kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di muka bumi ini kian hari akan semakin bertambah, hal ini akan berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri dalam hal untuk memenuhi kebutuhannya untuk hidup. Tanah merupakan salah satu bagian penting yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Yang akan digunakan sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat untuk melakukan suatu aktivitas yang dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat itu sendiri, seperti contoh membangun di atas tanah yang dimiliki untuk suatu usaha dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tanah yang kita butuhkan disini merupakan lahan yang saat ini sudah banyak yang beralih fungsi sesuai dengan perkembang jaman, padahal dalam alih fungsi ini banyak hal yang harus dipertimbangkan, terutama dalam hal ini adalah kemampuan lahannya. Tidak semua perubahan fungsi atau alih fungsi dapat berjalan dengan baik karena banyak faktor yang harus diperhatikan terutama dalam hal kemampuan lahannya. Kemampuan lahan disini harus disesuaikan dengan penyesuai lahan Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Upload: mahepala

Post on 04-Aug-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah penduduk di muka bumi ini kian hari akan semakin

bertambah, hal ini akan berbanding lurus dengan kebutuhan masyarakat itu

sendiri dalam hal untuk memenuhi kebutuhannya untuk hidup. Tanah

merupakan salah satu bagian penting yang dibutuhkan manusia untuk

hidup. Yang akan digunakan sebagai tempat tinggal ataupun sebagai

tempat untuk melakukan suatu aktivitas yang dapat menghasilkan

pendapatan bagi masyarakat itu sendiri, seperti contoh membangun di atas

tanah yang dimiliki untuk suatu usaha dalam hal pemenuhan kebutuhan

hidupnya.

Tanah yang kita butuhkan disini merupakan lahan yang saat ini

sudah banyak yang beralih fungsi sesuai dengan perkembang jaman,

padahal dalam alih fungsi ini banyak hal yang harus dipertimbangkan,

terutama dalam hal ini adalah kemampuan lahannya. Tidak semua

perubahan fungsi atau alih fungsi dapat berjalan dengan baik karena

banyak faktor yang harus diperhatikan terutama dalam hal kemampuan

lahannya. Kemampuan lahan disini harus disesuaikan dengan penyesuai

lahan itu sendiri, karena jika tidak memperhatikan kemampuan lahan

dalam melakukan pengolahannya maka akan menimbulkan atau

mengakibatkan kerusakan lingkungan yang nantinya akan berdampak

yang lebih besar lagi

B. Rumusan masalah

Dilihat dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari kemampuan lahan dan klasikfikasi

kemampuan lahan?

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 2: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

2

2. Apakah yang harus diperhatikan dalam menyusun kelas kemampuan

lahan?

3. Bagaimana klasifikasi lahan menurut kelas kemampuan lahan dan sub

kelas kemampuan lahan

C. Tujan Penulisan

Dilihat dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui arti dari kemampuan lahan dan klasifikasi kemampuan

lahan

2. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kelas

kemampuan lahan.

3. Mengetahui klasifikasi kelas kemampuan lahan dan sub kelas

kemapuan lahan

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 3: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemampuam Lahan dan Klasifikasi Kemampuan Lahan

Lahan mengandung makna lebih luas dari tanah. Kata tanah atau lahan

dapat dipergunakan dalam makna setara Land. Lahan adalahLingkungan

fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang

diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan.

Sifat-sifat lahan adalah atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang

dapat diukur/diperhatikan struktur, tekstur tanah, kedalaman tanah, jumlah

curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi dan

sebagainya.

Tipe penggunaan lahan yaitu Pertaniandan bukan pertanian. Pertanian,

contohnya adalah tegalan, sawah, kebun, hutan produksi, alang-alang, padang

rumput, hutan lindung, cagar alam, dan sebagainya. sedangkan bukan

pertanian, contohnya adalah kota atau desa, industri, rekreasi,pertambangan

dan sebaginya.

Kemampuan lahan adalah kemampuan suatu lahan yang digunakan untuk

usaha pertanian yang paling intensif termasuk penentuan tindakan

pengelolaannya, tanpa menyebabkan lahan tersebut menjadi rusak dalam

jangka waktu yang terbatas. Lahan yang mempunyai kemampuan yang baik

memiliki sifat fisik dan kimia yang sesuai dengan kebutuhan tanaman

sehingga akan mampu mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman secara

optimal dan berkesinambungan.

