kanker kulit.ppt
TRANSCRIPT
KANKER KULITKANKER KULIT
Sub Bagian Bedah Tumor, Bagian Ilmu Sub Bagian Bedah Tumor, Bagian Ilmu BedahBedah
Fakultas Kedokteran Universitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Hasanuddin
MakassarMakassar20052005
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling
luar yang terdiri dari 2 lapisan yaitu :
Epidermis dan Dermis.
Kanker Kulit :
- Non Melanoma
- Melanoma
INSIDENSINSIDENS Kanker Kulit
- Non Melanoma ( > 90% )
Basal Cell Carcinoma ( BCC ) = 70%
Squamous Cell Carcinoma ( SCC ) = 20%
Sebaceous Carcinoma sangat jarang = 0,2 –
4,6%
Carcinoma Apocrine, Carcinoma Eccrine <<<
- Melanoma ( 3% )
INSIDENS Kanker yang sering dijumpai di
Indonesia
Peringkat ke 4
BCC dan SCC paling sering pada
orang kulit putih
Laki-laki : Wanita = 3 : 1
Paling tinggi di daerah khatulistiwa
INSIDENS
Tempat predileksi :
- Bagian tubuh yang sering kena sinar
matahari
- Punggung tangan, muka terutama
hidung
- SCC 80% di Kepala-leher dan tangan
10%
ETIOLOGI Sinar matahari
Faktor Genetik
Atrophic Skin Lesions
Bahan Kimia
Pemaparan radiasi
Immunosuppresan dan
Papiloma Virus.
FAKTOR PREDISPOSISI KANKER KULIT Atrophic Skin Lesions
Bowen’s Disease
Actinic Keratosis dan
Arsenical Keratosis
Klasifikasi Tumor Kulit menurut WHO1. Basal Cell Carcinoma
a. Superficial Multicentric Typeb. Morphea Typec. Fibroepithelial
2. Squamous Cell Carcinomaa. Adenoid Squamous Cell Carcinomab. Spindle Cell Type
3. Metatypical
4. Sweat gland Tumors and Related Lesions
5. Sebaceous Gland Tumors
6. Tumors of Hair Follicle
7. Paget’s Disease
8. Undifferentiated Carcinoma
9. Cysts
10. Tumor-like lesions
11. Unclassified
Basal Cell Carcinoma
95% terjadi pada penderita umur > 40 tahun
Terjadi pada daerah kulit yang berambut dan
paling sering pada kulit yang terpapar sinar
matahari
85% terletak di daerah kepala dan leher
Kebanyakan BCC mempunyai gambaran
histopatologis yang berdifferensiasi baik
Basal Cell Carcinoma Ada 5 bentuk BCC yang umum
ditemukan yaitu :- Noduloulcerative BCC- Pigmented BCC- Sclerosing atau Morphea form
BCC- Superficial BCC- Fibroepithelial BCC
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
Pinkus ( 1953 ) :
BCC berasal dari pluripotential cells
di epitel
BCC terdiri dari sel-sel basal bentuk
palisade yang seragam dengan bentuk
inti memanjang dan sitoplasmanya
sangat sedikit
Squamous Cell Carcinoma
Berasal dari Basal Keratinocyte kulit Bisa ditemukan ulkus sentral dan
krusta Makin baik differensiasinya makin
jarang invasi dan prognosisnya lebih baik
Bisa metastasis ke kelenjar limfe regional dan metastasis jauh
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
Ciri khas SCC adalah tampak adanya
jaringan sel epidermal yang tidak
teratur dan mela-kukan invasi ke
dalam dermis dalam berbagai derajat
adanya anyaman yang terbentuk dari
sel keratinosit yang atipik yang
menembus dermoepidermal junction
masuk ke dalam dermis
Melanoma Malignum
Merupakan jenis keganasan yang paling sulit
diramalkan
Sifat biologik dan cara penyebarannya yang
tidak dapat diramalkan sebelumnya
The Most Unpredictable Cancer.
> 90% Melanoma di tungkai bawah ditemukan
pada wanita
Melanoma di badan terutama di punggung dite-
mukan pada laki-laki
Diagnosis Melanoma
A = Asimetris B = Border C = Color D = Diameter
Melanoma Malignum
Ada 4 pola pertumbuhan Melanoma Malignum
yaitu
· Superficial Spreading Melanoma ( SSM ) :
70%
· Nodular Melanoma ( NM ) : 15 – 30%
· Lentigo Maligna Melanoma ( LMM ) : 4 – 10%
· Acral Lentiginous Melanoma ( ALM ) : 2 - 8%
Melanoma Maligna
DIAGNOSIS KANKER KULITDIAGNOSIS KANKER KULIT
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Biopsi :
- Shave Biopsy
- Punch Biopsy
- Incisional Biopsy
- Excision Biopsy
- FNA Melanoma ( kontra indikasi )
Pemeriksaan histopatologis
Micro Staging Melanoma Malignum Breslow Micro Staging Clark Micro Staging
Melanoma Staging System AJCC - UICC
Stage Criteria
I pT1 < 0,75 mm dan atau Clark II, No Mo
pT2 0,76 – 1,50 mm dan atau Clark III, NoMo
II pT3 1,51 – 4,00 mm dan atau Clark IV, NoMo
pT4 < 4 mm dan atau Clark V dan atau satelite
2 cm dari tumor primer, NoMo
III Kel.Limfe regional dan atau in transit
metastasis,
any pT, N1 ( <3 cm) atau N2 ( >3 cm ), Mo
IV Metastasis sistemik, any pT, any N , M1
PENATALAKSAAN Terapi Operatif
Terapi Non Operatif
Terapi Operatif :– Excisional Surgical Tehniques
Excisions with predetermined Margins
Mohs Micrographic Surgery
– Destructive Surgical Techniques Curettage and Cautery /
Electrodesiccation Cryosurgery
Terapi Non Operatif– Radioterapi– Terapi Topikal– Intralesional Interferon Therapy– Photodynamic Therapy– Kemoterapi Sistemik
Terapi untuk Non MelanomaTerapi untuk Non Melanoma
- Eksisi- Eksisi
- - Moh’s SurgeryMoh’s Surgery
- Cryosurgery- Cryosurgery
- Kuretase- Kuretase
- Electrodesiccation- Electrodesiccation
- Radioterapi dan kemoterapi- Radioterapi dan kemoterapi
Terapi Melanoma
Untuk eksisi Melanoma rekomendasi yang
dianjurkan adalah - untuk Melanoma In situ jarak tepi eksisi
adalah 0,5 – 1 cm- untuk Melanoma tipis ( < 1 mm )
tepi eksisi adalah 1 cm- untuk Melanoma sedang ( 1 – 4 mm )
tepi eksisi adalah 2 cm - untuk Melanoma yang tebal ( > 4 mm )
tepi eksisinya adalah 3 cm dari tumor
PROGNOSIS KANKER KULIT
A. Non Melanoma
- Rekurensi BCC pasca eksisi adalah 0 – 25%
- Rekurensi tergantung pada :
jenis kelamin, lokasi tumor dan jenis tumor
- BCC jenis Sclerosing atau Morpheaform dan
Infiltrating Nodul lebih sering terjadi rekurensi
- BCC pada telinga , perinasal dan periorbital
lebih cenderung terjadi rekurensi
B. Melanoma Malignum
- The Most Unpredictable Cancer
- Ketebalan tumor dan ulserasi
merupakan
suatu faktor prognostik yang paling
penting
Stadium I + N (-) Stadium I + N (-) 5 YSR : 95% 5 YSR : 95%
Stadium II : 50 – 70%Stadium II : 50 – 70%
Stadium III : 20 – 50% Stadium III : 20 – 50%
Stadium IV : hanya 0 – 5% sajaStadium IV : hanya 0 – 5% saja
PROGNOSIS
Umumnya rekurensi pada Melanoma terjadi 2 – 3 tahun pertama setelah dilakukan terapi
SELAMAT BELAJAR