karsinoma rekti

47
KARSINOMA REKTI KARSINOMA REKTI

Upload: tekkhapulephel-paridudin

Post on 04-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

111

TRANSCRIPT

Page 1: KARSINOMA REKTI

KARSINOMA REKTIKARSINOMA REKTI

Page 2: KARSINOMA REKTI

Karsinoma rektum Karsinoma rektum karsinoma saluran cerna yang karsinoma saluran cerna yang sering didapatkan di Indonesia terutama di kota sering didapatkan di Indonesia terutama di kota besar besar

insiden tertinggi dekade ke 4 dan 5insiden tertinggi dekade ke 4 dan 5 Insidensi karsinoma rektum tertinggi : Negara Insidensi karsinoma rektum tertinggi : Negara

Barat di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Australia, Barat di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Australia, dan New Zeland. dan New Zeland.

Insidensi pertengahan rata-rata ditemukan di Eropa Insidensi pertengahan rata-rata ditemukan di Eropa Utara dan terendah di Afrika, Asia dan Amerika Utara dan terendah di Afrika, Asia dan Amerika Utara. Utara.

Perbandingan antara kanker kolon dengan kanker Perbandingan antara kanker kolon dengan kanker rectum adalah 3-4: 1.rectum adalah 3-4: 1.

Page 3: KARSINOMA REKTI

Di Amerika Serikat : kedua terbesar Di Amerika Serikat : kedua terbesar penyebab kematian dan penyebab kematian dan

terbanyak pada kanker saluran terbanyak pada kanker saluran pencernaan.pencernaan.

Tahun 2000 : 130.000 kasus baru dan Tahun 2000 : 130.000 kasus baru dan 36.400 terdapat di rectum dan 18.500 di 36.400 terdapat di rectum dan 18.500 di rektosigmoid junction. rektosigmoid junction.

Page 4: KARSINOMA REKTI

AnatomiAnatomi

Rectum dibagi dalam 3 Rectum dibagi dalam 3 bagian: bagian: 1/3 atas 1/3 atas anterior dan anterior dan

lateral dibungkus peritoneumlateral dibungkus peritoneum 1/3 tengah 1/3 tengah anterior anterior

dibungkus peritoneum dandibungkus peritoneum dan 1/3 bawah 1/3 bawah tidak tidak

dibungkus peritoneumdibungkus peritoneum Posterior rectum tidak Posterior rectum tidak

ditutup peritoneum tp ditutup peritoneum tp dibungkus lap tipis fasia dibungkus lap tipis fasia pelvis pelvis fasia propria. fasia propria.

Page 5: KARSINOMA REKTI

Perjalanan saluran limfatik Perjalanan saluran limfatik utama pada karsinoma rekti utama pada karsinoma rekti adalah mengikuti pembuluh adalah mengikuti pembuluh darah rectum bagian atas darah rectum bagian atas menuju KGB mesenterika menuju KGB mesenterika inferior. inferior.

Bagian tengah dan bawah Bagian tengah dan bawah berakhir di KGB iliaka berakhir di KGB iliaka interna. interna.

Bagian bawah yang menjalar Bagian bawah yang menjalar ke anus dapat bermetastasis ke anus dapat bermetastasis ke KGB inguinal superficial ke KGB inguinal superficial hubungan dengan saluran hubungan dengan saluran limf yg menuju ke anus limf yg menuju ke anus bagian bawah.bagian bawah.

Page 6: KARSINOMA REKTI

ArteriArteri 1.1. A.Rektalis SuperiorA.Rektalis Superior

memperdarahi memperdarahi rectum 1/3 proksimal rectum 1/3 proksimal dan 1/3 tengah dan 1/3 tengah

2.2. A.Rektalis Media dan A.Rektalis Media dan InferiorInferior memperdarahi rectum memperdarahi rectum 1/3 distal1/3 distal

Page 7: KARSINOMA REKTI

VenaVena

Pararel dng sistim Pararel dng sistim arteri & arteri & mengosongkan diri mengosongkan diri ke dalam sistim ke dalam sistim portal & vena cava portal & vena cava inferior.inferior.

