katarak

31
MATA STRUKTUR & FUNGSI bagian: # Sklera (bagian putih mata) lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat. # Konjungtiva selaput tipis, melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. # Kornea (transparan menyerupai kubah) pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior, seta membantu memfokuskan cahaya. # Pupil daerah hitam di tengah-tengah iris. # Iris jaringan berwarna berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. # Lensa struktur cembung ganda yg tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. # Retina lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak. # Saraf optikus (nervus cranialis kedua) kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak. # Humor aqueus cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris. # Humor vitreus gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). 1

Upload: putri-cindiyastuti

Post on 29-Jun-2015

391 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: katarak

MATA

STRUKTUR & FUNGSIbagian:# Sklera (bagian putih mata)    lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.# Konjungtiva    selaput tipis, melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera.# Kornea (transparan menyerupai kubah)    pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior, seta membantu memfokuskan cahaya.# Pupil    daerah hitam di tengah-tengah iris.# Iris    jaringan berwarna berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa;    berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.# Lensa    struktur cembung ganda yg tergantung diantara humor aqueus dan vitreus;    berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.# Retina    lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;    berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak.# Saraf optikus (nervus cranialis kedua)    kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual dari retina ke otak.# Humor aqueus    cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea;    dihasilkan oleh prosesus siliaris.# Humor vitreus    gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

REFRAKSI MATA

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil.Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera.Jika lingkungan sekitar gelap, maka cahaya masuk lebih banyak; jika terang, maka cahaya yg masuk lebih sedikit.Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.

Lensa terdapat di belakang iris.Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina.- mata memfokuskan objek dekat, maka otot silier berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat.- mata memfokuskan objek jauh, maka otot silier mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah.

1

Page 2: katarak

Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya memfokuskan objek dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.

Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah.Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visual yang tajam.Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.

Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan).Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

a. Refraksi normal

Sinaràkorneaàaqueous humoràlensaàvitreous humoràsel ganglion di retinaàpapila optikaàN.IIàchiasma opticumàtr.optikusàcorpus genikulatum lateralàradiatio optica (tr.genikulokalcarina)àlobus occipital di area p’lytn primer (area broadman 17), dan area p’lytn sekunder (area broadman 18,19)

Bola mata terbagi 2 bagian, terisi oleh cairan:# Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa.# Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya.Segmen posterior berisi humor vitreus. Cairan tersebut membantu menjaga bentuk bola mata.

Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian:# Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris# Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa.Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.

OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAHBeberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu.Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya.# Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak# Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata# Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada

2

Page 3: katarak

tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

STRUKTUR PELINDUNG

Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah.Struktur tersebut melindungi mata tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk.

# Orbita    rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

# Kelopak mata    lipatan kulit tipis yang melindungi mata.    Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, dan cahaya yang sangat terang.    Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan            mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya.    Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.

# Bulu mata    rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang).    Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

# Kelenjar lakrimalis    terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer.    Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung.    Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan            antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi.

KEBUTAANCedera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan.Kejernihan penglihatan disebut ketajaman visual, yang berkisar dari penglihatan penuh sampai ke tanpa penglihatan.Jika ketajaman menurun, maka penglihatan menjadi kabur.

3

Page 4: katarak

Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman penuh.Visuil 20/20 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan ketajaman penuh; sedangkan visuil 20/200 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki, yang oleh orang dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pada jarak 200 kaki.Secara teoritis, kebutaan terjadi jika ketajaman penglihatan lebih buruk dari 20/200 meskipun telah dibantu dengan kaca mata maupun lensa kontak.

Penyebab kebutaan

Kebutaan terjadi karena :- cahaya tidak dapat mencapai retina    - cahaya tidak terfokus sebagaimana mestinya pada retina- retina tidak dapat merasakan cahaya secara normal- kelainan penghantaran gelombang saraf dari retina ke otak- otak tidak dapat menterjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.

Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan:# Katarak# Kelainan refraksi# Ablasio retina# Retinitis pigmentosa# Diabetes# Degenerasi makuler# Sklerosis multipel# Tumor kelenjar hipofisa# Glaukoma# Kelainan pada daerah otak yang mengolah gelombang visual akibat stroke, tumor atau penyakit lainnya

LENSA  Anatomi:

Memisahkan 1/5 anterior bola mata Bagian anterior: aqueous humor, posterior: vitreous humor Diameter 9 mm, tebal 5 mm Transparant, berbentuk bikonveks, bersifat elastis, avascular Dilekatan sekelilingnya ke otot ddg bola mata (m.ciliaris) oleh zonula ziniià bs b’ubah

untuk refraksi mata(akomodasi) Lensa org dewasa nucleus (bag.inti),  korteks (bag.tepi), kapsul, epitel

Nucleus = inti lebih keras Korteks = lamella konsentris

4

Page 5: katarak

Kapsul  = membran semipermeabel Kapsul posterior lebih cembung dari pada kapsul anterior

  Embriologi:

Berasal dari lapisan ectoderm Sempurna dalam 7 bulan

  Histologi

Dibentuk oleh sel epitel lensaà membentuk serat lensa di dalam kapsul lensa Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus menerusàmemadat di sentral lensaà

nucleus lensa  

Fisiologi: o Sifat fisiologisà kenyal/lentur

jernih/transparan terletak ditempatnya

o Pada katarak: keruh o Fungsi:

1. Sebagai media refraksi Pada katarak: lensa keruhà berkas cahaya tidak bs menembusnya

2. Memfokuskan cahaya menuju ke retinaàakomodasi (kemampuan menyesuaikan kekuatan lensaà baik sumber cahaya dekat/jauh supaya bs di fokuskan ke retina

Kekuatan lensa diatur oleh  M. ciliarisà melekat ke lensa melalui Lig. Suspensorium Mekanisme akomodasi

1. M.ciliaris relaksasiàoleh saraf simpatisàlig.suspensorium tegangàterjadi peregangan lensaàlensa datar&lemahàakomodasi lensa untuk penglihatah jauh

2. M.ciliaris kontraksiàoleh saraf parasimpatisàlig .suspensorium relaksasiàtegangan berkurangàlensa >cembung&>kuatàakomodasi lensa untuk penglihatan dekat  

                KATARAK

DEFINISI KATARAKKatarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.Kelainan lensa:

Katarak Dislokasi lensa

PENYEBABPada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.

Epidemiologi

5

Page 6: katarak

WHO: di negara berkembang 1-3% penduduk mengalami kebutaan  dan 50% penyebabnya adalah katarak. Sedangkan di negara maju perbandingannya adalah 1,2% penyebab kebutaan adalah katarak.

Etiologi: 1. Primer oHidrasi: penimbunan air di antara serabut-serabut lensa/absorpsi intraseluler yg biasanya

di tentukan oleh tekanan osmotic oDenaturasi protein: perubahan kimiawi dari kandungan protein lensa,dmn protein yg

semula larut dlm air menjadi tidak larut oGangguan metabolisme: DM

kelebihan glukosa yang menetap (hiperglikemia) sorbitol meningkat pembengkakan osmotik pada lensa mataterbentuk katarak

glukosa yang direduksi menjadi sorbitol didalam sel yang mengandung enzim aldosareduktase. Alkohol heksahidrat ini tidak dapat melalui membran sel, dan salah satu akibatnya adalah konsentrasi

oGangguan perkembangan embrio lensa 2. Sekunder tindakan bedah lensa 3. Komplikata penyakit lokal dan umum (sistemik) 4. Traumatika:

o Tumpul:benturan o Tajam:tusukan o Kimia + radiasi

   

Faktor Resiko o diabetes melitus o pemakaian obat-obatan (kortikosteroid) jangka panjang o kebiasaan burukàrokok, alkohol o kurang asupan antioksidanàvitamin A,C,E o faktor lingkungan (trauma, penyinaran, sinar ultraviolet)

Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan.Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya.

