kel 9 (no.15)
DESCRIPTION
ppt biologi umumTRANSCRIPT
VITAMINKELOMPOK 9
NAMA:
AUDREY AMELIA LOLIKADINI EKA SINTANI
MONALISA DANIELANURIYATI
a. Vitamin A1. Berdasarkan penambahan kloroform dan
asam asetat anhidrid. Selanjutnya di bubuhkan sepucuk sendok kristal SbCl3 kedalamnya akan terbentuk warna biru yang akan berubah menjadi merah coklat berarti vitamin A positif.
2. Berdasarkan penambahan pereaksi asam
trikloroasetat dalam kloroform amati warna yang terjadi bila timbul warna biru kehijauan menandakan vitamin A positif.
b. Vitamin D
Berdasarkan penambahan larutan H2O2 5% di homogenkan kemudian panaskan lalu di dinginkan selanjutnya dilakukan uji dengan pereaksi Carr-price seperti pada penentuan adanya vitamin A. Amati perubahan warna jika berwanra jingga kuning berarti vitamin D positif.
b. Vitamin B1
Vitamin B1 atau tiamin dikenal sebagai anti neuritik karena digunakan untuk membuat normal kembali susunan syaraf. Sifat tiamin adalah larut dalam air, stabil dalam keadaan kering, tahan panas pada keadaan asam, mudah rusak karena panas, tahan suhu beku, absorbs dihambat oleh alcohol dan lainnya.
Struktur molekul vitamin B1:
Fungsi tiamin didalam tubuh adalah sebagai koenzim dalam karbosilasi asam firufat dan asam ketoglutarat, dan tiamin terlibat dalam metabolism lemak, protein, dan sintesis asam nukleat.Tiamin diabsorbsi secara aktif terutama di duodenum bagian atas yang bersuasana asam, dengan bantuan adnin trifosfatase. Setela di absorbs, kurang lebih 30 mg tiamin mengalami fosforilasi dan disimpan sebagai tiamin pirofosfat didalam jantung, otak, hati, dan jaringan otot.
Sumber-sumber tiamin adalah daging, jeroan atau organ hewan, unggas,ikan, kuning telur, gandum, kacang-kacangan, serelia tumbuk, roti dan sereal yang difortifikasi.Kekurangan vitamin B1 mengakibatkan penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang ditandai dengan sesak nafas, edema yang disebabkan gagal jantung, cepat lelah, anoreksia, gangguan pencernaan, lelah kesemutan, berdebar-debar. Dan beri-beri kering yang ditandai dengan kelemahan otot, badan kurus, gangguan saraf, lumpuhan kaki, dan konsumsi alcohol.
c. Vitamin B2
Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam transpor elektron, metabolism lemak dan protein. Vitamin ini bersifat larut air, tahan panas, asam, oksidasi, dan dapat rusak oleh sinar matahari.
Struktur molekul vitamin B2
Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Sebanyak 200ml Riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urine tiap hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan.
Fungsi riboflavin adalah sebagai koenzim FAD dan FMN yang terlibat metabolism energy dan sebagai pertumbuhan dan perawatan jaringan.Sumber-sumber riboflavin antara lain: susu, keju, daging, hati, roti, organ hewan, sayuran berwarna hijau, ikan, telur, roti yang diforsifikasi bakteri dan sereal.
Tanda-tanda awal kekurangan vitamin B2 antara lain:
- Mata panas dan gatal- Tidak tahan cahaya- Kehilangan ketajaman mata- Bibir, mulut, serta lidah sakit
dan panas
Gejala-gejala ini berkembang menjadi cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.
d. Vitamin B3
Vitamin B3 atau niasin berhubungan dengan penelitian tentang penyebab dan pengobatan pelagra. Triptofan adalah precursor dari niasin.
Struktur molekul vitamin B3:Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan nikotinamida mononukleotida. Kelebihan niasin dibuang melalui urine.Niasin berfungsi didalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP, berperan dalam melepas dan menerima atom hydrogen serta berfungsi dalam sintesis glikogen.Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur sedikit mengandung niasin tetapi kaya triptofan.
Tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pellagra yang mempunyai karakteristik dermatitis demensia dan diare. Kelainan pada saluran cerna menyebabkan peradangan pada mukosa mulut. Kelainan pada sistem saraf pusat menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bias tidur, hilang ingatan, dan halusinasi yang berakhir dengan depresi berat.
e. Vitamin B5
Vitamin B5 atau asam pantotenat merupakan Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut dari pada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering.
Struktur molekul vitamin B5:Asam pantotenat dikonsumsi dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian diabsorbsi.
Asam pantotenat berperan sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolism sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.Asam pantotenat terdapat didalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serelia utuh, dan kacang-kacangan.Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangan adalah rasa tidak enak pada saluran cernah, keseemutan dan rasa panas pada kaki, munta-munta, diare yang timbulk sekali-sekali, rasa lelah, dan susah tidur.
f. Vitamin B6
Vitamin B6 atau piridoksin sebagai koenzim dalam metabolism protein. Sifat-sifat piridoksin antara klain: tahan panas dalam keadaan asam, tidak tahan cahaya, larutan alkali dan kehilangan aktivitasnya sampai 36-55% pada suhu beku.
Struktur molekul vitamin B6:Piridoksin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksal. Ekskresi melalui urine terutama berbentuk 4-asam piridoksal.Fungsi piridoksin adalah sebagai berikut:§ Koenzim PLP dan PMP yang terlibat dalam sintesis protein§ Produksi niasin§ Sintesis hemoglobin§ Pelepasan glikogen dari hati dan otot menjadi energy disimpan 50% diotot.§ Sintesis asam arakhidonat dari asam linoleat.§ Pembentukan sfingolipida§ Sintessis penghantar saraf gama amino butiritc acid.
Piridoksin dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan sebagai berikut: ikan, ayam, hati, gandum, telur, tempe, kacang-kacangan, ragi.
Kekurangan piridoksin terjadi karena gangguan absorbsi, kecanduan alkohol, obat-obatan, anemia, dermatitis, pertumbuhan, sistem saraf pusat (gangguan berat) penurunan pembentukan antibodi, dan dementia lemah.Kelebihan piridoksin lebih dari 25mg per hari selama bulan/tahun dapat menyebabkan kerusakan saraf, semutan, dan hilangnya rasa pada tangan serta kaki.
g. Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan pengoksidasi dan pereduksi.Struktur molekul sianokobalaminProses absorbsi, dimulai dari konsumsi kepenampilan vitamin B12 dalam vena porta memakan waktu 8-12 jam. Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawah kejaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus.Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolism semua sel, terutama sel-sel saluran cernah,sumsum tulang dan jaringan saraf. Vitamin B12 merupakan kofaktor 2 jenis enzim pada manusia, yaitu metionin sintetase dan metal malonil-KoA mutase.
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri didalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin b12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri.Kekurangan vitamin B12 sebagian besar akibat penyakit saluran cernah atau pada gangguan absorbs dan transportasi. Anemia pernisiosa terjadi pada atrofi lambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi factor intrinsik. Selain itu dapat menimbulkan dua jenis sindrom yang berupa gangguan saraf yang menunjukan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer.
h. Vitamin C Berdasarkan penambahan pereaksi
benedict akan menghasilkan warna hijau kekuningan sampai merah bata yang menandakan reaksi positif (+) mengandung vitamin C. Larutan sampel dinetralkan dengan menambahkan NaHCO3 (pH=8), lalu direaksikan dengan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu yang menandakan reaksi positif (+) mengandung vitamin C.
. Vitamin C Berdasarkan penambahan pereaksi benedict akan menghasilkan warna hijau kekuningan sampai merah bata yang menandakan reaksi positif (+) mengandung vitamin C. Larutan sampel dinetralkan dengan menambahkan NaHCO3 (pH=8), lalu direaksikan dengan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu yang menandakan reaksi positif (+) mengandung
vitamin C.
Vitamin EVitamin E disebut juga tokoferol. Sifat kimia vitamin E antara lain: tidak berbau dan berwarna namun yang sintetak berwarna kuning muda hingga kecoklatan; larut lemak, namun tidak larut air; bertindak sebagai anti oksidan.
Struktur melekul vitamin EVitamin E di absorpsi usus halus bagian atas sebesar 20-80% dan dibantu oleh asam lemak rantai sedang. Transportasi vitamin E dari mukosa usus halus kedalam system limfe dilakukan oleh kilomokron untuk dibawa kehati.
Beberapa fungsi vitamin E antara lain:- Sebagai antioksidan- Peranan biologik memutuskan rantai proses
peroksidasi lipadi dengan menyambung 1atom H dari gugus OH ke radikal bebas sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabildan tidak muda rusak
- Sintesis DNA (Diribo Nucleic Acid)- Merangsang reaksi kekebalan- Mencega penyakit jantung koroner- Mencegah keguguran dan sterilisasi- Mencegah gangguan menstruasi
Minyak tumbuhan, kacang-kacangan dapat digunakan sebagai sumber vitamin E yang berasal dari bahan nabati. Semetara itu pangan hewani yang berupa daging, ikan, dan unggas juga dapat digunakan sebagai sumber vitamin E. vitamin E mudah rusak oleh pemanasan dan oksidasi.
Gangguan kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengalami gangguan absorpsi lemak seperti seperti cystic fibrisos dan gangguan pada transport lipida. Selain itu, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisis eritrosit dan sindroma neurologic yang berakibat tidak normalnya fungsi sum-sum tulang belakang dan retina.Kelebihan vitamin E dapat menimbulkan keracunan. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 mg sehari. Dosis tinggi juga dapat meningkatkan efek obat anti koagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
i. Vitamin KVitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya.Struktur molekul vitamin KSebesar 15-80% vitamin K diabsorbsi di usus halus dengan bantuan empedu dan cairan pankreas. Kemudian, diikatkan dengan kilomikron dan diangkut melalui sistem linfe ke hati. Simpanan dihati 10% dalam bentuk filokinon dan sebesar 90% sebagai menakinon.
Beberapa fungsi vitamin K antara lain:
- Membantu proses pembekuan darah- Sebagai kofaktor enzim karboksilase- Mampu mengikat ion kalsium yang terdapat
dalam jaringan tulang- Sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks.
Bahan makanan sebagai sumber vitamin K dapat berasal dari bahan nabati maupun hewani seperti hati, sayuran warna hijau, kacang buncis, polong, brokoli, dan kol. Susu, daging, telur, serealia, dan buah-buahan. Flora bakteri dalam usus bagian jejunu dan ileum dapat mensintesis vitamin K.
Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menyumpal sehingga bila luka dapat menyebabkan pendarahan. Kekurangan vitamin tersebut dapat terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan absorbsi lemak dan mengonsumsi antibiotika.Kelebihan vitamin K dapat terjadi bila diberikan dalam bentuk sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain terjadi hemolisis darah merah, sakit kuning dan kerusakan pada otak.