kematangan emosi siswa kelas x (studi deskriptif ...meningkatkan kematangan emosi siswa, yaitu (1)...
TRANSCRIPT
KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS X
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Tahun Ajaran 2018/2019)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Christin Saragih
151114079
PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS X
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Tahun Ajaran 2018/2019)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Christin Saragih
151114079
PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Ondos bai Tuhan ganup pikkiran mu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAM PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk,
Tuhan Yang Maha Esa
Universitas Sanata Dharma
Program studi Bimbingan dan Konseling
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Keluarga: Bapak Rudin Saragih dan Ibu Erika Hutasoit
Adik: Edwin Christover Saragih
Rawalfen Saragih
Reva Anggi Saragih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KEMATANGAN EMOSI SISWA KELAS X
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Tahun Ajaran 2018/2019)
Christin Saragih
Universitas Sanata Dharma
2019
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Seberapa tinggikah tingkat kematangan
emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019?
(2) Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan kematangan
emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto?
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian ini adalah 160 siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun
ajaran 2018/2019. Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah simple random
sampling berdasarkan unit sampel kelas. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang
mengungkap kematangan emosi siswa. Data dianalisis dengan kategorisasi. Kategori-
kategori kematangan emosi adalah: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 35 (21, 87%) siswa memiliki
tingkat kematangan emosi yang sangat tinggi, 107 (66,88%) siswa memili tingkat
kematangan emosi yang tinggi, 16 (10%) siswa memili tingkat kematangan emosi
yang sedang, 2 (1,25%) siswa memiliki tingkat kematangan emosi yang rendah, dan
tidak ada siswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang sangat rendah. Dapat
disimpulkan bahwa kematangan emosi sebagian besar siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 termasuk tinggi. Berdasarkan
item-item yang skornya rendah diusulkanlah topik-topik bimbingan untuk
meningkatkan kematangan emosi siswa, yaitu (1) Bagaimana mengambil keputusan
yang tepat? (2) kepercayaan diri.
Kata kunci: kematangan emosi, kematangan emosi siswa, emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EMOTIONAL MATURITY OF CLASS X STUDENTS
(A descriptive study on class X students of aviation vocational School (SMK
Penerbangan) AAG Adisutjipto, academic year 2018/2019)
Christin Saragih
Sanata Dharma University
2019
The issues discussed in this research were (1) level of emotional maturity of
class X students of SMK Penerbangan (Aviation Vocational School) AAG
Adisutjipto, academic year 2018/2019 (2) which guidance topics that appropriate to
develop the emotional maturity of class X students of SMK Penerbangan (Aviation
Vocational School) AAG Adisutjipto.
This study was descriptive research with survey methods. The subject of this
study was 160 class X students of SMK Penerbangan (Aviation Vocational School)
AAG Adisutjipto, academic year 2018/2019. The data sampling technique used was a
simple random sampling based on class sample units. The research instrument was a
questionnaire that reveals the students’ emotional maturity. Data then were analyzed
using categorization. The categories of emotional maturity are: very high, high,
medium, low, very low.
The results of this study indicate that 35 (21, 87%) students had very high
emotional maturity level, 107 (66.88%) students had high emotional maturity level,
16 (10%) students had moderate emotional maturity level, 2 (1.25%) students have
low emotional maturity level, and no students have a very low emotional maturity
level. Then it can be concluded that the emotional maturity of most class X students
of SMK Penerbangan (Aviation Vocational School) AAG Adisutjipto, academic year
2018/2019 considered in high level. Based on items that gain low score, guidance
topics that proposed to improve students' emotional maturity are namely (1) How to
make the right decision? and (2) Self-confidence.
Keywords: emotional maturity, students emotional maturity, emotion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan berkat yang dilimpahkan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling. Peneliti menyadari
bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat doa, perhatian, bantuan, dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua program studi bimbingan dan konseling
universitas sanata dharma Yogyakarta.
2. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan tenaga dan dengan penuh kesabaran membimbing, mengarahkan,
dan mendampingi peneliti selama proses penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen program studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dengan sepenuh hati selama
peneliti menuntut ilmu di Universitas Sanata Dharma.
4. Stefanus Priyatmoko selaku karyawan sekretariat program studi Bimbingan
dan Konseling yang telah membantu memberikan pelayanan bagi peneliti
selama menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma.
5. Kepada kepala sekolah SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang
telah menerima dan memberi kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan
penelitian ini.
6. Guru-guru Bimbingan dan Konseling SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
yang telah membantu peneliti selama proses pengambilan data.
7. Siswa kelas X-1, X-2, X-3, X-6, X-10, X-11 SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 atas waktu dan kesediaannya sebagai
responden dalam pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
F. Batasan Istilah ...................................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 8
A. Hakikat Kematangan Emosi ................................................................. 8
1. Pengertian Emosi ........................................................................... 8
2. Bentuk-bentuk Emosi ..................................................................... 9
3. Pengertian Kematangan Emosi ...................................................... 11
4. Karakteristik Remaja yang Matang Emosinya ............................... 12
B. Hakikat Remaja .................................................................................... 19
1. Pengertian Remaja ......................................................................... 19
2. Perkembangan Emosi Remaja........................................................ 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Jenis-Jenis Emodi yang Biasa Dialami oleh Remaja Akhir ........... 21
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
Remaja............................................................................................ 22
C. Pengertian dan Ragam-ragam dan Topik-topik Bimbingan................. 27
1. Pengertian Topik Bimbingan ......................................................... 27
2. Ragam-ragam Bimbingan dan Konseling ...................................... 28
D. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 31
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
C. Subjek atau Populasi dan Sampel Penelitian ....................................... 32
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 33
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 33
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 35
1. Validitas Instrumen ........................................................................ 35
2. Reliabilitas Instrumen .................................................................... 37
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40
A. Tingkat Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019 ........................................ 40
B. Item-Item Kuisioner yang Memiliki Skor Rendah ............................... 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 47
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 53
A. Kesimpulan .......................................................................................... 53
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 54
C. Saran ..................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55
LAMPIRAN .................................................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Subjek Penelitian .......................................................................... 33
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuisioner Kematangan Emosi Uji Coba Terpakai Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran
2018/2019 .................................................................................................. 35
Tabel 3.3 Reliabilitas Skala Kematangan Emosi ....................................................... 38
Tabel 3.4 Norma Pengelompokan Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019 ......................... 39
Tabel 4.1 Rincian Item Valid dan Item Gugur ........................................................... 41
Tabel 4.2 Pengelompokan Skor Subjek dan Skor Item Kematangan Emosi
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran
2018/2019 .................................................................................................. 42
Tabel 4.3 Kategorisasi Item-Item Kuisioner Berdasarkan Besarnya Skor ................ 45
Tabel 4.4 Item-Item Pernyataan yang Memiliki Skor Rendah .................................. 46
Tabel 4.5 Topik-Topik Bimbingan ........................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Grafik 4.1 Kategorisasi kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun ajaran 2018/2019 ................................... 43
Grafik 4.2 Kategorisasi Skor Item Tingkat Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019 ...................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Angket Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019 ................................................... 58
Lampiran 2: Tabulasi Instrumen ................................................................................ 62
Lampiran 3: Validitas Hasil Penelitian ...................................................................... 65
Lampiran 4: Hasil Perhitungan Taraf Validitas ......................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan secara berturut-turut latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Usia remaja adalah masa pencarian jati diri. Jika remaja tidak didampingi
dengan benar remaja akan mengalami akibat yang negatif. Saat seorang anak
tengah menginjak usia antara 15-17 tahun, anak yang bersangkutan
seharusnya sudah dapat mengontrol dan mengelola emosinya dengan baik,
dapat menghindarkan diri dari pergaulan yang kurang baik dan tidak
terjerumus ke dalam hal-hal buruk. Peran orang tua sangat penting dalam
masa perkembangan emosi remaja; kurangnya perhatian dari orang tua akan
berdampak tidak baik pada remaja yang bersangkutan.
Sebagai seorang remaja yang tengah menjalani proses perkembangan, remaja
seharusnya sudah dapat mengetahui apa yang baik dan tidak baik bagi dirinya
sendiri. Namun, emosi bukanlah hal yang mudah dipahami dan dikelola.
Sangat susah memahami emosi yang dialami orang, karena emosi erat
hubungannya dengan seluruh organ dalam maupun luar tubuh manusia yang
sedang mengalami emosi. Menurut Sudarsono (1993) emosi adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
keadaan yang kompleks dari organisme seperti tergugahnya perasaan yang
disertai dengan perubahan-perubahan dalam organ tubuh yang sifatnya luas,
biasanya disertai dengan perasaan yang kuat yang mengarahkan ke suatu
bentuk tingkah laku dan perilaku tertentu. Hubungan emosi erat dengan
kondisi tubuh, denyut jantung, sirkulasi darah, pernafasan. Emosi dapat
diekspresikan seperti tersenyum, tertawa, menangis. Emosi dapat dipengaruhi
oleh beberapa hal seperti jadwal kegiatan yang terlalu padat, terlalu lelah
dengan pekerjaan, kurang tidur, lapar dan masih banyak hal yang dapat
mempengaruhi emosi. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kekurang
matangan emosi, antara lain karena belum ada upaya untuk
mengembangkannya.
Masih banyak remaja yang kurang memahami emosinya dengan baik,
sehingga banyak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas, seks
bebas, kurang mampu menghargai orang lain dan bertindak sesuai dengan
keinginan remaja yang bersangkutan. Hal ini cukup memprihatinkan
mengingat banyaknya masalah yang sedang dihadapi remaja di Indonesia,
sebagai akibat dari kurangnya kemampuan mengelola emosi. Kekurang
mampuan dalam mengelola emosi dapat disebabkan oleh berbagai hal; salah
satunya adalah karena orang tua kurang bijak dalam mendidik anak.
Kenakalan remaja dapat terjadi karena mereka belum matang emosinya.
Rendahnya kematangan emosi remaja akan menjadi masalah jika tidak segera
diatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam detiknews pada 29 Desember 2016 diberitakan bahwa kasus
tawuran pelajar di Yogyakarta meningkat. Bahkan kasus kekerasan yang
terjadi pada akhir tahun 2016 di Bantul telah menewaskan seorang remaja
berusia 16 tahun. Ini baru dari Yogyakarta, belum dari kota-kota lain di
seluruh Indonesia. Hal seperti ini dapat terjadi akibat ketidakmampuan remaja
dalam mengelola emosinya. terlalu mudah terpancing marah sehingga timbul
perkelahian antar sesama pelajar. Selain itu kurangnya perhatian dari orang
tua akan memperburuk keadaan remaja yang kurang mampu mengelola
emosinya, beberapa hal tersebut merupakan ciri dari ketidakmatangan emosi.
Sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan peneliti saat
melaksanakan magang di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta,
masih ada beberapa siswa SMK tersebut yang kematangan emosinya rendah.
Hal tersebut tampak antara lain dari kenyataan bahwa beberapa siswa
memiliki geng motor yang tidak baik, beberapa siswa ketahuan membawa alat
tawuran ke sekolah. Adanya kewajiban siswa untuk datang ke sekolah
sebelum jam 06.00 pagi, dan pulang setelah jam 18.00 dapat membuat
beberapa siswa menjadi suka membolos dan membuat surat ijin palsu. Siswa
SMK tersebut juga diwajibkan melakukan kegiatan fisik jika mereka
melakukan kesalahan. Senioritas di sekolah tersebut juga sangat tinggi; tidak
jarang kakak kelas melakukan tindakan kasar kepada adik kelasnya. Kelima
hal tersebutlah yang membuat peneliti menduga bahwa kematangan emosi
siswa SMK Penerbangan kurang tinggi, selain itu peneliti memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bahwa pihak sekolah belum malakukan upaya apapu untuk meningkatkan
kematangan emosi siswa. Karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat
kematangan emosi siswa-siswi kelas X di SMK yang sesungguhnya dengan
mengadakan penelitian di lapangan. Kalau ternyata kematangan emosi siswa
masih rendah perlulah diusulkan topik-topik untuk meningkatkan kematangan
emosi siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Masih banyak siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto yang belum
menyadari pentingnya memahami emosi.
2. Ada beberapa siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto yang terjerumus
ke dalam pergaulan bebas akibat kurang mampu mengelola emosi dengan
baik.
3. Banyak siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto yang kurang
memahami dampak dari kekurang mampuan mengelola emosi.
4. Banyak siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto yang masih kurang
matang emosinya.
5. Belum ada kegiatan untuk membantu siswa SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto meningkatkan kematangan emosinya.
C. Pembatasan Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Dalam penelitian ini perhatian difokuskan pada tingkat kematangan emosi
siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto.
D. Rumusan Masalah
Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian adalah:
1. Seberapa tinggikah tingkat kematangan emosi siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019?
2. Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan
kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kematangan emosi siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019.
2. Untuk menentukan topik-topik bimbingan yang sesuai atau relevan untuk
meningkatkan kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi ilmu pendidikan khususnya bidang
bimbingan dan konseling untuk memperluas pemahaman mengenai
kematangan emosi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan atau menambah wawasan peneliti
dalam bidang kematangan emosi dan menambah pengalaman dalam
melakukan penelitian.
b. Untuk peneliti lain
Untuk dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi untuk
melakukan penelitian tentang kematangan emosi.
c. Bagi peserta didik
Peserta didik di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto akan dapat
mengikuti kegiatan peningkatan kematangan emosi kalau pihak
sekolah mengadakan kegiatan seperti yang diusulkan dalam skripsi ini.
d. Bagi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Pihak SMK Penerbangan AAG Adisutjipto dapat memperoleh
informasi yang relevan untuk memahami kematangan emosi siswa
kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019.
G. Batasan Istilah
Agar tidak timbul kesalahpahaman dalam memahami skripsi ini peneliti
menjelaskan arti beberapa istilah sebagi berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Kematangan Emosi
Kematangan emosi merupakan kemampuan seseorang untuk
mengelola emosi, kemampuan dalam memotivasi diri sendiri, kemampuan
untuk berempati, kemampuan untuk mandiri.
2. Topik-Topik Bimbingan
Topik-topik bimbingan adalah topik layanan yang diharapkan
diberikan guru BK untuk meningkatkan kematangan emosi siswa.
3. Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Siswa dan siswi kelas X yang sedang belajar dan menuntut ilmu di
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan secara singkat a) hakitat kematangan emosi yang
mencakup pengertian emosi, pengertian kematangan emosi, bentuk-bentuk emosi,
karakteristik kematangan emosi, b) hakikat remaja yang mencakup pengertian remaja,
tugas perkembangan remaja, perkembangan emosi remaja, jenis-jenis emosi remaja
akhir dan faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi remaja, c) pengertian
bimbingan, ragam-ragam bimbingan, dan d) kajian penelitian yang relevan.
A. Hakikat Kematangan Emosi
1. Pengertian Emosi
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan dan emosi. Hidup
manusia diwarnai dengan emosi dan berbagai macam perasaan. Manusia sulit
menikmati hidup secara optimal tanpa memiliki emosi dan perasaan, karena
emosi dan perasaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
kita sebagai manusia. Ahli psikologi memandang manusia sebagai makhluk
yang secara alami memiliki emosi.
Menurut James (Safaria & Saputra, 2009: 11) emosi adalah keadaan jiwa
yang menampakkan diri dengan terjadinya perubahan fisiologis. Emosi setiap
orang adalah cerminan dari keadaan jiwanya, yang akan tampak secara nyata
pada perubahan jasmaninya. Contohnya saat seseorang diliputi perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
marah, wajahnya akan memerah, napasnya menjadi sesak, otot-ototnya akan
menegang, dan energi tubuhnya memuncak.
Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu. Emosi
biasanya disertai dengan adanya ekspresi kejasmanian sehingga orang lain
dapat mengetahui bahwa orang tersebut sedang mengalami emosi, misalany
saat seseorang merasa ketakutan mukanya menjadi pucat, jantungnya
berdebar-debar, tangannya gemetaran (Safaria & Saputra, 2009: 12).
Pada dasarnya emosi dapat dibagi menjadi dua kategori umum jika
dilihat dari dampak yang ditimbulkannya. Kategori yang pertama adalah
emosi positif. Emosi positif biasanya memberikan dampak yang
menyenangkan dan menenangkan. Sementara kategori yang kedua adalah
emosi negatif. Ketika kita mengalami emosi yang negatif maka dampak yang
kita rasakan adalah negatif, tidak menyenangkan dan menyusahkan.
2. Bentuk-Bentuk Emosi
Menurut Goleman (Ali, M & Asrori, M. 2004: 63) meskipun emosi itu
sedemikian kompleksnya, namun dapat diidentifikasikan bentuk-bentuk
emosi sebagai berikut:
a. Amarah, yang mencakup perilaku brutal, mengamuk, rasa benci,
marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang,
tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan, dan kebencian patologis
b. Kesedihan, yang mencakup pedih, sedih, muram, suram, melakonis,
mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Rasa takut, yang mencakup cemas, takut, gugup, khawatir, waswas,
perasaan takut berlebihan, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut,
takut dan fobia.
d. Kenikmatan, yang mencakup kebahagiaan, gembira, puas, rasa
terpenuhi, girang, senang sekali, dan mania.
e. Cinta, yang mencakup penerimaan, persahabatan, kepercayaan,
kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang.
f. Terkejut, yang mencakup terkesiap, takjup, dan terpana.
g. Jengkel, yang mencakup hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, dan
mau muntah.
h. Malu, yang mencakup rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal,
hina, aib, dan hati yang hancur.
Dari deretan daftar emosi tersebut, berdasarkan penelitian yang
dilakukan Paul Ekman dari University of California di San Francisco (Ali,
M & Asrori, M. 2004: 63) ternyata ada emosi yang dikenal oleh bangsa-
bangsa di dunia, yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi wajah yaitu
ekspresi wajah yang menunjukkan emosi takut, marah, sedih, dan senang.
Jadi, ekspresi wajah dapat menjelaskan dan menunjukkan jenis emosi yang
sedang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Pengertian Kematangan Emosi
Kematangan emosi merupakan suatu kondisi pencapaian tingkat
kedewasaan dari perkembangan emosi dari diri individu yang ditandai oleh
adanya kesanggupan untuk mengendalikan perasaan dan tidak dapat dikuasai
perasaan saat mengerjakan sesuatu atau saat berhadapan dengan orang lain,
tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mempertimbangkan perasaan orang
lain.
Menurut Goleman (1995) kematangan emosi merupakan kemampuan
seseorang untuk mengelola emosi, kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri, kemampuan untuk berempati, kemampuan untuk mandiri.
Kematangan emosi adalah kemampuan dalam mengendalikan diri,
kemampuan untuk mengekspresikan emosi dengan wajar, kemampuan
untuk menerima diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk memahami
emosi dengan baik dan benar, dan kemampuan untuk bertanggungjawab atas
diri sendiri. Pengendalian diri adalah kemampuan dalam mempertahankan
emosi, serta memahami emosi diri untuk diarahkan kepada tindakan-
tindakan positif. Kemandirian adalah keadaan dimana tidak
menggantungkan dirinya kepada orang lain. Rasa konsekuen adalah rasa
tanggung jawab dengan kesadaran untuk menjalankan keputusan, serta
berani bertanggung jawab atas semua akibat dan keputusan yang sudah
diambil. Penerimaan diri adalah kemampuan remaja untuk menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
keadaan diri sendiri, baik kelemahan maupun kelebihan, menerima diri
secara fisik maupun psikis dengan baik (Safari & Saputra. 2009)
Kematangan dapat diartikan sebagai hasil akhir dari keselarasan antara
fungsi-fungsi fisik dan psikis sebagai hasil pertumbuhan dan perkembangan.
Kematangan sebagian merupakan proses biologis yang berhubungan dengan
keadaan organisme, sebagian lagi hasil belajar yang didapat dari latihan-
latihan dan pengalaman-pengalaman yang dapat dimanfaatkan dan sebagian
yang lain merupakan hasil dari kebudayaan ditentukan oleh standart dan
nilai-nilai dimana individu itu tinggal. Kematangan emosi dapat dikatakan
sebagai suatu kondisi perasaan atau reaksi perasaan yang stabil terhadap
suatu objek permasalahan sehingga dalam mengambil suatu keputusan atau
bertingkah laku didasari dengan suatu pertimbangan dan tidak mudah
berubah-ubah dari dalam satu suasana hati ke dalam suasana hati lainnya
(Kholida, 2007).
4. Karakteristik Remaja yang Matang Emosinya
Menurut Goleman (1995) karakteristik kematangan emosi adalah:
a. Mengelola emosi
Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah
kecakapan yang tergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang
gagal dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan
perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali
dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Motivasi diri
Menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan
menuntun kita menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan
bertindak sangat efektif, dan untuk tetap bertahan menghadapi
kegagalan dan frustasi.
c. Empati
Merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami
perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang.
d. Mandiri
Chaplin (2006) mandiri adalah suatu kondisi di mana individu tidak
bergantung kepada orang lain dalam mengambil keputusan.