Klasifikasi kemampuan lahan adalah pengelompokkan lahan kedalam

satuan- satuan- satuan khusus menurut kemampuannya untuk penggunaan

intensif untuk perlakuan yang diperlukan untuk dapat digunakan secara terus-

menerus. Dengan kata lain, klasifikasi ini akan menetapkan jenis penggunaan

yang sesuai dan jenis perlakuan yang diperlukan untuk dapat digunakan bagi

produksi tanaman secara lestari. Klasifikasi kemampuan lahan ditujukan

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 4: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

4

kepada pencegahan erosi, pengawetan tanah, mempertahankan dan

memperbaiki kesuburan tanah.

Klasifikasi kemampuan lahan untuk keperluan penggunaan lahan,

pertama kali dibuat secaraeksplisit oleh USDA (the United States Department

of Agriculture). Dalam klasifikasi kemampuan lahan menggunakan sitem

USDA. Dalam Sistem ini mengenal tiga kategori, yaitu

1. Kelas, penggolongan ke dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor

pembatas yang permanen atau sulit dirubah,

2. Sub kelas, didasarkan atas jenis faktor pembatas tersebut dan satuan

kemampuanmerupakan paket usaha dan perlakuan yang diperlukan atau

disarankan

3. Satuan kemampuan

Sedangkan hierarki klasifikasi kempuan lahan menurut stlling dapat dilihat

dalam gambar berikut :

B. Beberapa Hal Yang Diperhatikan Dalam Menyusun Kelas Kemampuan

Lahan

Kegiatan klasifikasi kemampuan dan kesesuaian lahan dapat dilakukan

dengan mudah secara manual dengan mencocokkan sifat-sifat fisik lahan

yang ada di lapangan dan hasil analisis laboratotium dengan kriteria

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 5: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

5

kemampuan lahan maupun kesesuaian lahan untuk jenis tanaman tertentu.

Namun demikian bila kegiatan ini meliputi skala yang luas dan tersebar maka

di perlukan sistem yang dapat mempermudah kegiatan analisa klasifikasi.

Tanah dan komponen lahan lainya seperti bentuk lahan, hidrologi dan

iklim dalam hubunganya dengan pengunaan lahan, pengelolaan dan

produktivitas lahan adalah dasar dalam pengelompokan kelas kemampuan.

Kelas kemampuan didasarkan atas derajat atau intensitas dan jumlah faktor

pembatas atau penghambat atau ancaman kerusakan yang mempengaruhi

jenis penggunaan lahan. Resiko kerusakan jika salah kelola keperluan

pengelolaan tanah dan resiko kegagalan tanaman.

Adapun beberapa asumsi atau pertimbangan dalam menyusun klasifikasi

kemampuan lahan yaitu :

1. Klasifikasi kemampuan lahan.

2. Tanah-tanah di dalam suatu kelas kemampuan adalah sama.

3. Suatu nisbah keluar terhadap masukan yang layak adalah sesuai untuk

digunakan bagi usaha penanaman tanaman semusim/rumput/hutan.

4. Tingkat pengelolaan yang tinggi.

5. Intensitas hambatan

6. Adanya air lebih di permukaan / di dalam tanah

7. Klasifikasi lahan disesuaikan dengan pembatas atau ancaman atau

keduanya setelah perbaikan dilakukan.

8. Tanah yang telah diperbaiki diklasifikasi menurut hambatandan

ancaman kerusakan

9. Kelas kemampuan lahan berubah jika reklamasi besar dilakukan

secara permanen.

10. Pengelompokan kemampuan dapat berubah jika didapatkan informasi

baru tentang perilaku dan keragaan lahan.

11. Hal-hal yang tidak termasuk kriteria klasifikasi, contoh : jarak ke

pasar, ukuran dan bentuk areal, letak di lapangan, sumberdaya

penggarap lahan.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 6: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

6

12. Lahan dengan hambatan fisikàtanaman hanya ditanam, dipelihara,

dipanen dengan tangan, shg tidak bisa masuk kelas I-IV.

13. Lahan tanaman semusim seperti rumput,padang penggembalaan,

hutan, suaka alam.

14. Data hasil penelitian dipergunakan untuk menempatkan lahan dalam

satuan kemampuan, sub kelas dan kelas.

Faktor pembatas untuk kategori kelas kemampuan lahan merupakan

faktor penghambat yang bersifat tetap dan sulit dirubah yaitu :

1. Tekstur Tanah

2. Lereng, Erosi

3. Drainase

4. Kedalaman efektif

5. Permeabilitas

6. Iklim

7. Faktor-faktor khusus ( bahan kasar di lapisan tanah atas, batuan di

permukaan tanah, bahaya banjir )

Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tekstur tanah (t)

Penting dalam mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air

dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat fisik dan kimia tanah

lainnya.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 7: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

7

Klasifikasi tekstur tanah

Klasifikasi kemampuan lahan tekstur lapisan atas dan lapisan

bawah:

t1 = tekstur halus : tekstur liat berpasir, liat berdebu dan liat.

t2 = tekstur agak halus : tekstur lempung liat berpasir, lempung

berliat dan lempung liat berdebu.

t3 = tekstur agak kasar : tekstur lampung berpasir, lempung

berpasir halus dan lempung berpasir sangat halus.

t4 = tekstur kasar : tekstur pasir berlempung dan pasir

2. Lereng, ancaman erosi, dan erosi yang telah terjadi

Kerusakan oleh erosi berpengaruh thd penggunaan tanah. Cara

pengelolaan tanah disebabkan karena alasan:

a. Suatu kedalaman tanah yang cukup harus dipelihara agar

produktivitas tanaman sedang-tinggi.

b. Kehilangan lapisan tanah oleh erosi mengurangi hasil tanaman.

c. Kehilangan unsur hara oleh tanaman.

d. Kehilangan lapisan permukaan tanah.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 8: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

8

e. Kehilangan tanah oleh erosi

f. Bangunan-bangunan pengendali tanah dapat rusak oleh sedimen

yang berasal dari erosi.

g. Jika terbentuk parit/erosi gully, maka akan lebih sulit pemulihan

tanah untuk menjadi produktif kembali.

Kecuraman lereng dikelompokkan sbb:

A = 0 – 3% (datar)

B = >3 sampai 8% (landai atau bermabak)

C = >8 sampai 15% (agak miring atau bergelombang)

D = >15 sampai 30% (miring atau berbukit)

E = >30 sampai 45% (agak curam atau bergunung)

F = >45 sampai 65% (curam)

G = >65% (sangat curam)

Kepekaan erosi tanah (K) dikelompokkan sebagai berikut:

KE1 = 0,00 – 0,10 (sangat rendah)

KE2 = 0,11 – 0,20 (rendah)

KE3 = 0,21 – 0,32 (sedang)

KE4 = 0,33 – 0,43 (agak tinggi)

KE5 = 0,44 – 0,55 (tinggi)

KE6 = 0,56 – 0,64 (sangat tinggi)

Kerusakan erosi yang telah terjadi dikelompokkan sebagai

berikut:

e0 = tidak ada erosi

e1 = ringan, <25% lapisan atas hilang

e2 = sedang, 25-75% lapisan atas hilang

e3 = agak berat, >75% lap.atas sampai <25% lap. Bawah hilang

e4 = berat, >25% lap.bawah hilang

e5 = sangat berat : erosi parit

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 9: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

9

3. Drainase

Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut :

d0 = berlebihan .

Air segera keluar dari tanah, sehingga tanaman akan mengalami

kekurangan air

d1 = baik

Tanah mempunyai peredaran udara baik, profil tanah berwarna

terang, seragam, tidak terdapat bercak

d2 = agak baik

Tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran,

tidak terdapat bercak.

d3 = agak buruk

Lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik, tidak

terdapat bercak. Pada lapisan bawah terdapat bercak.

d4 = buruk

Bagian bawah lapisan atas terdapat bercak.

d5 = sangat buruk

Seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu yang

terdapat bercak, terdapat air yang mennggenang di permukaan

tanah dalam waktu yang lama.

4. Kedalaman Efektif

Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi

pertumbuhan akar tanaman. Klasifikasi kedalaman tanah yang efektif:

ko = >90 cm (dalam)

k1 = 90 – 50 cm (sedang)

k2 = 50 – 25 cm (dangkal)

k3 = <25 cm (sangat dangkal)

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 10: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

10

5. Permeabilitas

Dikelompokkan sebagai berikut:

P1 = lambat : 0,5 cm/jam

P2 = agak lambat : 0,5 – 2 cm/jam

P3 = sedang : 2 – 6,25 cm/jam

P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam

P5 = cepat : >12,5 cm/jam

6. Iklim

Dua komponen yang paling berpengaruh: temperatur dan hujan.

Udara bebas bergerak turun temperaturnya dengan 1oC setiap 100

m naik di atas permukaan laut. Namun di Jawa sebesar 0,61 oC.

Sehingga besarnya temperatur di suatu tempat dapat diduga dengan

persamaan berikut:

T = 26,3oC – 0,61 h

Dimana T : temperture(oC), 26,3 oC : temperature rata2 pada

permukaan laut, h:ketinggian (hm). Penyediaan air alami (curah

hujan) mempengaruhi kemamupan tanah. Sehingga pengaruh interaksi

antara iklim-tanah harus diperhitungkan.

7. Faktor-faktor khusus

Faktor-faktor penghambat lain yang mungkin terdapat adalah

batu-batuan dan kerikil, bahaya banjir dan salinitas.

Contoh klasifikasi kerikil di dalam lapisan 20 cm permukaan

tanah dikelompokkan sbb:

b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 – 15% volume tanah

b1 = sedang 15 – 50 % volume tanah

b2 = banyak 50 – 90 % volume tanah

b3 = sangat banyak >90% volume tanah

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 11: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

11

Klasifikasi ancaman banjir/genangan (O)

O0 = tidak pernah : dalam 1 th tanah tidak pernah tertutup banjir

untuk waktu >24 jam

O1 = kadang-kadang : banjir menutupi tanah >24 jam, tidak

teratur dalam periode <1 bln

O2 = Selama 1 bln dalam 1 th teratur tertutupi banjir yang

>24 jam

O3 = Selama 2-5 bulan dalam 1 th dilanda banjir >24 jam

O4 = Selama waktu > 6 bln tanah dilanda banjir yang teratur

>24 jam

Klasifikasi Salinitas

Salinitas tanah dinyatakan dalam kandungan garam terlarut atau

hambatan listrik ekstrak tanah sbb:

g0 = bebas = 0 – 0,15% garam larut; 0 – 4 (EC x 103) mmhos/cm

pada suhu 250C.

g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 – 0,35% garam larut; 4 – 8 (EC x 103)

mmhos/cm pada suhu 250C.

g2 = terpengaruh sedang = 0,35 – 0,65% garam larut; 8 – 15 (EC x

103) mmhos/cm pada suhu 250C.

g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut; lebih dari

15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.

C. Klasifikasi Kemampuan Lahan

1. Kelas Kemampuan Lahan

Pengelompokan di dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor

penghambat. Jadi kelas kemampuan adalah kelompok unit lahan  yang

memiliki tingkat pembatas atau penghambat (degree of limitation) yang

sama jika digunakan untuk pertanian yang umum.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 12: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

12

Kelas merupakan tingkat yang tertinggi dan bersifat luas dalam

struktur kemampuan lahan. Penggolangan kedalam kelas didasarkan pada

intensitas faktor- faktor penghambat yang permanen atau sulit diubah.

Pengelompokkan tanah di dalam kelas terbagi dalam 8 kelas yang

ditandai dengan huruf romawi I sampai VIII. Ancaman kerusakan atau

penghambat meningkat berturut- turut dari kelas I sampai VIII. Pada

kelas I samapai IV dengan pengelolaan yang baik mampu menghasilkan

untuk tanaman semusim dan tanaman tahunan. Namun untuk kelas V

samapi VIII tidak sesuai untuk usaha pertanian dan pengelolaannya perlu

biaya yang tinggi.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 13: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

13

Klasifikasi kelas kemampuan lahan dilihat pada tabel dibawa ini

No kelas Ciri pembatasnya Jenis penggunaanya

1 I -Dataran datar

-Tingkat erosi rendah

- Drainase baik

- Tanah mudah diolah

- Kapasitas menahan air baik

- Tidak terancam banjir

penggunaan pertanian, mulai

dari tanaman semusim (dan

tanaman pertanian pada

umumnya), tanaman rumput,

padang rumputm hutan

produksi, dan cagar alam.

2 II -Dataran landai (>3 % – 8 %),

-Ancaman erosi lebih besar

-Struktur tanah kurang baik

-Terancam banjir

penggunaan  tanaman

semusim, tanaman rumput,

padang penggembalaan, hutan

produksi dan cagar alam.

III -Lereng miring/ berbukit (>8 –

15%),

-Peka terhadap erosi

-Kapasitas menahan air rendah

-Drainase kurang baik

tanaman semusim dan

tanaman yang memerlukan

pengolahan tanah, tanaman

rumput, padang rumput, hutan

produksi, hutan lindung dan

suaka marga satwa. namun

perlu perhatian serius dan

upaya konservasi yang baik

karena resiko erosi cukup

besar

IV -Lereng miring (> 15% – 30%)

-Peka terhadap erosi

-Kapasitas menahan air kurang

baik

-Sering banjir

untuk tanaman semusim dan

tanaman pertanian dan pada

umumnyabisauntukpertanian

terbatas dan harus disertai

upaya konservasi tanah yang

intensif

.tanamanrumput,hutanproduks

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 14: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

14

i,padangpenggembalaan,hutan

lindung dan cagar alam

V -Topografi datar

-Tidak sesuai untuk pertanian

-Tergenang air

-Tanah berbatu

untuk tanaman rumput,padang

penggembalaan, hutan

produksi atau hutan lindung

dan cagar alam.

VI -Lereng agak curam (>30% –

45%),

-Ancaman erosi berat

-Tanah berbatu

tanah-tanah ini tidak sesuai

untuk pengunaan pertanian.

Penggunaannya terbatas untuk

tanaman rumput atau padang

penggembalaan, hutan

produksi, hutan lindung, atau

cagar alam.

VII -Lereng curam (>45 % – 65%),

-Erosi sangat kuat

-Baik untuk padang rumput

tidak sesuai untuk budidaya

pertanian, Jika digunakan

untuk padanag rumput atau

hutan produksi harus

dilakukan dengan usaha

pencegahan erosi yang berat

VIII -Lereng sangat curam(>65%),

-Berbatu

-Kapasitas menahan air rendah

-Harus dihutankan

tidak sesuai untuk budidaya

pertanian, tetapi lebih sesuai

untuk dibiarkan dalam

keadaan alami namun

bermanfaat sebagai hutan

lindung, tempat rekreasi atau

cagar alam.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 15: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

15

2. Klasifikasi Sub Kelas Kemampuan Lahan

Sub kelas adalah pembagian lebih lanjut dari kelas berdasarkan

atas jenis faktor pembatas yang sama. Faktor-faktor tersebut dapat

dikelompokkan kedalam empat jenis, yaitu :

a. ancaman erosi (e),

b. keadaan drainase atau kelebihanair atau ancaman banjir (w),

c. hambatan daerah perakaran (s) dan

d. hambatan iklim(c).

Suripin (2002) menjelaskan sub kelas klasifikasi kemampuan lahan

adalahsebagai berikut :

a. Subkelas e

Terdapat pada lahan yang menunjukkan erosi atau tingkat

erosiyang telah terjadi merupakan masalah utama yang di dapatkan

darikecuraman lereng dan kepekaan erosi tanah.

b. Subkelas w

Terdapat pada lahan dimana kelebihan air merupakan faktor

penghambat utama yang timbul akibat drainase buruk, air tanah

yangdangkal atau tinggi dan bahaya banjir yang merusak tanaman.

