kista odontogen
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 kista odontogen
1/9
1. Definisi Kista
Kista merupakan rongga patologis yang biasanya berkapsul jaringan ikat, berisi cairan kental
atau semi liquid, tidak disebabkan oleh akumulasi pus dan dapat berada dalam jaringan lunak
atau keras. Cairan yang terkandung di dalamnya mengandung kristal kolesterol. Bisa dibatasi
oleh epitel, namun bis juga tidak. Dapat menyebabkan pembesaran intraoral atau
ekstraoralyang secara klinis dapat menyerupai tumor jinak.
Infeksi gigi yang kronis dapat menjadi salah satu faktor terbentuknya kista. Diagnosa kista
ditentukan dengan o!photo dan pemeriksaan cairan untuk menemukan kristal kolesterol.
Kista ini dapat menjadi fokal infeksi dan ada jenis kista yang dapat berubah menjadi maligna.
"ada stadium permulaan kista tidak menimbulkan keluhan!keluhan sehingga kista yang kecil
ditemukan secara kebetulan dari gambaran foto rontgen. #etapi lambat laun kista ini akan
bertambah besar dan akhirnya pasien mengeluh karena adanya benjolan atau karena adanya
komplikasi!komplikasi yang terjadi.Di daerah mulut, kista yang terjadi ada yang berasal dari
jaringan gigi dan ada pula yang bukan berasal dari jaringan gigi.
$. Definisi Kista %dontogenik
Kista %dontogenik merupakan kista yang dinding epitelnya berasal dari sisa!sisa organ
pembentuk gigi &odontogenik' yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
(. )tiologi dan "atogenesis
Kista dapat terletak seluruhnya di dalam jaringan lunak atau di antara tulang atau juga di atas
permukaan tulang. Kista yang terletak pada tulang rahang kemungkinan epitelnya berasal dari
epitel odontogenik, misalnya dari sisa dental lamina atau organ email.
*ambar perkembangan kista
&diambil dari buku +%ral and a-illofacial ationale for Diagnostic and #reatment'
*ambar diatas menunjukkan bah/a perkembangan kista dimulai dan dilanjutkan oleh
stimulasi sitokin terhadap sisa!sisa epitel dan ditambah dengan produk!produk centra cellular
breakdo/n yang menghasilkan solusi hiperaluminal sehingga menyebabkan fluid transudate
dan kista yang semakin membesar.
Berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya, kista odontogenik berasal dari sisa!sisa epitel
organ pembentuk gigi. 0al ini diakibatkan adanya proliferasi dan degenerasi kistik dari epitel
odontogenik. Berdasarkan etiologinya kista ini dapat dibagi lagi menjadi tipe deelopmental
dan inflammatory.
-
7/24/2019 kista odontogen
2/9
da tiga macam sisa epitel yang berperan dalam pembentukan beberapa kista odontogenik,
yakni2
a. 3isa!sisa epitel atau glands of serres yang tersisa setelah terputusnya dental lamina. Ini
merupakan penyebab keratosis odontogenik. 4uga dapat menjadi penyebab beberapa kista
odontogenik deelopmental lainnya, seperti kista gingia dan kista periodontal lateral.
b. )pitel email tereduksi yang berasal dari organ email dan menutupi gigi impaksi yang sudah
terbentuk sempurna. Kista dentigerous &folikuler', kista erupsi, dan kista paradental
inflammatory berasal dari jaringan ini.
c. 3isa!sisa alasse5 yang terbentuk melalui fragmentasi dari epithelial root sheath of
0ert/ig. 3eluruh kista radikuler berasal dari sisa!sisa jaringan ini.
6. Klasifikasi Kista %dontogenik
Kista %dontogenik disubklasifikasikan menjadi kista yang berasal dari deelopmental dan
kista inflammatory. Kista Deelopmenal yakni yang tidak diketahui penyebabnya, namun
tidak terlihat sebaga hasil reaksi inflammatory. Kista inflammatory merupakan kista yang
terjadi karena inflamasi.
1. Deelopmental cyst
a. "rimordial cyst &%dontogenic Keratocyst'
Kista yang berasal dari epitel email organ yang akan membentuk benih gigi tapi terganggu
pertumbuhannya. Dapat berasal dari benih gigi normal atau berasal dari benih gigi yang
berlebih. Dan seperti kista!kista yang lain, maka cairan kolesterol yang terbentuk makin
bertambah besar juga.