Kemandirian adalah kemampuan untuk mengelola semua yang
dimiliki, tahu bagaimana mengelola waktu, berjalan dan berpikir
secara mandiri, dan mampu menyelesaikan sebuah masalah.
Menurut Hurlock (1990: 213) karakteristik remaja yang matang
emosinya adalah:
a. Adanya kontrol emosi dan terarah: remaja yang tidak meledakkan
emosinya begitu saja tetapi ia akan mampu mengontrol emosi dan
ekspresi emosi yang disetujui secara sosial, atau dengan kata lain
remaja dapat menunjukkan perilaku yang dapat diterima oleh orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Stabilitas emosi: remaja yang matang emosinya akan memberikan
reaksi emosional yang stabil dan tidak berubah-ubah satu suasana hati
ke suasana hati yang lainnya.
c. Bersikap kristis terhadap situasi yang ada: remaja yang matang
emosinya tidak akan bertindak tanpa adanya pertimbangan terlebih
dahulu.
d. Kemampuan penggunaan karakteristik mental: remaja yang matang
emosinya akan mampu untuk menggunakan dan menyalurkan sumber-
sumber emosi yang timbul.
Soesilowindradini (1995) menjelaskan bahwa anak yang berada pada
tahap remaja akhir seharusnya telah mencapai kematangan emosional bila
menunjukkan sikap-sikap sebagai berikut:
a. Dia tidak “meledak” di depan banyak orang karena tidak dapat
menahan emosi-emosi yang terjadi pada dirinya
b. Dia terlebih dahulu mempertimbangkan dengan kristis suatu situasi
sebelum memberikan reaksi-reaksi yang dikuasai oleh emosi-emosi.
c. Lebih stabil dalam memberikan reaksi terhadap salah satu bentuk
emosi yang dialami.
Untuk mencapai kematangan emosional, remaja harus memiliki
pandangan luas terhadap situasi-situasi yang mungkin menimbulkan reaksi-
reaksi emosional yang hebat. Hal ini akan bisa dilakukan apabila remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bersedia menceritakan problem-problem terhadap orang lain yang bisa
dipercaya seperti orangtua.
Menurut Killander (Lukluk & Bandiyah. 2011: 58) remaja yang matang
emosinya akan memiliki perilaku dan pemikiran seperti yang berikut ini:
a. Memiliki disiplin diri
Remaja yang memiliki disiplin diri akan mampu mengatur diri, hidup
teratur, mentaati hukum dan peraturan
b. Memiliki determinasi diri
Remaja yang memiliki determinasi diri akan mampu mengambil
keputusan dan memecahkan masalah secara bijak.
c. Kemandirian
Remaja yang mandiri tidak akan mudah terpengaruh oleh rangsangan-
stimulus yang berasal dari dalam maupun luar diri. Remaja yang
matang emosinya akan selalu belajar menerima kritik, mampu
menangguhkan respon-responnya, dan memiliki saluran sosial bagi
energi emosinya, misalnya melakukan hobinya, bermain dan
sebagainya.
Asih & Gusti Y (2010) menjelaskan bahwa kriteria kematangan
emosi adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Kemampuan untuk beradaptasi dengan realitas
Kemampuan yang berorientasi pada diri individu tanpa membentuk
mekanisme pertahanan diri ketika konfil-konflik yang muncul mulai
dirasakan mengganggu perilakunya. Orang yang matang secara
emosional melihat sesuatu akar permasalahan berdasarkan fakta dan
kenyataan dilapangan serta tidak menyalahkan orang lain atau hal-hal
yang bersangkutan sebagai sesuatu yang menghambat. Ia dapat
beradaptasi dengan lingkungannya dan selalu dapat berpikir positif
terhadap masalah yang sedang dihadapinya.
b. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan
Perubahan mendadak terkadang dapat membuat seseorang menjadi
tertutup, menjaga jarak, atau bahkan menghindar dari hal-hal yang ada
dilingkungan barunya. Kematangan emosi menandakan bahwa
seseorang dapat dengan cepat beradaptasi dengan hal-hal baru tanpa
menjadikannya sebagai sebuah tekanan.
c. Dapat mengontrol gejala emosi yang mengarah pada munculnya
kecemasan.
Munculnya kepanikan berawal dari terkumpulnya sintom-sintom
yang memberikan radar akan adanya bahaya dari luar. Penumpukan
kadar rasa cemas yang berlebihan dapat memunculkan kepanikan yang
luar biasa. Orang yang memiliki kematangan emosi dapat mengontrol
gejala-gejala tersebut sebelum muncul kecemasan dalam dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Kemampuan untuk menemukan kedamaian jiwa dari memberi buka
menerima
Semakin seha tingkat kematangan emosi remaja, maka ia akan
dapat menangkap keindahan dari memberi, ketulusan dalam membantu
orang, membantu fakir miskin, keterlibatan dalam masalah sosial,
keinginan untuk membantu orang lain, dan sebagainya.
e. Konsisten terhadap prinsip dan keinginan untuk menolong orang lain.
Orang yang matang secara emosional adalah orang-orang yang
telah menemukan suatu prinsip yang kuat dalam hidupnya. Ia
menghargai prinsip orang lain, menghormati perbedaan-perbedaan
yang ada. Ia selalu menepati janjinya, dan selalu bertanggung jawab
dengan apa yang telah diucapkannya. Ia juga mempunyai keinginan
untuk menolong orang lain yang mengalami kesulitan.
f. Dapat meredam insting negatif menjadi energi kreatif dan konstruktif
Kematangan emosi yang dimiliki oleh individu akan dapat
mengontrol perilaku-perilaku impilsive yang dapat merusak energi
yang dimiliki oleh tubuh. Setiap individu dapat melakukan hal-hal yang
bersifat positif dari pada sekedar memenuhi nafsu yang dapat merusak
diri. Ia mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang
lebih berguna untuk dirinya dan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Kemampuan untuk mencintai
Cinta merupakan energi seseorang untuk bertahan dan
menjadikannya lebih bergairah dalam menjalani hidup. Tidak hanya
cinta antar sesama manusia, pengalaman spiritual mencintai Tuhan pun
merupakan keindahan bagi mereka yang merasakan kedekatan dengan
ilahi.
Menurut Walgito (2004) kematangan emosi memiliki aspek-aspek
sebagai berikut:
a. Kontrol emosi
Kontrol emosi adalah kemampuan untuk mengelola, merespon,
mengendalikan, dan mengekspresikan emosi secara tepat. Ciri-ciri
individu yang memiliki kontrol emosi yaitu individu memiliki emosi
yang stabil, tidak bersifat inpulsif, hanya merespon stimulus yang
tertuju pada dirinya, mampu melakukan kontrol emosi serta mampu
mengekspresikan emosi ke arah yang lebih positif.
b. Penerimaan diri sendiri dan orang lain.
Hurlock (1990) penerimaan diri adalah kemampuan untuk menerima
diri sendiri dan orang lain apa adanya. Individu yang mampu menerima
diri sendiri tentu mampu juga untuk menerima orang lain. Ciri individu
yang mampu menerima diri sendiri adalah memahami diri sendiri
dengan baik, memiliki harapan yang realistis terhadap diri sendiri,
memiliki konsep diri yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah
secara bijak serta mampu menerima konsekuensi dari perilakunya.
Tirtorahardjo (2005) tanggugjawab dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
tanggungjawab kepada diri sendiri, tanggungjawab kepada orang lain,
dan tanggungjawab kepada Tuhan. Ciri-ciri individu yang mampu
bertanggung jawab adalah memiliki kesadaran dan keberanian.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kematangan
emosi merupakan kemampuan untuk mengelola emosi, kemampuan dalam
memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk berempati, dan kemampuan
untuk mandiri.
B. Hakikat Masa Remaja
1. Pengertian Masa Remaja
Menurut Mappiare (Ali, M & Asrori, M, 2004: 9) masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Rentang usia masa remaja ini
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan
17/18 tahun adalah masa remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampai
dengan 21/22 tahun adalah masa remaja akhir.
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis,
penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional,
misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada masa remaja akhir, proporsi
tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagian.
Secara psikologis masa remaja adalah usia di mana individu menjadi
terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak
merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat
dewasa ini mengandung banyak aspek efektif, lebih atau kurang dari usia
pubertas.
2. Perkembangan Emosi Remaja
Perkembangan emosi pada masa remaja awal menunjukkan sifat
sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif, dan tempramental
(mudah tersinggung, marah, sedih dan murung). Sedangkan remaja akhir
sudah mulai mampu mengendalikannya.
Remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat
membantu kematangan emosi remaja menjadi:
a. Adekuasi (ketepatan) emosi: cinta kasih sayang, simpati, altruis (senang
menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah
dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Mengendalikan emosi: tidak mudah tersinggung, tidak agresi, wajar,
optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat
dan bijak.
Sedangkan remaja yang berkembang dilingkunagn yang kurang
kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering
mengalami akibat negatif berupa tingkah laku:
a. Agresif: melawan, keras kepala, berkelahi, suka mengganggu, dan
lainnya
b. Lari dari kenyataan: suka melamun, pendiam, senang menyindiri,
mengkonsumsi obat terlarang, obat penenang, dan minuman keras.
3. Jenis-Jenis Emosi yang Biasa Dialami oleh Remaja Akhir
Soesilowindradini (1995: 206) menjelaskan berbagai jenis emosi yang
sering terjadi dan dialami pada tahap remaja akhir:
a. Marah
Pada masa remaja akhir kemarahan timbul lebih lambat dari masa
dewasa awal, karena remaja sekarang berusaha untuk mengawasi
kemarahannya dan tidak membiarkan timbulnya ledakan-ledakan
kemarahannya.
b. Takut atau cemas
Pada masa ini remaja kurang merasakan ketakutan dan lebih banyak
merasa cemas dibandingkan saat dia lebih muda. Remaja akhir tidak
mau melarikan diri dari suatu keadaan yang menakutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kecemasannya pada dasarnya ditimbulkan karena perasaan tidak
mampu.
c. Iri hati
Remaja menginginkan benda milik teman sebayanya, remaja
memiliki pemikiran bahwa dia tidak boleh kalah dari teman-temannya
yang lain, apa yang dimiliki oleh orang lain, maka dia juga harus
memilikinya.
d. Rasa senang
Remaja lebih biasa menggunakan istilah bahagia dari pada senang.
Remaja sangat peka terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya.
e. Kesedihan
Remaja pada umumnya lebih sensitif dan mudah tersinggung.
Remaja akan menghabiskan waktu untuk menangis atau mengurung
diri saat merasa sedih.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi Remaja
Perkembangan emosi pada seseorang biasanya tampak jelas dalam
perubahan tingkah lakunya. Perkembangan emosi remaja juga begitu
halnya. Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak pada tingkah laku itu
sangat tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada individu
tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat beberapa tingkah
laku emosional, misalnya perilaku agresif, rasa takut yang berlebihan, sikap
apatis, dan tingkah laku yang menyakiti diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Ali & Asrori (2004: 69) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan emosi remaja:
a. Perubahan jasmani
Perubahan jasmani yang ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan
yang sangat cepat dari anggota tubuh. Pada tahap permulaan
pertumbuhan ini hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja yang
mengakibatkan postur tubuh menjadi tidak seimbang.
Ketidakseimbangan tubuh ini sering mempunyai akibat tak terduga
pada perkembangan emosi remaja. Tidak semua remaja mampu untuk
menerima perubahan seperti ini. Apalagi perubahan tersebut sangat
mengganggu penampilan. Hal ini seringkali menimbulkan
permasalahan bagi beberapa remaja, terutama dalam hal perkembangan
emosinya.
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Pola asuh orang tua terhadap remaja, sangat bervariasi. Ada yang
pola asuhnya menurut apa yang terbaik oleh dirinya sendiri saja
sehingga ada yang bersidat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh,
tetapi ada juga yang penuh cinta kasih. Perbedaan pola asuh orang tua
seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi
remaja. Cara memberi hukuman misalnya, kalau dulu anak dipukul
karena nakal, pada masa remaja cara semacam itu justru dapat
menimbulkan ketegangan yang lebih berat antara remaja dan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Pemberontakan terhadap orang tua menandakan jika remaja ingin lepas
dari pengawasan orang tua. Remaja belum merasa puas jika belum
pernah melawan atau memberontak terhadap orang tua, hal itu terjadi
karena remaja ingin dianggap jika mereka telah berhasil menjadi lebih
dewasa.
c. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
Remaja seringkali membangun kelompok di antara teman-temannya
yang lain. Remaja akan melakukan aktivitas, berkumpul bersama
kelompoknya. Kelompok di sini biasa di sebut dengan geng. Interaksi
antar anggota geng biasanya sangat intens serta memiliki solidaritas
yang tinggi. Pembentukan geng seperti ini pada tahap remaja awal
sangat disarankan karena biasanya mereka akan menuju suatu tujuan
yang positif yaitu untuk memenuhi minat mereka bersama. Tapi sangat
tidak disarankan untuk membentuk geng setelah remaja akhir, karena
pada tahap ini beberapa remaja yang membentuk anggota tujuannya
adalah untuk melawan otoritas, melakukan perbuatan yang kurang baik
dan bahkan melakukan kejahatan bersama.
Faktor yang menimbulkan masalah emosi pada masa remaja
biasanya adalah hubungan cinta terhadap lawan jenis. Pada tahap
remaja tengah, mereka biasanya akan mulai tertarik kepada lawan
jenisnya. Hal ini merupakan hal sehat bagi remaja, namun akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyebabkan permasalahan dan gangguan emosi jika tidak atau kurang
pendampingan dari orang tua.
d. Perubahan pandangan luar
Faktor penting yang dapat mempengaruhi kematangan emosi
remaja selain karena perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
dirinya adalah pandangan dunia luar terhadap dirinya. Ada sejumlah
pandangan luar yang menyebabkan konflik emosional dalam diri
remaja.
1) Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten. Kadang-
kadang mereka sudah dianggap dewasa, tetapi mereka tidak
mendapat kebebasan penuh atau peran yang wajar sebagaimana
orang dewasa. Remaja juga sering dianggap sebagai anak kecil,
sehingga hal tersebut menimbulkan rasa jengkel dari remaja.
2) Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang
berbeda untuk remaja laki-laki dan remaja perempuan. Jika remaja
laki-laki mendapat banyak teman perempuan, maka mereka
dianggap keren, hal tersebut tentu menimbulkan kebanggaan dalam
diri remaja. Tapi sebaliknya, jika rema perempuan berteman dengan
banyak laki-laki mereka sering dianggap kurang baik. Penerapan
nilai semacam ini jika tidak diberi pengertian yang bijak sana dapat
menyebabkan remaja bertingkah laku emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang
tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan remaja
tersebut kedalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan
merusak nilai-nilai moral.
e. Perubahan interaksi dengan sekolah
Pada masa anak-anak, sebelum menginjak masa remaja, sekolah
merupakan tempat pendidikan yang diidealkan oleh mereka. Tokoh
guru merupakan tokoh yang paling penting dalam kehidupan mereka.
Karena selain tokoh intelektual guru juga merupakan tokoh otoritas
bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu anak-anak lebih percaya,
lebih patuh bahkan lebih takut kepada gurunya dari pada orang tuanya.
Namun tidak jarang dengan profesinya, guru memberi ancaman-
ancaman tertentu kepada siswa. Guru terkadang tidak menyadari bahwa
dengan ancaman-ancama tersebut akan memberikan stimulus negatif
bagi perkembangan emosi setelah mereka mulai remaja.
Dalam pembauran remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang
tidak dapat mereka terima atau yang sama sekali bertentangan dari yang
mereka suka. Pada saat ini timbullah idealisme untuk mengubah
lingkungannya. Idealisme seperti ini tentu saja tidak bisa dibiarkan
dengan anggapan mereka akan berubah setelah mereka dewasa. Karena
idealisme yang dikecewakan dapat berkembang menjadi tingkah laku
emosional yang destruktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Pengertian, Ragam-ragam, dan Topik-Topik Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Winkel & Sriastuti (2006: 27) istilah bimbingan sebagai
mana digunakan dalam literatur profesional di Indonesia, merupakan
terjemahan dari kata Guidance dalam bahasa Inggris. Dalam kamus besar
bahasa Inggris Guidance dikaitkan dengan kata asal guide, yang diartikan
sebagai berikut: menunjukkan jalan (showing the way), memimpin
(leading), menuntun (conducting), memberikan petunjuk (giving
instruction), mengatur (regulating), mengarahkan (governing),
memberikan nasihat (giving advice). Kalau arti bimbingan dalam bahasa
Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebut di atas,
akan muncul dua pengertian yang mendasar, yaitu:
a. Memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan
sesuatu sambil memberikan nasihat.
b. Mengarahkan, yaitu menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin
hanya diketahui oleh pihak yang mengarahkan, atau mungkin perlu
diketahui kedua belah pihak.
Tujuan pelayanan bimbingan adalah supaya sesama manusia mengatur
kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal
mungkin, memikul tanggungjawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan
berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik
padanya dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan
ini secara memuaskan. Tujuan di atas sangat kompleks sehingga
dirumuskan kembali tujuan layanan bimbingan adalah agar semua orang
yang dilayani mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki
pandangannya sendiri dan tidak sekedar membebek pendapat orang lain,
berani mengambil sikap atas dirinya, dan berani menanggung sendiri
akibat dan konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
2. Ragam-ragam Bimbingan dan Konseling
Winkel & Srihastuti (2006: 114) menyebutkan ada tiga ragam
bimbingan yaitu:
a. Bimbingan karier
Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau
jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku
sebuah jabatan. Serta mampu menyesuaikan diri dengan berbagai
tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Memilih
lapangan pekerjaan serta mempersiapkan diri untuk memangku jabatan
yang dipilih, menghadapkan manusia pada tantangan yang berat,
karena banyak hal yang harus ditinjau dan harus diperhitungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sekaligus. Misalnya nilai-nilai kehidupan, cita-cita masa depan, minat,
kemampuan otak, bakat khusus, sifat-sifat kepribadian, harapan
keluarga, prospek masa depan pekerjaan yang sedang ditinjau,
tuntutan-tuntutan yang terkandung dalam jabatan atau profesi tertentu,
pasaran kerja dan program studi akademik.
b. Bimbingan akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam hal menentukan
cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan
dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-
tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan. Sebagian besar waktu dan
perhatian manusia tercurahkan pada kepentingan belajar disekolah.
Keberhasilan atau kegagalan dalam belajar akademik memiliki arti
yang besar untuk remaja. Kekeliruan dalam mengambil program
pendidikan dalam studi di tingkat pendidikan lanjutan atau pendidikan
tinggi dapat membawa akibat fatal bagi kehidupan seseorang.
Prosedur belajar yang salah mengakibatkan materi program studi
terpilih tidak dikuasai dengan baik sehingga akan menimbulkan
kesulitan dalam menjalani masa belajar.
c. Bimbingan pribadi-sosial
Bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi
keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
mengatur diri sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri dalam bidang
kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran
nafsu seksual dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina
hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan
(pergaulan sosial).
D. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang telah dilakukan oleh Angie Lestyaning Putri dengan
judul “hubungan antara kematangan emosi dengan efikasi diri pada atlet
basket Universitas Muhammadiyah Surakarta” menemukan hasil bahwa
semakin tinggi kematangan emosi seseorang semakin tinggi pula tingkat
efikasi diri, atau sebaliknya semakin rendah kematangan emosi seseorang
semakin rendah pula tingkat efikasi dirinya. perbedaan penelitian Angie
dengan penelitian ini terdapat pada variable penelitian, jumlah subjek
penelitian, usia responden dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik dan instrumen
pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode
survey. Penelitian ini dirancang untuk menjawab atau memecahkan masalah
yang sedang dihadapi peneliti (Furchan, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 dan untuk menentukan topik-topik
bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan kematangan emosi siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan pada Februari 2018 sampai dengan Mei 2019.
Pengisian kuesioner dilakukan pada 10-11 April 2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Subjek dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas siswa X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto. Kelas X di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto terdiri dari 15 kelas;
dalam masing-masing kelas ada 31 -35 siswa. Jumlah kelas X di SMK tersebut
kurang lebih sebanyak 495 siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
secara simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik
pengambilan data yang dilakukan secara random (acak) dengan tidak
mempertimbangkan berbagai latar belakang atau stratifikasi dari anggota
populasi (Kurniawan, A. 2018). Sampel penelitian adalah sejumlah individu dari
sebagian populasi (Hadi, 2000). Arikunto (2006) menyatakan bahwa apabila
jumlah sabjuk yang diteliti kurang dari 100 orang maka harus diambil semua,
namun jika jumlah subjek lebih dari 100 orang maka sampel yang dapat diambil
adalah 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Jadi total sampel pada penelitian
ini adalah 33% dari seluruh jumlah populasi. Sampel dalam penelitian ini diundi,
dari total 15 kelas X yang dipilih hanyalah 6 kelas. Cara mengundi pengambilan
sampel adalah dengan membuat undian kertas yang berisi angka 1-15. Dari hasil
pengundian sampel maka diperoleh hasil seperti pada tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.1
Rincian Subjek Penelitian
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti adalah variabel tunggal, yaitu tingkat kematangan
emosi siswa kelas X SMK Penerbangan. Kematangan emosi adalah 1)
kemampuan dalam mengelola emosi, 2) kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri, 3) kemampuan untuk berempati, dan 4) kemampuan untuk dapat
mandiri.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang mengungkap
kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun
ajaran 2018/2019. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang
telah disertai pilihan-pilihan jawaban, yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak
sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS) (Furchan, 2004).
Kuesioner ini disusun dalam skala bertingkat menurut skala Likert. Skala
Likert adalah jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
Kelas Nomor undian Jumah yang
hadir
x-1 3 27
x-2 6 27
x-3 8 24
x-6 4 25
x-10 11 29
x-11 15 28
Total 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Variabel yang disusun dalam skala Likert ini dijadikan menjadi indikator
variabel yang kemudian dijabarkan sebagai titik tolak penyusunan item-item
instrumen. Skala Likert dimodifikasi dengan meniadakan jawaban yang di
tengah berdasarkan alasan yang dikemukakan oleh Hadi (1991), yaitu (1) bisa
diartikan ganda, belum bisa memutuskan netral, atau bahkan ragu-ragu, (2)
bisa menimbulkan kecenderungan untuk memilih jawaban tengah (central
tendency effect), (3) tidak dapat melihat kecenderungan jawaban responden,
ke arah sesuai atau tidak sesuai. Pernyataan dalam kuesioner dibagi atas dua
bagian, yaitu favorable dan unfavorable. Kuesioner dalam penelitian ini
berfokus pada kematangan emosi siswa kelas X. Alat penelitian ini tidak di
uji coba. Penelitian ini hanya menggunakan uji coba terpakai. Kisi-kisi
kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Kematangan Emosi
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Tahun Ajaran 2018/2019
Dimensi Indikator
Nomor pertanyaan
Favorable Unfavorable Total
Mengelola
emosi
a. Mampu mengontrol emosi
b. Mengenal setiap emosi yang
dialami.
c. mampu mengekspresikan setiap
emosi yang dialami.
1, 11, 21
2, 12, 22
3, 13, 23
31, 41, 20
32, 42
33, 43
6
5
5
Motivasi
diri
a. Memiliki daya juang yang tinggi
b. Lebih optimis dalam menjalani
hidup
4, 14, 24
5, 15
34, 44, 30
25, 35, 45
6
6
Empati a. mampu memahami emosi orang lain.
b. Mampu menempatkan diri pada
posisi orang lain
6, 16, 26, 36
7, 17, 27
46
37, 47
4
5
Mandiri a. Mampu untuk bertanggung jawab
b. Mampu mengambil keputusan
8, 18, 28, 38
9, 19, 29, 39
48, 40
49, 47, 50
6
7
Total 29 21 50
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Alat pengumpulan data harus memenuhi persyaratan yaitu validitas dan
reliabilitas (Azwar, 2008: 5).
1. Validitas
Validitas adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya
(Supratiknya, 2014). Validitas memberikan gambaran mengenai seberapa
jauh alat dapat memberikan pengukuran yang teliti, dapat menunjukkan
dengan sebenarnya status atau kejadian gejala atau bagian gejala yang diukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(Hadi, 2015). Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas isi.
Validitas isi adalah kesesuaian antara isi tes dengan konstruk yang
diukurnya. Peneliti melakukan penilaian pakar atau ahli dengan meminta
pendapat kepada dosen pembimbing. Validitas isi diupayakan dengan
membuat masing-masing item kuisionernya benar-benar merupakan
penjabaran dari definisi operasional kematangan emosi; isi masing-masing
item adalah mengenai kematangan emosi.
Penghitungan uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson product moment dengan menggunakan program IBM SPSS statistic
20. Rumus korelasi pearson product moment adalah sebagai berikut:
( )( )
√( ( ) ( ) ) ( ( ) ( ) )
Keterangan:
r : Korelasi produk momen
X : Nilai setiap butir
Y : Nilai dari jumlah butir
n : jumlah subjek penelitian
Kriteria uji validitas instrumen penelitian ini adalah 0,30. Jika koefisien
korelasinya ≥ 0,30, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid.
Sedangkan, jika koefisien korelasinya ≤ 0,30, maka item yang bersangkutan
dinyatakan tidak valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur
pengetesannya dilakukan secara berulangkali terhadap suatu populasi
individu atau kelompok (Supratiknya, 2014). Reliabilitas dinyatakan dengan
koefisien reliabilitas dengan rentang koefisien dari 0 hingga 1,00. Koefisien
reliabilitas yang dipandang memuaskan adalah ≥ 0,70 (Kline, dalam
Supratiknya, 2014).
Pengujian reliabilitas alat ukur ini menggunakan konsistensi internal.
Konsistensi internal adalah kesesuaian antara isi masing-masing item
kuesioner dengan arti kematangan emosi. Reliabilitas instrumen diestimasi
dengan teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) (Supratiknya, 2014).
Rumus untuk mencari reliabilitas adalah:
[
]
Keterangan
α : Reliabilitas skala
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
: varians skor skala
Koefisien reliabilitas berada di angka 0 sambai 1,00. Berdasarkan hasil uji
coba terpakai yang telah dilakukan dan dihitung dengan menggunakan
program komputer SPSS 20, dihasilkan angka koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach sebesar 0,766; ini termasuk dalam kriteria tinggi. Artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kuesioner ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas skala
kematangan emosi ditunjukkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Reliabilitas (Skala Kematangan Emosi)
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.766 30
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan mengelompokkan data yang diperoleh
sebagai hasil pengisian kuesioner dan melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah. Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitin ini adalah sebagai berikut:
1. Setiap item diberi skor untuk kematangan emosi siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019; untuk pernyataan
yang favourable skor yang diberikan untuk jawaban sangat sesuai (SS)
adalah 4, untuk jawaban sesuai (S) adalah 3, untuk jawaban tidak sesuai (TS)
adalah 2, dan untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS) adalah 1. Untuk
pernyataan yang unfavourable skor yang diberikan untuk jawaban sangat
sesuai (SS) adalah 1, untuk jawaban sesuai (S) adalah 2, untuk jawaban tidak
sesuai (TS) adalah 3, dan jawaban sangat tidak sesuai (STS) adalah 4.
2. Setelah memberi skor pada setiap item, peneliti mentabulasi data dengan
menggunakan Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Membuat pengelompokan tingkat kematangan emosi siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto. Kematangan emosi siswa dikelompokkan
menjadi lima, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Norma pengelompokan disediakan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Norma Pengelompokan
Kematangan Emosi Siswa Kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019
No Norma Kategori
1 µ + 1,5 ( ) < X Sangat Tinggi
2 µ + 0,5 ( ) < X ≤ µ + 1,5 ( ) Tinggi
3 µ - 0,5 ( ) < X ≤ µ + 0,5 ( ) Sedang
4 µ - 1,5 ( ) < X ≤ µ - 0,5 ( ) Rendah
5 X ≤ µ - 1,5 ( ) Sangat Rendah
Keterangan:
X maksimum : nilai tertinggi
X minimum : nilai terendah
Standar deviasi ( ) : luas jarak rentan yang dibagi 6 diviasi
standar
Mean (( ) : rata-rata dari skor maksimum dan miimum
Setelah mengelompokkan tingkat kematangan emosi dari siswa kelas X,
peneliti juga mengelompokkan item berdasarkan skornya (item mana saja
yang sudah menunjukkan kematangan emosi yang tinggi dan item mana saja
yang menunjukkan kematangan emosi yang rendah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran
2018/2019.
A. Tingkat Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019
Data hasil angket dianalisis dengan mengikuti norma kategorisasi yang
diuraikan pada Bab III. Sebelum menyajikan hasil penelitian terlebih dahulu
disajikan item-item yang valid dan tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan
statistik dari 50 item, diperoleh 30 item yang valid dan 20 item yang tidak valid.
Dalam analisis selanjutnya item yang valid saja yang diperhitungkan. Rincian
item yang valid dan item tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4.1
Rincian Item Valid dan Tidak Valid
Aspek Indikator Item
Favorable
Item
Unfavorable
Item
valid
Item tidak
valid
Mengelola
emosi
d. Mampu mengontrol emosi. 1, 11, 21
31, 41, 20 1, 21, 31,
41
11, 20
e. Mengenal setiap emosi yang
dialami.
2, 12, 22
32, 42
2, 12, 32, 22, 42
f. mampu mengekspresikan
setiap emosi yang dialami.
3, 13, 23 33, 43 13, 32 3, 23, 33
Motivasi diri
c. Memiliki daya juang yang
tinggi
4, 14, 24
34, 44, 30 4, 14, 34,
30
24, 44
d. Lebih optimis dalam
menjalani hidup
5, 15 25, 35, 45 5, 25, 35,
45
1
5
Empati
c. mampu memahami emosi
orang lain.
6, 16, 26,
36
46
26, 36,
46
6, 16
d. Mampu menempatkan diri
pada posisi orang lain
7, 17, 27 37, 47 37, 47 7, 17, 27
Mandiri
c. Mampu untuk bertanggung
jawab
8, 18, 28,
38
48, 40
8, 48, 40 18, 28, 38
d. Mampu mengambil
keputusan
9, 19, 29,
39
49, 10, 50 19, 29,
39, 49,
50
9, 10
jumlah 29 21 30 20
Norma kategorisasi kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto yang dijelaskan pada Bab III diterapkan untuk mengkategorisasi
kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran
2018/2019 berdasarkan ke 30 item yang valid.
