kista odontogen

Upload: nastiti-diwanti-putri

Post on 22-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 kista odontogen

    1/9

    1. Definisi Kista

    Kista merupakan rongga patologis yang biasanya berkapsul jaringan ikat, berisi cairan kental

    atau semi liquid, tidak disebabkan oleh akumulasi pus dan dapat berada dalam jaringan lunak

    atau keras. Cairan yang terkandung di dalamnya mengandung kristal kolesterol. Bisa dibatasi

    oleh epitel, namun bis juga tidak. Dapat menyebabkan pembesaran intraoral atau

    ekstraoralyang secara klinis dapat menyerupai tumor jinak.

    Infeksi gigi yang kronis dapat menjadi salah satu faktor terbentuknya kista. Diagnosa kista

    ditentukan dengan o!photo dan pemeriksaan cairan untuk menemukan kristal kolesterol.

    Kista ini dapat menjadi fokal infeksi dan ada jenis kista yang dapat berubah menjadi maligna.

    "ada stadium permulaan kista tidak menimbulkan keluhan!keluhan sehingga kista yang kecil

    ditemukan secara kebetulan dari gambaran foto rontgen. #etapi lambat laun kista ini akan

    bertambah besar dan akhirnya pasien mengeluh karena adanya benjolan atau karena adanya

    komplikasi!komplikasi yang terjadi.Di daerah mulut, kista yang terjadi ada yang berasal dari

    jaringan gigi dan ada pula yang bukan berasal dari jaringan gigi.

    $. Definisi Kista %dontogenik

    Kista %dontogenik merupakan kista yang dinding epitelnya berasal dari sisa!sisa organ

    pembentuk gigi &odontogenik' yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.

    (. )tiologi dan "atogenesis

    Kista dapat terletak seluruhnya di dalam jaringan lunak atau di antara tulang atau juga di atas

    permukaan tulang. Kista yang terletak pada tulang rahang kemungkinan epitelnya berasal dari

    epitel odontogenik, misalnya dari sisa dental lamina atau organ email.

    *ambar perkembangan kista

    &diambil dari buku +%ral and a-illofacial ationale for Diagnostic and #reatment'

    *ambar diatas menunjukkan bah/a perkembangan kista dimulai dan dilanjutkan oleh

    stimulasi sitokin terhadap sisa!sisa epitel dan ditambah dengan produk!produk centra cellular

    breakdo/n yang menghasilkan solusi hiperaluminal sehingga menyebabkan fluid transudate

    dan kista yang semakin membesar.

    Berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya, kista odontogenik berasal dari sisa!sisa epitel

    organ pembentuk gigi. 0al ini diakibatkan adanya proliferasi dan degenerasi kistik dari epitel

    odontogenik. Berdasarkan etiologinya kista ini dapat dibagi lagi menjadi tipe deelopmental

    dan inflammatory.

  • 7/24/2019 kista odontogen

    2/9

    da tiga macam sisa epitel yang berperan dalam pembentukan beberapa kista odontogenik,

    yakni2

    a. 3isa!sisa epitel atau glands of serres yang tersisa setelah terputusnya dental lamina. Ini

    merupakan penyebab keratosis odontogenik. 4uga dapat menjadi penyebab beberapa kista

    odontogenik deelopmental lainnya, seperti kista gingia dan kista periodontal lateral.

    b. )pitel email tereduksi yang berasal dari organ email dan menutupi gigi impaksi yang sudah

    terbentuk sempurna. Kista dentigerous &folikuler', kista erupsi, dan kista paradental

    inflammatory berasal dari jaringan ini.

    c. 3isa!sisa alasse5 yang terbentuk melalui fragmentasi dari epithelial root sheath of

    0ert/ig. 3eluruh kista radikuler berasal dari sisa!sisa jaringan ini.

    6. Klasifikasi Kista %dontogenik

    Kista %dontogenik disubklasifikasikan menjadi kista yang berasal dari deelopmental dan

    kista inflammatory. Kista Deelopmenal yakni yang tidak diketahui penyebabnya, namun

    tidak terlihat sebaga hasil reaksi inflammatory. Kista inflammatory merupakan kista yang

    terjadi karena inflamasi.

    1. Deelopmental cyst

    a. "rimordial cyst &%dontogenic Keratocyst'

    Kista yang berasal dari epitel email organ yang akan membentuk benih gigi tapi terganggu

    pertumbuhannya. Dapat berasal dari benih gigi normal atau berasal dari benih gigi yang

    berlebih. Dan seperti kista!kista yang lain, maka cairan kolesterol yang terbentuk makin

    bertambah besar juga.

    3esuai dengan definisinya, kista primordial tumbuh sebagai pengganti gigi. Kiranya, bentuk

    folikel gigi dan sesudah itu berlanjut menjadi degenerasi kista bahkan tanpa odontogenesis

    yang sempurna. #erdapat lapisan epitel yang mengelilingi jaringan pengikat yang mengalami

    keratinisasi. Dan jika kista ini berasal dari benih gigi yang normal maka gigi normal itu akan

    tidak nampak di mulut &impaksi'. enurut #homas, kista primordial sering dijumpai pada

    regio molar tiga dan sering meluas ke regio ramus assendens dan biasanya merupakan kista

    yang multinuklear.

    Kista ini merupakan kista odontogenik yang jarang, dan bakal lesi sebagai kista primordial

    dapat menandakan kista residual. 0istologi dari lesi ini merupakan epitelium skuamous

    stratified nondeskrip. i/ayat gigi yang lengkap penting untuk menetapkan diagnosa kista

    primordial &dibandingkan kista residual', meskipun beberapa diagnosa sering memiliki

    makna klinis yang kecil dalam hubungannya dengan perencanaan pera/atan dan pembuatan

  • 7/24/2019 kista odontogen

    3/9

    keputusan.

    b. Kista *ingia

    3isa!sisa epitel dari lamina dentalis dapat membentuk kista kecil yang dapat terlihat sebagai

    kista gingia. #etapi hal ini jarang terjadi, karena biasanya kista kecil ini menghilang dalam

    proses perkembangan yang normal. Dapat juga kista ini dilapisi dengan lapisan epitel yang

    tipis dan juga terdapat massa seperti keratin. tau bisa juga merupakan kelompok epitel

    dengan degenerasi hidrogen dari sel!sel sentralnya. Dapat juga merupakan jaringan!jaringan

    kelenjar yang heterogen.

    *ambaran klinik dari kista ini berupa pembengkakan kecil pada gingia dan biasanya

    ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histologis dari jaringan gingia.

    "era/atan2

    4ika terdapat kista ini, harus dilakukan eksisi.

    da $ macam kista gingia, yaitu 2

    1. Kista *ingia pada Bayi

    Kista gingia pada neonatal umumnya terjadi secara multipel tetapi kadang!kadang terjadi

    sebagai nodul yang soliter. Kista ini bertempat pada ridge aleolar pada neonatal atau bayi

    muda. 3truktur ini bera/al dari sisa lamina gigi dan terletak dalam corium diba/ah

    permukaan epitelium. Kadang!kadang, kista ini dapat menjadi cukup besar sehingga dapat

    tercatat secara klinis sebagai pembengkakan ber/arna putih yang terpisah pada ridge. Kista

    ini umumnya tidak bergejala dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman bagi bayi.

    7odul Bohn dan mutiara )pstein &)pstein pearl' adalah dua jenis lesi yang mirip dengan kista

    gingia yang kadang!kadang membingungkan, bagaimanapun, lokasi dan etiologi dari lesi ini

    agak berbeda. )pstein pearl adalah nodul kistik yang berisi keratin yang ditemukan sepanjang

    raphe midpalatina dan sedikit berasal dari sisa epitelial yang terjerat sepanjang garis

    peleburan. 7odul Bohn adalah kista berisi keratin yang menyebar pada seluruh palatum,

    tetapi kista ini umumnya tampak pada hubungan antara palatum keras dan palatum lunak.

    Kista ini sepertinya berasal dari struktur glandula saliary palatal.

    3ecara histologi, kista gingia pada neonatal adalah kista sejati dengan suatu tepi epitelial

    yang tipis. 8umen biasanya terisi dengan keratin tetapi dapat terdiri dari beberapa sel radang,

    kalsifikasi distropik, dan hyaline body, seperti yang umumnya ditemukan pada kista

    dentigerous.

  • 7/24/2019 kista odontogen

    4/9

    #idak ada pera/atan yang diperlukan untuk lesi ini, yang mana biasanya lenyap dengan

    pembukaan ke permukaan mukosa atau melalui gangguan erupsi gigi. Kista ini seperti

    kebanyakan yang dijelaskan dalam literatur lama sebagai geligi predesidui.

    $. Kista *ingia pada %rang De/asa

    Kista gingia pada orang de/asa hanya ditemukan pada jaringan lunak pada daerah premolar

    ba/ah. Kista ini muncul sebagai lesi yang meregang, fluktuan, esikular dan berbentuk bulla.

    3ecara histologi, kista ini terlihat seperti kista periodontal lateral, dan kista ini kemungkinan

    memiliki gambaran lesi yang sama jika ditemukan pada jaringan lunak.

    c. Kista "eriodontal 8ateral

    Kista ini biasanya tidak tampak secara klinis tetapi terdeteksi pada pemeriksaan radiografi.

    Kista ini memiliki suatu histologi yang berbeda teriri dari dinding kista noninflamasi fibrous

    yang tebal, dan batas epitelium terbuat dari sel kubus yang tipis. #epi ini tidak sempurna dan

    mudah terkelupas dengan gambaran penebalan sel bersih pada interal berkala. Kista ini

    tumbuh dari lamina gigi postfungsional dan tidak ada penjelasan yang baik diketahui untuk

    lokalisasi yang ditunjukkan.

    *ambaran klinisnya, lesi ini biasanya asymtomatik dan diameternya kurang dari 1cm, jika

    kista terinfeksi sekunder, maka lesi ini akan menunjukkan suatu abses lateral periodontal.

    3ekitar 9:!;9< kista ini berkembang pada mandibula, umumnya pada gigi insisius pertama

    sampai premolar kedua, dan pada ma-illa pada gigi insisius sentral sampai caninus.

    3ecara radiologis terdapat gambaran radiolusensi berbatas tegas dengan kortical boundary

    dan berbentuk bulat oal, kadang!kadang dengan akar yang radiopak.

    Kista kecil bisa mempengaruhi lamina dura gigi tetangga. Kista yang berukuran besar dapat

    menggeser gigi!gigi tetangga dan mengakibatkan ekspasi.

    d. Kista Dentigerous &=olikuler'

    Kista dentigerous adalah kista odontogenik yang berkembang dalam folikel dental yang

    normal dan mengelilingi gigi yang tidak erupsi. Kista dentigerous diperkirakan tidak menjadi

    neoplastik. 8ebih sering ditemukan dalam daerah dimana terdapat gigi yang tidak erupsi,

    yaitu gigi molar ketiga rahang ba/ah, molar ketiga rahang atas dan kaninus rahang atas

    dengan penurunan frekuensi mulai dari molar ketiga rahang ba/ah hingga kaninus rahang

  • 7/24/2019 kista odontogen

    5/9

    atas. Kista ini dapat tumbuh sangat besar dan dapat menggerakkan gigi, tetapi, lebih

    umumnya, kista ini relatif kecil. Kista dentigerous tunggal adalah kista odontogenik kedua

    yang paling sering ditemukan setelah kista radikular. #erkadang dapat terjadi kista bilateral

    &yang terjadi pada kedua sisi /ajah' ataupun kista multiple, yang telah dilaporkan ditemukan

    pada pasien dengan penyakit sistemik seperti mucopolysaccharidosis dan cleidocranial

    dysplasia.

    Beberapa gigi kecil ini disebut odontoma. Kista ini dapat dibagi dalam2

    > #ipe sentral di mana kista meliputi korona gigi secara simetris, sehingga korona gigi

    terdapat di sentral. #ipe ini yang paling banyak dijumpai.

    > #ipe lateral di mana kista berkembang pada sisi lateral gigi. Kista ini jenis ini tidak banyak

    terjadi.

    > #ipe multilateral terdiri atas banyak kista dan terjadi sebagai akibat proses degenerasi dari

    sekelompk sel!sel lamina dentalis yang kemudian menjadi kista.

    *ejala

    Kebanyakan kista dentigerous tidak disertai rasa sakit. Bila kista berukuran kecil, biasanya

    akan terlihat pada pemeriksaan radiografik, yang dilakukan karena adanya gejala kista dan

    untuk melihat kondisi gigi yang impaksi. 7amun bila kista membesar, biasanya terjadi

    pembengkakan /ajah yang tidak disertai rasa sakit.

    *ambaran adiografik

    "enampakan radiografi biasanya adalah suatu lesi radiolusen yang terdermakasi dengan baik

    menyerang pada sudut akut dari daerah serikal suatu gigi yang tidak erupsi. #epi lesi dapat

    radiopak. "erbedaan gambaran radiografi antara kista dentigerous dan folikel dental normal

    selalu didasarkan pada ukurannya. Bagaimanapun, secara histologi, suatu perbedaan selain

    dari ukurannya telah ditemukan. =olikel gigi secara normal dibatasi oleh berkurangya epitel

    enamel, jika kista dentigerous dibatasi oleh suatu epitelium skuamos stratified tidak

    terkeratinisasi. Kalsifikasi distropik dan suatu kelompok sel mukous dapat ditemukan dalam

    kista. 3elain itu juga la5im ditemukan resorpsi radiks gigi di daerah yang berdekatan dengan

    lesi.

    Kista dentigerous berkembang dari epitel folikular dan epitelium folikular memiliki suatu

    potensi yang besar untuk bertumbuh, berdiferensiasi dan berdegenerasi dibandingkan dengan

    epitrlium dari kista radikuler. Kadangkala, lesi yang lebih merugikan lainnya muncul dalam

    dinding kista dentigerous, termasuk karsinoma epidermoid yang muncul dari sel mukosa

  • 7/24/2019 kista odontogen

    6/9

    didalam dinding kista, ameloblastoma &lihat tumor odontogenik? 1;< ameloblastoma muncul

    dalam sebuah kista dentigerous', dan karsinoma sel skuamous. 3ebagaimana yang telah

    disebutkan sebelumnya, kista dentigerous juga dapat menjadi sangat besar dan dapat

    memberikan risiko fraktur rahang patologis kepada pasien.

    #emuan ini berisikan paling banyak alasan medis untuk pengangkatan gigi molar ketiga yang

    impaksi dengan radiolusensi perikoronal, bagaimanapun, gigi yang impaksi dengan

    radiolusensi perikoronal yang kecil &dengan kesan adanya folikel gigi yang normal

    dibandingkan kista dentigerous' juga dapat diamati dengan pemeriksaan radiografi secara

    berseri. "eningkatan ukuran lesi harus dilakukan pengangkatan dan pemeriksaan

    histopatologi yang tepat. Beberapa lesi yang tampak lebih besar dibandingkan folikel gigi

    normal mengindikasikan pengangkatan dan pemeriksaan histopatologi.

    Komplikasi

    Komplikasi yang dapat terjadi dari kista dentigerous di antaranya2

    a. Kista yang terjadi pada rahang atas dapat menyumbat dan merubah posisi ma-illary

    antrum dan rongga hidung, terutama kista yang berukuran besar.

    b. Kista yang terjadi pada rahang ba/ah dapat menyebabkan parestesi dan dapat terjadi

    perubahan displastik.

    "era/atan

    engingat kista ini dapat membesar, pera/atan yang diindikasikan adalah pengangkatan lesi

    dan gigi yang bersangkutan dengan cara pembedahan. )nukleasi adalah pilihan pera/atan

    pada 1@ kasus yang pernah dipublikasikan, dan pada lesi yang lebih besar dapat dilakukan

    drainase dengan pembedahan dan marsupialisasi untuk membebaskan tekanan di dalam kista

    dan mencegah kerusakan pada gigi permanen yang terlibat.

    e. Buccal Bifurcation Cyst &BBC'

    *ambaran klinis

    > #ertundanya erupsi 1 dan $ mandibula

    > "ada pemeriksaan klinis, molar mungkin missing atau puncak cusp lingual bisa abnormal

    menonjol keluar melalui mukosa, lebih tinggi dari pada posisi cusp buccal.

    > *igi geligi selalu ital

    > 0ard s/elling bisa terdapat pada buccal molar dan jika terdapat infeksi sekunder, pasien

  • 7/24/2019 kista odontogen

    7/9

    bisa merasakan nyeri.

    *ambaran %

    > 8okasi

    o "aling sering terjadi pada m1 mandibula

    o #erkadang terjadi secara bilateral

    o 3elalu terdapat pada furkasi buccal dari molar yang bersangkutan

    > Batas 8uar dan Bentuk

    o "ada beberapa kasus tidak ada batas luar, lesi bisa sangat halus region radiolusen berlapis

    pada gambaran akar molar.

    o Beberapa kasus, lesi memiliki bentuk sirkular dengan tepi cortical yang tega

    > 3truktur Internal

    adiolusen

    f. Kista )rupsi

    Kista erupsi ini terjadi pada gigi yang hendak erupsi dan ditutupi lapisan mukosa. Kista

    berkembang sebagai hasil dari pemisahan trem dental folikel sekitar mahkota gigi erupsi yang

    masih berada dalam jaringan lunak diatas tulang aleolar. 4ika kista ini meluas ke sebelah sisi

    gigi yang sedang erupsi itu dan tidak hanya terdapat pada permukaan gigi tersebut, maka

    kista ini disebut kista dentigerous. "ada lapisan epitel yang mengelilinginya terdapat jaringan

    pengikat fibrous yang mengandung sel!sel inflamasi.3ering terdapat pada gigi desidui atau

    gigi molar permanen yang hendak erupsi.

    "emeriksaan klinis

    Kista erupsi terlihat halus, sering translusen, bengkak pada mukosa gingia yang berada

    diatas mahkota gigi desidui atau gigi permanen. 8esi sering terlihat pada gigi molar permanen

    dan insisius maksila.

    "era/atan2

    Biasanya kista ini ruptur dengan sendirinya, tetapi jika tidak, harus ditolong dengan eksisi

    supaya gigi dapat erupsi.

    g. Keratosis odontogenik

    Keratosis odontgenik &%KC' adalah kista odontogenik yang paling penting. Kista ini dapat

  • 7/24/2019 kista odontogen

    8/9

    memiliki beberapa gambaran klinis? memiliki penampakan yang sangat besar, dan

    diagnosanya adalah dengan pemeriksaan histologi. 8esi ini berbeda dari kista lainnya? kista

    ini agresif dan dapat menjadi sulit untuk diangkat. Keratosis odontogenik dapat tumbuh

    sangat cepat, dan seringkali rekuren. Kista ini merupakan kista odontogenik terbanyak ketiga

    dan termasuk dalam diagnosa banding beberapa radiolusensi pada rahang. eskipun 6: