kapita selekta (kebudayaan dan politik)

52
Pertemua ke-3 Pertemua ke-3 KAPITA SELEKTA KAPITA SELEKTA ANTROPOLOGI ANTROPOLOGI “Kebudayaan dan Politik” “Kebudayaan dan Politik” Oleh: Fadly Husain http://fadlyunnes.wordpress.com

Upload: guest038b46

Post on 06-Jul-2015

1.306 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Pertemua ke-3Pertemua ke-3KAPITA SELEKTA KAPITA SELEKTA ANTROPOLOGIANTROPOLOGI“Kebudayaan dan Politik”“Kebudayaan dan Politik”Oleh:Fadly Husainhttp://fadlyunnes.wordpress.com

Page 2: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Materi:Materi:

Konsep Kebudayaan dan beberapa pendekatan kebudayaan

Sejarah Antropologi Politik Pokok kajian Antropologi Politik◦ Evolusi terjadinya organisasi kenegaraan◦ Organisasi perang◦ Organisasi Kepemimpinan,Pemerintahan &

kekuasaan

Page 3: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Sejarah Antropologi PolitikSejarah Antropologi Politik

Berkembang pasca tahun 1940-an Ditandai dgn terbitnya buku M.Fortes &

EE.Evan-Pritchart yg berjudul “African Political Systems”.

Dlm buku tsb: “organisasi politik adlh organisasi yg melaksanakan aktivitas sosial yg menyangkut penjagaan keteraturan, stabilitas masy dlm suatu wilayah tertentu,dgn penggunaan kekuasaan,kalau perlu kekerasan, secara absah”

Page 4: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Evolusi terjadinya Organisasi Evolusi terjadinya Organisasi Kenegaraan (Evolusi Multilineal)Kenegaraan (Evolusi Multilineal)

H. Lowie: Suatu negara selalu merupakan suatu masyarakat besar yg menggabungkan berbagai masy kecil menjadi satu, biasanya dgn kekerasan (penaklukan) & kemampuan berorganisasi yg tinggi

Page 5: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

NH. FriedNH. Fried

Tingkat2 evolusi yg melatarbelakangi terjadinya organisasi kenegaraan◦ Mula2 manusia hidup dlm masyarakat kecil yg

didasarkan atas hubungan merata (egaliter)◦ Masyarakat bertingkat (rank societies): akibat

dr pembagian kerja ats dasar organisasi kekerabatan◦ Masyarakat berlapis (stratified societies) yg tdk

lg diatur oleh sist kekerbatan namun menciptakan sistem2 organisasi yg lain.

Page 6: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Dari Masyarakat berlapis (stratified societies) inilah kemuadia muncul masy berorganisasi besar dgn melalui 2 tahap yaitu masy pristine states & masy secondary state.

Pristine state: berevolusi dari masy berlapis dgn dorongan dari dalam.

Jg terdapat negara yg terjadi karena proses difusi.

Page 7: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

R. CohenR. Cohen

Mula2 masy terdiri dari klp2 berburu kecil yg berbeda2, tergantung pd lingkungan ekologinya (topografi,iklim,flora,fauna). Keluarga ini (12-15 individu), kekuasaan tergantung pada kesenioran & wibawa.

Karena berkembang karena gejala eksogami & gejala persaingan untuk menguasai wilayah2 berburu.

Page 8: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Karena gejala2 itu maka seorang pemimpin dituntut untuk dapat:◦ Memiliki kemampuan berburu◦ Mengembangkan teknologi baru◦ Mengatur tempat perkemahan◦ Memecakhan konflik/ perselisihan antar warga◦ Mengobati warganya◦ Menjauhkan warganya dr roh2 jahat◦ Kemampuan berdiplomasi

Karena semakin banyaknya tututan terhadap pimpinan maka muncullah pembagian kerja.

Pemimpin hanya mengkordinir segala aktivitas

Page 9: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Evolusi masy berburu yg berpindah2 ke masyarakat desa yg menetap karena ditemukannya kepandaian bercocok tanam.

Mengakibatkan masalah pemilikan & pengelolaan sumber2 produksi makanan (tanah,ternak) sehingga

Keluarga & kerabat merupakan ksatuan politik tang sangat penting

Page 10: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Akibatnya:Akibatnya:

Terjadi perluasan kekuasaan dr kommuniti2 itu dengan cara kekerasa & perang.

Dengan perluasan kekuasaan maka terjadi perluasan perdagangan, tekanan penduduk sehingga terdorong untuk meduduki daerah lain karena tekanan kebutuhan ekonomi.

Page 11: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Organisasi PerangOrganisasi Perang Ternyata perang adalah sebagai suatu

pranata kebudayaan ummat manusia.

Karena sejak dahulu, komunitas2, negara, kerajaan2 menjadi besar dan jaya etelah mengalami perang

Walaupun saat ini perang terus dilakukan untuk mempertahankan kejayaan & stabilitas kesejahteraan dari sebuah negara tertentu.

Page 12: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

F. OtterbeinF. Otterbein

Ia mengatakan terdapat pranata perang dalam dalam kebudayaan ummat manusia.

Menurutnya perang adalah “perkelahian bersentaja antar satuan politik yg menduduki wilayah tertentu”

Ia jg membedakan war (perang) & feud (perkelahian pembalasan dendam darah)

Feud selalu ada hubungannya dengan satuan2 kekerabatan

Page 13: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Sebab & Akibat Perang (Otterbein)Sebab & Akibat Perang (Otterbein)

Sebab dari Perang Akibat Perang Rasa Agresi sebagai naluri Rasa Agresi untuk

melepaskan Frustasi Pengaruh difusi Ekologi Tujuan yg hanya dipakai

untuk kekerasan Struktur kebutuhan

patrilokal Kesiapsiagaan Militer Evolusi Sosial

Perubahan Organisasi Sosial

Adaptasi Ekologi

Asal mula organisasi negara

Page 14: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Rasa Agresi karena NaluriRasa Agresi karena Naluri

McDougall & Freud : Rasa agresi merupakan satu aspek dari naluri manusia.

Lorenz : perang adalah unsur universal dalam masyarakat ummat manusia.

Page 15: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Rasa Agresi karena FrustasiRasa Agresi karena Frustasi

Orang bisa bersikap kejam dan sangat agresif, karena sebuah komuniti bertempat tinnggal dalam desa2 yg pada, kekurangan tanah, kekurangan sumber2 mata pencaharian (akses ats sumber daya alam kurang) sehingga frustasi dan menyerang komunitas lain.

Contoh pd masy Suku bangsa Indian. J. Dollard (Steward & Faron)

Page 16: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Perang sebagai pengaruh DifusiPerang sebagai pengaruh Difusi

M. Mead, J. Schneider, VG. Childe : perang yang terjadi sebagai pengaruh dari penyebaran (difusi).

Perang ada hari ini karena perang dari sejak jaman lalu sudah ada.

Perang yang pertama kali ditemukan adalah pada Zaman Neolitik dieropa Tengah kemudian didifusikan ke Asia.

Page 17: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Perang & EkologiPerang & Ekologi A.P. Vayda : ada kaitan ekologi antara manusia

dengan lingkungan alamnya sehingga terjadi perang.

Sistem perladangan orang Dayak Iban & orang Maori yg lebih suka membuka ladang di hutan sekunder (hutan rimba yg 10-12 tahun sebelumnya pernah dibuka) lebih mudah dilaksanakan dari sistem teknologi & tenaga kerja.

Perang terjadi bila ada kelompok lain yang akan membukanya maka biasanya terjadi konflik & perang

Page 18: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Tujuan yg hanya dapat dicapai dgn Tujuan yg hanya dapat dicapai dgn kekerasan atau perangkekerasan atau perang

EE. Evan-Pritchard : Suku Azande di Afrika berperang demi mendapatkan wanita, harta dan budak dan kebutuhan pria2nya untuk mendapatkan gengsi dan kepahlawanan.

Page 19: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Struktur kebutuhan satuan Struktur kebutuhan satuan patrilokalpatrilokal Theodore van Velzen & van Wetering :

mengadakan penelitian atas hubungan adat menetap pasca nikah (virilokal) kecenderungan bertambah banyaknya pria dlm klmpk tersebut. Untuk mejaga rasa solidaritas jika ada yg menggangu satuan Patrilokalnya maka dengan cepat memutuskan reaksi agresif keras dan perang.

Page 20: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kesiapan MiliterKesiapan Militer

Semakin kuat sistem persenjataan sebuah negara maka perdamaian akan semakin jauh.

Namun ada pendapat yg sebaliknya: semakin kuat sistem persenjataan sebuah negara maka negara2 lain akan berhati2 menyerangnya, sehingga kemungkinan perang akan berkurang (theory og detterence). Otterbein

Page 21: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Perang & Evolusi KebudayaanPerang & Evolusi Kebudayaan

Malinowski: Perang terjadi pada tingkat evolusi dimana kebudayaan manusia mencapai suatu kompleksitas tertentu.

Enam tipe pertengkaran bersenjata:◦ Pertengkaran antar kelompok intern dlm

suatu masyarakat◦ Perkelahian bersenjata sbg adat untuk

memecahkan atau mengakhiri peselisihan◦ Perang persenjata sebagai permainan olah raga

Page 22: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

◦ Peperangan sbg ekspresi politik dalam pertumbungan nasionalisme◦ Expedisi militer yg khusus menjarah harta atau

menangkap budak & wanita◦ Perang sebagai alat kebijaksanaan nasional.

Tipe 1, 2, 3 berasal dari zaman yang lebih tua dari tipe 4, 5 dan 6

Page 23: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Tingkat2 Perang menurut Q.WrightTingkat2 Perang menurut Q.Wright

Makin luas dan makin kuatnya suatu masyarakat, makin berbah pola berperangnya.

Yaitu Perang defensif ke- Perang yg bersifat sosial (untuk gengsi &

kepahlawanan) ke- Perang yang berdasarkan ekonomi, ke- Perang Perang berdasarkan politik (yang

intinya untuk memusatkan kekuasaan).

Page 24: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Perubahan Organisasi Sosial Akibat Perubahan Organisasi Sosial Akibat PerangPerang

Memperkuat solidaritas & kekompakan sosial

Menambah stratifikasi sosialMenyebabkan disorganisasi sosial

Page 25: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Memperkuat solidaritas & kekompakan Memperkuat solidaritas & kekompakan sosialsosial

D.Eyde : Orang Asmat di Irian yg dahulu merupakan perkampungan kecil yg tersebar kemudian mengelompok menjadi satu sehingga desa menjadi lebih besar dan mudah diorganisir dan lebih kuat menghadapi musuh.

Page 26: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Menambah stratifikasi sosialMenambah stratifikasi sosial

Menambah stratifikasi sosial karena golongan militer juga menjadi golongan yg lebih kuat dan lebih tinggi dalam masyarakat.

Raja biasanya mengangkat golongan rakyat kecil jika terjadi perang untuk mendukungnya.

Page 27: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Menyebabkan disorganisasi sosialMenyebabkan disorganisasi sosial

Disorganisasi sosial & kekacauan akan nampak jika terjadi perang (A. Tonynbee).

Margaret Mead mengatakan perang tidak akan menunjukkan diorganisasi sosial pada masyarakat yg kecil namun ia nampak pada masyarakat yang lebih besar antara peradaban-peradapan besar abad-20

Page 28: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Adaptasi ekologi baru akibat perang Adaptasi ekologi baru akibat perang

A.P Vayda mengatakan:◦ Persediaan sumber2 mata pencaharian hidup

berkurang krn kenaikan jumlah penduduk, tingkah laku bersaing antar warga makin intensif◦ Jika pada tahap tertentu ketegangan ini

berubah menjadi perang antar kelompok lain.◦ Perang mempunyai akibat yg baik pada tanah

karena dgn adanya perang tanah mempunyai kesempatan menjadi subur kembali.◦ Menaikkan kapasitasnya sebagai sumber mata

pencaharian hidup bg lebih banyak orang.

Page 29: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Terjadinya Organisasi Kenegaraan Terjadinya Organisasi Kenegaraan Akibat Adanya perangAkibat Adanya perang

F.Gearing : Suku Indian mula2 hidup terpencar kemudian bersatu dibawah satu dewan pimpinan karena adanya ancaman kulit putih & suku2 indian lainnya.

H. Rosenfield : permusuhan antarkelompok kekerabatan atau klen orang arab dahulu menyebabkan beberapa klen bergabung untuk menghadapi klen lain dan inilah cikal bakal lahirnya negara Islam Arab.

Page 30: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Antro Pol & Fungsionalisme Antro Pol & Fungsionalisme StrukturalStruktural Durkheim & Radcliffe Brown Pusat perhatiannya adalah studi sinkronis

tentang struktur politik& klasifikasi taksonomi sistem2 politik atas dasar berbagai hub sosial.

Tujuan studi ini adalah mencatat satuan2 struktural yg menjalankan fungsi politik & hubungan timbal balik dgn satuan2 sosial lainnya.

Page 31: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

AM. Hocart : “Organisasi kenegaraan muncul di beberapa tempat di dunia yg dikembangkan oleh golongan pendeta terutama mereka yg bertugas melakukan upacara religi untuk mejaga keselamatan komuniti

K.Wittfogel: Menghubungkan proses terjadinya negara dengan golongan yg mengelola sistem irigasi besar.

Page 32: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Fried :masy berorganisasi negaraFried :masy berorganisasi negara

Suatu masyarakat di mana kekuasaan untuk mengawasi hub antarwarganya diatur oleh pranata2 yg mengatasi sistem kekerabatan & komuniti kecil.

Hub antar warga: menyangkut keperluan manusia yg bersifat dasar, material,spiritual & psikologis.

Pranata2: organissasi kekuasaan,sistem hukum,birokrasi,pemerintahan dan angkatan bersenjata=(yg membedakan dgn masy egaliter, bertingkat & berlapis

Page 33: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Organisasi Kepemimpinan, Organisasi Kepemimpinan, Pemerintahan & KekuasaanPemerintahan & Kekuasaan

Page 34: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kekuasaan Pemimpin tradisional dlm masyarakat Kekuasaan Pemimpin tradisional dlm masyarakat sedangsedang

Komponen2 Kekuasaan Syarat2 seorang menjadi pemimpin “kelompok sedang”

Kekuasaan dlm arti Luas

Kewibawaan/ autority

Keabsahan/Legitimacy

Karisma

Kekuasaan dl artikhusus

•Kepandaian berburu,berkebun,bertani•Keterampilan berpidato•Kemahiran berdiplomasi•Memiliki sifat2 yg sesuai dgn keyakinan sebagian besar warga masy

•Mampu melaksanakan upacara intensifikasi

Memiliki kekuatan sakti

•Mampu mengerahkan kekuatan fisik & mengorganisir orang banyak atas dasar suatu sistem sanksi

Page 35: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kekuasaan Pemimpin tradisionalKekuasaan Pemimpin tradisional

Komponen2 Kekuasaan Syarat2 seorang menjadi pemimpin “tradisional”

Kekuasaan dlm arti Luas

Kharisma

Keabsahan/Legitimacy

Kewibawaan/Autority

Kekuasaan dl artikhusus

•Memiliki kekuatan sakti•Mempunyai keturunan sah•Mampu melaksanakan upacara2 intensifikasi•Memiliki pusaka2 keramat yg melambangkan wewenang kerajaan

Memiliki sifat2 yg sesuai dgn cita2 & keyakinan sebagian besar warga masyarakat

•Mampu mengerahkan kekuatan fisik & mengorganisir orang banyak atas dasar suatu sistem sanksi

Memiliki wahyu tuhan & dewa2

Page 36: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kekuasaan Pemimpin negara masa kiniKekuasaan Pemimpin negara masa kini

Komponen2 Kekuasaan Syarat2 seorang menjadi pemimpin “negara masa kini”

Kekuasaan dlm arti Luas

Kewibawaan/ autority

Keabsahan/Legitimacy

Karisma

Kekuasaan dl artikhusus

•Popularitas•Memiliki kapasitas rasional untuk memecahkan maslah sosial ekonomi dan politik , Kecendikiawanan•Memiliki sifat2 yg sesuai yg sesuai dgn cita2 & keyakinan sebagian besar warga masy.

•Memiliki legitimasi melalui prosesdur adat atau hukum yg berlaku dalam dlm masyarakat yg bersangkutan

•Memiliki lambang kepemimpinan•Memiliki ciri2 rohaniah yg disegani

•Mampu mengerahkan kekuatan fisik & mengorganisir orang banyak atas dasar suatu sistem sanksi

Page 37: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Fokus kajian antropologi politik Fokus kajian antropologi politik selanjutnyaselanjutnya

Page 38: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Fokus kajian Antro PolFokus kajian Antro Pol Peristiwa2 politik (bgm hukum,birokrasi

birokrasi & partai2 politik berpengaruh pada masyarakat tribal).

Menyelediki peran para “perantara politik” yg menjembatani jurang antara duni luar & masyarakat tribal.(Contoh Kiai, Geertz (Turmudi)

Proses politikProses politik Lebih menfokuskan proses2 politik yg terjadi

daripada lembaga2 politik. Proses politik meimbulkan peranan2

baru,klp2 baru,pertentangan2 baru dan integrasi baru

Page 39: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Pendekatan ProsesualPendekatan Prosesual

Leach: bahwa semua perubahan sosial & kebudayaan bersumber dari orang2 yg berusaha mencari kekuasaan.

Kekuasaan menurut Harold Lasswell : mendapatkan apa bgm caranya..

Antropol : membahas kekuasaan dalam konteks sosial budaya

Page 40: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Penekanan dalam pendekatan prosesual ini adalah ke arah Orientasi Konflik

Proses politik adalah kegiatan individu yg mengontrol atau mengalokasikan sumber2 daya yang langka di dalam masyarakat.

Dimanapun ada sumber dana yg langka disitulah akan ada perjuangan untuk mendapatkan kontrol atas atau alokasi dana

Page 41: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Perilaku politik muncul manakala ada manusia2 terorganisir dalam kelompok2 dan beroposisi.

Perilaku Tidak lagi dihubungkan dengan satuan keluarga.

Contoh pada penelitian Fredrich Barth

Page 42: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Barth :Barth :

Penelitian Barth di Swat Pathan memberikan dua kategori pemimpin: Keluarga Khan dan Orang2 Suci

Keluarga Khan mempunyai basis kekuasaan berdasarkan reputasi,sumber dana/daya,pemimpinya adalah pria agresif, suka bertempur.

Bisa dilihat bahwa keluarga Khan sebagai sumber konflik.

Page 43: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Sementara orang-orang suci: individu yg fungsinya menjaga perjuangan agar tetap berada dlm batas dan bukan unuk mengahancurkan susunan masyarakat.

Keluarga Khan mendapatkan kekuasaan dari konflik & kemampuannya menghimpun orang2 untuk melakukan perag fisik.

Orang2 suci mendapatkan kekuasaan dari kemampuan memulihkan perdamaian dlm masy

Page 44: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kesimpulannya bahwa masa ini politik merupakan suatu perjuangan demi sumber dana/daya dalam sebuah masy, yang melibatkan konflik bukan memelihara perdamaian dan ketenangan.

Page 45: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

FG. BaileyFG. Bailey

Ia menyusun sebuah model tentang “bagaimana cara seorang individu berusaha untuk memperoleh kekuasaan yang sebesar-besarnya dan dari tema2 umum strategi, koalisi dan konflik yg timbul dalam perjuangan memperebutkan kekuasaan pd waktu dan di tempat yg berbeda2.

Page 46: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Kritik Talal Asad kpd Barth:Kritik Talal Asad kpd Barth:

Sistem politik harus dilihat sebagai bagian dari suatu sistem yg lebih luas & perpektif sejarah jangka panjang: stabilitas mungkin nampak sesuatu yg semu.

Kekuasaan- siapa yg memilikinya dan berapa banyak , strategi dan jalan apa saja yg terbuka untuk menambahnya pd akhirnya berakar dlm penguasaan atas sumber daya dan cara produksi.

Page 47: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Analisis kelas kelas menunjukan bahwa kesadaran individual dan oleh karena itu tujuan, motif, nilai & ideologi oleh lingkungan kelas sosial seseorang.

Asad juga mengkritisi kaum fungsionalis: Bahwa tata politik dilestarikan dalam

masyarakat dengan suatu persetujuan bersama scara implisit ttg kekuasaan yg sah.

Persetujuan bersama dimana orang2 diperintah mengakui keabsahan suatu kekuasaan politik.

Page 48: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Asad jg mengemukakan bahwa kelas & kelompok yg dominan memegang kekuasaan politik atas kelas atau klp di bawahnya karena perkembangan sejarah & ekonomi telah memberi sarana kepada mereka.

Keabsahan suatu otoritas adalah suatu ideologi yg diciptakan oleh para penguasa politik & diberlakukan kpd orang2 yg tdk mempunyai kekuasaan.

Page 49: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Asad: Neo-Marxis Asad: Neo-Marxis

Kekuasaan politik selalu ada hubungannya dengan penguasaan ekonomi.

Hubungannya berbeda2 tergantung atas produksi yg berlaku.

Contoh : kekuasaan politik pria di Papua Nugini, berkuasa atas tenaga kerja, wanita, dominasi pria senior & junior , penguasaan atas upacara2 keramat pengetahuan akan benda2 keramat.

Page 50: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Mistifikasi (Pengeramatan & Politik Mistifikasi (Pengeramatan & Politik Duniawi) Duniawi) Mistifikasi : penyamaran sifat2 realitas

politik dan ekonomi dibelakang tirai ideologi (tradisi marxis).

Menyamarkan kekuasaan politik dgn memakai istilah2 kekeramatan.

Menghayalkan bahwa alam semesta dihuni oleh para leluhur,dewa,ruh & atas nama siapa penguasa bertindak sbg penguasa & kekuasaannya adalah anugerah supranatural.

Page 51: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Semua aturan2 manusia ditetapkan oleh mahluk2 supranatural.

Penyamaran realitas duniawi dibelakang istilah kosmis, oleh Marx disebut “Celestelialization” atau “pengeramatan”.

Page 52: Kapita selekta (kebudayaan dan politik)

Referensi:Referensi: Keesing, Roger M. 1981.Antropologi

Budaya: Perspektif Kontemporer.Jakarta:Erlangga

Koentjaraningrat. 1990.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:Rineka Cipta

Koentjaraningrat. 1990.Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta:UIP

McGlynn, Frank & Arthur Tuden. 2000.Pendekatan Antropologi pada Perilaku Politik.Jakarta:UIP

Turmudi, Endang. 2004.Perselingkuhan KIAI dan Kekuasaan.Yogyakarta:LKiS