3esuai dengan definisinya, kista primordial tumbuh sebagai pengganti gigi. Kiranya, bentuk
folikel gigi dan sesudah itu berlanjut menjadi degenerasi kista bahkan tanpa odontogenesis
yang sempurna. #erdapat lapisan epitel yang mengelilingi jaringan pengikat yang mengalami
keratinisasi. Dan jika kista ini berasal dari benih gigi yang normal maka gigi normal itu akan
tidak nampak di mulut &impaksi'. enurut #homas, kista primordial sering dijumpai pada
regio molar tiga dan sering meluas ke regio ramus assendens dan biasanya merupakan kista
yang multinuklear.
Kista ini merupakan kista odontogenik yang jarang, dan bakal lesi sebagai kista primordial
dapat menandakan kista residual. 0istologi dari lesi ini merupakan epitelium skuamous
stratified nondeskrip. i/ayat gigi yang lengkap penting untuk menetapkan diagnosa kista
primordial &dibandingkan kista residual', meskipun beberapa diagnosa sering memiliki
makna klinis yang kecil dalam hubungannya dengan perencanaan pera/atan dan pembuatan
-
7/24/2019 kista odontogen
3/9
keputusan.
b. Kista *ingia
3isa!sisa epitel dari lamina dentalis dapat membentuk kista kecil yang dapat terlihat sebagai
kista gingia. #etapi hal ini jarang terjadi, karena biasanya kista kecil ini menghilang dalam
proses perkembangan yang normal. Dapat juga kista ini dilapisi dengan lapisan epitel yang
tipis dan juga terdapat massa seperti keratin. tau bisa juga merupakan kelompok epitel
dengan degenerasi hidrogen dari sel!sel sentralnya. Dapat juga merupakan jaringan!jaringan
kelenjar yang heterogen.
*ambaran klinik dari kista ini berupa pembengkakan kecil pada gingia dan biasanya
ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histologis dari jaringan gingia.
"era/atan2
4ika terdapat kista ini, harus dilakukan eksisi.
da $ macam kista gingia, yaitu 2
1. Kista *ingia pada Bayi
Kista gingia pada neonatal umumnya terjadi secara multipel tetapi kadang!kadang terjadi
sebagai nodul yang soliter. Kista ini bertempat pada ridge aleolar pada neonatal atau bayi
muda. 3truktur ini bera/al dari sisa lamina gigi dan terletak dalam corium diba/ah
permukaan epitelium. Kadang!kadang, kista ini dapat menjadi cukup besar sehingga dapat
tercatat secara klinis sebagai pembengkakan ber/arna putih yang terpisah pada ridge. Kista
ini umumnya tidak bergejala dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman bagi bayi.
7odul Bohn dan mutiara )pstein &)pstein pearl' adalah dua jenis lesi yang mirip dengan kista
gingia yang kadang!kadang membingungkan, bagaimanapun, lokasi dan etiologi dari lesi ini
agak berbeda. )pstein pearl adalah nodul kistik yang berisi keratin yang ditemukan sepanjang
raphe midpalatina dan sedikit berasal dari sisa epitelial yang terjerat sepanjang garis
peleburan. 7odul Bohn adalah kista berisi keratin yang menyebar pada seluruh palatum,
tetapi kista ini umumnya tampak pada hubungan antara palatum keras dan palatum lunak.
Kista ini sepertinya berasal dari struktur glandula saliary palatal.
3ecara histologi, kista gingia pada neonatal adalah kista sejati dengan suatu tepi epitelial
yang tipis. 8umen biasanya terisi dengan keratin tetapi dapat terdiri dari beberapa sel radang,
kalsifikasi distropik, dan hyaline body, seperti yang umumnya ditemukan pada kista
dentigerous.
-
7/24/2019 kista odontogen
4/9
#idak ada pera/atan yang diperlukan untuk lesi ini, yang mana biasanya lenyap dengan
pembukaan ke permukaan mukosa atau melalui gangguan erupsi gigi. Kista ini seperti
kebanyakan yang dijelaskan dalam literatur lama sebagai geligi predesidui.
$. Kista *ingia pada %rang De/asa
Kista gingia pada orang de/asa hanya ditemukan pada jaringan lunak pada daerah premolar
ba/ah. Kista ini muncul sebagai lesi yang meregang, fluktuan, esikular dan berbentuk bulla.
3ecara histologi, kista ini terlihat seperti kista periodontal lateral, dan kista ini kemungkinan
memiliki gambaran lesi yang sama jika ditemukan pada jaringan lunak.
c. Kista "eriodontal 8ateral
Kista ini biasanya tidak tampak secara klinis tetapi terdeteksi pada pemeriksaan radiografi.
Kista ini memiliki suatu histologi yang berbeda teriri dari dinding kista noninflamasi fibrous
yang tebal, dan batas epitelium terbuat dari sel kubus yang tipis. #epi ini tidak sempurna dan
mudah terkelupas dengan gambaran penebalan sel bersih pada interal berkala. Kista ini
tumbuh dari lamina gigi postfungsional dan tidak ada penjelasan yang baik diketahui untuk
lokalisasi yang ditunjukkan.
*ambaran klinisnya, lesi ini biasanya asymtomatik dan diameternya kurang dari 1cm, jika
kista terinfeksi sekunder, maka lesi ini akan menunjukkan suatu abses lateral periodontal.
3ekitar 9:!;9< kista ini berkembang pada mandibula, umumnya pada gigi insisius pertama
sampai premolar kedua, dan pada ma-illa pada gigi insisius sentral sampai caninus.
3ecara radiologis terdapat gambaran radiolusensi berbatas tegas dengan kortical boundary
dan berbentuk bulat oal, kadang!kadang dengan akar yang radiopak.
Kista kecil bisa mempengaruhi lamina dura gigi tetangga. Kista yang berukuran besar dapat
menggeser gigi!gigi tetangga dan mengakibatkan ekspasi.
d. Kista Dentigerous &=olikuler'
Kista dentigerous adalah kista odontogenik yang berkembang dalam folikel dental yang
normal dan mengelilingi gigi yang tidak erupsi. Kista dentigerous diperkirakan tidak menjadi
neoplastik. 8ebih sering ditemukan dalam daerah dimana terdapat gigi yang tidak erupsi,
yaitu gigi molar ketiga rahang ba/ah, molar ketiga rahang atas dan kaninus rahang atas
dengan penurunan frekuensi mulai dari molar ketiga rahang ba/ah hingga kaninus rahang
-
7/24/2019 kista odontogen
5/9
atas. Kista ini dapat tumbuh sangat besar dan dapat menggerakkan gigi, tetapi, lebih
umumnya, kista ini relatif kecil. Kista dentigerous tunggal adalah kista odontogenik kedua
yang paling sering ditemukan setelah kista radikular. #erkadang dapat terjadi kista bilateral
&yang terjadi pada kedua sisi /ajah' ataupun kista multiple, yang telah dilaporkan ditemukan
pada pasien dengan penyakit sistemik seperti mucopolysaccharidosis dan cleidocranial
dysplasia.
Beberapa gigi kecil ini disebut odontoma. Kista ini dapat dibagi dalam2
> #ipe sentral di mana kista meliputi korona gigi secara simetris, sehingga korona gigi
terdapat di sentral. #ipe ini yang paling banyak dijumpai.
> #ipe lateral di mana kista berkembang pada sisi lateral gigi. Kista ini jenis ini tidak banyak
terjadi.
> #ipe multilateral terdiri atas banyak kista dan terjadi sebagai akibat proses degenerasi dari
sekelompk sel!sel lamina dentalis yang kemudian menjadi kista.
*ejala
Kebanyakan kista dentigerous tidak disertai rasa sakit. Bila kista berukuran kecil, biasanya
akan terlihat pada pemeriksaan radiografik, yang dilakukan karena adanya gejala kista dan
untuk melihat kondisi gigi yang impaksi. 7amun bila kista membesar, biasanya terjadi
pembengkakan /ajah yang tidak disertai rasa sakit.
*ambaran adiografik
"enampakan radiografi biasanya adalah suatu lesi radiolusen yang terdermakasi dengan baik
menyerang pada sudut akut dari daerah serikal suatu gigi yang tidak erupsi. #epi lesi dapat
radiopak. "erbedaan gambaran radiografi antara kista dentigerous dan folikel dental normal
selalu didasarkan pada ukurannya. Bagaimanapun, secara histologi, suatu perbedaan selain
dari ukurannya telah ditemukan. =olikel gigi secara normal dibatasi oleh berkurangya epitel
enamel, jika kista dentigerous dibatasi oleh suatu epitelium skuamos stratified tidak
terkeratinisasi. Kalsifikasi distropik dan suatu kelompok sel mukous dapat ditemukan dalam
kista. 3elain itu juga la5im ditemukan resorpsi radiks gigi di daerah yang berdekatan dengan
lesi.
Kista dentigerous berkembang dari epitel folikular dan epitelium folikular memiliki suatu
potensi yang besar untuk bertumbuh, berdiferensiasi dan berdegenerasi dibandingkan dengan
epitrlium dari kista radikuler. Kadangkala, lesi yang lebih merugikan lainnya muncul dalam
dinding kista dentigerous, termasuk karsinoma epidermoid yang muncul dari sel mukosa
-
7/24/2019 kista odontogen
6/9
didalam dinding kista, ameloblastoma &lihat tumor odontogenik? 1;< ameloblastoma muncul
dalam sebuah kista dentigerous', dan karsinoma sel skuamous. 3ebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya, kista dentigerous juga dapat menjadi sangat besar dan dapat
memberikan risiko fraktur rahang patologis kepada pasien.
#emuan ini berisikan paling banyak alasan medis untuk pengangkatan gigi molar ketiga yang
impaksi dengan radiolusensi perikoronal, bagaimanapun, gigi yang impaksi dengan
radiolusensi perikoronal yang kecil &dengan kesan adanya folikel gigi yang normal
dibandingkan kista dentigerous' juga dapat diamati dengan pemeriksaan radiografi secara
berseri. "eningkatan ukuran lesi harus dilakukan pengangkatan dan pemeriksaan
histopatologi yang tepat. Beberapa lesi yang tampak lebih besar dibandingkan folikel gigi
normal mengindikasikan pengangkatan dan pemeriksaan histopatologi.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi dari kista dentigerous di antaranya2
a. Kista yang terjadi pada rahang atas dapat menyumbat dan merubah posisi ma-illary
antrum dan rongga hidung, terutama kista yang berukuran besar.
b. Kista yang terjadi pada rahang ba/ah dapat menyebabkan parestesi dan dapat terjadi
perubahan displastik.
"era/atan
engingat kista ini dapat membesar, pera/atan yang diindikasikan adalah pengangkatan lesi
dan gigi yang bersangkutan dengan cara pembedahan. )nukleasi adalah pilihan pera/atan
pada 1@ kasus yang pernah dipublikasikan, dan pada lesi yang lebih besar dapat dilakukan
drainase dengan pembedahan dan marsupialisasi untuk membebaskan tekanan di dalam kista
dan mencegah kerusakan pada gigi permanen yang terlibat.
e. Buccal Bifurcation Cyst &BBC'
*ambaran klinis
> #ertundanya erupsi 1 dan $ mandibula
> "ada pemeriksaan klinis, molar mungkin missing atau puncak cusp lingual bisa abnormal
menonjol keluar melalui mukosa, lebih tinggi dari pada posisi cusp buccal.
> *igi geligi selalu ital
> 0ard s/elling bisa terdapat pada buccal molar dan jika terdapat infeksi sekunder, pasien
-
7/24/2019 kista odontogen
7/9
bisa merasakan nyeri.
*ambaran %
> 8okasi
o "aling sering terjadi pada m1 mandibula
o #erkadang terjadi secara bilateral
o 3elalu terdapat pada furkasi buccal dari molar yang bersangkutan
> Batas 8uar dan Bentuk
o "ada beberapa kasus tidak ada batas luar, lesi bisa sangat halus region radiolusen berlapis
pada gambaran akar molar.
o Beberapa kasus, lesi memiliki bentuk sirkular dengan tepi cortical yang tega
> 3truktur Internal
adiolusen
f. Kista )rupsi
Kista erupsi ini terjadi pada gigi yang hendak erupsi dan ditutupi lapisan mukosa. Kista
berkembang sebagai hasil dari pemisahan trem dental folikel sekitar mahkota gigi erupsi yang
masih berada dalam jaringan lunak diatas tulang aleolar. 4ika kista ini meluas ke sebelah sisi
gigi yang sedang erupsi itu dan tidak hanya terdapat pada permukaan gigi tersebut, maka
kista ini disebut kista dentigerous. "ada lapisan epitel yang mengelilinginya terdapat jaringan
pengikat fibrous yang mengandung sel!sel inflamasi.3ering terdapat pada gigi desidui atau
gigi molar permanen yang hendak erupsi.
"emeriksaan klinis
Kista erupsi terlihat halus, sering translusen, bengkak pada mukosa gingia yang berada
diatas mahkota gigi desidui atau gigi permanen. 8esi sering terlihat pada gigi molar permanen
dan insisius maksila.
"era/atan2
Biasanya kista ini ruptur dengan sendirinya, tetapi jika tidak, harus ditolong dengan eksisi
supaya gigi dapat erupsi.
g. Keratosis odontogenik
Keratosis odontgenik &%KC' adalah kista odontogenik yang paling penting. Kista ini dapat
-
7/24/2019 kista odontogen
8/9
memiliki beberapa gambaran klinis? memiliki penampakan yang sangat besar, dan
diagnosanya adalah dengan pemeriksaan histologi. 8esi ini berbeda dari kista lainnya? kista
ini agresif dan dapat menjadi sulit untuk diangkat. Keratosis odontogenik dapat tumbuh
sangat cepat, dan seringkali rekuren. Kista ini merupakan kista odontogenik terbanyak ketiga
dan termasuk dalam diagnosa banding beberapa radiolusensi pada rahang. eskipun 6: