumbuh dari satu biji kecil. Buah manga juga keren dan

manis.” (Amal, 2013:26).

Page 18: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Angin juga ajaib, karena bisa membuat baju Mirah Mini menari-nari di

tali jemuran. Berikut kutipannya: “Angin tak kelihatan bisa bikin bajuku

menari-nari di tali jemuran. Wah, ajaib! Aku sering ikut menari. Aku dan

baju merahku menari angin.” (Amal, 2013:28).

Lalu hal ajaib selanjutnya menurut Mirah Mini yaitu gerombolan merpati

di rumah tetangganya yang bukan seorang pesulap. Berikut kutipannya:” Ada

serobongan burung merpati di rumah sebelah, padahal pak tetangga bukan

tukang sulap!” (Amal, 2013:30).

Bulan yang mengikuti Mirah Mini sepanjang jalan juga ajaib. Seperti

kutipan berikut: “Bulan di luar jendela mobil, ikut sepanjang jalan pulang

dari restoran sampai rumah. Betul ajaib…” (Amal, 2013:31).

Lalu yang ajaib lainnya:Terlalu banyak sama sekali, aku sampai tertidur, padahal aku sana sekali belum selesai bercerita. Aku belum bercerita tentang awan,semut, manusia, sepeda… huruf-huruf, buku cerita, kaca pembesar,bayi, dan hewan, dan bayi hewan… langit dan hujan dan sawah dankota dan laut..” (Amal, 2013:32)Ajaib di mana-mana!Dunia penuh dengan yang ajaib-ajaib!Dunia negeri ajaib yang besar sekali!” (Amal, 2013:33)

Page 19: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

b. Keajaiban dalam Pangeran Kecil

Keajaiban dalam Pangeran Kecil adalah sesuatu yang benar-benar ganjil dan

tidak biasa. Walaupun dalam cerita Pangeran Kecil ini sosok dan kedatangan

Pangeran Kecil juga ganjil. Dia yang berasal dari bintang dan jaraknya

sangat jauh dengan bumi, dan dia tiba-tiba datang dan mendarat di Afrika

tanpa diketahui datang dengan menaiki atau melalui apa. Seperti kutipan

berikut:“Aku mendarat di planet mana?” tanya Pangeran Kecil.“Bumi. Di Afrika,” jawab si ular. (….)“Aku ingin tahu,” katanya, “apakah bintang-bintang bersinar begitusupaya suatu hari nanti semua orang bisa menemukan jalan pulang

kebintang miliknya? Lihatlah planetku. Planetku tepat di atas kita.Tetapi betapa jauhnya dia! (Saint-Exupéry, 2003:71)

c.Persamaan dan Perbedaan Keajaiban dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Tidak ada persamaan konsep keajaiban dalam kedua cerita ini. Dilihat dari

segi penceritaan dan latar tempat yang jauh berbeda. Lain halnya dalam

perbedaan kedua cerita ini. Dalam Mirah Mini konsep keajaiban yang

diceritakan adalah hal-hal yang biasa yang dapat dijelaskan dengan ilmiah.

Sedangkan dalam Pangeran Kecil adalah hal-hal yang ganjil dan tidak masuk

akal.

Page 20: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

4.Orang Dewasa

a.Pandangan Mirah Mini terhadap orang dewasa

Dalam Mirah Mini keajaibanmu dikisahkan terdapat orang dewasa yang

tidak bisa melihat teman imajinasi Tapir. Orang dewasa yang tidak bisa

melihat teman tapirnya. Menurut Mirah Mini, hanya orang dewasa yang

ajaiblah yang bisa melihat tapirnya, salah satu orang dewasa yang bisa

melihat teman Tapirnya adalah Mama. Wujud nyata dari tindakan Mama Mirah

Mini yang dapat melihat teman tapir adalah setiap sore menyediakan dua

gelas susu stroberi dan dua piring kue sedap untuk Mirah Mini dan Tapir.

Berikut kutipannya:

“Mama tahu aku sayang Tapir temanku. Di sore hari mama seringmenyediakan dua gelas susu stroberi di meja untuk kami. Juga dua piring kue sedap.” (Amal, 2013:35)“Kupikir mamaku ajaib, tidak seperti orang dewasa lain. Mereka tidak bisa melihat Tapir temanku. Tidak bisa banget”.(Amal,

2013:35)

Page 21: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Ada orang-orang dewasa, berjumlah kurang dari lima. Ini menuruthitungan jariku. Orang-orang dewasa ini pernah bilang, Tapir temanku tidak benar-benar ada. Kalau sudah begitu, aku merasa sebal dan sedih,lalu aku pulang menangis. Sepanjang jalan kupegang erat-erat tangan Tapirku. Aku tahu, diam-diam dia juga sedih, lalu aku pulang menangis. Sepanjang jalan kupegang erat-erat tangan Tapirku. Aku ahu, diam-diam dia juga sedih, dianggap tidak ada.” (Amal, 2013:36)

Orang dewasa yang menganggap teman Tapir Mirah Mini tidak benar-benar ada membuat

Mirah Mini mempertanyakan hal itu kepada Mamanya. “Kenapa orang dewasa begitu?” Aku tanya mama.“Begitu bagaimana?” Mama balik bertanya.“Kenapa orang dewasa tidak lihat yang ajaib-ajaib?”(Amal, 2013: 38)

Ketika Mirah Mini bertanya kepada mama tentang mengapa orang dewasa yang

tidak bisa melihat hal-hal yang ajaib, jawaban inilah yang didapat oleh mirah-

mini:“hmm… Mungkin mereka punya banyak urusan lain yang lebih penting. Jadi lupa meliht yang ajaib di sekitar.”“Kenapa lupa?”“Mungkin karena sudah sering lihat. Yang ajaib, yang luar biasa, lalu tampak biasa saja.” (Amal, 2013:38)

Page 22: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Mirah Mini menjadi takut kehilangan kesenangannya bersama teman Tapir atau

teman imajinasinya. Ketakutan itu dikarenakan Mirah Mini takut tidak bisa lagi

melihat teman imajanisasinya yang perlahan akan tergantikan dengan hal-hal

yang lebih real seiring dengan bertambah dewasanya Mirah Mini. Karena mindset

Mirah Mini bahwa ketidakmampuan melihat hal-hal ajaib itu dikarenakan

tumbuhnya seseorang menjadi dewasa.. Ketika sesuatu yang tak nampak akan

tetapi membuatnya senang tak lagi dia dapatkan dan digantikan dengan sesuatu

yang jelas bentuknya tetapi tidak memberikan kesan apa-apa.

Menurut Mirah Mirah menjadi orang dewasa itu tidak menyenangkan karena

tidak bisa melihat sesuatu yang ajaib. Orang dewasa yang terlalu sering

melihat hal-hal ajaib membuat mereka menjadi tidak bisa melihat lebih banyak

hal-hal ajaib lainnya. Hal-hal ajaib tersebut bisa mereka dapatkan di sekitar

mereka, Menurut Mirah Mini orang dewasa tidak perlu pergi jauh-jauh, mencari

sesuatu yang ajaib. Karena pada dasarnya hal-hal yang mengandung keajaiban

terdapat di sekeliling mereka, sesuatu yang justru taat hukum alam.

Page 23: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

a. Pandangan Pangeran Kecil Terhadap Orang Dewasa

Awalnya ini bermula ketika Pangeran Kecil pergi dengan tujuan untuk

mencari pekerjaan dan mendidik diri. Lalu ia pergi ke asteroid dekat

planetnya. Mula-mula ia pergi ke asteroid 325. Planet ini dihuni oleh

seorang raja yang tamak, yang menganggap semua yang datang ke planetnya

adalah rakyat. Selain itu ia juga beranggapan kalau ia dapat memerintah

segalanya termasuk bintang dan dapat menghakimi seekor tikus. Hal itu

membuat Pangeran Kecil aneh kepada orang dewasa seperti kutipan berikut:

“Orang dewasa benar-benar aneh,” (Saint-Exupéry, 2003:49). Selanjutnya

adalah asteroid 326. Planet ini dihuni oleh orang yang sangat angkuh. Dia

begitu senang apabila mendapatkan pujian dan dipuji orang dan orang angkuh

hanya mendengar pujian (Saint-Exupéry, 2003:51).