Skor maksimum teoritik : 30 x 4 = 120
Skor minimum teoritik : 30 x 1 = 30
Standar deviasi ( ) : 90 ÷ 6 = 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Mean teoritik (µ) : (120+ 30) ÷ 2 = 75
Setelah melihat hasil perhitungan di atas, kategorisasi kematangan emosi
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Kategorisasi Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019
No Norma Interval skor
subjek Frekuensi Persentase Kategori
1 µ + 1,5 ( ) < X 98-120 35 21,87% Sangat tinggi
2 µ + 0,5 ( ) < X ≤ µ + 1,5 ( ) 83-97 107 66,88% Tinggi
3 µ - 0,5 ( ) < X ≤ µ + 0,5 ( ) 68-82 16 10% Sedang
4 µ - 1,5 ( ) < X ≤ µ - 0,5 ( ) 53-67 2 1,25% Rendah
5 X ≤ µ - 1,5 ( ) 30-52 0 0% Sangat rendah
Kategorisasi kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019, dapat digambarkan dalam bentuk diagram grafik
4.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Grafik 4.1
Kategorisasi Kematangan Emosi Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019
Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa:
1. Terdapat 35 siswa (21,87%) kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
tahun ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat kematangan emosi yang sangat
tinggi.
2. Terdapat 107 siswa (66,88%) kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
tahun ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat kematangan emosi yang
tinggi.
3. Terdapat 16 siswa (10%) kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun
ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat kematangan emosi yang sedang.
4. Terdapat 2 siswa (1,25%) kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun
ajaran 2018/2019 yang memiliki tingkat kematangan emosi yang rendah.
sangan tinggi tinggi sedang rendahsanganrendah
Series 1 21,87% 66,88% 10% 1,25% 0%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
5. Terdapat 0% siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran
2018/2019 yang memiliki tingkat kematangan emosi yang sangat rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kematangan emosi
sebagian besar siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran
2018/2019 adalah tinggi.
B. Item-Item Kuesioner yang Memiliki Skor Rendah
Berikut ini disajikan item-item kuesioner yang memiliki skor rendah.
Berdasarkan item-item yang memiliki skor rendah akan diusulkan topik
bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan kematangan emosi siswa kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto. Perhitungan skor item kematangan emosi
siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019
adalah sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 160 = 640
Skor minimum teoritik : 1 x 160 = 160
Rata-rata teoritik (µ) : (640 + 160) ÷ 2 = 400
Standar deviasi ( ) : (640 - 160) ÷ 6 = 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 4.3
Kategorisasi Item-item Kuesioner Berdasarkan Besarnya Skor
kategori
Interval
skor
item
Frekuensi
skor item
Presentase
skor item Nomor item
Sangat
tinggi
520-640 8 26,66% 1, 4, 8, 13, 14, 30, 37, 40
Tinggi 440-519 19 63.34% 2, 5, 12, 21, 25, 26, 31, 32,
34, 35, 36, 39, 41, 43, 45,
46, 47, 48, 50.
Sedang 360-439 3 10% 19, 29, 49.
Rendah 280-359 0 0% -
Sangat
rendah
160-279 0 0% -
Kategorisasi item tingkat kematangan emosi siswa kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 berdasarkan besarnya skor bila
digambarkan dalam bentuk diagram dapat dilihat paga grafik 4.2.
Grafik 4.2
Kategorisasi Item Tingkat Kematangan Emosi Emosi Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Tahun Ajaran 2018/2019 Berdasarkan Besarnya
Skor.
sangat tinggi tinggi sedang rendahsangatrendah
Series 2 26,66% 63,34% 10% 0% 0%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.2 maka dapat dilihat bahwa:
1. Terdapat 8 item (26,66%) yang memiliki skor yang sangat tinggi.
2. Terdapat 19 item (63,34%) yang memiliki skor yang tinggi.
3. Terdapat 3 item (10%) yang memiliki skor yang sedang.
4. Terdapat 0% item yang memiliki skor yang rendah.
5. Terdapat 0% item yang memiliki skor yang sangat rendah.
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan
dalam kuesioner kematangan emosi sebagian besar berada dalam kategori
tinggi. Adapun item-item kuesioner yang memiliki skor rendah adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Item-Item Kuesioner yang Memiliki Skor Rendah
Dimensi Indikator Pernyataan Skor
Mandiri Mampu
mengambil
keputusan
Saya sering memutuskan sesuatu dengan
spontan tanpa berpikir panjang dulu.(19)
439
Mandiri Mampu
mengambil
keputusan
Saya takut kepusan yang saya ambil salah.
(29)
382
Mandiri Mampu
mengambil
keputusan
Saya mudah ragu akan tepatnya keputusan
yang saya ambil. (49)
417
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Kematangan Emosi Siswa
Untuk membatasi pembahasan dan menghindari pengulangan yang tidak
perlu, maka hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu kematangan
emosi yang tinggi (kematangan emosi yang sangat tinggi disatukan dengan
kematangan emosi yang tinggi) dan kematangan emosi yang rendah
(kematangan emosi yang sedang disatukan dengan kematangan emosi yang
rendah).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti; pada
mulanya peneliti menduga bahwa tingkat kematangan emosi siswa adalah
rendah. Ternyata sebagian besar siswa (88,75%) memiliki tingkat kematangan
emosi yang tinggi (21,87% sangat tinggi ditambah 66,88% yang tinggi).
Tingkat kematangan emosi siswa tinggi boleh jadi karena ada berbagai faktor
yang mempengaruhinya; bisa jadi ada pengalaman positif di rumah dan di
sekolah. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kematangan emosi siswa
tinggi boleh jadi juga karena saat mengisi kuesioner siswa cenderung
memberi jawaban positif atas dirinya.
Kematangan emosi merupakan suatu kondisi pencapaian tingkat
kedewasaan dari perkembangan emosi dari diri individu yang ditandai oleh
adanya kesanggupan untuk mengendalikan perasaan dan tidak dapat dikuasai
perasaan saat mengerjakan sesuatu atau saat berhadapan dengan orang lain,
tidak mementingkan diri sendiri, tetapi mempertimbangkan perasaan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
lain. Faktor-faktor tertentu juga turut serta mempengaruhi kematangan
emosi. Menurut Ali & Asrori (2004: 69) faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kematanan emosi remaja:
f. Perubahan jasmani
g. Perubahan pola interaksi dengan orang tua.
h. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
i. Perubahan pandangan luar
4) Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten.
5) Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang
tidak bertanggung jawab,
j. Perubahan interaksi dengan sekolah.
Menurut Soesilowindradini (1995) dan Killander (Lukluk & Bandiyah.
2011: 58) remaja yang matang emosinya akan menunjukkan perilaku-perilaku
dan kemampuan-kemampuan seperti:
d. Dia tidak “meledak” di depan banyak orang karena tidak dapat
menahan emosi-emosi yang terjadi pada dirinya.
e. Dia terlebih dahulu mempertimbangkan dengan kristis suatu situasi
sebelum memberikan reaksi-reaksi yang dikuasai oleh emosi-emosi.
f. Lebih stabil dalam memberikan reaksi terhadap salah satu bentuk
emosi yang dialami.
g. Kemampuan untuk beradaptasi dengan realitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
h. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
i. Dapat mengontrol gejala emosi yang mengarah pada munculnya
kecemasan.
j. Kemampuan untuk menemukan kedamaian jiwa dari memberi buka
menerima.
k. Konsisten terhadap prinsip dan keinginan untuk menolong orang lain.
l. Dapat meredam insting negatif menjadi energi kreatif dan konstruktif.
m. Kemampuan untuk mencintai.
Namun ada beberapa siswa juga yang memiliki tingkat kematangan emosi
yang rendah ditunjukkan pada persentase 11,25% (10% yang sedang ditambah
dengan 1,25% yang rendah). Hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa
faktor atau beberapa pengalaman yang tidak menyenangkan yang didapatkan
di rumah dan di sekolah. Menurut Muray (Anggraeni 2018), karakteristik
individu yang memiliki kematangan emosi rendah adalah sebagai berikut:
a. Tidak mampu menerima dan memberi cinta, serta kurang mampu untuk
mengekspresikan cinta.
b. Tidak mampu menghadapi kenyataan
Individu yang memiliki kematangan emosi rendah akan selalu berusaha
lari dari masalah yang sedang dihadapi.
c. Kurang mampu berbagi dan menerima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Individu akan merasa tersinggung saat menerima masukan atau kritikan
dari orang lain, dan sangat sulit untuk memberi pujian terhadap prestasi
orang lain.
d. Tidak mampu belajar dari kesalahan sehingga individu selalu melakukan
kesalahan yang sama hingga berulang kali.
e. Tidak mampu mengatasi frustasi.
Individu akan sangat mudah merasa frustasi dan putus asa saat usaha
yang dilakukannya tidak berhasil.
f. Individu selalu cemas terhadap dirinya dan orang lain.
Ada berbagai upaya yang dapat dilakukan berbagai pihak untuk
meningkatkan kematangan emosi. Agar kematangan emosi siswa kelas X
tetap tinggi maka ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh berbagai
pihak seperti:
a. guru bimbingan dan konseling antara lain:
1) Memberi layanan intens secara individu kepada seluruh siswa.
2) Memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk lebih mandiri.
3) Menunjukkan cara mengelola emosi, memotivasi diri, berempati dan
mandiri kepada seluruh siswa dan bukan hanya teori.
b. Upaya yang dapat dilakukan oleh orangtua:
1) Mencoba untuk mempercayai keputusan anak.
2) Memberi kesempatan kepada anak agar lebih mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3) Tidak terlalu mengekang kegiatan anak.
4) Memberi dukungan dan motivasi positif kepada setiap pilihan anak.
5) Melatih anak untuk belajar bertanggung jawab atas diri sendiri.
6) tidak melakukan perkelahian atau perdebatan dengan pasangan di
depan anak.
c. Upaya yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut:
1) Mencoba untuk mengambil tanggung jawab atas persoalan-persoalan
kecil dalam hidup.
2) Belajar untuk menyelesaikan masalah tanpa dibantu oleh orang lain.
3) Tidak mudah menyerah.
2. Usulan Topik-topik Bimbingan untuk Meningkatkan Kematangan
Emosi
Topik bimbingan disusun berdasarkan item kuesioner yang skornya
kurang tinggi yaitu terdaapat pada item nomor 19, 29, dan 49. Berdasarkan
item yang rendah peneliti mengusulkan topik bimbingan pribadi sosial.
Topik bimbingan yang dibuat oleh peneliti dimaksudkan agar siswa kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 yang memiliki
tingkat kematangan emosi yang rendah dapat meningkatkan kematangan
emosinya dan yang memiliki tingkat kematangan emosi yang positif dapat
mempertahankan kematangan emosinya. Usulan topik-topik bimbingan
dapat dilihat pada tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.5.
