kta ekonomi

8/19/2019 KTA EKONOMI

1/15

Konservasi Tanah Dan Air

“Kajian Transaksi Hulu dan Hilir Dalam Kegiatan Konservasi”

I. PENDAHULUAN

Air merupakan sumber kehidupan, dengan air kita telah banyak berbuat/

menciptakan segala bentuk fisik di atas tanah guna fasilitas kenyamanan dan

eksistensi di muka bumi, bahkan dengan air dan tanah ini pula kita telah lalai atau

lupa bahwa kita telah banyak merubah rupa bumi sedemikian rupa sehingga

menjadikannya bom waktu atas eksistensi seluruh kehidupan yang ada di muka

bumi.

Keserakahan kah atau kecerobohan!?

Tantangan terbesar Konserasi Tanah dan Air adalah untuk menciptakan

mekanisme keberlanjutan mempertahankan keseimbangan antara pemenuhan

kebutuhan hidup dan keberlanjutan pemanfaatan dan keberadaan sumberdaya

alam Asdak "#$#%.

&anusia sangat tergantung kepada sumberdaya alam dan kelestarian

sumberdaya alam sangat dipengaruhi oleh aktiitas manusia. 'paya manusia

untuk meningkatkan perekonomian harus disertai upaya untuk mempertahankan

dan memperbaiki kualitas lingkungan. Al()asyd dan *amingan $+#%mengatakan bahwa dalam pengelolaan -A*, orientasi pengelolaan seharusnya

kepada konserasi tanah dan air dengan penekanan kepada upaya peningkatan

kesejahteraan rakyat, dan *talling $+% mengatakan tujuan pengelolaan -A*

adalah melakukan prinsip konserasi tanah dan air untuk produksi air kuantitas

dan kualitas% serta pemeliharaan tanah pencegahan erosi dan banjir%.

0erubahan dalam penggunaan lahan mencerminkan aktiitas yang

dinamis dari masyarakat sehingga semakin cepat pula perubahan dalam penggunaan lahan *andy $+"%. 0erubahan lingkungan ini sering merupakan

akibat pemanfaatan sumberdaya alam sudah melampaui daya dukung lingkungan.

1al ini berarti bahwa pola penggunaan lahan di suatu daerah dapat

menggambarkan kehidupan ekonomi dari daerah yang bersangkutan dan sekaligus

dapat digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan. 2ni menunjukkan

bahwa segala kegiatan/ aktiitas manusia dengan atau tanpa memanfaatkan

DAS - 2014 Page 1


2/15


sumberdaya alam dalam mencapai kesejahteraanya haruslah secara arif dan

bijaksana karena kedudukannya yang berada di suatu wilayah -A* tertentu.

*ecara ilustratif gambaran permasalahan dalam pemanfaatan dan sekaligus

pencemaran yang diakibatkan oleh aktifitas masyarakat secara umum dari hulu ke

hilir sebagaimana berikut 3ambar $.

3ambar $. 0emanfaatan dan 0encemaran 4ilayah -A*

0engelolaan lahan yang ideal dicirikan oleh, terpenuhinya aspek ekonomi

dan terjaganya fungsi ekologi lahan. Keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam

pengelolaan lahan dapat dicapai dengan menerapkan aspek ekonomi sebagai

instrumen yang mengatur alokasi sumber daya lahan secara rasional *teer $++5%.

-engan demikian pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan kelola

lingkungan secepatnya pada kondisi alam yang sedemikian rentan, dapat saja

secara relatif mempercepat timbulnya pengulangan proses geologi yang cukup

dahsyat ratusan atau ribuan tahun yang lalu yang secara pelan tereolusi dalam

rangka mencapai pada keseimbangan yang barunya lagi, dengan kurun waktu

mencapai ratusan atau mungkin ribuan tahun lagi.

II. ALUA!I EK"N"#I DAN NILAI #AN$AAT LIN%KUN%AN

6aluasi ekonomi merupakan penilaian secara kuantitatif terhadap barang

dan atau jasa yang dihasilkan oleh satu hamparan lahan atas dasar nilai pasar

market value% atau nilai non(pasar non market value%. 7aluasi ekonomi

DAS - 2014 Page 2


3/15


membandingkan hasil kinerja yang sudah dicapai hasil% dengan targetnya

rencana% berdasarkan tolok ukur ekonomi atau finansial.

0emahaman tentang konsep aluasi ekonomi memungkinkan para petani

dan pengambil kebijakan dapat menentukan pengelolaan lahan pertanian yang

efektif dan efisien, bukan hanya untuk tujuan jangka pendek tetapi juga jangka

panjang. 1al tersebut karena aluasi ekonomi sumber daya lahan dapat digunakan

untuk menunjukkan keterkaitan antara konserasi sumber daya lahan dan

pembangunan ekonomi, sehingga dengan demikian aluasi ekonomi dapat

menjadi suatu alat penting dalam upaya peningkatan apresiasi dan kesadaran

masyarakat terhadap kelestarian manfaat dan fungsi lahan pertanian baik bagi

petani maupun masyarakat secara umum.

Ada tiga metode aluasi ekonomi yang erat kaitannya dengan nilai

manfaat penerapan teknik konserasi tanah pada lahan pertanian, yakni metode

pengeluaran preentif, metode biaya pengganti, dan aluasi kontingensi.

$. &etode 0engeluaran 0reentif

&etode ini sering disebut dalam beberapa istilah, selain pengeluaran

preentif (preventive cost method % juga dikenal dengan pengeluaran pencegahan,

pengeluaran mitigasi, pengeluaran untuk bertahan, biaya pemeliharaan, atau

biaya kerusakan yang dihindari. *emua istilah tersebut mempunyai arti yang

kurang lebih sama, yaitu biaya atau pengeluaran untuk menghindari dampak atau

hilangnya manfaat akibat dari kerusakan lingkungan.

". &etode 8iaya 0engganti

0ada prinsipnya metode biaya pengganti (replacement cost method % serupa

dengan metode biaya preentif tetapi biaya tersebut dikeluarkan setelah degradasi

lingkungan terjadi dengan tujuan untuk mengembalikan kualitas lingkungan padakondisi awal. 0ada banyak kasus, metode biaya pengganti mempunyai kegunaan

yang sama dengan pendekatan produktiitas dan ariasi lain dari metode ini

adalah metode biaya relokasi.

Terkait dengan aplikasi teknik KTA pada lahan pertanian, aluasi ekonomi

dengan metode ini didasarkan pada biaya yang harus dikeluarkan untuk

mengembalikan tingkat kesuburan tanah akibat erosi yang menyebabkan

kehilangan lapisan atas tanah top soil % bersama unsur haranya.

DAS - 2014 Page 3


4/15


9. &etode 6aluasi Kontingensi

&etode aluasi kotingensi atau contingency valuation method :6&%

dapat diterapkan untuk menilai manfaat penerapan teknik konserasi tanah dan air

pada lahan pertanian. Teknik penerapan metode ini melalui surei dengan cara

mewawancarai responden yang terkait langsung dengan pemanfaatan sumber daya

lahan tersebut, dimana ada dua pendekatan :6& dikaitkan dengan pihak

respondennya, yakni; $% kemauan untuk menerima atau willingness to accept

4TA% dan "% kemauan untuk membayar atau willingness to pay 4T0%.

)esponden pendekatan yang pertama adalah para petani, yakni komunitas

di wilayah hulu -A* sebagai pihak yang diminta untuk menerapkan teknik KTA

pada lahan pertanian, sedangkan responden pendekatan yang kedua adalah

masyarakat hilir -A* yang terkena dampak atau pihak penerima manfaat system

pertanian di wilayah hulunya.

0endekatan 4TA/4T0 tersebut memerlukan suatu kondisi dimana

masyarakat, baik para petani komunitas hulu% maupun masyarakat luas

komunitas hilir% mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai hubungan antara

pengelolaan sumber daya lahan wilayah hulu% dengan kualitas lingkungan di

wilayah hilir.

III. &"NT"H KA!U! '(EIE) *U(NAL+

Daera, Aliran !ungai 'Das+ -rantas

*ungai 8rantas merupakan salah satu dari " sungai terbesar di 0ulau


5/15


dari persoalan tersebut, bahwa mereka telah melakukan ekploitasi lahan yang

tidak mengindahkan kaidah(" konserasi.

-engan kondisi tersebut sebetulnya ada mekanisme yang perlu dibangun

antara pemanfaat yang ada di hilir dan masyarakat yang mengelola lahan di hulu

agar terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. 0erum


6/15


0erum


7/15


0ada lokasi terpilih dilanjutkan dengan surai yang mendalam dengan

melakukan wawancara terstruktur pada tokoh(tokoh masyarakat petani yang

melakukan usaha tani berkaitan dengan rencana program seperti tentang tata guna

tanah, usaha tani yang mereka lakukan, sumber air dan kondisinya, masalah yang

mereka hadapi berkaitan dengan lahan miring yang mereka usahakan dan

program(program konserasi yang pernah ada dan pernah dilakukan masyarakat.

Ada "dua% desa yang dipilih sebagai lokasi kegiatan yaitu -esa Tlekung,

Kota 8atu yang mewakili -aerah Aliran *ungai -A*% 8rantas 1ulu dan -esa

bendosari yang mewakili -A* Konto.

3ambaran 'mum tentang kondisi desa tersebut adalah ;

a. &erupakan katagori desa tertinggal yang terletak pada ketinggian ## E

## dari permukaan laut

b. etak desa di lereng 3unung 0anderman -s. Tlekung% dan 3unung Kawi

-s. 8endosari% merupakan desa pinggiaran hutan 0inus milik 0erum

07)1'TA=2 yang kondisinya rusak.

c. 0endapatan utama petani adalah berternak sapi perah sehingga lahannya

lebih banyak ditanami hijauan ternak.

d. ahan yang dimanfaatkan petani sebagian besar adalah laha(lahan miring

berlereng dan merupakan lahan tadah hujan.

c. 0ola tanam dalam setahun adalah jagung, kacang tanah dan sayuran

wortel,bawang merah, kentang dsb% yang hasilnya sangat rendah. *ering

tanaman jagung yang ditanam tidak sampai panen tetapi hanya

digunakansebagai pakan ternak.

f. *istem sosial yang masih berlaku kaitannya dengan lahan dan air adalah

melakukan 8ersih -esa dan 3ugur 3unung. 8ersih -esa dilakukan secararitual setiap tahun sekali dan 3ugur 3unung adalah membersihkan

daerahdaerah di sekitar sumber air dan saluran air.

g. *ering ada program penghijauan dari0emerintah tetapi selalu gagal karena

tidak melibatkan masyarakat dalam program tersebut.

". *osialisasi 0rogram

Tujuan khusus dari sosialisai ini adalah adanya program kegiatan konserasi

yang merupakan program 0embayaran


8/15


lahan. Artinya bahwa masyarakat jika ingin mendapatkan dana/ pembayaran jasa

lingkungan maka mereka harus melaksanakan kegiatan konserasi dengan benar,

dan yang lebih penting dalam pembayaran jasa lingkungan ini harus ada

mekanisme yang mengatur antara hak dan kewajiban petani dengan hak

kewajiban yang membayar jasa lingkungan.

Kegiatan sosialisasi ini dengan mengundang tokoh(tokoh masyarakat dan

agama serta komponen masyarakat lainnya seperti anggota 80- 8adan

0erwakilan -esa%, 1200A/1120A&, Karang Taruna, 0&- embaga

0ermasyarakatan &asyarakat -esa%, dan organisasi perempuan 0KK, Dasinan%

9. 2dentifikasi &asalah dan 0enyusunan 0rogram

1asil pemetaan lahan ditemukan beberapa 8lok ahan yang menjadi -emplot

0rogram dengan luas $,9 ha untuk -esa Tlekung dan "F ha untuk -esa

8endosari Tanaman yang ditetapkan ; &ahoni,


9/15


. 0elaksanaan 0rogram

a. Konservasi La,an

*ecara garis besar materi yang diberikan dalam pelatihan adalah tentang

konserasi secara teknik sipil dan cara konserasi secara egetasi.

0elatihan ini dimaksudkan untuk mengenalkan para peserta pelatihan

tentang pola usaha tani yang menerapkan prinsip(prinsip konserasi sesuai lahan

dan kebutuhan petani. -an juga meningkatkan ketrampilan kepada peserta

pelatihan dalam membuat bangunan konserasi secara teknik sipil sehingga dapat

mempraktekan bangunanbangunan konserasi tersebut dimasing(masing lahan

petani secara bertahap. *etelah dilakukan pengenalan teori maka dilanjutkan

dengan praktek secara langsung pembuatan teras bangku, saluran pembuangan air,

drop structure, gully plug.

0. Pengorganisasian dan #otivasi Kelom1ok

-alam pelatihan organisasi hasil yang terpokok adalah merumuskan isi

dan misi kelompok sebagai arahan organisasi. 6isi yang telah dirumuskan oleh

Kelompok Tani *umber 'rip > &ewujudkan peningkatan hasil pendapatan

dengan melestarikan lingkungan agar tercapai kesejahteraan dan kemakmuran%

sedangkan dari Kelompok Tani *idomulyo > &eningkatkan kinerja usaha serta

meningkatkan taraf hidup melalui pelestarian lingkungan menuju kemakmuran%.

-isamping itu juga kelompok mampu membuat aturan(aturan kelompok

yang dijadikan sebagai mekanisme dalam menjalankan kegiatan kelompok. Dang

tidak kalah pentingnya dari pelatihan ini adalah keberanian kelompok untuk

melakukan lobi(lobi dengan pihak luar yang berkaitan dengan program kelompok.

Perum Per,utani ; dicapai kesepakatan dalam pengelolaan hutan dalam

pola kemitraan dan diijinkan petani untuk menanam tanaman konserasi di sekitar mata air.

Dinas Peternakan ; bantuan " ekor sapi dan # pasang ekor ayam arab

$akultas Peternakan Uni0ra2 ; mendapatkan informasi tentang cara(

cara berusaha pakan ternak, mendapatkan bibit(bibit tanaman hijauan pakan

ternak dan mendapatkan pelatihan yang berkaitan dengan masalah peternakan.

Pengusa,a Pakan Ternak ; bekerjasama untuk membuka toko pakan

ternak yang dijadikan usaha kelompok.

DAS - 2014 Page 9


10/15


3. Usa,a tani -erkelanjutan

3agasan kelompok untuk mewujudkan pertanian organik. 1al ini

ditunjang dengan potensi yang dimiliki petani secara melimpah bahan(bahan

organik seperti pupuk kandang dan tanaman(tanaman yang bisa digunakan untuk

mengganti pestisida.

d. Usa,a Peningkatan Ekonomi

*alah tujuan program pembangunan hulu hilir adalah meningkatkan

kesejahteraan masyarakat hulu. Ketika kehidupan masyarakat secara sosial

ekonomi cukup baik maka sumber daya alam yang berada disekitarnya akan aman

demikian sebaliknya. -alam upaya tersebut pada tahap awal dilakukan

identifikasi usaha(usaha produktif yang mempunyai prospek besar untuk bisa

dikembangkan. -isamping itu pemilihan jenis usaha juga mempertimbangkan

masalah yang dihadapi petani. -ari proses diskusi dan penjajagan usaha akhirnya

dipilih usaha pakan ternak sapi perah dan usaha simpan pinjam.

e. Agroforestry

Arah pola pertanian yang diharapkan dalam pembayaran jasa lingkungan

ini adalah pola usaha tani yang berkonserasi, salah satu pola usaha tani

berkonserasi adalah menggunakan pola penanaman secara agroforestry.

0ola penanaman agroforestry pada prinsipnya mengkombinasikan antara

tanaman tahunan dan tanaman semusim. 0elaksanaan kegiatan ini dilaksanakan

dengan bekerjasama dengan -inas Kehutanan Kabupaten &alang.

4. Pelati,an #anajemen Kelom1ok dan Advokasi Program Konservasi

0elatihan bertujuan agar kelompok tani dalam mengelola organisasi dapat

berjalan secara efektif dan efisien. -isamping itu agar anggota kelompok

mempunyai strategi dalam melakukan adokasi di desanya, tidak hanya berkaitandengan konserasi sumberdaya alam akan tetapi juga persoalan lain yang ada di

desanya seperti kontrol terhadap dana(dana yang masuk desa.

DAS - 2014 Page 10


11/15


3ambar ". Alur 0elaksanaan 0rogram

5. 8entuk Kompensasi yang telah diberikan 0


12/15


13/15


ikutan di hilir banjir, sedimentasi% tidak mempunyai nilai ekonomi atau tidak

mempunyai nilai pasar langsung. Cleh karena itu, perlindungan ini tidak

mempunyai nilai moneter langsung. -i dalam ekonomi hal ini dikenal dengan

eksternalitas. -isebut eksternalitas sebab keuntungan atau manfaat pengelolaan

lingkungan ini berada di luar sistem pasar dan seringkali kajian tentang dampak

eksternalitas ini berada diluar lingkup proyek.

Tindakan menilai atau menghitung manfaat lingkungan dan dampaknya

kepada masyarakat secara ekonomi tidak dapat dilakukan dengan sekedar

menyatakan secara relatif bahwa nilainya sangat kecil atau sangat besar. 0enilaian

manfaat barang dan jasa lingkungan harus dinilai secara finansial 8arbier $++%.

Aplikasi ekonomi lingkungan ke dalam pengambilan kebijakan bagi

perlindungan dan perbaikan lingkungan termasuk pengelolaan -A* mempunyai

beberapa permasalahan, seperti identifikasi dan kuantifikasi dampak lingkungan,

aluasi keuntungan dan biaya lingkungan serta faktor diskonto discounting

factor %.

6aluasi ekonomi menggunakan satuan moneter sebagai patokan

perhitungan yang dianggap sesuai. 4alaupun masih terdapat keragu(raguan

bahwa nilai uang belum tentu absah untuk beberapa atau semua hal, seperti nilai

jiwa manusia, tetapi pada kenyataannya pilihan harus diputuskan dalam konteks

kelangkaan sumber daya.

Cleh karena itu, satuan moneter sebagai patokan pengukuran merupakan

ukuran kepuasan untuk suatu tindakan pengambilan keputusan. Ketidak(hadiran

pasar tidak berarti manfaat ekonomi suatu barang atau jasa tidak ada, oleh karena

itu preferensi yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat itu

mau tidak mau harus menggunakan satuan moneter. Ketidak(hadiran pasar memang akan membuat proses aluasi ekonomi sumber daya lahan menjadi lebih

rumit, atau harus dilakukan melalui beberapa tahapan.

Penutu1

Tindakan konserasi tanah bukan hanya menurunkan erosi dan

menurunkan kesuburan tanah dan produktiitas tanah pada wilayah sumber

dampak di hulu -A* on(site% tetapi juga berpengaruh terhadap kualitas

lingkungan wilayah penerima manfaat di hilir -A* off(site%.

DAS - 2014 Page 13


14/15


-ampak off(site merupakan jasa yang dinikmati oleh publik, namun

biayanya selama ini ditanggung oleh petani secara indiidu. &engingat hal itu,

maka penerapan dan pengembangan teknik konserasi tanah dan air pada lahan

pertanian tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada inisiatif dan kemampuan

petani saja, tetapi masyarakat hilir yang menerima manfaatnya perlu dilibatkan,

khususnya dalam aspek pendanaan.

-i dalam hal ini peran pemerintah sangat penting dan menentukan,

terutama terkait dengan bentuk kelembagaan dan regulasi sistem pendanaan ini.

2nsentif yang diperlukan petani lahan kering agar dapat menerapkan teknik

konserasi tanah pada lahan usaha taninya, berdasarkan pendekatan kesediaan

petani untuk menerapkan 4TA% sekitar F(FH dari nilai biaya inestasinya.

Teknik konserasi yang strategis untuk dibantu pembiayaannya antara lain yang

berbasis egetatif dan pengelolaan bahan organik, seperti strip rumput dan rorak.

DAS - 2014 Page 14


15/15


DA$TA( PU!TAKA

Al()asyd 1. dan T. *amingan. $+#. 0endekatan 0emecahan &asalah

Kerusakan*umberdaya Tanah dan Air -aerah Aliran *ungai -ipandangdari *egi 7kologi. aporan =o. 9##. embaga 0enelitian 1utan. 8ogor.

Asdak, :. "#$#. 1idrologi dan 0engelolaan -aerah Aliran *ungai. Dogyakarta.

3ajah &ada 'niersty 0ress.

8arbier, 7. 8. $++. The 7conomics of Borestry and :onseration ; 7conomic

6alues and 0olicies. :ommonwealth Borestry )eiew. 6ol. F.

0*1 '3&. "##$. &etode 6aluasi 7konomi ingkungan. 7disi 2. 0usat *tudi

ingkungan 1idup, 'niersitas 3adjah &ada. Dogjakarta.

)achmansyah D. "#$#. 0entingnya aluasi ekonomi dalam pengelolaan kawasan

konserasi yang lestari. 0restasi 5 "%; $##($$#.

*andy 2 &ade. $+". -A*, 7kosistem, 0enggunaan Tanah. -alam ; 0roceedings

okakarya 0engelolaan Terpadu -A* di 2ndonesia. Bakultas Kehutanan

208, 8ogor.

*teer, A. $++5. Ten 0rinciples of The =ew 7nironmentalism. Binance and

-eelopment.

Dakin A. $++. 7konomi *umber daya dan ingkungan; Teori dan Kebijakan

0embangunan 8erkelanjutan. Akademika 0resindo.

kta ekonomi

Documents