1.1. V. Rektalis SuperiorV. Rektalis Superior

2.2. V. Rektalis MediaV. Rektalis Media

3.3. V. Rektalis InferiorV. Rektalis Inferior

Page 8: KARSINOMA REKTI

EtiologiEtiologi Etiologi pasti karsinoma rekti tidak Etiologi pasti karsinoma rekti tidak

diketahui secara tepat. diketahui secara tepat. Beberapa kanker terjadi akibat gangguan Beberapa kanker terjadi akibat gangguan

genetic, beberapa yang lain mempunyai genetic, beberapa yang lain mempunyai kecenderungan keluarga yang kuat, dan kecenderungan keluarga yang kuat, dan yang lain terlihat adanya hubungan yang lain terlihat adanya hubungan dengan penyakit-penyakit premalignan dengan penyakit-penyakit premalignan yang spesifik.yang spesifik.

Page 9: KARSINOMA REKTI

Faktor Genetik :Faktor Genetik : Familial Adenomatous Polyposis (FAP)Familial Adenomatous Polyposis (FAP) Hereditary Non Polyposis Colon Cancer Hereditary Non Polyposis Colon Cancer

(HNPCC)(HNPCC) Cancer Family Syndrome (Lynch I)Cancer Family Syndrome (Lynch I) Site Spesific Colon Cancer Syndrome Site Spesific Colon Cancer Syndrome

(Lynch II)(Lynch II)

Page 10: KARSINOMA REKTI

Tiga kategori utama genTiga kategori utama gen : :

1. K-ras, 1. K-ras,

2. Tumor suppressor gen (APC, DCC, 2. Tumor suppressor gen (APC, DCC, p53, dan MCC) dan p53, dan MCC) dan

3. Mismatch repair 3. Mismatch repair

Page 11: KARSINOMA REKTI

Faktor dietFaktor diet

Kalori

Merokok

Daging

Lemak

VitaminKalsium

Sayuran & buah

Serat

Alkohol

Page 12: KARSINOMA REKTI

Inflamatory Bowel Disease : Inflamatory Bowel Disease :

Crohn's Crohn's 4 - 20 kali resiko KKR 4 - 20 kali resiko KKR

Ulceratif colitis resiko 30% setelah Ulceratif colitis resiko 30% setelah 25 tahun. 25 tahun.

Page 13: KARSINOMA REKTI

Secara makroskopis Secara makroskopis 4 tipe karsinoma kolorektal4 tipe karsinoma kolorektal : :

1. 1. Ulcerative cancerUlcerative cancer : gambaran ulkus : gambaran ulkus dengan pinggir yang meninggi dan menebal dengan pinggir yang meninggi dan menebal (bulat/ oval), sering dasar nekrotik. (bulat/ oval), sering dasar nekrotik.

2. 2. Polypoid (cauliflower) cancerPolypoid (cauliflower) cancer : merupakan : merupakan lesi tipe proliferatif dengan penonjolan ke lesi tipe proliferatif dengan penonjolan ke dalam lumen usus dan biasanya tanpa dalam lumen usus dan biasanya tanpa melakukan infiltrasi ke dinding.melakukan infiltrasi ke dinding.

Page 14: KARSINOMA REKTI

3. 3. Annular/ stenosing cancerAnnular/ stenosing cancer : lesi : lesi sirkumferensial dan cenderung melakukan sirkumferensial dan cenderung melakukan ulserasi permukaan. ulserasi permukaan. Lesi tipe ini paling sering menyebabkan Lesi tipe ini paling sering menyebabkan obstruksi.obstruksi.

4. 4. Diffusely infiltrative cancerDiffusely infiltrative cancer : lesi meluas : lesi meluas + infiltrasi dinding usus dan sering ukuran + infiltrasi dinding usus dan sering ukuran > 5-8 cm > 5-8 cm paling jarang paling jarang

Page 15: KARSINOMA REKTI

MikroskopisMikroskopis Adenocarcinoma (90-95%); Adenocarcinoma (90-95%); Colloid atau Adenocarcinoma Mucinous (17%); Colloid atau Adenocarcinoma Mucinous (17%); Signet Ring Cell Carcinoma (2-4%); danSignet Ring Cell Carcinoma (2-4%); dan Sarcoma (0,1-3%). Sarcoma (0,1-3%).

Mucinous dan Signet Ring Cell CarcinomaMucinous dan Signet Ring Cell Carcinoma

umumnya pada usia muda umumnya pada usia muda prognosanya buruk.prognosanya buruk.

Page 16: KARSINOMA REKTI

Stadium histopatologikStadium histopatologik Sistem Dukes modifikasi Astler CollerSistem Dukes modifikasi Astler CollerStadium A : tumor terbatas pada lapisan mukosaStadium B1 : tumor menginvasi sampai lapisan muskularis propriaStadium B2 : tumor menginvasi menembus lapisan muskularis propriaStadium C1 : tumor B1 dan ditemukan anak sebar pada kelenjar getah beningStadium C2 : tumor B2 dan ditemukan anak sebar pada kelenjar getah beningStadium D : tumor bermetastasis jauh

Page 17: KARSINOMA REKTI

Pembagian Stadium KlinikPembagian Stadium Klinik Stadium 0Stadium 0: Tis: Tis N0N0 M0M0 Stadium IAStadium IA : T1: T1 N0N0 M0M0 IBIB : T2: T2 N0N0 M0M0 Stadium IIAStadium IIA : T3: T3 N0N0 M0M0 IIBIIB : T4: T4 N0N0 M0M0 Stadium IIIAStadium IIIA : semua T: semua T N1N1 M0M0 IIIBIIIB : semua T: semua T N2N2 M0M0 Stadium IVStadium IV : semua T: semua T semua Nsemua N M1M1

Page 18: KARSINOMA REKTI

Dukes classificationDukes classification : : Dukes A Dukes A : terbatas pada dinding rectum: terbatas pada dinding rectum Dukes B Dukes B : melewati seluruh tebal dinding : melewati seluruh tebal dinding

ke struktur sekitarnya termasuk serosa ke struktur sekitarnya termasuk serosa dan lemak, tanpa metastase ke KGB dan lemak, tanpa metastase ke KGB regionalregional

Dukes C Dukes C : lesi dengan metastate ke KGB : lesi dengan metastate ke KGB local (CI), atau KGB regional (C2).local (CI), atau KGB regional (C2).

Dukes D Dukes D : lesi dengan metastate jauh.: lesi dengan metastate jauh.

Page 19: KARSINOMA REKTI

ASTER-COLLER, 1954ASTER-COLLER, 1954 : : Stage A : lesi terbatas pada permukaan Stage A : lesi terbatas pada permukaan

mukosamukosa Stage B1 : lesi meluas sampai lapisan Stage B1 : lesi meluas sampai lapisan

muskularis propia, KGB regional (-)muskularis propia, KGB regional (-) Stage B2 : lesi meluas menembus Stage B2 : lesi meluas menembus

muskularis propia, kgb regional (-)muskularis propia, kgb regional (-) Stage C : stage B1 dengan B2 dengan Stage C : stage B1 dengan B2 dengan

metastase, KGB regional (-)metastase, KGB regional (-) Stage C1 : stage B1 dengan - KGB (+)Stage C1 : stage B1 dengan - KGB (+) Stage C2 : stage B2 dengan - KGB (+)Stage C2 : stage B2 dengan - KGB (+)

Page 20: KARSINOMA REKTI

TNM ClassificationTNM Classification :: Dikemukan oleh America College of Surgeon’s Commission on Dikemukan oleh America College of Surgeon’s Commission on

Cancer :Cancer : Primary Tumor (T)Primary Tumor (T) TxTx : tumor primer tidak dapat diketahui: tumor primer tidak dapat diketahui T0T0 : tidak terbukti adanya tumor primer pada : tidak terbukti adanya tumor primer pada

spesimen spesimen reseksi reseksi TisTis : karsinoma in situ: karsinoma in situ T1T1 : invasi tumor sampai ke submukosa: invasi tumor sampai ke submukosa T2T2 : invasi tumor mencapai muskularis propia: invasi tumor mencapai muskularis propia T3T3 : invasi tumor mencapai submuskularis propia ke : invasi tumor mencapai submuskularis propia ke

dalam dalam subserosa atau ke subserosa atau ke jaringan jaringan lunak perikolika, atau lunak perikolika, atau jaringan perirektal jaringan perirektal

T4T4 : invasi tumor menembus serosa ke cavum : invasi tumor menembus serosa ke cavum peritoneumatau peritoneumatau ke organ yang ke organ yang

berdekatan berdekatan

Page 21: KARSINOMA REKTI

Regional Lymph Nodes (N)Regional Lymph Nodes (N) NxNx : kelenjar limfe tidak dapat dinilai: kelenjar limfe tidak dapat dinilai N0N0 : tanpa metastate KGB regional: tanpa metastate KGB regional N1N1 : metastate KGB periloka atau : metastate KGB periloka atau

perirektal 1-3 buah perirektal 1-3 buah N2N2 : metastate KGB periloka atau : metastate KGB periloka atau

perirektal 4 buah atau lebih perirektal 4 buah atau lebih N3N3 : metastate pada KGB sepanjang : metastate pada KGB sepanjang

pembuluh darah (KGB pembuluh darah (KGB sentral)sentral)

Page 22: KARSINOMA REKTI

Distance Metastasis (M)Distance Metastasis (M) MxMx : metastate jauh tidak dapat : metastate jauh tidak dapat

dibuktikan dibuktikan M0M0 : tanpa metastate jauh: tanpa metastate jauh M1M1 : dengan metastate jauh: dengan metastate jauh

Page 23: KARSINOMA REKTI

Staging TNM :Staging TNM :Stage 0Stage 0 TisTis N0N0 M0M0Stage IStage I T1T1 N0N0 M0M0

T2T2 N0N0 M0M0Stage IIStage II T3T3 N0N0 M0M0

T4T4 N0N0 M0M0Stage IIIStage III Any TAny T N1N1 M0M0

Any TAny T N2, N3N2, N3 M0M0Stage IVStage IV Any TAny T Any NAny N M1M1

Page 24: KARSINOMA REKTI

DiagnosisDiagnosisBBerdasarkan:erdasarkan:

1. 1. riwayat penyakit, riwayat penyakit, 2. pemeriksaan fisik, 2. pemeriksaan fisik, 3. pemeriksaan penunjang 3. pemeriksaan penunjang

(laboratorium, (laboratorium, 4. radiologis, dan endoskopis), dan 4. radiologis, dan endoskopis), dan 5. pemeriksaan histopatologis dari 5. pemeriksaan histopatologis dari

biopsi biopsi tumor (diagnosis pasti). tumor (diagnosis pasti).

Page 25: KARSINOMA REKTI

Gejala KlinisGejala Klinis : : perdarahan per anus . perdarahan per anus . perubahan bowel habit. perubahan bowel habit. TenesmusTenesmus Kolik abdomen Kolik abdomen Nyeri pada anorektal dan pelvisNyeri pada anorektal dan pelvis menyebar ke menyebar ke

struktur lokal, terutama bila menginvasi plexus struktur lokal, terutama bila menginvasi plexus sacralis postetior.sacralis postetior.

inkontinen alvi, inkontinen alvi, fistula ani. fistula ani. gejala-gejala obstruksi.gejala-gejala obstruksi. fistula rektourethra atau rektovesika, fistula fistula rektourethra atau rektovesika, fistula

rektovagina, atau fistula rektouterirektovagina, atau fistula rektouteri

Page 26: KARSINOMA REKTI

Pemeriksaan :Pemeriksaan : Aspek lokalAspek lokal : : CColok dubur : ukuran, perlekatan, dan olok dubur : ukuran, perlekatan, dan

ulserasi dari tumor, dan ekstensi ke KGB ulserasi dari tumor, dan ekstensi ke KGB pararektal atau organ-organ sekitarnya.pararektal atau organ-organ sekitarnya.

Kedalaman invasi : transanal Kedalaman invasi : transanal ultrasoundultrasound akurasinya 80-90 % akurasinya 80-90 %

MRI dapat menilai tumor primer, MRI dapat menilai tumor primer, memprediksi kedalaman invasi dan memprediksi kedalaman invasi dan keterlibatan KGB dan struktur-struktur keterlibatan KGB dan struktur-struktur pararektal di sekitarnya.pararektal di sekitarnya.

Page 27: KARSINOMA REKTI

Aspek Regional :Aspek Regional : Menilai keterlibatan struktur pararektal :Menilai keterlibatan struktur pararektal : USG transanal, CT scan, MRI atau cytoscopy. USG transanal, CT scan, MRI atau cytoscopy.

reksetabiliti reksetabiliti dengan menilai fiksasi tumor ke struktur sekitarnya. dengan menilai fiksasi tumor ke struktur sekitarnya.

Pada wanitaPada wanita pemeriksaa pelvis secara pemeriksaa pelvis secara menyeluruh dan apakah tumor tersebut diduga menyeluruh dan apakah tumor tersebut diduga menginvasi vagina atau telah menyebar ke menginvasi vagina atau telah menyebar ke ovarium. ovarium.

Pada laki-laki perlu ditentukan perluasan tumor ke Pada laki-laki perlu ditentukan perluasan tumor ke prostat atau kandung kemih.prostat atau kandung kemih.

Page 28: KARSINOMA REKTI

Aspek SistemikAspek Sistemik : :

Evaluasi metastase jauh :Evaluasi metastase jauh :

toraks foto, CEA level, dan CT scan toraks foto, CEA level, dan CT scan kontras pada abdomen atas dan kontras pada abdomen atas dan bawah. Lesi di hepar atau LFT yang bawah. Lesi di hepar atau LFT yang abnormal, abnormal,

Page 29: KARSINOMA REKTI

Screening Test pada Penderita AsimptomatikScreening Test pada Penderita Asimptomatik Occult Blood TestOccult Blood Test Sigmoidoscopy (flexible sigmoidoscopy)Sigmoidoscopy (flexible sigmoidoscopy) Pemeriksaan ini dapat menurunkan mortalitas 59%- Pemeriksaan ini dapat menurunkan mortalitas 59%-

80%..80%.. Barium Enema Barium Enema dikombinasikan dengan dikombinasikan dengan

sigmoidoscopy sangat baik untuk visualisasi dari sigmoidoscopy sangat baik untuk visualisasi dari colon dan rektumcolon dan rektum sensifitas 98 - 99%. sensifitas 98 - 99%.

DCBE DCBE sensifitas 50 – 80 % sensifitas 50 – 80 % polyp < 1 cm, 70 – 90 % polyp < 1 cm, 70 – 90 % polyp > 1 cm dan sekitar 55 – 85 % untuk Dukes A polyp > 1 cm dan sekitar 55 – 85 % untuk Dukes A

& B (2)& B (2) ColonoscopyColonoscopy

Page 30: KARSINOMA REKTI

Pemeriksaan colok dubur (indurasi dan Pemeriksaan colok dubur (indurasi dan adanyaadanya

suatu penonjolan tepi) :suatu penonjolan tepi) : dilakukan pada setiap penderita dengan dilakukan pada setiap penderita dengan

gejala ano-rektalgejala ano-rektal menetapkan keutuhan sfingter animenetapkan keutuhan sfingter ani menetapkan ukuran dan derajat fiksasi tumor menetapkan ukuran dan derajat fiksasi tumor

pada rectum 1/3 tengah dan distal.pada rectum 1/3 tengah dan distal.

YANG HARUS DINILAI ?YANG HARUS DINILAI ?

Page 31: KARSINOMA REKTI

Penetapan Stadium Pre-Penetapan Stadium Pre-OperatifOperatif

deteksi perluasan tumor primer dan deteksi perluasan tumor primer dan infiltrasinya infiltrasinya

deteksi kelenjar getah bening regional deteksi kelenjar getah bening regional dan para-aortadan para-aorta

deteksi metastasis ke hepar dan paru-deteksi metastasis ke hepar dan paru-paruparu

deteksi metastasis ke cairan deteksi metastasis ke cairan intraperitoneal.intraperitoneal.

Page 32: KARSINOMA REKTI

USG endoluminal trans-USG endoluminal trans-rektalrektal tingkat tingkat infiltrasi peri-rektalinfiltrasi peri-rektal tumor primer: tumor primer:

akurasi 81-96%akurasi 81-96% metastasis KGB peri-rektal: akurasi 60-metastasis KGB peri-rektal: akurasi 60-

83%83% digunakan terutama pada T1 yang akan digunakan terutama pada T1 yang akan

dilakukan eksisi trans-analdilakukan eksisi trans-anal digunakan pada T3-T4 yang digunakan pada T3-T4 yang

dipertimbangkan untuk terapi neo-adjuvandipertimbangkan untuk terapi neo-adjuvan digunakan apabila direncanakan reseksi digunakan apabila direncanakan reseksi

trans-anal atau kemo-radioterapitrans-anal atau kemo-radioterapi

Page 33: KARSINOMA REKTI

CT-scan dan MRI:CT-scan dan MRI: invasi ekstra-rektal dan invasi organ sekitar rectuminvasi ekstra-rektal dan invasi organ sekitar rectum akurasi tidak setinggi USG endoluminal utk akurasi tidak setinggi USG endoluminal utk

mendiagnosis metastasis ke KGBmendiagnosis metastasis ke KGB untuk mendeteksi metastasis ke KGB untuk mendeteksi metastasis ke KGB

retroperitoneal dan metastasis ke heparretroperitoneal dan metastasis ke hepar untuk menentukan tumor stadium lanjut apakah untuk menentukan tumor stadium lanjut apakah

akan terapi adjuvan pre-operatifakan terapi adjuvan pre-operatif evaluasi keadaan ureter dan buli-bulievaluasi keadaan ureter dan buli-buli Untuk menilai metastase KGB akurasi CT-scan Untuk menilai metastase KGB akurasi CT-scan

pelvis 90%.pelvis 90%.

Page 34: KARSINOMA REKTI

Screening Test pada Screening Test pada Penderita AsimptomatikPenderita Asimptomatik

1.1. Occult Blood Test Occult Blood Test

2.2. Sigmoidoscopy (flexible Sigmoidoscopy (flexible sigmoidoscopy)sigmoidoscopy)

3.3. Barium Enema Barium Enema

4.4. ColonoscopyColonoscopy

Page 35: KARSINOMA REKTI

Penanganan Karsinoma Penanganan Karsinoma RektiRekti

Tujuan penanganan pembedahan Tujuan penanganan pembedahan yang ideal adalah : eradikasi tumor yang ideal adalah : eradikasi tumor dengan preservasi anatomi dan dengan preservasi anatomi dan fungsi fisiologi.fungsi fisiologi.

penggunaan teknik total mesorectal penggunaan teknik total mesorectal excision (TME) excision (TME) dapat mengurangi dapat mengurangi rekurensi local memperbaiki angka rekurensi local memperbaiki angka survival. survival.

Page 36: KARSINOMA REKTI

Terapi Bedah Karsinoma RektiTerapi Bedah Karsinoma Rekti

“ “sphincter preserving procedure” sphincter preserving procedure” yaitu dengan teknik operasi seperti yaitu dengan teknik operasi seperti LAR dan local eksisi LAR dan local eksisi mempertahankan fungsi fisiologis mempertahankan fungsi fisiologis proses defekasi.proses defekasi.

Page 37: KARSINOMA REKTI

Eksisi lokal di kanker Eksisi lokal di kanker kolorektalkolorektal Morbiditas yang rendah Morbiditas yang rendah

dibandingkan dengan operasi yang dibandingkan dengan operasi yang radikal. radikal.

Rekurensi local yang lebih tinggi Rekurensi local yang lebih tinggi daripada operasi radikaldaripada operasi radikal

Page 38: KARSINOMA REKTI

Macam-macam Operasi pada Macam-macam Operasi pada Karsinoma RektiKarsinoma Rekti

1.1. Low Anterior ReseksiLow Anterior Reseksi karsinoma rekti karsinoma rekti 1/3 proksimal atau 1/3 tengah yang 1/3 proksimal atau 1/3 tengah yang masih resektabel, dimana massa tumor masih resektabel, dimana massa tumor belum menembus dinding rektum/ belum menembus dinding rektum/ melekat pada organ sekitarnya.melekat pada organ sekitarnya.

2.2. Abdominoperineal Resection (Mile’s Abdominoperineal Resection (Mile’s operation) operation) Diindikasikan untuk ca rekti Diindikasikan untuk ca rekti 1/3 distal yang masih resektabel1/3 distal yang masih resektabel

3.3. Eksisi Lokal Eksisi Lokal Merupakan biopsy eksisi Merupakan biopsy eksisi yang diperluas yang diperluas

Page 39: KARSINOMA REKTI

- diameter < 4 cm dengan keterlibatan <1/2 diameter lumen.- Letak tumor < 8 cm dari anal verge- Mobile- Pelvic lymph node (-)- Morfologis eksophytik (tipe ulseratif—kontraindikasi)- Histologi : adeno ca- Diferensiasi : moderate – baik- Follow up pada pasien dapat diandalkan- Endorectal ultrasound : tumor terbatas pada dinding rektum/ submukosa.