Topik-topik Bimbingan
Item
Kuesioner
Topik
Bimbingan
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Metode Sumber
Saya sering
memutuska
n sesuatu
dengan
spontan
tanpa
berpikir
panjang
dulu (19)
Bagaimana
mengambil
keputusan
yang tepat?
Siswa
semakin
mandiri.
Mampu
mengambil
keputusan yang
tepat.
1. Siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah dalam
mengambil keputusan.
2. Siswa mampu menjelaskan
hal-hal yang perlu
dilakukan untuk
meningkatkan percaya diri.
Ceramah,
menonton video
tentang
pertimbangan
mengambil
keputusan,
sharing, refleksi.
Fahmi. I. (2011).
Manajemen pengambilan
keputusan teori dan
aplikasi. Bandung:
Alfabeta
Saya takut
keputusan
yang saya
ambil salah
(29)
Kepercayaa
n diri.
Siswa
semakin
mandiri.
Mampu
mengambil
keputusan yang
tepat.
1. Siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah dalam
mengambil keputusan.
2. Siswa mampu menjelaskan
hal-hal yang perlu
dilakukan untuk
meningkatkan percaya diri.
Ceramah,
menonton video
tentang
pertimbangan
mengambil
keputusan,
sharing, refleksi.
Taylor. R. (2013). Kiat-
kiat pede untuk
meningkatkan rasa
percaya diri.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Saya mudah
ragu akan
tepatnya
keputusan
yang saya
ambil (49)
Kepercayaa
n diri.
Siswa
semakin
mandiri.
Mampu
mengambil
keputusan yang
tepat
1. Siswa mampu menjelaskan
langkah-langkah dalam
mengambil keputusan.
2. Siswa mampu menjelaskan
hal-hal yang perlu
dilakukan untuk
meningkatkan percaya diri.
Ceramah,
menonton video
tentang
pertimbangan
mengambil
keputusan,
sharing, refleksi.
Taylor. R. (2013). Kiat-
kiat pede untuk
meningkatkan rasa
percaya diri.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk
berbagai pihak.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 35 (21, 87%) siswa memiliki tingkat
kematangan emosi yang sangat tinggi, 107 (66,88%) siswa memiliki tingkat
kematangan emosi yang tinggi, 16 (10%) siswa memiliki tingkat kematangan
emosi sedang, 2 (1,25%) siswa memiliki tingkat kematangan emosi yang rendah,
dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat kematangan emosi yang sangat rendah.
Sebanyak 88,75% (21,87% yang sangan tinggi ditambah 66,88% yang tinggi)
memiliki tingkat kematangan emosi yang tinggi dan 11,25% (yang sedang
ditambah dengan yang rendah) memiliki tingkat kematangan emosi rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto tahun ajaran 2018/2019 memiliki tingkat
kematangan emosi tinggi. Untuk membantu siswa yang memiliki tingkat
kematangan emosi yang rendah diusulkanlah topik-topik bimbingan yang sesuai
untuk meningkatkan kematangan emosi siswa, yaitu (1) Bagaimana mengambil
keputusan yang tepat? (2) kepercayaan diri. Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan utama peneliti adalah alat hanya dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing dan tidak sepenuhnya menggunakan professional judgement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Peneliti tidak sempat mengkonsultasikan alat kepada ahli-ahli atau pakar-
pakar seperti ahli psikologi, ahli komunikasi dan ahli bahasa.
2. Alat yang peneliti gunakan hanya angket. Akan lebih baik jika peneliti juga
menggunakan metode observasi dan wawancara untuk mendapatkan data atau
informasi yang lebih jelas dan lengkap.
3. Alat yang digunakan tidak diuji coba terlebih dahulu, yang dilakukan hanya
ujicoba terpakai saja.
B. Saran
Berikut ini dikemukakan saran bagi berbagai pihak:
1. Guru bimbingan dan konseling
Guru bimbingan dan konseling hendaknya lebih memperhatikan siswa
secara individual dan hendaknya memberikan layanan bimbingan yang
sesuai untuk meningkatkan kematangan emosi siswa, misalnya dengan
menyajikan topik bimbingan yang diusulkan dalam skripsi ini.
2. Peneliti lain
Peneliti lain yang mau mengadakan penelitian tentang kematangan emosi
hendaknya mengkonsultasikan alat yang akan digunakan kepada ahli-ahli
lain, seperti ahli psikologi dan ahli bahasa. Akan lebih baik lagi jika metode
observasi dan wawancara juga digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, A. (2004). Psikologi remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Anggraeni, R. (2018). Kematangan emosi remaja yang memiliki orang tua tunggal.
Skripsi. Tidak Diterbitkan, Universitas Sanata Dharma.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Barus, Gendon & Hastuti, Srim M, M. 2011. Kumpulan modul pengembangan diri.
Yogyakarta: Sanata Dharma.
Angie, L.P. (2015). Hubungan antara kematangan emosi dengan efikasi diri pada atlet
basket Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Tidak Diterbitkan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Asih, gusti y, dkk. 2010. Perilaku prososial ditinjau dari empati dan kematangan
emosi. Jurnal volume I, no. 1, desember 2010.
Azwar, S. (2009). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Jakarta: pustaka Pelajar.
Chaplin, J, P. (2006). Kamus lengkap psikologi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Detiknews. (29 september 2016). Editor
Fahmi. I. (2011). Manajemen pengambilan keputusan teori dan aplikasi. Bandung:
Alfabeta
Goleman, D. (2000). Emotional intelligence (terjemahan). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Goleman, D. (2000). Working with emotional intelligence (terjemahan). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Hadi, S. (2015). Metodologi riset. Yogyakarta: Pustaka pelajar offset.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E.B (1990). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang
waktu kehidupan manusia edisi lima. Jakarta: Erlangga
Kholida, N. (2007). Proses pencarian identitas diri pada remaja muallaf. Tesis.
Diterbitkan, Universitas Diponegoro.
Kurniawan, A. (2018). Metodologi penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Lukluk.Z.A., & bandiyah, S. (2010). Psikologi kesehatan. Yogyakarta: nuhu medika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Safari,T., & saputra, N,E. (2009). Manajemen emosi. Jakarta: bumi aksara.
Soesilowindradini. (1995). Psikologi perkembangan masa remaja. Surabaya: Usaha
nasional.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D. Bandung: alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Taylor. R. (2013). Kiat-kiat pede untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Tirtarahardjo,U. (2005). Pengantar pendidikan). PT. Rineka Cipta.
Walgito, B. (2004). Bimbingan konseling dan perkawinan. Yogyakarta: Andi
Winkel, W, S., & Hastuti, Sri, M, M. (2006). Bimbingan dan konseling di institusi
pendidikan (edisi revisi, cetakan kelima). Yogyakarta: universitas sanata
dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 1
ANGKET SISWA KELAS X SMK PENERBANGAN AAG ADISUTJIPTO
YOGYAKARTA
PENGANTAR:
Adik-adik yang tersayang, dengan penuh kerendahan hati saya memohon
kesediaan adik-adik untuk mengisi kuisioner ini. Saya harap adik-adik mengisi
kuisioner ini dengan jujur sesuai pengalaman kalian masing-masing. Informasi
pribadi adik-adik akan dirahasiakan, sehingga adik-adik tidak perlu menuliskan nama.
Atas kesediaan adik-adik dalam mengisi kuisioner ini saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Christin saragih
Identitas siswa
Jenis kelamin :
Kelas :
Umur :
Petunjuk pengisian:
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai pengalaman mu sendiri.
Bacalah masing-masing pernyataan dengan teliti. Seberapa sesuai bagimu hal yang
dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan. Berilah jawaban yang kamu pilih
dengan tanda centang () pada kolom alternatif jawaban yang paling sesuai dengan
keadaan mu.
Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
Sangat sesuai :SS
Sesuai : S
Tidak sesuai : TS
Sangat tidak sesuai : STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
NO Seberapa sesuai maksud dari masing-masing
pernyataan berikut bagimu?
Alternatif jawaban
SS S TS STS
1. Saya berusaha tersenyum walau sedang kecewa
2. Saya mengatakan marah jika memang sedang marah
3. Saya mudah menangis ketika sedang sedih
4. Saya menjalani hidup dengan penuh semangat
5. Saya kurang yakin dengan diri saya sendiri
6. Saya mampu merasakan kesedihan teman saya
7. Saya berusaha menilai persoalan dari sudut pandang
orang lain
8. Saya datang ke sekolah tepat waktu
9. Saya berpikir berulang kali sebelum mengambil
keputusan
10. Saya tidak menghadiri pertemuan kelompok yang sudah
disepakati bersama
11. Saya berusaha tersenyum walau sedang kecewa
12. Saya kurang mampu membedakan antara perasaan dan
emosi
13. Saya berdoa ketia sedang takut
14. Saya tidak mudah menyerah
15. Saya berusaha untuk menjadi lebih baik dari diri saya
yang sekarang
16. Saya tidak menyadari saat teman saya jengkel kepada
saya
17. Saya merasa masalah saya lebih berat dari pada masalah
orang lain
18.
Saya mengerjakan tugas sekolah di rumah dan tetap
berusaha menjalankan peran saya sebagai anggota
keluarga
19. Saya sering memutuskan sesuatu dengan spontan tanpa
berpikir panjang dulu
20. Saya merapikan kamar tidur ketika merasa galau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
NO Seberapa sesuai maksud dari masing-masing
pernyataan berikut bagimu?
Alternatif jawaban
SS S TS STS
21. Saya mencari kesibukan ketika sedang sedih
22. Saya mengatakan baik-baik saja walau sebenarnya saya
sedang tidak baik-baik saja
23. Saya menanyakan kabar kepada orang-orang yang saya
sayangi
24. Saya takut melakukan kesalahan
25. Saya mampu melakukan berbagai hal yang berguna
dalam hidup saya
26. Saya bisa mengetahui jika teman saya sedang marah
27. Saya ikut sedih ketika teman saya sedih
28. Saya kurang berani mengakui kesalahan saya
29. Saya takut kepusan yang saya ambil salah
30. Saya berusaha agar hidup saya menjadi lebih baik dari
hari ini
31. Saya menghancurkan barang ketika marah
32. Saya mampu mengekspresikan perasaan saya dengan
baik
33. Saya mual ketika membicarakan hal-hal yang
menjijikkan.
34. Saya pasrah dengan apa yang terjadi dalam hidup saya
35. Saya merasa bahwa usaha yang saya lakukan akan sia-
sia
36. Saya ingin mengetahui apa penyebab teman saya marah
kepada saya
37. Saya turut bahagia melihat teman saya bahagia
38. Saya masih sebegitu bergantung kepada orangtua
39. Saya selalu mendiskusikan masalah saya dengan
orangtua
40.
Saya bersedia menaggung resiko akibat perbuatan saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
NO Seberapa sesuai maksud dari masing-masing
pernyataan berikut bagimu?
Alternatif jawaban
SS S TS STS
41. Saya iri kepada orang yang lebih unggul dari pada saya
42. Saya berusaha menjelaskan perasaan yang sedang saya
alami kepada lawan bicara saya.
43. Saya suka jalan-jalan bersama teman-teman ketika
sedang bahagia
44. Saya merasa puas dengan hidup saya saat ini
45. Saya mudah merasa gagal dalam usaha yang saya
lakukan
46. Saya menentukan sendiri tujuan hidup saya di masa
depan
47. Saya biasanya memposisikan diri sebagai orang lain
agar saya tidak mudah mencela orang lain
48. Saya berusaha untuk menyelesaikan apa yang sudah
saya mulai
49. Saya mudah ragu akan tepatnya keputusan yang saya
ambil
50. Saya memutuskan sendiri dimana saya akan bersekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 2: Tabulasi Data
1 2 4 5 8 12 13 14 19 21 25 26 29 30 31 32 34 35 36 37 39 40 41 43 45 46 47 48 49 50
1 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 86
2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 97
3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 103
4 3 2 3 1 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 2 4 3 3 1 4 88
5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 99
6 3 2 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 88
7 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 104
8 4 4 3 4 4 4 2 4 1 3 3 3 1 4 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 3 4 2 4 2 3 96
9 3 3 3 4 3 4 2 3 4 2 3 2 1 4 4 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 1 3 85
10 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 1 84
11 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 87
12 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 95
13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 112
14 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 83
15 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2 3 91
16 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 90
17 3 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 1 4 92
18 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 108
19 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 88
20 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90
21 4 4 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 1 4 1 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 1 4 91
22 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 78
23 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 94
24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 4 1 3 2 3 3 4 3 2 85
25 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 96
26 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 3 1 4 2 3 1 4 2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 94
27 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 92
28 3 2 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 81
29 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 96
30 3 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 90
31 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 98
32 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 97
33 3 3 4 3 1 2 4 4 3 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 93
34 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 110
35 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 98
36 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 80
37 4 3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 1 2 2 3 3 2 4 4 1 4 3 3 4 1 89
38 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 87
39 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 98
40 3 2 3 2 3 4 3 3 2 1 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 86
41 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 102
42 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 100
43 3 4 3 3 4 3 4 4 3 1 3 2 4 3 3 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 96
44 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 1 93
45 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 101
46 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 88
47 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 86
48 3 4 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 1 89
49 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 98
50 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 97
51 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 90
52 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 76
53 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 88
54 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 1 4 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 95
55 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 100
nonomor item
jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
56 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 92
57 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 1 2 1 1 2 3 2 3 1 2 1 1 3 3 1 1 67
58 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 106
59 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 2 4 4 1 4 1 2 2 3 3 3 2 4 83
60 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 89
61 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
62 3 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 2 2 3 3 1 2 2 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 1 3 84
63 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 91
64 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 84
65 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 95
66 4 4 4 1 3 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 1 1 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 87
67 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 93
68 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 77
69 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 1 3 86
70 4 4 4 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 87
71 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 87
72 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 1 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 93
73 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 3 88
74 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 84
75 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 93
76 4 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 3 4 3 2 1 1 3 4 1 3 1 2 4 2 3 3 4 1 77
77 4 4 4 2 3 3 3 4 1 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 2 3 1 4 4 4 1 4 92
78 4 2 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 83
79 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 85
80 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 97
81 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 2 3 4 3 3 3 4 99
82 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 95
83 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 94
84 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 82
85 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 94
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94
87 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 2 4 2 1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 89
88 3 3 3 1 4 2 4 3 2 4 3 4 2 4 4 2 4 4 2 2 1 4 4 4 3 3 3 3 1 3 89
89 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 3 3 1 2 2 2 1 4 3 3 1 1 63
90 3 3 4 3 4 1 3 4 1 3 4 1 4 1 4 4 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 93
91 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 79
92 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 3 4 96
93 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 98
94 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 3 1 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 4 1 2 89
95 4 2 3 2 4 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 1 4 3 4 2 3 4 4 1 4 95
96 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 103
97 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 79
98 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 92
99 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 81
100 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 1 3 3 3 2 3 79
101 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 94
102 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 80
103 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 92
104 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 96
105 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 105
106 3 3 4 2 3 1 2 3 3 1 3 4 1 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 82
107 4 3 4 4 4 1 3 4 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 1 4 3 4 96
108 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 3 2 2 2 97
109 2 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 96
110 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
111 4 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 3 2 2 87
112 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 99
113 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 100
114 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 93
115 4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
116 3 3 3 3 2 2 4 4 1 3 3 2 1 3 4 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 85
117 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 91
118 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 114
119 4 1 4 3 4 3 1 4 3 3 1 3 1 1 1 3 3 2 3 4 2 1 2 3 4 4 3 2 2 4 79
120 3 3 3 1 4 3 4 3 2 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 1 3 4 3 3 3 91
121 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 89
122 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 100
123 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 1 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 86
124 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 3 4 105
125 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 87
126 3 4 3 2 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 87
127 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 98
128 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 1 4 3 1 2 3 4 3 2 3 1 2 1 3 2 3 3 3 86
129 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 86
130 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 97
131 3 2 3 4 4 3 2 4 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 4 3 2 1 4 2 4 2 2 2 4 85
132 4 4 4 2 4 1 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 3 1 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 3 93
133 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 87
134 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 90
135 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 85
136 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 118
137 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 4 98
138 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 1 4 3 4 3 3 3 98
139 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 116
140 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 93
141 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 85
142 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 111
143 3 4 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 2 2 90
144 3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 79
145 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 2 4 4 2 3 104
146 3 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 4 98
147 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 4 94
148 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 102
149 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 98
150 3 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 1 3 2 4 2 3 94
151 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3 3 3 4 2 4 3 96
152 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 98
153 3 4 3 2 4 1 2 4 1 4 3 3 2 4 4 2 4 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 2 89
154 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 94
155 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 95
156 3 4 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 3 1 4 86
157 4 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 89
158 4 4 3 3 3 1 4 3 1 3 3 3 2 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 86
159 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 102
160 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 115
jumlah 537 513 541 473 541 450 520 533 439 481 502 485 385 566 497 474 455 501 498 535 460 531 459 498 442 512 480 517 417 494 14736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 3:
Validitas Hasil
CORRELATIONS
VAR00051
VAR00001
Pearson Correlation .341**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00002
Pearson Correlation .342**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00004
Pearson Correlation .421**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00005
Pearson Correlation .367**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00008
Pearson Correlation .333**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00012
Pearson Correlation .330**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00013
Pearson Correlation .330**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00014
Pearson Correlation .480**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00019
Pearson Correlation .302**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00021
Pearson Correlation .326**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00025
Pearson Correlation .465**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00026
Pearson Correlation .363**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00029
Pearson Correlation .304**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
VAR00030
Pearson Correlation .423**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00031
Pearson Correlation .399**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00032
Pearson Correlation .376**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00034
Pearson Correlation .391**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00035
Pearson Correlation .459**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00036
Pearson Correlation .483**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00037
Pearson Correlation .307**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00039
Pearson Correlation .326**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00040
Pearson Correlation .387**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00041
Pearson Correlation .341**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00043
Pearson Correlation .335**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00045
Pearson Correlation .331**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00046
Pearson Correlation .320**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00047
Pearson Correlation .312**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00048 Pearson Correlation .508
**
.000 Valid
Sig. (2-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
N 160
VAR00049
Pearson Correlation .302**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00050
Pearson Correlation .447**
.000
160
Valid Sig. (2-tailed)
N
VAR00051
Pearson Correlation 1
160 Sig. (2-tailed)
N
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 4:
Hasil Perhitungan Taraf Validitas
No Pernyataan Keputusan
1. Saya berusaha tersenyum walau sedang kecewa Valid
2. Saya mengatakan marah jika memang sedang marah
Valid
4. Saya menjalani hidup dengan penuh semangat
Valid
5. Saya kurang yakin dengan diri saya sendiri
Valid
8. Saya datang ke sekolah tepat waktu
Valid
12. Saya kurang mampu membedakan antara perasaan dan
emosi Valid
13. Saya berdoa ketia sedang takut
Valid
14. Saya tidak mudah menyerah
Valid
19. Saya sering memutuskan sesuatu dengan spontan tanpa
berpikir panjang dulu Valid
21. Saya mencari kesibukan ketika sedang sedih Valid
25. Saya mampu melakukan berbagai hal yang berguna dalam
hidup saya Valid
26. Saya bisa mengetahui jika teman saya sedang marah
Valid
29. Saya takut kepusan yang saya ambil salah Valid
30. Saya berusaha agar hidup saya menjadi lebih baik dari hari
ini Valid
31. Saya menghancurkan barang ketika marah Valid
32. Saya mampu mengekspresikan perasaan saya dengan baik
Valid
34. Saya pasrah dengan apa yang terjadi dalam hidup saya
Valid
35. Saya merasa bahwa usaha yang saya lakukan akan sia-sia
Valid
36. Saya ingin mengetahui apa penyebab teman saya marah
kepada saya Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
37. Saya turut bahagia melihat teman saya bahagia Valid
39. Saya selalu mendiskusikan masalah saya dengan orangtua
Valid
40. Saya bersedia menaggung resiko akibat perbuatan saya Valid
41. Saya iri kepada orang yang lebih unggul dari pada saya
Valid
43. Saya suka jalan-jalan bersama teman-teman ketika sedang
bahagia Valid
45. Saya mudah merasa gagal dalam usaha yang saya lakukan
Valid
46. Saya menentukan sendiri tujuan hidup saya di masa depan
Valid
47. Saya biasanya memposisikan diri sebagai orang lain agar
saya tidak mudah mencela orang lain Valid
48. Saya berusaha untuk menyelesaikan apa yang sudah saya
mulai Valid
49. Saya mudah ragu akan tepatnya keputusan yang saya ambil
Valid
50. Saya memutuskan sendiri dimana saya akan bersekolah
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI