kata pengantarpn-pelalawan.go.id/wp-content/uploads/2017/02/lkjip1.pdf · sk pembentukan tim...
TRANSCRIPT
ii
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun
2016 dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan salah
satu kegiatan rutin tahunan yang harus dibuat setiap satuan kerja sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada intansi vertikal dan juga kepada publik mengenai apa
yang telah dicapai dan dilakukan selama tahun berjalan maupun rencana – rencana
strategis yang akan dicapai di tahun – tahun mendatang.
Oleh karena itu sebagai bentuk tanggung jawab seperti uraian diatas maka
Satuan Kerja Pengadilan Negeri Pelalawan telah menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 dengan berpedoman pada Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Men PAN) No. PER / 09 / M.PAN
/ 05 / 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah dan No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan Tugas Pokok, Fungsi dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
((DIPA) No. DIPA- 005.01.2.477255/2016 tanggal 07 Desember 2015, maka pada
Tahun 2016 Pengadilan Negeri Pelalawan menerima 2 ( dua ) macam Program yaitu :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung (005.01.01)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
(005.01.02)
Laporan ini dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
selama Tahun Anggaran 2016 serta sebagai bahan informasi bagi Pimpinan
Mahkamah Agung RI dan pihak-pihak lain yang membutuhkan untuk dijadikan bahan
evaluasi, perencanaan dan penyempurnaan pelaksanaan tugas di masa yang akan
datang.
iii
Kami telah berusaha menyajikan laporan secara sempurna, baik dan obyektif,
namun kami sadari masih terdapat kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu kami
mengharapkan koreksi dan saran semua pihak demi peningkatan kinerja dan
kesempurnaan laporan yang akan datang.
Demikian, semoga laporan ini ada guna dan manfaatnya.
Pangkalan Kerinci, 9 Januari 2017KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
RISKA WIDIANA, SH, MHNIP. 19720311 199603 2 002
iv
Ikhtisar Eksekutif
Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP)
Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2016 oleh Kesekretariatan Pengadilan Negeri
Pelalawan adalah merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban lembaga peradilan
tingkat pertama dalam memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Lembaganya selama
kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKjIP) 2016 ini sekaligus juga dalam rangka memenuhi amanah yang tertuang dalam
Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor : 10 Tahun 2010 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKjIP) Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Pelalawan ini mencakup pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
pencapaian kegiatan kegiatan dan sasaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKjIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2016, tidak saja
berisi tingkat keberhasilan atau kegagalan yang dicerminkan dari perolehan masing –
masing indikator kinerja kegiatan, sasaran, dan target yang dicapai. Selain itu, LAKIP
juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pengambil
dan pembuat keputusan dalam menilai, mengukur kinerja yang telah ditetapkan dan
juga memberikan data untuk menentukan kebijakan yang akan diambil di masa – masa
mendatang.
Namun demikian, keberhasilan yang dicapai Satuan Kerja Pengadilan Negeri
Pelalawan tidak terlepas dari hambatan – hambatan yang dijumpai, baik bersifat
internal maupun ekternal. Kondisi ini diantisipasi dengan cara melakukan evaluasi
secara berkala atas kendala / hambatan yang dijumpai, sehingga diketahui penyebab
timbulnya hambatan – hambatan dalam mencapai kinerja yang diharapkan. Menyadari
hal tersebut, Satuan kerja Pengadilan Negeri Pelalawan telah mempersiapkan strategi
– strategi pemecahannya, sehingga tahun – tahun mendatang hambatan – hambatan
tersebut dapat diminimalkan.
v
Pengadilan Negeri Pelalawan telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis
yang akan dicapai dalam tahun 2016. Keenam sasaran strategis tersebut selanjutnya
diukur dengan mengaplikasikan 19 indikator kinerja dan 19 target kinerja.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari enam sasaran strategis yang
ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2016, belum semuanya
terlaksana dengan baik (100%), dimana penyebanb dan kondisi pencapai tersebut
dapat dijelaskan pada bab 3.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :
SASARAN STRATEGIS I
Peningkatan penyelesaian perkara
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
a. Persentase perkara yang diselesaikan :1. Perdata Permohonan2. Perdata Gugatan3. Pidana Cepat / Ringan4. Pidana Lalu Lintas5. Pidana Biasa Khusus dan Anak
90%60%
100%100%90%
91,30%68,75%90,47%100%
85,83%
101114
90,47100
95,36b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan :1. Pidana Biasa2. Pidana Lalu Lintas3. Perdata Gugatan4. Perdata Permohonan
100%100%100%100%
100%100%100%100%
100100100100
c. Persentase mediasi yang diselesaikan 90% 100% 100d. Persentase mediasi yang diselesaikan
menjadi akte perdamaian 0,01% 0% 0
e. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan
1. Perkara Pidana2. Perkara Perdata
90%90%
100%58,33%
10064,81%
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis I 97.13
vi
SASARAN STRATEGIS II
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
a. Persentase penurunan upaya hukum(tidak diajukan) Perkara Pidana:
- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
80%80%90%
47,05%43,47%
1%
58,8154,33
1
b. Persentase penurunan upaya hukum(tidak diajukan) Perkara Pidana:
- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
80%80%90%
14,28%25%1%
17,8531,25
1
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis II 27.37
SASARAN STRATEGIS III
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
Persentase berkas yang diajukan banding,kasasi dan PK yang disampaikan secaralengkap
100% 100% 100
Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100% 100% 100
Persentase penyampaian pemberitahuanrelaas putusan tepat waktu, tempat dan parapihak
100% 100% 100
Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 100% 100Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1:85 100% 100
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis III 100
vii
SASARAN STRATEGIS IV
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100% 100
Persentase Putusan Perkara yang diaksessecara online dlm waktu mak.1 hari setelah
diputus
100% 100% 100
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis IV 100
SASARAN STRATEGIS V
zPeningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara perdata yang berkekuatanhukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100 100
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis V 100
viii
SASARAN STRATEGIS IV
Peningkatan Pelayanan Prima Dalam Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
Persentase Pengelolaan Aparatur Peradilanyang diselesaikan tepat waktu 90% 100% 100
Persentase Pengelolaan KeauanganPeradilan Tepat waktu 90% 100% 100
Persentase Pengelolaan Barang Milik NegaraPeradilan Tepat Waktu 90% 100% 100
Persentase Pengaduan masyarakat peradilanyang ditindak lanjuti 100% 100% 100
Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal yang ditindak lanjuti 100% 100% 100
Persentase Responden yang puas terhadappelayanan peradilan 90% 100% 100
Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis IV 100
ix
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................................... iv
Daftar Isi................................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tugas dan Fungsi ...................................................................... 2
C. Sistematika Penyajian ................................................................ 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA............................................................... 4
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 .................................................. 4
1. Visi dan Misi ............................................................................ 4
2. Tujuan dan Sasaran Strategis .................................................. 5
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok…………………………… 9
B. Rencana Kinerja Tahunan 2017 …………………………………… 10
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2016 .... 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 15
A. Capaian Kinerja ........................................................................... 15
B. Analisis Capaian Kinerja .............................................................. 19
C. Realisasi Anggaran ...................................................................... 49
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................. 58
B. Saran .......................................................................................... 59
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Rencana Kinerja (RKT) Tahun 2017
4. Matriks Rencana Strategis 2015 – 2019
5. SK Pembentukan Tim Penyusunan LAKIP Tahun 2015
1
BAB IPendahuluan
A. Latar Belakang
Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan
harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam
berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor
7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Setiap Instansi
Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Sistem AKIP) yang bertujuan untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya
pemerintahan yang baik.
Kekuasaan Kehakiman seperti disebutkan dalam Pasal 1 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekusaan Kehakiman adalah kekuasaan Negara yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia dan
penyelenggaraannya disebutkan dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
yaitu dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan peradilan yang berada
dibawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama,
Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.
Menurut Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang
Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun
2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang
Peradilan Umum serta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah
Agung. Peradilan Umum adalah suatu lembaga yang resmi, sejajar dan setara dengan
badan peradilan lainnya yang ada di Negara Republik Indonesia.
Pengadilan Negeri Pelalawan sebagai lembaga peradilan umum tingkat
pertama dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesia berkewajiban menyusun
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Hal ini dilakukan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dan Rencana Kinerja
Tahunan 2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok Pengadilan Negeri Pelalawan sebagai salah satu Badan
Pelaksana Kekuasaan Kehakiman adalah menerima, memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya dalam tingkat pertama sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi Pengadilan Negeri Pelalawan untuk melaksanakan tugas pokok
tersebut, maka Pengadilan Negeri Pelalawan mempunyai fungsi antara lain sebagai
berikut :
Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa dan mengadili
perkara yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri Tingkat Pertama di
wilayah Hukumnya.
Fungsi Administrasi, yaitu menyelenggarakan administrasi umum, Keuangan
dan Kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok
Teknis Peradilan dan Administrasi Peradilan.
Fungsi pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya.
Fungsi Pengawasan internal dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
Fungsi penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang
Tugas dan fungsinya kepada Pengadilan Tinggi Mataram.
Fungsi pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk
kepada Pegawai Pengadilan Negeri Pelalawan, baik menyangkut teknis
yustisial, administrasi peradilan maupun administrasi umum.
3
C. Sistematika Penyajian
BAB I Pendahuluan; Menggambarkan secara ringkas mengenai latar belakang,
tugas pokok dan fungsi serta sistematika penyajian dalam Pembuatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LKjIP).
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; pada bagian ini dijelaskan
mengenai rencana strategis 2015-2019 dan rencana kinerja tahun 2016
serta perjanjian kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) tahun 2016. Pada
Bab ini rencana strategis tahun 2015-2019 akan disampaikan visi dan
misi, tujuan dan sasaran strategis, program utama dan kegiatan pokok.
BAB III Akuntabilitas Kinerja; Pada bagian ini disajikan pengukuran kinerja
(perbandingan antara target dan realisasi kinerja) dan analisis
akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan
pengungkapan dan penyajian dari hasil-hasil pengukuran kinerja).
BAB IV Penutup ; pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
BAB V : Lampiran; pada bagian ini dilampirkan dokumen-dokumen Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun Anggaran
2016.
4
BAB IIPerencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis 2015 – 2019Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2015 – 2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan
yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban,
perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan
perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan diselaraskan dengan
arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Negeri Pelalawan.
1. Visi dan MisiVISI adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri
Pelalawan. Visi Pengadilan Negeri Pelalwan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI
yaitu : “Melayani masyarakat dengan profesional, penuh tanggung jawab danmewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan bermartabat dan dipercaya, demiterwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”.
MISI adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang
ditetapkan agar tujuan Pengadilan Negeri Pelalawan dapat terlaksana dan terwujud
5
dengan baik misi Pengadilan Negeri Pelalawan yang menggambarkan hal yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan,
serta memenuhi rasa keadilian masyarakat;
2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur
tangan pihak lain;
3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang Peradilan kepada masyarakat;
4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan;
5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan di
hormati;
6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan
transparan.
Untuk menselaraskan misi Pengadilan Negeri Pelalawan dengan Mahkamah
Agung yang pada dasarnya telah ada pada nomor 5 dalam misi MA tersebut diatas,
maka misi Pengadilan Negeri Pelalawan tentunya untuk mewujudkan institusiperadilan tingkat pertama Pengadilan Negeri Pelalawan yang efektif, efisien,bermartabat dan dihormati.
2. Tujuan dan Sasaran StrategisTUJUAN adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan
visi dan misi. Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Pelalawan seperti
termuat dalam rencana strategis adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kepastian hukum
2. Keterjangkauan pelayanan badan peradilan
3. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan
SASARAN STRATEGIS adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan.
Hasil reviu Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pelalwan mempertajam sasaran yang
hendak dicapai Pengadilan Negeri Pelalwan pada tahun 2015-2019, sasaran tersebut
adalah sebagai berikut :
6
1. Peningkatan penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6. Peningkatan Pelayanan Prima dalam penyelesaian perkara.
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Pelalawan
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program
dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan UmumProgram Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Negeri Pelalawan dalam pelaksanaan Program Peningkatan
Manajemen Peradilan Umum adalah :
1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaMahkamah AgungProgram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial;
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk;
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
7
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah AgungProgram Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan
pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan
tingkat banding dan tingkat pertama.
Indikator Kinerja UtamaINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) diperlukan sebagai tolak ukur atas
keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Negeri Pelalawan
telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dan indikator tersebut telah direviu untuk
mempertajam sasaran strategis.
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan sasaran dan indikator kinerja utama dapat
digambarkan pada tabel berikut :
Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
No SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN
1. Meningkatnyapenyelesaianperkara
a. Pesentase mediasiyang diselesaikan
b. Persentase mediasiyang menjadi aktaperdamaian
c. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan
d. Persentase perkarayang diselesaika
e. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktumaksimal 5 bula
Perbandingan antara mediasi yang diproses dengan jumlah perkara yangdiajukan mediasi
Perbadingan antara mediasi yg diprosesdengan jumlah mediasi yg menjadi aktaperdamaian.
Perbandingan sisa perkara yangdiselesaikan dengan sisa perkara yangharus diselesaikan
Perbandingan perkara yang diselesaikandengan perkara yang akan diselesaikan(saldo awaldan perkara yang masuk)
Perbandingan perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulandengan perkara yang harus diselesaikandalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa
8
perkara)2. Meningkatnya
aksebilitasputusan Hakim
Persentase perkara yangtidak mengajukan hukum: Banding Kasasi Peninjauan
Kembali.
Jumlah Upaya hukum selama tahunberjalan (Un) dengan jumlah upaya hukumtahun lalu (Un-1) dibagi jumlah upayahukum tahun lalu (Un-1) di kali seratuspersen.
3. Meningkatnyaefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara
a. Persentase berkasyang diajukananBanding, kasasi danPK yang disampaikansecara lengkap
b. Persentase berkasyang diregister dansiap didistribusikan keMajelis.
c. Persentasepenyampaianpemberitahuan relasputusan tepat waktu,tempat dan parapihak.
d. Persentasepenyitaan tepat waktudan tempat.
e. Ratio Majelis Hakimterhadap perkara
Perbandingan antara berkas yang diajukanBanding, Kasasi dan PK yang lengkap(terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlahberkas yang diajukan Kasasi dan PK
Perbandingan antara berkas perkara yangditerima Kepaniteraan dengan berkasperkara yang didistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas putusandengan relas putusan yang disampaikanke para pihak tepat waktu.
Perbandingan antara permohonanpenyitaan dengan pelaksanaan penyitaantepat waktu dan tempat.
Perbandingan Ratio Majelis Hakimdibandingkan dengan perkara masuk.
4. Meningkatnyaaksesbilitasmasyarakatterhadapperadilan(access tojustice )
a. Persentase perkaraProdeo yangdiselesaikan.
b. Persentase Prosespenyelesaian perkarayang dapatdipublikasikan
Perbandingan perkara Prodeo yangdiselesaikan dengan perkara Prodeo yangmasuk.
Perbandingan jumlah proses perkara yangsudah diminutasi dan dapat dilihatdiwebsite Pengadilan Tingkat Pertama ,dengan perkara yang sudah diminutasi.
5. Meningkatnyakepatuhanterhadapputusanpengadilan
Persentase permohonaneksekusi atas putusanperkara perdata yangberkekuatan hukumtetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan perkara perdata yangditindaklanjuti ( dieksekusi ) denganperkara perdata yang belum ditindaklanjuti(dieksekusi )
9
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
PROGRAM UTAMA merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya
suatu kegiatan.
KEGIATAN POKOK adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada
suatu program Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Negeri
Pelalawan, perlu ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Ada 3
(tiga) Program Utama dan Kegiatan Pokok Pengadilan Negeri Pelalwan mengacu pada
Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :
1. PROGRAM : Peningkatan manajemen peradilan umum
Kegiatan Pokok : Peningkatan Manajemen Pearadilan umum
Program dan Kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :
a. Peningkatan penyelesaian perkara
b. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
2. PROGRAM : Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya Mahkamah Agung
Kegiatan Pokok : Pembinaan Adminstrasi dan pengelolaan Keuangan
Badan Urusan Asministrasi
Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis :
a. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
b. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (Acces to
justice)
3. PROGRAM :Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur Mahkamah
Agung
Kegiatan Pokok :Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan
Mahkamah Agung
10
Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
a. Peningkatan Kepatuhan terhadap putusan Pengadilan
b. Peningkatan Pelayanan Prima dalam Penyelesaian Perkara
B. Rencana Kinerja Tahunan 2017
Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Pelalawan memuat angka
target kinerja tahun 2017 untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran
dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi komitmen yang harus dicapai
dalam periode tahun 2017. Selain itu, dokumen Rencana Kinerja tersebut menjadi
dasar bagi penetapan kesepakatan tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh
organisasi (performance agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja.
Rencana Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Negeri Pelalawan adalah sebagai berikut :
Rencana Kerja Tahun 2017 PN.PELALAWAN
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Peningkatan PenyelesaianPerkara
a. Persentase perkara yangdiselesaikan Perdata Permohonan 90%
Perdata Gugatan 60%
Pidana Cepat / Ringan 100%
Pidana lalu Lintas 100%
Pidana Biasa Khusus dan Anak 90%
b. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan 100%
Perdata Permohonan 100%
Perdata Gugatan 100%
Pidana Cepat / Ringan 100%
11
Pidana lalu Lintas 100%
Pidana Biasa Khusus dan Anak 100%c. Persentase mediasi yang
diselesaikan 90%
d. Persentase mediasi yangdiselesaikan menjadi akteperdamaian
0,01%
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 5 (lima) bulan.
90%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan hakim
Persentase penurunan upaya hukum(tidak diajukan): Banding Kasasi Peninjauan Kembali
90%90%90%
3.Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaianperkara
a. Persentase berkas yang diajukankasasi dan PK yang disampaikansecara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregisterdan siap didistribusikan ke majelis 100%
c. Persentase penyampaianpemberitahuan relaas putusan tepatwaktu, tempat dan para pihak
100%
d. Persentase penyitaan tepat waktudan tempat 100%
e. Ratio majelis hakim terhadapperkara 1:85
4.
Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (access to
justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara(yang menarik perhatianmasyarakat) yang dapat diaksessecara online dalam waktu maksimal1 hari kerja sejak diputus
100%
5.Peningkatan kepatuhan
terhadap putusanpengadilan
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6.Peningkatan Pelayanan
prima dalam penyelesaianmasalah
a.Persentase pengelolaan aparaturperadilan yang diselesaikan tepatwaktu 90%
b. Persentase pengelolaan keuanganperadilan tepat waktu 95%
12
c. Persentase pengelolaan barang milikNegara peradilan tepat waktu 90%
d. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindak lanjuti 100%
e.Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal yang di tindaklanjuti 100%
f. Persentase responden yang puasterhadap pelayana peradilan 90%
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2016Perjanjian Kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2016 merupakan tolak
ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Perjanjian Kinerja disusun
berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2016 yang disusun pada awal tahun 2016.
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. PeningkatanPenyelesaian Perkara
a. Persentase perkara yang diselesaikan- Perdata Permohonan 90%- Perdata Gugatan 60%- Pidana Cepat / Ringan 100%- Pidana lalu Lintas 100%- Pidana Biasa Khusus dan
Anak 90%
b. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan- Perdata Permohonan 100%- Perdata Gugatan 100%- Pidana Cepat / Ringan 100%- Pidana lalu Lintas 100%- Pidana Biasa Khusus dan
Anak 100%
c. Persentase mediasi yang 90%
13
diselesaikan
d. Persentase mediasi yangdiselesaikan menjadi akteperdamaian
0,01%
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 5 bulan
90%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan hakim
Persentase penurunan upaya hukum(tidak diajukan): Banding Kasasi Peninjauan Kembali
80%80%90%
3.Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaianperkara
a. Persentase berkas yang diajukankasasi dan PK yang disampaikansecara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregisterdan siap didistribusikan ke majelis 100%
c. Persentase penyampaianpemberitahuan relaas putusan tepatwaktu, tempat dan para pihak
100%
d. Persentase penyitaan tepat waktudan tempat 100%
e. Ratio majelis hakim terhadap perkara 1:85
4.
Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (access to
justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara(yang menarik perhatian masyarakat)yang dapat diakses secara onlinedalam waktu maksimal 1 hari kerjasejak diputus
100%
5.Peningkatan kepatuhan
terhadap putusanpengadilan
Persentase permohonan eksekusiatas putusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yangditindak lanjuti
100%
6.Peningkatan Pelayanan
prima dalam penyelesaianmasalah
a.Persentase pengelolaan aparaturperadilan yang diselesaikan tepatwaktu
90%
b. Persentase pengelolaan keuanganperadilan tepat waktu 90%
c. Persentase pengelolaan barang milikNegara peradilan tepat waktu 90%
14
d.Persentase pengaduan masyarakatyang ditindak lanjuti 100%
e.Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal yang di tindaklanjuti 100%
f. Persentase responden yang puasterhadap pelayana peradilan 90%
15
Bab IIIAkuntabilitas Kinerja
A. CAPAIAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
visi dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode
untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme
untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2016,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang
telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan
pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum
tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator
kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini :
Perhitungan Capaian KinerjaPerhitungan capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan tingkat
realisasi dengan tingkat rencana capaian kinerja. Tingkat capaian kinerja dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
RealisasiTingkat capaian kinerja = X 100 %
Rencana
16
Perhitungan capaian kinerja ini membutuhkan dukungan Sistem Informasi Data
Kinerja yang memadai. Setiap data kinerja, baik rencana maupun realisasinya harus
disediakan secara memadai agar informasi kinerja yang dihasilkan dapat memenuhi
kriteria informasi yang baik yaitu valid, lengkap, tepat dan cepat.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
Unit Organisasi : Pengadilan Negeri PelalawanTahun Anggaran : 2016
NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Realisasi
CapaianKinerja
(%)1 Peningkatan
penyelesaianperkara
a. Persentase perkara yangdiselesaikan :1.Perdata Permohonan2.Perdata Gugatan3.Pidana Cepat Ringan4.Pidana Lalu Lintas5.Pidana Khusus dan Anak
90%60%
100%100%90%
91,30%68,75%90,47%100%
85,83%
101114
90,47100
95,36b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan1.Pidana Biasa2.Pidana Lalu Lintas3.Perdata Gugatan4.Perdata Permohonan
100%100%100%100%
100%100%100%100%
100100100100
c. Persentase mediasi yangdiselesaikan
90 % 100% 100
d. Persentase mediasi yangdiselesaikan menjadi akteperdamaian
0,01% 0 0
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 5 bulan1. Perkara Pidana2. Perkara Perdata
90%90%
100%58,33%
10064,81
2 Peningkatanaksepbilitasputusan Hakim
a.Persentase penurunan upayahukum (tidak diajukan) PerkaraPidana:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
80%80%90%
47,05%43,47%
1%
58,5154,33
1b.Persentase penurunan upaya
hukum (tidak diajukan) PerkaraPerdata:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
80%80%90%
14,28%25%1%
17,8531,25
1
17
3 Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara
a.Persentase berkas yang diajukanbanding, kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap :
1. Pidana Banding Kasasi Peninjauan Kembali
2. Perdata Banding Kasasi Peninjauan Kembali
100%100%100%
100%100%100%
100%100%100%
100%100%100%
100100100
100100100
b.Persentase berkas yang diregisterdan siap didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100
c.Persentase penyampaianpemberitahuan relaas putusantepat waktu, tempat dan parapihak
100% 100% 100
d.Prosentase penyitaan tepat waktudan tempat 100% 100% 100
e.Ratio Majelis Hakim terhadapperkara 1:128 1:128 100
4 Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadapperadilan (accesto justice)
Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 0 0 100
Persentase (amar) putusan perkarayang menarik perhatian masyarakatyang dapat diakses secara onlinedalam waktu maksimal 1 hari kerjasejak putus
100% 100% 100%
5 Peningkatankepatuhanterhadapputusanpengadilan.
Persentase permohonan eksekusiatas putusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti
100% 0 0
Kegiatan : Anggaran :
1. Non Operasional Perkantoran 1. Rp. 56.402.000,-2. Pembayaran gaji dan Tunjangan 2. Rp3.738.561.000,-3. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan 3. Rp. 671.848.000,-
Perkantoran4. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum 4. Rp. 48.356.000,-
18
Indikator Kinerja1. Indikator Penilaian Pelaksanaan Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Pelalawan menggunakan
indikator asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan. Indikator ini
meliputi beberapa variabel penentu yaitu ketepatan dan kecapatan dalam
memutus dan menyelesaikan perkara dan kemapanan/efektifitas dan
efesiensi administrasi perkara. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri
Pelalawan sebagai alat ukur tingkat keberhasilan kemajuan dalam
mewujudkan misi Pengadilan Negeri Pelalawan.
2. Indikator Penilaian Kinerja Dan SasaranIndikator Kinerja merupakan alat ukur dalam menilai tingkat capaian
sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis. Indikator
Kinerja Sasaran Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2015-2019, menjadi
alat ukur dalam penilaian tingkat pencapaian kinerja yang harus dicapai
dalam jangka pendek maupun menengah (lima tahun).
Indikator Kinerja Sasaran digunakan oleh pimpinan dalam
menyusun arah dan kebijakan serta strategis dan prioritas yang selanjutnya
dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kegiatan. Pada setiap akhir
tahun dilakukan pengukuran kinerja atas setiap indikator sasaran, melalui
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LjKIP), sebagai
pertangungjawaban atas pelaksanaan / penggunaan anggaran.
3. Indikator Penilaian Kinerja Dan KegiatanSetiap kegiatan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Pelalawan
akan diukur tingkat capaian kinerjanya melalui Indikator Kinerja Kegiatan.
Indikator Kinerja tersebut terdiri dari :
1. Indikator kinerja masukan (input),
2. Keluaran (output), hasil (outcome),
3. Manfaat (benefit) dan
4. Dampak (impact).
Tingkat rencana capaian kinerja tersebut akan dibandingkan dengan
realisasinya pada setiap akhir tahun melalui penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menggunakan formulir
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).
19
Target PenilaianDalam menentukan target kinerja mengacu kepada prakiraan penyelesaian
perkara yang terdiri dari perkara :
1. Perkara Perdata (Gugatan dan Permohonan)
2. Perkara Pidana (Pidana Biasa, Pidana Cepat, dll)
Penilaian terhadap Indikator penyelesaian perkara pada Pengadilan Negeri
Pelalawan setiap tahun mengalami perkembangan dan perubahaan yang di
hitung berdasarkan persentasi pencapaian perkara yang diterima dan diputus.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJAPengukuran kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2016 mengacu pada
indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas. Dari
pengukuran kinerja tersebut, analisis capaian kinerja masing-masing indikator
kinerja sebagai berikut :
1. Ukuran capaian kinerja utama Peningkatan Penyelesaian Perkara :a. Persentase Perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan perkara
yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (sisa awal
dan perkara yang masuk).
1) Perdata PermohonanPersentase perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan tahun 2014
adalah sebesar 97,95%, yaitu perbandingan perkara yang diselesaikan
sebesar 48 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan sebesar 49
berkas. Pada tahun 2015 mencapai 100% dimana perkara yang
diselesaikan sebesar 17 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan
sebesar 17 berkas. Sedangkan pada tahun 2016 mencapai 91,30%dimana perbandingan pekara yang diselesaikan sebesar 21 perkara
dengan yang akan diselesaikan sebanyak 23 berkas. Dengan target
persentase penyelesaian perkara Perdata Permohonan untuk tahun
2016 sebesar 90%.
20
Tabel 1. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata PermohonanData Perkara Perdata Permohonan Tahun2014 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2013 10 BerkasPerkara masuk tahun 2014 39 BerkasJumlah perkara 49 BerkasPerkara diminutasi 48 Berkas 97,95% 97,95%Sisa akhir 1 BerkasData Perkara Perdata Permohonan Tahun2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2014 1 BerkasPerkara masuk tahun 2015 16 BerkasJumlah perkara 17 BerkasPerkara diminutasi 17 Berkas 100% 100%Sisa akhir 0 BerkasData Perkara Perdata Permohonan Tahun2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 0 BerkasPerkara masuk tahun 2016 23 BerkasJumlah perkara 23 BerkasPerkara diminutasi 21 Berkas 91,30% 91,30%Sisa akhir 2 Berkas
Grafik 1 Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata Permohonan
21
2) Perdata GugatanPersentase perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan tahun 2014
adalah sebesar 60,71%, yaitu perbandingan perkara yang diselesaikan
sebesar 17 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan sebesar 28
berkas. Persentase perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan tahun
2015 adalah sebesar 84% , yaitu perbandingan perkara yang
diselesaikan sebesar 21 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan
sebesar 25 berkas. Sedangkan persentase Perdata Gugatan yang
diselesaikan pada tahun 2016 mengalami penurunan dimana besaran
persentase yang dicapai sebesar 60,71%, yaitu perbandingan perkara
yang diselesaikan sebesar 11 berkas dengan perkara yang akan
diselesaikan sebesar 16 berkas. Dengan target persentase penyelesaian
perkara Perdata Gugatan untuk tahun 2016 sebesar 60%.
Tabel 2. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata GugatanData Perkara Perdata Gugatan Tahun2014 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2013 11 BerkasPerkara masuk tahun 2014 17 BerkasJumlah perkara 28 BerkasPerkara diminutasi 17 Berkas 60,71% 60,71%Sisa akhir 11 BerkasData Perkara Perdata Gugatan Tahun2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2014 11 BerkasPerkara masuk tahun 2015 14 BerkasJumlah perkara 25 BerkasPerkara diminutasi 21 Berkas 84% 84%Sisa akhir 4 BerkasData Perkara Perdata Gugatan Tahun2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 4 BerkasPerkara masuk tahun 2016 12 BerkasJumlah perkara 16 BerkasPerkara diminutasi 11 Berkas 68,75% 68,75%Sisa akhir 5 Berkas
22
Grafik 2. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata Gugatan
3) Pidana Lalu LintasPersentase perkara Pidana Lalu Lintas yang diselesaikan tahun 2014
adalah sebesar 100%, yaitu perbandingan perkara yang diselesaikan
sebesar 7.140 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan sebesar
7.140 berkas. Persentase perkara Pidana Lalu Lintas yang diselesaikan
tahun 2015 adalah sebesar 100% , yaitu perbandingan perkara yang
diselesaikan sebesar 7.007 berkas dengan perkara yang akan
diselesaikan sebesar 7.007 berkas. Persentase perkara Pidana Lalu
Lintas yang diselesaikan tahun 2016 juga mampu memperoleh
persentase sebesar 100% untuk penyelesaian perkara 5.038 berkas.
Dengan target persentase penyelesaian perkara Pidana Lalu lintas untuk
tahun 2016 sebesar 100%.
23
Tabel 3. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Lalu Lintas
Data Perkara Pidana Lalin Tahun 2014 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2013 - BerkasPerkara masuk tahun 2014 7.140 BerkasJumlah perkara 7.140 BerkasPerkara diminutasi 7.140 Berkas 100% 100%Sisa akhir - Berkas
Data Perkara Pidana Lalin Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2014 - BerkasPerkara masuk tahun 2015 7.007 BerkasJumlah perkara 7.007 BerkasPerkara diminutasi 7.007Berkas 100% 100%Sisa akhir - Berkas
Data Perkara Pidana Lalin Tahun 2016 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2015 - BerkasPerkara masuk tahun 2016 5.038 BerkasJumlah perkara 5.038 BerkasPerkara diminutasi 5.038 Berkas 100% 100%Sisa akhir - Berkas
Grafik 3. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Lalu Lintas
24
4) Pidana Biasa Khusus dan AnakPersentase perkara Pidana Biasa yang diselesaikan tahun 2014 adalah
sebesar 87,93%, yaitu perbandingan perkara yang diselesaikan sebesar
306 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan sebesar 348
berkas. Pada tahun 2015 perkara Pidana Biasa yang diselesaikan
adalah sebesar 85,84%, yaitu perbandingan perkara yang diselesaikan
sebesar 291 berkas dengan perkara yang akan diselesaikan sebesar
339 berkas. Sedangkan Persentase penyelesaian perkara pidana biasa
di tahun 2016 realisasinya mencapai persentase 85.83% dengan jumlah
perkara sebanyak 473 yang berhasl diselesaikan sebanyak 406 perkara
dan sisa akhirn yang belum diminutasi sebanyak 67 berkas. Dengan
target persentase penyelesaian perkara Pidana Biasa Khusus Anak
untuk tahun 2016 sebesar 90%.
Tabel 4. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Biasa Khusus AnakData Perkara Pidana Biasa Tahun2014 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2013 48 BerkasPerkara masuk tahun 2014 300 BerkasJumlah perkara 348BerkasPerkara diminutasi 306 Berkas 87,93% 87,93%Sisa akhir 42 BerkasData Perkara Pidana Biasa Tahun2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 42 BerkasPerkara masuk tahun 2016 297 BerkasJumlah perkara 339 BerkasPerkara diminutasi 291 Berkas 85,84% 85,84%Sisa akhir 48 BerkasData Perkara Pidana Biasa Tahun2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 48 BerkasPerkara masuk tahun 2016 425BerkasJumlah perkara 473 BerkasPerkara diminutasi 406 Berkas 85,83% 85,83%Sisa akhir 67 Berkas
25
Grafik 4. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Biasa Khusus Anak
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, data perdata permohonan,perdata
gugatan,perkara pidana biasa dan lalu lintas, pada tahun 2015 dan 2016
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jumlah peningkatan penyelesaian perkara perdata permohonan tahun
2016 mengalami penurunan sebesar 8.7 % disbanding jumlah perkara
pada tahun 2015. Pada Jumlah Perkara peningkatan penyelesaian
perkara perdata gugatan tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 18.75
dibanding perkara gugatan tahun 2015. Sedangkan Pidana biasa khusus
anak hanya mengalami sedikit Penurunan dari tahun 2015, yaitu sebesar
0.01% di tahun 2016. untuk perkara pidana lalu lintas ditahun 2016
mengalami penurunan berkas perkara sebanyak 2.102 berkas namun
upaya peingkatan penyelesaian perkara ditahun 2016 adalah 100%.
2. Target penyelesaian perkara pidana dan perdata pada Pengadilan Negeri
Pelalawan tahun 2016 belum sepenuhnya tercapai yang sudah ditetapkan,
seperti halnya peningkatan penyelesaian perkara pidana cepat/ ringan
hanya memperoleh realisasi 90,47% dari target pencapaian 100%, begitu
26
juga terhadap target Pidana biasa,khusus dan anak sebesar 90% hanya
dapat terealisasi 85,83%. Namun untuk perkara Perdata Permohonan,
Perdata gugatan, dan Pidana lalulintas Pengadilan negeri Pelalawan telah
berusaha untuk dapat merealisasikan peningkatan penyelesaian perkara
diatas target yang sudah ditentukan.
b. Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan sisa
perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan.
1) Pidana Biasa Khusus dan AnakPersentase sisa perkara Pidana Biasa Khusus dan Anak yang
diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 100% , yaitu perbandingan
sisa perkara yang diminutasi sebesar 42 berkas dengan sisa perkara
tahun 2014 yang diminutasi sebesar 42 berkas. Sedangkan Pada tahun
2016 100% yaitu dengan perbandingan sisa perkara yang diminutasi
sebesar 48 berkas dengan sisa perkara tahun 2015 sebesar 48 berkas.
Dengan target persentase sisa perkara yang diselesesaikan untuk tahun
2016 sebesar 100%.Tabel 5. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Biasa Khusus dan Anak
Data Perkara Pidana Biasa Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2014 42 BerkasPerkara masuk tahun 2015 297 BerkasSisa perkara tahun 2014 yang diminutasi 42 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2015 yang diminutasi 249 BerkasSisa akhir 48 Berkas
Data Perkara Pidana Biasa Tahun 2016 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2015 48 BerkasPerkara masuk tahun 2016 473 BerkasSisa perkara tahun 2015 yang diminutasi 48 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2016 yang diminutasi 406 BerkasSisa akhir 67 Berkas
27
Grafik 5. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Biasa Khusus dan Anak
2) Pidana Lalu LintasPersentase sisa perkara Pidana Lalu Lintas yang diselesaikan tahun
2015 adalah sebesar 100% , yaitu perbandingan sisa perkara yang
diminutasi sebesar 7.007 berkas dengan sisa perkara tahun 2014
sebesar 0 berkas. Sedangkan sisa perkara Pidana Lalu Lintas yang
diselesaikan tahun 2016 adalah sebesar 100% , yaitu perbandingan
sisa perkara yang diminutasi sebesar 5.038 berkas dengan sisa perkara
tahun 2015 sebesar 0 berkas. Dengan target persentase sisa perkara
yang diselesesaikan untuk tahun 2016 sebesar 100%.
28
Tabel 6. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Lalu Lintas
Data Perkara Pidana Lalin Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2014 - BerkasPerkara masuk tahun 2015 7.007 BerkasSisa perkara tahun 2014 yang diminutasi 7.007Berkas 100% 100%Perkara tahun 2015 yang diminutasi 7.007 BerkasSisa akhir - Berkas
Data Perkara Pidana Lalin Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Sisa perkara tahun 2015 - BerkasPerkara masuk tahun 2016 5.038 BerkasSisa perkara tahun 2015 yang diminutasi 5.038 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2016 yang diminutasi 5.038 BerkasSisa akhir - Berkas
Grafik 6. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Pidana Lalu Lintas
3) Perdata GugatanPersentase sisa perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan tahun 2015
adalah sebesar 100%, yaitu perbandingan sisa perkara yang diminutasi
sebesar 11 berkas dengan sisa perkara tahun 2014 sebesar 11 berkas.
sisa perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan tahun 2016 adalah
29
sebesar 100%, yaitu perbandingan sisa perkara yang diminutasi sebesar
4 berkas dengan sisa perkara tahun 2014 sebesar 4 berkas. Dengan
target persentase sisa perkara yang diselesesaikan untuk tahun 2016
sebesar 100%.
Tabel 7. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Perdata GugatanData Perkara Perdata Gugatan Tahun2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2014 11 BerkasPerkara masuk tahun 2015 14 BerkasSisa perkara tahun 2014 yang diminutasi 11 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2015 yang diminutasi 10 BerkasSisa akhir 4 BerkasData Perkara Perdata Gugatan Tahun2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 4 BerkasPerkara masuk tahun 2016 12 BerkasSisa perkara tahun 2015 yang diminutasi 4 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2016 yang diminutasi 11 Berkas
Grafik 7. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Perdata Gugatan
30
4) Perdata PermohonanPersentase sisa perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan tahun
2015 adalah sebesar 100% , yaitu perbandingan sisa perkara yang
diminutasi sebesar 1 berkas dengan sisa perkara tahun 2014 sebesar 1
berkas. Pada Tahun 2016 Realisasi penyelesaian sisa perkara perdata
permohonan adalah 100%. Dengan target persentase sisa perkara yang
diselesesaikan untuk tahun 2016 sebesar 100%.
Tabel 8. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Perdata PermohonanData Perkara Perdata PermohonanTahun 2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2014 1 BerkasPerkara masuk tahun 2015 16 BerkasSisa perkara tahun 2014 yang diminutasi 1 Berkas 100% 100%Perkara tahun 2015 yang diminutasi 16 BerkasSisa akhir - BerkasData Perkara Perdata PermohonanTahun 2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaSisa perkara tahun 2015 - BerkasPerkara masuk tahun 2016 23 BerkasSisa perkara tahun 2015 yang diminutasi - Berkas 100% 100%Perkara tahun 2016 yang diminutasi 21 BerkasSisa akhir 2 Berkas
Grafik 8. Analisa Kinerja Penyelesaian Sisa Perkara Perdata Permohonan
31
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator
kinerja persentase sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2016, baik
untuk perkara pidana biasa khusus dan anak, pidana lalu lintas, perdata
gugatan dan perdata permohonan mencapai target sebesar 100 %.
c. Persentase mediasi yang diselesaikan adalah perbandingan antara mediasi
yang di proses dengan jumlah perkara yang diajukan mediasi.
Tabel 9. Analisa Kinerja Mediasi yang diselesaikan
Data Perkara Mediasi Tahun 2014 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Jumlah Perkara yang diajukanmediasi 19 Berkas
Jumlah mediasi yang diproses 19 Berkas 100% 100%Data Perkara Mediasi Tahun 2015 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaJumlah Perkara yang diajukanmediasi 13 Berkas
Jumlah mediasi yang diproses 13 Berkas 100% 100%Data Perkara Mediasi Tahun 2016 Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaJumlah Perkara yang diajukanmediasi 6 Berkas
Jumlah mediasi yang diproses 6 Berkas 100% 100%
d. Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian adalah
Perbandingan antara mediasi yang di proses dengan jumlah mediasi yang
menjadi akte perdamaian.
32
Grafik 9. Analisa Kinerja Mediasi yang diselesaikan
Tabel 10. Analisa Kinerja Mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian
Data Perkara Mediasi Tahun 2014 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Jumlah Perkara mediasi yangdiproses 19 Berkas
Jumlah mediasi yang menjadi akteperdamaian 0 Berkas -% -%
Data Perkara Mediasi Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Jumlah Perkara mediasi yangdiproses 13 Berkas
Jumlah mediasi yang menjadi akteperdamaian 1 Berkas 7,69% 7,69%
Data Perkara Mediasi Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Jumlah Perkara mediasi yangdiproses 6 Berkas
Jumlah mediasi yang menjadi akteperdamaian 0 Berkas 0% 0%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
adalah Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu
maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara).
33
Grafik 10. Analisa Kinerja Mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian
1) Perkara PidanaPersentase perkara pidana biasa yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 bulan pada tahun 2015 adalah sebesar 97,97% , yaitu
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5
bulan sebesar 297 berkas dengan perkara yang harus diselesaikan dalam
waktu maksimal 5 bulan sebesar 291 berkas. Pada tahun 2016
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5
bulan sebesar 406 berkas dengan perkara yang harus diselesaikan dalam
waktu maksimal 5 bulan sebesar 473 berkas sehingga memperoleh
persentase 85,83%. Dengan target persentase perkara yang
diselesesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan untuk tahun 2016
sebesar 90%.
34
Tabel 11. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Biasa yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulanData Perkara Pidana Biasa Khusus danAnak yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 5 bulan Tahun 2015
Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Perkara masuk tahun 2015 297 BerkasPerkara putus < 5 bulan 291 Berkas 97,97% 97,97%Sisa akhir 6 BerkasData Perkara Pidana Biasa Khusus danAnak yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 5 bulan Tahun 2015
Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Perkara masuk tahun 2016 473 BerkasPerkara putus < 5 bulan 406 Berkas 85,83% 85,83%Sisa akhir 67 Berkas
Grafik 11. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Pidana Biasa yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 5 bulan
2) Perkara PerdataPersentase perkara perdata gugatan yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 5 bulan pada tahun 2016 adalah sebesar 58,33%, yaitu
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal
5 bulan sebesar 12 berkas dengan perkara yang harus diselesaikan
dalam waktu maksimal 5 bulan sebesar 7 berkas. Dengan target
35
persentase perkara yang diselesesaikan dalam jangka waktu maksimal 5
bulan untuk tahun 2016 sebesar 90%.
Tabel 12. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 5 bulanData Perkara Perdata yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaPerkara masuk tahun 2015 14 BerkasPerkara putus < 5 bulan 9 Berkas 64,28% 64,28%Sisa akhir 5 BerkasData Perkara Perdata yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaPerkara masuk tahun 2016 12 BerkasPerkara putus < 5 bulan 7 Berkas 58,33% 58,33%Sisa akhir 5 Berkas
Grafik 12. Analisa Kinerja Penyelesaian Perkara Perdata yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 5 bulan
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jumlah peningkatan penyelesaian perkara pidana tahun 2016 yang
diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan mencapai target dengan
realisasi pencapaian 100% sama halnya dengan pencapaian di tahun
36
2015 yang lalu. Namun pencapaian perkara perdata pada tahun 2016
mengalami penurunan sebesar 5,95% dibanding perkara tahun 2015.
2. Target penyelesaian perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5
bulan untuk perkara pidana sudah mencapai target yang ditentukan yaitu
90 % dengan realisasi capaian 100%. Namun untuk perkara Perdata dari
target yang ditentukan untuk tahun 2016 90 % hanya dapat direalisasikan
sebesar 58,33%.
2. Ukuran capaian kinerja utama Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim :a. Persentase penurunan upaya hukum (tidak diajukan) adalah perbandingan
Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dengan jumlah upaya
hukum tahun lalu (Un-1) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (Un-1)
1) Perkara PidanaPersentase penurunan upaya hukum (Banding yang tidak diajukan)untuk Perkara Pidana tahun 2016 adalah sebesar 47,05%.
Tabel 13. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (banding yang tidak diajukan)untuk perkara pidana
Data Perkara Pidana Tahun 2015 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum banding tahun 2014 dan2015 33 Berkas
Upaya hukum banding tahun 2015 18 Berkas 54,54% 54,54%
Data Perkara Pidana Tahun 2016 Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum banding tahun 2015 dan2016 34 Berkas
Upaya hukum banding tahun 2016 16 Berkas 47,05% 47,05%
37
Grafik 13. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (banding yang tidak diajukan)untuk perkara pidana
Persentase penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan) untuk
Perkara Pidana pada tahun 2016 adalah sebesar 43,47%.
Tabel 14. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan)untuk perkara pidana
Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum kasasi tahun 2014 dan2015 24 Berkas
Upaya hukum kasasi tahun 2015 13 Berkas 54,16% 54,16%
Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum kasasi tahun 2015 dan2016 23 Berkas
Upaya hukum kasasi tahun 2015 10 Berkas 43,47% 43,47%
38
Grafik 14. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan) untukperkara pidana
Persentase penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk Perkara Pidana adalah sebesar 1%.
Tabel 15. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk perkara pidana
Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum PK tahun 2014 dan 2015 - BerkasUpaya hukum PK tahun 2015 - Berkas 100% 100%
Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum PK tahun 2015 dan 2016 1 BerkasUpaya hukum PK tahun 2016 1 Berkas 1% 1%
39
Grafik 15. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk perkara pidana
2) Perkara PerdataPersentase penurunan upaya hukum (Banding yang tidak diajukan)untuk Perkara Perdata adalah sebesar 14,28%.
Tabel 16. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (banding yang tidak diajukan)untuk perkara perdata
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum banding tahun 2014 dan2015 19 Berkas
Upaya hukum banding tahun 2015 6 Berkas 31,57% 31,57%
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum banding tahun 2015 dan2016 7 Berkas
Upaya hukum banding tahun 2015 1 Berkas 14,28% 14,28%
40
Grafik 16. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (banding yang tidak diajukan)untuk perkara perdata
Persentase penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan)untuk Perkara Perdata adalah sebesar 25%.
Tabel 17. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan)untuk perkara perdata
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum kasasi tahun 2014 dan2015 12 Berkas
Upaya hukum kasasi tahun 2015 6 Berkas 50% 50%
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum kasasi tahun 2015 dan2016 8 Berkas
Upaya hukum kasasi tahun 2015 2 Berkas 25% 25%
41
Grafik 17. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Kasasi yang tidak diajukan)untuk perkara perdata
Persentase penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk Perkara Perdata adalah sebesar 1%.
Tabel 18. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk perkara perdata
Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Upaya hukum PK tahun 2014 dan 2015 - BerkasUpaya hukum PK tahun 2015 - Berkas 100% 100%Data Perkara Pidana Jumlah Realisasi Capaian
KinerjaUpaya hukum PK tahun 2015 dan 2016 1 BerkasUpaya hukum PK tahun 2016 1 Berkas 1% 1%
42
Grafik 18. Analisa Kinerja Penurunan upaya hukum (Peninjauan Kembali yang tidakdiajukan) untuk perkara perdata
3. Ukuran capaian kinerja utama Peningkatan efektifitas pengelolaanpenyelesaian perkara :
a. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diajukan
banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi dan disampaikan secara
lengkap adalah perbandingan antara berkas yang diajukan banding,
kasasi, peninjauan kembali dan grasi yang lengkap (terdiri dari Bundel A
dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi,
peninjauan kembali dan grasi.
1) Jumlah perkara Pidana yang diajukan banding pada tahun 2016 adalah
sebanyak 16 berkas dari berkas yang diajukan banding tersebut sudah
disampaikan secara lengkap sebanyak 16 berkas sehingga persentase
berkas yang diajukan banding dan disampaikan secara lengkap pada
perkara Pidana adalah 100%.2) Jumlah perkara Pidana yang diajukan kasasi pada tahun 2016 adalah
sebanyak 10 berkas, dari berkas yang diajukan kasasi tersebut sudah
disampaikan secara lengkap sebanyak 10 berkas, sehingga persentase
43
berkas yang diajukan kasasi dan disampaikan secara lengkap pada
perkara Pidana adalah 100%.3) Jumlah perkara Pidana yang diajukan peninjauan kembali pada tahun
2016 sebanyak 1 berkas, dari berkas yang diajukan PK tersebut sudah
disampaikan secara lengkap sebanyak 1 berkas sehingga persentase
berkas yang diajukan peninjauan kembali secara lengkap pada perkara
Pidana adalah 100%.4) Jumlah perkara Perdata yang diajukan banding pada tahun 2016 adalah
sebanyak 4 berkas, dari berkas yang diajukan banding tersebut belum
dikirm sebayak 1 berkas, dan sudah disampaikan secara lengkap
sebanyak 3 berkas, sehingga persentase berkas yang diajukan banding
dan disampaikan secara lengkap pada perkara Perdata adalah 75%.5) Jumlah perkara Perdata yang diajukan kasasi pada tahun 2016 adalah 6
berkas, dari berkas yang diajukan kasasi sebanyak 4 berkas sedangkan
2 berkas lagi masih dalam proses pemberkasan sehingga persentase
berkas yang diajukan kasasi dan disampaikan secara lengkap pada
perkara Perdata adalah 66.66%.6) Jumlah perkara Perdata yang diajukan peninjauan kembali pada tahun
2016 adalah 1 Berkas dan masih dalam proses melangkapi
pemberkasan sehingga belum dapat disajikan secara lengkap, sehingga
persentase berkas yang diajukan peninjauan kembali dan disampaikan
secara lengkap pada perkara perdata adalah 0 %.
44
Grafik 19. indikator kinerja persentase berkas yang diajukan banding dan disampaikansecara lengkap pada tahun 2016 untuk perkara pidana dan perdata
Berdasarkan grafik dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
indikator kinerja persentase berkas yang diajukan banding dan
disampaikan secara lengkap pada tahun 2016 untuk perkara pidana
mencapai target sebesar 100% dan perkara perdata mencapai target
75%. Untuk perkara pidana yang diajukan kasasi yang disampaikan
secara lengkap mencapai target 100% sedangkan untuk perkara perdata
hanya mencapai target 66,66%. Begitupun dengan perkara pidana yang
diajukan peninjauan kembali dan disampaikan secara lengkap mencapai
target 100% untuk perkara perdata yang diajukan peninjauan kembali
disampaikan secara lengkap adalah 0%.
b. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Berkas yang diregister
dan siap didistribusikan ke majelis adalah Perbandingan antara berkas
perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang
didistribusikan ke Majelis.
45
1) Untuk berkas perkara Pidana Biasa Khusus dan anak, Pidana lalu
Lintas, Perdata Gugatan dan Perdata Permohonan pada tahun 2016
semua berkas yang diregister sudah didistribusikan ke majelis, sehingga
persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
adalah 100 %.
Grafik 20. indikator kinerja persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis
Berdasarkan grafik dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
indikator kinerja persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke majelis baik untuk perkara pidana biasa, pidana lalu
lintas, perdata gugatan maupun perdata permohonan pada tahun 2016
telah mencapai target 100 %.
c. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah Perbandingan
antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para
pihak tepat waktu.
46
Persentase Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah
adalah sebesar 100%, yaitu perbandingan antara berkas putusan perkara
perdata sebesar 3 berkas dengan relaas putusan yang disampaikan ke para
pihak tepat waktu.
Tabel 19. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuanrelaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Berkas Putusan Perkara Perdata 2015 38 BerkasRelas Putusan Yang Disampaikan KePara Pihak Tepat Waktu 38 Berkas 100% 100%
Data Perkara Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Berkas Putusan Perkara Perdata 2016 3 BerkasRelas Putusan Yang Disampaikan KePara Pihak Tepat Waktu 3 Berkas 100% 100%
d. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyitaan tepat waktu dan
tempat adalah Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan
pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat.
Persentase ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyitaan tepat
waktu dan tempat adalah sebesar 100%, yaitu perbandingan antara
permohonan penyitaan sebanyak 642 (enam ratus empat puluh dua)
permohonan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
sebanyak 642 (empat ratus empat puluh dua) permohonan, dengan kata lain
bahwa pada tahun 2016 permohonan penyitaan untuk perkara pidana
mencapai target sebesar 100%.
e. Ukuran capaian indikator kinerja Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
adalah Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara
masuk.
47
Persentase Ukuran capaian indikator kinerja Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara adalah adalah sebesar 100%, yaitu perbandingan antara ratio
Majelis Hakim sebanyak 4 majelis terhadap perkara yang masuk sebanyak
512 perkara, sehingga didapat ratio majelis hakim terhadap perkara masuk
adalah 1 banding 128. Pada tahun 2016 dapat tercapai penyelesaian perkara
oleh setiap majelis hakim masing-masing sebanyak 128 berkas.
Tabel 20. Data Ratio Majelis Hakim dan Perkara masuk
Data Perkara Pidana dan Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Majelis Hakim Tahun 2015 4 majelisPerkara Masuk ( Pidana + Perdata ) 327 BerkasPenyelesaian perkara oleh tiap majelishakim 82 Berkas 82 berkas 100%
Data Perkara Pidana dan Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
Majelis Hakim Tahun 2016 4 majelisPerkara Masuk ( Pidana + Perdata ) 512 BerkasPenyelesaian perkara oleh tiap majelishakim 128 Berkas 128 berkas 100%
4. Ukuran capaian kinerja utama Peningkatan aksesibilitas masyarakatterhadap peradilan (acces to justice) :
a. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan adalah Perbandingan perkara prodeo yang diselesaikan dengan
perkara prodeo yang masuk.
Pada Tahun 2016 tidak ada permohonan perkara prodeo yang masuk pada
Kepaniteraan Pengadilan Pelalawan, sehingga tidak ada capaian target dari
indikator ini.
48
5. Ukuran capaian kinerja utama Meningkatnya kepatuhan terhadap putusanpengadilan :
a. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
adalah Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi)
Pada Tahun 2016 tidak ada permohonan eksekusi yang masuk pada
Kepaniteraan Pengadilan Pelalawan, sehingga tidak ada capaian target dari
indikator ini.
Tabel 21. Analisa Kinerja Permohonan Eksekusi
Data Perkara Pidana dan Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
perkara perdata yang ditindaklanjuti(dieksekusi) 1 perkara
perkara perdata yang belum ditindaklanjuti(dieksekusi) - perkara 6,25% 6,25%
Data Perkara Pidana dan Perdata Jumlah Realisasi CapaianKinerja
perkara perdata yang ditindaklanjuti(dieksekusi) - perkara
perkara perdata yang belum ditindaklanjuti(dieksekusi) - perkara 0% 0%
6. Ukuran capaian Meningkatnya Pelayanan Prima dalam penyelesaianPerkara :a. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase pengelolaan aparatur
peradilan tepat waktu tahun 2016 adalah 90 % dengan capaian realisasi
sebesar 90% dengan itu maka realisasi pencapaian pengelolaan aparatur
peradilan tepat waktu pengadilan negeri pelalawan adalah 100%.b. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase pengelolaan keuangan
peradilan tepat waktu tahun 2016 adalah 90 % dengan capaian realisasi
sebesar 90% dengan itu maka realisasi pencapaian pengelolaan keuangan
peradilan tepat waktu pengadilan negeri pelalawan adalah 100%.
49
c. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase pengelolaan Barang Milik
Negara peradilan tepat waktu tahun 2016 adalah 90 % dengan capaian
realisasi sebesar 90% dengan itu maka realisasi pencapaian pengelolaan
Barang Milik Negara peradilan tepat waktu pengadilan negeri pelalawan
adalah 100%.d. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase pengelolaan Barang Milik
Negara peradilan tepat waktu tahun 2016 adalah 90 % dengan capaian
realisasi sebesar 90% dengan itu maka realisasi pencapaian pengelolaan
Barang Milik Negara peradilan tepat waktu pengadilan negeri pelalawan
adalah 100%.e. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase pengaduan masyarakat
peradilan yang di tindak lanjuti tahun 2016 adalah 100 % dengan capaian
realisasi sebesar 100% dengan itu maka realisasi pencapaian pengaduan
masyarakat peradilan yang di tindak lanjuti pengadilan negeri pelalawan
adalah 100%.f. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang di tindak lanjuti tahun 2016 adalah 100 %
dengan capaian realisasi sebesar 100% dengan itu maka realisasi
pencapaian temuan hasil pemeriksaan eksternal yang di tindak lanjuti
pengadilan negeri pelalawan adalah 100%.g. Ukuran target capaian indikator kinerja Persentase responden yang puas
terhadap pelayanan peradilan tahun 2016 adalah 90 % dengan capaian
realisasi sebesar 90% dengan itu maka realisasi pencapaian temuan hasil
pemeriksaan eksternal yang di tindak lanjuti pengadilan negeri pelalawan
adalah 100%.
C. REALISASI ANGGARAN
Anggaran DIPA Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2016 adalah sebesar
Rp. 4.801.167.000,- (empat milyar delapan ratus satu juta seratus enam puluh tujuh
ribu rupiah) bersumber dari APBN yang terdiri dari DIPA Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung RI dengan jumlah sebesar Rp.4.752.811.000,- (Empat milyar
50
tujuh ratus lima puluh dua juta delapan ratus sebelas ribu rupiah) dan DIPA
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI dengan jumlah
sebesar Rp. 48.356.000,- (empat puluh delapan juta tiga ratus lima puluh enam ribu
rupiah).
Rincian pagu dan realisasi pada setiap jenis belanja berdasarkan alokasi
anggaran Pengadilan Negeri Pelalawan tahun 2016 tersebut, adalah sbb :
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BELANJA PEGAWAINO. AKUN KEGIATAN JUMLAH BIAYA
511111 Belanja Gaji Pokok PNS Rp. 1.374.581.000,-
Pelaksanaan Rp. 1.374.845.740,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS Rp. 22.000,-
Pelaksanaan Rp. 20.719,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 1.281,-
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Rp. 97.979.000,-
Pelaksanaan Rp. 90.659.390,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 7.319.610,-
511122 Belanja Tunj. Anak PNS Rp. 32.975.000,-
Pelaksanaan Rp. 30.221.876
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 2.753.124
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS Rp. 26.490.000
Pelaksanaan Rp. 26.120.000
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 370.000
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS Rp. 1.413.400.000,-
51
Pelaksanaan Rp. 1.413.400.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
511125 Belanja Tunj. PPh PNS Rp. 208.039.000,-
Pelaksanaan Rp. 197.834.675,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 10.204.325,-
511126 Belanja Tunj. Beras PNS Rp. 92.094.000,-
Pelaksanaan Rp. 78.358.440,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 13.735.560,-
511129 Belanja Uang Makan PNS Rp. 277.200.000,-
Pelaksanaan Rp. 206.000.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 71.200.000,-
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS Rp. 28.763.000,-
Pelaksanaan Rp. 12.330.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 16.433.000,-
511157 Belanja Tunjangan Kemahalan Hakim Rp. 149.850.000,-
Pelaksanaan Rp.149.850.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
512211 Belanja Uang Lembur PNS Rp. 37.168.000,-
Pelaksanaan Rp. 37.102.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 66..000,-
Jumlah Belanja Pegawai pada DIPA TA. 2016 Rp. 3.738.561.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanja Pegawai TA. 2016 Rp. 3.616.742.840,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja Pegawai TA. 2016 Rp. 121.818.160,-
52
BELANJA BARANG OPERASIONALNO. AKUN KEGIATAN JUMLAH BIAYA
521111 Belanja Keperluan Kantor Rp. 264.332.000,-
Pelaksanaan Rp. 264.286.250,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 45.750,-
521811 Belanja Barang untuk PersediaanKonsumsi
Rp. 60.020.000,-
Pelaksanaan Rp. 60.000.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 20.000,-
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Rp. 9.468.000,-
Pelaksanaan Rp. 9.461.560,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 6.440,-
521115 Belanja Honor Operasional SatuanKerja
Rp. 48.960.000,-
Pelaksanaan Rp. 48.960.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Rp. 6.200.000,-
Pelaksanaan Rp. 6.200.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
522111 Belanja Langganan Listrik Rp. 59.544.000,-
Pelaksanaan Rp. 59.536.328,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 7.672,-
522112 Belanja Langganan Telepon Rp. 5.268.000,-
Pelaksanaan Rp. 5.260.112,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 7.888,-
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 90.742.000,-
53
dan BangunanPelaksanaan Rp. 90.742.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp.0,-
523119 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedungdan Bangunan Lainnya
Rp. 15.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 14.993.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 7000,-
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatandan Mesin
Rp. 109.256.000,-
Pelaksanaan Rp. 109.132.225,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 123.775,-
523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan Rp. 3.058.000,-
Pelaksanaan Rp.2.958.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 100.000,-
Jumlah Belanja Barang Operasional DIPA TA. 2016 Rp. 671.848.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanjan Barang Operasional Rp. 671.549.505,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja Barang Operasional Rp. 298.495,-
BELANJA BARANG NON OPERASIONALNO. AKUN KEGIATAN JUMLAH BIAYA
521211 Belanja Bahan Rp. 3.500.000,-
Pelaksanaan Rp. 3.485.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 15.000,-
524111 Belanja Perjalanan Biasa Rp. 43.200.000,-
Pelaksanaan Rp. 43.135.800,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 64.200,-
54
524119 Belanja Perjalanan Dinas Rp.8.070.000,-
Pelaksanaan Rp. 6.450.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 1.620.000,-
521211 Belanja Bahan/Jamuan Tamu Rp. 1.632.000,-
Pelaksanaan Rp. 1.632.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
Jumlah Belanja Barang Non Operasional DIPA TA. 2016 Rp. 56.402.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanjan Barang Non Operasional Rp. 54.702.800,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja Barang Non Operasional Rp. 1.699.200,-
2. Program Sarana dan Prasarana Aparatus Mahkamah Agung
BELANJA MODALNO. AKUN KEGIATAN JUMLAH BIAYA
532111 Pengadaan Alat Pengolah Data danKomunikasi
Rp. 86.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 85.998.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 2000,-
523111 Pengadaan Peralatan dan FasilitasPerkantoran
Rp. 200.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 199.980.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 20.000,-
Jumlah Belanja Modal DIPA TA. 2016 Rp. 286.000.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanjan Modal Rp. 285.978.000,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja Modal Rp. 22.000,-
55
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
BELANJA BARANGNO. AKUN KEGIATAN JUMLAH BIAYA
051 Pelaksana Pos Pelayanan Hukum Rp. 15.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 15.000.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 0,-
051 Penyelesaian Perkara yang kurangdari 5 bulan
Rp. 31.800.000,-
Pelaksanaan Rp. 26.345.350,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 5.454.650,-
Jumlah Belanja DIPA Badilum TA. 2016 Rp. 48.356.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanjan DIPA Badilum TA. 2016 Rp. 41.345.350,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja DIPA Badilum TA. 2016 Rp. 7.010.650,-
Tabel 22. Analisa Realisasi Anggaran Tahun 2016Indikator Pagu Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
(%)Target Selisih
PencapaianBelanja Pegawai Rp. 3.738.561.000,- Rp. 3.616.742.840,- 96.74% 100% -3.26%
Belanja Barang Rp. 671.848.000,- Rp. 671.549.505,- 99.95% 100% -0.05%
Belanja Modal Rp. 286.000.000,- Rp. 285.978.000,- 99.99% 100% -0.01%
JUMLAH Rp. 4.696.409.000,- Rp. 4.574.568.840,- 98.89% 100% -1.11%
56
Grafik 21. Analisa Realisasi Anggaran Tahun 2016
Tabel 23. Analisa Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2015 dan Tahun 2014
IndikatorPersentase Realisasi
TA 2016Persentase Realisasi
TA 2015Selisih Realisasi
PerbandinganAnggaran
Belanja Pegawai 96.74% 86.14% 10.6%
Belanja Barang 99.95% 99.08% 0.87%
Belanja Modal 99.99% 99.00% 0.99%
57
Grafik 22. Grafik Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2016 dan Tahun 2015
58
Bab IVPenutup
A. KESIMPULANUntuk melaksanakan program kerja setiap tahunnya dibuat suatu
perencanaan yang telah tersusun didalam Rencana Strategis. Rencana Strategis
Pengadilan Negeri Pelalawan tersusun dalam bentuk tahunan dan jangka
menengah (program lima tahunan tahun 2015-2019) yang merupakan acuan bagi
segenap Hakim maupun Karyawan/ti di lingkungan Pengadilan Negeri Pelalawan
didalam melaksanakan tugas penyelenggaraan hukum dan keadilan.
Laporan Instansi Pemerintah Satuan Kerja Pengadilan Negeri Pelalawan
Tahun 2016 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 dan dapat memberikan gambaran tentang
berbagai capaian kinerja, di bidang pelayanan publik menyangkut pelaksanaan
kekuasaan kehakiman. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan
akuntabilitas Pengadilan Negeri Pelalawan dalam melaksanakan berbagai
kewajibannya sebagai lembaga peradilan lingkungan Peradilan Umum dibawah
Mahkamah Agung.
Tentunya laporan ini kami sadari sangat jauh dari sempurna dalam
menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun
setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat
memperoleh gambaran tentang hasil kinerja dan pelayanan publik yang telah
dilakukan oleh aparatur Pengadilan Negeri Pelalawan.
Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik,
namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus
guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Adapun
pencapaian dan permasalah yang ditemui pada Pengadilan Negeri Pelalawan
tahun 2016 sebagai berikut:
1. Adanya pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur
Pengadilan Negeri Pelalawan agar menjadi profesional.
2. Pengawasan yang terencana dan efektif dalam segala bidang.
59
3. Adanya peraturan perundang-undangan mengenai akuntabilitas, pelayanan
publik dan ketatalaksanaan yang mendukung.
4. Penyelenggaraan tugas pokok, baik teknis yustisial, administrasi maupun
administrasi kesekretariatan pada umumnya cukup berhasil dengan baik,
kendatipun masih ada kelemahan dan kekurang sempurnaannya.
5. Permasalahan dan kendala yang dihadapi dengan kinerja Pengadilan
Negeri Pelalawan pada umumnya berkenaan dengan kurangnya SDM yang
tersedia, baik kualitas maupun kuantitasnya belum memadai khususnya
yang menangani bidang Teknis Yudisial, Administrasi perkara dan
Administrasi Umum lainnya serta Tenaga IT masih perlu ditambah dan
ditingkatkan. Jumlah Hakim, Panitera Pengganti masih minim, masih
terdapatnya jabatan lowong sehingga menyebabkan banyak pegawai
menduduki jabatan rangkap dan dibandingkan dengan jumlah perkara yang
masuk tahun 2016 cukup banyak.
6. Keberhasilan cukup dirasakan pada Pengadilan Negeri Pelalawan dengan
bertambahnya Sarana dan Prasarana Penunjang Operasional Kantor dan
penunjang pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan.
7. Perlu adanya koordinasi dan pengawasan agar program kerja berjalan
dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada.
B. SARAN
1. Perlu penambahan personil terutama tenaga non teknis di Pengadilan
Negeri Pelalawan yang diimbangi dengan kualitas menurut bidang
masing-masing.
2. Perlu penambahan fasilitas serta sarana dan prasarana kantor untuk
menunjang efektifitas kinerja pada Pengadilan Negeri Pelalawan.
3. Perlu adanya peningkatan anggaran DIPA pada semua mata anggaran
Terutama dalam mata anggaran Operasional Perkantoran dan
Pemeliharaan Perkantoran.
60
4. Peningkatan sumber daya manusia baik melalui pelatihan pendidikan
yang berkesinambungan bagi Hakim dan Pegawai.
Pangkalan Kerinci, 9 Januari 2017KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
RISKA WIDIANA, SH, MHNIP. 19720311 199603 2 002
61
LAMPIRAN ISTRUKTUR ORGANISASI
LAMPIRAN IIINDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016
No. KINERJAUTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWABSUMBER
DATA
1.PeningkatanPenyelesaianPerkara
a. Persentase perkarayang diselesaikan
Perbandinganperkara yangdiselesaikandengan perkarayang akandiselesaikan(saldo awal danperkara yangmasuk)
Hakim MajelisPanitera
LaporanBulanandanLaporanTahunan
b. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan
Perbandingan sisaperkara yangdiselesaikandengan sisaperkara yangharus diselesaikan
Hakim MajelisPanitera
LaporanBulanandanLaporanTahunan
c. Persentase mediasiyang diselesaikan
Perbandinganantara mediasiyang disepakatidengan jumlahmediasi yangditerima danmenjadi perkara
Panitera
LaporanBulanandanLaporanTahunan
d. Persentase mediasiyang menjadi aktaperdamaian
Perbandinganantara mediasiyang diprosesdengan jumlahmediasi yangmenjadi aktaperdamaian
Hakim MediasiPanitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
e. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktumaksimal 5 bulan
Perbandinganperkara yangdiselesaikandalam jangkawaktu maksimal 5bulan denganperkara yangharus diselesaikandalam waktumaksimal 5 bulan(diluar sisa
Hakim MajelisPanitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
perkara)
2.
Peningkatanaksepbilitasputusanhakim
Persentase penurunanupaya hukum (tidakdiajukan): Banding Kasasi Peninjauan Kembali
Jumlah upayahukum selamatahun berjalandibagi jumlahupaya hukumtahun lalu dibagiupaya hukumtahun lalu dikaliseratus persen
Hakim MajelisPanitera
LaporanBulanandanLaporanTahunan
3.
Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara
a. Persentase berkasyang diajukan kasasidan PK yangdisampaikan secaralengkap
Perbandinganantara berkasyang diajukanKasasi dan PKyang lengkap(terdari bundel Adan B) denganjumlah berkasyang diajukanKasasi dan PK
Panitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
b. Persentase berkasyang deregister dansiap didistribusikanke majelis
Perbandinganantara berkasperkara yangditerimaKepaniteraandengan berkasperkara yang didistribusikan keMajelis
Panitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
c. Persentasepenyampaianpemberitahuanrelaas putusan tepatwaktu, tempat danpara pihak
Perbandinganantara berkasputusan denganrelas putusanyang disampaikanke para pihaktepat waktu
Panitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
d. Persentase penyitaantepat waktu dantempat
Perbandinganantarapermohonanpenyitaan denganpelaksanaanpenyitaan tepatwaktu dan tempat
Panitera danJurusita
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
e. Ratio majelis hakimterhadap perkara
Perbandinganratio Majelis
Majelis HakimPanitera
LaporanBulanan
Hakimdibandingkandengan perkaramasuk
danLaporanTahunan
4.
Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadapperadilan(access tojustice)
a. Persentase perkaraprodeo yangdiselesaikan
Perbandinganperkara prodeoyang diselesaikandengan perkaraprodeo yangmasuk
Majelis HakimPanitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
b. Persentase (amar)putusan perkarayang menarikperhatianmasyarakat) yangdapat diakses secaraOnline dalam waktumaksimal 1 hari kerjasejak diputus (Oneday Publish)
Perbandinganamar putusanperkara tindakpidana korupsiyang ditayangkandi website denganjumlah perkaratindak pidanakorupsi yang tidakditayangkan
Kepaniteraan
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
5.
Peningkatankepatuhanterhadapputusanpengadilan
Persentasepermohonaneksekusi atasputusan perkaraperdata yangberkekuatan hukumtetap yangditindaklanjuti
Perbandinganperkara perdatayangditindaklanjuti(eksekusi) denganperkara perdatayang belumditindaklanjuti(dieksekusi)
Ketua Pengadilandan
Panitera
LaporanBulanan
danLaporanTahunan
LAMPIRAN IIIRENCANA KINERJA TAHUN 2017
PENETAPAN KINERJAPENGADILAN NEGERI PELALAWAN
TAHUN ANGGARAN 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Peningkatan PenyelesaianPerkara
a. Persentase perkara yang diselesaikan- Perdata Permohonan 90%- Perdata Gugatan 60%- Pidana Cepat / Ringan 100%- Pidana lalu Lintas 100%- Pidana Biasa Khusus dan Anak 90%
b. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan
- Perdata Permohonan 100%- Perdata Gugatan 100%- Pidana Cepat / Ringan 100%- Pidana lalu Lintas 100%- Pidana Biasa Khusus dan Anak 100%
c. Persentase mediasi yang diselesaikan 90%d. Persentase mediasi yang diselesaikan
menjadi akte perdamaian 0,01%
e. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan 90%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan hakim
Persentase penurunan upaya hukum (tidakdiajukan): Banding Kasasi Peninjauan Kembali
90%90%90%
3.Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaianperkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasidan PK yang disampaikan secara lengkap 100%
b. Persentase berkas yang diregister dansiap didistribusikan ke majelis 100%
c. Persentase penyampaianpemberitahuan relaas putusan tepat 100%
waktu, tempat dan para pihak
d. Persentase penyitaan tepat waktu dantempat 100%
e. Ratio majelis hakim terhadap perkara 1:85
4.Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadapperadilan (access to justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara(yang menarik perhatian masyarakat)yang dapat diakses secara online dalamwaktu maksimal 1 hari kerja sejakdiputus
100%
5.Peningkatan kepatuhan
terhadap putusanpengadilan
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6.Peningkatan Pelayanan
prima dalam penyelesaianmasalah
a. Persentase pengelolaan aparaturperadilan yang diselesaikan tepat waktu 90%
b. Persentase pengelolaan keuanganperadilan tepat waktu 95%
c. Persentase pengelolaan barang milikNegara peradilan tepat waktu 90%
d. Persentase pengaduan masyarakat yangditindak lanjuti 100%
e. Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal yang di tindaklanjuti 100%
f. Persentase responden yang puas terhadappelayana peradilan 90%
LAMPIRAN IVMATRIKS RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2015-2019
INSTANSI : Pengadilan Negeri PelalawanVISI : Mewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan bermartabat dan dipercaya, demi terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang AgungMISI 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat
2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peadilan kepada masyarakat4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan di hormati
NO TARGETJANGKA
MENENGAH 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 50% 1 a. Persentase perkarayang diselesaikan
1Batas waktupenyelesaian perkara di
4.950.739.000 4.950.527.000 4.641.127.000 6.096.724.000 6.285.445.779
2
- PerdataPermohonan
90% 90% 90% 95% 95%
- Perdata Gugatan 60% 60% 60% 70% 70%
- PidanaCepat/Ringan
100% 100% 100% 100% 100%
- Pidana Lalu Lintas 100% 100% 100% 100% 100%
- Pidana Biasa,Khusus dan Anak
90% 90% 90% 95% 95%
b. Persentase sisaperkara yangdiselesaikan
- PerdataPermohonan
100% 100% 100% 100% 100%
- Perdata Gugatan 100% 100% 100% 100% 100%
- Pidana Cepat / Ringan100% 100% 100% 100% 100%
- Pidana Lalu lintas 100% 100% 100% 100% 100%
-Pidana Biasa,Khusus dan Anak
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase Mediasiyang di selesaikan
90% 90% 90% 95% 95%
d. Persentase mediasiyang menjadi aktaperdamaian
0,76% 0,01% 0,01% 0,01% 0,01%
e. Persentase perkarayang diselesaikandalam jangka waktumaksimal 5 (lima)bulan)
90% 90% 90% 90% 90%
2
a. Banding 50% 80% 90% 95% 95%
b. Kasasi 50% 80% 90% 95% 95%
c. Peninjauan Kembali 80% 90% 90% 90% 90%
URAIAN
REVIU MATRIK RENSTRA TAHUN 2015-2019
PROGRAM
PembinaanAdministrasidanPengelolaanKeuanganBadanUrusanAdministrasi
MATRIKS PENDANAAN (Rupiah)TUJUAN SASARAN
KEGIATAN
Meningkatnyakepastianhukum
Pesentaseperkara yangtidakmengajukanupaya hukumbanding,kasasi,peninjauankembali
INDIKATOR URAIAN INDIKATOR
Peningkatanpenyelesaianperkara
Pesentase perkara yangtidak mengajukan upaya
Peningkatanaksepbilitasputusan hakim
TARGETSTRATEGI
KEBIJAKAN
Pemberlakuan templateputusan
Dukunganmanajemen danpelaksanaantugas teknislainnyaMahkamah Agung
INSTANSI : Pengadilan Negeri PelalawanVISI : Mewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan bermartabat dan dipercaya, demi terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang AgungMISI 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat
2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peadilan kepada masyarakat4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan di hormati
NO TARGETJANGKA
MENENGAH 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019URAIAN
REVIU MATRIK RENSTRA TAHUN 2015-2019
PROGRAMMATRIKS PENDANAAN (Rupiah)
TUJUAN SASARAN
KEGIATANINDIKATOR URAIAN INDIKATORTARGET
STRATEGI
KEBIJAKAN
3 a. Persentase berkasyang diajukankasasi dan PKdisampaikan secara
100% 100% 100% 100% 100% 1 Standarpelayananperadilan
49.335.000 48.356.000 78.410.000 79.275.510 87.995.816
b. Persentase berkasyang diregister dansiap didistribusikanke Majelis
100% 100% 100% 100% 100% 2
c. Persentasepenyampaianpemberitahuanrelaas putusantepat waktu,
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentasepenyitaan tepatwaktu dan tempat
100% 100% 100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakimterhadap Perkara
1:80 1:85 1:85 1:90 1:90
4 a. Persentase perkaraprodeo yangdiselesaikan
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase (amar)putusan perkara(yang menarikperhatianmasyarakat) yangdapat diaksessecara Online
100% 100% 100% 100% 100%
2 Keterjangkauan pelayananbadanperadilan
Persentaseprosespenyelesaianperkara yangdapatdipublikasikan.
100% 5 Peningkatankepatuhanterhadapputusanpengadilan
100% 100% 100% 100% 100% 1 Pedomanpemberianlayananhukum bagimasyarakattidakmampu di
Peningkatansarana danprasaranaaparaturMahkamah Agung
40.000.000 86.000.000 100.000.000 150.000.000 200.000.000
3 90% 6 a. Persentasepengelolaanaparatur peradilanyang diselesaikan
- 90% 95% 95% 95% 3 PolapromosiHakim danKepaniteraa
b. Persentasepengelolaankeuangan peradilan
- 90% 95% 95% 95% 4
Peningkatanpelayananprima dalampenyelesaianperkara
Persentasereponden yangpuas terhadappelayananperadilan
Persentase permohonaneksekusi atas putusanperkara perdata yangberkekuatan hukumtetap yangditindaklanjuti
Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara
Memenuhikebutuhan dankepuasanmasyarakatpencarikeadilan
Peningkatanmanajemenperadilanumum
Peningkatanmanajemenperadilan umum
Peningkatanaksesbilitasmasyarakatterhadapperadilan(acces tojustice)
Pembinaantenagateknis dannon teknisperadilan
PengadaanSarana danPrasarana diLingkunganMahkamahAgung
Pemberlakuan StandarOperasionalProsedurEksekusi
INSTANSI : Pengadilan Negeri PelalawanVISI : Mewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan bermartabat dan dipercaya, demi terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang AgungMISI 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat
2. Mewujudkan Peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peadilan kepada masyarakat4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat dan di hormati
NO TARGETJANGKA
MENENGAH 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019URAIAN
REVIU MATRIK RENSTRA TAHUN 2015-2019
PROGRAMMATRIKS PENDANAAN (Rupiah)
TUJUAN SASARAN
KEGIATANINDIKATOR URAIAN INDIKATORTARGET
STRATEGI
KEBIJAKAN
c. Persentasepengelolaan BarangMilik Negaraperadilan tepat
- 90% 90% 95% 95%
d. Persentasepengaduanmasyarakatperadilan yang
- 100% 100% 100% 100%
e. Persentase temuanhasil pemeriksaaaneksternal yangditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
f. Persentaseresponden yangpuas terhadappelayanan
-90% 90% 95% 95%
Peningkatanpelayananprima dalampenyelesaianperkara
Persentasereponden yangpuas terhadappelayananperadilan
Memenuhikebutuhan dankepuasanmasyarakatpencarikeadilan
Pembinaantenagateknis dannon teknisperadilan
PengadaanSarana danPrasarana diLingkunganMahkamahAgung
LAMPIRAN VSK PEMBENTUKAN TIM
PENYUSUNAN LKjIPTAHUN 2016
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWANNomor : W4-U11/ 2522 /OT01.2/XII/2016T E N T A N GPEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWANMenimbang :a. Bahwa menindaklanjuti Surat Pengadilan Tinggi/Tipikor Tingkat Banding PekanbaruNomor W4-U/3664/KP.10.10/XII/2016 tanggal 8 Desember 2016 perihalPenyusunan LKjIP dan laporan Tahunan;b. Bahwa untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) perludibentuk Tim Penyusun LKjIP;c. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam Surat keputusan Ketua Pengadilan NegeriPelalawan ini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas sebagai TimPenyusunan Review tersebut.Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesi No 48 Tahun 2009 tentang KekuasaanKehakiman;2. Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agungsebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 3 Tahun 2009;3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanPresiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334);4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara RepublikIndonesia.
M E M U T U S K ANMenetapkan : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSIPEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
KESATU : Menunjuk tim kerja untuk pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja InstansiPemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Pelalawan;KEDUA : Tim Kerja menjalankan tugas sesuai arahan Panitera dan Sekretaris maupunPimpinan Pengadilan Negeri Pelalawan di lingkungan Pengadilan NegeriPelalawan;KETIGA : Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini palinglambat sampai dengan tanggal 30 Desember 2016;KEEMPAT : Setelah selesai dari tim penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)Pengadilan Negeri Pelalawan dapat melanjutkan tugasnya masing-masing;KELIMA : Semua biaya yang timbul akibat dari keputusan ini dibebankan pada DIPA TahunAnggaran 2016;KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akandiadakan perubahan sebagaimaa mestinya apabila dikemudian hari ternyataterdapat kekeliruan.
Tembusan disampaikan kepada Yth :1. Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru di Pekanbaru;2. Yang bersangkutan;3. Arsip.
Ditetapkan di : Pangkalan KerinciPada Tanggal : 20 Desember 2016KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
RISKA WIDIANA, SH.,MHNIP. 19720311 199603 2 002
Lampiran Keputusan Ketua PengadilanNegeri PelalawanNomor : W4.U11/ 2522 /OT01.2/XII/2016Tanggal : 20 Desember 2016TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
No.
Nama Jabatan Kedudukan Ket
1 2 3 4 5
1. RISKA WIDIANA,SH.MH Ketua PengadilanNegeri Pelalawan
Pembina
2. R. SENO SOEHARJONO SANTOSO,SH.MH
Panitera PenanggungJawab
3. HENDRI MULYADI, SE,SH,Ak Sekretaris PenanggungJawab
4.
5.
EVI DAME ROTUA SITOHANG,S.IP
USMAN, SH
Kasub BagPerencanaan,TI dan
Pelaporan
Panitera MudaHukum
Sekretaris
Anggota
6.
7.
8.
9.
Hj. MANIDAR, SH.MH
ALILUDIN, SH
RONNY SUBRATA,S.IP, M.Si
SANDRA LESTARINA,S.Sos
Panitera MudaPerdata
Panitera MudaPidana
Kasub Bag Umumdan Keuangan
Kasub BagKepegawaian,
Organisasi dan TataLaksana
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
KETUA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
RISKA WIDIANA, SH.,MHNIP. 19720311 199603 2 002