Eksisi Lokal Eksisi Lokal Merupakan biopsy Merupakan biopsy eksisi yang diperluaseksisi yang diperluas

Page 40: KARSINOMA REKTI

Terapi adjuvan post-Terapi adjuvan post-operatifoperatif Pembedahan radiasi post-operatif Pembedahan radiasi post-operatif

disertai kemoterapi akan disertai kemoterapi akan meningkatlan angka survival bebas meningkatlan angka survival bebas penyakit, survival keseluruhannya, penyakit, survival keseluruhannya, dan kontrol lokal dan kontrol lokal

Infus 5-FU bersama leucoverin Infus 5-FU bersama leucoverin dengan radiasi post-op merupakan dengan radiasi post-op merupakan terapi pilihan pada Tterapi pilihan pada T33NN00 karsinoma karsinoma rektumrektum

Page 41: KARSINOMA REKTI

Radiasi preoperatifRadiasi preoperatif

Radiasi preoperatif Radiasi preoperatif meningkatkan kontrol lokal meningkatkan kontrol lokal pada kelompok penderita pada kelompok penderita usia < 55 tahun , usia < 55 tahun , meningkatkan survival dari meningkatkan survival dari 48% menjadi 80%48% menjadi 80%

Page 42: KARSINOMA REKTI

Terapi adjuvan postoperatifTerapi adjuvan postoperatif

1.1. Stad I /Dukes A : Tidak diberikan Stad I /Dukes A : Tidak diberikan kemoterapikemoterapi

2.2. Stad III/Dukes C : Kemoterapi Stad III/Dukes C : Kemoterapi 5-FU/FA atau capecitabine hingga 6 5-FU/FA atau capecitabine hingga 6 bulan bulan

3.3. Stad IV/metastasis : 5-FU/FA atau Stad IV/metastasis : 5-FU/FA atau capecitabine, hingga 6 bulan, capecitabine, hingga 6 bulan, ditambah oxalipatin atau irinotecan ditambah oxalipatin atau irinotecan 6 bulan 6 bulan

Page 43: KARSINOMA REKTI

Stad II A/Dukes B1 : Stad II A/Dukes B1 : dipertimbangkan kemoterapi dipertimbangkan kemoterapi

Stad II B/Dukes B2 : 5 FU/FA Stad II B/Dukes B2 : 5 FU/FA atau capecitabine, hingga 6 atau capecitabine, hingga 6 bulanbulan

Page 44: KARSINOMA REKTI

Follow UpFollow Up

Follow Up pada pasien Ca kolorektal Follow Up pada pasien Ca kolorektal yang telah mendapatkan terapi, yang telah mendapatkan terapi, yaitu :yaitu :

Deteksi dini rekurensi tumorDeteksi dini rekurensi tumor Identifikasi tumor primer baru Identifikasi tumor primer baru

(metachronous neoplasma)(metachronous neoplasma)

Page 45: KARSINOMA REKTI

Tindakan follow up :Tindakan follow up :- Pemeriksaan fisik- Pemeriksaan fisikPemeriksaan rectal dan vaginal serta Pemeriksaan rectal dan vaginal serta perabaan daerah perineum dapat perabaan daerah perineum dapat mendeteksi rekurensi local. mendeteksi rekurensi local. Pemeriksaan Pemeriksaan KGB regional KGB regional

- Tes darah samar- Tes darah samar

- - EndoskopiEndoskopiDimulai bulan ke-3 post operatif Dimulai bulan ke-3 post operatif rekurensi local. rekurensi local. Selanjutnya setiap 6 bulan atau 1 tahun Selanjutnya setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. sekali.

Page 46: KARSINOMA REKTI

- Tes fungsi hatiTes fungsi hati- - Tumor marker, CEA Tumor marker, CEA (Carcino (Carcino Embryonic Embryonic AntigensAntigens))-- Torak fotoTorak foto-- USGUSG-- CT-ScanCT-Scan

Page 47: KARSINOMA REKTI

TERIMAKASIHTERIMAKASIH