kebijakan pemerintah daerah dalam · pdf filebila kapal puskel laut tidak tersedia atau sedang...

Download KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM · PDF filebila kapal puskel laut tidak tersedia atau sedang mengalami kendala Ketersediaan Speedboat ini walaupun jumlahnya terbatas namun bila diperlukan

If you can't read please download the document

Upload: vuongcong

Post on 05-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 24 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 1 Maret 2012

    Ignasius Luti, dkk.: Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan

    KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN SISTEMRUJUKAN KESEHATAN DAERAH KEPULAUAN

    DI KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    GOVERNMENT POLICY IN IMPROVING HEALTH REFERRAL SYSTEM ISLANDS REGION DISTRICTIN LINGGA DISTRICT PROVINCE OF RIAU ARCHIPELAGO

    Ignasius Luti1, Mubasysyir Hasanbasri2, Lutfan Lazuardi21 Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau

    2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    ABSRACTBackground: One of the critical issues in the development ofnational health care is the limited accessibility to health ser-vices. Such problems also occur in Linga District of KepulauanRiau Province. It is caused by many factors, such as geo-graphical location, cost, number of health personnel and con-dition of health care facilities, such as health centers and theirnetworks which are not accessible to the public. Several at-tempts have been made, for example, by improving the statusof sub-health centers to be health centers, health centers tobe treatment centers, assinging health workers both medicaland paramedical, improving health financing and making bud-get policies. However, its implementation has not been maxi-mal. In accordance with the above background, it would re-quire a study on the role of local government policy in improv-ing the referral system which is useful to know the problemsin the field, so that in the future a variety of improvement canbe done.Objective: To determine the referral system in the islandsarea of Linga District.Methods: This was a case-study research. The researchsubjects were head of health centers / health center doctors,nurses/midwife assistants, ambulance drivers/sea ambulancedrivers, patient families, community figures, jamkesmas/Jamkesda managers, head of health care section/head ofhealth office, director of local hospital/mobile hospital and emer-gency room nurses. The variables in this study were indepen-dent variable (referral system) and dependent variable (am-bulance service). The research location was in Linga Districtof Kepualauan Riau Province.Results: The results showed that policy efforts of the LingaGovernment District in improving the referral system had ex-isted. The existing financing policy had encompassed twoaspects both from the demand side (medical expenses) andfrom the supply side (a system that supported health care).The process of referral from primary care to advanced ser-vices had been going well although there was still lack as theunavailability and completeness of services. Most of the healthworkers had received training; there were also specialist doc-tors (in collaboration with the faculty of medicine), but net-working in the referral process was done partially and notintegrated.Conclusion: The health referral system in Linga District hadrun pretty well, but did not fully involve community participationin an integrated service system. The local government in thiscase Linga District Health Office needs to revitalize as well as

    accelerate the development of Desa Siaga (alert villages) readi-ness to increase community participation in the developmentof a referral system.

    Keywords: policy, referral systems, islands, ambulance ser-vice

    ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu permasalahan penting dalampembangunan kesehatan nasional adalah terbatasnyaaksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan.Permasalahan inijuga terjadi di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Halini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain letak geografis,biaya, jumlah tenaga kesehatan dan kondisi fasilitas pelayanankesehatan, seperti puskesmas dan jaringannya, yang belumsepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat. Beberapaupaya telah dilakukan, misalnya dengan meningkatkan statuspuskesmas pembantu menjadi puskesmas, puskesmas menjadipuskesmas perawatan, menempatkan tenaga kesehatan baikmedis maupun paramedis, meningkatkan anggaran pembiayaankesehatan dan membuat kebijakan yang mendukung. Namundalam implementasinya belum dilaksanakan dengan maksimal.Sesuai dengan latar belakang di atas, maka diperlukan suatupenelitian mengenai peran kebijakan pemerintah daerah dalammeningkatkan sistem rujukan yang berguna untuk mengetahuipermasalahan di lapangan, sehingga ke depan dapat dilakukanberbagai perbaikan.Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana sistem rujukan di daerahkepulauan di Kabupaten Lingga.Metode: Penelitian ini adalah penelitian dengan jenis studikasus. Subjek penelitiannya adalah: kepala puskesmas/dokterpuskesmas, perawat/bidan pendamping, supir ambulans/puskellaut, keluarga pasien, tokoh masyarakat, pengelola jamkesmas/jamkesda, kepala bidang pelayanan kesehatan/kepala dinaskesehatan, direktur RSUD/RS Lapangan, dan perawat UGDRS. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel inde-penden (sistem rujukan) dan variabel dependen (layanan am-bulans). Lokasi penelitian adalah Kabupaten Lingga ProvinsiKepulauan Riau.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada upaya-upaya kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Lingga dalammeningkatkan sistem rujukan. Kebijakan pembiayaan yang adatelah mencakup dua aspek baik dari sisi demand (biaya peng-obatan) dan dari sisi supply (sistem yang mendukung pela-yanan kesehatan). Proses rujukan dari pelayanan kesehatanprimer ke pelayanan tingkat lanjut telah berjalan baik walaupun

    JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIAVOLUME 01 No. 01 Maret 2012 Halaman 24 - 35

    Artikel Penelitian

  • Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 01, No. 1 Maret 2012 25

    Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

    masih ada kekurangan seperti belum memperhatikan aspekketersediaan dan kelengkapan jenis pelayanan. Sebagian besartenaga kesehatan telah mendapat pelatihan, tenaga dokterspesialis juga ada (hasil kerjasama dengan fakultas kedok-teran), namun networking dalam proses rujukan masih dilakukansecara parsial dan belum terintegrasi.Kesimpulan: Sistem rujukan kesehatan di Kabupaten Linggatelah berjalan cukup baik, namun belum sepenuhnya melibatkanpartisipasi masyarakat dalam suatu sistem pelayanan yangterintegrasi. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas KesehatanLingga perlu merevitalisasi sekaligus mempercepat pengem-bangan desa siaga untuk meningkatkan partisipasi masyarakatdalam pengembangan sistem rujukan.

    Kata Kunci: kebijakan, sistem rujukan, daerah kepulauan,layanan ambulans.

    PENGANTARSalah satu prioritas reformasi kesehatan adalah

    meningkatkan dan pemerataan pelayanan yang ber-mutu bagi masyarakat di daerah terpencil dan ke-pulauan dengan berbagai rencana aksinya. Terben-tuknya rencana aksi tersebut diharapkan pemenuhankebutuhan pelayanan kesehatan dasar semakinterpenuhi, sehingga masyarakat di wilayah terpencildan kepulauan akan terjamin kesehatannya. Kebi-jakan kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasandan Kepulauan (DTPK) merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari kebijakan rencana pembangunankesehatan menuju Indonesia sehat1.

    Kabupaten Lingga merupakan salah satu kabu-paten yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. WilayahKabupaten Lingga terdiri dari 521 buah pulau besardan kecil. Tidak kurang dari 92 buah pulau di antara-nya sudah dihuni, sedangkan sisanya belum berpe-nghuni. Kondisi sarana dan prasarana pelayanankesehatan di daerah kepulauan di Kabupaten Linggacukup banyak yang tidak memadai, misalnya alatkesehatan, obat, sarana, transportasi dan alat komu-nikasi, sehingga akses untuk menjangkau ataupundijangkau masyarakat masih belum memadai. Halini dapat dilihat dari angka cakupan pelayanan kese-hatan di puskesmas tersebut yang masih rendah.Masyarakat secara umum belum mempunyai penge-tahuan dan berperilaku hidup bersih dan sehat. Masihbanyak masyarakat mengalami kesulitan untuk men-dapatkan air bersih, tidak tersedia jamban keluargahingga kondisi rumah yang tidak sehat (ventilasiyang tidak cukup tersedia) dan lingkungan yang tidaksehat2.

    Selain hal tersebut, pelayanan kesehatan di dae-rah kepulauan di Kabupaten Lingga juga mengalamihambatan dalam ketersediaan tenaga, karena tena-ga kesehatan di puskesmas masih terbatas baikjumlah maupun jenisnya, turn over petugas tinggidan minat untuk bertugas di daerah terpencil masihrendah. Hal ini disebabkan sarana transportasi yang

    terbatas, sarana publik yang terbatas di daerah kepu-lauan dan belum adanya transportasi kapal laut yangrutin untuk mencapai pulau pulau kecil yang dihunimasyarakat.

    Salah satu permasalahan pelayanan kesehatandi daerah terpencil dan kepulauan di KabupatenLingga adalah sistem rujukan antara pelayanan kese-hatan dari puskesmas pembantu/polindes ke pus-kesmas ataupun dari puskesmas ke rumah sakitrujukan terdekat. Hal ini sesuai dengan latar bela-kang di atas, mulai dari Sumber Daya Manusia(SDM) kesehatan yang terbatas, letak geografis yangterdiri dari lautan yang memerlukan biaya besardengan transportasi laut. Rumah sakit tempat tujuanrujukan di Kabupaten Lingga ada dua buah. Keduarumah sakit tersebut adalah RSUD tipe D di Keca-matan Singkep dan rumah sakit lapangan di ibu kotaKabupaten Lingga. Tenaga dokter spesialis yang adadi kedua RS tersebut bersifat kontrak kerja samayang terdiri dari empat spesialis dasar. Kasus-kasuspenyakit yang berat dan yang memang tidak mampuditangani akan dirujuk ke rumah sakit yang mem-punyai tenaga spesialis dan peralatan yang lebihlengkap di ibu kota provinsi.

    Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran kebijakan yang dilakukanpemerintah daerah untuk meningkatkan sistemrujukan di daerah kepulauan.

    BAHAN DAN CARA PENELITIANPenelitian ini adalah penelitian dengan ran-

    cangan studi kasus. Disain studi kasus merupakanstrategi penelitian dimana peneliti memiliki sedikitpeluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yangakan diselidiki dan fokus penelitiannya pada feno-mena kontemporer da