Katarak bisa disebabkan oleh:- cedera mata- penyakit metabolik (diabetes melitus)- obat-obat tertentu (kortikosteroid)

Penggunaan jangka panjang obat penurun kolesterol, seperti obat-obat golongan statin dan squalene synthase inhibitor dapat meningkatkan risiko terjadinya kekeruhan lensa mata (katarak). Squalene merupakan enzim yang terdapat dalam tubuh dan berperan dalam

6

Page 7: katarak

metabolisme kolesterol. Inhibisi atau penghambatan enzim squalene synthase akibat penggunaan obat penurun kolesterol dapat memicu terjadinya katarak. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan penambahan asupan squalene untuk mencegah terjadinya katarak pada penggunaan jangka panjang obat penurun kolesterol. (Menys VC, Durrington PN. Squalene synthase inhibitor. British Journal of Pharmacology 2003;139: 881–82.)Squalene dapat ditemukan pada makanan yang bersumber dari hewani dan nabati, seperti: ekstrak hati ikan ”hiu botol” (Centrophorus atromarginatus), minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak biji gandum, minyak amaranth dan minyak beras. Kadar squalene yang terbanyak terdapat di dalam ekstrak hati ikan ”hiu botol”.

DIABETES MELITUSkelebihan glukosa yang menetap (hiperglikemia) sorbitol meningkat pembengkakan osmotik pada lensa mata terbentuk katarakglukosa yang direduksi menjadi sorbitol didalam sel yang mengandung enzim aldosareduktase. Alkohol heksahidrat ini tidak dapat melalui membran sel, dan salah satu akibatnya adalah konsentrasi

Penumpukan protein di lensa mata

Komposisi terbanyak lensa mata adalah air dan protein. Penumpukan protein pada lensa mata dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke retina. Proses penumpukan protein berlangsung secara bertahap, sehingga pada tahap awal seseorang tidak merasakan keluhan/gangguan penglihatan. Pada proses selanjutnya penumpukan protein ini akan semakin meluas sehingga gangguan penglihatan akan semakin meluas dan bisa sampai pada kebutaan. Proses ini merupakan penyebab tersering yang menyebabkan katarak yang terjadi pada usia lanjut.

FAKTOR RESIKO + ETIOLOGI PATOGENESIS

Patofisiologi

- Lensa mata mengandung tiga komponen anatomis an: nukleus korteks & kapsul.nukleus mengalami perubahan warna coklat kekuningan seiring dengan bertambahnya usia.disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri dianterior & posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna.perubahan fisik & kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai infulks air kedalam lensa proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang & mengganggu transmisi sinar.teori lain mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peranan dalam melindungi lensa dari degenerasi.jumlah enzim akan menurun dg bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien menderita katarak.   - Komposisi terbanyak lensa mata adalah air dan protein. Penumpukan protein pada lensa mata dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke retina. Proses penumpukan protein berlangsung secara bertahap, sehingga pada tahap awal seseorang tidak merasakan keluhan/gangguan penglihatan. Pada proses

7

Page 8: katarak

selanjutnya penumpukan protein ini akan semakin meluas sehingga gangguan penglihatan akan semakin meluas dan bisa sampai pada kebutaan. Proses ini merupakan penyebab tersering yang menyebabkan katarak yang terjadi pada usia lanjut.

KLASIFIKASI

PEMBAGIAN KATARAK  

I. ONSET: o Developmental o Degeneratif

  II. UMUR: o Congenital < 1 tahun o Juvenile 1-40 tahun o Presenilis 40-50 tahun o Senilis > 50 tahun

  III. ETIOLOGI: o Primer à degenerasi o Sekunder à katarak sekunder akibat bedah lensa o Komplikata à oleh karena penyakit lain o Traumatika à ruda paksa

  IV. KONSISTENSI: o Cair o Lunak o Keras: katarak presenilis, senilis

  V. LOKASI/BENTUK o Katarak polaris anterior o Katarak polaris posterior o Katarak axialis o Katarak zonular o Katarak stellata o Katarak totalis o Katarak centralis o Katarak membranacea

 

8

Page 9: katarak

KATARAK KONGENITAL KATARAK JUVENILE KATARAK SENILE

katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian).

 Katarak kongenitalis disebabkan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau juga oleh:- Infeksi kongenital, seperti campak Jerman/ rubella pada ibu hamil- Penyakit metabolik, seperti galaktosemia. (dalam darah tinggi galaktosa)Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah:- penyakit metabolik yang diturunkan- riwayat katarak dalam keluarga- infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.Definisi:

       Kekeruhan lensa sejak lahir

         Etiologi:

       Gangguan metabolisme/O2        Gangguan perkembangan embrional        Infeksi virus rubella

         Onset:

       Sejak perkembangan sampai

Definisi: katarak setelah berumur lebih dari 1 tahun, konsistensi lembek

         Etiologi:

       Lanjutan katarak kongenital        Penyulit penyakit lain:

       Lokal: uveitis, glaukoma, myopia, ablasio, ptisis, dll        Sistemik: DM, hypothyroid, myotonia distrofi

       Trauma  

       Terapi: bedah, yaitu

       Ekstraksi linear        Ekstraksi linear + irigasi aspirasi        EKEK + IOL(Intra Okuler Lensa)

 

katarak pd usia lanjut >50 th ATAU >60 THN

       Etiologi:        Proses pada nucleus:

       Dehidrasi        Calcium lebih banyak        Sclerosis        Timbunan pigmen kuning coklat hitam

       Proses pada korteks:

       Hydrasi        Calcium lebih banyak        Lensa lebih besar

         Gejala subjektif:

       Melihat kabur        Seperti awan/berkabut        Silau (photophobia)        Melihat makin gelap        Sulit membaca

         Gejala objektif:

       Lekokoria        Kekeruhan lensa tergantung stadium

9

Page 10: katarak

usia 1 tahun  

       Anamnesis        Riwayat prenatal: infeksi pada iburubella pada kehamilan trimester pertama        Pemakaian obat-obatan selama kehamilan        Riwayat kejang,ikterus        Riwayat penyakit metabolik

         Gejala objektif:

       Leukokoria        Nystagmus

         Bentuk katarak kongenital:

       Katarak polaris anterior        Katarak polaris posterior        Katarak lamellar/zonular        Katarak sentral        Katarak axialis        Katarak stelata        Katarak totalis        Katarak membranacea

         Terapi:

       Dissisio lentis:        Kapsul anterior dirobek        Lensa diserap

       Ekstraksi linear:

       Indikasi bedah:

       Katarak monokuler        Katarak total        Katarak binokuler        Kosmetik

         Komplikasi pasca bedah:

       Glaucoma        Uveitis dapat terjadi endoftalmitis        Katarak sekunder

         Koreksi afakia (sesudah 2 bulan pasca bedah):

       Kacamata S ± 10.00 D        Lensa kontak        Kacamata baca S + 3.00 D        Kaca astigmat

       Shadow test        Visus menurun        Refleks fundus menurun Stadium        1. Insipien:

       Bercak-bercak keruh tak teratur        Diplopia monokuler        Degenerasi ringan        Visus masih baik

       2. Imatur:        Lensa menyerap air        Lensa menjadi lebih besar/cembung/intumesen        Myopia        Iris terdorong ke depan        COA lebih sempit bisa terjadi glaikoma sekunder        Shadow test positif

       3. Matur:        Lensa keruh

10

Page 11: katarak

       Kapsul anterior dirobek        Lensa disendok dengan sendok Daviel        Sisa-sisa diserap

       Irigasi/aspirasi:        Kapsul anterior dirobek        Lensa dekspresi keluar        Sisa-sisa diirigasi/aspirasi

         Kecuali: katarak polaris posterior bisa ablasio retina

  seluruhnya        Besar lensa normal kembali        Shadow test negatif        COA/iris normal kembali        Visus sangat menurun        Proyeksi sinar positif

       4. Hypermatur:

       Lensa mencair        Ukuran lensa mengecil        Nucleus lensa tenggelam (Morgagni)        Degenerasi kapsul uveitis/glaukoma fakolitik        Shadow test pseudo positif

         Penyulit:

       Fakotopik        Lensa lebih besar intumesen

11

Page 12: katarak

COA dangkal aliran humor akuos tidak lancar TIO meningkat glaukoma

       Fakolitik        Kapsul rusak resorbsi menyumbat sudut COA glaukoma

       Fakotoksik        Substansi lensa = toksin reaksi alergi uveitis glaukoma

Terapi bedah katarak        Indikasi:

       Menggangu pekerjaan sehari-hari        Katarak matur        Katarak monocular        Katarak dengan penyulit:

       Glaukoma

       Uveitis        Dislokasi lensa        Katarak hypermatur

   

       1. EKIK: Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler

       Lensa dikeluarkan

12

Page 13: katarak

seluruhnya dengan kapsulnya        Lensa dikeluarkan dengan krio        Iridektomi perifer        Penyulit:

       Kapsul lensa pecah        Prolaps badan kaca

         2. EKEK: Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler

       Kapsulotomi anterior        Ekstraksi lensa dengan sendok        Kapsul posterior ditinggalkan        Irigasi dan aspirasi        Penyulit:

       Katarak sekunder        Prolaps badan kaca

         3. EKEK + IOL:

       EKEK        Pasang IOL (Intra Oculer Lens):

       Posterior        Anterior

13

Page 14: katarak

       Dioptri ± 19.00 D

   

KATARAK TRAUMATIK KATARAK KOMPLIKATA

Definisi:

       Yaitu katarak yang terjadi sekunder atau penyulit dari penyakit lain

         Etiologi: Gangguan keseimbangan susunan sel lensa oleh faktor fisik/kimiawi

         1. Katarak akibat kelainan sistemik terutama penyakit endokrin

       Diabetes Mellitus        Menyebabkan katarak bilateral        Bentuk seperti salju atau kapas yang tersebar di lensa        Kekeruhan bisa progresif        Terdapat pada orang muda karena gangguan keseimbangan cairan dalam badan kaca atau tubuh secara akut

       Hypoparathyroid        Katarak binokuler (bilateral)        Bentuk: katarak kortikalis posterior        Akibat menurunnya hormon paratiroid        Progresif lambat        Kekeruhan bisa dicegah dengan

Etiologi:

       Trauma:        Tajam        Tumpul        Radiasi

         Bedah:

       EKEK setelah mata tenag        Aspirasi/irigasi bila lensa pecah waktu trauma

 

14

Page 15: katarak

pemberian hormon paratiroid + kalsium

       Myotonia distrofi        Katarak bilateral        Keadaan umum sangan buruk gangguan nutrisi lensa katarak

         2. Kelainan lokal

       Uveitis        Katarak kortikal posterior        Katarak pada tempat synechia posterior

       Glaucoma        TIO meningkat menyebabkan permeabilitas kapsul lensa terganggu, sehingga lensa menjadi keruh, berupa titik-titik di bawah kapsul anterior, disebut katarak pungtata disseminata dari Vogt atau seperti tumpahan susu

       Myopia maligna        Degenerasi badan kaca nutrisi terganggu katarak        Sering disertai dislokasi

       Ablasio retina yang lama        Karena gangguan nutrisi lensa oleh karena atrofi

         3. katarak sekunder

       Katarak oleh karena fibrosis post operasi katarak

         Terapi:

       Anak-anak/juvenile:

15

Page 16: katarak

       Disisio lensa        Aspirasi/irigasi

       Dewasa/senile        EKEK        IKEK (bila dislokasi lensa)

       Katarak dengan synechia        Lepaskan synechia + EKEK

 

Katarak pada dewasa biasanya berhubungan dengan proses penuaan.Katarak pada dewasa dikelompokkan menjadi:

1. Katarak immatur : lensa masih memiliki bagian yang jernih 2. Katarak matur : lensa sudah seluruhnya keruh 3. Katarak hipermatur : ada bagian permukaan lensa yang sudah merembes melalui kapsul

lensa dan bisa menyebabkan peradangan pada struktur mata yang lainnya.

GEJALA UMUM

1. Katarak berkembang secara perlahan 2. tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap. 3. Gangguan penglihatan bisa berupa:

16

Page 17: katarak

        - kesulitan melihat pada malam hari        - melihat lingkaran di sekeliling cahaya atau cahaya terasa menyilaukan mata        - penurunan ketajaman penglihatan (bahkan pada siang hari).

        Gejala lainnya adalah:        - sering berganti kaca mata        - penglihatan ganda pada salah satu mata. (diplopia)

Kadang katarak menyebabkan pembengkakan lensa dan peningkatan tekanan di dalam mata (glaukoma), sehingga menimbulkan rasa nyeri.

o Gejala subjektif: - Penglihatan seperti melihat asap - Penglihatan memburuk pada keadaan terang - Silau - Tajam penglihatan makin lama makin menurun(progresif)

  o Gejala objektif:

- Pupil putih (leukokoria) karena lensa tidak transparan - Reaksi pupil (+) - Mata tenang, tidak ada tanda radang - Refleks fundus menurun sampai tidak ada (-)à normalnya:warna orangeàtp pada katarak

warna orange semakin tidak terlihat

DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Anamnesa:• Penurunan ketajaman penglihatan secara progresif (gejala utama katarak) • Mata tidak merasa sakit, gatal atau merah• Gambaran umum gejala katarak yang lain,seperti:a. Berkabut, berasap, penglihatan tertutup filmb. Perubahan daya lihat warnac. Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar sangat menyilaukan matad. Lampu dan matahari sangat mengganggue. Sering meminta ganti resep kaca mataf. Lihat gandag. Baik melihat dekat pada pasien rabun dekat ( hipermetropia)h. Gejala lain juga dapat terjadi pada kelainan mata lain

- Pemeriksaan klinis: 1.    Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan 2.    dengan melihat lensa melalui senter tangan, kaca pembesar, 3.    slit lamp, dan 4.    oftalmoskop sebaiknya dengan pupil berdilatasi.Dengan penyinaran miring ( 45 derajat dari poros mata) dapat dinilai kekeruhan lensa

17

Page 18: katarak

dengan mengamati lebar pinggir iris pada lensa yang keruh ( iris shadow ). Bila letak bayangan jauh dan besar berarti kataraknya imatur, sedang bayangan kecil dan dekat dengan pupil terjadi pada katarak matur.

Pemeriksaan diagnostik yang biasa dilakukan adalah:

o Tajam penglihatan: snellen o Lampu celah:slit lamp o Tonometri:untuk ukur tekananà untuk lihat infeksi o USG mata sebagai persiapan  untuk pembedahan katarak

PENATALAKSANAAN- Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari. Beberapa penderita mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.Indikasi operasi :- Indikasi sosial: jika pasien mengeluh adanya gangguan penglihatan dalam melakukan rutinitas pekerjaan- Indikasi medis: bila ada komplikasi seperti glaukoma- Indikasi optik: jika dari hasil pemeriksaan visus dengan hitung jari dari jarak 3 m didapatkan hasil visus 3/60   - Medikamentosa: hanya untuk mengatasi gejala yg ditimbulkan oleh penyulit

o kalo silau kacamata o mengurangi inflamasi: kortikosteroid ringan

  - Diet: dgn gizi seimbang, suplementasi vit.A,C,E, antioksidanàuntuk memprlambat progresifitas katarak  PERSIAPAN BEDAH KATARAKBiasanya pembedahan dipersiapkan untuk mengeluarkan bagian lensa yang keruh dan dimasukkan lensa buatan yang jernih permanent.Pra bedah diperlukan pemeriksaan kesehatan tubuh umum untuk menentukan apakah ada kelainan yang menjadi halangan untuk dilakukan pembedahan. Pemeriksaaan ini akan memberikan informasi rencana pembedahan selanjutnya.Pemeriksaan tersebut termasuk hal-hal seperti:- Gula darah- Hb, Leukosit, masa perdarahan, masa pembekuan - Tekanan darah- Elektrokardiografi- Riwayat alergi obat- Pemeriksaan rutin medik lainnya dan bila perlu konsultasi untuk keadaan fisik prabedah

18

Page 19: katarak

- Tekanan bola mata- Uji Anel- untuk mengukur panjang bola mata yang bersamaàUji Ultrasonografi Sken A dengan mengukur.   Pada pasien tertentu kadang-kadang terdapat perbedaan lensa yang harus ditanam pada kedua mata. Dengan cara ini dapat ditentukan ukuran lensa yang akan ditanam untuk mendapatkan kekuatan refraksi pasca bedah.- Sebelum dilakukan operasi harus diketahui fungsi retina, khususnya makula, diperiksa dengan alat retinometri- Jika akan melakukan penanaman lensa maka lensa diukur kekuatannya ( dioptri ) dengan alat biometri-  mengukur kelengkungan kornea untuk bersama ultrasonografi dapat menentukan kekuatan lensa yang akan ditanamàKeratometri  TEKNIK ANESTESI

1.    LokalPada Operasi katarak teknik anestesi yang umumnya digunakan adalah anestesi lokal. Adapun anestesi lokal dilakukan dengan teknik:a. Topikal anestesib.  obat anestesi yang dipakai Lidokain + Markain (1:1)àSub konjungtiva ( sering digunakan )c. Retrobulbaerd. Parabulbaer 2. UmumAnestesi umum digunakan pada pasien yang tidak kooperatif, bayi dan anak 

      KOMPLIKASI OPERASI Komplikasi dapat ditekan seminimal mungkin jika perawatan pre-operasi dan pasca operasi dilakukan sesuai prosedur. Adapun komplikasi yang dapat terjadi antara lain: endophthalmitis ( infeksi intraokuler ), iris prolaps

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1. Pengangkatan lensa Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa: A.) ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) atau EKEKLensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi). Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular

19

Page 20: katarak

edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder. .(Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM, Penuntun ilmu penyakit mata, FKUI, edisi 3, 2005)

B.) ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction) atau EKIK: ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. lensa beserta kapsulnya dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.(Prof.dr.H. Sidarta Ilyas. SpM, Penuntun ilmu penyakit mata, FKUI, edisi 3, 2005) 2. Penanaman lensa baruPenderita yang telah menjalani pembedahan katarak biasanya akan mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat. Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokular, biasanya lensa intraokular dimasukkan ke dalam kapsul lensa di dalam mata.

Operasi katarak sering dilakukan dan biasanya aman. Setelah pembedahan jarang sekali terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius. Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep. Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.

DD/- Leukokoria- Fibroplasti retrolensa- Ablasi retina- Membrana pupil iris persistans- Oklusi pupil- Retinoblastoma  KOMPLIKASI

·        Penyulit yg terjadi berupa : visus tdk akan mencapai 5/5 à ambliopia sensori

·        Komplikasi yang terjadi : nistagmus dan strabismus

PROGNOSISPrognosis penglihatan untuk pasien anak-anak yang memerlukan pembedahan tidak sebaik prognosis untuk pasien katarak senilis. Adanya ambliopia dan kadang-kadang anomali saraf optikus atau retina membatasi tingkat pencapaian pengelihatan pada kelompok pasien ini. Prognosis untuk perbaikan ketajaman pengelihatan setelah operasi paling buruk pada katarak kongenital unilateral dan paling baik pada katarak kongenital bilateral inkomplit yang proresif lambat.

PENCEGAHANUmumnya katarak terjadi bersamaan dengan bertambahnya umur yang tidak dapat dicegah. Pemeriksaan mata secara teratur sangat perlu untuk mengetahui adanya katarak. Bila telah

20

Page 21: katarak

berusia 60 tahun sebaiknya mata diperiksa setiap tahun. Pada saat ini dapat dijaga kecepatan berkembangnya katarak dengan:- Tidak merokok, karena merokok mengakibatkan meningkatkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga risiko katarak akan bertambah - Pola makan yang sehat, memperbanyak konsumsi buah dan sayur - Menggunakan kaca mata hitam ketika luar ruangan pada siang hari, mengurangi jumlah sinar ultraviolet masuk ke mata.

PENGOBATANSatu-satunya pengobatan untuk katarak adalah pembedahan.Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca mata untuk melakukan kegitannya sehari-hari.Beberapa penderita mungkin penglihatannya lebih baik hanya mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar.Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan.

1. Pengangkatan lensaAda 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa:- Pembedahan ekstrakapsuler : lensa diangkat dengan meninggalkan kapsul.Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi).- Pembedahan intrakapsuler : lensa beserta kapsulnya diangkat. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler jarang dilakukan.

2. Penggantian lensasetelah pembedahan katarak biasanya mendapatkan lensa buatan sebagai pengganti lensa yang telah diangkat.Lensa buatan ini merupakan lempengan plastik yang disebut lensa intraokuler, biasanya dimasukkan ke dalam kapsul lensa.

Operasi katarak sering dilakukan dan aman. Setelah pembedahan jarang terjadi infeksi atau perdarahan pada mata yang menyebabkan gangguan penglihatan yang serius.Untuk mencegah infeksi, mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan, selama beberapa minggu setelah pembedahan diberikan tetes mata atau salep.Untuk melindungi mata dari cedera, penderita sebaiknya menggunakan kaca mata atau pelindung mata yang terbuat dari logam sampai luka pembedahan benar-benar sembuh.

21