kelompok kerja kepala sekolah - mebermutu.org kepribadian kkks-4.pdf · kepribadian kkks halaman i...

62
BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 T U T W U R I H A N D A Y A N I

Upload: doanphuc

Post on 02-Mar-2019

305 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman i 

BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah

Dimensi Kompetensi Kepribadian

DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

TUT

WURI HANDAYANI

Page 2: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman ii 

PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah telah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi

kepala sekolah yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, kewirausahaan

dan sosial. Dalam rangka pembinaan kompetensi kepala sekolah untuk

menguasai lima dimensi kompetensi tersebut, Direktorat Tenaga Kependidikan

telah berupaya menyusun Bahan Belajar Mandiri (BBM).

BBM ini disusun dengan tujuan agar kepala sekolah dapat belajar secara

mandiri tanpa tergantung atau menunggu mendapat tugas sebagai peserta diklat

atau tergantung fasilitator, peneyelenggara, waktu, dan tempat. Dengan

tersusunnya BBM ini diharapkan kepala sekolah dapat belajar secara mandiri di

manapun dan kapanpun.

Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penyusun BBM atas dedikasi

dan kerja kerasnya sehingga BBM dapat diselesaikan dengan baik dan tepat

waktu. BBM ini tentu saja belum sempurna. Oleh sebab itu, saran-saran

konstruktif dari pembaca sangat dinantikan dengan senang hati.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi upaya-upaya kita dalam

meningkatkan mutu tenaga kependidikan.

Jakarta, Agustus 2009 Direktur Tenaga Kependidikan

Page 3: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman iii 

DAFTAR ISI

PENGANTAR .........................................................................................................ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Pengantar .................................................................................................. 1 B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............................................. 1 C. Deskripsi Kegiatan Belajar ......................................................................... 2 D. Kegunaan Bahan Belajar ........................................................................... 3 E. Petunjuk Umum Penggunaan BBM ........................................................... 4 F. Skenario Kegiatan Belajar ......................................................................... 4

KEGIATAN BELAJAR 1 ........................................................................................ 6 Apa dan Bagaimana Kepribadian Kepala SD/MI Itu? ............................................ 6

A. Pengantar .................................................................................................. 6 B. Uraian Materi ............................................................................................. 7 C. Rangkuman ............................................................................................. 11 D. Refleksi .................................................................................................... 11

KEGIATAN BELAJAR 2 ...................................................................................... 13 Bagaimana Agar Kepala SD/MI Diteladani?........................................................ 13

A. Pengantar ................................................................................................ 13 B. Uraian Materi ........................................................................................... 14 C. Rangkuman ............................................................................................. 21 D. Refleksi .................................................................................................... 21

KEGIATAN BELAJAR 3 ...................................................................................... 23 Seberapa Pentingkah Integritas dan Keterbukaan Dalam Kepemimpinan Kepala SD/MI? ................................................................................................................ 23

A. Pengantar ................................................................................................ 23 B. Uraian Materi ........................................................................................... 24 C. Rangkuman ............................................................................................. 33 D. Refleksi .................................................................................................... 34

KEGIATAN BELAJAR 4 ...................................................................................... 35 Bagaimana Kompetensi Emosional Berpengaruh Terhadap Keefektifan Kepemimpinan Kepala SD/MI? ........................................................................... 35

A. Pengantar ................................................................................................ 35 B. Uraian Materi ........................................................................................... 35 C. Rangkuman ............................................................................................. 45 D. Refleksi .................................................................................................... 45

KEGIATAN BELAJAR 5 ...................................................................................... 46 Bagaimana Mengembangkan Diri Sebagai Pemimpin Pendidikan? ................... 46

A. Pengantar ................................................................................................ 46 B. Uraian Materi ........................................................................................... 47 C. Rangkuman ............................................................................................. 55 D. Refleksi .................................................................................................... 55

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................................ 57

Page 4: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 1 

PENDAHULUAN

A. Pengantar

Kompentensi kepribadian merupakan kompetensi pertama dari lima

standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap kepala sekolah di Indonesia.

Kepribadian menjadi landasan bagi kepemimpinan, karena kepribadian

merupakan serangkaian karakteristik yang dinamis dan terorganisasi yang

dimiliki oleh seseorang pemimpin yang secara unik mempengaruhi kognisi,

motivasi, tingkah laku kepemimpian orang tersebut.

Kepala SD/MI/MTs merupakan jabatan khusus yang memerlukan

kompetensi dan perilaku khusus. Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai

pemimpin, dipersyaratkan memiliki kepribadian yang khusus pula. Melalui bahan

belajar ini, anda akan diajak untuk memahami beberapa hal terkait dengan

kepribadian pemimpin tersebut. Agar efektif dalam belajar, sangat dianjurkan

agar anda melaksanakan semua kegiatan belajar yang dirancang dalam Bahan

Belajar Mandiri (BBM) ini. Apa yang disajikan dalam BBM ini hanya merupakan

hal-hal yang bersifat dasar. Untuk memperkaya pemahaman, keterampilan dan

sikap terkait dengan kepribadian kepala SD/MI ini anda dianjurkan untuk

mempelajari dengan seksama sejumlah sumber pustaka sebagaimana tercantum

pada bagian akhir BBM ini. Selamat belajar, semoga anda menjadi pribadi yang

mantap sebagai pemimpin pendidikan.

B. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi yang dikembangkan melalui kegiatan balajar ini

adalah kompetensi kepribadian sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007. Sedangkan kompetensi dasar yang

diharapkan dikuasai oleh pembaca meliputi:

1. Memahami pengertian kepribadian dan mampu mengidentifikasi kepribadian

kepala SD/MI yang ideal;

2. Memahami pentingnya keteladanan dalam kepemimpinan kepala SD/MI.

3. Memahami langkah-langkah menjadi teladan yang efektif.

4. Mampu bertindak sebagai teladan ahlak mulia.

Page 5: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 2 

5. Memahami pentingnya integritas dan keterbukaan dalam kepemimpinan

kepala SD/MI.

6. Mengidentifikasi diri sebagai pemimpin yang transparan.

7. Memahami kompetensi emosional sebagai landasan pengendalian diri

sebagai pemimpin.

8. Mampu menyiapkan diri, bertindak proaktif dan reflektif untuk

mengembangkan diri sebagai pemimpin.

C. Deskripsi Kegiatan Belajar

Pada bahan belajar mandiri ini, anda akan diajak untuk melakukan

serangkaian kegiatan, yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan

penguasaan anda terhadap kompetensi yang diharapkan dalam BBM ini.

Kegiatan-kegiatan meliputi memahami kompetensi yang dikembangkan, refleksi

awal, telaah bahan bacaan, pembuatan ringkasan, pembuatan peta pikiran (mind

mapping), dan atau refleksi akhir. Kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan secara

individual, berkelompok, tutorial, dan atau seminar kecil yang dilaksanakan di

KKKS dimana anda menjadi anggotanya. Sangat dianjurkan agar anda

melaksanakan semua tugas dan aktivitas belajar yang disarankan pada masing-

masing Kegiatan Belajar.

Terdapat lima kegiatan belajar yang harus anda laksanakan dalam BBM

ini. Kegiatan belajar pertama merupakan pengantar yang mengajak anda untuk

memahami pengertian kepribadian dan mengidentifikasi standar kompetensi

kepala SD/MI. Empat kegiatan belajar lainnya dirancang untuk mengembangkan

kompetensi-kompetensi yang dianjurkan dalam Dimensi Kepribadian

sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13

tahun 2007.

Kegiatan Belajar 1: Apa dan Bagaimana Kepribadian Kepala SD/MI Itu?

Kegiatan Belajar 2: Bagaimana Agar Kepala Sekolah Diteladani?

Kegiatan Belajar 3: Seberapa Pentinkah Integritas dan Keterbukaan Dalam

Kepemimpinan Kepala SD/MI?

Kegiatan Belajar 4: Bagaimana Kompetensi Emosional Berpengaruh Terhadap

Keefektifan Kepemimpinan Kepala SD/MI?

Kegiatan Belajar 5: Bagaimanakah Mengembangkan Diri Pemimpin

Pendidikan?

Page 6: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 3 

Setiap kegiatan belajar diawali dengan paparan tentang kompetensi yang

dikembangkan, petunjuk kegiatan belajar, dan bahan atau peralatan yang

dibutuhkan. Bacalah dengan seksama diskripsi kompetensi dan petunjuk

tersebut dan siapkan semua peralatan atau bahan yang diperlukan sebelum

anda memulai kegiatan belajar.

Dua hal penting harus anda lakukan sebelum melaksanakan kegiatan-

kegiatan belajar tersebut:

• Kuatkan komitmen untuk berkembang.

• Yakinkan diri anda bahwa belajar melalui BBM ini merupakan

kebutuhan bagi setiap kepala SD/MI, bukan kegiatan rutin yang hanya

ditujukan untuk memenuhi tuntutan proyek.

• Yakinkan diri anda bahwa hanya dengan belajar dan belajar, anda

kelak tidak hanya menjadi pemimpin yang baik, namun pasti akan

menjadi pemimpin yang jauh lebih baik, bahkan pemimpin yang

dikagumi. Semoga!

D. Kegunaan Bahan Belajar

BBM ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak sebagai

berikut.

1. Kepala SD/MI. Bagi kepala SD/MI yang baru atau yang belum menguasai

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan, BBM ini

dapat dimanfaatkan sebagai langkah awal pengembangan kompetensi

kepribadian kepala SD/MI. Sedangkan bagi mereka yang sudah

berpengalaman, BBM ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi sekaligus

bahan pengayaan untuk lebih memantapkan kompetensi pribadinya sebagai

pemimpin pendidikan.

2. Kelompok Kerja Kepala SD/MI. Beberapa kegiatan belajar yang dirancang

dalam BBM ini menuntut peserta untuk saling berdiskusi dan berbagi

pengalaman tentang kompetensi kepribadian. KKKS merupakan forum yang

kondusif untuk melakukan diskusi-diskusi dan kegiatan berbagi pengalaman

tersebut. Dengan menggunakan BBM ini KKKS dapat mengembangkan

Page 7: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 4 

profesionallitas kepala SD/MI yang menjadi anggotanya secara lebih terfokus

dan terarah.

3. Bagi guru SD/MI yang ingin mengembangkan kariernya sampai menjadi

kepala SD/MI, bahan belajar mandiri ini dapat dijadikan sebagai bahan

bacaan yang dapat mempersiapkan dirinya menjadi kepala SD/MI kelak

ketika waktu sudah memungkinkan.

E. Petunjuk Umum Penggunaan BBM

1. Cermati kompetensi yang akan dibentuk sebelum menelaah bahan bacaan.

2. Laksanakan dengan sungguh-sungguh setiap kegiatan yang dianjurkan pada

masing-masing kegiatan belajar.

3. Telaahlah secara cermat dan kritis teks atau bahan bacaan.

4. Lakukan refleksi terhadap apa yang telah anda kerjakan atau pelajari.

5. Bila mengalami kesulitan, jangan segan melakukan diskusi dengan teman

sejawat di KKKS atau menanyakannya kepada kepala sekolah pemandu.

F. Skenario Kegiatan Belajar

Secara umum kegiatan belajar dibagi menjadi dua tahap: tahap belajar

mandiri dan tahap belajar kelompok di KKKS. Kegiatan belajar mandiri meliputi

refleksi awal, pemahaman bahan belajar, refleksi akhir. Kegiatan belajar

kelompok meliputi diskusi atas pertanyaan yang teridentifikasi dalam kegiatan

mandiri, berbagi praktik baik selama mempelajari BBM ini, dan refleksi

kelompok. Kegiatan kelompok dilakukan dalam forum KKKS dibawah panduan

Kepala Sekolah atau Pengawas Pemandu yang telah ditunjuk. Skenario kegiatan

belajar tersebut dapat digambarkan sebagaimana Gambar 1.

Page 8: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 5 

Persiapan:

1. Membaca Bagian Pendahuluan

2. Menyiapkan Bahan/alat yang diperlukan

Refleksi Awal: Membaca Pengantar dan

menjawab soal di awal yang ada di bagian awal

KBM

Membaca Deskripsi Materi: 1. Membaca secara kritis; 2. Membuat catatan-

catatan kecil; 3. Menandai hal-hal yang

penting

KEGIATAN BELAJAR INDIVIDUAL

Refleksi Akhir: 1. Menjawab pertanyaan-pertanyaan

reflektif di akhir masing-masing kegiatan belajar.

2. Mencatat hal-hal yang belum dapat dipahami dan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab untuk dibawa ke pertemuan KKKS.

Identifikasi masalah dan good practices yang

ditemukan dalam kegiatan belajar

individual

Pembahasan hal-hal yang belum

dipahami dan pertanyaan yang

ditemukan saat belajar individual

Refleksi KKKS: 1. Identifikasi masalah yang belum

terjawab dalam pembahasan; 2. Identifikasi peluang penerapan

bersama; 3. Rencana tindak lanjut

KEGIATAN BELAJAR KELOMPOK (KKKS)

Gambar 1 Skenario Pembelajaran

Tindak Lanjut: 1. KKKS: Mendatangkan fasilitator untuk membantu

menyelesaikan masalah yang belum tuntas di KKKS 2. Individual:

• Penerapan konsep oleh masing-masing sekolah; • Pemantauan dan pencacatan dampak di masing-

masing sekolah

Page 9: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 6 

KEGIATAN BELAJAR 1

Apa dan Bagaimana Kepribadian Kepala SD/MI Itu?

A. Pengantar

Sebelum mempelajari lebih rinci tentang kepribadian kepala SD/MI, ada

baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa arti dari kata kepribadian, dan

kepribadian seperti apa yang seharusnya yang dimiliki dan dikembangkan pada

setiap individu yang mendapat amanat menjadi kepala SD/MI. Pada Kegiatan

Belajar 1 ini anda diajak untuk memahami pengertian dari kata kepribadian

tersebut dan mengidentifikasi pokok-pokok kepribadian khusus yang harus

dimiliki dan dikembangkan oleh seorang kepala SD/MI.

Sebelum membaca lebih lanjut, anda dianjurkan untuk menjawab

beberapa pertanyaan berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Apakah anda mengenal istilah-istilah lain yang mempunyai kedekatan arti

dengan kepribadian?

Ya Tidak

3. Jika “Ya” sebutkan sebanyak-banyaknya istilah-istilah yang anda maksud!

............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Samakah kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang kepala SD/MI

dengan orang-orang lain pada umumnya?

Ya Tidak

Page 10: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 7 

5. Kepribadian seperti apakah yang seharusnya dimiliki oleh seorang kepala

SD/MI?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

B. Uraian Materi

1. Apakah Arti Kepribadian? Kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu personality.

Kata personality sendiri berasal dari bahasa latin persona, yang berarti topeng

yang digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Pada

saat pertunjukan para aktor tidak menampilkan kepribadian yang sesungguhnya

melainkan menyembunyikan kepribadiaannya yang asli, dan menampilkan

dirinya sesuai dari topeng yang digunakannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk

menggambarkan (1) identitas diri, jati diri seseorang, seperti: “Saya seorang yang

pandai bergaul dengan siapa saja”, atau “Saya seorang pendiam”, (2) kesan

seseorang tentang diri anda atau orang lain, seperti “Dia agresif”, atau “Dia jujur”,

dan (3) fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seperti: “Dia

baik”, atau “Dia pendendam”. Banyak istilah yang digunakan yang memiliki

kedekatan arti dengan istilah kepribadian, seperti karakter, watak, temperamen,

ciri-ciri, dan kebiasaan. Adakah istilah-istilah lain yang dapat anda sebutkan

selain istilah-istilah yang dicontohkan di atas? Berikut diuraikan arti dari istilah-

istilah tersebut.

a. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif

tanpa memberi nilai (devaluative).

b. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai

(benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.

c. Dispotition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang

belum berubah.

Page 11: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 8 

d. Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan

determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.

e. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli

yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.

f. Type–attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli

yang lebih terbatas.

g. Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus

yang sama pula.

Untuk memperoleh pemahaman lebih lanjut lentang kepribadian, berikut

dikemukakan beberapa pengertian dari para ahli.

a. Allport mengemukakan bahwa “Personality is the dinamic organization within

the individual of those psychophysical systems that determine his unique

adjustment to his environtment”. Secara harfiah, pengertian itu dapat

diartikan bahwa: “kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri

individu tentang sistem psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang

unik terhadap lingkungannya”. Secara lebih rinci definisi Allport ini dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1) Dynamic, merujuk kepada perubahan kualitas perilaku (karakteristik)

individu, dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi.

2) Organization, yang menekankan pemolaan bagian-bagian struktur

kepribadian yang independen, yang masing-masing bagian tersebut

mempunyai hubungan khusus satu sama lainnya. Ini menunjukkan bahwa

kepribadian itu bukan kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu sifat ditambah

dengan yang lainnya, melainkan keterkaitan antara sifat-sifat tersebut,

yang satu sama lainnya saling berhubungan atau berinterelasi.

3) Psychophysical Systems, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi,

motif, keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi

mempunyai dasar fisik dalam diri individu, seperti: syaraf, kelenjar, atau

tubuh individu secara keseluruhan. Sistem psikofisik ini meskipun

mempunyai fondasi pembawaan, namun dalam perkembangannya lebih

dipengaruhi oleh hasil belajar, atau diperoleh melalui pengalaman.

4) Determine, yang menunjuk pada peranan motivasional sistem psikofisik.

Dalam diri individu, sistem ini mendasari kegiatan-kegiatan yang khas,

Page 12: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 9 

yang mempengaruhi bentuk-bentuk. Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau

elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui sistem stimulus,

baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri.

5) Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman tingkah laku

individu sebagai ekspresi dari pola sistem psikofisiknya. Dalam proses

penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak ada reaksi atau respon yang

sama dari dua orang, meskipun kembar identik.

b. Dalam Ensiklopedia Wikipedia kata kepribadian didefinisikan sebagai “a

dynamic and organized set of characteristics possessed by a person that

uniquely influences his or her cognitions, motivations, and behaviors in

various situations.” Arti harfiah dari definisi ini adalah bahwa kepribadian

merupakan serangkaian karakteristik yang dinamis dan terorganisasi yang

dimiliki oleh seseorang yang secara unik mempengaruhi kognisi, motivasi,

tingkah laku orang tersebut dalam berbagai situasi. Pengertian ini tampaknya

senada dengan pengertian yang dibuat Allport sebagaimana dikutip di atas.

Pengertian yang dikemukakan oleh Allport ini menunjukkan bahwa

kepribadian itu bersifat dinamis dan unik. Dinamika kepribadian terkait dengan

dimensi waktu dan lingkungan dimana individu itu berada. Keunikan kepribadian

membuat setiap individu memberikan reaksi atau respon yang berbeda-beda

terhadap lingkungan. Dinamika dan keunikan kepribadian bukan semata-mata

sebagai pembawaan namun juga merupakan hasil dari interaksi individu dengan

lingkungan yang berupa pengalaman atau hasil belajar. Dengan kata lain,

meskipun kepribadian merupakan karakteristik khusus yang ada pada diri

individu, akan tetapi pengalaman dan pembelajaran dapat merubah dan

mengembangkan karakteristik itu kearah kepribadian yang lebih menguntungkan

bagi diri dan lingkungannya.

Bagi kepala sekolah, dinamika kepribadian harus sejalan dengan

perannya sebagai pemimpin. Perubahan-perubahan kepribadiannya hendaknya

mendukung keefektifan kepemimpinan yang dijalankan. Oleh karena itu, setiap

keunikan respon atau reaksi kepala sekolah terhadap lingkungan juga harus

berupa tingkah laku yang unik yang menguntungkan perannya sebagai

pemimpin. Oleh karena kepribadian merupakan pengalaman dan hasil belajar

maka ketika seseorang mendapat peran sebagai pemimpin harus diubah dan

Page 13: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 10 

disesuaikan dengan tuntutan peran ini. Bagaimanakah seharusnya kepribadian

berpengaruh terhadap kepemimpinan? Bagaimana seharusnya kepribadian

seorang pemimpin? Berikut diuraikan beberapa karakteristik kepribadian yang

efektif bagi kepemimpinan.

2. Bagaimanakah Kepribadian Kepala SD/MI Yang Ideal?

Kepribadian sebagai pemimpin juga harus dimiliki oleh setiap kepala

SD/MI. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007

menempatkan kepribadian sebagai dimensi kompetensi pertama dari lima

dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap kepala SD/MI di Indonesia.

Kelima dimensi itu adalah:

• Kepribadian

• Manajerial

• Kewirausahaan

• Supervisi

• Sosial

Dalam Dimensi Kepribadian, setiap kepala SD/MI di Indonesia harus

memiliki enam kompetensi sebagai berikut.

a. berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhalak mulia, dan

menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah;

b. memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin;

c. memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala

sekolah;

d. bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi;

e. mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai

kepala sekolah; dan

f. memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

Dari enam kompetensi kepribadian tersebut dapat ditarik enam kata kunci

yang menggambarkan karakteristik kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap

kepala SD/MI di Indonesia, yaitu:

• Keteladanan

Page 14: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 11 

• Integritas

• Transparansi

• Pengembangan diri

• Pengendalian diri

• Kepemimpinan pendidikan

Bab-bab selanjutnya dalam bahan belajar ini akan dibahas enam

kompetensi kepribadian kepala sekolah tersebut. Pembaca secara berturut-turut

akan mempelajari pokok-pokok kajian sebagai berikut.

a. Kepala sekolah sebagai teladan akhlak mulia

b. Integritas dan transparansi sebagai dasar kepemimpinan kepala sekolah

c. Kompetensi emosional dan Keefektifan Kepemimpinan

d. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan

e. Pengembangan diri kepala sekolah

C. Rangkuman

Kepribadian adalah serangkaian karakteristik yang dinamis dan

terorganisasi yang dimiliki oleh seseorang yang secara unik mempengaruhi

kognisi, motivasi, tingkah laku orang tersebut dalam berbagai situasi.

Kepribadian bersifat dinamis, terorganisasi, psikofisikal, diterminatif, dan unik.

Kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap kepala sekolah di Indonesia meliputi

keteladanan, integritas, transparansi, pengembangan diri, pengendalian diri dan

kepemimpinan pendidikan.

D. Refleksi

Buatlah refleksi pribadi terhadap bahan yang telah anda pelajari dalam Kegiatan

Belajar 1 ini dengan menuliskan secara singkat (sekitar 200 kata) hal-hal sebagai

berikut.

1. Hal-hal apa yang menarik dari bahan yang anda pelajari dalam kegiatan

belajar ini?

2. Pertanyaan apa yang mengemuka setelah anda mempelajari bahan dalam

kegiatan belajar ini?

Page 15: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 12 

3. Adakah keterkaitan antara apa yang anda pelajari dengan pengalaman dan

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya?

4. Dapatkah apa yang anda pelajari tersebut diterapkan di masa di tempat anda

bertugas?

5. Pada aspek manakah dari bahan belajar tersebut yang anda merasa perlu

mengembangkan lebih lanjut?

Page 16: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 13 

KEGIATAN BELAJAR 2

Bagaimana Agar Kepala SD/MI Diteladani?

A. Pengantar

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomot 13 tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah menyebutkan bahwa kepala SD/MI/MTs harus

berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhalak mulia, dan

menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah. Persoalan yang

mengemuka adalah: Apakah keteladanan berpengaruh terhadap keefektifan

kepemimpinan kepala SD/MI? Dan Langkah-langkah apa yang dapat dilakukan

oleh seorang kepala SD/MI agar ia diteladani oleh guru atau tenaga

kependidikan yang dipimpinnya? Kegiatan Belajar 2 ini mengajak anda untuk

menemukan jawaban atas dua pertanyaan tersebut. Pertama, anda diajak

memahami berbagai sejumlah pandangan ahli tentang pentingnya keteladan

bagi keefektifan kepemimpinan; dan kedua, memahami langkah-langkah yang

dapat anda lakukan agar anda dapat diteladani oleh semua pihak yang anda

pimpin.

Sebelum membaca bahan yang diuraikan pada Kegiatan Belajar ini, anda

diminta melakukan refleksi awal dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut.

1. Apakah anda setuju terhadap pendapat yang menyatakan bahwa

keteladanan berpengaruh terhadap keefektifan kepemimpinan seorang

kepala SD/MI?

Ya Tidak

2. Berikan alasan singkat atas jawaban yang anda berikan pada pertanyaan

nomor 1!

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apa yang pernah atau sedang anda lakukan agar warga sekolah yang anda

pimpin meneladani perilaku anda?

Page 17: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 14 

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

B. Uraian Materi

1. Apakah Keteladanan Berpengaruh Terhadap Keefektivan Kepemimpinan Kepala Sekolah?

Setiap orang memahami bahwa keteladanan merupakan salah satu

karakteristik penting bagi keberhasilan seorang pemimpin. Teori kepemimpinan

transformasional, sebuah temuan baru dalam perkembangan teori

kepemimpinan, meletakkan keteladanan pada peringkat pertama di antara

sejumlah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bass dan

Riggio (2006) menyatakan bahwa pemimpin tranformasional dicirikan oleh empat

komponen yang dikenal dengan “Four I’s”: idealized influence, inspirational

motivation, intelectual inspiration, dan individual consideration. “I” pertama,

idealized influence atau pengaruh yang ideal, menjabarkan tingkah laku dan

pengaruh yang dapat mengembangkan kepercayaan pengikut. Pemimpin yang

demikian ini dipuja, dihormati, dan dipercaya oleh para pengikutnya. Para

pengikutnya bersimpati kepada sang pemimpin dan ingin menirunya dan

disanjung karena dipandang memiliki kemampuan, keberanian, dan keteguhan

pendirian yang luar biasa (Bass dan Riggio 2006).

Kouzes dan Posner (2007) sebagai pengembang teori kepemimpinan

berhaluan transformasional juga meletakkan keteladanan sebagai praktik utama

kepemimpinan yang berhasil. Karena memandang begitu pentingnya

keteladanan, kedua ahli menyebut konsep kepemimpinan yang

dikembangkannya sebagai Kepemimpinan Keteladanan atau Exemplary

Leadership. Dalam teori kepemimpinan keteladanan Kouzes dan Posner (2003

dan 2007) menyatakan bahwa ketika mendapati sesuatu yang luar biasa terjadi,

pemimpinan melaksanakan lima praktik kepemimpin teladan: mencontohkan cara

(Model the Way), menginspirasi visi bersama (Inspire a Shared Vision),

Page 18: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 15 

menantang proses (Challenge the Process), memampukan orang lain untuk

bertindak (Enable Others to Act), dan menyemangati jiwa (Encourage the Heart).

Dalam kaitannya dengan model the way Kouzes dan Posner (2007)

berpandangan bahwa memimpin berarti bahwa anda harus menjadi contoh yang

baik, dan mewujudkan apa yang anda katakan. Gelar yang dimiliki seseorang

merupakan pemberian, akan tetapi kehormatan hanya dapat dicapai melalui

tingkah laku seseorang. Apabila pemimpin ingin mendapatkan komitmen dan

mencapai standar tertinggi, ia harus menjadi model tingkah laku yang diharapkan

dari orang lain. Jangan pernah meminta orang lain melakukan sesuatu yang

anda sendiri tidak mau melakukannya. Pemimpin memberikan model.

2. Bagaimana Agar Orang Lain Meneladani Perilaku Kita?

Agar dapat mencontohkan perilaku yang diharapkan dari orang lain

secara efektif, pertama-tama pemimpin harus memahami dengan jelas prinsip-

prinsip yang memandu perilakunya. Pemimpin harus menemukan pendirian

mereka sendiri, baru kemudian menyuarakan dengan jelas dan tepat nilai-nilai

yang dianutnya itu. Oleh karena pemimpin harus memperjuangkan

keyakinannya, dengan sendirinya setiap pemimpin harus memiliki keyakinan

yang harus diperjuangkan.

Pidato-pidato tentang nilai-nilai bersama saja tidak cukup. Apabila

pemimpin ingin menunjukkan betapa sungguh-sungguhnya ia terhadap apa yang

ia katakan, perbuatan pemimpin jauh lebih penting dari pada kata-kata yang

diucapkan. Kata dan perbuatan harus konsisten. Pemimpin teladan selalu berada

di depan. Mereka berada di depan dengan cara memberikan contoh melalui

kegiatan sehari-hari yang menunjukkan bahwa dia memiliki komitmen yang kuat

terhadap apa yang diyakininya. Pemimpin memahami kekuatan mencurahkan

waktu untuk bersama dengan orang lain, bekerja saling membantu dengan

sejawat, dan menyampaikan cerita-cerita yang dapat menghidupkan nilai-nilai

yang dianut, berkeyakinan kuat dalam ketidak pastian, dan mengajukan berbagai

pertanyaan agar orang lain mengungkapkan aspirasi dan keinginannya.

“Modeling the way is about earning the right and the respect to lead through

direct involvement and action. People follow first the person, then the plan.”

(Kouzes dan Posner, 2007:16).

Page 19: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 16 

Dari uraian di atas Kouzes dan Posner (2007) menyarankan dua langkah

penting agar keteladanan kita efektif. Pemimpin pertama kali harus menemukan

suara hatinnya dengan memperjelas nilai-nilai pribadi yang dianutnya baru

kemudian memberi contoh dengan cara menyelaraskan tindakannya dengan

nilai-nilai bersama. Berikut diuraikan secara singkat rincian dari kedua langkah

tersebut.

a. Memperjelas Nilai-Nilai Yang Dianut

Guru-guru dan staf sekolah berharap agar kepala sekolah menyuarakan

nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dianut. Untuk berbicara sesuatu kepala

sekolah harus mengetahui apa yang sedang ia sampaikan. Untuk

memperjuangkan keyakinannya, kepala sekolah harus mengetahui apa yang

anda perjuangkan. “To walk the talk, you have to have a talk to walk” (Kouzes

dan Posner, 2007:47). Untuk melakukan apa yang dikatakan, kepala sekolah

harus mengetahui apa yang ingin ia katakan. Untuk mendapatkan dan

mempertahankan kredibilitas, peratama-tama kepala sekolah harus mampu

mengartikulasikan dengan jelas keyakinan yang ia pegang teguh.

Inilah sebabnya maka memperjelas nilai-nilai merupakan komitmen

pertama seorang kepala seolah. Memperjelas nilai merupakan awal mula dari

semua hal yang terkait dengan kepemimpinan. Untuk memperjelas nilai-nilai

yang dianut, kepala sekolah harus melakukan dua hal berikut:

• Temukan suara hati anda

• Selaraskan dengan nilai bersama

Untuk menjadi pemimpin yang kredibel, kepala sekolah harus benar-

benar memahami keyakinan—nilai, prinsip, standar, etika, dan idealisme—yang

dipegang teguh yang menjadi pemandu tindakannya. Kepala sekolah harus

memilih dengan jujur prinsip-prinsip yang akan digunakan sebagai landasan

dalam mengambil keputusan dan melakukan tindakan. Kepala sekolah harus

mampu mengekspresikan dirinya sendiri. Kepala sekolah harus

mengkomunikasikan keyakinannya dengan cara-cara yang autentik dan unik

sehingga dapat merepresantasikan siapa dirinya.

Akan tetapi kepala sekolah tidak boleh hanya berbicara tentang dirinya

sendiri ketika mengemukakan nilai-nilai yang menjadi pemandu pengambilan

keputusan dan tindakannya. Ketika seorang kepala sekolah mengungkapkan

Page 20: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 17 

komitmennya tentang kualitas dan inovasi pendidikan, atau nilai-nilai utama

lainnya, seharusnya kepala sekolah tidak mengucapkan, “Saya yakin akan hal

ini.” Dia membangun komitmen semua warga sekolah dengan mengatakan, “Kita

semua yakin akan hal itu.” Oleh karena itu, kepala sekolah bukan hanya harus

memperjelas nilai pribadinya akan tetapi juga harus memastikan adanya

serangkaian nilai-nilai yang disepakati diantara semua warga sekolah yang

dipimpinnya.

Meskipun merupakan hal yang esensial bagi setiap kepala sekolah,

kejelasan nilai-nilai pribadi saja tidak cukup. Kepala sekolah tidak hanya

berbicara dengan dirinya sendiri, dia juga harus berbicara dengan warga sekolah

yang dipimpinnya. Harus ada kesepakatan atas nilai bersama yang dipegang

teguh oleh setiap orang yang ada di sekolah. Nilai-nilai bersama akan

menghasilkan perbedaan yang positif dan signifikan dalam hal sikap dan kinerja

warga sekolah, dan pemahaman bersama terhadap nilai-nilai itu akan tumbuh

melalui proses, bukan melalui slogan-slogan atau pengumuman. Kebersamaan

akan terbangun melalui dialog. Pengembangan kompetensi merupakan hal

esensial yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap warga sekolah

mampu bertindak atas dasar nilai bersama. Kredibilitas, baik individual meupun

organisasional, bukan hanya janji—melalinkan juga kemampuan untuk mewujud-

kan janji itu.

Kouzes dan Posner (2007) menyarankan tiga cara untuk

mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam memperjelas nilai tersebut:

(1) tulis sebuah harga untuk diri anda, (2) tulis kredo anda, dan (3) lakukan dialog

kredo. Berikut diuraikan langkah-langkah yang dapat ditempuh ketiga cara ini.

1) Berapakah harga diri anda?

Proses memperjelas nilai-nilai dapat diawali dengan melakukan refleksi

terhadap sosok diri ideal yang anda bayangkan—Anda ingin dilihat seperti apa

oleh orang lain. Ungkapan-ungkapan seperti apa yang anda inginkan untuk

diucapkan oleh orang lain tentang diri anda? Bagaimana anda ingin dikenang

oleh orang lain? Uraian tentang diri seperti apa yang paling anda banggakan?

Ungkapan dan sifat-sifat seperti itu memang terkesan muluk-muluk dan ideal.

Akan tetapi, semakin kuat kejelasan, keyakinan, dan cita-cita terhadap standar

Page 21: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 18 

keunggulan pribadi, semakin besar peluang kita untuk berbuat sesuai dengan

cita-cita itu.

2) Tuliskan Kredo anda

Bayangkan bahwa Dinas Pendidikan memberi kesempatan kepada anda

untuk cuti selama enam bulan dan melakukan perjalanan ke luar negeri dan

semua biaya hidup anda ditanggung oleh Dinas. Selama di luar negeri anda tidak

diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan siapapun di sekolah anda melalui

cara apapun. Akan tetapi sebelum berangkat, anda menginginkan agar orang-

orang di sekolah anda memahami bahwa prinsip-prinsip yang anda yakini harus

menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dan bertindak selama anda tidak di

tempat. Mereka harus mengetahui nilai-nilai dan keyakinan yang anda anggap

harus mengarahkan jalannya sekolah selama anda di luar negeri. Setelah

semuanya dianggap cukup, anda berharap akan mampu menyesuaikan diri dan

meneruskannya ketika anda kembali.

Untuk itu semua anda tidak perlu menulis laporan yang panjang lebar.

Tulislah ”Memo Kredo” satu halaman saja dan biasanya hanya diperlukan waktu

sekitar lima sampai sepuluh memnit untuk menulisnya. Cara ini tidak

dimaksudkan untuk menggantikan pemahaman diri secara mendalam, akan

tetapi hanya dimaksudkan untuk melakukan langkah awal untuk

mengartikulasikan prinsip-prinsip yang membimbing anda. Untuk memperdalam

proses klarifikasi, lakukan identifikasi terhadap nilai-nilai yang tertulis dalam

memo anda tadi dan susunlah sesuai dengan skala prioritasnya atau tingkat

kepentingannya. Memaksa diri mengekspresikan preferensi semacam itu akan

memampukan anda untuk melihat kekuatan dari masing-masing nilai

3) Lakukan Dialog Kredo

Kumpulkan semua guru dan staf sekolah yang anda pimpin. Mintalah

mereka untuk menuliskan memo kredo dengan cara yang anda lakukan seperti di

atas. Mintalah masing-masing orang untuk membahas dalam kelompok kecil

tentang apa yang telah mereka tulis. Mintalah mereka untuk menjelaskan apa

yang mereka tulis dan mengapa mereka memilih nilai-nilai itu. anda dapat

memberi contoh dengan kepada mereka.

Page 22: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 19 

Ingatkan mereka bahwa tujuan dari kegiatan adalah untuk memperoleh

kejelasan. anda hanya menginginkan mereka memahami nilai masing-masing;

pada tahap ini tidak harus dicapai kesepakatan. Sarankan mereka saling

meminta penjelasan apabila belum memahami sesuatu.

Jika setiap orang telah mengemukakan nilai-nilai kunci masing-masing,

mintalah kelompok-kelompok tersebut untuk melakukan refleksi terhadap apa

yang telah mereka diskusikan. Mintalah mereka untuk mengidentifikasi nilai-nilai

yang serupa dari masing-masing orang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan nilai bersama. Akan tetapi, hal yang terpenting adalah bahwa anda

telah memulai untuk membangun konsensus terhadap sejumlah nilai-nilai umum

yang digali dari kelompok dan tidak dengan cara dipaksakan dari atas.

b. Bertindak Selaras Dengan Nilai Bersama

Berbicara tentang memberi contoh pasti terkait dengan pelaksanaan

tindakan. Kouzes dan Posner (2007:75) menyatakan: “[setting the examples] is

about putting your money where your mouth is. It’s about putting your money

where your mouth is.” Memberi contoh adalah mempraktikkan apa yang anda

pidatokan, melaksanakan komitmen, memenuhi janji, bertindak sesuai ucapan,

dan melalukan apa yang anda katakan.

Oleh karena kepala sekolah merupakan pemimpin orang lain, dan bukan

hanya memimpin dirinya sendiri, maka memberi contoh adalah mengenai apa

yang dilakukan warga sekolah. Seberapa konsistenkah antara tindakan dan kata-

kata mereka? Sejauh mana mereka mempraktikkan apa yang mereka serukan?

Sebagai pemimpin, kepala sekolah bertanggung jawab atas apa yang mereka

lalukan.

Terdapat dua hal esensial yang diperlukan dalam pemberian

keteladanan, satu terfokus pada diri kepala sekolah itu sendiri dan yang lain

terfokus pada warga sekolah yang dipimpinnya. Yang pertama dilakkukan

melalui mempribadikan nilai bersama dan yang berikutnya membelajarkan orang

lain untuk memodelkan nilai-nilai itu. Untuk mempraktikkan kedua hal itu, kepala

sekolah menjadi model bagi apa yang diperjuangkan oleh semua warga sekolah

lainnya dan juga menciptakan budaya dimana setiap orang berkomitmen untuk

menyelaraskan dirinya dengan nilai-nilai bersama.

Page 23: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 20 

1) Mempribadikan Nilai Bersama

Jika seorang kepala sekolah menginginkan hasil yang lebih baik dalam

mempribadikan nilai-nilai bersama, ia harus memastikan bahwa ia

mempraktikkan apa yang ia khotbahkan. Dia lebih banyak berbicara dengan

perbuatan dari pada dengan kata-kata.

Kepala sekolah adalah duta bagi nilai-nilai bersama semua warga

sekolah. Misi kepala sekolah adalah untuk merepresentasikan nilai-nilai dan

standar sekolah kepada siapapun dan dimanapun. Kouzes dan Posner (2007)

menyarankan beberapa cara sebagai berikut untuk secara pribadi memberikan

teladan tentang nilai bersama di lingkungan sekolah.

• Gunakan waktu dan perhatian secara bijaksana. Gunakan sumber daya tak

terbarukan ini hanya untuk nilai-nilai yang paling penting.

• Hati-hati dalam memilih kosa kata. Gunakan kata-kata dan frasa yang

mampu memberikan ekspresi terbaik terhadap budaya yang anda inginkan.

• Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna. Ajukan pertanyaan-

pertanyaan yang secara sengaja dimaksudkan untuk menstimulasi orang

untuk berfikir lebih bermakna tentang nilai-nilai bersma.

• Mintalah balikan. Tanyakan kepada orang lain tentang dampak dari perilaku

anda terhadap kinerja mereka.

2) Membelajarkan Orang Lain Untuk Memodelkan Nilai-Nilai Bersama

Orang-orang di sekitar sekolah tidak hanya melihat kepala sekolah,

mereka juga memperhatikan warga sekolah lainnya. Mereka menaruh perhatian

terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan oleh warga sekolah. Bukan hanya

kepala sekolah yang diperhatikan konsistensinya antara kata dan perbuatan.

Semua warga sekolah merupakan pengirim sinyal tentang apa yang dihargai dan

juga keteladanannya. Salah satu tugas kepala sekolah adalah menjamin bahwa

tindakan semua warga sekolah sejalan dengan nilai-nilai bersma. Berikut ini

beberapa cara yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk membelajarkan warga

sekolah lainnya sehingga mereka turut bertanggung jawab bagi kehidupan nilai-

nilai bersama.

Page 24: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 21 

• Hadapi kejadian-kejadian penting. Beri respon terhadap kejadian-kejadian

yang mengganggu dalam kehidupan sekolah dengan cara-cara yang

memperkuat nilai-nilai utama.

• Sempaikan melalui cerita. Berilah contoh-contoh kepada khalayak sekolah

tentang apa yang dilakukan oleh warga sekolah dalam menghidupkan nilai-

nilai bersama, dan pastikan untuk selalu menyebutkan “moral pada akhir

cerita.”

• Beri penguatan terhadap perilaku yang anda inginkan. Buatlah nilai dan ukur

kinerja untuk menentukan konsistensi dengan nilai-nilai bersama. Berikan

pengakuan dengan cara yang terukur maupun tidak terukur terhadap kinerja

yang konsisten dengan nilai-nilai yang dianut.

C. Rangkuman

Teori kepemimpinan terbaru meletakkan keteladanan pada peringkat

pertama di antara sejumlah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin. Menjadi pemimpin pada dasarnya menjadi contoh yang baik, dan

mewujudkan apa yang anda katakan. Agar diteladani, pertama-tama kepala

sekolah harus benar-benar memahami prinsip-prinsip yang memandu

perilakunya. Kepala sekolah harus menemukan pendirian mereka sendiri, baru

kemudian menyuarakan dengan jelas dan tepat nilai-nilai yang dianutnya itu.

Oleh karena pemimpin harus memperjuangkan keyakinannya, dengan sendirinya

setiap pemimpin harus memiliki keyakinan yang harus diperjuangkan. Menjadi

teladan adalah mempraktikkan apa yang anda pidatokan, melaksanakan

komitmen, memenuhi janji, bertindak sesuai ucapan, dan melalukan apa yang

anda katakan.

D. Refleksi

Buatlah refleksi pribadi terhadap bahan yang telah anda pelajari dalam Kegiatan

Belajar 2 ini dengan menuliskan secara singkat (sekitar 200 kata) hal-hal sebagai

berikut.

1. Adakah keterkaitan antara apa yang anda pelajari pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya?

2. Hal-hal apa yang menarik dari bahan yang anda pelajari dalam kegiatan

belajar ini?

Page 25: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 22 

3. Pertanyaan apa yang mengemuka setelah anda mempelajari bahan dalam

kegiatan belajar ini?

4. Sejauh mana anda telah mempraktikkan hal-hal yang dianjurkan dalam

kegiatan belajar tersebut?

5. Pada aspek manakah dari bahan belajar tersebut yang anda merasa perlu

mengembangkan lebih lanjut?

Page 26: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 23 

KEGIATAN BELAJAR 3

Seberapa Pentingkah Integritas dan Keterbukaan Dalam Kepemimpinan Kepala SD/MI?

A. Pengantar

Jawaban terhadap pertanyaan pokok yang diajukan dalam Kegiatan

Belajar ini pastilah “Penting” bahkan mungkin “Amat Penting”. Kegiatan Belajar 3

ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan kita bahwa integritas merupakan

kepribadian yang mutlak harus dimiliki oleh setiap kepala sekolah. anda akan

diajak untuk melihat bagaimana pentingnya integritas diakui sebagai nilai

universal paling penting dalam kepemimpinan dan cara apa yang dapat anda

lakukan untuk membangun kredibilitas anda sebagai kepala sekolah. Diakhir

kegiatan, anda diajak untuk belajar bagaimana seharusnya seorang kepala

sekolah melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin yang transparan.

Sebelum mentelaah lebih lanjut materi yang dipaparkan dalam Kegiatan

Belajar ini sebaiknya anda melaksanakan tugas-tugas berikut ini.

1. Bacalah dengan cermat sejumlah karakteristik pemimpin yang diharapkan

oleh orang-orang yang dipimpin yang dicantumkan berikut ini!

2. Berdasarkan pendapat anda sendiri, buatlah urutan dari karakteristik yang

paling penting dan yang paling tidak penting dengan cara menuliskan angka

1 sampai dengan 20 pada kolom peringkat. anda tidak diperbolehkan

meletakkan lebih dari satu karakteristik pada setiap tingkatan.

Karakteristik Peringkat Karakteristik Peringkat

Amanah Imanjinatif

Ambisius Jujur

Berani Kompeten (Competent) Berorientasi ke masa depan Kooperatif

Berpendirian kuat Mandiri

Adil Membangkitkan semangat Berwawasan luas Mengendalikan diri

Cerdas (intelligent) Peduli

Page 27: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 24 

Dapat diandalkan Setia

Dewasa Suportif

3. Tuliskanlah tiga karakteristik yang anda pandang paling penting dan tiga

karakteristik yang anda pandang paling tidak penting. Berikan alasan singkat

mengapa anda tentang pilihan anda ini.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

B. Uraian Materi

1. Integritas Sebagai Nilai Universal Dalam bahasa Inggris, kata integrity sering dimaknai dengan honesty

atau kejujuran. Integritas merupakan karakteristik yang paling penting yang harus

dimiliki oleh seorang pemimpin. Berbagai teori kepemimpinan terbaru

menawarkan sejumlah karakteristik pemimpin ini yang efektif. Kouzes dan

Posner (2007) melakukan survei terhadap lebih dari tujuh puluh lima ribu orang

yang berasal dari berbagai kalangan. Pertanyaan yang diajukan dalam survei itu

adalah “Sifat atau karakteristik pribadi seperti apa yang anda cari dan kagumi

dari pemimpin anda?”

Survei yang dilakukan sebanyak empat kali, tahun 1987, 1995, 2002, dan

2007. Kouzes dan Posner (2007) secara ajeg menemukan empat karakteristik

yang menduduki peringkat tertinggi dari dua puluh karakteristik pemimpin yang

dikagumi. Keempat karakteristik itu meliputi:

• Jujur (honets)

• Berpandangan ke depan (foward looking)

• Menginspirasi (inspiring)

• Kompeten (competent)

Page 28: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 25 

Keajegan itu tidak saja terjadi dari survei satu ke yang lain, akan tetapi

juga tidak menunjukkan perbedaan jika dilihat dari perbedaan demografi,

organisasi, maupun budaya. Posisi dua puluh karakteristik pemimpin yang

dikagumi hasil empat survei Kouzes dan Posner (2007) tersebut disajikan dalam

Tabel 1.1. Selanjutnya untuk mengetahui hasil survei yang menunjukkan posisi

empat karakteristik utama dari berbagai negara didunia ditunjukkan pada Tabel

1.2

Tabel 1.1 Karakteristik Pemimpin Yang Dikagumi (Kouzes dan Posner, 2007)

Karakteristik

Persentase Responden Terhadap Masing-Masing Karakteristik

2007 2002 1995 1987

Jujur 89 88 88 83 Berorientasi Ke Depan 71 71 75 62 Kompeten 69 65 68 58 Membangkitkan Semangat 68 66 63 67 Cerdas 48 47 40 43 Adil 39 42 49 40 Berwawasan Luas 36 34 33 34 Suportif 35 40 40 37 Amanah 35 35 41 32 Dapat diandalkan 34 33 32 33 Kooperatif 25 28 28 25 Berani 25 20 29 27 Berpendirian kuat 25 23 17 17 Peduli 22 20 23 26 Imnaginatif 17 23 28 34 Matang 15 21 13 23 Ambisius 16 17 13 21 Loyal 18 14 11 11 Mengendalikan diri 10 8 5 13 Mandiri 4 6 5 10

Tabel 1.2 Perbandingan Antar Budaya Tentang Empat Karakteristik Pemimpin

Yang Paling Dikagumi (Kouzes dan Posner, 2007)

Negara

Persentase Responden Yang Memilih Masing-Masing Karakteristik

Jujur Berpandangan Ke Depan Menginspirasi Kompeten

Australia 93 83 73 59 Canada 88 88 73 60

Page 29: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 26 

Jepang 67 83 51 61 Korea 74 82 55 62 Malaysia 95 78 60 62 Meksiko 85 82 71 62 New Zealand 86 86 71 68 Singapura 72 76 69 76 Swedia, Denmark 84 86 90 53 Amerika Serikat 89 71 69 68

Hasil survei yang dilakukan Kouzes dan Posner (2007) tersebut secara

konsisten membuktikan bahwa kejujuran sebagai unsur yang paling penting

dalam hubungan antara pemimpin dan pengikutnya. Persentasenya memang

berbeda-beda, namun peringkatnya tidak pernah berubah sejak pertama

dilakukan penelitian pada tahun 1980-an hingga tahun 2000-an. Kejujuran tetap

berada pada posisi teratas dibandingkan karakteristik penting lainnya.

Hasil survei ini menguatkan pandangan bahwa siapapun dan dimanapun

mereka berada apabila akan mengikuti pertama-tama mereka ingin memastikan

bahwa orang yang diikuti tersebut laayak dipercaya. Hal ini juga berlaku bagi

konstituen kepala sekolah. Guru-guru, staf sekolah, para siswa, dan warga

sekolah manapun akan bersedia mengikuti kepala sekolah apabila mereka yakin

sepenuhnya bahwa sang kepala sekolah adalah orang yang dapat dipercaya.

Kalau dilakukan generalisasi hasil survei tersebut dapat diartikan bahwa hampir

90% warga sekolah menginginkan kepala sekolah adalah orang yang jujur.

Hampir semua orang tidak ingin dibohongi atau ditipu. Kita ingin melihat

kejujuran pada siapapun. Pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa

menginginkan kepala sekolahnya sebagai sosok yang tahu mana yang benar

dan mana yang salah. Diantara semua kualitas yang dikagumi dari seorang

pemimpin, kejujuran merupakan sifat yang paling pribadi. Kejujuran merupakan

sifat pribadi yang mampu mengangkat atau menghancurkan reputasi pribadi

seseorang. Orang dengan rela mengikuti pemimpin yang jujur karena

kemungkinan ia akan dilihat sebagai orang yang jujur pula, begitu juga

sebaliknya. Apabila kita mengikuti pemimpin yang dinggap tidak jujur dapat

diartikan bahwa kita telah mengorbankan inetegritas kita sendiri. Lambat laun,

kita tidak hanya menghancurkan harga diri sang pemimpin, tetapi sebenarnya

juga tidak menghargai diri kita sendiri.

Page 30: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 27 

Bagaimana karekteristik subyektif seperti kejujuran kepala sekolah diukur

oleh orang-orang yanng dipimpinnya? Konsistensi antara kata dan perbuatan

merupakan cara bagaimana orang melihat kejunuran. Guru-guru menunggu apa

yang akan ditunjukkan oleh kepala sekolah kepada mereka; guru-guru itu

mengamati perilaku kepala sekolah.

Kejujuran terkait erat dengan nilai-nilai dan akhlak mulia. Guru-guru akan

menghargai orang yang memegang teguh prinsip-prinsip yang mendasar. Guru-

guru pasti menolak untuk mengikuti kepala sekolah yang kurang percaya

terhadap keyakinannya sendiri. Oleh karena itu kepala SD/MI harus meperjelas

nilai-nilai, etika, dan standar yang dianutnya dan menyampaikannya kepada

semua pihak yang dipimpinnya.

2. Integritas Merupakan Dasar Kredibilitas Kredibilitas merupakan landasan kepemimpinan. Kouzes dan Posner

(2007) melakukan penelitian terhadap apa yang dipahami orang tentang

kredibilitas. Beberapa ungkapan berikut digunakan orang ketika ditanya apa

yang mereka pahami tentang kredibilitas seorang pemimpin.

• “Pemimpin mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan.”

• “Pemimpin melakukan apa yang mereka katakan.”

• “Tindaka pemimpin konsisten dengan perkataannya.”

• “Pemimpin berani bertaruh atas kebenaran perkataan mereka.”

• “Pemimpin menepati apa yang ia janjikan.”

• “Pemimpin melakukan apa yang dikatakan akan ia lakukan.”

Berdasarkan jawaban-jawaban tersebut dapat diartikan bahwa ketika

orang akan memutuskan apakah seorang pemimpin dapat dipercaya atau tidak,

terlebih dahulu orang tersebut akan mendengar kata-katanya, kemudian

memperhatikan tindakannya; terlebih mendengar perkataannya, kemudian mem-

perhatikan bagaimana melaksanakannya; mendengar janji-janjinya, kemudian

menunggu apakah janji-janji itu diikuti dengan bukti. Predikat “kredibel” akan

diberikan ketika terjadi keselarasan antara kata dan perbuatan. Akan tetapi jika

sebaliknya, tidak jarang si pemimpin akan menerima predikat “munafik”. Jika

kepala sekolah sering mengungkapkan sejumlah nilai tapi dalam praktiknya

melakukan nilai-nilai yang lain, maka guru-guru yang dipimpinnya akan

Page 31: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 28 

memandangnya sebagai orang yang berpura-pura. Jika kepala sekolah

mempraktikkan apa yang dipidatokan, warga sekolah yang dipimpinnya akan

lebih bersedia untuk mempertaruhkan karier, jaminan.

Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut Kouzes dan Posner

(2007:38) merumuskan Hukum Pertama Kepemimpinan yang berbunyi:

“If you don’t believe in the messenger, you won’t believe the

message.”

“Jika anda tidak mempercayai si pembawa pesan, anda tidak akan memperacayai pesannya”

Berdasarkan hukum ini, Kouzes dan Posner (2007:38) menganjurkan

membangun kredibilitas merupakan prasyarat agar seorang pemimpin dipercaya

oleh konstituennya. Untuk membangun kredibilitas, kedua ahli itu menganjurkan

Hukum Kedua Kepemimpinan (Kouzes dan Posner, 2007:40):

DWYSYWD: Do What You Say You Will Do

LAAKAAL: Laksanakan Apa Yang anda Katakan Akan anda Laksanakan”

LAAKAAL mencakup dua unsur: katakan dan lakukan. Terkait dengan

uraian pada bab sebelumnya, agar kredibel pemimpin pertama-tama harus

memperjelas keyakinannya; mereka harus tahu apa yang mereka yakini. Hal ini

masih terkait dengan ’katakan’. Selanjutnya pemimpin harus menunjukkan

perkataan tersebut dalam kenyataan. Para pemimpin itu harus bertindak sesuai

dengan kepercayaannya dan ’lakukan’.

3. Apakah anda Pemimpin Yang Transparan? Setiap tahun, konsultan manajemen dan buku-buku bisnis menerbitkan

berbagai macam kajian tentang kepemimpinan, dan jika kita membaca buku-

buku itu kita akan berfikir bahwa menjadi pemimpin harus memahami gambar-

gambar, diagram, atau formula-formula yang rumit. Sebenarnya kepemimpinan

jauh lebih sederhana. Hal yang benar adalah bahwa siapapun dapat

mengembangkan keterampilan kepemimpinan, akan tetapi dibutuhkan orang

Page 32: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 29 

khusus untuk menjadi pemimpin yang transparan. Intinya adalah siapapun dapat

menjadi pemimpin, akan tetapi diperlukan orang yang unik untuk menjadi

seorang pemimpin yang transparan. Kepemimpinan yang baik merupakan

keterampilan yang dapat dipelajari, dan kita harus bekerja keras untuk

mendapatkannya.

Berbabagi teori kepemimpinan menganjurkan bahwa untuk menjadi

pemimpin yang hebat dibutuhkan persyaratan-persyaratan yang rumit. Hal ini

sering mambuat kita bingung. Akan tetapi ada hal mendasar yang ada pada

semua teori itu, yakni barometer keberhasilan yang sebenarnya adalah

transparansi. Jika pemimpin tidak transparan, tidak masalah jika ia seorang

pelaksana yang baik, jika ia rendah hati atau pemberani, bahkan jika ia memiliki

charisma yang besar. Yang menjadi masalah adalah apakah ia dapat bercermin

dan berefleksi dengan sebenar-benarnya, dan merasa senang ketika bangun

pagi dan bermain-main dengan kejujuran dan integritas. Tidak dapat dipisahkan

antara pemimpin yang transparan dengan orang yang transparan, karena

orang-orang yang menjalani hidupnya secara terbuka dan jujur akan

melakukan hal yang sama ketika menjalankan bisnis. Untuk menjadi

pemimpin yang terbaik, anda harus memiliki konsep yang jelas dan jujur

tentang nilai-nilai yang anda anut, sumbangan anda terhadap organisasi, dan

sejauh mana semua itu memberi makna bagi anda dan sekolah yang anda

pimpin.

a. Transparansi Memerlukan Keberanian

Kadang-kadang transparansi menyakitkan. Hal ini karena kegagalan tidak

pernah diketahui sebelumnya, dan hal pertama yang masuk dalam benak

anda adalah beri dia kesempatan sekali lagi. Keinginan untuk membebaskan

seseorang dari dugaan berbuat salah merupakan hal yang manusiawi, akan

tetapi jika terkait dengan integritas, anda tidak dapat melakukan hal itu.

Jika anda transparan berarti anda telah membuat keputusan yang sulit, yang

memerlukan keberanian. Jika anda transparan, anda telah menunjukkan

keberanian pada saat pengambilan keputusan berdasarkan apa yang benar,

dan hal itu bukan hal yang mudah. Penting untuk diakui, oleh karena

transparansi bukan tren, melainkan sebuah proses dan bersifat evolutif.

Page 33: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 30 

b. Tugas-Tugas Pemimpin Yang Transparan Hanya kepala sekolah yang baik yang mengetahui bahwa satu-satunya

cara untuk mengembangkan bawahan atas dasar integritas adalah kerja keras

untuk menegakkan integritas itu. Kepala sekolah semacam ini memahami bahwa

apabila guru-guru dan staf sekolah yang takut terhadap konsekwensi yang

diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan sederhana yang mereka buat akan

berusaha menutupi kesalahan-kesalahan itu. Budaya transparan merupakan

budaya dimana para pendidik dan tenaga kependidikan mau mengakui masalah-

masalah yang dihadapi dan bersedia mengatakan kesalahan yang dilakukan.

Kepala sekolah yang baik akan memahami bahwa budaya keterbukaan mampu

mengembangkan mereka yang suka menyembunyikan kesalahan dan baru

mengungkapkannya setelah kerusakan yang bersar terjadi.

1) Kepala Sekolah Yang Transparan Harus Menumbuhkan Integritas Ketika kepala sekolah menjumpai salah satu dari guru tidak pernah

menunjukkan integritas dan berbohong tentang sesuatu, pertama-tama kepala

sekolah itu harus menguji apakah perilaku yang mendorong kebohongan

tersebut atau apakah kebohongan itu sendiri merupakan perilaku yang dapat

berdampak negatif terhadap sekolah. Pada akhirnya, diharapkan kepala sekolah

dikenang sebagai pemimpin yang berbudi yang bersedia membantu di situasi

yang tidak menentu, dari pada orang yang kejam yang hanya diam dan

membiar pengikutnya tenggelam bergelimang kesalahan.

2) Kepala Sekolah Yang Transparan Harus Bersedia Mendengarkan Menjadi pendengar yang baik bukan hal yang mudah. Tidak seperti

binatang, manusia perlu usaha yang sungguh-sungguh untuk dapat

mendengarkan. Oleh karena itu kita harus berusaha keras untuk

mengembangkan keterampilan mendengarkan. Kita harus berkeyakinan bahwa

mendengarkan merupakan komponen penting untuk memimpin.

Mendengarkan merupakan hal yang sangat penting bagi pemimpin

unggul. Jika anda menginginkan kebenaran, anda harus berada pada tempat

yang benar dan mendengarkan dengan baik; jika tidak, informasi yang anda

terima akan tersaring melalui guru atau wakil-wakil anda sehingga menjadi jernih,

Page 34: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 31 

bersih, dan ... menyimpang. Akibatnya, anda tidak akan mendengar isu-isu yang

berakibat negatif terhadap sekolah, anda tidak akan mendengar tentang guru

yang membuat orang tua siswa marah, dan tidak pula akan mendengar tentang

wakil-wakil anda yang membuat pengaruh negatif terhadap produktivitas guru.

Jika kepala sekolah menciptakan saluran-saluran informasi pada setiap level dan

membuat kebijakan “buka pintu” yang mendorong guru-guru berkomunikasi

dengannya, maka kepala sekolah itu akan dapat mendengar yang baik dan yang

buruk, dan mendeteksi badai sebelum menerjang. Jadilah pendengar yang baik.

anda pasti akan terkejut betapa besarnya pelajaran yang akan anda peroleh.

Jika kepala sekolah merupakan pemimpin yang transparan yang bersedia

mendengarkan guru yang dipimpinnya, maka perubahan yang hakiki akan terjadi

di sekolah. Pintu selalu terbuka, dan ide-ide baru selalu digali, ditumbuh

kembangkan, dan diwujudkan dalam tindakan. Kepala sekolah terbaik adalah

yang benar-benar mau mendengarkan pengikutnya. Mendengarkan dapat

memberi pengetahuan yang tidak diketahui sebelumnya, namun juga dapat

menuai ganjaran ketika hal itu berdampak pada peningkatan moral, loyalitas, dan

bagimana para pengikut itu meresa menjadi bagian dari sekolah.

3) Kepala Sekolah Yang Transparan Menjunjung Tinggi Prinsip Utama

Transparansi: Mengatakan Semua Kebenaran Jika kepala sekolah merupakan pemimpin yang transparan ia tidak perlu

khawatir terhadap strategi kepemimpinan atau filosofi yang dianut; terdapat

kebebasan yang luas dan kredibilitas yang lebih tinggi akan diperoleh apabila

orang-orang yang dipimpinnya mengakui bahwa ia mengelola sekolah secara

terbuka dan jujur. Jika kepala sekolah terbuka, pihak-pihak yang terkait akan

memiliki kepercayaan kepada sekolah dan tujuan jangka panjangnya. Salah satu

yang paling sulit untuk dipelajari oleh seseorang yang baru menjabat kepala

sekolah adalah bahwa pemimpin yang hebat bukan sekedar orang yang

menyenangkan. Pemimpin besar proaktif dan secara konsisten bekerja untuk

melakukan hal-hal yang benar. Ketika kepala sekolah proaktif dalam

melaksanakan hal-hal yang benar, ia tidak sekedar membuat keputusan untuk

menyenangkan orang lain. Kepala sekolah itu terfokus untuk mengatakan

kebenaran yang sesungguhnya, dan oleh karena itu, kepala sekolah tersebut

Page 35: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 32 

dapat belajar dari orang lain dan tidak disesatkan oleh orang lain yang tidak

melaksanakan segala sesuatu dengan cara yang benar.

Kepala sekolah harus jujur dengan dirinya sendiri dan orang lain mengenai

kemampuannya sebelum dapat memimpin orang lain. Hal ini merupakan proses

pertumbuhan. Apabila kepala sekolah jujur atas kemampuannya maka akan

mudah baginya untuk menentukan jenis budaya yang ingin dikembangkannya di

sekolahnya. Mentransfer filosofi yang dianut oleh kepala sekolah kepada semua

warga sekolah akan memperkokoh budaya tersebut, namun hal pertama yang

harus dimiliki kepala sekolah landasan yang akan digubakan sebagai dasar

merumuskan visi.

4) Kepala Sekolah Yang Transparan Belajar dari Kekagalan (atau Keberhasilan) Orang Lain

Kepala sekolah dapat belajar banyak melalui pengamatan terhadap

tindakan-tindakan orang lain saat mereka berjaya—ketika sekolah kuat dan

semua guru mendapatkan kesejahteraan baik. Akan tetapi kepala sekolah juga

dapat belajar lebih banyak dari tindakan orang-orang ketika “kapal” akan

tenggelam, pada saat kondisi sekolah sedang terpuruk, karena saat itulah

karakter asli sabagian besar orang di dalamnya mengemuka. Seperti ketika kita

menekan pasta gigi dari tempatnya. Apa yang ada di dalam akan keluar ketika

kita memberikan tekanan yang cukup. Jika kita memberikan tekanan yang cukup

kepada manusia, kita akan melihat semua yang ada di dalam akan keluar, dan

kadang-kadang memang tidak baik.

Ketika saatnya baik, kita perlu lebih mengerlingkan mata untuk melihat

karakter seseorang. Akan tetapi jika kita melihat dengan sungguh-sungguh dan

mengamati tindakannya sacara konsisten dari waktu ke waktu, kita akan mampu

melihat gambaran yang akurat tentang siapa mereka sebenarnya. Hal ini juga

merupakan proses balajar, dan penting untuk dilakukan. Belajar dari kepala

sekolah lain dapat menghindarkan seorang kepala sekolah untuk membuat

kesalahan yang serius. Akan tetapi, pada akhirnya jika kepala sekolah tersebut

mengikuti sistem nilai yang dianutnya kemudian merumuskan standar, kesalahan

yang dilakukannya seharusnya tidak berpengaruh negatif terhadap dirinya.

Sebagai manusia biasa, setiap kepala sekolah pasti pernah dan akan melakukan

kesalahan—termasuk kita semua—akan tetapi kita tidak ingin merusak reputasi

Page 36: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 33 

dan karir kita. Jika kepala sekolah memperhatikan dengan seksama, kepala

sekolah dapat belajar dari kepala sekolah lain di sekitarnya.

5) Kepala Sekolah Yang Transparan Bersedia Menjadi Mentor Apakah anda pemimpin yang transparan? Harapannya setiap kepala

sekolah selalu memikirkan pertanyaan ini karena ia tidak pernah terlepas dari

perhatian orang-orang yang dipimpinnya, meskipun kadang kala kepala sekolah

itu tidak mengetahuinya. Tidak tertutup kemungkinan bahwa staf administrasi

yang bekerja di sekolah anda atau guru-guru akan melakukan sesuatu yang

mereka amati dan pelajari dari anda. Kegiatan mentoring yang anda lakukan

dapat terjadi secara kebetulan—melalui kontak singkat dengan seseorang, atau

hubungan yang berlangsung bertahun-tahun. Kepemimpinan ditunjukkan dengan

tanggung jawab sebagai mentor yang baik bagi orang lain. Orang-orang yang

saling menghindar, berbohong, dan tidak hormat kepada orang lain dapat

dijadikan pelajaran bahwa integritas harus menjadi sesuatu yang selalu

menyertai kita, dan kejujuran dapat dengan mudah ditempatkan pada tempat

yang salah. Jika kepala sekolah tidak memiliki gaya hidup yang transparan, maka

ia tidak akan pernah dipandang sebagai orang yang memiliki integritas yang

tinggi, meskipun ia dikenal sebagai orang yang berhasil, orang lain akan berkata

hal yang tidak menyenangkan tentang kepala sekolah itu. Pepatah lama yang

mengatakan bahwa “persoalannya bukan pada menang atau kalah akan tetapi

pada bagaimana anda bermain,” merupakan ungkapan yang benar—terutama

pada lingkungan sekolah saat ini.

C. Rangkuman

Jujur, berpandangan ke depan, inspiratif, dan kompeten merupakan lima

karakteristik pemimpin yang paling diinginkan oleh para pengikutnya. Sebagai

pemimpin, Kepala SD/MI harus memiliki lima kepribadian yang menjadi landasan

dimilikinya kredibilitas. Warga sekolah yang akan lebih bersedia untuk

berkoraban apabila kepala sekolahnya kredibel, kepala sekolah mempraktikkan

apa yang dipidatokan. Kouzes dan Posner mengemukakan dua hukum kepe-

mimpinan berdasarkan premis ini: “Jika anda tidak mempercayai si pembawa

pesan, anda tidak akan memperacayai pesannya” dan “LAAKAAL: Laksanakan

Apa Yang anda Katakan Akan anda Laksanakan” Sebagai pemimpin yang

Page 37: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 34 

transparan, kepala sekolah memiliki lima tugas penting: menumbuhkan integritas,

sebagai pendengar yang baik, mengatakan semua kebenaran, belajar dari

kekagalan (atau keberhasilan) orang lain, dan sebagai mentor.

D. Refleksi

Buatlah refleksi pribadi terhadap bahan yang telah anda pelajari dalam Kegiatan

Belajar 3 ini dengan memberi jawaban secara singkat (sekitar 200 kata) terhadap

semua pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Hal-hal baru apakah yang anda pelajari melalui Kegiatan Belajar 3 ini?

2. Hal-hal apa yang menarik dari bahan yang anda pelajari dalam kegiatan

belajar 3 ini?

3. Pertanyaan apa yang mengemuka setelah anda mempelajari bahan dalam

kegiatan belajar ini?

4. Sejauh mana anda telah melaksanaka setiap hal yang pernah anda katakan?

5. Anda telah mempelajari tugas-tugas yang kepala sekolah yang transparan,

tugas-tugas manakah yang masih perlu dikembangkan pada diri anda?

Langkah apa yang akan anda lakukan dalam rangka pengembangan diri ini?

Page 38: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 35 

KEGIATAN BELAJAR 4

Bagaimana Kompetensi Emosional Berpengaruh Terhadap Keefektifan Kepemimpinan Kepala SD/MI?

A. Pengantar

Pengendalian diri merupakan salah satu kompetensi yang digolongkan

dalam dimensi kepribadian kepala sekolah ditetapkan dalam Permendiknas

nomor 13 tahun 2007. Dalam pandangan psikologi, pengendalian diri dipandang

sebagai bagian dari kompetensi emosional, sebuah penerapan kecerdasan

emosional ditempat kerja (Goleman, 1998). Oleh karena itu, dalam kaitannya

dengan kompetensi pengendalian diri tersebut, melalui Kegiatan Belajar 5 ini

anda diajak untuk mengkaji secara umum apa kompetensi emosional itu dan

bagaimana perilaku seorang yang memilik kompetensi emosional yang baik

tersebut.

Sebelum anda mempelajari lebih lanjut kegiatan belajar ini, jawablah

beberapa pertanyaan berikut ini sesuai dengan apa yang anda ketahui.

1. Pernahkah anda mendengar kata kecerdasan emosional?

Ya Tidak

2. Apa yang anda pahami tentang kecerdasan emosional tersebut?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

B. Uraian Materi

Goleman (1998), setelah mengkaji model kompetensi terhadap 188

perusahaan mengevaluasi keterampilan kognitif, keterampilan teknikal, dan

kecerdasan emosi, menyimpulkan bahwa, dibanding dua faktor yang lain,

kecerdasan emosi merupakan faktor yang dua kali lebih penting dan lebih

relevan dengan peningkatan jenjang kepemimpinan. Menurut Goleman (1995)

kepemimpinan bukanlah berarti menguasai, melainkan seni meyakinkan orang

Page 39: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 36 

untuk bekerja keras mencapai tujuan bersama. Dan, dalam rangka

memantapkan kerja meyakinkan orang dan karir sebagai pemimpin, barangkali

tidak ada yang lebih penting bagi pemimpin itu selain mengenali perasaannya

yang terdalam mengenai hal-hal yang dikerjakan.

Dengan demikian jelas bahwa secara konseptual kecerdasan emosional

yang diwujudkan dalam kompetensi emosional merupakan faktor yang penting

bagi keefektifan kepemimpinan organisasi dimana otoritas formal tidak lagi efektif

untuk menggerakkan orang lain sebagaimana terjadi pada sekolah. Dalam

organisasi seperti ini pemimpin harus mampu menekan sampai batas minimal,

bahkan meniadakan, kesenjangan herarkhis antara sang pemimpin dengan yang

dipimpin. Dengan tiadanya kesenjangan herarkhis ini maka perasaan sang

pemimpin akan begitu dekat dengan pengikutnya. Sang pemimpin benar-benar

bisa merasakan apa yang dirasakan oleh pengikutnya, dan pada akhirnya setiap

kebijakan dan keputusan yang dibuat tidak akan didominasi oleh apa yang ia

rasakan namun juga akan berdasar apa yang dirasakan oleh pengikutya.

Sejumlah penelitian terakhir mendukung hubungan antara kepemimpinan

dengan kecerdasan emosional tersebut. Penelitian-penelitian ini dilakukan di

berbagai negara di dunia pada organisasi-organisasi yang bergerak di berbagai

sektor yang berbeda-beda, seperti industri konstruksi, kesehatan, dunia usaha,

politik, dan pendidikan. Semua penelitian itu membuktikan bahwa kecerdasan

emosional pemimpin, yang diwujudkan dalam kompetensi emosional di tempat

kerja, berpengaruh terhadap kepemimpinan transformasional (Hadi, 2008).

Untuk memahami lebih jauh tentang kecerdasan emosional, berikut diuraikan

secara singkat pengertian dan dimensi-dimensi dari konsep ini.

1. Pengertian Kompetensi Emosional Konsep kompetensi emosional (emotional competencies) sangat erat

kaitannya dengan konsep kecerdasan emosional (emotional intelligence).

Kompetensi emosional dikembangkan berdasarkan konsep kecerdasan

emosional (Goleman, 2001., Boyatzis & Sala, 2004; Hunt, 2006). Kecerdasan

emosional merupakan potensi awal yang dimiliki seseorang untuk dapat

mengembangkan kompetensi emosional di tempat kerja (Boyatzis, Goleman, &

McKee, 2002). Menurut Cherniss (2001), kecerdasan emosional memberikan

landasan bagi perkembangan sejumlah besar kompetensi yang membantu

Page 40: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 37 

seseorang berkinerja lebih efektif. Kecerdasan emosional pada tingkat tertentu

menjadi syarat untuk mengembangkan kompetensi emosional (Gowing dalam

Cherniss, 2000). Kecerdasan emosional dan kompetensi emosional merupakan

dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pembedaan yang cukup tegas antara

kecerdasan emosional dan kompetensi emosional dibuat oleh Offerman, Bailey,

Vasilopoulos, Seal, dan Sass (2004). Mereka menyatakan bahwa kecerdasan

emosional merupakan kecerdasan terstandar yang banyak didukung oleh

pendekatan kemampuan (ability approach), sementara kompetensi emosional

memadukan kemampuan-kemampuan pokok kecerdasan emosional dengan

produk-produk atau manifestasi dari kecerdasan emosional yang merefleksikan

realisasi potensi kecerdasan emosional yang berbasis kemampuan tersebut.

Oleh karena itu setiap pembahasan kompetensi emosional selalu diawali dengan

pembahasan kecerdasan emosional, bahkan beberapa ahli menggunakan

keduanya saling bergantian (misalnya Humpel & Caputi, 2001., Ciarrochi &

Deane, 2001., Ciarrochi, Deane, Wilson, & Rickwood, 2002 dan Morrison, 2005).

Teori kecerdasan emosional pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990

oleh Salovey dan Mayer (dalam Goleman, 2001a) dengan merujuk pada

perkembangan terdahulu yang dikenal dengan aspek kecerdasan nonkognitif

(non-cogitive aspect of intelligence) (Cherniss, 2000). Kecerdasan emosional

merupakan salah satu domain kecerdasan dalam kerangka kecerdasan manusia.

Meskipun kecerdasan emosional merupakan domain yang berbeda dengan

kecerdasan kognitif, akan tetapi pada esensinya kecerdasan emosional

merupakan integrasi antara pusat-pusat emosi dalam otak (yang disebut sistem

limbik) dengan pusat-pusat kognitif (korteks prefrontal) (Cherniss, 2001). Gardner

(1999) juga sepaham dengan pandangan bahwa kecerdasan emosional

merupakan salah satu dari kerangka kecerdasan manusia. Dalam teori yang

disebut Multiple Intelligences, Gardner (1999) memasukkan kecerdasan

emosional dalam spektrum kecerdasan personal (personal intelligence) dalam

mana terdapat dua ragam kecerdasan yang disebut kecerdasan interpersonal

(interpersonal intelligence) dan kecerdasan intrapersonal (intrapersonal

intelligence). Goleman (2001a), dalam kerangka teori kecerdasan emosional

yang dikembangkannya, mensetarakan kecerdasan interpersonal versi Gardner

tersebut dengan kesadaran diri dan majemen diri, dan kecerdasan intrapersonal

dengan kesadaran sosial dan manajemen kerjasama.

Page 41: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 38 

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang terkait dengan

pengenalan dan pengaturan emosi yang ada dalam dirinya sendiri dan dalam diri

orang lain. Mayer, Salovey, dan Caruso (dalam Cheniss, 2001:3) mengartikan

kecerdasan emosional sebagai “The ability to perceive and express emotion,

assimilate emotion in thought, understand and reason with emotion, and regulate

emotion in the self and others”. Selanjutnya Goleman (2001a:14) memberi

batasan yang lebih ringkas terhadap konsep kecerdasan emosional,

sebagaimana ia kemukakan: “Emotional intelligence, at the most general level,

refers to the abilities to recognize and regulate emotions in ourselves and in

others.” Terkait dengan definisi singkat ini, Goleman (2001a) mengusulkan empat

domain utama kecerdasan emosional: Kesadaran-Diri (Self-Awareness),

Manajemen-Diri (Self-Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), dan

Manajemen Kerjasama (Relationship Management).

Dalam perkembangan lebih lanjut, konsep kecerdasan emosional banyak

dikaitkan dengan kinerja seseorang di tempat kerja. Perkembangan inilah yang

kemudian mendorong berkembangnya konsep kompetensi emosional (emotional

competencies) yang pertama kali digulirkan oleh Goleman (1998). Boyatzis dan

Sala (2004) menyatakan bahwa bergulirnya konsep kompetensi emosional

seiring dengan digunakannya pendekatan kompetensi (competency approach)

dalam penelitian kecerdasan emosional, sebuah pendekatan penelitian yang

memfokuskan pada penjelasan dan prediksi terhadap keefektifan di berbagai

bidang pekerjaan, terutama yang terkait dengan kinerja manajer dan pemimpin.

Dalam pendekatan kompetensi ini kemampuan-kemampuan khusus diidentifikasi

dan divalidasi berdasarkan keefektifan, atau, sering, diteliti secara induktif dan

diartikulasikan sebagai kompetensi (Boyatzis & Sala, 2004). Selain itu, Boyatzis

dan Sala (2004) juga menyebutkan bahwa kecerdasan emosional merupakan

konstruk yang dapat diidentifikasi sebagai kompetensi karena kecerdasan

emosional sebagai sebuah konsep terintegrasi tidak hanya menawarkan

kerangka yang kuat dalam mendiskripsikan disposisi manusia—namun juga

menawarkan struktur teoritik tentang organisasi kepribadian dan mengkaitkannya

dengan teori tindakan dan kinerja di tempat kerja.

Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan atau kapabilitas (Boyatzis

& Sala, 2004). Kompetensi merupakan serangkaian perilaku yang berbeda-beda

namun saling terkait satu dengan lainnya yang diorganisasikan berdasarkan

Page 42: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 39 

sebuah konstruk, yang disebut “intent” (Boyatzis & Sala, 2004). Konstruksi

kompetensi semacam itu mencakup tindakan dan intent memerlukan metode

pengukuran yang memungkinkan dilakukannya penilaian terhadap perilaku yang

tampak maupun inferensi terhadap intent.

Dengan memadukan pengertian kompetensi dan kecerdasan emosional

sebagaimana dikemukakan di atas, Goleman (2001b:27), mendefinisikan

kompetensi kecerdana emosional sebagai “a learned capability based on

emotional intelligence that results in outstanding performance at work”. Dalam

definisi ini, tampak bahwa kompetensi emosional merupakan intent dan kinerja

di tempat kerja dan merupakan serangkaian kemampuan yang terkait

dengannya. Berdasarkan definisi Goleman tersebut, Boyatzis dan Sala (2004:5)

merumuskan definisi yang lebih rinci terkait dengan kompetensi kecerdasan

emosional: “emotional intelligence competency is an ability to recognize,

understand, and use emotional information about oneself or others that leads to

or causes effective or superior performance.” Terkait dengan empat dimensi

kecerdasan emosional di atas, Boyatzis dan Sala (2004) menyatakan bahwa

kecerdasan emosional merupakan serangkaian kompetensi, atau kemampuan,

tentang bagaimana orang: (a) menyadari diri sendiri; (b) mengelola diri sendiri;

(c) menyadari orang lain; dan (d) mengelola relasinya dengan orang lain.

2. Dimensi-Dimensi Kompetensi Emosional Terdapat 20 kompetensi emosional yang diidentifikasi Goleman (2001).

Sebagai sebuah konstruk yang terbangun berdasarkan konsep kecerdasan

emosional, pengelompokan kompetensi-kompetensi emosional itu tetap

didasarkan pada bangunan kerangka kecerdasan emosional. Goleman (2001b),

yang kemudian dimodifikasi oleh Boyatzis, Goleman, dan McKee (2002),

mengelompokkan kompetensi-kompetensi emosional kedalam empat dimensi

kecerdasan emosional sebagaimana telah dikemukakan di atas: kesadaran diri,

manajemen diri, kesadaran sosial, dan manajemen kerjasama. Dua kompetensi

pertama disebut Kompetensi Personal (Personal Competence) dan dua lainnya

disebut Komptensi Sosial (Social Competence). Selain dari aspek personal dan

sosial, kompetensi-kompetensi tersebut juga dikelompokkan menjadi Rekognisi

yang terdiri dari Kesadaran Diri dan Kesadaran Sosial dan Regulasi yang

meliputi Manajemen Diri dan Manajemen Kerjasama. Kerangka kerja kompetensi

Page 43: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 40 

emosional tersebut kemudian disajikan sebagaimana Gambar 2.2. Boyatzis,

Goleman, dan McKee (2002) menjelaskan kompetensi-kompetensi tersebut

sebagai berikut.

Diri Sendiri

(Kompetensi Personal)

Orang Lain

(Kompetensi Sosial)

Rekognisi

Kesadaran-Diri

• Kesadaran-diri Emosional

• Asesmen-diri yang akurat

• Kepercayaan-Diri

Kesadaran Sosial

• Empathi

• Orientasi layanan

• Kesadaran organisasi

Regulasi

Manajemen-Diri

• Kendali-diri Emosional

• Bertanggungjawab

Adaptabilitas

• Kehati-hatian

• Mendorong Prestasi

• Inisiatif

Manajemen Kerjasama

• Inspirasi

• Pengaruh

• Mengembangkan orang

lain

• Katalisator perubahan

• Manajemen konflik

• Membangun

kebersamaan

• Kerja kelompok dan

kolaborasi

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Kompetensi emosional (Goleman, 2001b)

a. Keasadaran Diri Tiga kompetensi yang termasuk dalam dimensi ini meliputi kesadaran-diri

emosional (emotional self-awareness), asesmen-diri yang akurat (accurate self-

assessment), dan kepercayaan diri (self-confidence). Individu yang memiliki

kompetensi Kesadaran-Diri Emosional dapat mendengarkan tanda-tanda di

dalam dirinya sendiri, mengenali bagaimana perasaannya mempengaruhi diri

Page 44: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 41 

dan kinerjanya. Individu itu bersedia mendengarkan dan menyelaraskan diri

dengan nilai-nilai yang membimbingnya dan seringkali secara naluriah dapat

menentukan tindakan yang terbaik, melihat gambaran besar dalam situasi yang

rumit. Orang yang sadar-diri emosional dapat bersikap tegas dan otentik, mampu

berbicara terbuka tentang emosinya atau berbicara dengan keyakinan yang kuat

terhadap visi yang membimbingnya.

Kompetensi asesmen-diri yang tepat memampukan dengan mengetahui

keterbatasan dan kekuatannya, dan menunjukkan citarasa humor mengenai

dirinya sendiri. Ia menunjukkan pembelajaran yang cerdas tentang apa yang

mereka pandang memerlukan perbaikan serta menerima kritik dan balikan yang

membangun. Penilaian diri yang akurat memampukan seseorang mengetahui

kapan harus meminta bantuan dan dimana ia harus memfokuskan dirinya pada

usaha pengembangan kekuatan yang baru.

Pengetahuan yang tepat terhadap kemampuan diri sendiri akan

memampukan seseorang untuk bermain-main dengan kekuatannya itu. Individu

yang percaya diri mampu menerima tugas yang sulit. Individu semacam ini sering

kali memiliki kepekaan terthadap keberadaannya, suatu keyakinan diri yang

membuatnya menonjol ketika berada dalam kelompok.

b. Manajemen Diri Kompetensi-kompetensi yang termasuk dalam dimensi ini meliputi

kendali-diri emosional (emotional self-control), dapat dipercaya (trustworthiness),

adaptabilitas (adaptability), inisiatif, mendorong prestasi (achievemen drive), dan

kehati-hatian atau conscientiousness. Ciri-ciri dari individu yang memiliki

kompetensi-kompetensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Seseorang yang memiliki kendali-diri emosional dapat menemukan cara-

cara mengelola perasaannya yang sedang terganggu oleh pihak lain atau atas

dorongan-dorongan dirinya sendiri, dan bahkan dapat menyalurkannya kedalam

cara-cara yang bermanfaat. Ciri individu yang memiliki kompetensi kendali-diri

emosional yang baik adalah orang yang tetap tenang dan berfikiran jernih ketika

berada dalam tekanan tinggi atau ketika berada dalam suasana krisis—atau

seseorang yang tidak gyah meskipun berhadapan dengan situasi yang

menantang ketahanannya.

Page 45: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 42 

Seseorang yang dapat dipercaya mempertahankan nilai-nilai yang

diyakininya. Istilah lain dari kompetensi ini adalah transparansi, suatu

keterbukaan yang sungguh-sungguh kepada orang lain mengenai perasaan,

keyakinan, dan tindakan seseorang, yang memampukan seseorang untuk

memiliki integritas. Orang semacam ini mengakui secara terbuka keslahan yang

diperbuat, menentang perilaku yang tidak etis kepada orang lain, dan tidak

berpura-pura tidak tahu.

Adaptabilitas merupakan kompetensi yang memampukan seseorang

dapat menyesuaikan diri, dapat menghadapi berbagai tuntutan tanpa kehilangan

fokus atau energi, dan tetap nyaman berada pada situasi-situasi yang tidak

menentu yang sering tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan organisasi. Orang

itu luwes dalam menyesuaikan dirinya dengan tantangan baru, cekatan dalam

menyesuaian dengan perubahan yang berlangsung cepat, dan berfikiran gesit

ketika menghadapi realitas baru.

Mandorong prestasi membuat seseorang memiliki standar pribadi yang

tinggi yang mendorongnya untuk terus melakukan perbaikan kinerja—baik bagi

dirinya sendiri, maupun orang lain, terutama ketika ia sedang memimpin. Orang

dengan kompetensi ini bersikap pragmatis, menetapkan tujuan-tujuan yang

terukur namun tetap menantang, dan mampu memperhitungkan resiko sehingga

tujuan-tujuan yang dicita-citakan layak untuk dicapai. Ciri utama kompetensi ini

adalah kesediaan untuk terus belajar—dan membelajarkan—berbagai cara untuk

melakukan segala sesuatu dengan lebih baik.

Seseorang yang memililki kepekaan akan keberhasilan—bahwa ia

memiliki apa yang dibutuhkan untuk menentukan nasibnya sendiri—memiliki

keunggulan dalam inisiatif. Ia mampu menangkap kesempatan—atau

menciptakannya—dan bukan hanya menunggu. Individu semacam ini tidak ragu

menghadapi rintangan, bahkan jika terpaksa harus menyimiang dari aturan, jika

memang diperlukan untuk menciptakan peluang yang lebih baik bagi masa

depan.

Optimisme merupakan kompetensi terakhir dari dimensi Manajemen Diri.

Seseorang yang optimistis dapat tetap bertahan ketika berada di tengah-tengah

kepungan dan mampu melihat kesempatan, bukan ancaman. Dalam suasana

yang sulit. Orang semacam ini melihat orang lain secara positif dan

mengharapkan yang terbaik dari mereka. Pandangan orang semacam itu penuh

Page 46: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 43 

dengan harapan bahwa perubahan di masa depan adalah demi sesuatu yang

lebih baik.

c. Kesadaran Sosial Dimensi kesadaran sosial tersusun oleh empati, kesadaran organisasi

(organizational awareness), dan orientasi layanan (service orientation). Individu

yang berempati mampu mendengarkan berbagai tanda emosi, membiarkan diri

merasakan emosi yang dirasakan oleh seseorang atau sekelompok yang tetapi

tidak dikatakan. Orang ini mendengarkan dengan cermat dan dapat menangkap

cara pandang orang lain. Empati membuatnya dapat bekerja sama dengan baik

dengan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang atau budaya.

Kesadaran berorganisasi yang tinggi dapat membuat seseorang cerdas

secara politis, mampu mendeteksi jaringan kerja sosial yang penting dan

membaca hubungan kerjasama yang penting. Orang ini dapat memahami

kekuatan politik yang sedang berkembang di dalam organisasi, juga nilai-nilai

yang membimbing jalannya organisasi, dan aturan-aturan nonverbal yang

berlaku dikalangan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Pemimpin yang memiliki kompetensi pelayanan yang tinggi

menumbuhkan iklim emosi yang membuat orang-orang yang berada pada posisi

berhubungan langsung dengan pelanggan atau klien, akan menjaga hubungan

dengan cara yang benar. Pemimpin seperti ini memantau kepuasan pelanggan

atau dengan teliti untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan apa yang

mereka butuhkan. Pemimpin itu juga membuka dan menyediakan diri ketika

diperlukan.

d. Manajemen Kerjasama Lima kompetensi yang merupakan jabaran dari dimensi ini meliputi

inspirasi (inspiring) , pengaruh (influence), mengembangkan orang lain

(developing others), katalisator perubahan (calalizing change), manajemen

konflik (conflict management), kerja kelompok dan kolaborasi (teamwork and

collaboration). Pemimpin yang menginspirasi akan menciptakan resonansi serta

menggerakkan orang dengan visi yang menyemangati atau misi bersama.

Pemimpin seperti ini menjalankan sendiri apa yang dimintanya dari orang lain

dan mampu mengartikulasikan suatu misi bersama dengan cara yang

Page 47: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 44 

membangkitkan inspirasi orang untuk mengikutinya. Mereka menawarkan

perasaan tujuan di balik tugas sehari-hari dan membuat pekerjaan menjadi

lebih menggembirakan.

Tanda kekuatan pengaruh pemimpin berkisar pada kecerdasannya dalam

menemukan daya tarik yang tepat bagi pendengar tertentu sampai mengetahui

cara mendapatkan persetujuan dari orang-orang penting dan membangun

jaringan pendukung atas inisiatif yang dibuatnya. Pemimpin yang mahir

mempengaruhi memiliki kemampuan membujuk dan melibatkan orang lain ketika

berhadapan dengan kelompol.

Kompetensi mengembangkan orang lain membuat seseorang mahir

menunjukkan minat yang tulus kepada pihak yang dibantunya, memahami

tujuan, kekuatan serta kelemahan mereka. Orang semacam ini dapat

memberikan umpanbalik yang membangun pada waktu yang tepat, dan

merupakan mentor atau pembimbing yang alami.

Pemimpin dengan kompetensi menjadi katalisator perubahan mampu

mengenali kebutuhan akan perubahan, menantang status quo, dan

memperjuangkan aturan baru. Mereka dapat menjadi penasihat yang kuat

terhadap perubahan bahkan di hadapan oposisi sekalipun, dan mampu

membuat argumentasi yang mampu menumbuhkan semangat. Mereka juga

menemukan cara-cara yang praktis untuk mengatasi hambatan perubahan.

Pengelolaan konflik merupakan kompetensi yang membuat seorang

mampu menggalang berbagai pihak, memahami sudut pandang yang berbeda,

dan kemudian menemukan cita-cita bersama yang dapat disepakati oleh setiap

orang. Mereka mengangkat konflik ke permukaan, mengakui perasaan dan

pandangan dari semua pihak, dan kemudian mengarahkan energi ke arah cita-

cita bersama.

Pemimpin yang mampu bekerja dalam tim akan menumbuhkan suasana

kekerabatan yang ramah dan mereka sendiri mencontohkan penghargaan, sikap

bersedia membantu, dan kerjasama. Mereka menarik orang-orang ke dalam

komitmen yang aktif dan antusias bagi usaha bersama, dan membangun

semangat serta identitas. Mereka meluangkan waktu untuk menumbuhkan dan

mempererat kerjasama yang akrab, lebih dari sekadar tuntutan dan kewajiban

pekerjaan.

Page 48: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 45 

C. Rangkuman

Emotional Competencies atau kompetensi emosional merupakan

kemampuan khusus agar seseorang terampil memanfaatkan kecerdasan

emosinya dalam perilaku kepemimpinannya. Sebagai penyokong kepemimpinan

yang efektif, kompetensi ini dikelompokkan menurut empat dimensi: kesadaran

diri (self awareness), manajemen diri (self management), kesadaran sosial

(social awareness), dan keterampilan sosial (social skills). Kesadaran Diri

adalah kemampuan yang mencakup kesadaran emosional diri sendiri, penilaian

diri secara akurat, dan rasa percaya diri. Manajemen Diri meliputi adaptibilitas,

pengendalian emosi diri, inisiatif, orientasi kepada prestasi, dapat dipercaya, dan

optimisme. Kesadaran Sosial mencakup empati, orientasi melayani, dan

kesadaran organisasional. Manajemen Kerjasama terdiri dari kepemimpinan

inspirasional, pengembangan orang lain, katasilator perubahan, manajemen

konflik, kerja tim dan kolaborasi.

D. Refleksi

Buatlah refleksi pribadi terhadap bahan yang telah anda pelajari dalam Kegiatan

Belajar 4 ini dengan memberi jawaban secara singkat (sekitar 200 kata) terhadap

semua pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Hal-hal apa yang menarik dari bahan yang anda pelajari dalam kegiatan

belajar ini?

2. Pertanyaan apa yang mengemuka setelah anda mempelajari bahan dalam

kegiatan belajar ini?

3. Adakah keterkaitan antara apa yang anda pelajari dengan pengalaman dan

pengetahuan yang dimiliki sebelumnya?

4. Dapatkah apa yang anda pelajari tersebut diterapkan di masa di tempat anda

bertugas?

5. Pada aspek manakah dari bahan belajar tersebut yang anda merasa perlu

mengembangkan lebih lanjut?

Page 49: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 46 

KEGIATAN BELAJAR 5

Bagaimana Mengembangkan Diri Sebagai Pemimpin Pendidikan?

A. Pengantar

Setelah anda belajar beberapa kepribadian yang berlaku untuk

kepemimpinan secara umum, kini saatnya anda lebih fokus pada kepemimpinan

khusus di bidang pendidikan. Pada Kegiatan Belajar 5 ini, anda diajak untuk

meningkatkan pemahaman tentang peran anda sebagai pemimpin pendidikan.

Selain itu, anda juga akan diajak untuk mentelaah karakteristik sekolah efektif

sebagai hasil kinerja dari kepemimpinan pendidikan. Sebelum mengkaji materi

lebih lanjut anda diharap untuk melakukan refleksi awal dengan merenungkan

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Menurut pendapat anda, apakah yang membedakan antara pemimpin

pendidikan dengan pemimpin lainnya?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

2. Setujukah anda jika ada orang yang mengatakan bahwa ”tidak ada sekolah

yang baik dipimpin oleh kepala sekolah yang tidak baik”? Berikan alasan atas

pendapat anda!

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

3. Menurut pengalaman anda, apakah kriteria sekolah yang efektif?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Page 50: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 47 

4. Berdasar pengalaman anda, langkah efektif apa yang pernah anda lakukan

untuk mengembangkan profesionalisme sebagai pemimpin pendidikan?

B. Uraian Materi

Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan di Indonesia,

belakangan ini banyak muncul ide persekolahan modern dengan berbagai nama,

seperti: Sekolah Unggul, Sekolah Terpadu, Sekolah Percontohan, Sekolah

Bertaraf Internasional, dan seterusnya. Di beberapa negara maju gerakan ini

dinamakan dengan ide Sekolah Efektif. Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan

berbagai riset meliputi: (a) kepemimpinan instruksional yang kuat; (b) harapan

yang tinggi terhadap prestasi siswa; (c) adanya lingkungan belajar yang tertib

dan nyaman; (d) menekankan kepada keterampilan dasar; (e) pemantauan

secara kontinyu terhadap kemajuan siswa; dan (f) terumuskan tujuan sekolah

secara jelas (Davis & Thomas, 1989: 12).

Untuk mewujudkan sekolah efektif hanya mungkin didukung oleh kepala

sekolah sebagai pemimpin pendidikan yang efektif. Fred M. Hechinger (dalam

Davis & Thomas, 1989:17) pernah menyatakan:

“Saya tidak pernah melihat sekolah yang bagus dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk dan sekolah buruk dipimpin oleh kepala sekolah yang buruk. Saya juga menemukan sekolah yang gagal berubah menjadi sukses, sebaliknya sekolah yang sukses tiba-tiba menurun kualitasnya. Naik atau turunnya kualitas sekolah sangat tergantung kepada kualitas kepala sekolahnya”.

Pandangan tersebut menganjurkan kepada para kepala sekolah untuk

memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan secara

cermat.

Telah menjadi harapan masyarakat bahwa kepala sekolah sebagai

pemimpin pendidikan selayaknya mampu memimpin dirinya sendiri dan

mempunyai kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya. Untuk meningkatkan

kualitas diri, banyak upaya yang dapat ditempuh. Adair (1984) menawarkan ada

lima hal yang dapat dilakukan, yaitu: (1) mengenal diri sendiri dengan Strength,

Weaknesess, Opportunities, Threats (SWOT), (2) berusaha memiliki Kredibilitas,

Akseptabilitas, Moralitas, dan Integritas (KAMI), (3) mempelajari prinsip-prinsip

kepemimpinan, (4) menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, dan (5) belajar

dari umpan balik. Jadi, punya ilmu harus dipraktikkan seperti nasehat Confius,

Page 51: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 48 

seorang filosof kuno yang menyatakan, ”Inti pengetahuan ialah mempunyai dan

menggunakannya.”

Secara obyektif, kehidupan sekolah akan selalu mengalami perubahan

sejalan dengan dinamika pembangunan. Kepala sekolah sebagai pemimpin

pendidikan harus berupaya mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya

dalam mengelola perubahan yang terjadi di sekolah. Melihat posisinya sebagai

top leader, kepala sekolah efektif akan menjadi penentu keberhasilan atau

kegagalan reformasi pendidikan pada tingkat sekolah.

Dengan melakukan studi terhadap kepemimpinan sekolah efektif kita dapat

menggali informasi tentang nilai-nilai efektifitas harus dipelihara di sekolah.

Sergiovanni (1987) menjelaskan kriteria sekolah efektif ke dalam hal-hal berikut:

1. Skor tes ujian akhir meningkat

2. Kehadiran (guru, siswa, staf) meningkat

3. Meningkatnya jumlah PR

4. Meningkatnya waktu untuk penyampaian mata pelajaran

5. Adanya partisipasi masyarakat dan orang tua

6. Partisipasi siswa dalam ekstra kurikuler

7. Penghargaan bagi siswa dan guru

8. Kualitas dukungan layanan bagi siswa dengan kebutuhan khusus

Demikianlah, kriteria efektifitas sekolah tersebut akan berkembang sesuai

dengan muatan nilai-nilai lokal sekolah, di samping mengikuti standar kinerja

pada umumnya.

1. Konsep Dasar Pemimpin Pendidikan

Mengingat tugas kepemimpinan yang kompleks, pengertian kepemimpinan

tidak dapat dibatasi secara pasti, termasuk pengertian kepemimpinan efektif di

sekolah. Namun, sejumlah rujukan menjelaskan bahwa kepemimpinan efektif di

sekolah dapat berkait dengan kepemimpinan kepala sekolah di sekolah yang

efektif. Atas dasar pandangan ini, maka kepemimpinan efektif di sekolah dapat

dipahami sebagai bentuk kepemimpinan yang menekankan kepada pencapaian

prestasi akademik dan non akademik sekolah. Dengan demikian, pemimpin

pendidikan efektif selalu berkonsentrasi untuk menggerakkan faktor-faktor

Page 52: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 49 

potensial bagi ketercapaian tujuan sekolah.

Sebagai pemimpin pendidikan pula, kepala sekolah efektif mampu

menunjukkan kemampuannya mengembangkan potensi-potensi sekolah, guru,

dan siswa untuk mencapai prestasi maksimal. Seperangkat faktor pengaruh

prestasi dapat digambarkan oleh model berikut:

3GPSGeorgia will lead the nation in improving student achievement.

Leadership

Leadership

Leadership

Lead

ersh

ip

Factors Influencing Achievement1. Guaranteed and Viable Curriculum

2. Challenging Goals and Effective Feedback

3. Parent and Community Involvement

4. Safe and Orderly Environment

5. Collegiality and Professionalism

6. Instructional Strategies 7. Classroom Management8. Classroom Curriculum Design

9. Home Environment

10. Learning Intelligence/ Background Knowledge

11 Motivation

School

Teacher

Student

Gambar 2.1. Faktor Pengaruh Prestasi (Sumber : Model Green Field

1987)

Merujuk kepada model tersebut, dapat digambarkan bahwa seorang kepala

sekolah efektif sebagai pemimpin pendidikan selayaknya harus mampu

meningkatkan prestasi sekolah dengan menunjukkan kemampuannya dalam

mengelola sekolah, guru, dan siswa sebagai komponen utama untuk mencapai

tujuan sekolah. Pengelolan yang terkait dengan komponen sekolah dapat

meliputi: (a) kurikulum praktis dan mantap; (b) tujuan yang menantang dan

balikan yang efektif; (c) partisipasi orang tua dan masyarakat; (d) lingkungan

yang tertib dan nyaman; dan (e) kolegialitas dan profesionalisme.

Sementara, pengelolaan yang terkait dengan komponen guru dapat

mencakup: (a) strategi instruksional; (b) manajemen kelas; dan (c) desain

kurikulum. Adapun pengelolaan yang terakit dengan siswa mencakup: (a)

Page 53: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 50 

lingkungan rumah; (b) kecerdasan belajar; dan (c) motivasi. Ketiga komponen

tersebut bersifat interrelatif, oleh karenanya harus dikelola secara sinergis

dengan mendasarkan kepada prinsip-prinsip koordinasi, sinkronisasi, dan

integrasi.

Dari berbagai pandangan di atas, dapat ditegaskan bahwa kepemimpinan

efektif adalah kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada

pengembangan instruksional, organisasional, staf, layanan murid, serta

hubungan dan komunikasi dengan masyarakat. Sajian materi ini akan

mendeskripsikan kepemimpinan efektif kepala sekolah, ditinjau dari aktifitasnya

dalam berkomunikasi, membangun teamwork, mengambil keputusan, menangani

konflik, dan memelihara budaya kerja di sekolah.

2. Ciri-ciri Kepala SD/MI Yang Efektif

Kepala sekolah efektif harus mengetahui (a) mengapa pendidikan yang baik

diperlukan di sekolah, (b) apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu

sekolah, dan (c) bagaimana mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik.

Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan dapat

dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekola

efektif atau tidak.

Secara umum, ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga

hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga

dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam

mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan aktifitasnya kepada

pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987; Manasse, 1985).