Lalu ia pun pergi ke asteroid 327. Planet ini dihuni oleh seorang peminum

yang rakus, ia terus menerus minum untuk menutupi rasa malunya karena

meminum minuman beralkohol (Saint-Exupéry, 2003:52-53).

Page 24: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Asteroid selanjutnya adalah asteroid 328. Planet ini dihuni oleh seorang

pengusaha yang terus-menerus bekerja mengumpulkan angka-angka. Dan ia berkali-

kali menegaskan kepada Pangeran Kecil kalau dia adalah seorang yang serius.

Yang dilakukan orang di planet 328 itu ridak jauh berbeda dengan orang-orang

dewasa yang gila kerja. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana memperkaya diri

sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

Selanjutnya ada asteroid 329 yang dihuni oleh seorang penyulut lampu dan

lapu jalanan. Dan penyulut lampu akan menyulut lampunya setiap satu menit.

Penyulut lampu hanya mengikuti perintah orang yang memerintahnya. Pangeran

Kecil hanya merasa iba akan penyulut lampu yang ia temui.

Selanjutnya adalah asteroid 329 yang dihuni oleh seorang geografer.

Seseorang yang terpelajar dan tahu di mana letak semua laut, sungai, kota,

gunung, dan gurun (Saint-Exupéry, 2003:63). Pekerjaannya hanya menanyakan

pendatang tentang bagaimana keadaan geografis di planet pendatang tersebut.

Akan tetapi si geografer tidak pernah pergi ke manapun. Dia hanya dia di

planet itu dan menuliskan semuanya tanpa tahu kebenarannya. Akan tetapi dia

tidak akan mempercayai seorang pemabuk, karena pemabuk akan melihat segalanya

menjadi dobel.

Page 25: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

c. Persamaan dan Perbedaan Pandangan Terhadap Orang Dewasa dalam Mirah Mini

dan Pangeran Kecil

Persamaannya adalah sama-sama terdapat sindiran atau kritikan kepada orang

dewasa. Banyak hal yang tidak dimengerti anak-anak terhadap orang dewasa.

Dalam kedua cerita ini sama-sama menceritakan satu orang yang masih mempunyai

sifat kanak-kanak seperti tokoh Mama pada Mirah Mini dan tokoh Aku pada

Pangeran Kecil.

Peredaannya terdapat pada pengungkapan sindiran kepada orang dewasa. Mirah

Mini lebih sederhana dan langsung mengacu kepada orang dewasa di bumi,

sedangkan pada Pangeran Kecil melibatkan unsur konotasi yang terdapat pada

asteroid-asteroid dalam cerita.

Page 26: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

Kesimpulan

Ternyata buku anak-anak yang mengambil sudut pandang anak-anak sebagai

pusat cerita, akan tetapi ada buku untuk orang dewasa yang mengambil sudut

pandang anak-anak sebgai pusat cerita. Kedua buku tersebut adalah Mirah

Mini karya Nukila Amal dan Pangeran Kecil karya Antine de Saint Exupery.

Kedua buku ini memiliki persamaan sub-tema diantaranya ada teman

imajinasi, membahas mengenai lingkungan, konsep keajaiban dan pandangan

tokoh terhadap orang dewasa. Selain itu juga terdapat sindiran-sindiran

terhadap orang dewasa. Buku ini juga sama-sama dilengkapi dengan gambar

ilustrasi.

Perbedaan dalam kedua cerita ini yang paling terlihat adalah dalam gaya

bercerita,

Page 27: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pendidikan Nasional.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta.Gramedia.

2. Nurgiyantoro, Burhan.2010.Sastra Anak.Yogyakarta.Gadjah Mada University

Press.

 

 

Page 28: Kajian sastra bandingan: dunia di mata anak-anak dalam Mirah Mini dan Pangeran Kecil