komposit citra
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Komposit Citra
1/13
LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH TERAPAN
GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGIACARA II
TRANSFORMASI DATA CITRA SATELIT DAN DEM
(CROPPING DAN KOMPOSIT WARNA)
DOSEN PENGAMPU:Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc, Ph.D
-
7/24/2019 Komposit Citra
2/13
-
7/24/2019 Komposit Citra
3/13
III.
Tujuan1.
Dapat melakukan proses pengolahan citra seperti pemotongan citra sesuai
dengan wilayah kajian.
2. Dapat melakukan komposit band pada citra untuk identifikasi dan interpretasi
unit geomorfologi pada wilayah kajian.
IV. Alat dan Bahan
Alat:
1. Laptop
2. ArcGIS
Bahan:
1. Data Citra Landsat 8 OLI TIRS
2. Data vektorshapefilewilayah Kabupaten Malang
V. Dasar Teori
Bentuklahan merupakan bagian dari permukaan bumi yang memiliki
-
7/24/2019 Komposit Citra
4/13
geomorfologis/fisiografis, dan pendekatan unsur/parameter bentuklahan.
Pendekatan pemetaan satuan bentuklahan yang akan digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan unsur/parameter bentuklahan (Pratiwi, 2012).
Pemotongan citra merupakan proses pemotongan citra dalam
preprocessing citra sebelum diolah sesuai dengan daerah penelitian yang
dibutuhkan. Pemotongan citra bertujuan untuk memfokuskan liputan citra pada
daerah penelitian saja, sehingga proses pengolahan data, interpretasi visual, dananalisis data menjadi lebih sederhana atau fokus pada daerah penelitian saja
(Pratiwi, 2012).
Transformasi citra banyak digunakan untuk pengolahan citra satelit,
misalnya transformasi tasseled cap yang memanfaatkanfeature space tiga saluran
yang menghasilkan sumbu kecerahan (brightness), kehijauan (greenness),
kelayuan (yellowness), dan ketidaktentuan (noneesuch) (Raharjo, 2010).
VI. Langkah Kerja
1. Buka aplikasi ArcMap 10.1
2. Add Data Citra Landsat 8 band 1-9.
-
7/24/2019 Komposit Citra
5/13
4. Pilih semua citra band 1-9 > Klik ikon Composite Bands
5. Add Data > Kab. Malang.shp > Add
-
7/24/2019 Komposit Citra
6/13
-
7/24/2019 Komposit Citra
7/13
lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air
laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah
terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan
memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain
dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantaijuga dipengaruhi oleh: Struktur, tekstur, dan komposisi batuan; Keadaan
bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai
tersebut; Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang
disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es,
gelombang, dan arus laut; Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang
mempengaruhi keadaan bentang alam di permukaan bumi daerah pantai,
misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan sebagainya;
Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut.
-
7/24/2019 Komposit Citra
8/13
hornito yang juga merupakan kerucut spater di sekitar ujung aliran lava;
Adanya gua-gua pada aliran lava (lava tube).
Fluvial
Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai
yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi)
membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan dataran
aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun oleh
material sedimen berbutir halus.
Pada bentuk lahan fluvial, proses proses yang berlangsung di
pengaruhi beberapa faktor antara lain : gradient sungai , volume ( debit ) air ,
jenis muatan , wilayah jatuhan air hujan , dan cuaca . Gradien ini sangat
mempengaruhi proses fluvial karena tingkat kemiringan suatu aliran akan
menentukan kecepatan aliran . Semakin besar gradient yang di hasilkan , maka
semakin cepat aliran yang mengalir dari lereng menuju dataran yang lebih
landai . Hal ini dapat mempengaruhi kekuatan aliran dalam mengerosi daratan
yang di lalui aliran . Sedangkan apabila gradiennya semakin kecil maka aliran
-
7/24/2019 Komposit Citra
9/13
Muatan dasar (bed load) terdiri dari batuanbatuan kecil dan sedang serta kulit
batuan yang baru terkelupas hasil dari proses pelapukan. Material-materialtersebut mempunyai ukuran dan massa yang besar sehingga hanya
menggelinding atau melompat-lompat di dasar sungai. Gerakan dari muatan
dasar dengan kecepatan aliran yang tinggi mampu mengikis dasar aliran
sungai dan membuat sungai semakin dalam. Sedangkan, apabila tenaga
pengangkut mulai melemah, maka kekuatan muatan dasar untuk mengikis
dasar aliran menjadi berkurang dan muatan tersebut mulai terendapkan.
Endapan dari material dasar akan diterobos oleh aliran permukaan yang masih
kuat dan membentuk pola aliran teranyam atau (braided stream). Muatan
selanjutnya adalah muatan tersuspensi(suspended load). Dari asal katanya,
suspend berarti menunda, menunda untuk diendapkan. Muatan yang terangkut
akan ditunda pengendapannya dan hanya melayang-layang dan digerakan oleh
turbulensi arus di dalam aliran. Muatan tersuspensi terdiri dari partikel debu,
pasir, dan lempung yang memiliki bentuk yang kecil dan massanya ringan.
Akumulasi muatan tersuspensi yang banyak akan menyebabkan kecepatan
aliran berkurang dan tenaga untuk mengerosi juga berkurang. Oleh karena itu,
-
7/24/2019 Komposit Citra
10/13
hitam (air jernih) atau warna biru )air yang mengandung sedimen), selain dari
bentuknya yang membulat, lonjong atau elips.Bentuk lahan ini berhubungan dengan batuan karbonat yang mudah larut.
Akibat pelarutan yang memegang peranan utama, maka air sangat penting artinya.
Bentuklahan karst biasanya berkembang di daerah yang mempunyai curah hujan
cukup. Di samping itu, pelarutan maksimum dapat terjadi bila air tidak mencapai
jenuh akan karbonat. Air yang mengandung CO2 akan lebih mudah melarutkan
batu gamping.
Kenampakan topografi karst ini sangat spesifik, baik yang ada di
permukaan maupun yang ada di bawah permukaan tanah. Karst merupakan
kawasan yang mempunyai karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama
disebabkan oleh pelarutan batuan yang tinggi oleh air. Batuan yang membentuk
karst terdapat di dekat atau batuan permukaan bumi yang meliputi daerah yang
luas dan tebal (ratusan meter). Jenis batuan ini bersifat mudah larut di dalam air.
Tektonisme menjadi faktor penentu pula, sesar (fault) dan kekar (joint) menjadi
faktor yang amat penting. Kekar-kekar yang terdapat pada batuan itu memberikan
regangan mekanik, sehingga memudahkan gerakan air melalui batuan it. Adanya
-
7/24/2019 Komposit Citra
11/13
Daftar Rujukan
Palloan, P., Zylshal.2009.Identifikasi Morfologi dan Struktur Geologi Kawasan Karst diKabupaten Maros dengan Menggunakan Citra Landsat -7 ETM+.JSPF 9: 68-77.
Pratiwi, Kartika dan Sigit Heru Murti.2012.Aplikasi Pengolahan Digital Citra Penginderaan
Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Lahan Kritis Kasus di
Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
Raharjo, Puguh Dwi.2010.Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk
Identifikasi Potensi Kekeringan.MAKARA, TEKNOLOGI 14 (2):97-105.
Smith, M.J. and C.F. Pain. 2009. Applications of remote sensing in geomorphology. Progress
in Physical Geography33(4):568582.
Tufaila, M., et al.2012.Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis
untuk Pemetaan Bentuklahan di DAS Moramo.Jurnal AGROTEKNOS2 (1): 9-20.
-
7/24/2019 Komposit Citra
12/13
12
Tabel Hasil Interpretasi dan Analisis Komposit Band pada Citra Kabupaten Malang
No. Citra Bentuk Lahan Komposit Bentuk Lahan Deskripsi
1. 5-4-3 Marine Bentuk lahan marine terjadi akibat proses aktivitas airlaut. Hal ini dapat dibuktikan dengan rona gelap pada
salah satu badan air yang merupakan sungai estuari yangberasosiasi dengan daerah marin, selain itu adanya
sebuah cekungan dengan rona yang cukup terang pada
hampir sepanjang cekungan tersebut mengindikasikan
adanya material yang tidak tertutupi oleh vegetasi,
adanya daratan yang menjorok ke laut diindikasikan
headland.
2. 6-5-4 Vulkanik Bentuk lahan vulkanik terjadi akibat proses aktivitasgunungapi atau proses gerakan magma dari dalam bumi
menuju ke permukaan. Hal ini ditunukkan adanya warna
abu-abu dan berupa bagian dari kerucut gunungapi,
namun materialnya berupa pasir, sehingga tidak
ditumbuhi oleh vegetasi. Sedangkan objek di sekitarnya
berupa lereng gunungapi yang ditunjukkan dengan
adanya igir dengan situs yang berupa bayanganmenunjukkan bahwa objek tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan objek di sekitarnya.
-
7/24/2019 Komposit Citra
13/13
13
3. 4-5-2 Fluvial Bentuk lahan fluvial terjadi akibat proses aliran air, baik
yang terkonsentrasi berupa aliran sungai maupun tidak
terkonsentrasi yang berupa limpasan permukaan.Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan warna pada
citra untuk perairan berwarna gelap dan di sekelilingnya
berupa vegertasi yang ditandai dengan warnahijau.Selain itu, warna sedikit gelap di sekitar perairan
menunjukkan lahan basah.
4. 5-6-7 Karst Bentuk lahan karst terjadi akibat proses pelarutan batuan
karbonat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
perbedaan warna pada citra, dengan tekstur yang kasar.
Adanya perbedaan warna yang jelas tersebut
menunjukkan bahwa terdapat bukit-bukit kecil yangsaling berdekatan, sedangkan perbedaan warna
menunjukkan adanya perbedaan kerapatan vegetasi dan
warna yang memiliki rona lebih cerah menunjukkan
adanya lahan kering dengan vegetasi yang menunjukkan
wilayah tersebut lebih kering dengan sedikit vegetasi.