c. Subkelas s

Meliputi lahan yang lapisan tanahnya dangkal, banyak terdapat

batuan di permukaan, kapasitas menahan air rendah, kesuburan

rendah yangsulit diperbaiki, sifat-sifat kimia sulit diperbaiki

misalnya salinitas dankandungan garam natrium atau senyawa-

senyawa kimia yang lain yangmenghambat pertumbuhan tanaman

atau tidak praktis dihilangkan.

d. Subkelas c

meliputi lahan dimana iklim (suhu dan curah hujan) merupakan

pembatas penggunaan lahan.a.Satuan KemampuanKemampuan

lahan dalam tingkat satuan kemampuan memberikanketerangan

yang lebih spesifik dan detail dari pada sub kelas. Tanah

yangtermaksud dalam satuan kemampuan lahan mempunyai

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 16: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

16

kemampuan danmemerlukan cara pengolahan (pemupukan dan lain

sebagainya) yang samauntuk pertumbuhan tanaman. Lahan dalam

satuan kemampuan yang sama harusseragam dalam produksi

tanaman pertanian atau rumput di bawah tindakan pengolahaan

yang sama, kebutuhan akan tindakan konservasi dan

pengelolaanyang sama di bawah vegetasi penutup yang sama dan

mempunyai produksi.

3. Satuan Kemampuan

Pengelompokan lahan yang sama/hampir sama kesesuaiannya bagi

tanaman dan memerlukan pengelolaan yang sama atau memberikan

tanggapan yang sama terhadap masukan pengelolaan yang diberikan.

D. Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan

Manfaat adanya kriteria klasifikasi lahan yaitu membantu

klasifikasi kategori lahan. Kriteria disusun dengan anggapan suatu lahan yang

memiliki iklim yang sama. Harus tersedia informasi tentang tanggapan setiap

tanah terhadap pengelolaan dan pengaruh tanah dan yang lainnya terhadap

pertumbuhan tanaman.

Pengelompokan tanah ke satuan kemampuan, sub kelas, kelas

didasarkan atas evaluasi dari kombinasi faktor-faktor berikut:

1. Kemampuan tanah untuk memungkinkan tanaman memberikan tanggapan

terhadap suatu penggunaan dan pengelolaan.

2. Tekstur dan struktur tanah

3. Kepekaan terhadap erosi

4. Penjenuhan / kelebihan air pada tanah yang terus-menerus

5. Kedalaman tanah

6. Garam yang merupakan racun bagi tanaman

7. Hambatan fisik seperti bantuan, erosi parit dalam dan lain-lain

8. Iklim

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 17: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

17

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan

Page 18: Kel.1._klasifikasi kemampuan lahan.docx

18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai akhir dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal

sebagai berikut :

1. Kemampuan lahan adalah kemampuan suatu lahan yang digunakan untuk

usaha pertanian yang paling intensif termasuk penentuan tindakan

pengelolaannya, tanpa menyebabkan lahan tersebut menjadi rusak dalam

jangka waktu yang terbatas. Sedangkan Klasifikasi kemampuan lahan

adalah pengelompokkan lahan kedalam satuan- satuan- satuan khusus

menurut kemampuannya untuk penggunaan intensif untuk perlakuan yang

diperlukan untuk dapat digunakan secara terus- menerus.

2. Klasifikasi kemampuan lahan dibedakan menjadi : Kelas Kemampuan

Lahan (penggolongan ke dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor

pembatas yang permanen atau sulit dirubah) , Sub Kelas Kemampuan

Lahan (didasarkan atas jenis faktor pembatas tersebut dan satuan

kemampuanmerupakan paket usaha dan perlakuan yang diperlukan atau

disarankan) dan satuan kemampuan

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan mengenai Sistem Klasifikasi

Kemampuan Lahan adalah sebagai berikut :

1. Perlu mengetahui jenis klasifikasi kemampuan lahan yang ada sebelum

memutuskan untuk menggunakan dan memanfaatkan lahan yang ada.

2. Penggunaan dan pemanfaatan lahan yang ada sebaiknya disesuaikan

dengan jenis klasifikasi kemampuan lahan yang ada agar penggunaan

dan pemanfaatannya lebih maksimal.

Sistem Klasifikasi Kemampuan Lahan