Adapun secara lebih detil, deskripsi tentang kualitas dan perilaku kepala sekolah

efektif dapat diambil dari pengalaman riset di sekolah-sekolah unggul dan sukses

di negara maju.

Atas dasar hasil riset tersebut, dapat dijelaskan ciri-ciri sebagai berikut:

• Kepala sekolah efektif memiliki visi yang kuat tentang masa depan

sekolahnya, dan ia mendorong semua staf untuk mewujudkan visi

tersebut

• Kepala sekolah efektif memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa

dan kinerja staf

Page 54: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 51 

• Kepala sekolah efektif tekun mengamati para guru di kelas dan

memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan

masalah dan memperbaiki pembelajaran

• Kepala sekolah efektif mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan

merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan

• Kepala sekolah efektif mampu memanfaatkan sumber-sumber material

dan personil secara kreatif

• Kepala sekolah efektif memantau prestasi siswa secara individual dan

kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan

instruksional.

Di sisi lain, kepala sekolah yang tidak efektif biasanya:

• Membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran;

• Menjaga dokumen, sangat disiplin;

• Berkomunikasi dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan

tenaga;

• Membiarkan guru mengajar di kelas

• Memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan kurikulum dan

pembelajaran (Martin & Millower, 1981; Willower & Kmetz, 1982).

Kenyataan menunjukkan sedikit sekali kepala sekolah dipersiapkan sebagai

pemimpin instruksional (Goodlad, 1983).

3. Indikator Kinerja Kepala SD/MI Yang Efektif

Berdasarkan langkah-langkah reformatif dan analisis obyektif, maka dapat

dikemukakan indikator-indikator kinerja kepala sekolah efektif di era global

sebagai berikut:

a. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif

b. Menerapkan system evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara

berkelanjutan

c. Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah

yang kuat

d. Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi

Page 55: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 52 

e. Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan semua

stakeholders sekolah

f. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib (Safe and Orderly);

g. Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah

h. Menumbuhkan harapan prestasi tinggi

i. Menumbuhkan kemauan untuk berubah

j. Melaksanakan Keterbukaan/Transparan Managemen Sekolah

k. Menetapkan secara jelas mewujudkan Visi dan Misi

l. Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif

m. Melaksanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif

n. Melaksanakan pengelolaan kegiatan kesiswaan/Ekstrakurikuler secara efektif

o. Mengembangkan kepemimpinan instruksional.

4. Pengembangan Diri Kepala SD/MI Yang Efektif

Setiap kepala sekolah merupakan sosok yang unik dan sedang menyisir

jalan kepemimpinan yang unik pula. Tidak ada seorang pun yang dapat

mengajarkan kemana ia harus pergi: sang kepala sekolah itu sendiri yang harus

menemukannya jalan tersebut. andaikata jalan yang akan dilalui merupakan

jalan yang mudah, akan lebih banyak orang yang menduduki jabatan kepala

sekolah yang mampu menunjukkan keterampilan kepemimpinan sebagaimana

diuraikan berikut ini dari pada kondisi yang sebenarnya.

Semua yang diuraikan berikut ini merupakan saran-saran dan refleksi

praktis yang mungkin dapat bermanfaatn bagi anda. Harapannya, anda akan

tergugah dan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan diri. Tiga tahapan

penting yang harus anda lakukan untuk mengembangkan diri sebagai pemimpin:

bersiap, proaktif, dan reflektif.

a. Bersiaplah Pintu menuju kepemimpinan memiliki ‘Keyakinan’ yang tertulis diatasnya.

anda ingin menjadi pemimpin yang efektif. Hal itu bermula dari keinginan untuk

mengambil tanggung jawab tersebut. Jika anda tidak menyukai gagasan untuk

mengemban tanggung jawab pada tiga siklus tersebut, maka kepemimpinan

bukan milik anda. Tetaplah menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Tuhan

tidak akan merubah nasib anda, kecuali anda sendiri yang merubahnya. andai

Page 56: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 53 

kata anda telah memiliki persyaratan dasar berupa kemauan untuk mengambil

tanggung jawab tersebut, jangan pernah menghapus catatan bahwa anda adalah

pemimpin yang potensial. Menempatkan diri pada bidang yang tepat kemudian

menunggu situasi yang tepat masih merupakan pertanyaan yang besar. Akan

tetapi, pepatah yang mengatakan ‘keberuntungan berpihak pada pikiran yang

siap.’ Semakin tinggi kesiapan anda, semakin tinggi pula keyakinan yang anda

miliki. Ingatlah, sebagai pemimpin anda harus tampak yakin, meskipun dalam diri

anda tidak demikian. Orang akan melihat anda dari yang tampak.

b. Bersikaplah proaktif Sekolah sangat membutuhkan pengembangan diri anda sebagai

pemimpin, karena sekolah memerlukan pemimpin. Berbagi harapan, niatan, dan

keinginan degan sekolah merupakan kebutuhan yang tidak dapat anda

hindarkan. anda harus memanfaatkan semua peluang untuk memimpin, jadilah

pemimpin kelompok. Pengalaman merupakan perpaduan antara keberhasilan

dan kegagalan. Tanpa keduanya, anda akan sulit untuk tumbuh sebagai

pemimpin.

Terkait dengan kesempatan yang diberikan oleh sekolah kepada anda

untuk bertampuk sebagai pemimpin, ada kalanya pihak yang sekolah juga

menawarkan kepada anda berbagai kegiatan pengembangan diri anda sebagai

pemimpian. Terimalah setiap tawaran semacam itu dengan kedua tangan anda.

Melalui pelatihan anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan

keterampilan dan menerima balikan yang bermanfaat. Dalam setiap kesempatan

pengembangan anda hendaknya tetap bersikap kritis konstruktif karena tidak

setiap hal yang anda peroleh malalui pelatihan atau anda baca dari buku

merupakan hal yang benar dan dapat dipraktikkan. Namun demikian, semua

tawaran itu merupakan peluang kunci bagi pertumbuhan dan pembelajaran anda.

Ambilah setiap kesempatan yang ada.

c. Berfikirlah Secara Reflektif

Sebagian besar pemimpin dilingkupi oleh tindakan dan tenggelam dalam

pekerjaannya, karena umumnya mereka cenderung mencintai pekerjaan. anda

sangat membutuhkan kemampuan untuk menarik diri dari kesibukan itu dan

Page 57: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 54 

melihat dari luar tentang apa yang sedang terjadi secara keseluruhan. Saat-saat

berefleksi semacam itu harus disediakan ketika seseorang menjalankan peran

sebagai pemimpin. Catatlah sejumlah hal yang telah berjalan baik dan

identifikasikan bidang-bidang khusus yang memerlukan pengembangan diri.

Proses ini merupakan hal yang alamiah dalam berbagai aspek kehidupan kita—

sebagai suami, istri, misalnya—akan tetapi anda perlu memperbaharuinya

menjadi metode belajar secara mandiri. Hal itu akan membantu anda untuk

memahami pokok-pokok tindakan yang perlu dilaksanakan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan anda sebagai pemimpin.

Menggunakan balikan informal atau tidak terstruktur merupakan cara

yang penting untuk pengembangan diri. Orang lain dapat berperan sebagai kaca

cermin atau ‘reflektor sosial’ yang memantulkan kembali cahaya kepada kita

tentang bagaimana kita berperilaku. Namun demikian, ada kalanya mereka

bukan reseptor atau cermin yang sempurna, karena mereka tidak hanya

mengamati anda akan tetapi juga menjadi melakukan penafsiran terhadap apa

yang mereka lihat sebelum memberikan balikan—diminta atau tidak diminta.

Dengan demikian, anda benar-benar harus hati-hati dalam menggunakan

balikan. anda harus mengkaji lebih dahulu balikan itu. Perlu diingat bahwa anda

hanya menerima kesan orang lain, bukan pernyataan psikologis yang

sebenarnya tentang apa yang ada dalam diri anda. anda harus selalu mencari

pola.

Balikan seperti halnya sebuah mekanisme pengarah pada peluncur roket.

Jika anda menerimanya dengan pikirn terbuka, menelusuri kebenaran yang ada

di dalamnya, maka balikan dapat membimbing anda berada pada jalur menuju

keunggulan sebagai pemimpin. Jangan takut gagal. Jalan ke depan akan

tertaburi oleh prestasi yang bermula dari kegagalan anda sebagai pemimpin.

Satu-satunya cara agar anda dapat berubah dari pemimpin yang baik—di mana

anda sekarang berada—untuk menjadi pemimpin yang sangat baik, bahkan

pemimpin yang unggul atau pemimpin yang hebat, adalah melalui cita-cita yang

lebih tinggi. Jangan pernah menyerah, pada akhirnya orang-rang tersebut akan

mengakui bahwa anda merupakan pemimpin yang berbakat.

Terdapat tiga cara praktis untuk meningkatkan kepemimpinan anda: (1)

membangkan keyakinan dengan menggunakan kerangka yang telah teruji, (2)

memanfaatkan peluang-pelunag yang ada di sekolah sebagai sarana

Page 58: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 55 

pengembangan kepemimpinan, dan (4) memanfaatkan dengan bijak semua

balikan yang berasal dari berbagai sumber—atasan, sejawat, anggota kelompok,

teman dan keluarga. anda pasti dapat memikirkan cara-cara yang lain. Akan

tetapi semuanya memerlukan waktu, karena tidak ada hal yang isntan dalam

kepemimpinan. Oleh karena itu, anda harus bersabar. Tetaplah maju selangkah

demi selangkah setiap hari. Lakukan hal yang berbeda esok hari melalui

membaca buku dan menggunakan balikan. Semua itu sebenarnya hanya

sekedar saran, yang paling penting adalah anda harus berkembang dengan cara

anda sendiri. Yang terpenting adalah sebagai pemimpin: lihatlah ke depan, gigih

mencapai tujuan, dari baik menjadi lebih baik, dan jadilah orang yang tak

tertandingi setiap hari.

C. Rangkuman

Ciri utama sekolah efektif, berdasarkan berbagai riset meliputi: (a)

kepemimpinan instruksional yang kuat; (b) harapan yang tinggi terhadap prestasi

siswa; (c) adanya lingkungan belajar yang tertib dan nyaman; (d) menekankan

kepada keterampilan dasar; (e) pemantauan secara kontinyu terhadap kemajuan

siswa; dan (f) terumuskannya tujuan sekolah secara jelas. Ciri-ciri sekolah yang

efektif ini dapat dicapai melalui kepemimpinan pendidikan yang efektif,

kepemimpinan yang (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi

lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai

pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan

aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas. Tiga langkah pokok

yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan profesionalisme sebagai kepala

sekolah yang efektif: bersiaplah, bersikaplah proaktif, dan lakukan refleksi!

D. Refleksi

Setelah mempelajari bahan belajar ini, lakukan refleksi diri dengan

menjawab sejumlah pertanyaan berikut ini.

Page 59: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 56 

1. Jika dilihat dari sejumlah kriteria sekolah efektif yang diuraikan dalam

kegiatan belajar ini, seberapa efektifkah sekolah yang anda pimpin

sekarang?

2. Sebagai seorang pemimpin sekolah, apakah anda dapat disebut sebagai

pemimpin pendidikan yang efektif?

3. Hal-hal apa yang menarik dari bahan yang anda pelajari dalam kegiatan

belajar ini?

4. Pertanyaan apa yang mengemuka setelah anda mempelajari bahan dalam

kegiatan belajar ini?

5. Dapatkah apa yang anda pelajari tersebut diterapkan di masa di tempat anda

bertugas?

6. Pada aspek manakah dari bahan belajar tersebut yang anda merasa perlu

mengembangkan lebih lanjut?

Page 60: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 57 

DAFTAR RUJUKAN

Adair, J. 2007. Develop Your Leadership Skills. Philadelphia: Kogan Page

Bass, B.M & Riggio, R.E. 2006. Transformational Leadership. 2nd Ed. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Baum, H. & Klink, T. 2004. Transparent Leader. New York: HarperCollins Publishers Ltd.

Boyatzis, R., Goleman, D., & Mckee, A. 2002. Primal Leadership: Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Terjemahan oleh Susi Purwoko. 2004. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Boyatzis, R.E. and Oosten, E.V. 2002. Developing Emotionally Intelligent Organizations. Consortium for Research on Emotional Intelligence in Organizations, (Online), (www.eiconsortium.org diakses 22 Oktober 2003)

Cherniss, C. 2001. Emotional Intelligence and Organizational Effectiveness. Dalam Cary Cherniss & Daniel Goleman (Eds.), The Emotionally Intelligent Workplace (hlm. 3-12). San Francisco: Jossey-Bass.

Davis, Gary A. & Thomas, Margaret A. 1989. Effective Schools and Effective Teachers. Massachusetts: Ally and Bacon.

Gardner, H. 1999. Intelligence reframed. New York: Basic Books.

Goleman, D. (2001a). Emotional Intelligence: Issues in Paradigm Building. Dalam Cary Cherniss & Daniel Goleman (Eds.) The Emotionally Intelligent Workplace (hlm. 13-26). San Francisco: Jossey-Bass.

Goleman, D. (2001b). An EI-Based Theory of Performance. Dalam Cary Cherniss & Daniel Goleman (Eds.) The Emotionally Intelligent Workplace (hlm. 27-44). San Francisco: Jossey-Bass.

Goleman, D. 1995. Emotional intelligence. New York: Bantam.

Goleman, D. 1998. Working with emotional intelligence. New York: Bantam.

Goodlad, J. 1983. A place called a School: Prospects for the Future. New York: McGraw-Hill.

Greenfield, W. D. 1987. Instructional Leadership: Cocepts, Issues, and Controversies. Allyn & Bacon.

Kouzes, J.M. & Posner, B.Z. 2003. Academic Administrator’s Guide To Exemplary Leadership. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc.

Kouzes, J.M. & Posner, B.Z. 2007. The Leadership Challenge. 4th Ed. San Francisco: John Wiley & Sons, Inc

Page 61: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 58 

Manasse, A. L. 1985. Improving Conditions for Principal Effectiveness: Policy Implications of Research. Elementary School Journal, 85 (3) 439-463.

Martin, W. J., & Millower, D. J. 1981. The Managerial Behavior of High School Principals. Educational Administration Quarterly, 17, 69-90.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007.

Sergiovanni, T. J. 1987. The Principalship: A Reflective Practice Perspective. Boston: Allyn & Bacon.

Page 62: Kelompok Kerja Kepala Sekolah - mebermutu.org Kepribadian KKKS-4.pdf · Kepribadian KKKS Halaman i R A BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Kepribadian

Kepribadian KKKS  Halaman 59 

Wikipedia, Free Enciclopedia. 2009. Personality Psychology. http://en.wikipedia.org/wiki/Personality_psychology#cite_ref-1 (diakses 20 Agustus 2009).

Willower, D. J., & Kmetz, J. T. 1982. The Managerial Behavior of Elementary School Principals. Paper presented at the annual meeting of the American Educational Research Association, New York.